LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Medium PDA ( Potato Dextrose Agar) (Gandjar et al., 1999)

dokumen-dokumen yang mirip
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

PRAKATA. merupakan laporan hasil penelitian mengenai Inventarisasi Jamur Pelapuk Putih

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Sampel tanah diambil dari daerah di sekitar risosfer tanaman nanas di PT. Great

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

METODE PENELITIAN. Kehutanan dan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Program Studi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian Laboratorium dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi,

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu, tidak adanya perlakuan terhadap variabel (Nazir, 2003).

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (1999: 74), penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN. dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung dari bulan Januari sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tumbuhan, Bidang

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

Lampiran 1. Pembuatan Media Media PDA (Potato Destrose Agar) Kentang dikupas dan dicuci bersih lalu ditimbang 250 gram, dipotong

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

Komposisi (g lt -1 ) larutan Nutrient Agar (Rao, 1982) Agar Nutrient 28. Potato Dextrosa Agar (Anas, 1989) Kentang 200 Dekstrose 20 Agar 20

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

LAMPIRAN. Ciri makroskopis : mula-mula koloni berupa jelaga-jelaga hitam yang halus, hari fungi mulai menutupi permukaan cawan petri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

I II. Lampiran 1. Bagan Penelitian. 20 cm 75 cm. 20 cm. 50 cm. Keterangan : = tanaman bawang merah di dalam polibag. = ulangan pertama = ulangan kedua

Lampiran 1. Persiapan Media Bakteri dan Jamur. diaduk hingga larut dan homogen dengan menggunakan batang pengaduk,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

TEKNOLOGI MEMBUAT MEDIA PDA Oleh: Masnun (BPP Jambi) BAB I PENDAHULUAN

Lampiran 1. Komposisi media dan cara pembuatannya 1. Media Yeast Pepton D-glucose Bacto Yeast Extract Bacto Peptone D-glucose Bacto agar

Lampiran 1. Komposisi yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

Rancangan Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian

LAMPIRAN. Sterilisasi alat dan bahan. Mengisolasi dan Menghitung Populasi Awal dari Bakteri yang Terkandung dalam Biofertilizer komersial

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

Lampiran 1. Bahan dan Cara Membuat PDA ( Potato DextroseAgar) Untuk membuat media PDA sebanyak 1 liter dibutuhkan komposisi bahan :

BAB III METODELOGI PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

Koloni bakteri endofit

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan ini bersifat eksperimental karena pada

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian. Peremajaan Isolat. Pembuatan Suspensi Trichoderma spp.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

METODOLOGI. Kerapatan jenis (K)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

LAPORAN PENGUJIAN EFEKTIFITAS FUNGISIDA PADA JAMUR YANG MERUSAK ARSIP KERTAS

Metode Penelitian terdiri dari beberapa tahapan kerja (Gambar 2).

BAB III METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

PENGUJIAN DAYA MORTALITAS FUNGISIDA PADA ARSIP KERTAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen karena dalam

LAMPIRAN 1. Pembuatan Media yang Digunakan dalam Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI PERAKARAN TEMBAKAU DI AREA PERSAWAHAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA

METODELOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana untuk

Transkripsi:

48 LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Pembuatan Medium PDA ( Potato Dextrose Agar) (Gandjar et al., 1999) Komposisi : Potato 200 gram Dekstrose.. 20 gram Agar.. 15 gram Aquades 1 liter Proses pembuatan : Kentang dipotong kecil-kecil, direbus dalam 500 ml akuades selama 10-15 menit, lalu disaring air hasil rebusan untuk diambil ekstraknya. Agar dilarutkan dengan 500 ml akuades pada tempat yang berbeda. Agar yang telah cair kemudian dicampurkan dengan ekstrak kentang dan ditambahkan dekstrose. Larutan tersebut dihomogenkan dan ditambahkan akuades hingga mencapai volume 1000 ml. Medium yang telah ada lalu dimasukkan dalam Erlenmeyer dan disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC tekanan 2 atm selama 20 menit. Saat medium tumbuh dalam keadaan hangat diberi Cloramfenicol yang berfungsi sebagai antibiotik penghambat bakteri kontaminan.

49 Lampiran 2. Prosedur Pembuatan Medium Seleksi Jamur Pelapuk Putih (Medium Bavendamm) (Nishida et al., 1988). Komposisi : Potato 200 gram Dekstrose.. 20 gram Agar.. 15 gram Aquades 1 liter Asam Galat 0.1 gram Pembuatan : Kentang dipotong kecil-kecil, direbus dalam 500 ml akuades selama 10-15 menit, lalu disaring hasil air rebusan untuk diambil ekstraknya. Agar dilarutkan dengan 500 ml akuades pada tempat yang berbeda. Agar yang telah cair kemudian dicampurkan dengan ekstrak kentang dan ditambahkan dekstrose. Larutan tersebut dihomogenkan dan ditambahkan akuades hingga mencapai volume 1000 ml serta ditambahkan asam galat 0,01 % dari 1 resep medium PDA. Medium yang telah ada lalu dimasukkan dalam Erlenmeyer dan disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC tekanan 2 atm selama 20 menit.

50 Lampiran 3. Prosedur Pembuatan Larutan FAA (Formaldehyde Acetic-acid Alcohol) (Gandjar et al., 1999) Komposisi : Formalin 37%..150 ml Asam Asetat Glasial 50% 150 ml Alkohol 70%... 450 ml Proses pembuatan : Larutan FAA dibuat dengan perbandingan 3:1:1, 3 bagian untuk alkohol 70%, 1 bagian untuk asam asetat glasial 50%, dan 1 bagian lagi untuk formalin 37%. Larutan yang sudah disiapkan dihomogenkan pada lemari asam. Kemudian larutan yang sudah dibuat dimasukkan ke dalam botol awetan dengan takaran yang sudah ditentukan. Koleksi dibuat dengan memberi nama genus, asal pengambilan jamur, tanggal koleksi, dan ciri khas dari jamur tersebut.

51 Lampiran 4. Peta Persebaran Jamur Pelapuk Putih di Hutan Lindung RPH Baturraden BKPH Gunung Slamet Barat 51

52 Lampiran 5. Data Morfologi Isolat Jamur dari Hutan Lindung RPH Baturraden BKPH Gunung Slamet Barat KPH Banyumas Timur Morfologi Asal Isolat Batang 1 Batang 2 Batang 3 Ranting 1 Tanah 1 Serasah 1 Serasah 2 Warna Krem Krem Hijau Coklat Krem Putih Krem Putih Putih Coklat Krem Warna sebalik Krem Krem Hijau Coklat Putih Krem Krem Krem Coklat Krem Tekstur permukaan Halus Halus Kasar Kasar Halus Kasar Halus Tipe Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Radial Konsentris Konsentris Diameter (mm) 93 90 18 93 19 92 62 Kec. Pertumbuhan miselium (hari) 5,8 5,6 1,1 5,8 1,2 5,8 3,9 Bavendamm (+/-) + + + - + - + Hifa - - - - Septa - Septa Hifa fialid - - - - Ada - - Diameter hifa (µm) - - - - 3 (perbesaran 10 (perbesaran - 10x) 10x) Bentuk konidia - Bulat - - - - Bulat berantai Askus - - - - - - - Askoma - - - - - - - Konidiofor - - - - - - Ada Piknidium - Ada - - - - - Sklerotium - - - - - - - Oogonia - - Bulat - - - - Genus Phoma sp. Pythium sp. Verticillium sp.1 - Alternaria sp. 52

53 Lampiran 5 (lanjutan) Morfologi Asal Isolat Kayu 1 Kayu 2 Kayu 3 Kayu 4 Kayu 5 Jamur 1 Jamur 2 Warna Putih Putih Krem Putih Putih Coklat Keabuabuan Hitam Krem Kehijauan Warna sebalik Krem Coklat Krem Putih Krem Krem Coklat Hitam Krem Kehijauan Tekstur permukaan Halus Halus Halus Halus Halus Halus Kasar Tipe Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Radial Konsentris Diameter (mm) 93 25 22 90 90 56 93 Kec. Pertumbuhan miselium (hari) 5,8 1,6 1,4 5,6 5,6 3,5 5,8 Bavendamm (+/-) - + + - + + - Hifa - Septa - - - - - Hifa fialid - Ada - - - - - Diamter hifa (µm) - 3 - (perbesaran 10x) - - - - Bentuk konidia - Kepala - - - - - Askus - - - - - - - Askosma - - - - - - - Konidiofor - - - - - - - Piknidium - - - - - - - Sklerotium - - - - - - - Oogonia - - - - Bulat - - Genus - Verticillium sp 2. - Phytophtora sp. - - 53

54 Lampiran 5 (lanjutan) Morfologi Asal Isolat Jamur 3 Jamur 4 Jamur 5 Jamur 6 Jamur 7 Jamur 8 Jamur 9 Warna Putih Coklat Krem Putih Putih Krem Putih Krem Kehijauan Kecoklatan Warna sebalik Krem Coklat Krem Putih Putih Krem Krem Kehijauan Coklat Tekstur permukaan Halus Kasar Halus Halus Halus Halus Kasar Tipe Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Konsentris Diameter (mm) 25 35 90 25 82 92 90 Kec. Pertumbuhan miselium (hari) 1,6 2,2 5,6 1,6 5,1 5,7 5,6 Bavendamm (+/-) + + - + + - + Hifa - - - - - - Septa Hifa fialid - - - - - - - Diameter hifa (µm) - - - - 100 (perbesaran - 100x) - Bentuk konidia Oval Bulat - - - - memanjang - Askus - Gada - - - - - Askoma - Bulat - - - - - Konidiofor - - - - Ada - - Piknidium Ada - - - - - - Sklerotium - - - - - - - Oogonia - - - - - - - Genus Sphaeropsis sp. Chaetomium sp. - Periconia sp. - 54

55 Lampiran 5 (lanjutan) Morfologi Asal Isolat Jamur 10 Jamur 11 Warna Putih Putih Warna sebalik Putih Putih Tekstur permukaan Halus Halus Tipe Konsentris Konsentris Diameter (mm) 15 92 Kec. Pertumbuhan miselium (hari) 0,9 5,8 Bavendamm (+/-) + + Hifa Septa - Hifa fialid - - Diameter hifa (µm) - 125 (perbesaran 40x) Bentuk konidia - Batang Askus - - Askoma - - Konidiofor - Ada Piknidium - - Sklerotium - - Oogonia - - Genus Cylindrocladium sp. 55

56 Lampiran 6. Foto Jamur Pelapuk Putih dari Berbagai Substrat yang didapat dari Hutan Lindung RPH Baturraden Batang 2 Batang 3 Tanah 1 Kayu 1 Serasah 2 Kayu 5 Jamur 3 Jamur 4 Jamur 7 Jamur 11 Batang 1 Ranting 1 Kayu 3 Jamur 6 Jamur 9 Jamur 10 Keterangan : 1. Batang 2 : Phoma sp. 2. Batang 3 : Pythium sp. 3. Tanah 1 : Verticillium sp.1 4. Kayu 1 : Verticillium sp.2 5. Serasah 2 : Alternaria sp. 6. Kayu 5 : Phytophthora sp. 7. Jamur 3 : Sphaeropsis sp. 8. Jamur 4 : Chaetomium sp. 9. Jamur 7 : Periconia sp. 10. Jamur 11 : Cylindrocladium sp. 11. Batang 1 : Jamur sp.1 12. Ranting 1 : Jamur sp.2 13. Kayu 3 : Jamur sp.3 14. Jamur 6 : Jamur sp.4 15. Jamur 9 : Jamur sp.5 16. Jamur 10 : Jamur sp.6

57 Lampiran 7. Foto Koleksi Jamur Pelapuk Putih dari Hutan Lindung RPH Baturraden a 1 2 3 b 1 2 3 4 5 6 7 8 Ket : (A). awetan basah : (1) Cylindrocladium sp., (2) Periconia sp., (3) Chaetomium sp. (B). awetan biakan murni (1). Cylindrocladium sp. (2). Periconia sp. (3). Phoma sp. (4). Pythium sp. (5). Sphaeropsis sp. (6). Vericillium sp.1 (7). Alternaria sp. (8). Chaetomium sp.