D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi

dokumen-dokumen yang mirip
D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

TUMBURAN KA S1 SRIWIJAYA DAN KA BBR4 BABARANJANG

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

KNKT/KA.04.02/

Analisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen

Analisis Display Sinyal Kereta Api di Stasiun Langen

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

KNKT/KA.07.44/

ANJLOK KA 155 BENGAWAN DI KM PETAK JALAN ANTARA KARANGGANDUL KARANGSARI, KABUPATEN PURWOKERTO JAWA TENGAH DAOP V PURWOKERTO 16 JANUARI

KNKT/KA /

LAPORAN AKHIR KNKT

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN

KA Nomor Urut Kecelakaan:

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN PERISTIWA KECELAKAAN KERETA API

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Jenis Kecelakaan: Tumburan Lokasi: Km Petak jalan antara Stasiun Cilebut Stasiun Bogor Kabupaten Bogor Lintas: Manggarai - Bogor Propinsi:

ANJLOK KA 1404 KKW DI KM 201+2/3 PETAK JALAN ANTARA STASIUN WALIKUKUN KEDUNGGALAR JAWA TENGAH

LAPORAN AKHIR KNKT

LAPORAN AKHIR KNKT

ANJLOKAN KA 968 PENATARAN

Auditorium KNKT, Kementerian Perhubungan 28 Desember Interviewing Techniques in Accident Investigation NTSC In-House Training

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

TUMBURAN KA 174 KUTOJAYA DENGAN KA 103 MUTIARA SELATAN

LAPORAN AKHIR KNKT

LAPORAN AKHIR KNKT A

LAPORAN AKHIR KNKT

LAPORAN AKHIR KNKT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Rancangan Tata Letak Jalur Stasiun Lahat

KNKT/KA.05.06/

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

BAB III LANDASAN TEORI

Tumburan Lokasi: Km /3 Petak jalan antara Stasiun Rejosari Stasiun Labuhan Ratu Lampung Lintas:

DATA INVESTIGASI KECELAKAAN PERKERETAAPIAN TAHUN Sumber: Database KNKT Desember 2013

REKAYASA JALAN REL MODUL 6 WESEL DAN PERSILANGAN PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

LAPORAN AKHIR KNKT

WESEL (SWITCH) Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

KNKT/KA.06.06/

KNKT/KA.01.02/

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

P E N J E L A S A N ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API

rekomendasi keselamatan tingkat keselamatan transportasi

KRL 1156 MENUMBUR KRL 1154 DI ST. JUANDA KM DAOP I JAKARTA 23 SEPTEMBER 2015 LAPORAN AKHIR LAPORAN HASIL INVESTIGASI KECELAKAAN KERETA API

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis jenis dan bentuk Tata Letak Jalur pada Stasiun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTRAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

STATUS LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN TRANSPORTASI DAN MONITORING REKOMENDASI KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB III LANDASAN TEORI

KNKT/KA.05.10/

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis Jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

BAB III LANDASAN TEORI. A. Jenis Jenis dan Bentuk Tata Letak Jalur di Stasiun

BAB III LANDASAN TEORI. A. Tipikal Tata Letak dan Panjang Efektif Jalur Stasiun

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Analaisis Tata Letak Jalur pada Stasiun Muara Enim

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan

Evaluasi dan Rancangan Solusi Penyebab Kecelakaan Kereta Api Melalui Pemanfaatan Metodologi HFACS-IR

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 22 TAHUN 2003 TENTANG PENGOPERASIAN KERETA API. MENTERI PERHUBUNGAN,

PERENCANAAN JALUR LINTASAN KERETA API DENGAN WESEL TIPE R54 PADA EMPLASEMEN STASIUN ANTARA PASURUAN - JEMBER ( KM KM ) TUGAS AKHIR

Komite Nasional Keselamatan Transportasi

LAPORAN AKHIR KNKT

BAB III LANDASAN TEORI. A. Tipikal Tata Letak Dan Panjang Jalur Di Stasiun

KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI

KNKT/KA.04.09/

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 53 TAHUN 2000 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

LAPORAN AKHIR KNKT A

ANJLOKAN KA 3 ARGOBROMO ANGGREK

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi

LAPORAN AKHIR KNKT ANJLOK KA 3032 KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

PD 3 PERATURAN DINAS 3 (PD 3) SEMBOYAN. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Disclaimer

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

KNKT/KA.02.01/ LAPORAN INVESTIGASI KECELAKAAN KERETA API TABRAKAN ANTARA RANGKAIAN YANG DITARIK LOKOMOTIF LANGSIR/LARAT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Perancangan Tata Letak Jalur di Stasiun Betung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. angkutan kereta api batubara meliputi sistem muat (loading system) di lokasi

LAPORAN AKHIR KNKT

BAB III LANDASAN TEORI

REKOMENDASI SEGERA. Nomor : KNKT/ 001/7/XII/REK.KJ/13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: PM. 36 TAHUN 2011 TENTANG PERPOTONGAN DAN/ATAU PERSINGGUNGAN ANTARA JALUR KERETA API DENGAN BANGUNAN LAIN

TUGAS PERENCANAAN JALAN REL

LAPORAN AKHIR KNKT

LAPORAN AKHIR KNKT ISBN :

KNKT/KA.07.25/

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5086), sebagaimana telah diubah dengan Perat

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK...ii DAFTAR ISI...iii. A. DAOP III Cirebon... II-1

BAB I PENDAHULUAN. Data Pengguna Kereta Api

KNKT/KA.03.26/

LAPORAN AKHIR KNKT

REKAYASA JALAN REL. MODUL 11 : Stasiun dan operasional KA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB III LANDASAN TEORI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Jenis Kecelakaan: Tumburan Lokasi: Km Petak jalan antara Perhentian Tanjung Barat Stasiun Pasar Minggu Jakarta Lintas:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

D E P A R T E M E N P E R H U B U N G A N Komite Nasional Keselamatan Transportasi Gedung Karya Lt.7 Departemen Perhubungan - Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 JKT 10110 INDONESIA Phone:(021) 3517606, (021) 3811308 Ext. 1497 TOKA: 19811 Fax: (021) 3847601 Website: www.dephub.go.id/knkt Email: knkt@dephub.go.id Nomor : KNKT/ /VIII/KTJ/08 Jakarta, Agustus 2008 Klasifikasi : Segera Lampiran : - Kepada Perihal : Short Report Kecelakaan KA Yth MENTERI PERHUBUNGAN di- J A K A R T A 1. Dengan ini kami laporkan kecelakaan kereta api (PLH) Anjlok KA PLB 8601 (Batubara) di wesel 23A sepur II emplasemen Kebayoran, Jakarta pada tanggal 26 Juni 2008 jam 04.43 WIB dengan data awal sebagai berikut: a. LOKASI : Wesel 23A sepur II Emplasemen Kebayoran, Jakarta Selatan b. JENIS KECELAKAAN : Anjlok c. SUSUNAN RANGKAIAN : Lokomotif BB 30422 221 403 430 171 155 191 229 190 158 186 d. AKIBAT PLH : 1) Kerusakan : Lokomotif BB 30422 anjlok 4 as 2) Korban : Tidak ada 3) Operasional : Operasi KA setelah PLH dilewatkan melalui sepur salah 1

e. KRONOLOGI : 1) Pada jam ± 16.00 WIB, PPKA Kebayoran melihat kondisi wesel 23A mengalami gangguan yang diketahuinya melalui berkedipnya lampu wesel 23A di meja pelayanan bertugas menerima KA PLB 8601, ybs. III Wesel W 23 A II BB 30322 221 403 430 171 155 191 229 190 158 186 Sepur Benar I Sepur Salah Stasiun Kebayoran 2) Gangguan pada wesel tersebut membuat PPKA Kebayoran tidak dapat membuat rute untuk KA PLB 8601 berjalan langsung di Stasiun Kebayoran dan sinyal tidak dapat menunjukan aspek aman (hijau). 3) Untuk memastikan gangguan pada wesel, PPKA Kebayoran memeriksa wesel 23A dan kemudian meyakinkan bahwa wesel 23A sudah dalam keadaan rapat (posisi benar). PPKA kemudian mengganjal lidah wesel yang terbuka dengan batu dengan maksud agar posisi wesel yang benar tersebut tidak berubah saat dilewati rangkaian KA. 4) PPKA Kebayoran kemudian kembali ke ruang PPKA namun melihat bahwa lampu meja pelayanan masih berkedip. Dikarenakan PPKA Kebayoran telah yakin bahwa wesel pada posisi yang benar mengarah ke sepur II (sepur lurus) maka PPKA Kebayoran menghubungi Pusat Kendali (PK) supaya KA PLB 8601 diperbolehkan masuk stasiun Kebayoran yang beraspek merah dengan perlahan. 5) Pada jam 04.43 WIB, KA PLB 8061 melewati wesel 23A dan kemudian lokomotif BB30422 anjlok 4 as sedang rangkaian dibelakangnya tidak mengalami anjlok. 2

f. ANALISA : Pada waktu KA 8061 bergerak dengan kecepatan 15 km/jam melalui aspek merah sedangkan di wesel 23A di meja pelayanan masih berkedip berarti lidah wesel yang tidak rapat sempurna (melewati batas toleransi kerapatan sebesar 3mm). Gambar. Wesel W 23A Pada waktu lokomotif melalui wesel 23A roda lokomotif (flens roda) menumbur ujung lidah wesel yang tidak rapat sempurna dan menyebabkan adanya marking bekas tumburan di ujung lidah dan naik ke atas. Roda lokomotif kemudian menyelip diantara lidah dan rel lantak membuat goresan lidah dalam dan menekan lidah rapat ini untuk membuka tetapi lidah yang terbuka di ganjal batu sehingga terpental kembali merapat ke rel lantak. Gambar. Marking pada ujung lidah wesel 3

Roda yang menyelip diantara lidah dan rel lantak menarik roda yang berada di lidah yang terbuka sehingga anjlok. Gambar. Goresan pada sisi dalam lidah akibat roda lokomotif yang menyelip diantara lidah dan rel lantak Tumburan roda di ujung lidah yang naik ini jatuhnya roda bisa antara lidah dan rel lantak bisa juga jatuh di lidah yang semestinya dan lidah mepet ke rel lantak sehingga roda-roda berikutnya tidak anjlok. g. KESIMPULAN : KNKT merumuskan kemungkinan penyebab kecelakaan kereta api (PLH) Anjlok KA PLB 8601 (Batubara) di wesel 23A sepur II emplasemen Keboyoran, Jakarta pada tanggal 26 Juni 2008 jam 04.43 WIB adalah sebagai berikut: - KA PLB 8061 anjlok di wesel 23A emplasemen Kebayoran dikarenakan lidah wesel 23A tidak dapat rapat sempurna yang disebabkan oleh adanya batu kerikil diantara lidah wesel dan rel lantak. - PPKA memasukan KA PLB 8061 dengan aspek merah dan melalui wesel 23A yang berkedip berarti lidah wesel yang rapat tidak rapat sempurna, sehingga flens roda lok menumbur ujung lidah wesel. Roda lokomotif kemudian naik dan jatuh menyelip diantara lidah dan rel lantak sehingga anjlok. - Pemeriksaan kondisi gangguan wesel yang dilakukan PPKA hanya dilakukan melalui pengamatan visual, seharusnya wesel dibalik terlebih dahulu dan diperiksa atau sela antara lidah wesel dan rel lantah dibersihkan 4

h. REKOMENDASI : a. Meningkatkan kemampuan dan kompetensi PPKA melalui pelatihan (teori maupun simulasi) terutama saat menangani kejadian kelainan (gangguan) pada wesel; b. Memperlengkapi stasiun-stasiun dengan perangkat darurat penanganan gangguan pada wesel; antara lain tongklem (penjepit wesel) sehingga apabila terjadi gangguan wesel, PPKA dapat mempergunakan perangkat yang tepat (bukan mengganjal dengan batu atau bahan-bahan lain yang tidak sesuai) untuk memastikan perjalanan KA yang aman. 2. Demikian mohon menjadi periksa. KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI Ketua TATANG KURNIADI Tembusan Yth: 1. Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan; 2. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Departemen Perhubungan; 3. Direktur Utama PT Kereta Api (Persero). 5