BAB I PENDAHULUAN. pesat. Bahkan keberadaannya saat ini menjadi salah satu pilar sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jenis jasa profesi akuntan publik di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memfokuskan diri pada bidang pekerjaan yang nantinya menjadi prioritas

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan akuntansi di Indonesia dewasa ini kian meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai

BAB 1 PENDAHULUAN. hlm.15. Press, 2008,hlm. 61

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai seorang akuntan publik sangat menantang dan dihargai secara

BAB I PENDAHULUAN. dasar kepercayaan. Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai segala sesuatu yang telah dicita-citakannya. Seorang individu

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terelakkan lagi bagi seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali di

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis peran pembiayaan syariah terhadap Peningkatan Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat, baik bisnis yang bergerak di bidang manufaktur maupun di bidang jasa. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Jasa Keuangan Syari'ah (KJKS) atau yang biasa juga disebut

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. muamalah Islam dalam suatu transaksi atau dalam suatu bisnis. 2

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Produk Simpanan Sukarela Berjangka. lembaga keuangan tersebut, tak terkecuali pada KJKS Binama.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Pelajar, 2009, h Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta:

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peranan sangat penting dalam sebuah perguruan tinggi Islam yaitu IAIN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga tidak dapat melakukan aktivitasnya secara maksimal, adapun pengertian

BAB I PENDAHULUAN. relevan terhadap penyusunan strategi bisnis. Untuk dapat menyusun strategi. manusia yang berkualitas dan berkompeten tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia boleh dikatakan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

LUTHFI AL FARUQI

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera. Negara yang memiliki penduduk mayoritas muslim, maka hampir di segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. saatnya nanti akan mecapai yang dicita-citakanya. Seorang individu diharapkan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang membutuhkan modal yang besar tidak mungkin dipenuhi tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2016, h. 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah merupakan hubungan vertikal Allah SWT dengan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ini. Hal ini tidak terlepas dari keinginan umat Islam di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB IV ANALISIS PENYEBAB MASYARAKAT TIDAK MEMILIH BANK SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. cipta yang merupakan cerminan untuk manusia, harus dapat diupayakan serta

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan nama Bank Syariah di Indonesia bukan merupakan hal

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan nonbank yang berbentuk koperasi berbasis syariah. BMT

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB 1 PENDAHULUAN. mahasiswa dituntut memiliki kemampuan (skill) dan pengetahuan (knowledge)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PADA BAITUL MAAL WAT-TAMWIL (BMT) AMANAH CABANG KENDARI

BAB I PENDAHULUAN. hlm Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, bumi aksara, Jakarta,

Kerja Karyawan di Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang, Semarang: IAIN Walisongo, 2012, hlm. 19 1

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

BAB I PENDAHULUAN. fatwa MUI yang mengharamkan bunga bank. 1. nilai-nilai syariah berusaha menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIR MENJADI PRAKTISI AKUNTANSI SYARIAH.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. persaingan yang ketat di dunia bisnis. Ketatnya persaingan bisnis tersebut

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PENDEKATAN LABA RUGI DAN NILAI TAMBAH PADA BNI SYARIAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memajukan suatu negara sangatlah besar, hampir semua sektor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

MODEL KEPEMIMPINAN MANAJER BMT MARHAMAH WONOSOBO DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN

Penerapan MBS, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012), hlm Nanang Fattah, Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dalam Konteks

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Pemerintah mengeluarkan UU No.7 Tahun disebut Bank Syariah, yang diawali dengan berdirinya Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. namun perkembangannya mulai marak pada dekade 90-an. Ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. Ada sebagian orang yang mengatakan strategi pemasaranlah yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. produk atau jasa perusahaan. Salah satu usaha yang mungkin saat ini menarik bagi

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. akuntan merupakan salah satu karir yang sangat menjanjikan bagi masa depan,

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan bank syari ah dalam terakihir ini mengalami kemajuan pesat. Bahkan keberadaannya saat ini menjadi salah satu pilar sistem keuangan. Di sisi lain, perkembangan lembaga keuangan syari ah non bank juga mengalami hal yang sama. Perkembangan yang demikian ini menunjukan sistem ekonomi Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia. Perkembangan ini menuntut agar masyarakat juga berkembang dibidang ekonomi dan keuangan karena bagaimanapun perkembangan zaman juga menuntut meningkatnya kebutuhan manusia. Hal ini menyebabkan meningkatnya minat dan keinginan masyarakat untuk berprofesi agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. 1 Profesi dalam Islam dapat didefinisikan sebagai fitrah dan sekaligus merupakan identitas manusia, sehingga bekerja yang didasarkan dan didorong oleh semangat iman, bukan saja menunjukkan kepribadian seorang muslim, tetapi sekaligus meningkatkan martabat dirinya sebagai khalifah dibumi ini. Manusia diberi mandat untuk memakmurkan, mengelola, mengatur, menata, menguasai, memelihara, dan melestarikan bumi ini, 1 Dadan Muttaqien, Aspek Legal Lembaga Keuangan Syari ah, Yogyakarta: Safiria insania perss, 2008, hlm. 1

sebagai sarana dan prasarana kehidupan untuk mencari rezeki berupa harta. Seperti dalam al- Qur an surah Hud/11: 61:!" (123, -./0, *+$ #$ % '()$.; <=> # 6 78 : 450.;8 EF G$ @ABC$?123, M )82KL C GJ HI72J SB QR 25LP0 #$N -O @2YZ TPVWX T"U8 Artinya: dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-nya, kemudian bertobatlah kepada-nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-nya) lagi memperkenankan (doa hamba-nya). Maksudnya: manusia dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia, (Hud/11: 61). Dari ayat ini dapat dipahami Allah menjadikan bumi ini sebagai sarana penopang dan penunjang hidup bagi manusia, sarana-sarana tersebut dijadikan oleh Allah dengan maksud agar mudah dikelola oleh manusia, segala macam sumber rezeki yang ada di dalamnya adalah untuk kebutuhan dan kepeluan hidup manusia dan mahluk lainnya, karena bumi ini telah diperintahkan untuk menurut dan tunduk kepada manusia. Usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan usaha yang keras pasti rezeki tersebut dapat diperoleh. Dalam al-qur an mencari rezeki termasuk amal sholeh. Amal sholeh dalam al-qur an ada berbagai bentuk kosakata yang terulang sebanyak 351 kali, yang memberikan isyarat pentingnya bekerja sehingga terbentuk dan tercipta kemajuan dan peradaban umat Islam. Al-Qur an juga menekankan bahwa kemajuan tidak datang begitu saja dan tidak menjelma dengan

sendirinya tanpa aktivitas, kerja keras dan usaha yang sungguh-sungguh dan disiplin dalam bekerja. Maka dari itu, bekerja merupakan bagian dari ibadah sehingga tercipta kemajuan umat Islam. 2 Timbul dan berkembangnya profesi marketing di Indonesia ini sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum perusahaan. Bayak perusahaan atau instansi yang membuka peluang kerja sebagai marketing, ini karena marketing merupakan ujung tombak suatu perusahaan. Marketing juga merupakan komponen penting dalam struktur perusahaan, tanpa marketing perusahaan tidak dapat akan dapat menjual produk barang atau jasanaya. Dari sinilah mulai muncul minat seseorang untuk berkarir dibidang marketing dalam suatu perusahaan. Beberapa tahun terakir ini banyak bermunculan lembaga keuangan swasta yang berprinsip syariah. Diantaranya adalah Baitul Mall Wat Tamwil (BMT). Kelahiran BMT ini merupakan lembaga untuk memenuhi keinginan kususnya sebagian muslim yang menginginkan pekerjaan untuk mengelola perekonimianya. Semakin bertambah BMT yang baru dan pembukaan cabang-cabang baru, hal ini membuat BMT membutuhkan banyak sekali sumber daya manusia yang handal yang tidak hanya memahami atau menguasai konsep dan teknik keuangan saja tetapi juga menjalani prinsipprinsip syariah dan ekonomi syariah dengan baik pada praktek keuangan syariah di BMT. 2 Tafsir Al-Qur an tematik Pembangunan Ekonomi Umat, Lajnah pentashihan mushaf Al- Qur an, 2009, hlm 16-22.

Kebutuhan SDM yang agak sulit terpenuhi adalah profesi bagian Marketing. Dengan berjalanya waktu, kita memasuki era teknologi dan informasi, hal ini tentunya membuat dunia marketing mempunyai segmentasi pasar yang jauh lebih luas dan membutuhkan lebih bayak sumber daya manusia. Profesi bagian marketing merupakan bagian yang paling vital bagi instansi karena bagian marketinglah yang mencari keuntungan untuk lembaga keuangan melalui penyaluran pembiayaan dan mendapatkan dana pihak ke III. Maka semua lembaga keuangan berlombalomba berusaha memenuhi kebutuhan financial untuk memperluas segmentasi pasar. Persaingan marketing lembaga keuangan syariah di lapangan yang semakin ketat membutuhkan SDM Marketing yang profesional dengan pertambahan KJKS kususnya BMT yang semakin banyak tentunya membutuhkan jumlah SDM sebagai marketing cukup banyak dan berpengalaman. Untuk menjadi bagian marketing pfofesional cukup memakan waktu yang lama karena sebagian besar adalah yang baru lulus sekolah atau kuliah yang belum mempunyai pengalaman di bagian marketing. Bekerja atau profesi sebagai marketing di BMT sangat dibutuhkan karena dapat memberikan keandalan atas pernyataan laporan keuangan dan juga membantu bisnis untuk menjadi lebih berhasil. Saat bisnis menjadi semakin rumit dan membutuhkan pangsa pasar yang luas, marketing memainkan sebuah peranan vital, baik dalam memberikan keandalan penjualan produk, juga memberikan konsultasi dan menjaga hubungan

dengan konsumen. Dari profesi marketing inilah pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) mengharapkan angka penjualan produk yang tinggi sehingga perusahaan mendapat laba yang optimal. Profesi sebagai seorang marketing dari sebuah BMT umumya sangat menarik minat masyarakat dan alumnus karena profesi ini merupakan kedudukan yang bergengsi dan dihargai secara finansial. Karir ini juga memberikan prospek yang cerah karena hampir seluruh instansi atau perusahaan memerlukan jasa seorang marketing, selain itu dapat juga memberikan kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan diri dengan pengalaman kerja yang sangat bervariasi dan menantang. Hal ini juga yang mendorong para mahasiswa untuk mengambil peluang kerja berprofesi sebagai seorang marketing. Walaupun profesi marketing sangat menjanjikan, namun banyak pula masyarakat dan alumnus yang menyerah dan mundur dari keinginannya untuk menjadi seorang marketing di BMT, ketika dihadapkan dengan tugas yang berat dan risiko yang mungkin dihadapi. Mereka menjadi tidak berani dan menyerah karena takut barhadapan dengan risiko yang mungkin saja dapat menghancurkan karir mereka. Marketing BMT juga menghadapi banyak masalah dan tantangan berat, seperti peningkatan risiko dan tanggung jawab, adanya batasan waktu, standar overload, persaingan sesama marketing bank, dan teknologi yang semakin canggih yang harus selalu diikuti. Hal ini ditambah pula dengan adanya proses hukum yang mungkin dihadapi oleh seorang marketing BMT.

Beberapa tahun terakhir ini banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh BMT (Baitul Mal Watamwil) dan sebagian besar posisi pekerjaan yang dit1rkan adalah marketing. Sebenarnya ini merupakan suatu peluang besar lapangan pekerjaan namun dari survey ke BMT menunjukan bahwa, pekerjaan untuk posisi marketing kurang diminati oleh pelamar. Berikut data pelamar marketing di BMT. Tabel. 1.1 Data Lamaran Masuk Staf Marketing Tahun 2013-2014 NO CABANG JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 BATANG MAGELANG NGALIYAN KALIWUNGU SEMARANG WELERI KALIWUNGU TOTAL 3 7 47 9 7 0 0 73 Tabel 1.2

Data Karyawan Staf Marketing KJKS Binama 2014 NO CABANG JUMLAH 1 SEMARANG 5 2 UNGARAN 2 3 BATANG 3 4 WELERI 4 5 KALIWUNGU 2 6 NGALIYAN 2 7 MAGELANG 1 TOTAL 19 Data Marketing di BMT Binama ( tgl 25 maret 2014) Data mengenai jumlah pelamar marketing diatas, dikuatkan dengan komentar miring dari mahasiswa terhadap profesi marketing, misalnya komentar dari mahasiswa EI angkatan 2008, yaitu Bagas Prakoso yang menyatakan bahwa bekerja marketing di BMT tidak enak, panas dan tarjet. Agus Zaenul Fata juga menyatakan, sistem kerjanya rangkat, sulit cari pelanggan, tarjet dan kurang professional karena tidak focus pada satu atau dua pekerjaan. Selanjutnya Komentar dari Mahasiswa EI angkatan 2009, yaitu Abdul Aris menyatakan bahwa gaji di BMT kecil, system kerjanya tarjet, gaji dibawah UMR, tidak sesuai syariah karena produk yang di tawarkar ada agunan dan bunga. Azizul Abu Hanifah juga menyatakan bahwa: kerjanya bikin pusing karena tarjet, gaji kecil, sulit cari pelanggan,

dan merangkap tugas seperti melakukan pemasaran produk tabungan dan kredit sekaligus menjadi depkolektor dan memebuat laporan kegiatan. 3 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian kepada mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang, Untuk mengetahui seberapa besar persepsi mahasiswa terhadap marketing di BMT, serta melihat secara lebih spesifik mana yang memiliki ketertarikan lebih besar terhadap profesi marketing. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian kepada mahasiswa IAIN Walisongo Semarang dan penelitian tersebut akan dituangkan dalam skripsi dengan judul: Pengaruh Persepsi Mahasiswa Terhadap Minat Kerja Berprofesi Sebagai Marketing di BMT ( Study Kasus Pada Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang ) 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna mengetahui bagaimanakah pengaruh persepsi mahasiswa terhadap minat berprofesi sebagai marketing di BMT, pada mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang? 3 Wawancara dengan mahasiswa ekonomi Islam (23 Maret 2014)

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh persepsi mahasiswa terhadap minat berprofesi sebagai marketing di BMT, pada mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Walisongo Semarang. 1.3.2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian yang berkaitan pengaruh persepsi mahasiswa terhadap minat berprofesi sebagai marketing di BMT ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya adalah: 1. Bagi penulis Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi untuk menambah ilmu-ilmu tentang posisi pekerjaan di BMT khususnya marketing. 2. Bagi Kantor BMT Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kesan positif dari profesi marketing di BMT sehingga dapat menarik alumnus-alumnus untuk memasuki dunia kerja sebagai marketing di BMT. 3. Mahasiswa Penulis mengharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pandangan kepada mahasiswa mengenai berkarir sebagai marketing.

4. Bagi pihak lain Khususnya di lingkungan perguruan tinggi, memberikan tambahan pengetahuan dimasa yang akan datang mengenai minat mahasiswa untuk bekerja sebagai marketing di BMT. 1.4. SISTEMATIKA PENELITIAN BAB I : Pendahuluan, pada bab ini membahas: 1. Latar Belakang Masalah 2. Perumusan Masalah 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 4. Sistematika Penulisan Penelitian BAB II : Tinjauan Pustaka, pada bab ini membahas: 1. Kerangka Teori 2. Penelitian Terdahulu 3. Kerangka Pemikiran Teoritik 4. Hipotesis BAB III : Metode Penelitian, pada bab ini memuat tentang: 1. Jenis dan Sumber Data 2. Populasi dan Sampel 3. Metode Pengumpulan Data 4. Variabel Penelitian dan Pengukuran 5. Teknik Analisis Data

BAB IV : Analisis Data dan Pembahasan, pada bab ini menjelaskan: 1. Penyajian Data 2. Analisis Data dan Interpretasi Data 3. Pembahasan BAB V : Kesimpulan dan Saran, pada bab ini berisi kesimpulan - kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan berkaitan dengan penelitian.