BAB I PENDAHULUAN. kita sebagai bangsa yang dijajah, serba kekurangan dan miskin menggangap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lalu. Di negara Swiss terdapat lukisan pada tahun 1850 yang memperlihatkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. industri. Satu hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I. PENDAHULUAN. gizi yang tinggi yang disekresikan oleh kelenjar mamae dari hewan betina

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan antara..., Isni Utami I., FKM UI, 2009

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Data populasi sapi perah dan produksi susu

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Salah satu usaha peternakan yang digalakkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Untuk tetap mendapatkan simpati dari konsumen, produsen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

I. PENDAHULUAN. cairan hasil sekresi dari kelenjar susu mamalia yang digunakan. untuk menghidupi keturunannya. Susu dianggap sebagai makanan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III SOLUSI BISNIS

MEDIA INFORMASI TENTANG MANFAAT SUSU SAPI

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mengahasilkan laba, mengalami perkembangan dan menjaga

I. PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus berkompetisi

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

Food SUSU SUSU. Mitos. Minum BISA PACU TINGGI BADAN? Susu BISA GANTIKAN. for Kids. Makanan Utama? pada Bumil. Edisi 6 Juni Vol

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. dapat terus bertahan dan bersaing serta mampu memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Selain air, susu mengandung protein, karbohidrat, lemak, mineral dan enzim-enzim,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

SURYA AGRITAMA Volume 4 Nomor 1 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. nyata dapat disaksikan setiap hari yakni semakin gencarnya perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, susu dapat dikonsumsi oleh semua orang dengan semua umur namun

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. bantuan makanan melalui program PMT (Program Makanan Tambahan). 1)

BAB I PENDAHULUAN. Karena dengan seiring berjalannya waktu, terdapat beragam produk dipasaran,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan strategi pemasaran untuk mengetahui motif yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan yang kuat antara kategori produk dengan merek yang dilibatkan.

BAB I PENDAHULUAN. rasa yang cenderung amis, sering sekali membuat orang merasa machtig (

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan

I. PENDAHULUAN. (Capsicum annum L) atau cabai merah merupakan tanaman musiman yang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, sejak pohon kopi dibudidayakan mulai banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

PENGANTAR. Latar Belakang. Pendapatan nasional per kapita masyarakat Indonesia meningkat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

PENDAHULUAN. 2 Keamanan Air Minum Isi Ulang. Suprihatin.

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi perubahaan gaya hidup. Manusia selalu berusaha untuk memenuhi

I. PENDAHULUAN lndonesia dengan jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sekitar 204,4

I. PENDAHULUAN. manusia, karena didalamnya mengandung semua komponen bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial, ia tidak terlepas dari pengaruh

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. usia 0-5 tahun mengalami tubuh pendek (stunting) akibat kekurangan gizi.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dijumpai air leideng yang keruh karena masih banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA Susu UHT

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

I PENDAHULUAN. Tuntutan akan produk yang beragam dan terus-menerus berkembang membuat pasar

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children

BAB I PENDAHULUAN. produsen harus pintar dan jeli dalam memasarkan produk yang dijualnya kepada

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun pasar global. Agar perusahaan dapat bertahan dan memenangkan

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. Masuk angin seringkali kita dengar dalam bahasa kita sehari-hari di

BAB I PENDAHULUAN. lemak, laktosa, mineral, vitamin, dan enzim-enzim (Djaafar dan Rahayu, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Kota Binjai adalah salah satu kota dalam wilayah provinsi Sumatera Utara.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di dunia berkembang pesat sejak terjadinya

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan

aspek penting yang mendukung perusahaan itu sendiri. pemasaran itu diawali

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan J.CO Donut & Coffee Sejarah Perusahaan J. CO Donuts & Coffee

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Budaya minum susu di Indonesia secara tidak langsung diperkenalkan oleh para penjajah Belanda ketika mereka menjajah bangsa Indonesia. Pada masa itu kita sebagai bangsa yang dijajah, serba kekurangan dan miskin menggangap bahwa susu adalah jenis minuman mewah dan istimewa yang tidak mungkin dicicipi rasanya Tetapi akhirnya susu dapat dikenal oleh bangsa Indonesia, berkat Profesor Poorwo Sudarmo ( Bapak Gizi Indonesia ) yang pada tahun 1950-an mencetuskan empat sehat lima sempurna dengan menempatkan susu pada urutan terakhir. Karena ada kata sempurna, maka seolah olah susu adalah penyempurna makanan kita sehari hari. ( Anonim, 2006 ) Pentingnya susu bagi kesehatan manusia pastilah sudah diketahui betul. Tetapi ternyata hal tersebut tidak terjadi di Negara Indonesia karena muncul sebuah fakta yang mengejutkan bahwa Negara Indonesia yang bercita citakan akan segera tinggal landas dan bersaing dengan negara negara di Asia, memiliki angka konsumsi susu yang sangat rendah, terutama konsumsi susu cair yaitu sekitar 2 gelas / orang / bulan. Jadi rata rata setiap hari orang Indonesia minum 2 3 sendok susu, padahal standar idealnya setiap orang harus minum susu 2 gelas / orang / hari atau sama dengan 20 gelas susu / bulan. ( Heiko Sch, Manager Marketing PT Nestle Indonesia, 2006 ) 1

Bila mencermati kejadian tersebut, tentu saja kita bertanya tanya mengapa susu yang merupakan makanan bergizi hanya dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia yang sudah tergolong modern saat ini? Ternyata hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : Susu masih dianggap sebagai barang luks yang mahal harganya. Mahalnya harga susu disebabkan karena sistem peternakan sapi perah di Indonesia yang belum efisien. Hal ini terjadi karena sapi perah yang ada di Indonesia sebenarnya berasal dari negara negara subtropis, sehingga ketika harus berproduksi di negara tropis seperti Indonesia susu yang dihasilkan tidak sebanyak seperti di negara asalnya. Selain itu karena pemenuhan permintaan akan susu tidak cukup oleh hasil produksi dalam negeri sehingga kekurangannya dipenuhi dengan cara mengimpor dari negara lain. ( Ali Khomsan, 2003 ) Banyaknya orang orang yang takut dengan masalah lactose intolerance. Pada saat usia bayi dan anak anak tubuh manusia menghasilkan enzim lactase dalam jumlah cukup banyak sehingga ketika mengkonsumsi susu maka dapat dicerna dengan baik oleh organ tubuh. Namun ketika menginjak dewasa keberadaan enzim lactase di dalam tubuh manusia semakin lama semakin menurun dan mengakibatkan diare. ( Thomas Dharmawan, 2003 ) Susu sendiri sebenarnya merupakan minuman yang mengandung banyak manfaat bagi tubuh kita. Beberapa manfaat susu bagi tubuh kita adalah : 2

Sumber kalsium utama bagi tubuh manusia karena fungsi kalsium bagi tubuh manusia adalah membantu pertumbuhan tulang dan gigi serta menjaganya, membantu produksi enzim dan hormon, membantu sistem pembekuan darah, kontraksi otot, menjaga kelangsungan dan regenerasi sel dan jaringan tubuh manusia. Dan terlebih penting susu berperan penting untuk mencegah masalah osteoporosis ( keropos tulang ). Dengan meminum susu sejak dini akan membuat tulang kuat sehingga ketika memasuki usia manula akan terhindar dari penyakit osteoporosis. ( Ali Khomsan, 2003 ) Selain itu, susu juga bermanfaat untuk mengoptimalisasi produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal pada waktu malam dan kehadirannya akan membuat kita mengantuk sehingga menjadikan tubuh dapat beristirahat dengan baik ( Ali Khomsan, 2003 ) Susu juga memiliki kemampuan untuk mengikat logam logam berat yang banyak bertebaran di sekitar lingkungan kita akibat polusi. ( Ali Khomsan, 2003 ) Dan terakhir susu sangat bermanfaat bagi para balita agar terhindar dari penyakit busung lapar dan kekurangan gizi. ( Ali Khomsan, 2003 ) Kesadaran akan pentingnya manfaat susu bagi tubuh manusia membuat permintaan akan kebutuhan produk susu di pasaran meningkat. Pada awalnya kebutuhan akan susu dipenuhi dengan mengkonsumsi secara langsung susu segar yaitu susu yang berasal langsung dari susu sapi, susu kerbau, susu kambing atau 3

susu domba yang sehat dan tidak tercampur dengan kolostrum. Pengolahan susu segar itu sendiri masih menggunakan metode yang sederhana dan memiliki waktu simpan yang lebih pendek sehingga tidak tahan lama. ( Nuri Andarwulan, 2002 ) Berangkat dari kekurangan tersebut, maka mulai bermunculanlah industri susu di tanah air. Industri industri susu ini tetap mengambil bahan dasar susu dari susu segar yaitu langsung dari hewan, namun dalam proses pengolahanya tidak menggunakan metode sederhana lagi tetapi dibantu oleh mesin mesin canggih berteknologi tinggi untuk menghasilkan susu yang lebih baik dan berkualitas. Salah satunya susu UHT ( Ultra High Temperature ) yaitu susu yang diklaim sebagai salah satu jenis susu yang steril, higienis dan tahan lama. Ternyata dalam realisasinya, hasil produksi susu dari dalam negeri tidak mencukupi permintaan pasar yang ada. Hal ini terbukti dari data BPS tahun 1998 yang menunjukkan bahwa permintaan susu di Indonesia dipenuhi dari produksi dalam negeri dan sebagian dari luar negeri dengan cara mengimpornya. Dan ini juga menjadi salah satu faktor pelengkap yang membuat harga susu di Indonesia menjadi mahal. Berikut ini adalah data dari beberapa negara yang menngimpor produk susunya ke Indonesia : 4

Tabel 1.1 Negara Pengimpor Susu Ke Indonesia Negara Pengimpor Tahun Jumlah Impor / Tahun ( Ton ) 1. Australia 1998 11,433 1999 13,913 2. Selandia Baru 1998 14,449 1999 14,449 3. Amerika Serikat 1998 2,265 1999 6,125 Sumber : BPS Tahun 1998 Perkembangan teknologi ternyata membuat banyak kemajuan pada industri susu di Indonesia, karena sekarang setiap industri susu tidak hanya menghasilkan satu jenis macam susu saja, tetapi bermacam macam diantaranya susu bubuk ( powder ), susu kental manis dan susu cair dalam kemasan yang langsung siap minum. Dengan rasa yang bervariasi mulai dari rasa tawar), coklat, strawberry, vanilla, mocha, dan banyak lainnya lagi. Dan dikemas dengan kemasan yang beragam pula mulai dari dus karton, kaleng, cup, botol plastik dan kemasan bantal. ( Anonim, 2006 ) Diantara ketiga jenis susu tersebut, susu cair menjadi salah satu jenis susu yang paling banyak diminati oleh masyarakat, mulai dari anak anak sampai orang dewasa. Hal ini disebabkan karena susu cair sangat mudah didapatkan dimana saja, memiliki sangat banyak varian rasa, harganya terjangkau dengan ukuran kemasan yang sangat banyak pilihan juga dan yang terpenting susu cair 5

sangat mudah dikonsumsi dimana saja dan kapan saja. Cepat, praktis dan instant. ( Anonim, 2006 ) Beragamnya hasil produksi susu cair dari berbagai industri susu dalam dan luar negeri saat ini telah membanjiri pasaran di Indonesia. Kini, berpuluh puluh merek susu cair menghiasi setiap rak rak di supermarket, toko bahkan di kios dan warung warung yang berada di pinggiran jalan. Karena setiap industri susu tidak hanya menghasilkan satu jenis merek susu saja tetapi banyak sekali, dengan tujuan untuk memberikan pilihan merek susu yang lebih banyak lagi kepada konsumen. Namun tidak jarang karena hal tersebut suatu industri meniru produk industri lainnya yang telah terlebih dahulu sukses di pasaran. Sehingga banyak produk sejenis yang mempunyai kemiripan bentuk yang pada akhirnya membuat konsumen bingung untuk membeli produk yang tersedia. Oleh karena itu para produsen susu terutama susu cair dalam kemasan perlu memberikan merek ( brand ) pada setiap produk hasil produksinya agar produknya mudah dikenali dan diidentifikasikan oleh para konsumennya ( David Ongko, 2000 ) Merek ( brand ) sebenarnya merupakan janji produsen untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat dan jasa tertentu kepada para konsumennya. Merek diyakini dapat memberikan jaminan kepada setiap konsumennya, bahwa jika mereka melakukan pembelian ulang maka konsumen akan mendapatkan kualitas yang sama seperti ketika pertama kali mereka membelinya sehingga pada akhirnya dapat membentuk brand image dari produk itu sendiri. Sehingga sikap loyal akan terbentuk dengan sendirinya dari dalam diri konsumen terhadap produk tersebut. ( David Ongko, 2000 ) 6

Untuk dapat bersaing di pasar produk susu cair dengan berbagai merek yang ditawarkan dan dapat memenangkan persaingan tersebut maka sebuah merek harus memiliki kekuatan merek. Seperti yang dikatakan oleh Knapp bahwa kekuatan merek dapat dibangun melalui diferensiasi dan relevansi. Ini berarti suatu merek perlu ada perbedaan dari produk lain yang sama dan relevan bagi kehidupan para konsumen. Diferensiasi merupakan salah satu langkah pertama jika suatu merek ingin menembus pasar dan menempati suatu posisi khusus di pikiran dan benak konsumen ( Knapp, 2001 : 15 ) Mengelola dan mengembangkan merek lebih bermakna daripada sekedar produk. Karena sebenarnya sebuah produk hanya menjelaskan atribut fisik berikut dimensinya, sehingga tidak lebih dari komoditi yang dapat dipertukarkan. Sedangakn merek lebih daripada itu karena dapat menjelaskan emosi serta hubungan secara spesifik dengan pelanggannya. Merek mengandung nilai nilai yang bersifat intangible, emosional, keyakinan, harapan serta sarat dengan persepsi pelanggan ( Rangkuti, 2002 :xi ) Penciptaan merek ( branding ) bukan hanya mengenai berada di mana mana ( ubikuitas ), visibilitas, dan fungsi. Namun mengenai penciptaan ikatan emosional dengan masyarakat dalam kehidupan mereka sehari hari. Karena sebuah produk atau jasa memenuhi kualifikasi sebagai merek jika dapat memicu sebuah dialog elosional dengan para konsumennya. Karena perlu disadari bahwa dalam era persaingan dewasa ini peranan merek bukan lagi sekedar sebuah nama saja ataupun sebagai pembeda dengan produk produk pesaing tetapi sudah mutlak menjadi salah satu faktor dalam keunggulan bersaing. Dari latar belakang 7

tersebut maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul Kinerja Merek Susu Cair Dalam Kemasan Di Cimahi. 1.2 Identifikasi Masalah Dalam keadaan pasar yang penuh persaingan maka kekuatan dan kinerja merek menjadi sangat penting, karenanya masalah yang ingin diketahui oleh penulis adalah : 1. Bagaimana kinerja merek susu cair dalam kemasan di kota Cimahi? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja merek merek susu cair dalam kemasan di wilayah kota Cimahi. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan data dan informasi yang diperoleh dari penelitian ini bagi penulis adalah : 1. Kegunaan teoritis yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai merek. 2. Kegunaan praktis yaitu menambah informasi mengenai kinerja merek susu dalam kemasan di wilayah kota Cimahi 8