BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya UU No. 10 Tahun Undang-Undang tersebut mengatur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. hukum Islam. Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi dalam usaha-usaha yang berkaitan dengan media dan barang yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada fungsi sosial LAZ, Baznas, dan lembaga pengelola wakaf.

HILMAN FAJRI ( )

BAB I PEDAHULUAN. peluang terjadinya jual-beli dengan sistem kredit atau tidak tunai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. pinggiran, atau biasa dikenal dengan rural banking. Di Indonesia, rural banking

BAB II LANDASAN TEORI. skim pembiayaan syari ah. Dibawah ini akan dijelaskan pengertian tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUSHA>RAKAH DI BMT AN-NUR REWWIN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang menerapkan prinsi-prinsip ekonomi yang didasarkan pada nilai-nilai Islam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

IMPLEMENTASI ETIKA BISNIS ISLAM DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 SURABAYA SKRIPSI

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. syariah dianggap sangat penting khususnya dalam pengembangan sistem ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2001). Pasar modal memegang

BAB II. dipraktikkan oleh masyarakat. Selain itu, praktik penjualan barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang amat damai dan sempurna telah diketahui dan dijamin

BAB III TEORI PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. Al-dunyā mażra ah al-akhirat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN LETTER OF CREDIT PADA BANK MANDIRI SYARI AH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

MURA<BAH{AH BERMASALAH DI BPRS BAKTI MAKMUR

BAB III TRANSAKSI SERTIFIKAT INVESTASI MUD}A<RABAH ANTARBANK

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa pembayaran serta peredaran uang

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang. Lembaga

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB I PENDAHULUAN. krisis moneter. Lebih dari itu, lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu membawa

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP DENDA YANG TIDAK UMMAT SIDOARJO. Keuangan Syariah dalam melakukan aktifitasnya yaitu, muraba>hah, ija>rah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mempunyai arti menghambakan diri kepada

BAB I PENDAHULUAN. kredit. Instrumen yang digunakan adalah bunga (interest). Islam memandang uang hanya sebagai alat tukar (medium of exchange),

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Konsep Akad Bai Bitsaman Ajil dalam Fiqh Muamalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Pada hakikatnya pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank. pemenuhan kebutuhan akan rumah yang disediakan oleh Bank Muamalat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tersebut mencakup bagian dari keseluruhan sistem sosial masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. Harta merupakan salah satu amanah yang diberikan Allah kepada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagaimana firman Allah Qs. An- Nisa ayat 29 :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB II PEMBIAYAAN MURABAHAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

UPAYA MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH PRODUK TASYA TAMANSARI DI BPRS SURIYAH KUDUS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPUNYAI DAMPAK PADA PENINGKATAN JUMLAH ANGGOTA PRODUK SI UMMAT PADA BMT MARHAMAH CABANG KALIBAWANG WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi. Seiring perkembangan waktu, dimana

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK MURA>BAH}AH PROGRAM PEMBIAYAAN USAHA SYARIAH (PUSYAR) (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM)

BAB I PENDAHULUAN. mempermudah masyarakat dalam bertransaksi. Namun masih banyak juga

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut ke masyarakat yang kekurangan dana dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. mencapai falah berdasarkan pada prinsip dan nilai-nilai dalam Al-Qur an dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum (Perum). Perusahaan tersebut milik pemerintah (BUMN), berada

BAB II PRODUK PENGHIMPUNAN DANA

PANDANGAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TULUNGAGUNG TERHADAP BUNGA BANK KONVENSIOANAL SKRIPSI OLEH MUHAMMAD ULIN NUHA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada globalisasi ini semakin berkembang

BAB IV ANALISIS PERSEPSI NASABAH RENTENIR TENTANG QARD} PADA PRAKTIK RENTENIR DI DESA BANDARAN KECAMATAN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. manusia guna memperoleh kebahagian di dunia dan akhirat. Salah satu aspek

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB IV ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH BIL WAKALAH DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEJAHTERAAN NASABAH DI UJKS JABAL RAHMA

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama universal yang mempunyai sekumpulan aturan dan

ANALISIS PEMBIAYAAN MITRA USAHA DENGAN AKAD MUDHARABAH DI BMT BISMILLAH KANTOR CABANG CEPIRING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga aspek ekonomi. Dalam aspek ekonomi Islam melarang adanya praktek. menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang memiliki aturan-aturan untuk mengatur

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat pada grafik pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

BAB IV ANALISIS FATWA DSN-MUI NOMOR 25/III/2002 TERHADAP PENETAPAN UJRAH DALAM AKAD RAHN DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG WARU SIDOARJO

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Tabungan

ANALISIS PRODUK REVENUE SHARING PADA BANK BNI SYARIAH CABANG PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan akad-akad yang sesuai dengan syari at Islam. Dengan. apakah sudah seperti yang mereka inginkan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMBIAYAAN MURA<BAH{AH DI BMT MADANI TAMAN SEPANJANG SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijawab dengan tuntas oleh ajaran Islam melalui al-qur an sebagai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK SIMPANAN WADI AH BERJANGKA DI BMT TEGAL IJO DESA GANDUL KECAMATAN PILANGKENCENG KABUPATEN MADIUN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perbankan syari ah pada era reformasi ditandai dengan disetujuinya UU No. 10 Tahun 1998. Undang-Undang tersebut mengatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syari ah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka cabang syari ah atau bahkan mengkonversikan diri secara total menjadi bank syari ah Perkembangan lembaga-lembaga keuangan syari ah tergolong cepat salah satu alasannya adalah karena keyakinan yang kuat dikalangan masyarakat muslim bahwa perbankan konvensional itu mengandung unsur riba yang dilarang agama Islam. 1 Perkembangan perbankan syari ah maupun konvensional sangat pesat khususnya di wilayah kota Palangka Raya. Salah satu pertumbuhan tersebut ditandai dengan munculnya sebuah lembaga keuangan yaitu PT BPRS Mitra Amanah yang berada di jl. Raden Saleh Raya yang berdiri berkisar 1 tahun yang lalu. Perkembangan lembaga keuangan di kota Palangka Raya baik lembaga keuangan konvensional maupun syari ah sangat pesat, di mana 1 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syari ah Dari Teori dan Praktek, http://eprints.walisongo.ac.id/1506/2/092503021_bab1.pdf, (Diunduh: minggu, 11-01-2015, jam, 05.00) 1

2 masing-masing memiliki berbagai macam produk dan menawarkan berbagai macam pelayanan kepada calon nasabah maupun nasabah yang sudah ada dalam rangka mencapai tujuanya, yang salah satunya dalam hal peningkatan keuntungan. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPR-Syariah) adalah salah satu lembaga keuangan perbankan syariah, yang pola operasionalnya mengikuti prinsip prinsip syariah ataupun muamalah Islam. BPRS berdiri berdasarkan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 72 Tahun 1992 tentang Bank Berdasarkan Prinsip Bagi Hasil. Pada pasal 1 (butir 4) UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan, disebutkan bahwa BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2 Artinya di sini, kegiatanya jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima simpanan giro. Begitu pula dalam hal jangkauan wilayah operasi, BPR hanya dibatasi dalam wilayah-wilayah tertentu saja. Selanjutnya pendirian BPR dengan modal awal yang relatif lebih kecil jika dibandingkan 2 Icanende, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syari ah, https://acankende.wordpress.com/2010/11/28/bank-perkreditan-rakyat-bpr-syariah/.(diunduh: minggu 11-01-2015, jam, 05.00).

3 dengan modal awal bank umum. Larangan lainya BPR adalah tidak diperkenankan ikut kliring serta transaksi valuta asing. 3 Pembatasan usaha BPR syar ah secara lebih tegas dijelaskan dalam pasal 27 SK Direktur BI No. 32/36/KEP/DIR/1999. Menurut surat keputusan ini, kegiatan operasionalnya BPR Syari ah adalah menghimpun dana dari masyarakat yangberupa Tabungan berdasarkan prinsip wadiah atau muḍᾱrabah, deposito berjangka berdasarkan prinsip muḍᾱrabah, bentuk lain yang menggunakan prinsip wadiah atau muḍᾱrabah. Melakukan penyaluran dana yang meliputi transaksi jual beli berdasarkan prinsip, murᾱbaḥah, Istishna, Ijarah, Salam, dan jual-beli lainya, pembiayaan bagi hasil berdasarkan prinsip muḍᾱrabah, Musyarakah, dan bagi hasil lainya, pembiayaan lain berdasarkan prinsip Rahn dan Qardh. 4 Karakteristik BPR yang hanya berpusat di provinsi tentu saja akan memiliki banyak peluang untuk menghimpun/menyalurkan dana kepada nasabah. Keuntunganya adalah uang nasabah yang terhimpun hanya berputar pada usaha yang ada di daerah tersebut. Tetapi pada kenyataanya PT BPRS yang ada di kota Palangka Raya belum dapat menghimpun/menyalurkan dana sebagaimana yang dilakukan lembaga keuangan lainya. Berdasarkan observasi awal hal ini karena masyarakat kota Palangka Raya yang kurang memahami BPRS dan Bank Umum Syari ah serta masyarakat kota 3 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA, 2006, h. 21-22. 4 Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syari ah Deskripsi dan Ilustrasi, Yogyakarta: EKONISIA, 2007, h. 87-88.

4 Palangka Raya lebih memilih lembaga keuangan yang memiliki ATM karena lebih mudah untuk menarik dananya setiap saat nasabah membutuhkanya. 5 oleh karna itulah diperlukan pemasaran. Philip Kotler mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah proses sosial dan manajerial di mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai. 6 Salah satu produk yang dipasarkan BPR adalah produk pembiayaan. Program pembiayaan ini merupakan bagian dari upaya bank syari ah ( termasuk juga halnya dengan bank pembiayaan rakyat syari ah ( BPRS ) untuk mengangkat potensi ekonomi umat Islam dalam kerangka membantu umat untuk memperluas usaha yang selama ini telah dirintisnya maupun bagi mereka yang akan membuka usaha baru. Sehingga, dengan kata lain program ini sangat membantu nasabah untuk melakukan pemenuhan kebutuhan akan kepemilikan barang atau peralatan, sekaligus sebagai upaya untuk mengentas kemiskinan. 7 Skim murᾱbaḥah ini muncul karena bank tidak memilki barang yang diinginkan oleh pembeli, sehingga bank harus melakukan transaksi pembelian barang yang diinginkan kepada pihak lainya yang disebut sebagai pihak suplier. Dengan demikian bank bertindak selaku penjual di satu sisi, dan sisi 5 Berdasarkan Observasi. 6 Lihat pada Muhammad Firdaus, Dkk, Dasar & Strategi Pemasaran Syari ah, Jakarta: RENAISAN, 2005, h. 12. 7 Pendahuluan.Dock,https://docs.google.com/document/d/1dE4jyUj2GANOsRpCIleu4Tu btmraiakjn-p0dbcgchk/edit?pli=1, (Diunduh: senin, 12-01-2015,jam, 10.00).

5 lain bank bertindak selaku pembeli. Kemudan bank akan menjualnya kebali dengan harga yang disesuaikan yakni harga beli ditambah margin yang disepakati. 8 Dalam skim ini, masing-masing pihak haruslah menghormati terhadap apa yang telah diperjanjkan dalam suatu akad. Hal ini sesuai dengan ketentuan hukum al-qur an surah Al-Maidah (5) ayat 1: ي أ ه ا ٱل ذ ي ء اه ى ا أ و ف ىا ب ٱل ع ق ىد أ ح ل ت ل ك ن ب ه و ة ٱ ل ع ن إ ل ه ا ت ل ى ع ل ك ن غ ر ه ح ل ٱلص د و أ ت ن ح ر م إ ى ٱ لل ح ك ن ه ا ر د ١ Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-nya. 9 Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang bagamana strategi marketing dalam meningkatkan pembiayaan murᾱbaḥah di PT BPRS Mitra Amanah yang dituangkan dalam tugas akhir ini dengan judul: STRATEGI MARKETING DALAM MENINGKATKAN PEMBIAYAAN MURᾹBAḤAH DI PT BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI AH MITRA AMANAH KOTA PALANGKA RAYA. 8 Sunarto Zulkifl, Panduan Praktis Transaksi Pebankan Syari ah, Jakarta: Zikrul Hakim, 2004, h. 62. 9 Ardian Sutedi, Perbankan Syari ah Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, Bogor:Ghalia Indonesia, 2002, h. 119.

6 B. Rumusan Masalah 1. Apa faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pembiayaan murᾱbaḥah di PT BPRS Mitra Amanah Palangka Raya? 2. Apa strategi marketing yang diterapkan PT BPRS Mitra Amanah dalam meningkatkan pembiayaan murᾱbaḥah? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam pembiayaan murᾱbaḥah di PT.BPRS Mitra Amanah Palangka Raya. 2. Untuk mengetahui strategi marketing apa yang diterapkan oleh PT BPRS Mitra Amanah dalam meningkatkan pembiayaan murᾱbaḥah D. Manfaat penulisan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Menambah khazanah ilmu tentang analisis strategi marketing dalam meningkatkan pembiayaan murᾱbaḥah di PT BPRS Mitra Amanah sehingga dapat menjadi acuan bagi penelitian yang lebih luas lagi dimasa mendatang. 2. Manfaat teoritis a. Memperkaya khazanah keilmuan dilingkungan IAIN Palangka Raya khususnya jurusan Syariah.

7 b. Sebagai bahan pengkajian dalam bidang mengenai analisis strategi marketing dalam meningkatkan pembiayaan murabahah di PT BPRS Mitra Amanah palangka raya. c. Sebagai kontribusi pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ilmu ekonomi Islam berdasarkan 3. Manfaat praktis a. Sebagai pertimbangan awal dalam melakukan penelitian skripsi guna tugas akhir pada program studi Ekonomi syariah (ESY) di IAIN Palangka Raya. b. Sebagai bahan rujukan atau referensi mengenai analisis strategi marketing dalam meningkatkan pembiayaan murabahah di PT BPRS Mitra Amanah palangka raya. c. Menjadi salah satu bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya untuk memperdalam subtasnsi penelitian dengan melihat permasalahan dari sudut pandang berbeda. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, didalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan.

8 BAB II Kajian Teoritik, didalam bab ini berisi tentang penelitian sebelumnya dan landasan teori. BAB III Metode Penelitian, didalam bab ini berisi tentang waktu dan tempat penelitian, pendekatan, penentuan obyek dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, pengabsahan data, dan analisis data. BAB IV Hasil Penelitian dan Analisis, dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum mengenai PT Bank Pembiayaan Rakyat Syari ah Mitra Amanah, laporan hasil penelitian dan analisis. BAB V Penutup, pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari penulis.