BAB I PENDAHULUAN. (public servant), sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB 1 P E N D A H U L U A N. kekayaan alam lainnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

PENDAHULUAN. jawabkan tersendiri. Pasal 2 Undang-undang Nomor 5 tahun 1962 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi. Tubuh manusia 65%-nya terdiri atas air.

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan dari otonomi daerah dalam pertumbuhan ekonomi dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu bentuk sektor publik yang merupakan bagian dari perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB 6 SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN REKOMENDASI. kewajiban melayani kebutuhan dasar masyarakat dalam hal air bersih sekaligus

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak negara maju.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kinerja usahanya yang dapat bertahan dan menghasilkan keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright

BAB I PENDAHULUAN. saat ini secara langsung sangat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memberdayakan daerah dan mengurangi ketergantungan. daerah terhadap pemerintahan pusat. Dengan demikian pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki luas wilayah

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi nirlaba. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Bab I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam pelaksanaan urusan ini membutuhkan banyak. sumber daya dan kemampuan, diantaranya diperlukan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi di beberapa daerah kota/kabupaten di Indonesia diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam menentukan kebijaksanaan baik jangka pendek maupun

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal penggunaan berbagai sumber dana dan daya yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sumber daya alam termasuk didalamnya air beserta kekayaan alam

BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K YAT

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya

ALTERNATIF PENGGUNAAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PADA PDAM DELTA TIRTA SIDOARJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Surabaya Kota. Alat analisis yang digunakan adalah analisis value for money.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung merupakan salah. PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) didirikan dengan tujuan untuk

yang namanya Otonomi Daerah. Otonomi daerah di Indonesia sangat memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

Belajar (KB), yaitu: KB1 tentang Evolusi Manajemen Strategis dan KB2 tentang Perkembangan Manajemen Strategis Modern.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sangat mendukung berkembangnya sektor pertanian dan peternakan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. cenderung masih terbatas, pimpinan masih dapat mengawasi jalannya

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini, iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha saat ini telah berkembang sangat pesat baik sektor industri,

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I INTRODUKSI. kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pemimpin dan seluruh pegawai

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PENUTUP. Dari hasil analisis yang telah dikembangkan di DISKOMINFO JABAR,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada umumnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Indonesia dalam menjalankan usahanya dibebankan tiga misi, yaitu sebagai pelayan masyarakat (public servant), sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan juga sebagai agen pendorong pertumbuhan ekonomi daerah (agent of development), namun dalam perkembangannya, kinerja sebagian besar Perusahaan Daerah (PD)/BUMD masih rendah. Hal ini disebabkan oleh: tidak adanya landasan hukum dalam bentuk undang-undang yang memayungi pelaksanaan PD/BUMD, adanya campur tangan politis dalam aktivitas perusahaan, kemampuan sumber daya manusia yang rendah, struktur organisasi/kelembagaan yang menyebabkan naiknya biaya (inefisiensi), dan sifat kegiatan yang tidak dikelola sebagai usaha bisnis. PDAM merupakan profil atau salah satu bentuk Perusahaan Daerah yang ada di setiap kabupaten/kota, dimana badan usaha ini dibentuk oleh pemda yang bergerak pada pengadaan, pengelolaan, dan pengembangan air bersih. Pengelolaan PDAM diserahkan sepenuhnya kepada pemda kabupaten/kota. Selanjutnya PDAM diharapkan berfungsi sebagai pelayan masyarakat dan diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Fungsi ganda sebagai non-profit business dan sekaligus sebagai for profit business, menyebabkan PDAM tidak bersifat pure non-profit organizations melainkan bersifat quasi non-profit organizations (Mediaty, 2010). 1

2 Berdasarkan hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tahun 2006, sebanyak 75,34 % PDAM (168 PDAM) dalam kondisi tidak sehat dan hanya 24,66 % (55 PDAM) dalam kondisi sehat. Di samping itu, sebanyak 108 PDAM tidak dapat menyusun laporan keuangan, dan apabila PDAM-PDAM ini dikategorikan tidak sehat, maka jumlah PDAM tidak sehat pada tahun 2006 mencapai 276 PDAM (81,56 %). Lebih jauh dari itu, sebanyak 60 PDAM (dari 168 tidak sehat) ternyata kekayaannya telah negatif bahkan ada yang nilainya mencapai negatif 330%. BPKP mencatat pula bahwa pada akhir tahun 2006 utang PDAM kepada pemerintah mencapai Rp5,66 trilyun dimana sebesar Rp2,22 trilyun merupakan bunga, denda, dan biaya administrasi. Sampai dengan bulan Juni 2008, jumlah PDAM di seluruh Indonesia seperti tercatat oleh BPKP adalah 350. Dari jumlah tersebut, sebanyak 266 PDAM sudah menjalani audit kinerja dan 163 sudah menjalani audit keuangan. Ada 119 PDAM untuk tahun buku 2007 tidak mampu membuat laporan keuangan. Kenyataan ini diperkuat dengan banyaknya hasil penelitian yang mengukur kinerja PDAM berdasarkan kinerja keuangan, baik yang menggunakan rasio-rasio keuangan maupun pengukuran kinerja keuangan yang berpedoman pada Kepmendagri No. 47/KMK.013/1999, menyimpulkan bahwa kinerja keuangan PDAM pada umumnya tidak sehat atau kondisi keuangannya bermasalah (Mediaty, 2010). Menurut hasil evaluasi Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) pada tahun 2010, PDAM Tirtawening termasuk kedalam kinerja PDAM dengan status PDAM Sehat, akan tetapi pada saat ini, umumnya pelanggan PDAM Tirtawening Kota Bandung masih banyak

3 yang mengeluh, baik yang disampaikan secara langsung maupun melalui media massa dan elektronik, dimana sistem layanan dan kinerja (performance) berupa kualitas, kuantitas dan kontinuitas air yang dinikmati pelanggan masih jauh dari yang diharapkan, kondisi tersebut menunjukkan bahwa kinerja pelayanan air bersih yang diberikan PDAM Tirtawening Kota Bandung belum sepenuhnya memberikan kepuasan kepada pelanggan (Ii Halilah, 2007). Selain PDAM merupakan lembaga yang dibentuk untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat PDAM juga menjadi tumpuan bagi daerah untuk memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang pada saat ini mengalami kesulitan dalam menjalankan kedua misi utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang bagaimana kinerja perusahaan daerah yaitu PDAM Kota Bandung dan faktor - faktor apa yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi kinerja PDAM diantaranya faktor lingkungan, seperti kebijakan pemerintah, kekuatan hukum dan politik, teknologi, sumberdaya, pesaing, selera pelanggan dan pengelolaan PDAM. Lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang berada di luar organisasi, namun di pertimbangkan dalam pengambilan keputusan bisnis (Beal, 2000). Faktor lain yang juga diduga berpengaruh terhadap kinerja PDAM adalah perencanaan strategi. Strategi yang dirumuskan PDAM merupakan keahlian manajemen dalam mengelola PDAM. Strategi merupakan faktor faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. (Mulyadi, 2001, Hari S, 2006).

4 Penelitian yang dilakukan saat ini adalah penelitian yang menilai kinerja PDAM bukan hanya kinerja keuangan semata, tetapi lebih luas dari itu dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja menggunakan pendekatan balanced scorecard, dibagi dalam empat perspektif yaitu, perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran (De Bruijn, Hans, 2002). Balanced scorecard memberi manfaat bagi organisasi dalam beberapa cara: Menjelaskan visi organisasi Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya Meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat untuk mengarahkan perubahan. Penilaian kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard, dinilai cocok untuk organisasi sektor publik baik yang pure non profit organizations (Pemerintahan Daerah) maupun yang bersifat quasy non profit organizations seperti PDAM, karena pengukuran kinerja dengan Balance Scorecard bukan hanya penggabungan ukuran keuangan dan non keuangan, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas-bawah (top-down), tidak hanya menekankan pada aspek kuantitatif financial tetapi juga aspek kualitatatif non financial. Hal ini sejalan dengan UUD NO. 6 tahun 1969 tentang perusahaan daerah dan tujuan PDAM berdasarkan Kepmendagri No 690.900.327 tahun 1994 yang menempatkan laba bukan sebagai ukuran kinerja utama namun pelayanan pada masyarakat yang cenderung bersifat kualitatif dan non financial.

5 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Husni Mubarok (2011), yang melakukan penelitian pada PDAM Kota Yogyakarta. Hasilnya menunjukan bahwa dapat hubungan Lingkungan strategi berpengaruh terhadap perencanaan strategis. Kedua Budaya berpengaruh terhadap perencanaan strategis. Ketiga Perencanaan strategis berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Keempat Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Husni, 2011). Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Mediaty (2010) yaitu Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya Organisasi, dan Perencanaan Strategi terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum di Sulawesi Selatan sedangkan peneliti sekarang meneliti Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya Organisasi, dan Perencanaan Strategi terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Tirtawening Kota Bandung. Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat Pengaruh yang positif antara lingkungan strategi, budaya organisasi, dan perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan, artinya perencanaan strategi yang baik dapat meningkatkan kinerja PDAM (Yurniwati 2003). Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisis adanya pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi dan perencanaan strategi terhdap kinerja perusahaan daerah dan bermaksud menuangkannya kedalam bentuk skripsi dengan judul: Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya Organisasi, dan Perencanaan Strategi terhadap Kinerja Perusahaan Daerah (Studi Kasus Pada PDAM Tirtawening Kota Bandung).

6 1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang penulisan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu : 1. Bagaimana pengaruh lingkungan strategi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung? 2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung? 3. Bagaimana pengaruh perencanaan strategi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung? 4. Seberapa besar tingkat pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi dan perencanaan staregi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dan identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah ini adalah: Apakah lingkungan strategis, budaya organisasi, dan perencanaan strategis berpengaruh terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung? 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian yang akan peneliti lakukan adalah untuk memperoleh data dan informasi yang akan memberikan gambaran tentang evaluasi adanya pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi dan perencanaan strategi terhadap PDAM Tirtawening Kota Bandung.

7 Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh lingkungan strategi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung. 2. Mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung. 3. Mengetahui pengaruh perencanaan strategi terhadap kinerja PDAM Tirtawening Kota Bandung. 4. Mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi, dan terhadap kinerja perusahaan daerah khususnya PDAM Tirtawening Kota Bandung. 1.5 Kegunaan Penelitian Beberapa kegunaan yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kegunan Akademis 1. Bagi Penulis Penelitian yang dilakukan secara langsung ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang masalah yang akan diteliti yaitu evaluasi adanya pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi dan perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan daerah kususnya PDAM Tirtawening Kota Bandung serta melihat kesesuaian teori yang ada dengan praktik di lapangan. 2. Bagi Perusahaan

8 Penulis berharap dari hasil penelitian ini mampu memberi masukan berharga yang mampu meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan. 3. Bagi pembaca Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat dijadikan bahan referensi, khususnya untuk mengkaji topiktopik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. b. Kegunaan Praktis Sebagai bahan masukan untuk Perusahaan Daerah di Kota Bandung khususnya PDAM Tirtawening Kota Bandung dalam mengevaluasi adanya pengaruh lingkungan strategi, budaya organisasi, dan perencanaan strategi terhadap kinerja perusahaan daerah yaitu PDAM Tirtawening Kota Bandung sebagai salah satu sarana peningkatan kualitas pelayanan perusahaan terhadap masyarakat baik bersifat finansial maupun non finansial. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dan pengumpulan data ini akan dilakukan pada Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung Jl. Badaksinga No. 10, Telp. 2512023 Bandung. Penelitian ini akan mulai dilakukan dari bulan Februari sampai dengan selesai.