UNIFIED MESSAGING SYSTEM BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) PADA JARINGAN MOBILE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Peningkatan Performansi NoteBOX Unified Messaging System

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KOMUNIKASI UNTUK APLIKASI BERBASIS MESSAGING

Membangun Aplikasi Layanan Pengiriman to SMS dan. SMS to berbasis SMS Gateway TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : SYAIFUL ALAM NPM.

I. PENDAHULUAN. IP Multimedia Subsystem (IMS) awalnya didefinisikan oleh The 3 rd Generation

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

APPLICATION LAYER. Oleh : Reza Chandra

HTTP Protocol Ketika sebuah alamat web (atau URL) yang diketik ke dalam web browser, web browser melakukan koneksi ke web service yang berjalan pada

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan seperti SMS (Short Message Service), MMS. (Multimedia Messaging Service), WAP (Wireless Application Protocol),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Internet Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pembangunan Prototipe Fax Gateway pada Sistem NoteBOX Berbasis Unified Messaging

IMPLEMENTASI PUSH DATA SERVER PADA JARINGAN SIP SKRIPSI. Disusun oleh : MANUEL BAYU PERDANA PUTRA NPM

LAPISAN APLIKASI SMTP, POP, DAN IMAP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Pertemuan ke 5. Wireless Application Protocol

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK AKSES PUSH MAIL VIA YAHOO MESSENGER

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 MONITORING DAN REMOTE SERVER

WAP (Wireless Application Protocol).

RANCANG BANGUN APLIKASI BERBASIS TEKNOLOGI WAP SEBAGAI MEDIA PROMOSI KOMODITAS PARIWISATA DI BANYUMAS

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan. I.1.1 Tujuan. I.1.2 Ruang Lingkup

PENGENDALIAN JARAK JAUH KOMPUTER MENGGUNAKAN APLIKASI MOBILE

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

data dengan menggunakan konektivitas tersebut terbatas jangkauan area koneksinya, meskipun pengguna tidak perlu mengeluarkan biaya.

Materi 11 Model Referensi OSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang penting. Telepon menjadi sebuah sarana bagi para pengusaha,

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA


Penggunaan Teknologi Komputer di Bidang Perbankan. Disusun Oleh : : M. Agus Munandar : P

Mengenal SMS (Short Message Service)

Aplikasi Internet BAB Berselancar Menggunakan Web Browser. Pada Bab ini Anda akan mempelajari cara:

3. 3 Application Layer Protocols and Services Examples

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

Kajian Teknologi Layanan Free-Repply-SMS

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Memanfaatkan Perangkat Telekomunikasi Sebagai Media Penjualan Dengan. Aplikasi Mobile dan Web

SISTEM OTENTIKASI, OTORISASI, DAN PELAPORAN KONEKSI USER PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN CHILLISPOT DAN SERVER RADIUS

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PERAN SMS GATEWAY DALAM PENYEBARAN INFORMASI

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

KAJIAN TEKNOLOGI LAYANAN FREE-REPPLY-SMS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. LatarBelakang

SISTEM INFORMASI PENERBANGAN (AIRLINES) BERBASIS BREW DAN BROADCAST SMS

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu keperluan yang penting maka keberadaan koneksi jaringan menjadi sesuatu yang

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Wahana Komputer (2005 : 7) Short Message Service yang lebih

BAB I. Persyaratan Produk

RANCANG BANGUN CLIENT PADA PERANGKAT MOBILE

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS SMS GATEWAY PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG

PENERAPAN PROTOCOL DATA UNIT PADA SHORT MESSAGE SERVICE HASIL STUDI MAHASISWA (STUDI KASUS : STMIK BUDI DARMA MEDAN) Abstrak

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. mutlak. IM berbeda dengan dari cara penggunaannya, IM bisa dikelompokkan

Kelompok 1. Anggota : BOBBY KURNIAWAN NIA FITRIANA ARI FEBRYANSYAH DIAN ULUMIA ORIN HARITSA YASSER

MAKALAH TENTANG LAPISAN OSI KE 7 (APPLICATION LAYER)

Pertemuan II. Referensi Model OSI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Modul ke: Aplikasi Komputer. Pengantar Internet. Fakultas Teknik. Dian Anubhakti, M.Kom. Program Studi Teknik Arsitektur.

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI MMS UNTUK PELIPUTAN BERITA BERBASIS WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas teori-teori yang dijadikan acuan tugas akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN. service yang tidak bisa dilepaskan dari segala aktivitas yang terjadi di dunia maya,

Lapisan Transport. Menjamin komunikasi yang handal antara dua buah komputer yang terhubung Terdiri atas :

Analisis dan Perancangan Aplikasi Traffic Monitoring Server Menggunakan SMS Pada PT. Anugrah Catur Abadi

BAB I PENDAHULUAN. Distro Blo-on adalah perusahaan bergerak di bidang penjualan baju, yang

JENIS-JENIS APLIKASI UNTUK SERVER MENGADMINISTRASI SERVER DALAM JARINGAN. Pembahasan: Habib Ahmad Purba. 0 P a g e

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION APLIKASI INTERNET ISI. Aplikasi Internet Modul 2. Team Training SMK TI 27

APPLICATION LAYER. Pengertian Application layer Service application layer (HTTP, DNS, SMTP)

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro. Czech Technical University in Prague.

LAYANAN INFORMASI PEMBAYARAN KULIAH BERBASIS SMS INTERAKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

Pengembangan Video VoIP Phone Berbasis Web Menggunakan Protokol RTMP

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

By : Agung surya permana ( )

Firewall & WEB SERVICE

KAMERA PENGAWAS SEBAGAI APLIKASI WIRELESS APLICATION PROTOCOL

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan

Making Provisions for Applications and Services

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi dan informasi yang sangat pesat sekarang ini

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

MODEL REFERENSI OSI HAL PENTING DALAM PERTUKARAN DATA

BAB I PERSYARATAN PRODUK

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN E-LEARNING BERBASIS WEB KE DALAM M-LEARNING. Panji Wisnu Wirawan

Dasar Dasar Jaringan

Transkripsi:

UNIFIED MESSAGING SYSTEM BERBASIS INTERNET PROTOCOL (IP) PADA JARINGAN MOBILE Afwarman Manaf, M Zuhri Catur C afwarman@informatika.org, mzuhri@informatika.org Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung ABSTRAK Layanan messaging merupakan salah satu layanan yang merupakan killing application baik di jaringan Internet maupun di jaringan mobile. Saat ini terdapat banyak sekali layanan messaging yang dapat digunakan dengan berbagai protokol dan format pesan yang berbeda-beda yang masing-masing menggunakan aplikasi khusus. Hal ini mengakibatkan tidak adanya interoperability antara satu sistem messaging dengan sistem messaging lainnya. Makalah ini membahas sistem unified messaging yang merupakan sebuah sistem yang memungkinkan penggunaan berbagai macam layanan messaging dalam sebuah sistem tunggal. Kata kunci: unified messaging, jaringan mobile, Internet Protocol (IP) 1. LATAR BELAKANG Layanan messaging merupakan salah satu layanan yang paling banyak digunakan baik di jaringan Internet maupun di jaringan mobile. Layanan messaging adalah layanan yang memungkinkan seseorang mengirim dan menerima pesan kepada orang lain melalui jaringan secara asinkron, seperti Email, Short Message Service, Multimedia Message Service, Voice Message, Fax, Instant Messaging. Sistem unified messaging yang terintegrasi dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan layanan messaging dan memudahkan penyedia layanan untuk melakukan pengelolaan layanan. Sistem unified messaging akan memiliki prospek yang lebih besar untuk berhasil digunakan secara luas manakala sistem ini dapat dengan mudah diakses kapanpun dimanapun dan mudah digunakan oleh pengguna secara mobile sebagaimana layanan SMS. Pada saat ini, fusi antara teknologi mobile dengan Internet Protocol (IP) berkembang dengan sangat pesat. Dengan fusi ini, berbagai layanan berbasis IP yang selama ini dapat diakses milyaran manusia melalui Internet dapat diakses melalui jaringan mobile. Sistem Mobile Unified Messaging yang dijalankan pada jaringan mobile berbasis IP memiliki keuntungan yang sangat penting, yaitu dimungkinkannya interoperability sistem Mobile Unified Messaging dengan berbagai layanan messaging yang saat ini sudah ada dan banyak digunakan. Berbagai macam teknologi jaringan mobile berbasis IP saat ini telah banyak tersedia, seperti jaringan General Packet Radio Service (GPRS) pada GSM, jaringan komunikasi data pada CDMA2000 1x, atau jaringan wireless LAN atau WiFi, dsb. Biaya yang dibutuhkan untuk pengaksesan jaringan ini semakin lama juga semakin murah. GPRS, misalnya, saat ini dapat diakses dengan biaya hanya Rp. 10 per kilo byte. Jika kita bandingkan dengan biaya komunikasi SMS yang Rp. 250 untuk 160 karakter pesan, maka biaya akses dengan GPRS jauh lebih murah. Pada makalah ini, akan dibahas tentang riset pengembangan sistem Unified Messaging berbasis IP pada jaringan mobile yang saat ini sedang dilakukan di Laboratorium Sistem Terdistribusi, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, ITB. 2. PROTOKOL-PROTOKOL MESSAGING Memahami cara kerja berbagai macam protokol messaging yang sudah ada merupakan sesuatu yang penting terutama untuk memahami bagaimana nantinya sistem unified messaging yang dirancang dan dibangun dapat berinterkoneksi dengan berbagai sistem messaging yang sudah ada tersebut. 352

Beberapa protokol messaging penting yang terkait dengan sistem ini adalah: - Protokol untuk email, mencakup SMTP [1], POP [2], dan IMAP [3]. - Protokol untuk Short Message Service (SMS) [4]. - Protokol untuk Multimedia Messaging Service (MMS) [5]. - Berbagai macam protokol untuk Instant Messaging seperti Jabber [6], MSN Messanger Service, Yahoo Messanger, ICQ/AIM, IRC. - Protokol untuk Faksimil [7]. 3. KARAKTERISTIK SISTEM Sistem unified messaging ini dapat dikarakteristikkan dari kebutuhan teknis (technical requirement) yang diakomodasi dan dari skenario layanan tipikal yang dapat dijalankan pada sistem. Berikut beberapa kebutuhan teknis penting dan contoh skenario layanan pada sistem unified messaging ini. 3.1. Kebutuhan Teknis Ada 3 aspek kebutuhan teknis yang diakomodasi sistem, yaitu kebutuhan tingkat atas (high level requirement), kebutuhan tingkat pengguna (user level requirement), dan kebutuhan penyedia layanan (service provider requirement). Kebutuhan tingkat atas mencakup antara lain: 1. Prinsip access independence harus didukung. Sistem ini harus dapat dijalankan dari bearer jaringan mobile berbasis IP (misalnya GPRS, WLAN) secara transparan. 2. Sistem ini memiliki antarmuka dengan sistem messaging lain yang sudah ada seperti SMS, Email, MMS, IM, Fax, dan Voice Message. 3. Sistem ini menyediakan proses otorisasi pengguna. 4. Sistem ini sebisa mungkin akan memanfaatkan berbagai macam protokol yang sudah ada dan banyak digunakan agar memudahkan implementasi. 5. Sistem ini menggunakan prinsip store and forward. 6. Sistem ini memungkinkan berbagai message dengan berbagai media type yang berbeda-beda dapat ditangani. 7. Sistem mengenali identitas entitas (pengguna, content server, dan sebagainya) dengan menggunakan Public User Identity. 1. Sistem ini diusahakan dapat dijalankan oleh sebanyak mungkin pengguna sehingga platform yang digunakan di sisi User Equipment (UE) harus platform yang sudah banyak tersedia di pasar. 2. Sistem ini memungkinkan pengguna di satu service provider dapat berkomunikasi dengan pengguna di service provider lain sebagaimana pengguna sistem email dapat mengirim dan menerima email ke/dari pengguna email di domain lain. 3. Sistem harus memungkinkan penggunaan banyak UE yang diasosiasikan dengan satu Public User Identity. Dengan kata lain, seorang pengguna dapat menggunakan lebih dari satu UE untuk mengakses account yang sama. 4. Sistem ini menyediakan presence service yang memungkinkan pengguna mengetahui status availability dari pengguna lain. Untuk kebutuhan penyedia layanan, beberapa diantaranya adalah: 1. Sistem ini harus dapat dijalankan secara independen oleh service provider tanpa harus bergantung pada network operator tertentu. 2. Sistem ini menyediakan Call Data Record yang dapat digunakan oleh service provider untuk keperluan billing. 3. Sistem ini menyediakan antarmuka dengan content provider untuk memberikan value added content kepada pengguna. 3.2. Contoh Skenario Layanan Terdapat banyak sekali kemungkinan skenario penggunaan layanan ini, sebagai ilustrasi berikut salah satu skenario layanan yang tipikal yang melibatkan lebih dari satu jenis messaging sekaligus: Pengguna dalam status available (sudah login), ada email di inbox pengguna, melalui email gateway, email tersebut tampil ke layar UE pengguna. Pengguna membaca email tersebut, kemudian mengforward email tersebut ke pengguna lainnya dengan menggunakan SMS. Diagram sekuens skenario ini dapat dilihat pada gambar 1. Sedangkan kebutuhan tingkat pengguna mencakup antara lain: 353

Email Server Email Server App on UE : End User SMS GSM Retrieve New Email Display Email Forward by SMS ACK ACK ACK Display SMS Report GAMBAR 1. CONTOH SKENARIO LAYANAN 4. ARSITEKTUR SISTEM Arsitektur sistem unified messaging ini telah dirancang untuk memenuhi technical requirement yang telah dirumuskan. 4.1. Prinsip Dasar Perancangan Dalam melakukan perancangan sistem, beberapa konsep berikut ini menjadi prinsip-prinsip yang mendasari: 1. Layered Design, sistem Unified Messaging ini dirancang dengan pendekatan berlapis untuk memudahkan abstraksi permasalahan. Pendekatan berlapis ini adalah pendekatan yang umum digunakan dalam arsitektur sistem tersebar. 2. Modular Design, keseluruhan sistem dirancang secara modular, dalam arti implementasi satu subsistem dapat dilakukan secara independen tanpa menganggu subsistem lainnya. Hal ini sangat penting mengingat pada pelaksanaannya riset ini hanya melakukan implementasi sebagian subsistem dan diharapkan akan dapat dikembangkan subsistem-subsistem lainnya. 3. Plugable Framework, khusus untuk aplikasi native client yang akan dijalankan di sisi user equipment, rancangan perangkat lunaknya harus memiliki framework yang memungkinkan berbagai plugin ditambahkan ke aplikasi. 4.2. Arsitektur Global Secara umum, arsitektur sistem ini dibagi dalam 3 (tiga) lapis: 1. Application Layer, adalah lapisan dimana berbagai application server bekerja, seperti: - Content Server sebagai added value pada sistem - Server yang menjalankan pekerjaan khusus seperti media storage & conversion untuk menjalankan tugas store-and-forward dan untuk mengkonversi media type (misalnya konversi dari fax image menjadi teks). 2. Core Layer, adalah lapisan yang merupakan jantung dari sistem ini dimana terdapat core server yang menjalankan fungsi-fungsi utama dari sistem yang dibantu oleh sebuah sistem manajemen database yang menyimpan profil dari para pengguna. Core server dapat tersambung ke core server lainnya di domain lain. 3. User Layer, adalah lapisan dimana terdapat user/client dari sistem. Client dapat berupa native client yang berjalan pada UE pengguna atau dapat juga berupa client gateway yang menghubungkan sistem dengan berbagai sistem jaringan eksternal seperti email, SMS dan MMS (GSM), IM, atau sistem jaringan lainnya. Arsitektur global sistem ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut. 354

Internet Application Layer Content Server Media Storage & Conversion Server Other Application Servers Application Existing App/Content Servers (e.g. Web Server) Core Layer User Profile DB IC IP Based IU Mobile IP IU Core Server Core Server (other domain) User Layer GSM Email IM Other s End Users GSM Internet Other GAMBAR 2. ARSITEKTUR GLOBAL SISTEM 4.3. Antarmuka pada Arsitektur Sistem Agar memungkinkan satu entitas berkomunikasi dengan entitas lainnya maka diperlukan spesifikasi antarmuka (interface). Terdapat 4 (empat) interface pada sistem ini: 1. Interface I C adalah interface antara Core Server dengan Core Server lainnya. 2. Interface I A adalah interface antara Core Server dengan Application Servers. 3. Interface I U adalah interface antara Core Server dengan UE yang menjalankan native client. 4. Interface I X adalah interface antara gateway dengan berbagai sistem eksternal. Interface ini bukan sebuah interface yang dispesifikasikan dalam rancangan sistem ini melainkan adalah interface yang sudah biasa digunakan pada sistem lain, misalnya pada sistem email sudah biasa digunakan SMTP, POP, dan IMAP, pada SMS biasa digunakan SMPP, dan sebagainya. Pada interface I C, I A, dan I U digunakan protokol Session Initation Protokol (SIP) untuk manajemen sesi komunikasi. SIP disusun oleh Internet Engineering Task Force (IETF) agar didapatkan sebuah metode pengelolaan sesi yang standar sehingga diharapkan terjadi interoperabilatas antar berbagai layanan aplikasi. [8] 5. LAYANAN CONTENT Pada riset ini juga dikembangkan sebuah sistem layanan content khusus untuk meningkatkan value added sistem ini. Sistem layanan content ini memungkinkan content delivery kepada pengguna baik secara pull (diminta secara eksplisit oleh pengguna) maupun push (misalnya notifikasi). Pengembangan sistem layanan content pada lapisan aplikasi ini dapat menunjukkan bahwa sistem content yang menggunakan sistem unified messaging ini dapat diakses oleh pengguna dengan berbagai cara, baik dengan menggunakan aplikasi khusus untuk unified messaging maupun dengan menggunakan sistem messaging yang sudah ada seperti SMS, email, MMS, dan sebagainya. Pada tahap awal, sistem layanan content yang dikembangkan mencakup layanan berikut, yaitu: - Layanan informasi nomor telepon. - Layanan open directory yang berisi direktori situs-situs di Indonesia. - Layanan classified advertising. Secara bertahap layanan content ini akan terus dikembangkan menjadi layanan content serba ada yang dibutuhkan sehari-hari oleh masyarakat. 355

6. REFERENSI [1] Internet Engineering Task Force (IETF), SMTP: Simple Mail Transfer Protocol (RFC 2821), http://www.ietf.org. [2] Internet Engineering Task Force (IETF), POP3: Post Office Protocol Version 3 (RFC 1939), http://www.ietf.org. [3] Internet Engineering Task Force (IETF), IMAP: Internet Message Access Protocol Version 4rev1(RFC 2060), http://www.ietf.org. [4] Jochen H. Schiller, Mobile Communications, Addison-Wesley, London, 2002. [5] Open Mobile Alliance / WAP Forum, WAP MMS Architecture Overview, http://openmobilealliance.org, April 2001. [6] Jabber Software Foundation, Open Instant Messaging, http://www.jabber.org. [7] Andrew Margolis, The Fax Modem Sourcebook, Wiley, Chichester, 1995. [8] Internet Engineering Task Force (IETF), SIP: Session Initiation Protocol (RFC 3261), http://www.ietf.org, Juni 2002. 356