Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

ALUR PERADILAN PIDANA

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

BAB II PENGATURAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI DALAM TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BERENCANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

INDONESIA CORRUPTION WATCH 1 Oktober 2013

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Hukum acara pidana di Belanda dikenal dengan istilah strafvordering,

MANTAN BOS ADHI KARYA KEMBALI DAPAT POTONGAN HUKUMAN.

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XV/2017

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Pemantauan Jaksa Terhadap Integritas Jaksa Selama Proses Peradilan. Oleh Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia (MaPPI) FH UI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV. A. Bantuan Hukum Terhadap Tersangka Penyalahgunaan Narkotika. Dalam Proses Penyidikan Dihubungkan Dengan Undang-Undang

Bagian Kedua Penyidikan

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

LAPORAN MONITORING KASUS MAKAR DENGAN TERDAKWA YOHANES AGAPA, CS. Sidang II (PEMBACAAN EKSEPSI) Kamis, 25 Juni 2009

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HUKUM ACARA PIDANA. Welin Kusuma

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan hukum dan penegakkan hukum yang sah. pembuatan aturan atau ketentuan dalam bentuk perundang-undangan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian, Kedudukan, serta Tugas dan Wewenang Kejaksaan

Hukum Acara Pidana Untuk Kasus Kekerasan Seksual

2016, No Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Tugas, Wewenang Hakim Dalam Peradilan Pidana

PEMERIKSAAN DALAM SIDANG PENGADILAN. Welin Kusuma

JAMINAN PERLINDUNGAN HAK TERSANGKA DAN TERDAKWA DALAM KUHAP DAN RUU KUHAP. Oleh : LBH Jakarta

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Putusan Sela Daud Sihombing Tanggal 14 Juni 2004

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

Makalah Peradilan Tata Usaha Negara BAB I PENDAHULUAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelaksanaan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulisan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan penelitian lapangan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

SOPPERSIDANGAN ACARA PIDANA BIASA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pokok-pokok permasalahan yang telah

HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

POLA PEMBELAAN DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM TERHADAP TERDAKWA DALAM PROSES PEMERIKSAAN DI PENGADILAN. Kuswindiarti STMIK AMIKOM Yogyakarta

PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. berhak mendapatkan perlindungan fisik, mental dan spiritual maupun sosial

KEPUTUSAN BERSAMA DAN 129/KMA/SKB/IX/ /SKB/P.KY/IX/2009 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

APA ITU CACAT HUKUM FORMIL?

Perpajakan 2 Pengadilan Pajak

BAB I RUANG PERSIDANGAN

2. Terdakwa, menurut pasal 1 ayat 5 KUHAP adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan diadili dipersidangan pengadilan.

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)

Undang Undang No. 8 Tahun 1981 Tentang : Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

DRAFT 16 SEPT 2009 PERATURAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PERKARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jaksa adalah istilah Indonesia asli (Hindu-Jawa) yang telah dikenal sejak

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB V PENUTUP. 1. Urgensi Peran Penasihat Hukum dalam Mendampingi Terdakwa Kasus. Narkotika pada Proses Pemeriksaan di Pengadilan

Hal-Hal Penting Terkait Penangkapan Yang Harus Diatur RKUHAP

V. PENUTUP. 1. Alasan yang menjadi dasar adanya kebijakan formulasi Hakim Komisaris. dalam RUU KUHAP Tahun 2009 atau hal utama digantinya lembaga pra

II. TINJAUAN PUSTAKA. penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur menurut Undang-Undang ini.

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

Wewenang Penahanan Berujung OTT

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Pernyataan Pers MAHKAMAH AGUNG HARUS PERIKSA HAKIM CEPI

Lex Crimen Vol. II/No. 3/Juli/2013

SKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TUGAS MATA KULIAH ANALISIS KASUS DAN PRAKTEK BERACARA

PUTUSAN HAKIM BANDING BATAL DEMI HUKUM KASUS SEORANG PENGACARA

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

2011, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lemba

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 8 TAHUN 1981 (8/1981) Tanggal: 31 DESEMBER 1981 (JAKARTA)

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL

PROSES PENYELESAIAN SECARA PIDANA DALAM PERKARA MEREK DAN HAK CIPTA

PENDAHULUAN ABSTRAK. Pengadilan Negeri Gorontalo. Hasil penelitian yang diperoleh adalah terhadap penerapan Pasal 56 KUHAP tentang

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG KHALWAT (MESUM) BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MEDAN AREA

BAB I PENDAHULAN. dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam Pasal 1 Ayat (3)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah pengertian yang komprehensif tentang apa yang dimaksud dengan hukum

BAB I PENDAHULUAN. warga negaranya untuk menjunjung hukum itu agar dapat berperilaku, bertindak dan

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG MAISIR (PERJUDIAN) BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara republik Indonesia adalah negara hukum, berdasarkan pancasila

MATRIK PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG RI NO. 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG SEBAGAIMANA YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO

Dengan mencabut Koninklijk Besluit van 8 Mei 1883 No. 26 (Staatsblad ) tentang "Uitlevering van Vreemdelingen".

1. PELAPORAN Proses pertama bisa diawali dengan laporan atau pengaduan ke kepolisian.

Transkripsi:

Laporan Pemantauan Persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur A. Latar Belakang Pengadilan adalah satu satu nya institusi negara yang menjadi corong akhir untuk menegakkan keadilan. Pada lembaga inilah masyarakat menumpu kan nasibnya, terutama bagi mereka yang memang tersandung kasus hukum. Dengan posisi nya yang begitu penting dan sangat menentukan nasib hidup sseorang, maka sudah selayaknya Pengadilan bisa berkiprah secara profesioal dan maksimal dalam menjamin hak masyarakat atas keadilan ( acces to justice). Dengan melihat perkembangan kasus hukum di Pengadilan yang banyak menyita perhatian masyarakat, maka MaPPI FHUI selaku bagian dari masyarakat, tergerak untuk ikut aktif memastikan pelayanan hak keadilan masyarakat bisa berjalan dengan baik. Tercetuslah sebuah penelitian lapangan yang dinamakan Pemantauan Persidangan. Pemantauan persidangan adalah salah satu program kerja rutin dari divisi monitoring dan persidangan MaPPI FHUI yang tujuan dasarnya adalah untuk menilai konsistensi Pengadilan dalam menjalankan Hukum Acara Persidangan semaksimal mungkin. Pemantauan persidangan pada tahun 2012 ini dilakukan di empat pengadilan di Jakarta yakni : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dan Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Periode pemantauan persidangan dilakukan mulai bulan Maret 2012 Sampai dengan Bulan Juni 2012 ( empat bulan). Data-data yang dipantau adalah proses persidangan yang dimulai dari tahapan pembacaan surat dakwaan hingga tahapan putusan hakim. Dengan pemantauan persidangan ini diharapkan proses pemeriksaan terdakwa di persidangan bisa berjalan sesuai dengan Hukum Acara dan terlebih agar Pengadilan bisa menjamin hak atas keadilan itu secara professional dan imparsial. B. Rumusan Pertanyaan Penelitian 1. Apakah persidangan di Pengadilan di Jakarta Timur telah sesuai dengan hukum acara pidana (KUHAP)? 2. Bagaimana bentuk-bentuk pelanggaran formil persidangan yang ada di Pengadilan Jakarta Timur? C. Tujuan Penelitian Tujuan Pemantauan persidangan antara lain : 1. Mengukur konsistensi pengadilan Jakarta Barat dalam menerapkan hukum acara di persidangan 2. Menangkap bentuk-bentuk pelanggaran hukum acara yang spesifik di persidangan D. Manfaat Penelitian Adapun manfaatpenelitian pemantauan persidangan ini antara lain adalah : 1. Sebgai masukan bagi pengadilan untuk terus memperbaiki kinerja pelayanan.

2. Sebagai salah satu upaya efektif untuk menjamin hak masyarakat atas akses keadilan (acces to justice). E. Data Persidangan yang Dipantau Berikut ini adalah data persidangan yang di pantau para pemantau MaPPI FHUI selama periode Maret 2012 hingga juni 2012. Tahap Putusan Sela Tabel. 1 Data Persidangan Yang Dipantau (Pemeriksaan Tuntutan (Requisitor) pembacaan duplik (tanggapan dari PH atas Replik dari JPU) putusan Jml 18 1 31 13 2 14 Total Total persidangan yang dipantau sebanyak 79 persidangan F. Data Persidangan Yang Bersih Tanpa Kesalahan Formil Di bawah ini adalah tabeldata persidangan yang bersi tanpa kesalahan formil sedikitpun. Tahapan Tabel. 2 Data Persidangan Yang Bersih Tanpa Kesalahan Formil Putusan sela (pemeriksaan tuntutan (requisitor) duplik (tanggapan dari PH atas Replik dari JPU) putusan Jumlah 2 1 9 10 2 8

Total Total persidangan yang bersih tanpa kesalahan formil sebanyak 32 persidangan G. Data Persidangan Yang Bermasalah Total persidangan yang dipantau di PN Jakarta Timur adalah sebanyak 79 persidangan. Persidangan yang bersih tanpa kesalahan formil adalah sebanyak 15 persidangan. Dengan demikian total persidangan yang bermasalah sebagai berikut : = Total persidangan persidangan bersih = 79 persidangan - 32 persidangan = 47 persidangan bermasalah. Dengan demikian, terdapat 41 persidangan yang bermasalah di PN Jakarta Selatan. G.1 Persidangan Yang Tidak Sesuai Hukum Acara Berikut ini adalah bentuk pelanggaran persidangan yang tidak sesuai dengan hukum acara pidana.. Tabel 3. Persidangan Yang Tidak Sesuai Hukum Acara Tahapan Bentuk Hakim Tidak Membuka Sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum 3 (pemeriksaan Tuntutan (Requisitor) Pembelaan (pledooi) Putusan (vonis) Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti isi surat dakwaan atau tidak 7 tidak menanyakan kepada terdakwa apakah ia keberatan atas surat dakwaan tersebut 5

Hakim tidak memeriksa apakah ada sudah tidak ada saksi-saksi yang akan memberikan keterangan yang masih di ruang sidang 18 dan hakim tidak mempersilahkan saksi-saksi yang lain meninggalkan ruang sidang Hakim tidak mempersilahkan JPU dan PH untuk bertanya pada saksi 1 Hakim tidak menanyakan pendapat terdakwa terhadap keterangan yang diberikan sanksi 2 Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti atau tidak terhadap isi putusan 2 Hakim tidak menanyakan terdakwa apakah akan mengajukan upaya hukum 2 Total Total persidangan yang tidak sesuai dengan hukum acara adalah sebanyak 40 persidangan G.2 Persidangan Dengan Majelis Hakim Tidak Lengkap Berikut ini adalah bentuk pelanggaran persidangan dengan majelis hakim yang tidak lengkap. Tabel 4. Persidangan dengan Majelis Hakim Tidak Lengkap Tahapan Bentuk Salah satu hakim dinas ke luar kota sehingga sidang ditunda. 1 (pemeriksaan Tuntutan (Requisitor) Putusan (vonis) Total Total persidangan dengan majelis hakim tidak lengkap sebanyak

1 persidangan G.3 Persidangan Dengan Ancaman 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum Berikut ini adalah bentuk pelanggaran persidangan Dengan Ancaman 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum Tabel 5 Persidangan Dengan Ancaman 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum Tahapan Bentuk ancaman bagi terdakwa 5 tahun/ lebih namun tidak didampingi penasehat hukum. Total (Pemeriksaan tuntutan (requisitor) Pembacaa n putusan 13 4 4 6 Total Persidangan dengan ancaman pidana lima tahun atau lebih namun tidak didampingi penasehat hukum sebanyak 27 persidangan

H. Implikasi Hukum Pelanggaran No Bentuk Pelanggaran Implikasi Hukum Dasar Hukum 1 Hakim Tidak Membuka Sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum 2 Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti isi surat dakwaan atau tidak Putusan tidak sah dan Batal demi hukum Hakim menghilangkan hak terdakwa untuk paham isi surat dakwaan Pasal 64 KUHAP Terdakwa berhak untuk diadili di sidang pengadian yang terbuka untuk umum 1. Pasal 153 ayat (3) menyatakan bahwa : Untuk keperluan pemeriksaan, hakim ketua sidang membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum kecuali dalam perkara mengenai kesusilaan atau terdakwanya anak-anak. 2. Pasal 153 ayat (4) : Tidak dipenuhinya ketentuan dalam ayat (2) dan ayat (3) mengakibatkan batalnya putusan demi hukum 3. Pasal 195 yang menyatakan bahwa: Semua putusan pengadilan. hanya sah dan mempunyai kekuatan hukum apabila diucapkan di sidang terbuka untuk umum. 1. Pasal 51 KUHAP : Terdakwa berhak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang didakwakan kepadanya 2. Pasal 155 KUHAP Ayat (2) huruf a dan b a. Sesudah itu hakim ketua sidang minta kepada penuntut umum untuk membacakan surat dakwaan b. Selanjutnya hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa apakah dia sudah benar-benar mengerti, apabila terdakwa ternyata tidak mengerti, penuntut umum atas permintaan hakim ketua sidang wajib member penjelasan yang diperlukan

3 Hakim tidak menanyakan kepada terdakwa apakah ia keberatan atas surat dakwaan tersebut 4 Hakim tidak memeriksa apakah ada sudah tidak ada saksi-saksi yang akan memberikan keterangan yang masih di ruang sidang dan hakim tidak mempersilahkan saksi-saksi yang lain meninggalkan ruang sidang 5 Hakim tidak mempersilahkan JPU dan PH untuk bertanya pada saksi 6 Hakim tidak menanyakan pendapat terdakwa terhadap keterangan yang diberikan saksi 7 Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti atau tidak terhadap isi putusan Hakim menghilangkan hak terdakwa untuk mengajukan keberatan Apabila ada saksi lain di ruang sidang memungkinkan saksisaksi lain dapat mengetahui apa saja pertanyaan-pertanyaan hakim dan memungkinkan para saksi akan mempersiapkan jawaban terlebih dahulu Hakim menghilangkan kemunngkinan kemunculan fakta fakta penting lain dalam persidangan yang belum terungkap. Hakim menghilangkan hak terdakwa untuk memberikan pendapat atas fakta yang disampaikan saksi Hakim menghilangkan hak terdakwa untuk paham isi putusan yang dijatuhkan kepadanya. Kepahaman ini Pasal 156 ayat (1) KUHAP : Dalam hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan kepada penuntut umum untuk menyatakan pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk selanjutnya mengambil keputusan. Pasal 160 ayat (1) KUHAP a. Saksi dipanggil ke dalam ruang sidang se-orang demi seorang menurut urutan yang dipandang sebaik-baiknya oleh hakim ketua sidang setelah mendengar pendapat penuntut umum, terdakwa, atau penasihat hukum Pasal 164 KUHAP: (2) Penuntut umum atau penasihat hukum dengan perantaraan hakim ketua sidang diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada saksi dan terdakwa. Pasal 164 KUHAP: (1) Setiap kali seorang saksi selesai memberikan keterangan, hakim ketua sidang menanyakan kepada terdakwa bagaimana pendapatnya tentang keterangan tersebut. Pasal 196 KUHAP ayat (3) : Segera sesudah putusan pemidanaan diucapkan, bahwa hakim ketua sidang wajib memberitahukan kepada terdakwa tentang segala apa yang menjadi haknya, yaitu:

8 Hakim tidak menanyakan terdakwa apakah akan mengajukan upaya hukum 9 Persidangan Dengan Majelis Hakim Tidak Lengkap 10 Persidangan Dengan Ancaman 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum menentukan penggunaan hak selanjutnya, yakni apakah akan menerima atau menolak putusan. Terdakwa yang tidak mengetahui adanya upaya hukum akan diam saja karena tidak mengetahui hal tersebut padahal upaya hukum merupakan hak mereka. Persidangan dengan hukum acara biasa semestinya disidangkan dengan Majelis Hakim terdiri dari 3 orang. Hilangnya hak terdakwa atas bantuan hukum. a. hak segera menerima atau. segera menolak putusan; b. hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan, dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini; c. hak minta menangguhkan pelaksanaan putusan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang untuk dapat mengajukan grasi, dalam hal ia menerima putusan; d. hak minta diperiksa perkaranya dalam tingkat banding dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini, dalam hal Ia menolak putusan; e. hak mencabut pernyataan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang ini. Ibidem.., Pasal 11 ayat (1) UU No 49 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menyatakan : Pengadilan memeriksa, mengadili, dan memutus perkara dengan susunan majelis sekurangkurangnya 3 (tiga) orang hakim, kecuali undang-undang menentukan lain. Pasal 56 KUHAP a. Ayat (1): dalam hal tersangka atau terdakwa disangka atau didakwa melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana mati atau ancaman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak mampu yang diancam dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai penasihat hukum sendiri, pejabat bersangkutan pada semua tingkat pemeriksaan dalam proses

peradilan wajib menunjuk penasihat hukum bagi mereka; b. Ayat (2): setiap penasihat hukum yang ditunjuk untuk bertindak sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1), memberikan bantuannya dengan cuma-cuma H. Simpulan Dari hasil pemantauan ini, MaPPI FHUI menyimpulkan : 1. Pengadilan Negeri Jakarta Timur Kurang konsisten menjalankan amanat Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Dari hasil pemantauan MaPPI FHUI, konsistensi Pengadilan Negeri Jakarta Timur sebesar 41persen (32 persidangan dari total 79 persidangan). Persidangan bermasalah terdapat sebanyak 59 persen (47 persidangan). 2. Bentuk bentuk pelanggaran spesifik yang ditemui di Pengadilan Jakarta Timur antara lain : Hakim Tidak Membuka Sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti isi surat dakwaan atau tidak Hakim tidak menanyakan kepada terdakwa apakah ia keberatan atas surat dakwaan tersebut Hakim tidak memeriksa apakah ada sudah tidak ada saksi-saksi yang akan memberikan keterangan yang masih di ruang sidang dan hakim tidak mempersilahkan saksi-saksi yang lain meninggalkan ruang sidang Hakim tidak mempersilahkan JPU dan PH untuk bertanya pada saksi Hakim tidak menanyakan pendapat terdakwa terhadap keterangan yang diberikan saksi Hakim tidak menanyakan apakah terdakwa mengerti atau tidak terhadap isi putusan Hakim tidak menanyakan terdakwa apakah akan mengajukan upaya hukum Persidangan Dengan Majelis Hakim Tidak Lengkap Persidangan Dengan Ancaman 5 Tahun dan Tidak Didampingi Penasehat Hukum I. Rekomendasi Adapun rekomendasi MaPPI FHUI antara lain : 1. Agar Pengadilan Negeri Jakarta Barat Menindak lanjuti hasil Pemantauan MaPPI FHUI. 2. Agar Pengadilan Negeri Jakarta Barat Menindak lanjuti 10 pelanggaran spesifik yang ditemukan dalam hasil pemantauan MaPPI FHUI.