HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN. Oleh : RASI GRA VIDEKA NIM F

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berhenti maka perusahaan akan mengalami kerugian dan kerugian tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Hal ini sangat mendesak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS DENGAN KINERJA

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. PABELAN CERDAS NUSANTARA SURAKARTA

RETNO SAWITRIAVI F

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat Mencapai gelar Sarjana S-1 Psikologi

A. Latar belakang penelitan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEKERJA DENGAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB 1 PENDAHULUAN. arahan yang positif demi tercapainya tujuan organisasi.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan usaha atau bisnisnya agar selalu tetap maju. Salah satu

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Memperoleh derajat sarjana S-1 Psikologi. Oleh : Muhammad Kelik Prasetyo Putro F

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memenuhi fungsi sosialnya. Tujuan tersebut dipengaruhi oleh motivasi dan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN VISIONER DENGAN KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

HUBUNGAN ANTARA JOB ENRICHMENT DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PD. BPR BKK PURWODADI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. mereka, mengingat kinerja karyawan yang tinggi dan disiplin kerjalah yang

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. sampai-sampai beberapa organisasi sering memakai unsur komitmen sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebab keadaan ekonomi yang belum stabil dan banyaknya orang yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat

KATA PENGANTAR. Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha

II. LANDASAN TEORI. Menurut Lussier (2005: 486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perusahaan. Dalam sebuah perusahaan loyalitas kerja sangatlah penting bagi

PENGARUH ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KEMAMPUAN MENJUAL ADAPTIF TERHADAP PRESTASI PENJUALAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, kenyataannya, banyak rintangan yang dilalui. menjawab dalam menghadapi perubahan-perubahan ini.

JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP UPAH DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT POS KLATEN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

1.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. organisasi saling menunjang dan melengkapi, atau dengan kata lain bersinergi satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian performance sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun,

BAB II LANDASAN TEORI. baik usaha yang dilakukan oleh pemerintahan untuk waktu yang cukup lama tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UPAH, MASA KERJA, DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. WIDYA SAPTA COLAS BONTANG KALIMANTAN TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat bahkan lebih tinggi dari kinerja karyawan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI PERILAKU KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada CV. Lazatex Pekalongan)

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

Hubungan antara upah, motivasi kerja dengan produktivitas kerja karyawan pada PT. Pilar Kekar Plasindo Surakarta tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perusahaan yang telah disepakati oleh semua karyawan. Karyawan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Jumlah rumah makan dan restoran di Bandung dari tahun

Hubungan Antara Karakteristik Pekerjaan Dengan Etos Kerja

Rena Marliana F

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi penting

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI KARYAWAN DENGAN LOYALITAS KERJA CV. SINAR ABADI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memproduksi barang-barang yang berkualitas demi meningkatkan daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan hidupnya. Umar, (2005 : 34) menyatakan bahwa Gaji

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang disebut Teori Dua Faktor atau Two Factor Theory yang terdiri atas: faktor hygiene, yaitu

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Organizational Citizenship Behavior (OCB) Schultz (Prihatsanti, 2010) menyatakan bahwa OCB melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. itulah dapat mewujudkan tujuan dari perusahaan. Ketika seseorang. mungkin untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN BIDANG KEUANGAN PADA PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik jenis maupun tingkatnya, bahkan manusia memiliki kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN AKAN PENGHARGAAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN PERUSAHAAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : RASI GRA VIDEKA NIM F 100 020 006 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen dalam organisasi merupakan faktor penting dalam meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan. Oleh sebab itu, strategi komitmen organisasi berusaha menciptakan situasi yang mampu menumbuhkan perasaan memiliki pada setiap karyawan terhadap perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Semua dampak positif yang diperoleh sebagai konsekuensi dari para karyawan yang mempunyai tingkat komitmen organisasi yang tinggi terhadap organisasi akan sangat berguna bagi perusahaan tempat karyawan bersangkutan bekerja. Karyawan memiliki komitmen yang tinggi pada perusahaan berdampak positif, seperti meningkatnya produksi, kualitas kerja dan kepuasan kerja serta menurunnya tingkat keterlambatan, absensi dan turn over (Mathie dan Zajac, dalam Fatikha, 2005). Oleh karena itu, komitmen pada karyawan terhadap organisasi atau perusahaan harus diupayakan secara maksimal karena komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan kunci ke arah peningkatan kualitas kerja dan pencapaian tujuan organisasi. Dengan komitmen yang tinggi pada karyawan, organisasi atau perusahaan mengharapkan karyawan dapat lebih setia pada organisasi, karyawan tahu menyimpan rahasia organisasi, karyawan akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan organisasi dan senantiasa bermotivasi tinggi serta bersedia berkorban bagi organisasi dan mempunyai semangat untuk maju bersama organisasi.

2 Rifani (dalam Wening, 2005) menyatakan bahwa pihak perusahaan atau organisasi mengharapkan adanya suatu komitmen yang tinggi dari karyawannya oleh karena sebuah perusahaan akan menjadi berkembang apabila memiliki karyawan dengan komitmen tinggi terhadap perusahaan. Meskipun demikian pada kenyataannya pemimpin perusahaan atau organisasi terkadang mengeluhkan tentang rendahnya komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan yang berada atau bekerja di perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. Sekarang ini tingkat komitmen dan loyalitas karyawan Indonesia relatif masih rendah, bahkan 22 persen lebih rendah dibandingkan dengan pekerja 10 negara lain di kawasan Asia. Akibatnya, dua dari tiga karyawan Indonesia berencana pindah ke perusahaan lain jika tawaran jabatan, bidang organisasi, serta kompensasi sama dengan perusahaan tempat ia bekerja sekarang (Sumarmo, 2005). Komitmen terhadap organisasi tidak hanya sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan aktif untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan organisasi. Semakin organisasi mampu menimbulkan keyakinan dalam diri karyawan bahwa apa yang telah menjadi nilai dan tujuan pribadi karyawan memiliki kesamaan dengan nilai dan tujuan organisasi maka akan semakin tinggi pula komitmen karyawan pada organisasi tempat karyawan tersebut bekerja. Komitmen pada organisasi yang ditekuni oleh karyawan di perusahaan karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Sehubungan dengan komitmen organisasi.

3 Marchington (Kurniawan, 2006) menyebutkan lima faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi yaitu: (1) kondisi fisik lingkungan kerja, (2) perasaan atau keinginan untuk bekerja pada pemimpin atau perusahaan yang baik, (3) rasa aman dalam bekerja, dalam hal ini terkait dengan munculnya kondisi yang dirasakan oleh karyawan, (4) pembayaran upah, dan (5) penghargaan atau peluang dalam bekerja. Moekijat (2001) berpendapat bahwa manusia hidup memerlukan beraneka macam kebutuhan, antara lain kebutuhan akan kehidupan, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan kebebasan, dan kebutuhan akan prestasi dan kemampuan. Setiap karyawan membutuhkan akan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan. Maslow (dalam Globe: 1993) berpendapat bahwa penghormatan atau penghargaan diri bagi seseorang merupakan suatu kebutuhan yang mencakup hasrat untuk memperoleh kompetensi, rasa percaya diri, kekuatan pribadi, kemandirian, dan kebebasan. Individu ingin mengetahui atau yakin bahwa dirinya berharga serta mampu mengatasi segala tantangan dalam hidupnya. Salah satunya adalah prestasi, dalam hal ini individu butuh penghargaan atas apa-apa yang dilakukannya berkaitan dengan prestasi yang dimiliki. Harga diri yang sehat lebih didasarkan pada prestasi, status, atau keturunan. Dengan perkataan lain rasa harga diri individu yang sehat adalah hasil usaha individu yang bersangkutan. Prestasi kerja diperlukan oleh setiap karyawan dan perusahaan, dalam hal ini individu butuh penghargaan atas apa-apa yang dilakukannya berkaitan dengan prestasi yang dimiliki. Maslow (dalam Koeswara, 2001) menegaskan bahwa rasa

4 harga diri yang sehat lebih didasarkan pada prestasi, status, atau keturunan. Dengan perkataan lain rasa harga diri individu yang sehat adalah hasil usaha individu yang bersangkutan. Litwin dan Feather (dalam As ad, 1995) berpendapat bahwa individu yang mempunyai kebutuhan untuk motivasi prestasi tinggi cenderung menetapkan tingkat aspirasinya secara lebih realistik. Keberhasilan individu disebabkan pada diri individu mempunyai kebutuhan berprestasi yang tinggi memungkinkan seorang individu mempunyai inisiatif yang tinggi, mau mengeksplorasi, dan secara kesinambungan mengadakan riset terhadap lingkungannya guna menemukan cara-cara baru. Jadi, pemenuhan kepuasan akan penghargaan adalah suatu pemenuhan kebutuhan dalam diri individu, yang membuat individu merasakan kepuasan karena yang dilakukan (organisasi) dihargai, dihormati, dan mendapat perhatian dari pihak lain. Caugemi dan Claypool (dalam As ad, 1995) berpendapat bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan rasa puas bagi karyawan, antara lain: prestasi, penghargaan, kenaikan jabatan, dan pujian. Pendapat ini memiliki kaitan yang erat dengan faktor utama kepuasan dalam kerja. Dikatakan oleh Blum (dalam As ad, 1995) bahwa faktor utama dalam organisasi selain meliputi upah, ketentraman kerja, kondisi kerja, dan kesempatan kerja juga termasuk penghargaan terhadap kecakapan kerja yang dimiliki oleh karyawan. Faktor utama dalam perusahaan termasuk sebagai faktor finansial. Faktor finansial, meliputi: gaji, pemberian jasa produksi atau jasa, macam-macam tunjangan, jaminan sosial. Dilanjutkan oleh

5 Saksono (1996) bahwa bentuk pemberian penghargaan tersebut dapat berupa gaji, promosi, bonus, pengakuan dan pujian. Saksono (1996) berpendapat bahwa penghargaan faktor penting bagi karyawan sebab pemberian penghargaan ini berdampak pada perilaku dan kinerja karyawan. Demikian juga karyawan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Penghargaan mempunyai arti suatu perbuatan yang menghargai atau menghormati, memberikan perhatian pada seseorang. Pemenuhan kepuasan akan penghargaan adalah suatu pemenuhan kebutuhan dalam diri individu, yang membuat individu merasakan kepuasan karena yang yang dilakukan (organisasi) dihargai, dihormati, dan mendapat perhatian dari pihak lain. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan karyawan perusahaan di perumahan Solo Baru diperoleh suatu informasi bahwa penghargaan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan masih kurang. Penghargaan yang diperoleh karyawan hanya berupa pujian dan surat keterangan penghargaan. Pujian dan surat keterangan penghargaan bagi karyawan kurang sesuai dengan keinginan karyawan. Sebagian besar karyawan menginginkan penghargaan dari perusahaan berupa uang atau tambahan pendidikan sehingga dapat bermanfaat bagi karyawan. Penghargaan perusahaan yang kurang sesuai dengan harapan karyawan berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada perusahaan menurun. Misalnya, karyawan datang terlambat, tidak masuk kerja tanpa surat keterangan Permasalahan tentang komitmen organisasi yang kurang dimiliki oleh karyawan perusahaan karena kurangnya penghargaan perusahaan kepada

6 karyawan sehingga kebutuhan akan penghargaan karyawan kurang terpenuhi merupakan masalah yang menarik. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan antara kebutuhan akan penghargaan dengan komitmen organisasi karyawan perusahaan. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka judul dalam penelitian ini, yaitu: Hubungan Antara Kebutuhan Akan Penghargaan dengan Komitmen Organisasi karyawan perusahaan B. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai empat tujuan, yaitu: 1. Menguji hubungan antara kebutuhan akan penghargaan dengan komitmen organisasi karyawan perusahaan. 2. Menguji tingkat kebutuhan akan penghargaan. 3. Menguji tingkat komitmen organisasi karyawan perusahaan 4. Menguji sumbangan efektif kebutuhan akan penghargaan terhadap komitmen organisasi karyawan perusahaan C. Manfaat Penelitian Semua kegiatan penelitian yang dilakukan pada hakekatnya mempunyai manfaat, adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi pimpinan perusahaan dapat lebih memperhatikan pribadi dan perilaku anggotanya sehingga dapat mengarahkannya pada tindakan-tindakan positif untuk meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan, khusus dalam

7 memahami karyawan dalam kepuasan akan perghargaan yang diberikan perusahaan. 2. Bagi karyawan perusahaan sebagai tambahan pengetahuan untuk memahami pribadi diri sendiri dan orang lain dengan cara melihat dan membandingkan perilaku karyawan lain sehingga akan memudahkan memahami diri pribadi dalam pemenuhan kepuasan akan penghargaan dalam kerja. 3. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemahaman terhadap arti pentingnya hubungan antara persepsi terhadap upah dengan kepuasan kerja karyawan sehingga nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian selanjutnya. 4. Bagi ilmuwan psikologi dalam mengembangkan ilmu-ilmu psikologi khususnya dalam bidang psikologi industri.