LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH DORMANSI

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN

Pokok Bahasan. Tambahan

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH UJI DAYA KECAMBAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Kecambah Normal. adalah kecambah yang menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal jika ditanam dalam kondisi optimum.

STRUKTUR BIJI JAGUNG. Ada 3 bagian dasar yang menyusun biji yaitu : 1. Embrio

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji perkecambahan benih padi dengan menggunakan konsentrasi larutan Kalium Nitrat (KNO 3 ) 3%

Struktur Anatomi Biji

Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kayu afrika merupakan jenis pohon yang meranggas atau menggugurkan daun

XII biologi KTSP & K-13. Kelas PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN. A. Pengertian dan Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Tipe perkecambahan epigeal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hingga setinggi 5-10 m dengan daun-daunan yang membentuk serupa spiral pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

PERCOBAAN I DORMANSI KARENA KULIT BIJI YANG KERAS

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU. Disusun Oleh: : Fatimah Az Zahra Al Faruq.

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

: JULIAR NUR NIM : H

MAKALAH BIOLOGI PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

PEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia

Laporan Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Pertumbuhan Buncis

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

TINJAUAN PUSTAKA. (United States Department of Agriculture, 2011). vertikal dan horizontal. Bagian akar yang aktif adalah pada kedalaman cm,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan yang dimasukan ke dalam familia

SMA NEGERI 2 KABUPATEN TEBO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi dari tanaman Aren ( A. pinnata Merr ) adalah sebagai berikut:

MENGAMATI PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU

Pengujian Daya Berkecambah

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi.

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan menggunakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

KALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin

BAB 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH UJI MUTU BENIH

SUPARMUJI, S.Pd NIP

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAUN SAWI (Brassica juncea L.) Morfogenesis Tumbuhan - Yudrik Lathif Universitas Negeri Malang 2016

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

TINJAUAN PUSTAKA. Sirsak (AnnonamuricataLinn) berasal dari wilayah Amerika tropis,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pinang mempunyai sistematika tanaman sebagai berikut:

Perkecambahan Benih dapat dikaji secara :

2014/10/27 O OH. S2-Kimia Institut Pertanian Bogor HERBISIDA. Company LOGO HERBISIDA PENDAHULUAN

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan pada Tumbuhan

PEMECAHAN DORMANSI DAN UJI TETRAZOLIUM BENIH TOPOGRAFIS

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak

PEMATAHAN DORMANSI BENIH

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Lampiran 1. Deskripsi Varietas Kedelai. Varietas Anjasmoro

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Kingdom : Plantae; Subkingdom : Tracheobionta; Super Divisi : Spermatophyta;

LAPORAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistematika Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboraturium Benih dan Pemuliaan Tanaman

TEKNIK PEMBIBITAN MERBAU (Intsia bijuga) Oleh : Budi Budiman, S.Hut, M.Sc Penyuluh Kehutanan Pusat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

IDENTIFIKASI DAN EVALUASI KEGIATAN BREEDING TANAMAN JAGUNG PADA KELOMPOK TANI DI KABUPATEN LUMAJANG

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang

BENIH DAN PERKECAMBAHAN KAYU KUKU (Pericopsis mooniana THW)

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Kedelai Varietas Argomulyo VARIETAS ARGOMULYO

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

PENGARUH TEKNIK PEMECAHAN DORMANSI SECARA FISIKA DAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERKECAMBAH BIJI KELENGKENG (Dimocarpus longan)

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan

ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Data Iklim Lahan Penelitian, Kelembaban Udara (%)

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

ABSTRAK. Kata kunci: pertumbuhan, perkembangan, irreversibel

PENGISIAN DAN PEMASAKAN BIJI

I. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun

III. BAHAN DAN METODE. dengan Januari Pengujian viabilitas dilakukan di Laboratorium Pemuliaan

Transkripsi:

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN NAMA : AMUL HEKSA BAJAFITRI NIM : 125040201111131 KELOMPOK : JUMAT 11.00 ASISTEN : INTAN RATRI PRASUNDARI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Materi 1 Pengenalan Anatomi dan Morfologi Biji Tanaman Gambar Dikotil (Buncis) Monokotil (Jagung) Irisan Melintang Irisan membujur Utuh Materi 2 Tipe Perkecambahan Tabel 1 Panjang Tanaman Hari Tipe Biji 1 2 3 4 5 6 7 Monokotil 0 0 0 0,5 2,5 3 5,5 Dikotil 0 0,5 2,5 4,5 14,5 18 24,5 Tabel 2 Panjang Akar (sesetelah 7 hari pengamatan) Tipe Biji Monokoti 6,5 Dikotil 8 Panjang Akar (cm)

Tabel 3 Dokumentasi Tipe Perkecambahan Tipe Biji Monokotil Hari 1 2 3 4 5 6 7 Dikotil

4.2 Pembahasan 4.2.1 Struktur Benih Pada Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap struktur benih jagung dan benih buncis, masing-masing untuk mewakili biji monokotil dan dikotil. Secara struktural, biji jagung yang telah matang terdiri atas empat bagian utama, yaitu perikarp, lembaga, endosperm, dan tip kap (Gambar 1). Perikarp merupakan lapisan pembungkus biji, Pada taraf tertentu lapisan ini membentuk membran yang dikenal sebagai kulit biji atau testa/aleuron yang secara morfologi adalah bagian endosperm (Inglett, 1987 dalam Suarni 2004). Endosperm merupakan bagian terbesar dari biji jagung, yaitu sekitar 85%, hampir seluruhnya terdiri atas karbohidrat. Lembaga merupakan bagian yang cukup besar, terdiri atas plumula, radikel, dan skutelum (Mertz, 1972 dalam Suarni 2004). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, biji jagung utuh berbentuk bulat dengan pangkal lancip dan bagian tengah cekung serta berwarna kuning atau orange dibagian samping dan putih di bagian yang cekung. Ketika dipotong melintang biji berbentuk bulat lonjong. Namun ketika dipotong membujur biji berbentuk oval lonjong, Dari pengamatan bagian benih jagung bagian yang teramati paling jelas yaitu kulit biji (aleuron), endosperm, serta embrio. Dapat diamati bahwa kulit biji jagung menabal dan tidak dapat dipisahkan dari endospermnya. Jagung hanya memiliki satu keeping biji, karena hal itulah jagung digolongkan sebagai tanaman monokotil. Biji buncis dapat berbentuk bulat, agak bulat atau mengginjal. berwarna putih, hitam ungu, coklat atau merah bintik putih. Panjang biji 5-20 mm dengan bobot biji 15-0,8 gram (Rukmana, 1998).Dari hasil pengamatan benih buncis yang digunakan memiliki bentuk mengginjal dengan warna kulit biji hitam keunguan

dan warna daging biji putih keruh. Dapat teremati juga bagian-bagian struktur buncis berupa kulit biji, kotiledon, hilum dan embrio. Hilum merupakan suatu bagian yang berfungsi untuk memasukkan air dan O 2. Embrio pada biji tumbuhan dikotil seperti buncis, melekat pada kotiledon disebut kuncup embrionik. Kaulikulus terdiri dari hipokotil ( hypo = di bawah) yaitu bagian bawah (pangkal) yang melekat pada kotiledon dan epikotil ( epi = di atas), yang terdapat di sebelah atas hipokotil. Epikotil akan tumbuh menjadi batang dan daun serta hipokotil akan tumbuh menjadi akar. Pada ujung epikotil terdapat plumula (pucuk lembaga) yang terdiri dari ujung tunas dengan sepasang pucuk daun. Sedangkan pada bagian pengkal hipokotol terdapat radikula (Kemdiknas, 2013). Biji buncis tergolong tanaman dikotil, terlihat dari keping bijinya yang berjumlah dua buah. Gambar 2 : Struktur biji buncis (Campbell, 2012) 4.2.2 Tipe Perkecambahan Pada praktikum tipe perkecambahan, pengamatan masih dilakukan pada benih jagung dan benih buncis, masing-masing untuk mewakili biji monokotil dan dikotil. Kali ini dilakukan pengamatan dengan menggunakan parameter panjang tanaman yang diukur selama tujuh hari, panjang akar saat hari ketujuh setelah tanam, dan tipe perkecambahan. Penanaman dilakukan di tanah pasir pada dua wadah gelas mineral, masing-masing gelas ditanami dua benih yang sama. Namun, pengamatan parameter hanya dilakukan pada satu tanaman pergelas yang pertumbuhannnya paling bagus. Terdapat dua tipe perkecambahan yaitu tipe perkecambahan hypogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah.

Kotiledon relatif tetap posisinya. Pada tipe perkecambahan epigeal, hipokotillah yang tumbuh memanjang akibatnya kotiledon dan plumula terdorong sampai ke atas permukaan tanah. Tanaman jagung menunjukkan tipe perkecambahan hipogeal dimana kotiledonnya tetap berada di dalam tanah saat berkecambah. Benih jagung yang ditanam menunjukkan perkecambahan yang relatif lambat, dapat diamati bahwa baru hari keempat setelah tanam benih jagung tersebut menunjukkan tanda-tanda perkecambahan. Pertumbuhannnya pun relative lambat hingga hari ke tujuh pengamatan, tingginya hanya mencapai 5,5 cm dengant panjang perakaran 6 cm. Hal tersubut dapat diakibatkan fase dormansinya yang belum terpatahkan. Lopez dkk (2011) menyatakan bahwa dormansi benih dianggap sebagai kegagalan benih untuk menyelesaikan perkecambahan dibawah kondisi yang menguntungkan disebabkan oleh berbagai faktor seperti genetic dan lingkungan serta faktor morfologis dan fisiologis benih itu sendiri yang meliputi zat yang terkandung dalam benih yang melindungi atau menutupi benih sehingga menghalangi masuknya air ke benih juga keseimbangan hormon tanaman itu sendiri (asam absisat dan giberelin). Lopez dkk (2011) juga menyebutkan bahwa salah satu metode pematahan dormansi jagung yang paling baik yaitu skarifikasi. Metode lain pematahan dormansi benih jagung yang dapat digunakan yaitu priming. Priming adalah proses hidrasi terkendali diikuti dengan pengeringan yang memungkinkan benih untuk menyerap air dan mulai proses biologis internal yang diperlukan untuk perkecambahan. Berdasarkan penelitian Soleimanzadeh (2013), priming benih dengan air, KH 2 PO 4, ZnSO 4, dan KNO 3 menghasilkan persentase dan tungkat perkecambahan yang lebih tinggi selain itu perlakuan priming dengan H 2 O selama 18 jam juga merupakan alternatif teknik ramah lingkungan untuk meningkatkan perkecambahan biji dan komponen hasilnya. Berbeda dengan benih jagung yang ditanam, benih buncis menunjukkan perkecambahan dan pertumbuhan yang lebih cepat. Benih buncis yang ditanam mulai berkecambah pada hari kedua setelah tanam. Buncis yang diamati menunjukkan tipe perkecambahan epigeal dimana kotiledon terlihat naik ke atas permukaan tanah. Dapat diperhatikan bahwa kotiledon yang merupakan cadangan makanan benih pada tanaman buncis yang naik ke atas permukaan tanah perlahan-

lahan mengkerut dan pada akhirnya lepas dari batang. Hal ini menunjukkan bahwa pada fase awal pertumbuhan pasca perkecambahan, tanaman memanfaatkan cadangan makanan di kotiledon untuk tumbuh dan bertahan hidup hingga ia mampu memproduksi makanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Pertumbuhannya buncis pun pun sangat cepat dibandingkan jagung, hingga hari ke tujuh tinggi tanaman terus mengalami peningkatan hingga mencapai angka 24,5 cm. Jika diperhatikan perakarannya, panjang akar buncis pada hari ketujuh mencapai 8 cm. 5. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan struktur benih dan tipe perkecambahan antara tanaman monokotil (jagung) serta tanaman dikotil (buncis). Tanaman monokotil (jagung) memiliki struktur benih berkeping tunggal dan mengalami tipe perkecambahan hypogeal, dimana saat perkecambahan kotiledonnya tetap berada di dalam tanah. Tanaman dikotil (buncis) memiliki struktur benih berkeping dua dan mengalami tipe perkecambahan epigeal yang ditandai dengan naiknya kotiledon ke atas permukaan tanah. Dari pengamatan, diperoleh gambaran bahwa buncis mengalami perkecambahan yang lebih baik dibandingkan jagung pada perlakuan yang sama. Hal ini dimungkinkan karena kuatnya dormansi jagung sehingga sulit dipatahkan. Terdapat beberapa metode untuk memecah dormansi pada benih jagung diantaranya perlakuan skarifikasi dan priming.

DAFTAR PUSTAKA Campbell. 2012. Biologi 2. Jakarta : Erlangga Kemdiknas. 2013. bse.kemdiknas.go.id/buku/20090904004937/pdf/02_bab1.pdf 7102 aret 72diakses López, Adriana Natividad Avendaño et al. 2011. Seed Dormancy in Mexican Teosinte. Crop Science, Vol. 51, September October 2011, p:2056-2066 Rukmana, R. 1998. Bertanam Buncis. Kanisius Yogyakarta. Soleimanzadeh, Hossein. 2013. Effect Of Seed Priming On Germination and yield Of Corn. International Journal of Agriculture and Crop Sciences, Vol. 5 (4), 2013, 366-369. Suarni dan S. Widowati. 2004. Struktur, Komposisi, dan Nutrisi Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.