BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORITIS. Arsip berasal dari bahasa Yunani, yaitu arche yang kemudian berubah menjadi archea,

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam menyelesaikan tugas tugas pada Divisi Research and. dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. arsip agar dapat dengan cepat bila arsip bilamana arsip sewaktu-waktu

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rangka melaksanakan segala kegiatan pada kantor-kantor, lembaga-lembaga negara,

PENTINGNYA MANAJEMEN SISTEM PENYIMPANAN ARSIP. Oleh; Melizubaidah Mahmud Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

BAB III LANDASAN TEORI. Dokumen perusahaan/organisasi adalah data, catatan dan/atau keterangan

BAB III PEMBAHASAN Landasan Teori Pengertian dan FungsiSurat A Pengertian

BAB III LANDASAN TEORI. banyak aktivitas atau kegiatan suatu organisasi, maka kegiatan surat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI. pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Tata Usaha dan Rumah Tangga PT PELABUHAN INDONESIAIII (PERSERO)

MANAJEMEN KEARSIPAN. Oleh: Rr. Sarwendah Pancaningsih Arsiparis Pertama Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Soedarto, SH. Tembalang Semarang 50275

BAB II LANDASAN TEORI. merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN SISTEM KEARSIPAN DALAM MENUNJANG AKTIVITAS KERJA KAYAWAN PADA KANTOR REGIONAL XI BKN MANADO

PENTINGNYA PENATAAN KEARSIPAN DALAM MENUNJANG AKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR KEJAKSAAN TINGGI SULAWESI UTARA TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN TEORITIS

Arsip Dinamis Arsip Statis

BAB II SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2005 SERI : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 21 Tahun 2005 TENTANG :

TATA CARA PEMBERKASAN ARSIP AKTIF

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BAB II KAJIAN TEORI. atau rakitan komponen atau bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan yang utuh

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN KEARSIPAN DINAMIS BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KATA PENGANTAR. Sekretaris Dewan Pertimbangan Presiden, Garibaldi Sujatmiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Kantor dan Sistem Kearsipan. Menurut Maryati dalam bukunya Manajemen Perkantoran efektif.

Untuk SMK/MAK. Modul Alat dan Bahan Kearsipan Semester i I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan (Poerwadarminta,

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 106 TAHUN 1980 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUPATI TERNGGALEK PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENTINGNYA KEHADIRAN ARSIPARIS DALAM MENUNJANG AKTIVITAS KERJA PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MANADO MUHAMMAD S. LADJA NIM :

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORETIS. Saiman (2000:16) pengelolaan adalah bermacam-macam kegiatan

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting dalam mendukung proses

BAB II TINJAUAN TEORITIS

SKRIPSI EFEKTIVITAS PENATAAN ARSIP DINAMIS AKTIF DI SEKRETARIAT DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN SRI NURMALA SARI E

Karena itu sekarang terdapat 2 (dua) jenis arsip ditinjau dari sudut umum dan perundang-undangan, yaitu (Depkes, 1971: 43)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS oleh :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR FOLDER DAN GUIDE ARSIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Kata arsip berasal dari bahasa Belanda yakni archief, yang berarti tempat

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2012, No SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. MAKSUD DAN TUJUAN C. RUANG LINGKUP D.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian


PERAN MANAJEMEN KEARSIPAN DALAM KEHIDUPAN ORGANISASI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BAB III PEMBAHASAN. Secara etimologis administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad + ministrare

TATA TERTIB PENGGUNAAN LABORATORIUM PERKANTORAN/KEARSIPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MATARAM

MANAJEMEN ARSIP DINAMIS (AKTIF & IN AKTIF)

BAB I. Pengertian. A. Pengertian Arsip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Kearsipan untuk Mewujudkan Tata Kelola Administrasi Perkantoran yang Efektif dan Efisien

BAB I PENDAHULUAN. Penyediaan informasi dengan cepat dan tepat mutlak menjadi harapan masyarakat.

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BNN NOMOR 7 TAHUN 2014 TANGGAL 28 MARET 2014 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Al Ulum Vol.65 No.3 Juli 2015 halaman

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGELOLAAN ARSIP DI SUB BAGIAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dalam Laporan Tugas Akhir yang berjdul Pengelolaan Arsip Dinamis

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jalan Ampera Raya Cilandak Timur, Jakarta 12560, telp , Fax. (021)

MANAJEMEN KEARSIPAN. Anna Riasmiati, S.E. : Manajemen Kearsipan : Drs. Sularso Mulyono, dkk. Cetakan : I, 2011

SISTEM PENATAAN ARSIP DINAMIS AKTIF PADA SUB BAGIAN UMUM DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROPINSI JAWA TENGAH

BAB II LANDASAN TEORI. Arsip berasal dari bahasa asing, orang Yunani mengatakan Arcivum

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN I : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TANGGAL : 30 Juni 2011

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

SARANA DAN PRASARANA KEARSIPAN DI PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR BATAN

BAB III PEMBAHASAN. Arsip dalam bahasa Belanda disebut Archief, sedang dalam bahasa

PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEARSIPAN PADA SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA SURAKARTA

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Arsip Dan Kearsipan 1.1.1 Pengertian Arsip Arsip berasal dari bahasa Yunani Archivum yang artinya tempat untuk menyimpan, sering juga kata tersebut di tulis Archeon yang berarti balai kota (tempat untuk menyimpan dokumen) tentang masalah pemerintahan. Menurut Wursanto (1991 : 13) arsip adalah kumpulan yang di simpan secara teratur karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali di perlukan dapat cepat di temukan kembali. Menurut pasal 1 UU No 7 Tahun 1971 tentang pokok arsip adalah : 1. Naskah naskah yang di buat dan di terima oleh lembaga lembaga negara dan badan pemerintahan dalam bentuk corak apapun baik dalam keadaan tunggal maupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kegiatan. 2. Naskah naskah yang di buat dan di terima oleh badan swasta atau perorangan dalam bentuk corak apapun baik baik dalam keadaan tunggal, ataupun berkelompok dalam rangka pelaksanaan kebangsaan. Menurut Liang Gie (1999 : 127) mengemukakan bahwa pengertian arsip adalah suatu kumpulan yang di kumpulkan yang di simpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali di perlukan dapat secara tepat di temukan kembali.

Menurut Amsyah (1990 : 13) menyatakan bahwa arsip adalah catatan yang tertulis, tercetak atau berkaitan dengan huruf, angka, yang mempunyai arti dan tujuan tertentu sebagai bahan dan komunikasi dan informasi. 1.1.2 Pengertian Kearsipan Menurut Amsyah (1989 : 8) manajemen kearsipan adalah pekerjaan pengurusan arsip yang meliputi pencatatan, pengendalian dan pendistribusian penyimpanan dan pemusnahan. Kearsipan mempunyai peranan penting sebagai pusat ingatan, sebagai pusat informasi, sebagai alat pengawasan, yang sangat di perlukan dalam setiap organisasi, perencanaan, penganalisaan, pengembangan, pengambilan keputusan, pembuatan laporan dan pertanggung jawaban. 1.2 Jenis jenis Arsip antaranya : Menurut Wursanto (1991 : 21-28) membagi jenis arsip di lihat dari beberapa segi di 1.2.1 Menurut Subyek atau isinya a. Arsip Keuangan Jenis arsip yang berhubungan dengan masalah keuangan seperti laporan keuangan, surat penagihan. b. Arsip Kepegawaian Jenis arsip yang berhubungan dengan masalah kepegawaian, seperti daftar riwayat pegawai, surat lamaran, surat pengangkatan pegawai.

c. Arsip Pemasaran Jenis arsip yang berhubungan dengan masalah-masalah pemasaran seperti surat penawaran, surat pesanan, daftar harga barang, surat kebutuhan permintaan barang. 1.2.2 Arsip Menurut bentuk dan wujudnya a. Surat Setiap lembaran kertas yang berisi informasi atau keterangan yang berguna bagi penyelenggara kehidupan organisasi seperti naskah perjanjian, notulen rapat, kwitansi, naskah berita acara dan kartu pegawai. b. Pita Rekaman Yaitu media yang dapat di putar berulang sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1.2.3 Arsip Menurut Sifat Kepentingannya a. Arsip Nonsensial yaitu arsip yang tidak memerlukan pengolahan dan tidak mempunyai hubungan dengan hal-hal yang penting sehingga tidak perlu di simpan dalam waktu yang terlalu lama, contohnya antara lain : kartu undangan, pengumuman hari libur dan lain-lain. b. Arsip yang di perlukan yaitu arsip yang masih mempunyai nilai kegunaan, tetapi sifatnya sementara dan kadang-kadang masih di pergunakan atau di butuhkan. c. Arsip penting yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan, keuangan dan dokumentasi. 1.2.4 Berdasarkan Bentuknya 1. Arsip dinamis adalah arsip yang masih di perlukan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan, pada umunya yang di gunakan secara langsung.

2. Arsip statis adalah arsip yang tidak di pergunakan secara langsung untuk perencanaan dan pelaksanaan kehidupan kebangsaan. 1.2.5 Berdasarkan Nilai Guna Di tinjau dari segi kepentingan pengguna arsip dapat di bedakan atas : A. Nilai Guna Primer Nilai guna primer adalah nilai arsip yang di dasarkan pada kegunaan untuk kepentingan lembaga yang menghasilkan arsip. Nilai guna primer meliputi : 1. Nilai guna administrasi yaitu nilai guna arsip yang di dasarkan pada kegunaan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga arsip 2. Nilai guna hukum yaitu arsip yang berisikan bukti-bukti yang mempunyai kekuatan hukum atas hak dan kewajiban warga negara dan pemerintah 3. Nilai guna kegunaan yaitu arsip yang berisikan segala hal yang menyangkut transaksi dan pertanggung jawaban keuangan 4. Nilai guna ilmiah dan teknologi yaitu arsip yang mengandung data ilmiah dan teknologi sebagai akibat hasil penelitian atau penelitian terapan B. Nilai Guna Sekunder adalah nilai arsip yang di dasarkan pada kegunaan arsip sebagai kepentingan lembaga atau kepentingan umum serta kegunaannya sebagai bahan bukti pertanggung jawaban sebagai nasional. Nilai guna sekunder juga meliputi : 1. Nilai guna pembuktian yaitu arsip yang mengandung fakta dan keterangan yang dapat di gunakan untuk menjelaskan tentang bagaimana lembaga tersebut di ciptakan dan dikembangkan

2. Nilai guna informasi adalah arsip yang mengandung informasi bagi kegunaan berbagai kepentingan penelitian 1.3 Berdasarkan Sifat Dan Kepentingannya 1.3.1 Arsip Penting Arsip penting yaitu arsip yang mempunyai nilai hukum, pendidikan dan keuangan. Arsip ini di perlukan dalam membantu kelancaran pekerjaan. 1.3.2 Arsip ital : akta dan ijazah. Arsip vital yaitu arsip yang bersifat permanen untuk disimpan, contohnya antara lain 1.4 Peranan Arsip Arsip mempunyai peranan penting dalam proses penyajian informasi bagi pimpinan untuk membuat keputusan dan merumuskan kebijakan, oleh karena itu untuk dapat menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan benar haruslah ada sistem dan prosedur kerja yang baik di bidang kearsipan. Dari pengertian tersebut bahwa arti pentinya kearsipan ternyata mempunyai jangkauan yang amat luas, yaitu baik sebagai alat untuk membantu daya ingatan manusia maupun dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Selain itu kegunaan arsip secara umum terbagi atas dua, yaitu kegunaan bagi instansi pencipta arsip dan kegunaan arsip. Kegunaan arsip antara lain : 1. Endapan informasi kegiatan sebagai wujud dari instansi 2. Pendukung kearsipan bagi pembuat keputusan memenuhi ketentuan yang berlaku

3. Sarana peningkatan efisiensi operasional instansi 4. Bukti Eksistensi instansi 1.5 Peralatan Kearsipan Peralatan yang digunakan dalam bidang kearsipan pada dasarnya sebagian besar sama dengan alat-alat yang di pergunakan dalam bidang ketatausahaan pada umumnya peralatan yang di pergunakan terutama untuk penyimpanan arsip, yaitu terdiri dari : 1. Map Yaitu berupa lipatan atau karton yang di pergunakan untuk menyimpan arsip. Jenisnya terdiri dari map biasa yang sering di sebut stopmal folio, stopmal bertali (portapel), map jepitan (snalhecter), map tebal yang lebih di kenal dengan sebutan odner. Penyimpanan odner lebih baik di rak atau di lemari dan posisi tempatnya bisa tegak. Sedangkan stopmal dan snalhecter penyimpanannya dalam posisi mendatar. Sedangkan portabel sebaiknya disimpan dalam lemari karena dapat memuat banyak lembaran arsip. 2. Folder Merupakan lipatan kertas tebal / karton yang berbentuk segi empat panjang gunanya untuk menyimpan atau menempatkan arsip, atau satu kelompok arsip di dalam filling cabinet. Bentuk folder mirip seperti stopmal folio, tetapi tidak di lengkapi daun penutup atau mirip seperti snalhecter tetapi tidak di lengkapi dengan jepitan. Biasanya folder di lengkapi dengan tab, yaitu bagian yang menonjol dari folder yang berfungsi untuk menempatkan kode-kode atau indeks yang menunjukkan isi folder yang bersangkutan. 3. Guide

Merupakan lembaran kertas tebal atau karton yang dipergunakan sebagai petunjuk atau pemisah dalam penyimpanan arsip. Guide terdiri dari dua bagian, yaitu tab guide yang berguna untuk mencantumkan kode-kode, tanda-tanda atau indeks klasifikasikan (pengelompokkan) dan badan guide itu sendiri. Jumlah guide yang diperlukan dalam sistem filling adalah sebanyak pembagian pengelompokkan arsip menurut subyeknya. Misalnya guide pertama untuk menempatkan tajuk (heading). Guide kedua untuk menempatkan subyek-subyek, guide ketiga untuk yang lebih khusus lagi. 4. Filling Cabinet Merupakan perabot kantor berbentuk persegi empat panjang yang di letakkan secara vertikal (berdiri) di pergunakan untuk menyimpan berkas atau arsip. Filling cabinet mempunyai sejumlah laci yang memiliki gawang untuk tempat menyangkutkan folder gantung. Filling cabinet terdiri berbagai jenis, ada yang berlaci tunggal, berlaci ganda dan horizontal. 5. Lemari Arsip Merupakan lemari yang khusus digunakan untuk menyimpan arsip. Bentuk dan jenisnya bervariasi, namun berkas atau arsip yang di simpan dalam lemari arsip sebaiknya di susun / di tata secara vertikal lateral (vertikal berderet ke samping), sehingga susunan arsip di dalam lemari arsip sama dengan susunan arsip yang di susun di data di dalam rak arsip. 6. Berkas Kotak (box file)

Adalah kotak yang dipergunakan untuk menyimpan berbagai arsip. Setiap berkas kotak sebaiknya dipergunakan untuk menyimpan arsip yang sejenis, atau berisi hal-hal yang sama. Selanjutnya berkas kotak ini akan di tempatkan pada rak arsip di susun secara vertikal. 7. Rak Arsip Adalah sejenis lemari tak berpintu, yang merupakan tempat untuk menyimpan berkas atau arsip. Arsip di tempatkan di rak susun secara vertikal yang di mulai selalu dari posisi kiri paling atas menuju ke kanan, dan seterusnya ke bawah. 8. Rotali Filling Adalah peralatan yang dapat berputar, di pergunakan untuk menyimpan arsip. 1.6 Sistem Kearsipan Salah satu kelancaran organisasi kantor terletak pada penyelenggaraan arsipnya yang sistematis dan mudah di temukan kembali apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk menyimpan arsip. 1.7 Pencatatan pencatatan yaitu : Menurut Amsyah (1989 : 53) ada tiga macam prosedur yang di gunakan untuk 1. Prosedur buku agenda Halaman-halaman buku ini berisi kolom-kolom keterangan (data) dari surat yang di catat. Buku agenda juga dapat di pakai sebagai alat bantu untuk mencari surat yang di simpan di file.

2. Prosedur buku ekspedisi Di pergunakan sebagai tanda bukti penerimaan, pengiriman surat atau barang. Data yang di catat disini, lebih sedikit buku agenda. Setiap unit buku ini di gantikan oleh satu lembar kartu kendali yang diterima oleh unit pengolah dan kepada unit tata usaha. 3. Prosedur tata naskah Tata naskah juga memudahkan penyajian, pengolahan, pengawasan, dan pencarian dari sesuatu persoalan yang di himpun dalam naskah. Ada 3 macam prosedur yang di gunakan dalam pencatatan, yaitu : 1. Agendaris Suatu sistem pencatatan untu semua surat yang masuk dan keluar. 2. Ekspeditur Sistem yang berfungsi untuk mencatat semua pengiriman surat yang akan di kirim. 3. Pengganda Suatu sistem cara untuk memperbanyak surat. 1.8 Penyimpanan Arsip Menurut Amsyah (1989 : 16-30) penyimpanan arsip adalah suatu kegiatan pemberkasan dan penataan arsip dinamis, yang penempatannya secara aktual menerapkan suatu sistem, yang biasanya disebut sistem penempatan arsip secara aktual. Adapun kegiatan untuk menyimpan arsip, yaitu : 1. Sistem Abjad

Adalah suatu sistem untuk menyusun nama-nama orang / instansi yang di susun menurut abjad, yaitu menyusun subyek dalam urutan A Z agar mudah ditemukan kembali. 2. Sistem Subyek Adalah sistem penyimpanan berdasarkan pada isi surat yang bersangkutan, berkenaan dengan pokok permasalahan. Masalah-masalah itu di kelompokkan menjadi satu subyek misalkan masalah yang berkenaan dengan kepegawaian. 3. Sistem angka / nomor Adalah suatu sistem penyimpanan berdasarkan kode nomor sebagai pengganti nama orang atau instansi yang sebelumnya dibuat terlebih dahulu daftar kelompok atau masalahmasalah pada sistem subyek. 4. Sistem Wilayah / geografis Adalah suatu sistem penyimpanan yang berdasarkan urutan abjad nama wilayah atau tempat tertentu sesuai dengan keadaan aktivitas kepentingan wilayah masing-masing. Adapun asas-asas untuk menyimpan arsip yaitu : 1. Sentralisasi Penyimpanan arsip dengan cara yang di pusatkan disatu unit kerja khususnya yang di sebut sentral arsip. Keuntungan dari sentralisasi yaitu : A. Ruang dan peralatan arsip dapat di hemat B. Petugas dapat mengkoordinasikan diri khusus pada pekerjaan kearsipan. 2. Desentralisasi

Penyimpanan yang dikelola unit kerja masing-masing tergantung pada kantor yang bersangkutan. Keuntungan dari desentralisasi yaitu : A. Pengelolaan arsip dapat dilakukan sesuai kebutuhan unit kerja masing-masing B. Keperluan arsip akan mudah terpenuhi, karena pada unit kerja sendiri