BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

dokumen-dokumen yang mirip
ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

Farah Esa B

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lima tahun terakhir, secara umum volume ekspor dan impor nonmigas

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pelanggan. Salah satu bisnis yang berkembang di perkotaan adalah retail. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa sangat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Kondisi ini memacu dunia usaha untuk lebih peduli terhadap strategi

BAB I PENDAHULUAN. sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial

BAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW

BAB I PENDAHULUAN. penguatan struktur perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas bisnis pada era pasar persaingan sempurna saat ini semakin

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa. perusabaan-perusabaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaing

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja adalah cara perseorangan atau kelompok dari suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

Prepared by Yuli Kurniawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: USULAN PENGUKURAN KINERJA STUDI KASUS DI CV CIHANJUANG INTI TEKNIK CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB I PENDAHULUAN. demikian yang dikatakan oleh Wiliam Thompson (Lord Kelvin), Dari

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam menerapkan tujuan organisasi adalah dambaan bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. internal, dan sasaran pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Pada perspektif finansial ditetapkan tiga sasaran strategik, yakni :

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di saat ini, sehingga pelaku bisnis harus menyusun dan merancang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Rias Andriati dalam artikel majalah SWA,16 Agustus 2010 menyatakan bahwa seringkali perusahaan hanya berorientasi pada laba, yaitu keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya tanpa diimbangi dengan pertahanan kualitas layanan dan produk merupakan momok menakutkan jangka panjang. Seharusnya perusahaan selalu menimbang antara laba dengan layanan karena laba merupakan hasil akhir sebuah usaha. Manajemen yang bijak tentunya mengelola perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Bahkan peningkatan laba tanpa disertai peningkatan kualitas sumber daya manusia akan menyimpan masalah tersembunyi. Dampaknya, risiko operasional akan semakin tinggi. Perusahaan yang hanya berorientasi terhadap laba dengan mengabaikan faktor lainnya, dapat dipastikan cepat atau lambat akan tersisih dari persaingan. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memperbaiki kemampuannya dalam berbagai bidang agar terus dapat bersaing mencapai kualitas yang kompeten. Untuk mengetahui seberapa efektifnya penerapan strategi tersebut, perusahaan perlu membuat suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih baik daripada sistem yang digunakan menurut pandangan tradisional. Setiap perusahaan perlu mengembangkan kualitas dari usahanya agar terus dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Renyati Latu, Executive Vice President and Business Management Soho Group menyatakan bahwa semenjak tahun 2005, Soho Group sudah mulai memakai metode 1

BAB I Pendahuluan 2 Scorecard (BSC) dalam menjalankan perusahaannya. Dengan bantuan BSC, tiap unit di Soho Group dituntut melakukan perbaikan sistematis dalam menjalankan tugas masing-masing. Sekadar gambaran, dulu paradigm karyawan di ketiga anak perusahaan berbeda-beda. Menurut Andreas, melalui BSC, paradigma karyawan yang terpecah-pecah itu disatukan. Setelah diterapkan selama dua tahun, hasil baru terlihat. Tahun 2007 terungkap dimana Soho mencapai peningkatan yang cukup signifikan dalam hal keuangan, costumer, internal process, dan learning & growth. Balanced Scorecard dijadikan alat penerapan strategi yang baik. Hasilnya, visi pencapaian target dapat dikomunikasikan sampai pada karyawan level bawah. Setiap tahun komunikasi itu terus ditingkatkan. Penerapan Balanced Scorecard diperbaiki secara berkesinambungan. Strategi bisa saja sama tapi kami melihat kaitannya, ulas Reny yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Manajemen Strategi Soho Group. Penerapan BSC seiring dengan keinginan menjadi pemain ekspor yang terbaik di bidang farmasi. Untuk itu, banyak requirement yang harus dipatuhi dan dibenahi, mulai dari internal organisasi sampai cara membuka pasar di luar negeri. Proses optimalisasi dalam lingkup bisnis dan internal diperlukan dalam menyiapkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Jika kostumer terpuaskan, maka penjualan akan meningkat. Dulu semua orang sibuk dengan target dan operasionalisasi. Sayangnya, kami tidak memikirkan investasi strategis apa saja yang harus disiapkan untuk level jangka menengah dan jangka panjang. Menyatukan kepentingan masing-masing individu agar selaras dengan tujuan perusahaan adalah hal yang menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan. Melalui Balanced Scorecard memungkinkan manajer mengukur apa yang telah

BAB I Pendahuluan 3 diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja di masa depan. Berdasarkan uraian, fenomena dan manfaat Balanced Scorecard inilah sehingga penulis tertarik melakukan suatu penelitian dan menuangkan ke dalam skripsi yang berjudul : Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard terhadap Kinerja Manajer. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah yang akan dibahas pada penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana proses penerapan Balanced Scorecard pada perusahaan PT. Asia Afrika Plastik? 2. Seberapa besar pengaruh penerapan Balanced Scorecard terhadap kinerja manajer perusahaan Pt. Asia Afrika Plastik? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas dapat diketahui bahwa maksud penelitian untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bidang Akuntansi Manajemen, khususnya mengenai Balanced Scorecard dan pengaruhnya terhadap kinerja manajer. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan 4 1. Untuk mengetahui proses penerapan Balanced Scorecard pada PT. Asia Afrika Plastik. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan Balanced Scorecard terhadap kinerja manajer PT. Asia Afrika Plastik. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis melakukan penelitian ini dengan harapan agar dapat berguna bagi semua pihak, antara lain : 1. Bagi Peneliti Sebagai pendalaman dan pengembangan pemikiran dan pengetahuan penulis terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan di bidang akuntansi manajemen. Hasil penelitian ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas mengenai masalah yang diteliti. 2. Bagi Perusahaan Dapat mengetahui perlu tidaknya memperbaiki pengukuran kinerja yang sudah ada selama ini, dan memperoleh gambaran tentang penerapan Balanced Scorecard untuk menciptakan nilai bagi kinerja manajer. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

BAB I Pendahuluan 5 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Pola persaingan perusahaan pada jaman sekarang telah berubah. Bukan hanya persaingan industri tetapi sekarang telah menjadi persaingan informasi. Hal tersebut menyadarkan pihak manajer dalam perusahaan bahwa ketergantungan perusahaan dalam memanfaatkan skala ekonomi menjadi tidak lagi semudah sebelumnya. Ini berarti, perusahaan dituntut kecermatannya dalam menempatkan dirinya dan lebih inovatif dalam memperoleh keunggulan kompetitif. Untuk mengukur kesuksesan suatu perusahaan maka diperlukan pengukuran kinerja yang tepat. Maka pada awal tahun 1990-an, muncullah pendekatan baru dalam mengukur kinerja perusahaan yaitu Balanced Scorecard. Menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton yang dialihbahasakan oleh Peter R. Yosi Pasla (2000:16-17), definisi Balanced Scorecard : Balanced Scorecard adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran kinerja masa lalu, Balanced Scorecard juga memperkenalkan pendorong kinerja financial masa depan. Pendorong kinerja, yang meliputi persperktif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata. Adanya perbaikan system pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard, diharapkan mampu meningkatkan kinerja dari pihak-pihak yang terlibat. Pengukuran dengan Balanced Scorecard yang menggantikan sistem pengukuran konvensional memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja manajer. Keunggulan konsep Balanced Scorecard dalam sistem perencanaan strategik adalah mampu menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik, yaitu komprehensif, koheren, berimbang, dan terukur (Mulyadi, 2005:11-15).

BAB I Pendahuluan 6 Balanced Scorecard sebagai sarana untuk melakukan keseimbangan pengukuran kinerja perusahaan yang mengukur tidak hanya dari sisi keuangan saja tetapi juga dari sisi lainnya. Dengan demikian tercapai keseimbangan pengukuran yang dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen bagi perkembangan perusahaan di masa depan dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks, terutama pada era globalisasi ini. Menurut Kaplan dan Norton yang dialihbahasakan oleh Pasla (2000:42), Balanced Scorecard mempunyai empat perspektif yang dijadikan alat ukur dalam menilai kinerja perusahaan, yaitu keuangan, konsumen/pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Keempat perspektif inilah yang akan mempengaruhi kinerja manajer. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001:67) kinerja diartikan sebagai: Suatu hasil pelaksanaan kerja dari karyawan yang dapat dinilai perkembangannya melalui evaluasi yang sistematis oleh pihak yang berwenang untuk menilai dan juga merupakan gambaran secara lengkap dan jelas mengenai kondisi yang mampu dikerjakan individu yang terkait dalam tugas pekerjaan tertentu dengan tingkat keberhasilan tertentu. Individu disini adalah manajer, dimana para manajer yang didorong hanya untuk menghasilkan kinerja finansial jangka pendek maka tindakan-tindakan ini memang dapat meningkatkan profitabilitas dalam pelaporan keuangan, tetapi kurangnya loyalitas dan kepuasan pelanggan akan menjadikan perusahaan tersebut sangat rentan terhadap berbagai hantaman persaingan. Untuk mengetahui apakah kinerja tersebut memuaskan atau tidak maka perlu adanya suatu penilaian atas aktivitas yang dilakukan.

BAB I Pendahuluan 7 Pada dasarnya penilaian kinerja merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam menjalankan peran yang mereka mainkan dalam suatu organisasi atau perusahaan, maka aspek perilaku dalam penilaian kinerja menjadi dominan. Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan perilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja. Dengan adanya penerapan Balanced Scorecard akan menjadi rangsangan untuk memperngaruhi sikap dan persepsi manajer, motivasi manajer, dan aktualitas sikap manajer. Sikap manajer dapat dilihat dari kepuasan kerja, keterlibatan kerja dan komitmen organisasi. Sedangkan dari persepsi manajer dapat dilihat dapat dilihat dari perilaku persepsi, target dan situasi di lingkungan kerjanya. Motivasi manajer dilihat dari adanya pelatihan, kompensasi yang memadai dan motivasi karyawan. Pada aktualisasi sikap manajer dapat dilihat dengan adanya keterlibatan dalam pekerjaan, hubungan dengan bawahan, orientasi sasaran dalam bertindak, orientasi kerja dan kesesuaian kerja serta hasil actual kerja manusia. Dengan sikap dan persepsi manajer, motivasi manajer dan aktualisasi sikap manajer ini, maka dapat meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. (Stephen P. Robbins 2003:91-92). Pengukuran Balanced Scorecard digunakan untuk memperoleh informasi umpan balik guna keperluan evaluasi dan perencanaan selanjutnya. Melalui proses evaluasi perusahaan dapat terus mengadakan perbaikan-perbaikan sehingga profitabilitas dan daya saing perusahaan dapat tetap terjaga. Selain itu, peran pengukuran bertambah penting karena adanya implikasi perilaku yang

BAB I Pendahuluan 8 ditimbangkannya. Bagaimana kinerja diukur dan dievaluasi dapat mempengaruhi kinerja partisipan dalam perusahaan. Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka penulis mencoba untuk menetapkan hipotesis yang akan diteliti dan diuji kebenarannya sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara penerapan Balanced Scorecard dengan kinerja manajer. Bagan Kerangka Pemikiran Pengukuran Kinerja Balanced Scorecard Financial: Customer : Proses Bisnis Pembelajaran Untuk melibatkan Meningkatkan kualitas dan Internal : Menyesuaikan dan Pertumbuhan : kontribusi pelayanan bagi target inisiatif Meningkatkan penerapan kepuasan dan alokasi keahlian suatu strategi pelanggan. sumber daya pekerja, terhadap laba dengan sasaran hubungan perusahaan. strategis. kinerja dan Meningkatkan rework. service dan efisiensi proses Balanced Scorecard mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajer.