LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

: Kirana patrolina sihombing

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

Praktik Biomedik 506 Ketrampilan Dasar Laboratorium. Laporan Praktikum ph Meter, Buffer dan Pengenceran

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

KESEIMBANGAN ASAM BASA

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2:

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

H 2 PO 4 H + + HPO 4 [H + ] [HPO 4 2- ] [H 2 PO 4 - ] K a = kalau disusun kembali... [H + ] = K a [H 2 PO 4 [HPO 4 2- ] bila diuraikan didapat rumus

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

Metodologi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

BIOMEDIK USU Laporan Praktikum 2 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

Latihan penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr serta pipet spuit 3. Latihan membuat larutan 4. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN DISUSUN OLEH : JEKSON MARTIAR SIAHAAN DAN MARIA LESTARI

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Oleh : Melya Susanti Kelompok: melya susanti dan Islah wahyuni Selasa, 3 maret 2015

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

TUGAS INDIVIDU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian deskriptif.

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Agar Mahasiswa/i mampu memiliki kemampuan dan mengetahui teknik :

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Pendidikan Kimia dan

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

BM506 USU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Seri Rayani Bangun Melviana Lubis RABU/2 OKTOBER 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

BM 506 KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 04 METABOLISME GLUKOSA, TRIGELISERIDA DAN UREA

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

DEAMINASI TEMPE (TMP)

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

KONTROL KEASAMAN LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

: ASTRID SISKA PRATIWI PRODI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK ( )

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS. A.1. Pengujian Daya Serap Air (Water Absorption Index) (Ganjyal et al., 2006; Shimelis el al., 2006)

PRAKTIKUM 2 : TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Rebecca Rumesty Lamtiar. Nunung Sri Mulyani

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Muhammad Yunus dan Yuni Rahmayanti Tanggal praktikum : 17 Oktober 2013 Kelompok : Siang (12.00-15.00) Tujuan : 1. Mampu menggunakan alat ukur ph meter. 2. Mampu mengukur ph dari sebuah larutan dengan menggunakan ph meter. 3. Mampu membuat buffer dari sebuah larutan. 4. Mampu dalam membuat perhitungan, pembuatan dan penggunaan larutan stok 5. Mampu melakukan pengenceran sebuah larutan glucosa. Persiapan Buffer dan Titrasi : Ukuran ph 0.25M larutan Na2HPO4 = 8,96 Ukuran ph 0.25M larutan NaH2PO4 = 4,27 Hasil Praktikum : ph meter Volume 0.25M Na2HPO4 (ph = 8,96) yang dipakai adalah 35 ml, ditambah 11 ml 0.25M NaH2PO4, maka ph larutan menjadi 7,41 Tabel 1. Data penambahan NaH2PO4 hingga larutan Na2HPO4 menjadi 7,41 Volume 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 ph 8,96 8,61 8,45 8,28 8,19 8,09 7,99 7,93 7,87 7,83 7,78 7,72 Volume 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10 10,5 11 ph 7,69 7,65 7,62 7,59 7,55 7,53 7,50 7,48 7,46 7,44 7,41

Perubahan ph setelah penambahan NaH2 PO4 (0,5ml) sebanyak hingga menjadi ph (7,41) 12 10 8 6 4 2 11 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 10.5 11 0 8.968.458.197.997.877.787.697.627.55 7.5 7.46 Grafik 1. Hasil perubahan ph setelah penambahan NaH 2 PO 4 sebanyak 0,5ml hingga menjadi ph (7,41) Cara kerja Persiapan Buffer Fosfat melalui Titrasi: Sediakan beaker glass 100 ml, isi dengan larutan Na 2 HPO 4 sebanyak 35 ml. Masukkan magnet pengaduk ke dalam beaker dan letakkan beaker di atas otomatik stirrer (kecepatan pelan). Masukkan temperatur probe kedalam beaker, jepitkan elektroda pada klem yang punya statif, jangan sampai elektroda ph meter mengenai magnet yang berputar. Lihat ph pada readout ph meter, catat ph awal. Tambahkan 500 µl larutan natrium fosfat dihidrogen (NaH 2 PO 4 ) dengan pipet otomatik, tunggu sekitar 5 detik dan ukur phnya lagi. Titrasi dengan larutan natrium dihidrogen fosfat (NaH 2 PO 4 ), dan diulang beberapa kali (setiap titrasi sebanyak 500 µl) sampai tercapai ph 7,41 (pada kali ke-23). Akhirnya volume NaH 2 PO 4 yang dipakai sebesar 11 ml. Siapkan ~ 75mL 0,125M buffer fosfat ph tertentu (7,00) pada 28 0 C (temperatur ruangan) dari larutan stok (0,25M) Na 2HPO 4 dan larutan stok (0,25M)NaH 2PO 4. Volume Na 2 HPO 4 yang dipakai = 3 ml Volume NaH 2PO 4 yang dipakai = 11 ml Cara agar mendapatkan konsentrasi 0.125M buffer fosfat (ph=7,00)? C1.V1 = C2.V2 0,25M. (35 + 11) ml = 0,125M. V2 V2 = 92 ml

Catatan demonstrasi penggunaan ph meter : Larutan yang akan diukur ditempatkan dalam beaker glass, usahakan volumenya cukup agar magnet yang akan digunakan tidak bersentuhan dengan ujung ph meter. Ujung ph meter dicuci bersih dengan akuades sebelum dan sesudah pembacaan agar terhindar dari kontaminasi larutan KCl pekat pada bahan titrasi dan juga kontaminasi KCl dengan bahan yang dititrasi. Tekan tombol ON, lalu lihat hasil pengukuran, tunggu sebentar sampai angka ditunjukkan di layar ph meter benar. Lakukan titrasi dengan larutan asam/basa, magnet tetap digunakan dengan putaran pelan agar larutan dapat tercampur homogen, dan setiap titrasi yang dilakukan diukur ph nya. Perhatikan perubahan nilai ph sampai ph yang diinginkan tercapai. Tabel 2. Hasil pembuatan buffer fosfat ph Volume 0,25M Volume 0,25M Volume 0,125 buffer fosfat bertujuan Na 2 HPO 4 (ml) NaH 2 PO 4 (ml) yang disiapkan (ml) 6,3 40 31 142 6,8 40 8 96 7,0 35 11 92 7,5 40 2,5 85 7,8 40 1 82 Latihan pengenceran : 1. 1 : 10 glukosa 5% Tabung 1 : 0.2 ml larutan glukosa 5% + 1.8 ml aquadest 2. 2 : 3 glukosa 5% Tabung 2 : 0.8 ml larutan glukosa 5% + 1.2 ml aquadest 3. Pengenceran serial 0.1X, 0.01X, dan 0.001X glukosa 5% Tabung 3 (0.1X) : 0.2 ml larutan glukosa 5% + 1.8 ml aquadest Tabung 4 (0.01X) : 0.2 ml larutan 0.1X glukosa 5% + 1.8 ml aquadest Tabung 5 (0.001X) : 0.2 ml larutan 0.01X glukosa 5% + 1.8 aquadest 4. Pengenceran serial 0.3X, 0.03X, dan 0.003X glukosa 5% Tabung 6 (0.3X) : 0.67 ml larutan glukosa 5% + 1.33 ml aquadest Tabung 7 (0.03X) : 0.67 ml larutan 0.3X glukosa 5% + 1.33 ml aquadest Tabung 8 (0.003X) : 0.67 ml larutan 0.03X glukosa 5% + 1.33 ml aquadest 5. Pengenceran serial pada faktor 2,4,8,dan 16 glukosa 5% Tabung 9 : 1 ml larutan glukosa 5% + 1 ml aquadest Tabung 10 : 0.5 ml larutan glukosa 5% + 1,5 ml aquadest Tabung 11 : 0.25 ml larutan glukosa 5% + 1.75 ml aquadest

Tabung 12 ; 0.125 ml larutan glukosa 5% + 1.875 ml aquadest Pemeriksaan Pengenceran Dengan Reaksi Benedict Kita menggunakan/melakukan reaksi benedict untuk memeriksa pengenceran yang telah dilakukan. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara : 1. Menyediakan 12 buah tabung reaksi dan diberi tanda (nomor) 2. Diisi dengan 5 ml laruan benedict pada masing-masing tabung. 3. Kemudian masing-masing tabung ditambahkan 8 tetes larutan glukosa yang telah diencerkan. 4. Setelah itu diaduk hingga tercampur. 5. Dan dipanaskan dengan air mendidih selama 5 menit. 6. Setelah itu didiamkan dan diamati hasil reaksinya. Tabel 3. Hasil pengenceran stok glukosa Tabung Pengenceran Konsentrasi yang Hasil pemeriksaan Interpretasi hasil 5% glukosa Diprediksikan Benedict (warna) 1 1:10 0,5% +++ Tidak sesuai 2 2:3 2% ++++ Sesuai 3 0,1X 0,5% Biru + endapan sedikit Sesuai 4 0,01X 0,05% - Sesuai 5 0,001X 0,005% - Sesuai 6 0,3X 1,675% ++++ Sesuai 7 0,03X 0,56% +++ Tidak sesuai 8 0,003X 0,187% + Sesuai 9 Pada faktor 2 2,5% ++++ Sesuai 10 Pada faktor 4 1,25% ++++ Sesuai 11 Pada faktor 8 0,625% +++ Sesuai 12 Pada faktor 16 0,3125% ++ Sesuai Kesimpulan Pada pembuatan larutan buffer, ketepatan dalam penggunaan alat-alat sangat diperlukan agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Keakurasian dalam penetesan tiap ml dari larutan NaH 2 PO 4 sangat mempengaruhi perubahan ph-nya. Penggunaan Reagensi benedict untuk melihat adanya gula monosakarida dalam cairan, sehingga dalam praktikum terlihat pada larutan dengan konsentrasi glukosa yang pekat larutan berubah menjadi merah dan ada endapan. Hal ini menunjukkan adanya gula monosakarida dalam larutan tersebut. Semakin encer larutannya maka semakin kecil konsentrasinya dan tidak terlihat perubahannya pada

saat ditambahkan dengan reagensi benedict. Pada latihan pengenceran glukosa ditemukan beberapa ketidak sesuaian hasil dengan interpretasi yang diharapkan. Hal ini karena pada saat praktikum, pipet mohr tidak dicuci dahulu dengan aquades sebelum di gunakan untuk tabung yang lain, sehingga konsentrasinya bercampur. Ketidak sesuaian yang terjadi juga dimungkinkan karena pengocokan larutan yang tidak sempurna. Saran 1. Sebaiknya praktikan mempelajari dan menghitung terlebih dahulu prosedur kerja yang akan dilakukan, sehingga dapat melakukan praktikum dengan baik dan akurat. 2. Menambahkan uji glukosa lain yang dapat memberikan gambaran hasil yang lebih akurat dan bisa dibandingkan dengan hasil perhitungan kadar glukosa lain.