BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

Bidang: Politik Dalam Negeri dan Komunikasi

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

berkualitas agar siap untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pokok dan personil, materiil terutama alutsista, dan fasilitas yang

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

PIAGAM KERJASAMA PARTAI DEMOKRAT DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA TAHUN

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Grand Design Pembangunan Kawasan Perbatasan.

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

MATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

POLITIK DAN STRATEGI KEAMANAN NASIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

MENEGAKKAN KEDAULATAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA KEPULAUAN MENUJU NEGARA MARITIM YANG BERMARTABAT (KOMISI KEAMANAN) (Forum Rektor Indonesia 2015)

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dan Kepolisian Nasional Philipina (PNP), selanjutnya disebut sebagal "Para Pihak";

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN

Sejarah AusAID di Indonesia

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

MI STRATEGI

STATUTA FORUM PENGURANGAN RISIKO BENCANA JAWA BARAT PEMBUKAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Dalam sejarah perkembangan Kementerian luar negeri dapat dijelaskan bahwa: 16

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL TAHUN

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

2 Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Neg

PRIORITAS 1 MATRIKS ARAH KEBIJAKAN BUKU III RKP 2011 NASIONAL

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME

MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN PERGURUAN TINGGI DALAM KAWASAN PERBATASAN KAWASAN NEGARA 1) Dr. Bambang Istijono, ME 2)

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

Pendahuluan bab i i -

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Manual IKU Perwakilan RI Harare

MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL,

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang melimpah membuat beberapa Negara di Eropa mempunyai niat untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menakar Arah Kebijakan Pemerintah RI Dalam Melindungi Hak Asasi WNI di Luar Negeri

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PERMEN-KP/2013 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENYULUHAN PERIKANAN

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN KEPALA BAPPENAS Dr. Djunaedi Hadisumarto

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2002 TENTANG PERTAHANAN NEGARA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG 001 MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM yang tidak diskriminatif, menumbuhkan penguatan citra Indonesia sebagai negara yang mampu memadukan dinamika kehidupan masyarakat yang mayoritas beragama Islam dan demokrasi, mendorong pemulihan ekonomi yang lebih menjanjikan serta perlindungan warga negara yang konsisten, merupakan dasar-dasar kebijakan yang terus dikembangkan dalam pelaksanaan politik luar negeri dan penyelenggaraan hubungan luar negeri Indonesia pada tahun 2004 dan 2005. Seluruh pencapaian itu sesungguhnya merupakan aset penting bagi pelaksanaan politik luar negeri dan penyelenggaraan hubungan luar negeri Indonesia. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan nasional, upaya diplomasi untuk meraih dan memperkuat dukungan internasional terhadap integritas wilayah dan kesatuan nasional telah diperoleh dari masyarakat internasional baik dari negara bilateral, lembaga internasional multilateral serta Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lebih dari itu, dukungan terhadap otonomi khusus sebagai solusi final masalah Aceh juga sudah diraih. Negara-negara anggota ASEAN juga secara tegas menyatakan kembali dukungan dan menyatakan komitmennya untuk menghalangi dukungan dan pasokan bagi kelompok separatis bersenjata. Terkait dengan upaya memagari potensi disintegrasi, Indonesia juga telah dan terus mengajak dan mendorong negara-negara tetangga untuk merundingkan dan menyelesaikan perundingan penetapan batas wilayah negara. Sejumlah pertemuan dengan masing-masing negara tetangga telah digulirkan. Satu catatan penting adalah berhasil diselesaikannya perundingan batas landas kontinen antara Indonesia dan Vietnam, yang telah berlangsung sejak tahun 1978. Penuntasan batas wilayah negara selain memberikan kepastian hukum, yang mengurangi potensi sengketa klaim wilayah, juga sangat berguna dalam penegakan hukum di kawasan perbatasan. Indonesia menyadari bahwa reposisi yang mudah terjadi dalam lingkungan internasional harus dapat digalang dalam membantu mewujudkan kepentingan nasional kita. Penguatan hubungan dalam lingkaran konsentrik kebijakan politik luar negeri kita akan banyak menentukan keberhasilan Indonesia dalam menangani masalah-masalah strategis seperti ekstradisi, penanganan terorisme dan kejahatan lintas nasional, penetapan batas-batas wilayah, perlindungan WNI, di samping upaya peningkatan

promosi kerjasama berbagai bidang, termasuk diplomasi publik dan lain sebagainya. Kemampuan Indonesia menciptakan jejaring yang solid di lingkungan internal kawasan pada akhirnya turut memberikan andil bagi terciptanya stabilitas regional yang lebih baik dan kondusif bagi akselerasi kepentingan masing-masing negara di kawasan. B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 Sasaran yang hendak dicapai dalam Pemantapan Politik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama Internasional adalah semakin meningkatnya kinerja diplomasi Indonesia yang berorientasi pada kepentingan nasional dengan memperkuat basis-basis kerjasama bilateral, regional dan internasional di berbagai bidang serta terciptanya dukungan solid dan konsisten masyarakat internasional terhadap keutuhan dan kedaulatan wilayah NKRI, membangun citra positif Indonesia, dan berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 Arah kebijakan dari Pemantapan Politik Luar Negeri dan Peningkatan Kerjasama Internasional adalah: 1. Meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional termasuk dalam penyelesaian masalah-masalah perbatasan dan dalam melindungi kepentingan masyarakat Indonesia di Luar Negeri; 2. Melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi regional, khususnya di ASEAN; 3. Menegaskan pentingnya memelihara kebersamaan melalui kerjasama internasional, bilateral dan multilateral maupun kerjasama regional lainnya, saling pengertian dan perdamaian dalam politik dan hubungan internasional; 4. Meningkatkan dukungan dan peran masyarakat internasional dan tercapainya tujuan pembangunan nasional; dan 5. Meningkatkan koordinasi dalam penyelenggaraan hubungan luar negeri sesuai dengan Undang-Undang. II.7-2

D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 No. Program Pemantapan Politik Luar Negeri dan Optimalisasi Diplomasi Indonesia Kegiatan pokok : Dep. Luar Negeri 3.261.480,5 1. Program Pemantapan Politik Luar Negeri dan Optimalisasi Diplomasi Indonesia Kegiatan Pokok : 1. Perumusan konsep pemberian respons yang lebih tegas, visioner dan berkualitas berkaitan dengan isu-isu internasional strategis; 2. Pelaksanaan upaya memperjuangkan masuknya konsep-konsep itu dalam setiap hasil akhir perundingan dan pembahasan persidangan, baik pada tingkat bilateral, regional maupun global; 3. Penyusunan berbagai perjanjian internasional yang sejalan dengan kepentingan nasional dalam membangun demokrasi, keamanan nasional dan penerapan nilainilai HAM, serta kedaulatan NKRI; 4. Pelaksanaan diplomasi perbatasan yang 1. Peningkatan dukungan internasional terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan Republik Indonesia; 2. Perluasan kerjasama ekstradisi; 3. Penyelesaian perundingan batasbatas wilayah dengan negara-negara Meningkatnya dan menguatnya kinerja diplomasi Indonesia bagi diperolehnya dukungan internasional dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional II.7-3

No. tetangga dalam rangka penegakan kedaulatan dan penjagaan keutuhan wilayah NKRI serta; terkoordinasi dengan baik dalam rangka menjaga keutuhan wilayah darat, laut dan udara Indonesia; 5. Penyelenggaraan hubungan luar negeri, dan pemantapan kebijakan luar negeri yang konsisten dan produktif bagi kinerja diplomasi Indonesia; 6. Peningkatan citra dan promosi keberhasilan pelaksanaan demokrasi, kebebasan sipil, dan gerakan kesetaraan gender di Indonesia; 7. Peningkatan perlindungan WNI di luar negeri, dan perumusan kebijakan diplomasi publik yang transparan, partisipatif dan akuntabel dalam menciptakan perdamaian dan keamanan internasional; 8. Penguatan institusi diplomasi melalui penataan kelembagaan dan peningkatan profesionalisme SDM. 4. Pemantapan peran diplomasi kemanusian pasca bencana tsunami di Aceh dan Sumatera Utara; 5. Fasilitasi upaya peningkatan citra Indonesia di Luar Negeri; 6. Peningkatan pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri; 7. Perumusan kebijakan diplomasi publik yang transparan, partisipatif dan akuntabel; 8. Penataan kelembagaan dan peningkatan profesionalisme SDM dalam rangka penguatan institusi diplomasi. II.7-4

No. Program Peningkatan Kerjasama Internasional Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah : 1. Pelaksanaan kerjasama dan koordinasi dalam upaya menjaga keamanan kawasan dan pengamanan kekayaaan sumberdaya nasional; 16.000,0 2. Program Peningkatan Kerjasama Internasional Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah : 1. Penciptaan kesepahaman dan koordinasi yang lebih terarah antara Deplu dengan lembaga pemerintah, antara lain dengan Dephan, Polhukam, TNI, Polri, dan komunitas intelijen untuk bekerjasama dengan lembaga-lembaga mitra secara bilateral, regional dan internasional dalam meningkatkan saling pengertian dalam upaya menjaga keamanan kawasan, integrasi wilayah dan pengamanan kekayaan sumber daya alam nasional; 2. Penyusunan kerangka kerja yang lebih terarah dan tindak lanjut terciptanya pembentukan ASEAN Security/Economic/Sociocultur al Community; 3. Pemantapan kerjasama internasional di bidang ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya serta bagi pencapaian tujuan 2. Penetapan rencana tindak yang dapat diterima seluruh negara di kawasan dalam rangka merintis pembentukan ASEAN Community; 3. Fasilitasi kerjasama internasional di bidang ekonomi, perdagangan, sosial dan budaya; Dimanfaatkannya secara lebih optimal berbagai potensi positif yang ada pada forum-forum kerjasama internasional terutama melalui kerjasama ASEAN, APEC, kerjasama multilateral lainnya, dan antara negara-negara yang memiliki kepentingan yang sejalan dengan Indonesia Kepresidenan, Dep. Luar Negeri, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional II.7-5

No. pembangunan sosial ekonomi yang disepakati secara internasional termasuk Millenium Development Goals (MDGs); 4. Fasilitasi jaringan diplomasi kebudayaan dan pendidikan berbasiskan inisiatif masyarakat secara luas; 5. Fasilitasi upaya untuk memperluas jaringan dan peningkatan pemanfaatan Sister City antara kota-kota dan propinsi di Indonesia dengan kota-kota dan propinsi/distrik di mancanegara yang sudah berkembang dan maju. 4. Fasilitasi jaringan diplomasi kebudayaan dan pendidikan berbasiskan inisiatif masyarakat secara luas. 3. Program Penegasan Komitmen Perdamaian Dunia Kegiatan pokok yang dilakukan adalah : 1. Peningkatan komitmen dan peningkatan peran dalam upaya reformasi dan revitalisasi PBB termasuk di dalamnya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dengan menjadikannya lebih Program Penegasan Komitmen Perdamaian Dunia Kegiatan pokok yang dilakukan adalah: 1. Pelaksanaan upaya pencalonan pada keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB; Semakin tegasnya komitmen Indonesia mengedepankan pentingnya prinsipprinsip multilateralisme dalam hubungan internasional, menentang unilateralisme, agresi dan penggunaan segala bentuk kekerasan dalam menyelesaikan permasalahan internasional. Dep. Luar Negeri 12.300,0 II.7-6

No. demokratis dalam aspek keterwakilan dan prosedural; 2. Promosi dan peningkatan peran secara aktif di setiap forum internasional bagi segera diselesaikannya masalah Palestina secara adil melalui PBB dan pengakhiran pendudukan Israel, sebagai bagian dari upaya ikut menciptakan perdamaian dunia; 3. Peningkatan kerjasama bilateral, regional dan multilateral dalam upaya penanggulangan kejahatan lintas batas negara seperti terorisme, pencucian uang, kejahatan narkotika, penyelundupan dan perdagangan manusia melalui kerjasama bilateral, regional dan multilateral yang dilakukan secara inklusif, demokratis dan sejalan dengan prinisip-prinsip hukum internasional; dan 4. Partisipasi dalam menciptakan perdamaian dunia. 2. Peningkatan peran secara aktif di setiap forum internasional bagi segera diselesaikannya masalah Palestina secara adil melalui PBB dan pengakhiran pendudukan Israel, sebagai bagian dari upaya ikut menciptakan perdamaian dunia; 3. Fasilitasi kerjasama bilateral, regional dan multilateral dalam mendukung upaya penanggulangan kejahatan lintas-nasional dan penanggulangan gerakan terorisme; 4. Peningkatan keikutsertaan Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian dunia. II.7-7

II.7-8