Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

dokumen-dokumen yang mirip
Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). -Pertemuan ke. Topik. Metode Evaluasi dan Penilaian. Sumber Ajar (pustaka)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM)

BAB II. LANDASAN TEORI

Mesin Diesel. Mesin Diesel

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

SMK MUHAMMADIYAH PAKEM JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM KOMPETENSI JUDUL JAM. Perawatan&perbaikan KENDARAAN PMO

BAB III LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

TUGAS AKHIR CARA KERJA DAN TROUBLESHOOTING SISTEM BAHAN BAKAR ISUZU PANTHER 4JA1-L

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

PERAWATAN & PERBAIKAN INJECTION PUMP TIPE DISTRIBUTOR HYUNDAI HD 5 ZAINUL ARISMAN HIDAYAT

Terbakar spontan pada 350 C, sedikit dibawah temperatur bensin yang terbakar sendiri sekitar 500 C.

PENGEMBANGAN DAN MODIFIKASI MESIN BUBUT SEBAGAI MESIN PENGUJI INJECTION PUMP TIPE IN LINE. Aep Surahto. Abstrak

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA

BAB V Aliran bahan bakar II. Pompa bahan bakar BOSCH

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

a. Plunger pada posisi TMB (titik mati bawah) Bahan bakar masuk melalui luubang pemberi pada barel kedalam ruang diats plunger. b.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

MODIFIKASI MESIN BUBUT SEBAGAI MESIN PENGUJI IN LINE TYPE INJECTION PUMP. Oleh : Aep Surahto ABSTRACT

KALIBRASI POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR DALAM PERSAMAAN ALIRAN BAHAN BAKAR TERHADAP KONSUMSI TIAP SILINDER ENGINE DIESEL

BAB II LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

SISTEM BAHAN BAKAR ( FUEL SYSTEM )

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

BAB 7 PENCATUAN BAHAN BAKAR PADA MOTOR DIESEL

SISTEM BAHAN BAKAR INJEKSI PADA SEPEDA MOTOR HONDA (HONDA PGM-FI)

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

ANALISIS VARIASI TEKANAN PADA INJEKTOR TERHADAP PERFORMANCE (TORSI DAN DAYA ) PADA MOTOR DIESEL

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

Fungsi katup Katup masuk Katup buang

PRINSIP KERJA MOTOR DAN PENGAPIAN

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Parameter Tekanan Bahan Bakar terhadap Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51 SS

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL HYUNDAI FE 120 PS DAN CARA MENGATASINYA

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I MOTOR DIESEL ( DIESEL ENGINE ) Motor diesel untuk perkapalan ( Marine Diesel Engine ) dikelompokan kepada :

Pendahuluan Motor Diesel Tujuan Rudolf Diesel Kesulitan Rudolf Diesel

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB XI DIRECT MONOEVRING SYSTEM

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

MEMBUAT TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS DAN ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB II LANDASAN TEORI

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

BAB II DASAR TEORI. Menurut Wiranto Arismunandar (1988) Energi diperoleh dengan proses

Prosedur Pengetesan Injektor

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB II TEORI DASAR. Mesin diesel pertama kali ditemukan pada tahun 1893 oleh seorang berkebangsaan

BAB I MOTOR PEMBAKARAN

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Laporan Praktek Motor Diesel

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

SKRIPSI. Disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Prodi Pendidikan Teknik Mesin. oleh.

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

PENGARUH PENYETELAN CELAH KATUP DAN PENYETELAN TIMING INJECTION PUMP TERHADAP HASIL GAS BUANG PADA MOTOR DIESEL

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

BAB II KAJIAN TEORI. Ali Imron (2013) dalam tugas akhir yang berjudul troubleshooting sistem

Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam merubah energi kimia menjadi energi mekanis.

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

BAB I PESAWAT PESAWAT BANTU DI KAPAL

Undercarriage and Tyre ( DTAB 2207, 2 SKS)

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

PERHITUNGAN PERBANDINGAN KONSUMSI BAHAN BAKAR-UDARA MESIN TOYOTA CORONA 2000 CC

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

BAB II LANDASAN TEORI

PERAWATAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA ENGINE STAND FIAT DIESEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

Transkripsi:

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM). Pertemuan ke Capaian Pembelajaran Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Presentasi Media Ajar Gambar Audio/Video Soal-tugas Web Metode Evaluasi dan Penilaian Metode Ajar Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen/ Nama Pengajar Sumber Ajar (pustaka) 11. Mahasiswa dapat menjelaskan tipe-tipe pompa bahan bakar dan cara kerja komponennya Pompa Bahan Bakar Tekanan Tinggi Waktu: 1x pertemuan @100 menit Ѵ Ѵ Ѵ - Ѵ - Tugas Kelas -Mahasiswa Menerima materi kuliah -Mahasiswa berkelompok dan berdiskusi. -Menerima materi kuliah -Mengerjakan tugas dengan diskusi -Berpartisifasi dalam diskusi kelas -Menyampai kan materi sesuai bahan ajar -Memandu berdiskusi di kelas Wiranto A M., 1979, Motor Diesel Putaran Tinggi, Ed. 3, Pradnya Paramita, Jakarta Pengajar: Gerg. Sukartono 1

Bab. X Pompa bahan bakar tekanan tinggi Diskripsi singkat : Mesin penyalaan kompresi melakukan pembakaran bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan-bakar kedalam udara yang dikompresi sehingga tekanan dan temperaturnya tinggi. Untuk menyemprotkan (menjadi bentuk kabut) kedalam udara yang bertekanan tinggi tersebut maka diperlukan tekanan yang jauh lebih tinggi. Untuk menghasilkan tekanan yang sangat tinggi tersebut jenis pompa yang cocok adalah pompa plunyer (reciprocating plunger pump). Komponen utama pompa adalah plunyer (plunger) dan silinder (barel), camshaft, delivery valve,valve spring, tapet, pluger spring, feed pump. Pengaturan kapasitas bahan bakar yang disemprotkan untuk mesin kecil dan sederhana dapat dilakukan secara manual / mekanis, sedang untuk mesin yang besar dan komplek dilakukan secara otomatis dan menggunakan mekanisme dan alatnya yang disebut Governor. Ditinjau dari mekanisme kerjanya ada beberapa tipe governor yaitu pneumatic governor, mechanical governor, gabungan pneumatic dan mechanical, electronic governor. Ditinjau dari mekanisme penyaluran bahan bakarnya pompa injeksi terdiri dari pompa injeksi tipe in-line dan pompa injeksi tipe rotary. a. Manfaat : Mahasiswa dapat menjelaskan proses pemasukan bahan bakar, dan komponen sistem bahan bakar tersebut. b. Learning Outcomes : Mahasiswa dapat menjelaskan tipe-tipe pompa injeksi dan cara kerja komponennya. c. Relevansi : Mahasiswa dapat cepat beradaptasi saat melakukan perawatan bagian-bagian pompa injeksi baik saat praktikum. PENYAJIAN URAIAN: a. Contoh : Memberikan contoh pompa bahan bakar dan contoh yang lebih nyata pada mesin yang banyak dipergunakan. 2

b. Ilustrasi : Memberikan penjelasan tentang pompa injeksi disertai dengan gambar, ataupun komponen mesin tersebut di dalam kelas. c. Aktivitas Berdiskusi dengan mahasiswa tentang materi pompa bahan bakar di dalam kelas dengan benar-benar menghadapai komponen yang sebenarnya d. Tugas Mahasiswa mencari contoh komponen pompa bahan bakar dengan internet dengan disertai sumber yang jelas dan mengumpulkan salah satu komponen mesin. e. Rangkuman Dengan penjelasan dari dosen waktu kuliah dan diskusi serta tugas yang harus dikumpulkan kemudian dapat dibuat rangkuman tentang materi pompa bahan bakar tekanan tinggi. 3

BAB X POMPA BAHAN BAKAR TEKANAN TINGGI Mesin penyalaan kompresi melakukan pembakaran bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan-bakar kedalam udara yang dikompresi sehingga tekanan dan temperaturnya tinggi.untuk menyemprotkan (menjadi bentuk kabut) kedalam udara yang bertekanan tinggi tersebut maka diperlukan tekanan yang jauh lebih tinggi. Pada mesin konvensional besarnya tekanan berkisar 200 kg/cm 2 sedang pada mesin modern berkisar 1000 kg/cm 2. Untuk menghasilkan tekanan yang sangat tinggi tersebut jenis pompa yang cocok adalah pompa plunyer (reciprocating plunger pump). Gerakan plunyer majumundur atau bolak-balik dilakukan oleh poros cam(camshaft) atau plat cam (cam plate) yang diputar oleh mekanisme mesin itu sendiripadadrive shaftpompa. Ditinjau dari konstruksi cam, ada dua tipe pompa plunyer : In-line type(dengan poros cam) dan Rotary type(dengan cam plate). Pengaturan kapasitas atau banyaknya bahan-bakar yang disemprotkan dilakukan dengan mengatur posisi control groove (lubang coakan pada body plunyer) terhadap lubang pemasukan (feed hole). 10.1 Konstruksi dan Cara Kerja Komponen utama pompa adalah plunyer (plunger) dan silinder (barel), camshaft, delivery valve,valve spring, tapet, pluger spring, feed pump. Camshaft ditumpu oleh dua buah bearing yang berbentuk konis, dan digerakan oleh mesin melalui roda gigi pemindah (timing gear) dan drive shaft. Gerakan putar cam akan dirubah (menggerakan) tapet menjadi gerakan maju mundur atau naik turun pada plunyer yang menjadi gerakan pemompaan. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemberi masuk ke injection pump dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak naik turun oleh putaran camshaft dengan proses sebagai berikut : - Pada saat plunyer di titik mati bawah bahan bakar mengalir melalui inlet port/feedhole pada silinder keruang penyalur (pump barel/delivery chamber) pada bagian atas plunyer. - Pada saat camshaft berputar plunyer didorong bergerak keatas. Apabila permukaan dari plunyer bagian atas bertemu dengan bibir atas inlet port (menutup lubang inlet 4

port), pemompaan mulai terjadi bahan bakar mulai mengalir dengan tekanan tertentu. Pada saat tekanan bahan bakar mampu melawan gaya dorong oleh pegas katup penyalur (delivery valve) bahan bakar didalam delivery chamber mendorong delivery valve dan keluar melalui pipa tekanan tinggi dan menuju ke nosel. - Plunyer masih bergerak keatas, penyemprotan terus berlangsung, tetapi pada saat bibir control groove(yang ada dibody plunyer) bertemu dengan bibir sebelah bawah feed hole, penyaluran bahan bakar terhenti karena bahan bakar mengalir melewati control groove menuju ke ruang pompa dengan demikian tekanan akan turun mendadak. - Gerakan plunyer keatas selanjutnya akan menyebabkan bahan bakar yang tertinggal didalam delivery chamber masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir melalui feed hole menuju ke ruang pompa (suction chamber), sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan, dan katup penyalur akar tertutup oleh tekanan pegas. 10.2 Pengaturan Kapasitas Penyemprotan Motor Diesel adalah mesin kalor yang menghasilkan energi mekanis (energy mekanis putar) yang digunakan untuk menggerakan mesin yang lain. Dengan demikian mesin Diesel dapat didesign untuk berbagai keperluan.misal untuk menggerakan Mesin generator (gabungan dari keduanya biasa disebut Gen-Set), maka diperlukan putaran konstan untuk memperoleh tegangan yang konstan, tetapi beban berubah-ubah karena mengikuti penggunaan energi listriknya. Berbeda dengan Mesin yang dipakai pada mobil, putaran dapat bervariasi hanya dijaga atau dibatasi sampai putaran maksimumnya (tidak overrunning) dan tenaga bervariasi sesuai keperluan yaitu dari idel, menambah kecepatan (acceleration),kecepatan rendah, kecepatan tinggi, jalan menanjak dsb. Dengan demikian motor Diesel harus dilengkapi dengan alat atau mekanisme yang sesuai untuk pengaturan kecepatan dan juga pengaturan daya outputnya. Pengaturan kapasitas penyemprotan mempunyai tujuan untuk memperoleh daya yang diinginkan, atau jika kapasitas penyemprotan ditambah maka daya akan naik. Naiknya daya akan berakibat naiknya putaran jika beban mesin atau torsi tidak bertambah. Hubungan atau persamaan antara daya dan torsi adalah sebagai berikut : 5

N e = T.PS = T. PS Dengan : n: putaran mesin,( rpm) T : torsi,(kg. m) Dari persamaan diperoleh : - daya berbanding lurus dengan torsi dan putaran - torsi berbanding terbalik dengan putaran mesin. 10.3 Governor. Pengaturan kapasitas bahan bakar yang disemprotkan untuk mesin kecil dan sederhana dapat dilakukan secara manual / mekanis, sedang untuk mesin yang besar dan komplek dilakukan secara otomatis dan menggunakan mekanisme dan alatnya yang disebut Governor, Misalnya : - Jika mesin berputar melebihi batas kecepatan tertinggi yang disyaratkan maka bahan bakar harus dikurangi. - Jika mesin berputar pada putaran rendah, maka Bb yang disemprotkan jangan sampai tidak cukup karena mesin bisa stall atau berhenti. - Jika beban naik maka jumlah Bb juga harus dinaikan untuk menaikan torque, dan jika beban turun maka jumlah Bb juga harus diturunkan. Ditinjau dari mekanisme kerjanya ada beberapa tipe governor : - Pneumatic Governor - Mechanical Governor - Gabungan pneumatic dan mechanical - Electronic Governor 6

10.4 Pengaturan Waktu Injeksi Untuk memperoleh daya yang optimal maka harus dilakukan pengaturan saat ( timing ) penyemprotan, yaitu semakin tinggi putaran maka penyemprotan semakin dimajukan atau sebaliknya,pengaturan tersebut dapat dilakukan dengan menggeser posisi roda gigi penggerak camshaft terhadap posisi penggeraknya. Ditinjau dari mekanisme dan proses kerjanya maka ada tiga macam Timer : - Automatic Mechanical Timer - Automatic PneumaticTimer - Automatic Electronic Timer 10.5 In-Line Type Injection Pump Pompa tipe ini lebih dikenal dengan nama Pompa Bosch karena pertama kali dibuat oleh Robert Bosch (1861 1942), seorang ilmuwan dan praktisi dari Jerman, dan tipe ini sangat luas penggunaannya hingga kini. Pompa tipe ini cocok digunakan pada mesin Diesel dengan sistim pompa pribadi dengan silinder banyak. Poros cam diputar oleh mekanisme roda gigi dan poros engkol sehingga gerakan plunyer sinkron dengan gerakan piston dan mekanisme yang lain, pengaturan kapasitas penyemprotan dilakukan dengan memutar posisi (coakan) plunyer dengan menggunakan control rack (batang bergerigi) secara serentak pada semua plunyer, sedang gerakan control rack ( untuk merubah kapasitas penyemprotan ) dapat dilakukan secara manual untuk mesin putaran konstan, sedang untuk mesin yang berputar berubah-ubah dapat dilakukan dengan tuas pengatur (adjusting lever) atau pedal gas dan pneumatic governor dan mechanical governor untuk mesin konvensional dan denganelectronic governor untuk mesin modern. 7

Gambar Pompa Injeksi Tipe Segaris ( Pompa BOSCH ) 8

Gambar Prinsip Kerja Pompa Bosch 9

10.6 Menurut bentuk coakan (control groove ) plunyer dibedakan: 1. Normal Helix( Constant Beginning of Delivery ) Pada tipe ini awal penyemprotan dimulai pada derajat engkol yang konstan.sedang akhir penyemprotan tergantung pada kedudukan coakan terhadap inlet port atau lubang balik (untuk tipe yang memiliki lubang balik).kapasitas maksimum tercapai bila bibir coakan itu mulai membuka saluran pemasukan pada akhir langkah plunyer.dengan demikian memutar plunyer berarti mengubah jumlah takaran Bb. 2. Reverse Helix ( Constant End of Delivery) Pada tipe ini mempunyai sifat kebalikan dari (1). Dalam hal ini awal penyemprotan dapat dirubah (dimajukan atau dimundurkan), sedang akhir dari penyemprotan akan berlangsung pada derajat engkol yang konstan. 10

3. Helix with Variable Start and End / Variable Beginning and variable End Delivery tipe coakan ganda Pada tipe ini sisi spiral dengan coakan ganda ke atas dankebawah memiliki sifat yang dipunyai (1) dan (2). Jadi awal dan akhir penyemprotan dapat berubah. Pengaturan kapasitas pada pompa BOSCH seperti dijelaskan pada gambar Gb. 9.3 Gambar Posisi Plunyer terhadap kapasitas penyemprotan 11

Gambar Posisi Plunyer dan Proses Pemompaan / penyemprotan. 12

10.7 Delivery valve ( katup pengeluaran ) Katup pengeluaran adalah katup searah, katup akan terbuka jika tekanan bahan bakar dapat mengalahkan pegas, sehingga pegas akan segera mendorong katup untuk menutup jika tidak ada proses pemompaan, sehingga tekanan didalam sistim akan terjaga dan tidak ada aliran balik. Tinggi rendahnya tekanan semprot tergantung pada kekakuan pegas katup keluar (delivery valve spring), kekakuan tersebut dapat diatur dengan pengencangan (dengan ulir) antara body kedudukan katup dengan body rumah pegas, atau menambah shim(plat tipis) pada ujung pegas, pengerjaan ini dilakukanhanya (wajib) oleh mekanik ahli pada saat servis/pengujian ( test ) pompa. Oleh pengaruh gayapegas ini kemungkinan penetesan awal dan akhir pada mulut nosel akan terhindar. Perlu diperhatikan bahwa saluran-saluran Bb tidak boleh berisi udara atau uap bahan -bakar sebab kantong atau gelembung udara/uap sangat mengganggu hasil kerja pompa, karena sifat udara yang kompresible sehingga menurunkan atau menghilangkan tekanan. 10.8 Klasifikasi berdasar tipe Governor Pompa tipe segaris ini dapat diklasifikasikan : 1. Pompa dengan governor mekanis yaitu dengan bandul sentrifugal 2. Pompa dengan governor pneumatic dengan venturi pada katup kupu-kupu di saluran udara masuk 3. Pompa dengan governor gabungan antara bandul sentrifugal dan pneumatic. 4. Pompa dengan governor elektronis dengan control komputer 13

Gambar Pompa Pribadi dengan Governor Bandul sentrifugal 14

Gambar Pompa pribadi dengan governor pneumatik 15

Gambar Governor Mekanis 16

Gambar Diagram Proses kerja Governor mekanis 17

Gambar Pompa Segaris Dengan Governor Elektronis 18

10.9 Pompa Injeksi Tipe Rotary Pompa tipe ini digunakan pada sistim bahan bakar tipe distributor, jadi pompa mempunyai fungsi memompa dan menakar bahan bakar yang kemudian oleh distributor didistribusikan ke silinder silinder sesuai dengan firing ordernya, distributor biasanya menjadi satu kesatuan dengan pompanya. Pompa ini menggunakan cam plate(cam pada permukaan plat piringan), yang pada titik pusatnya dipasang (tegak lurus) poros putarnya dan diputar oleh drive shaft yang digerakan oleh poros engkol. Roller dengan posisi diam berpasangan dengan cam plateyangberputar sehingga akan menghasilkan gerakan maju-mundurpada cam plate, yang menggerakan plunyer, maka proses pemompaan bekerja. Sedangkan proses pengaturan kapasitas secara manual menggunakan tuas pengatur dan pengaturan secara otomatis (untuk pengaturan putaran mesin) dengan menggunakan Governor dengan cara menggeser spill ring(busing pengatur) terhadap plunyer. Pendistribusian dilakukan dengan cara gerakan berputar dari plunyer mengarahkan lubang distribusi (distribution port) kepada saluran distribusi (distribution passage) untuk masingmasing silinder dan nosel. Sedangkan pengaturan saat penyemprotan (injection timimg) yaitu memajukan dan memundurkan dilakukan dengan menggeser atau memutar posisi roller dari kedudukannya dengan menggunakan perubahan tekanan minyak pelumas. Semakin tinggi putaran maka semakin naik tekanan dan akan semakin memajukan saat injeksi. Proses kerja diatas dapat dirinci sebagai berikut : - Proses pemompaan dilakukan oleh plunyer yang bergerak maju-mundur oleh dorongan cam plate yang berputar (oleh drive shaft) terhadap roller yang posisinya diam. - Proses pengaturan kapasitas dilakukan oleh Spill ring yang digerakan / digeser maju atau mundur oleh mekanisme Governor, tuas pengatur (adjusting lever) dan penyetel volume (adjusting screw). - Proses pendistribusian dilakukan oleh gerakan putar plunyer oleh drive shaft yang akan mengarahkan lubang distribution port pada body plunyer ke lubang saluran ke delivery valve terus ke saluran tekanan tinggi ke nosel bergantian sesuai dengan firing ordernya. 19

- Proses pengaturan saat injeksi/ maju atau mundur dilakukan oleh mekanisme hidrolis dengan menggunakan perubahan tekanan minyak pelumas mesin. Gambar Pompa Injeksi tipe rotary Keunggulan : - Kapasitas penyemprotan seragam atau sama setiap silindernya jadi mesin lebih balance. - Lebih ringkas dan ukuran lebih kecil. Kekurangan : - Beban Pompa besar, satu pompa melayani banyak silinder. - Plunyer secara simultan mempunyai dua gerakan utama berputar dan maju mundur. - Timer berdasarkan tekanan minyak pelumas jadi tergantung kondisi sistim pelumasan dan minyak pelumas. 20

Gambar Bagian utama pompa injeksi tipe rotari 21

Gambar Pompa Injeksi tipe Rotary 22

10.10. PENGABUT(INJECTOR / NOZZLE ) Injector atau nozzle atau pengabut adalah komponen paling akhir atau paling ujung dari sistim bahan bakar pada mesin Diesel, sehingga merupakan alat yang sangat menentukan dan fungsi utamanya adalah merubah energy potensial tekanan tinggi dari bahan bakar menjadi energy kinetic dari bahan bakar untuk menerobos masuk kedalam ruang bakar yang berisi udara yang bertekanan tinggi dan merubah bentuk bahan bakar cair menjadi kabut, sedang fungsi yang lain adalah: 1. Memasukkan Bahan-bakar ( Bb ) ke dalam silinder sesuai dengan kebutuhan 2. Merubah bentuk atau fase bahan bakar dari cair ke dalam bentuk kabut 3. Menyebarkan Bb sesuai dengan derajat besar butir yang diminta 4. Mendistribusikan Bb sesuai dengan bentuk (rongga) ruang bakar untuk memperoleh distribusi yang baik, sehingga dapat tercampur dengan baik dan untuk memperoleh pembakaran yang sempurna dalam waktu yang diperlukan. 5. Ada tipe injector tertentu yang juga berfungsi untuk menakar bahan bakar Klasifikasi Injector. - Tak berkatup (Blast Injectors) - Berkatup dengan penggerak hidrolis (Automatic Injector) - Berkatup dengan penggerak mekanis (Mechanically Operated Injectors) - Injector elektris dengan katup solenoid 10.10.1 Blast Injectors. Blast Injector digunakan pada mesin Diesel dengan sistim Air-Injection yang mempunyai komponen-komponen utama : - Pompa pengalir (tekanan rendah), untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki ke rumah pompa tekanan tinggi. - Pompa supply (tekanan tinggi) lengkap dengan pengatur kapasitas, berfungsi untuk menaikan tekanan bahan bakar untuk penginjeksian sekaligus menakar bahan bakar. - Kompresor tekanan tinggi (multistage air compressor), berfungsi menyediakan udara bertekanan tinggi. - Injector berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar bersama-sama dengan udara bertekanan. 23

- Mekanisme pengatur pembukaan katup injector (cam, push-rod, rocker-arm) Mesin dengan sistim air-injection digunakan untuk mesin kapasitas besar missal untuk pusat pembangkit tenaga listrik, dan oleh karena banyak kelemahannya maka saat ini sangat jarang digunakan. 10.10.2 Injektor Otomatis (Automatic injector) Injector jenis ini dapat bekerja sendiri (membuka dan menutup katupnya) atas pengaruh tenaga potensial (tekanan hidrolis) yang dimiliki bahan bakar oleh karena pompa tekanan tinggi. Tenaga tersebut untuk membuka katup selama periode penyemburan.untuk itu katupnya dibangun dengan bentuk kerucut bertingkat.dengan bentuk ini katup terbuka bila tekanan yang bekerja padanya telah mencapai besar tertentu dan telah mampu melawan gaya dorong pegas.begitu katup terbuka tekanan mendadak jatuh sehingga katup menutup didorong oleh pegas, dengan demikian dihasilkan semburan mendadak. Gambar Injektor otomatis 24

Bentuk dari ujung nosel (lubang pada ujung saluran) ada dua macam; 1. Berlubang : - Lubang tunggal (single-hole nozzle type) Injektor tipe ini lubang dibuat dengan ukuran 0,2 sampai 0,3 mm, dengan demikian bahan bakar disemprotkan dengan titik-titik kabut yang ukurannya lebih besar dari nozel pasak, maka untuk memperoleh pengabutan yang lebih baik maka diperlukan tekanan pengabutan yang lebih besar dari 200 kg/cm 2. Nozel ini cocok digunakan pada mesin Diesel dengan ruang bakar terbuka. - Lubang banyak (multiple-hole nozzle type) Bentuk dengan lubang banyak ini dengan tujuan untuk memperbaiki distribusi penyemprotan bahan bakar, tipe ini banyak digunakan pada ruang bakar terbuka, dengan rongga ruang bakar yang dibuat pada kepala piston maupun pada kepala silinder, dengan demikian lubang dibuat disesuaikan dengan bentuk ruang bakarnya, jadi bisa simetris atau tidak simetris Gb.10. 15 Bentuk lubang injektor 2. Bentuk pentil / bentuk pasak (Pintle Nozzel) Bentuk dibuat sesuai dengan model semburan yang diinginkan sesuai dengan rongga ruang bakarnya, misalnya silindris, kerucut dengan sudut tertentu. Pentil/pasak dapat menghilangkan karbon yang mengendap/menempel pada mulut saluran jadi mampu membersihkan sendiri. Injector tipe ini cocok untuk mesin 25

dengan ruang bakar bantu dan dengan tekanan penyemprotan rendah, bahkan cukup dengan tekanan 100 kg/cm 2. Ujung pentil (katup pasak) dapat dibuat dengan design bentuk yang menghasilkan penyemprotan bahan bakar untuk tujuan tertentu, misalkan mengurangi terjadinya knocking, yaitu dengan luas penampang aliran bahan bakar tetap kecil untuk pembukaan pada awal pembukaan, supaya jumlah bahan bakar yang disemprotkan kedalam ruang bakar selama periode persiapan pembakaran sedikit sehingga tidak terjadi penumpukan bahan bakar yang akan menimbulkan knocking. 26

10.10. 3 Injektor Dengan Penggerak Mekanis (Mechanically Operated Injectors) Injektor dengan penggerak mekanis antara lain digunakan pada Cummins Engine Fuel System (High Pressure Injection). Injector berikut dengan mekanisme penggerak berfungsi menginjeksikan dan juga mengatur kapasitas bahan bakar yang disemprotkan. Mekanisme penggerak dengan komponen utama : camshaft, push-rod, rocker arm, konstruksi mirip dengan mekanisme katup. Gambar. Mekanisme injektor 27

Gambar Injector pada System 28

Pada system ini injector berfungsi sebagai penyemprot dan juga menakar bahan bakar yang dikontrol oleh ECU yang akan mengontrol: jumlah, timing (saat) penyemprotan dan tekanan bahan bakar. 29

30

Injector and High Pressure Connector 31

Rangkuman Pompa Bahan Bakar Tekanan Mesin penyalaan kompresi melakukan pembakaran bahan bakar dengan cara menyemprotkan bahan-bakar kedalam udara yang dikompresi sehingga tekanan dan temperaturnya tinggi. Untuk menghasilkan tekanan yang sangat tinggi tersebut jenis pompa yang cocok adalah pompa plunyer (reciprocating plunger pump). Ditinjau dari konstruksi cam, ada dua tipe pompa plunyer : In-line type(dengan poros cam) dan Rotary type(dengan cam plate). Komponen utama pompa adalah plunyer (plunger) dan silinder (barel), camshaft, delivery valve,valve spring, tapet, pluger spring, feed pump. Pengaturan kapasitas bahan bakar yang disemprotkan menggunakan mekanisme dan alatnya yang disebut Governor.Ditinjau dari mekanisme kerjanya ada beberapa tipe governor yaitu Pneumatic Governor, Mechanical Governor, Gabungan pneumatic dan mechanical dan Electronic Governor. Pada pompa tipe in-line digunakan pada mesin Diesel dengan sistim pompa pribadi dengan silinder banyak. Pada pompa tipe rotari digunakan pada sistim bahan bakar tipe distributor, jadi pompa mempunyai fungsi memompa dan menakar bahan bakar yang kemudian oleh distributor didistribusikan ke silinder silinder sesuai dengan firing ordernya, distributor biasanya menjadi satu kesatuan dengan pompanya. Injector atau nozzle atau pengabut adalah komponen paling akhir atau paling ujung dari sistim bahan bakar pada mesin diesel, sehingga merupakan alat yang sangat menentukan dan fungsi utamanya merubah bentuk bahan bakar cair menjadi kabut. Klasifikasi Injector yaitu injektetor tak berkatup (Blast Injectors), injector berkatup dengan penggerak hidrolis (Automatic Injector), injector berkatup dengan penggerak mekanis (Mechanically Operated Injectors) dan injector elektris dengan katup solenoid. Latihan soal : 1. Sebutkan komponen utama pompa bahan bakar pada motor diesel 2. Jelaskan fungsi governor dan sebutkan jenis governor ditinjau dari mekanisme kerjanya 3. Jelaskan dengan singkat cara kerja pengaturan kapasitas penyemprotan bahan bakar pada plunger pompa injeksi 4. Jelaskan perbedaan pompa injeksi tipe in-line dan pompa jenis rotary 5. Sebutkan keunggulan pompa injeksi tipe rotari Jawaban soal akan didiskusikan di kelas 32

33