BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN. satunya adalah semakin tingginya tingkat pencurian kendaraan bermotor. Hal ini dapat

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan dan Implementasi Sistem Alarm Mikrokontroler Berbasis SMS (Short Message Service) pada PT. XYZ.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Meningkatnya jumlah penduduk yang tidak sebanding dengan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pusat Statistik (BPS), tahun 2002 terjadi 5986 kasus pencurian kendaraan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. IM3, Mentari, XL, Axis, 3, Matrix, dll. Masing masing provider telepon seluler

BAB I PENDAHULUAN. memikat hati orang untuk membeli produk atau jasa yang diwakilinya. Citra

BAB 1 PENDAHULUAN. keamanan yang ada pada kendaraan bermotor khususnya pada mobil saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup, perkembangan posisi

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui hp banking sms (layanan sms banking pada Bank Danamon). dengan menggunakan sms messaging

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 sebesar 5,1%. Kondisi ini

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. relatif lebih bebas akibat dikuranginya proteksi dalam perdagangan internasional.

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai peluang untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. pemasaran yang mempunyai peranan sangat besar dalam memfasilitasi proses

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. biasa. Perkembangan teknologi yang terjadi tidak hanya dialami oleh satu atau dua

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB I PENDAHULUAN. menggunakannya sebagai sarana untuk bisnis. Tak jarang, ada beberapa orang yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. pada dunia usaha. Adanya kemajuan teknologi menuntut banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

III. METODE PENELITIAN

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

MEDIA IKLAN TELEVISI PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER XL DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan yang pesat di bidang teknologi komunikasi saat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang terjadi disekitar kita adalah

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Provider GSM 3 di Kalangan Mahasiswa Universitas Gunadarma Depok

BAB I PENDAHULUAN. dipermudah pengadaannya, salah satunya bidang teknologi komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan merupakan ukuran penilaian menyeluruh atas tingkat suatu pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. Demikian para provider berusaha mengeluarkan produk-produk untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan (customer oriented) sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

Pengaruh Penggunaan Humor pada Iklan Televisi AXIS versi Cak Norris terhadap Brand Awareness

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai gaya yang diinginkan masyarakat Indonesia. Kebutuhan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk

6.1. Strategi yang telah dilakukan AXIS

BAB I PENDAHULUAN. atau masyarakat. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

PENGUKURAN KINERJA BERDASARKAN PERSPEKTIF PELANGGAN DAN PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL PADA PT XL AXIATA TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup. Banyak perusahaan-perusahaan memproduksi jenis-jenis ponsel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGAMAN KENDARAAN RODA EMPAT MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap

BAB I PENDAHULUAN. cepat dirasakan telah membawa pengaruh yang signifikan terhadap. lingkunagan baik secara langsung maupun tidak langsung telah

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Sistem Informasi Pemasaran dan Riset Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Riset dan perkembangan dalam teknologi komunikasi sudah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar produsen terjadi hampir di semua sektor industri. Salah satu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini, peneliti akan membahas kesimpulan dari penelitian yang telah

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya telepon genggam atau yang biasa kita sebut handphone. Telepon

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGAMAN PINTU RUMAH OTOMATIS MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. yang diteliti. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan

Transkripsi:

BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN 3.1 Perumusan Masalah Penelitian Pada saat ini kondisi keamanan di DKI Jakarta sudah cukup meresahkan, salah satunya adalah semakin tingginya tingkat pencurian kendaraan bermotor. Hal ini dapat dilihat dari kasus pencurian yang terus bertambah dari tahun ke tahun, berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik. Pada tahun 2002 telah terjadi 5.986 kasus (1.647 kasus merupakan kasus pencurian mobil), pada tahun 2003 telah terjadi 6.393 kasus, dan pada tahun 2004 telah terjadi 9.995 kasus. Dari 9.995 kasus yang terjadi pada tahun 2004 hanya 342 kasus saja yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian.seperti yang terjadi pada bulan agustus 2004 telah terjadi pencurian mobil sebanyak 113 kasus dan hanya 6 kasus saja yang berhasil diungkap oleh aparat kepolisian. Hal ini membuktikan bahwa masih lemahnya kemampuan polisi dalam mengungkapkan kasus tersebut. Kondisi ini menyebabkan setiap pemilik kendaraan bermotor meningkatkan keamanan kendaraannya dengan cara menggunakan berbagai jenis sistem keamanan tambahan yang ada, khususnya mobil, mulai dari menggunakan kunci stir, hingga menggunakan sistem alarm, namun sistem keamanan tambahan yang sudah digunakan masih kurang mampu memberikan rasa aman yang lebih bagi para pemilik mobil. Seperti halnya dapat kita lihat dari beberapa contoh kasus pencurian mobil yang dilaporkan pada POLSEK METRO Pulogadung antara lain : pencurian mobil pada hari jumat tanggal 8 Juli 2005 sebuah mobil Toyota Kijang diparkir di depan mesjid pada pukul 05.00, dalam keadaan terkunci dan menggunakan kunci pengaman tambahan namun ternyata pada jam 06.30 mobil telah hilang. 28

Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya tuntutan setiap pemilik mobil akan kondisi keamanan mobil yang dimilikinya. Dengan melihat kondisi tersebut, maka dikembangkan suatu sistem keamanan mobil yang memanfaatkan teknologi telepon selular dengan fasilitas jaringan GSM (Global System for Mobile Communication), sehingga diharapkan dapat membantu pemilik mobil mengetahui keadaan keamanan mobilnya dari jarak jauh. Dengan sistem keamanan mobil ini, pemilik mobil memperoleh informasi mengenai keadaan keamanan mobilnya via SMS (Short Message Service). Sistem keamanan mobil dengan telepon selular ini akan dijadikan pesaing di pasaran sistem keamanan yang sudah ada. Namun permasalahan yang paling penting adalah bagaimana meyakinkan masyarakat akan kualitas dan kelebihan dari produk sistem keamanan mobil ini dikarenakan produk ini masih baru dan belum banyak diketahui masyarakat secara luas. 3.2 Cara Kerja Sistem Secara Umum Untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan sistem ini, si pemilik kendaraan melakukan misscall ke telepon selular yang terhubung ke modul sistem alarm di mobil. Sistem pada mobil memiliki detektor yang akan mengontrol keadaan pintu mobil. Apabila salah satu pintu mobil terbuka, maka sistem akan memutuskan tegangan agar mobil tidak bisa dihidupkan serta menghidupkan lampu darurat dan sistem akan memberitahukan pemilik mobil dengan mengirimkan sms. 29

Modul dalam Mobil Detector pada pintu Microcontroller Penonaktifan listrik pada mobil Lampu Darurat Telepon selular Misscall SMS Telepon selular pemilik mobil Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem 3.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Keamanan Mobil dengan Telepon Selular Kelebihan sistem keamanan mobil dengan telepon selular antara lain : Sistem dapat memberitahukan keadaan pintu mobil jika pintu terbuka. Sistem dapat langsung mematikan kelistrikan pada mobil sehingga mobil tidak dapat distarter. Sistem dapat menghidupkan lampu emergency supaya keadaan mobil dapat diketahui oleh penjaga yang ada. 30

Jika terjadi kehilangan mobil, mobil dapat diketahui keberadaannya dengan mendeteksi keberadaan telepon selular yang ada pada mobil dengan menggunakan fasilitas yang ada pada operator jaringan. Kekurangan sistem keamanan mobil dengan telepon selular antara lain : Kualitas jaringan telepon tergantung pada operator jaringan yang digunakan. SMS hanya dapat dikirim satu kali jika terjadi kepadatan maka SMS tidak terkirim. Telepon selular harus ditinggalkan satu di dalam mobil. 3.4 Kerangka Dasar Penelitian Penelitian ini akan menganalisis pasar dari sistem keamanan mobil dengan telepon selular. Dalam penelitian analisis pasar ini membutuhkan langkah-langkah yaitu menentukan segmentasi pasar, menentukan pasar sasaran, dan menentukan posisi produk dalam pasar. 3.4.1 Menentukan Segmentasi Pasar Segmentasi merupakan proses pendefinisian untuk memecah pasar yang besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil berdasarkan kriteria-kriteria seperti geografis (negara, negara bagian, kota), demografis (pendapatan, pekerjaan), psikologis (kelas sosial, gaya hidup), prilaku (pengetahuan, sikap, pengguna). 31

Berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik, dilihat dari kriteria geografisnya, lokasi yang dipilih adalah DKI Jakarta, karena DKI Jakarta memiliki jumlah populasi mobil yang lebih banyak dibandingkan provinsi-provinsi lainnya. 60 50 40 30 20 10 DKI jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DIY Jawa Timur 0 2001 2002 2003 Gambar 3.2 Statistik Jumlah Mobil di Setiap Provinsi di Pulau Jawa (dalam persen) (sumber : Biro Pusat Statistik ) Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah kriteria psikografis dimana variabel yang dipilih yaitu variabel kelas sosial. Variabel kelas sosial ini dapat dilihat dari harga mobil yang dimiliki. Hal ini dikarenakan melalui harga mobil dapat diketahui daya beli terhadap sistem keamanan mobil. Kriteria lain yang juga penting adalah kriteria prilaku, dimana kriteria tersebut mendefinisikan hal-hal penting yang juga mempengaruhi keinginan suatu pasar dilihat dari pengetahuan atau pemahaman pasar tentang teknologi sehingga memudahkan penetrasi produk pada pasar. 32

3.4.2 Membidik Pasar Sasaran Dalam usaha untuk mempertajam akurasi pasar sasaran, maka dianalisis metode-metode lain yang menunjang. Keakuratan tersebut didapatkan dengan mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak, dan segmen mana yang akan dibidik. Melalui hal tersebut maka digunakanlah pola segmen tunggal, adapun potensi dari pola segmen tunggal adalah pemasaran yang lebih terkonsentrasi dan mendapatkan pengetahuan yang lebih kuat akan kebutuhan segmen dan meraih posisi pasar yang kuat pada segmen tersebut, disisi lain pola segmen tunggal juga memiliki resiko diatas resiko normal, hal ini dikarenakan hanya mengandalkan satu segmen saja yang dijadikan sebagai pasar sasaran sehingga dengan alasan tersebut banyak perusahaan yang beroperasi lebih dari satu segmen. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan analisis yang lebih mendalam agar dapat mengurangi resiko tersebut. M 1 M 2 M 3 P 1 P 2 P 3 Gambar 3.3 Pola Segmen Tunggal Jadi berdasarkan pola segmen tunggal, pasar sasaran yang dibidik adalah pemilik mobil dengan harga mobil antara 100 juta sampai dengan 300 juta, dikarenakan pada segmen ini, memiliki jumlah mobil paling banyak di pasaran, selain itu harga 33

mobil dengan kisaran tersebut paling banyak dicuri, sehingga pada segmen ini dirasa cukup potensial untuk menggunakan sistem keamanan mobil dengan telepon selular ini. Tabel 3.1 Persentase Jumlah Jenis Mobil Berdasarkan Harga Harga Mobil Jumlah Persentase < 100 Juta 31 8,33 % >100 Juta 300 Juta 208 55,92 % > 300 Juta 133 35,75 % ( sumber : Ascomaxx Desember 2005 ) 3.4.3 Menentukan Posisi Produk dalam Pasar Setelah melakukan segmentasi dan penentuan pasar sasaran maka langkah selanjutnya adalah menentukan posisi produk dalam pasar. Dalam menentukan posisi produk terdapat empat buah posisi pasar yaitu pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, dan pengisi celah pasar. Jenis sistem keamanan mobil (alarm) yang terdapat di pasaran secara umum dibedakan menjadi dua yaitu dengan sistem bunyi dan dengan sistem sentuh. Sistem bunyi merupakan sistem keamanan mobil yang dapat mengeluarkan bunyi bila terdapat gangguan pada mobil, sedangkan sistem sentuh adalah sistem keamanan yang menggunakan sentuhan tangan pada tombol atau switch tertentu yang letaknya tersembunyi untuk menghidupkan mobil, sehingga tanpa sentuhan tangan terhadap tombol atau switch tersebut, walaupun si pencuri berhasil masuk ke dalam mobil tetap tidak bisa menghidupkan mobil bahkan jika kunci kontak atau remote mobil tertinggal sekalipun di dalam mobil. 34

Berdasarkan kedua jenis sistem keamanan mobil tersebut, sistem keamanan mobil dengan telepon selular ini termasuk dalam jenis sistem sentuh dimana yang menjadi pemimpin pasar untuk sistem keamanan jenis ini adalah sistem alarm dengan merek Viper, dan yang menjadi penantang pasar yaitu merek M Guard, Arival, sedangkan yang menjadi pengikut pasar yaitu Itaco, Hunter, dan Raiton, lalu yang menjadi pengisi celah pasar yaitu merek Clifford. Sistem keamanan mobil dengan telepon selular ini juga ikut termasuk dalam pengikut pasar sehingga diharapkan mampu bersaing dengan Itaco, Hunter, dan Raiton. Dalam penelitian ini akan diamati para pesaing dari produk ini. Menurut Michael Porter ada lima kekuatan yang menentukan daya tarik jangka panjang segmen pasar tertentu. Berikut adalah identifikasi pesaing menurut lima kekuatan yang dikemukakan Michael Porter : 1. Ancaman dari rival segmen Segmen tertentu akan menjadi tidak menarik jika telah memiliki pesaing yang banyak, kuat, atau agresif. Kondisi ini akan menyebabkan sering terjadi perang harga, perang iklan, dan akan menjadi sangat mahal untuk disaingi. Persaingan produk sistem keamanan mobil pada saat ini memiliki cukup banyak pesaing seperti Viper dan Clifford yang merupakan produsen dari sistem alarm yang sudah banyak digunakan. 2. Ancaman pendatang baru Pedatang baru untuk produk sistem keamanan mobil merupakan ancaman yang cukup potensial dikarenakan mudahnya suatu produk untuk masuk ke dalam persaingan sistem keamanan mobil, hal ini ditandai dengan banyaknya jenis sistem keamanan mobil yang ditawarkan dipasaran. Segmen dari sistem 35

keamanan mobil dengan telepon selular ini memiliki pasar yang cukup besar sehingga dapat menarik banyak produk pendatang baru untuk ikut dalam persaingan. 3. Ancaman produk substitusi Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat substitusi produk yang aktual atau potensial, yang akan membatasi harga dan laba. Sistem keamanan mobil dengan telepon selular ini memiliki ancaman yang cukup tinggi dari produk pengganti dikarenakan banyaknya jenis sistem keamanan mobil yang ditawarkan dengan harga dan kemampuan yang bervariasi. Selain itu dengan kemajuan teknologi maka produk ini akan mendapat ancaman dari produk substitusi yang menawarkan teknologi baru menyempurnakan kelemahan dari teknologi yang ada pada produk ini. 4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan posisi tawar pembeli akan berkembang jika mereka dapat berpindah ke produk sistem keamanan mobil lain dengan mudah. Untuk melindungi diri dari ancaman ini, yang paling baik adalah mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh para pembeli yang kuat. 5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok Ancaman ini akan sangat mempengaruhi harga dari sistem keamanan mobil dengan telepon selular ini. Jika pemasok menawarkan harga yang tinggi, maka akan berakibat harga produksi dari sistem ini juga akan meningkat. Untuk mengatasinya, yang terbaik adalah dengan memakai berbagai sumber 36

pasokan, misalnya : provider GSM (Global System for Mobile Communication ). Pendatang Baru Sistem alarm dengan teknologi terbaru Rival Segmen Pemasok Provider jaringan GSM Sistem Keamanan Mobil dengan Telepon Selular Rivals : - Clifford - Viper - Hunter - Produk sejenis lainnya Pembeli Pemilik mobil Produk subtitusi Sistem keamanan mobil elektronik dan nonelektronik lainnya (mis : kunci stir) Gambar 3.4 Gambaran Umum Persaingan Produk Menurut Analisis Porter 37

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai analisis pasar sistem keamanan mobil dengan telepon selular dimulai pada bulan Oktober sampai dengan November 2005. Penelitian ini dilakukan melalui pengisian kuisioner oleh para pemilik mobil yang disebar pada beberapa bengkel di pasar mobil kemayoran, Jakarta Pusat. 3.6 Perumusan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang dijadikan tujuan dalam penelitian ini adalah pemilik mobil di DKI Jakarta, namun dikarenakan tidak adanya data yang pasti mengenai jumlah pemilik mobil di jakarta, maka teknik sampling yang digunakan yaitu teknik non-probability sampling, dimana dengan teknik ini tidak memliki perhitungan dalam menentukan jumlah sampel serta karena masalah keterbatasan waktu dan biaya maka banyaknya sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 100 sampel. Teknik Non Probability Sampling yang digunakan yaitu metode Purposive atau disebut juga metode Judgemental. Metode penelitian dalam riset ini tergolong studi deskriptif, dimana tujuan dari metode ini untuk menguraikan tentang sifat-sifat (karakteristik) suatu keadaan pasar berdasarkan data-data yang diperoleh. Dalam memperoleh data digunakan metode sampling yaitu dengan mencatat sebagian kecil dari populasi (hanya sebagai sampel saja). 38

3.7 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data subyek dan data fisik. Data subyek yang didapat berupa hasil wawancara dan data fisik yang didapat berupa hasil kuisioner. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan vendor atau distributor variasi sistem keamanan mobil dan dari hasil kuisioner yang disebarkan pada pelanggan-pelanggan bengkel mobil. Untuk sumber data sekunder diperoleh dari Biro Pusat Statistik yang menyediakan data-data berupa jumlah populasi mobil di setiap provinsi di Indonesia, dan data dari POLSEK METRO Pulogadung, mengenai contoh-contoh kasus pencurian mobil. 3.8 Metode Pengumpulan Data Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah dengan melakukan kuisioner dan wawancara. Kuisioner diberikan pada setiap pelanggan-pelanggan bengkel mobil yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon mereka terhadap sistem keamanan mobil yang sudah digunakan baik dari sisi buruk maupun sisi baiknya, dan bagaimana respon mereka terhadap sistem keamanan mobil dengan telepon selular, apakah cukup dapat diterima dan akan memberikan perasaan aman yang lebih baik atau tidak pada saat mobil di parkir. Wawancara dilakukan secara langsung pada vendor / distributor variasi sistem keamanan mobil untuk mengetahui keluhan-keluhan apa saja yang dihadapi oleh konsumen dan untuk megetahui pasaran sistem keamanan mobil yang sudah ada sekarang ini. 39

3.9 Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS untuk menghasilkan pie chart dan melakukan pengujian reliabilitas berdasarkan data hasil kuisioner. Dalam melakukan pengolahan data diperlukan pengujian validitas dan reliabilitas, dimana pengujian validitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil kuisisoner layak atau tidak dijadikan sebagai acuan dalam melakukan penelitian ini, dan pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keakuratan dari kuisioner, sehingga hasil dari kuisioner dapat dipercaya dan diketahui keabsahannya. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi ( r ) product moment yaitu sebagai berikut : r = [ N X N( XY) ( X Y) 2 ( X ) 2 ][ N Y 2 ( Y) 2 ] dimana : r = nilai korelasi N = jumlah sample yang diambil X = nilai setiap pertanyaan Y = nilai total pertanyaan Berdasarkan rumus tersebut, kuisioner dinyatakan valid apabila nilai r dari setiap pertanyaan lebih besar dari nilai R Produk Momen untuk 100 responden yaitu 0,195 untuk taraf signifikan 95 % atau 0,256 untuk taraf signifikan 99 % 40