BIODIVERSITAS LANSEKAP DAN HIDROLOGI : KUALITAS DAN KUANTITAS AIR

dokumen-dokumen yang mirip
MODULE 7. LANSKAP PERTANIAN DAN HIDROLOGI

KONSERVASI LAHAN: Pemilihan Teknik Konservasi, Fungsi Seresah dan Cacing Tanah, dan mulsa organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIOFISIK DAS. LIMPASAN PERMUKAAN dan SUNGAI

mampu menurunkan kemampuan fungsi lingkungan, baik sebagai media pula terhadap makhluk hidup yang memanfaatkannya. Namun dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidrologi di suatu Daerah Aliran sungai. Menurut peraturan pemerintah No. 37

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Daerah aliran sungai sehat di Indonesia: membutuhkan 30% hutan? atau.. > 70% agroforestry?

BAB I PENDAHULUAN. unsur unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air, vegetasi serta

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BMPs. PENGELOLAAN TANAH Semester Ganjil Minggu ke-2. Best (Soil) Management Practices Potensial Solusi Terhadap Masalah 2 Dasar Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Infiltrasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 4

DASAR-DASAR ILMU TANAH

ANALISIS DEBIT SUNGAI AKIBAT ALIH GUNA LAHAN DAN APLIKASI MODEL GENRIVER PADA DAS WAY BESAI, SUMBERJAYA

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam siklus hidrologi, jatuhnya air hujan ke permukaan bumi merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DASAR-DASAR ILMU TANAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengatur tata air, mengurangi erosi dan banjir. Hutan mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 )

2016 EVALUASI LAJU INFILTRASI DI KAWASAN DAS CIBEUREUM BANDUNG

PENTINGNYA PENDEKATAN NERACA AIR DALAM PEMBANGUNAN HUTAN RAKYAT YANG PRODUKTIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

Dampak pada Tanah, Lahan dan Ruang Dampak pada Komponen Udara Dampak pada Kualitas Udara Dampak pada Komponen Iklim Dampak pada Fauna dan Flora

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Menurut Bocco et all. (2005) pengelolaan sumber daya alam

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Berdasarkan data Bappenas 2007, kota Jakarta dilanda banjir sejak tahun

1267, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49, Tambahan Lem

PENGENDALIAN OVERLAND FLOW SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENGELOLAAN DAS. Oleh: Suryana*)

BAB III LANDASAN TEORI

Peranan Agroforestri dalam Mempertahankan Fungsi Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS)

oleh : Widianto, 2011

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. 0,009 0,008 0,0001 0,005 0,61 2,14 2. Air di Atmosfir 13,6 0, ,4 108,8 1,

geografi Kelas X PEDOSFER III KTSP & K-13 H. SIFAT KIMIA TANAH a. Derajat Keasaman Tanah (ph)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perubahan Lahan/Penggunaan Lahan di Kota

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.

Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Proses erosi karena kegiatan manusia kebanyakan disebabkan oleh

TINJAUAN PUSTAKA. Aliran Permukaan dan Infiltrasi dalam suatu DAS. pengangkut bagian-bagian tanah. Di dalam bahasa Inggris dikenal kata run-off

PERANAN AGROFORESTRI DALAM MEMPERTAHANKAN FUNGSI HIDROLOGI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P. 39/Menhut-II/2009,

BAB II METODOLOGI 2.1 Bagan Alir Perencanaan

TINJAUAN PUSTAKA. erosi, tanah atau bagian-bagian tanah pada suatu tempat terkikis dan terangkut

INTERAKSI ANTARA AGROEKOSISTEM DENGAN EKOSISTEM ALAMI

I. PENDAHULUAN. kerusakan akibat erosi dalam ekosistem DAS (Widianto dkk., 2004). Kegiatan

dan penggunaan sumber daya alam secara tidak efisien.

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK

DAFTAR ISI Keaslian Penelitian... 4

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

PENDUGAAN EROSI DAN SEDIMENTASI PADA DAS CIDANAU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI AGNPS (Agricultural Non Points Source Pollution Model)

Surface Runoff Flow Kuliah -3

BAB I PENDAHULUAN. topografi dibatasi oleh punggung-punggung gunung yang menampung air hujan

I. PENDAHULUAN. angin bertiup dari arah Utara Barat Laut dan membawa banyak uap air dan

TINJAUAN PUSTAKA. merupakan manfaat yang dirasakan secara tidak langsung (intangible). Selain itu,

BAB III LANDASAN TEORI. A. Metode MUSLE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Siklus Hidrologi

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Karakteristik Hidrologi Di SUB DAS CIRASEA

STUDI PENENTUAN KINERJA PENGELOLAAN DAS DI SUB DAS KONTO HULU

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDUGAAN PARAMETER UPTAKE ROOT MENGGUNAKAN MODEL TANGKI. Oleh : FIRDAUS NURHAYATI F

Radjulaini, dosen Jurusan Pendidikan Teknik Sipil- FPTK Universitas Pendidikan Indonesia. Abstrak

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

sumber daya lahan dengan usaha konservasi tanah dan air. Namun, masih perlu ditingkatkan intensitasnya, terutama pada daerah aliran sungai hulu

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR (PSDA) Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT ATA 2011/2012

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk:

EROSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OLEH: MUH. ANSAR SARTIKA LABAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis mengenai dampak perubahan penggunaan lahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS POTENSI DAERAH RESAPAN AIR HUJAN DI SUB DAS METRO MALANG JAWA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

MODEL PENANGGULANGAN BANJIR. Oleh: Dede Sugandi*)

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Di bumi terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard km 3 : 97,5% adalah air

TINJAUAN PUSTAKA. unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta

VIII MODEL KONSEPTUAL HUBUNGAN ANTARA PROSES LIMPASAN DENGAN KETERSEDIAAN AIR DAN PENCUCIAN UNSUR HARA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Hujan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Daur Hidrologi. B. Daerah Aliran Sungai

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Persetujuan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Peta... Daftar Lampiran...

HUTAN SEBAGAI PENGATUR TATA AIR DAN PENCEGAH EROSI TANAH: PENGELOLAAN dan TANTANGANNYA. Oleh: Ary Widiyanto Balai Penelitian Kehutanan Ciamis

θ t = θ t-1 + P t - (ETa t + Ro t ) (6) sehingga diperoleh (persamaan 7). ETa t + Ro t = θ t-1 - θ t + P t. (7)

BAB I PENDAHULUAN I-1

MODEL USAHATANI SAYURAN DATARAN TINGGI BERBASIS KONSERVASI DI DAERAH HULU SUNGAI CIKAPUNDUNG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Daerah Aliran Sungai (DAS) didefinisikan sebagai suatu wilayah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PTI4208 : Pertanian Berlanjut BIODIVERSITAS LANSEKAP DAN HIDROLOGI : KUALITAS DAN KUANTITAS AIR Oleh : Widianto dan Kurniatun Hairiah

Tujuan Pembelajaran

BAGIAN 1

Contoh : Keragaman Vegetasi, Tutupan Lahan atau Penggunaan Lahan dalam sebuah Lansekap (DAS) 3 Contoh 1. DAS Way Besai di Kabupaten Lampung Barat 2. DAS Kali Konto di Kabupaten Malang 3. DAS Sumber Brantas di Kota Batu

Pengunaan Lahan: 1. DAS Way Besai Kabupaten Lampung Barat (2002) Sumber : Bruno Verbist (2009)

Sumber : Bruno Verbist (2009)

A broader view: an ecosystem consisting of a landscape with a waterbody plus all what is around DAS Way Besai : Sumberjaya Lampung Barat

FOREST ON THE RIDGES? Sumber : Bruno Verbist (2009)

BANK EROSION - MEANDERING 2001 1976

DAS Way Besai : Sumberjaya Lampung Barat

Pengunaan Lahan 2. DAS Kali Konto Kabupaten Malang (2005) Sumber : Jurusan Tanah (2009)

DAS Kali Konto : Sumberagung, Ngantang, Malang

DAS Kali Konto : Madiredo. Pujon, Malang

Pengunaan Lahan 3. DAS Sumber Brantas Kota Batu (2005) Sumber : Sudarto(2009)

DAS Sumber Brantas : Gabes, Tulungrejo, Batu

DAS Sumber Brantas : Kekep, Tuliungrejo, Batu

DAS Sumber Brantas : Brau, Gunungsari, Batu

Beberapa Penggunaan Lahan di DAS Sumber Brantas... (lebih detil) Perhatikan praktek 2 pengelolaan yang diterapkan dalam beberapa macam penggunaan lahan di DAS Brantas Hulu : Manajemen Kanopi Pengolahan Tanah (guludan, parit, dsb) Penutupan Tanah (terbuka/tertutup) Pemupukan Pemberantasan Hama, Penyakit, Gulma Irigasi, Drainasi Pembuangan limbah/sampah

HUTAN ALAMI (Tahura R. Soerjo) PINUS PEMUKIMAN SAYURAN APEL JERUK SUNGAI SAYURAN

Hutan (Alami) Tahura R. Soerjo

Kondisi Kerapatan Pohon, Tajuk dan Tutupan Lantai Tanah Bisa Sangat Beragam Hutan Tanaman (Perhutani)

PERSIAPAN TANAM KENTANG WORTEL KOBIS Pertanaman Sayur : Kentang, Wortel, Kobis, dsb

TUTUPAN TAJUK DAN LANTAI DASAR TANAH PENYEMPROTAN PESTISIDA Kebun Apel dan Jeruk PEMUPUKAN TUTUPAN TAJUK DAN LANTAI DASAR TANAH

POSISI PEMUKIMAN DAN AKTIVITAS PENDUDUK DENGAN PEMANFAATAN DAN PEMBUANGAN AIR Pemukiman (Dusun, Desa)

BAGIAN 2

Siklus Air dalam Plot PRESIPITASI INTERSEPSI PRESIPITASI EVAPO- TRANSPIRASI LATERAL PRESIPITASI LIMPASAN PERMUKAAN PERKOLASI DRAINASI

Siklus Air dalam Plot Komponen Siklus Air (yang relevan) : Presipitasi (Hujan) Intersepsi (oleh tajuk tanaman) Lolos Tajuk Infiltrasi Perkolasi Limpasan Permukaan Aliran Lateral (masuk)

Faktor yang berpengaruh terhadap besaran komponen siklus air di tingkat plot Presipitasi Komponen Siklus Air Aliran Lateral 1) Faktor yang mempengaruhi besaran komponen (variabel bebas) Kondisi Petak di bagian Hulu/Atas Intersepsi Penutupan Tajuk : Kerapatan Tajuk Tebal dan susunan Lapisan Tajuk (strata) Lolos Tajuk Intensitas dan durasi Hujan Kerapatan Tajuk Infiltrasi Laju Infiltrasi : Porositas (makro) Profil Tanah Intensitas Hujan dan Simpanan Permukaan Perkolasi Evapotrasnpirasi 2) Limpasan Permukaan Permeabilitas Tanah, Ketebalan Solum Ketersediaan air tanah, cuaca dan kondisi tanaman Resultante semua komponen

Komponen Siklus Air Estimasi Neraca Air dalam Petak Tanamansaat terjadi hujan Diskusikan : Berapa proporsi masing-masing komponen ketika terjadi hujan 100 % Berapa besarnya limpasan permukaan dari berbagai macam penggunaan lahan ini Komponen apa saja yang berbeda dari keempatnya? Mengapa demikian? Hutan Alam Hutan Tnm Pinus Kebun Apel Sayuran : Kentang Presipitasi 100 100 100 100 Aliran Lateral???? Intersepsi???? Lolos Tajuk???? Infiltrasi???? Perkolasi???? Evapotrasnpirasi???? Limpasan Permukaan???? 1 ) Aliran lateral tergantung dari limpasan yang berasal dari petak dibagian hulu/atasnya, dianggap sama 2 ) Evapotranspirasi sangat kecil (nol) karena durasi kejadian yang singkat dan cuaca hujan (kelembaban udara maksimum/jenuh)

Contoh : Perbandingan Neraca Air Kawasan Alami Kawasan Perkotaan

Salah satu interpretasi jawaban (alternatif) Komponen Hutan Tnm Sayuran : Hutan Alam Kebun Apel Siklus Air Pinus Kentang Presipitasi 100 100 100 100 Aliran Lateral 1)? x? x? x? x Intersepsi ++++? +++? ++? +? Lolos Tajuk ++? +++? +++? ++++? Infiltrasi +++? ++? ++? +? Perkolasi ++? ++? ++? +? Evapotrasnpirasi 2) 0? 0? 0? 0? Limpasan Permukaan +? +++? +++? ++++? 1 ) Aliran lateral tergantung dari limpasan yang berasal dari petak dibagian hulu/atasnya, dianggap sama 2 ) Evapotranspirasi sangat kecil (nol) karena durasi kejadian yang singkat dan cuaca hujan (kelembaban udara maksimum/jenuh) Apakah ada yang mempunyai pendapat berbeda dengan jawaban di atas????

Apa saja yang bisa terbawa keluar dari Plot bersama dengan aliran permukaan? Material Tanah (sedimen) Bahan Organik : Pupuk Kandang (manure) Kompos Sampah, seresah Unsur-unsur kimia : Unsur Hara Pupuk Pestisida, Herbisida, dsb Lainnya...? Apa kondisi yang mendorong terangkutnya bahan-bahan tsb bersama limpasan permukaan?

Pertanyaan 2 selanjutnya... 1. Apakah tindakan 2 pengelolaan yang justru bisa mendorong terjadinya : Limpasan permukaan Erosi Pencemaran air GULUDAN DAN SELOKAN PENYEMPROTAN PESTISIDA

BAGIAN 3

Apakah hal-hal yang terjadi di Plot akan sama dengan di DAS? 1. Debit sungai merupakan total limpasan permukaan dari semua plot di dalam lansekap 2. Jumlah sedimen yang terangkur sungai merupakan kumulatif dari erosi seluruh plot didalam lansekap

Apakah hal-hal yang terjadi di Plot akan sama dengan di DAS? Limpasan Permukaan dan Debit Total limpasan permukaan dari semua plot sama atau lebih besar dari debit banjir di sungai Erosi dan Sedimen Total erosi dari semua plot lebih besar dari pada jumlah sedimen terangkut banjir di sungai Fungsi Lansekap (DAS) DAS atau lansekap memiliki fungsi buffer (menahan) dan menyaring (filter) Total limpasan permukaan dari semua plot lebih kecil dari debit banjir di sungai Total erosi dari semua plot lebih kecil dari pada jumlah sedimen terangkut banjir di sungai DAS atau lansekap tidak mempunyai fungsi menahan (buffer) dan menyaring (filter). Terjadi longsor tebing dsb

Adanya cekungan (embung) alami dan relief mikro menjadi tempat singgah air permukaan sehingga tidak langsung mengalir ke sungai, meningkatkan kapasitas infiltrasi kawasan dan mengendapkan bahan terangkut air (sedimen dsb)

Best Management Practices such as filter strips or buffers next to surface waters help protect water quality.

rainfall cloud What matters interception most in a forest : canopy water evaporation base flow outflo w percolation through-fall the landscape infiltration recharge? stem-flow uptake transpiration surface evaporation the trees surface run-on the soil Stream: { surfac quickflooff e run- lateral subsurfac elater al inflow Sumber : Meine van Noordwijk (2009)

Schematic development of the landscape in a sub-watershed and its effects on storm flow, net sediment loss and dry-season base flow: I. original forest cover, II. patches of forest opened for shifting cultivation, III. intensification of land use has brought most land into cultivation, except for riverine IV. borders and hedges along paths, reclamation of all 'wastelands' has removed all filter strips causing a disproportional rise in net sediment loss, V. restored agroforestry landscape with permanently vegetated contour strips and riparian woodlands. Sumber : Susswein, P.M, M. van Noordwijk and B. Verbist (2002)

Debit Dasar (musim kemarau) Sedimen Terangkut Debit Banjir Sumber : Susswein, P.M, M. van Noordwijk and B. Verbist (2002)

Sumber : Bruno Verbist (2009)

BAGIAN 4

Pengelolaan di tingkat Plot : Pengelolaan ditujukan untuk memperbaiki neraca air yang dicirikan dengan 1. Meninimkan limpasan permukaan 2. Meningkatkan intersepsi (meningkatkan tutupan kanopi) 3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi (porositas makro tanah dan relief mikro) 4. Meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air 5. Meningkatkan kapasitas perkolasi untuk mengisi groundwater Pengelolaan yang ditujukan untuk mengurangi erosi dan pencemaran agrokimia : 1. Mengurangi limpasan permukaan 2. Menurunkan laju aliran permukaan (terasering, tanam searah kontur) 3. Melindungi permukaan tanah dari pukulan air (meningkatkan tutupan kanopi, mulsa, cover crops) 4. Mengurangi penggunaan bahan agro-kimia (pupuk, pestisida, herbisida)

Jenis Tanaman Beragam Tanaman Beragam dan Tajuk berlapis Agroforestri bebasis kopi dan kakao : Salah satu pilihan pengelolaan (BMPs) Tajuk berlapis Lantai Tanah Tertutup Vegetasi dan Seresah

BMPs : Tanaman Penutup Tanah diantara Barisan Tanaman Pokok

Pengelolaan di tingkat DAS (lansekap): Pengelolaan ditujukan untuk memperbaiki neraca air yang dicirikan dengan : 1. Menurunkan limpasan permukaan dari plot 2. Meningkatkan luas tutupan permanen dan berlapis (menyerupai hutan) 3. Meningkatkan kapasitas infiltrasi (porositas makro tanah dan kekasaran permukaan/relief mikro, embung, wetlands) 4. Meningkatkan kapasitas tanah untuk menahan air 5. Meningkatkan kapasitas perkolasi untuk mengisi groundwater (recharge) Pengelolaan yang ditujukan untuk mengurangi erosi dan pencemaran agrokimia : 1. Mengurangi limpasan permukaan dari lahan pertanian (plot) 2. Menurunkan laju aliran permukaan (terasering, barier, bangunan penahan dan pengendali) 3. Meningkatkan luas kawasan yang tertutup permanen (kanopi, mulsa, cover crops) 4. Mengurangi penggunaan bahan agro-kimia (pupuk, pestisida, herbisida) 5. Membangun zona penyaring (filter)

Sumber : Bruno Verbist (2009)

Penanaman yang rapat di sepanjang KAKISU (Sempadan Sungai)

BAGIAN 5

INDIKATOR LINGKUNGAN Tidak ada tanah yang terbuka (bero) Dalam selokan dan parit mengalir air yang jernih Hewan/Binatang Liar sangat banyak Ikan dijumpai pada selokan/sungai yang mengalir melalui lahan pertanian Pada Lansekap Pertanian dijumpai aneka vegetasi (sangat beragam) Preston Sullivan, 2003

INDIKATOR : Air jernih dan debit dasar cukup tinggi walaupun di musim kemarau

Karakteristik Lokal : Fungsi DAS (kriteria): 1. Transmisi air 2. Menyangga pada kejadian puncak 1. Curah hujan hujan 2. Bentuk lahan 3 Infiltrasi & 3. Jenis tanah melepaskan air 4. Kedalaman secara bertahap akar (dari 4. Memelihara vegetasi alami) kualitas air 5. Mengurangi longsor 6. Mengurangi erosi 7. Mempertahankan iklim mikro (Sumber: Farida& M. Van Noordwijk, 2006) Relevansi bagi pengguna : 1. Pengguna air di daerah hilir 2. Masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dan bantaran banjir 3. Masyarakat yang tidak memiliki sistem penyimpanan air 4. Masyarakat yang tidak memiliki sistem purifikasi, PLTA 5. Masyarakat yang tinggal di kaki bukit 6. Petani, Nelayan, PLTA 7. Petani & wisatawan Indikator 1.Ketersediaan air sepanjang waktu 2. Tinggi muka air sampai batas terkendali 3. Sumur dangkal yang tidak kering 4.Ketersediaan air bersih sepanjang waktu 5. Intensitas kejadian longsor 6.Ketebalan seresah & top-soil, biodiversitas ikan (mis: ikan bilih kasus di Singkarak), bioindikator bentos 7. Suhu dan kelembaban

Perubahan distribusi musiman aliran sungai di (A) DAS Kalikonto (Indonesia), dimana pada periode ke II (1951-1972) terjadi alih guna hutan menjadi lahan pertanian dalam skala besar (sumber: Bruijnzeel, 1990)

HUBUNGAN antara INDIKATOR KESEHATAN DAS dengan FUNGSI DAS

Kali Konto di musim penghujan, Air keruh, berlumpur.. Darimana sumber asal sedimen?

Water hyacinth (enceng gondok) early warning of a new threat to the reservoir? Pollution ~ high concentration of nutrient N and P

BAGIAN 6

Layanan Lingkungan (Ecological Services) Apa bentuk layanan lingkungan yang diberikan? Siapa yang memberikan layanan lingkungan? Siapa yang menerima manfaat layanan lingkungan?

Anak-anak bermain bebas di sungai sebagai hasil perbaikan ekosistem di daerah hulu Foto: Kurniatun Hairiah LAYANAN LINGKUNGAN Keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat yang diperoleh dari adanya perbaikan ekosistem

WATERQUALITY? Layanan Lingkungan Biodiversitas : Penyediaan Air Bersih

Layanan Lingkungan (Ecological Services) Selamat Menonton Film tentang Imbal Jasa Lingkungan RUPES REWARDS FOR, USE OF AND SHARED INVESTMENT IN PRO-POOR ENVIRONMENTAL SERVICES (PHASE-II)

SAMPAI DI SINI..., tetapi silahkan jika mau melanjutkan ke CONTOH KASUS di THAILAND... Silahkan dilanjutkan!!

CONTOH KASUS Dari North Thailand (Sumber: D. Thomas, 2002)