Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PRAKTIKUM PERCABANGAN DAN PENGULANGAN

Definisi Percabangan

1. Laporan Akhir 1. Menentukan Nilai Besar atau Nilai Kecil. Program yang di masukkan adalah :

Konstruksi Dasar Algoritma

Algoritma Pemrograman

Perulangan Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs. Pertemuan 3. Algoritma dan Struktur Data. PT. Elektronika FT UNY

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi dan Perulangan

SOAL PASCAL A. 1. Lengkapi Source Code Dibawah ini : {* Program Menghitung dengan Operator Matematika*}

Algoritma Pemrograman

ALGORITMA TUGAS 2 RESUME ALGORITMA PERCABANGAN DAN ALGORITMA PERULANGAN. Disusun Oleh : Sakina Mawardah Teknik Informatika. Dosen : Asep M. Yusuf, S.

PEMILIHAN. Runtunan. Dian Palupi Rini, M.Kom

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Algoritma,Flowchart, Konsep

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

a. TRUE b. FALSE c. Jawaban A dan B keduanya dimungkinkan benar d. Tidak dapat ditentukan e. Tidak ada jawaban di antara A, B, C, D yang benar

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

STRUKTUR DASAR ALGORITMA. Rio Widyatmoko,

TPI4202 e-tp.ub.ac.id. Lecture 5

Algoritma Pemrograman

Perulangan. Bentuk Proses. 1. Perulangan For positif contoh 1 : perulangan positif untuk satu statement :

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

MATERI 4 PENYELEKSIAN KONDISI

PRAKTIKUM 4 STATEMENT KENDALI

ALGORITMA PERULANGAN

Chapter 4 Counting Repetition

Teori Algoritma. Struktur Algoritma

BAB IV STRUKTUR PROGRAM Struktur program pada dasarnya tersusun 3 struktur program utama yaitu : a. Struktur Berurutan (Sequence Structure) b.

Pertemuan Ke-2 (Teks Algoritma) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

RINGKASAN PEMROGRAMAN QUICK BASIC

Modul Algoritma Dan Pemrograman Pascal

Contoh 1: Akan dicetak angka 1 sampai 10 dengan menggunakan perulangan for

PENDAHULUAN. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom.

PENGANTAR LOGIKA DAN ALGORITMA DENGAN PASCAL

Struktur Perulangan. Sesi. 3.1 Pernyataan while do. 3.2 Pernyataan repeat... until

Pertemuan 3 Penyeleksian Kondisi

BAB I TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

SMA SANTO PAULUS PONTIANAK

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-3 - Hal 1

STRUKTUR KENDALI. Memanfaatkan struktur kendali untuk kasus komputasi

I. KATA PENGANTAR. Modul Algoritma Pemrograman. Modul Ke-4 - Hal 1

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Algoritma & Pemrograman 1. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom Universitas Pendidikan Indonesia

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal

STRUKTUR DASAR ALGORITMA

Belajar itu, Tidak harus menunggu materi dari guru Inisiatif Mencari itulah BELAJAR.

SOAL DAN JAWABAN UTS PEMROGRAMAN DASAR KELAS X

P A S C A L D A S A R

III STATEMEN IF KONDISI TUNGGAL DAN GANDA A. IF TUNGGAL. XI_Sem.1 SMA Sedes Sapientiae Bedono

Perulangan, Percabangan, dan Studi Kasus

PENGULANGAN Bagian 1 : Notasi. Tim Pengajar KU1071 Sem

FLOWCHART - LANJUTAN

Pemrograman Dasar Pascal

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan)

2.4. Struktur Branching

Struktur Data. Belajar Struktur Data Menggunakan Pascal Pertemuan-1

SOAL C++ Created by Yuli Astuti,S.Kom Copyright 2009

Chapter 3.2 : Tipe, Nama dan Nilai

VARIABEL, TIPE DATA, KONSTANTA, OPERATOR DAN EKSPRESI. Pemrograman Dasar Kelas X Semester 2

Algoritma dan Struktur Data I

Universitas gunadarma. pascal. Bab 4- bab 10. Hana Pertiwi S.T

Teori Algoritma TIPE DATA

Pengenalan Pascal. Sejarah Singkat Pascal

Pertemuan 4 ELEMEN-ELEMEN BAHASA PEMROGRAMAN

Algoritma dan Struktur Data

Variabel dan Tipe data Javascript

Start. Baris Program. Baris Program. Baris Program. Selesai. Contoh Program Struktur berurutan menghitung luas empat persegi panjang

7. Logika dan Algoritma Pemrograman

MODUL 1. Struktur Bahasa PASCAL secara umum

IT132. Ramos Somya, S.Kom.

& PEMROGRAMAN. Alex De Kweldju, S.Kom D3 Teknik Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Papua

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TAHUN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pendahuluan. Kuadran I (X>0, Y>0) Kuadran II (X<0, Y>0) Kuadran IV (X>0, Y<0) Kuadran III (X<0, Y<0)

Proses, Instruksi, dan Aksi

Pertemuan 2 Operasi String

Dasar Komputer & Pemrogaman 2A

PENGANTAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

Visual Basic 6.0 For Beginners

Operasi BIT. Rio widyatmoko,amd.kom

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

PENYELEKSIAN KONDISI dengan IF

Pertemuan 4 Diagram Alur / Flowchart

Komentar Program. Komentar program dapat diletakkan dimanapun di dalam program. pembatas (* dan *).

Bab 2 Struktur Dasar

BAB II DASAR-DASAR ALGORITMA

Teknik Percabangan. Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Teori Algoritma. Jenis seleksi

Pemilihan / Percabangan / IF

BAB-2 : TIPE DATA, VARIABEL DAN OPERATOR

PENGENALAN ALGORITMA & PEMROGRAMAN P E N G A N T A R T E K N O L O G I I N F O R M A S I ( T I F )

Indentifier, Keywords, Variable, Tipe Data dan Operator. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

BAB 3 PENYELESAIAN KONDISI

Kondisi Dan Keputusan. Agus Priyanto, M.Kom

Transkripsi:

5.1 Pengantar Chapter 5 Choice Program yang telah menggunakan repetition dan procedure merupakan program yang agak rumit, namun jalannya program masih dapat ditebak dan diketahui karena selalu mengerjakan sequence yang sama. Hal ini seperti robot yang diprogram untuk mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang tanpa memperhatikan kondisi apa pun. Misalnya saja printer yang bekerja hanya berdasarkan sequence, procedure dan repetitition akan terus mencetak sebanyak yang diperintahkan tanpa melihat kondisi apakah ada kertas atau tidak. Pembahasan bab ini adalah tentang choice dimana sebuah program dapat dibuat untuk mengerjakan hal yang berbeda-beda tergantung dari kondisi saat itu. 5.2 Choice Sederhana Contoh sederhana, misalnya sebuah robot yang diciptakan untuk memotong sebuah batang besi menjadi beberapa bagian. Pada batangan besi telah diberikan tanda, berapa banyak potongan besi yang harus dihasilkan. Dengan melihat tanda tersebut, robot akan memotong besi menjadi potongan yang lebih kecil sesuai dengan jumlah yang tercantum. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.1 Program 5.1 akan berulang-ulang dikerjakan oleh robot selama robot tersebut hidup. Jika pada batang besi tertulis tanda 2 maka yang dikerjakan adala proses pemotongan menjadi 2 bagian. Begitu pun jika yang tertera adalah tanda 2. Kondisi pilihan yang diberikan memiliki cela, yaitu misalnya tidak ada tanda pada batang besi, atau tanda yang diberikan cacat dan tidak terbaca, atau tanda yang tertera bukan tanda 2 maupun tanda 3, maka robot tidak dapat mengambil keputusan, proses apa yang dikerjakan. Hal ini dapat menyebabkan robot berhenti berfungsi atau melakukan proses yang tidak terkendali. Program 5.1 dapat ditulis dengan pilihan yang lebih lengkap, untuk kasus tanda yang tertera bukan tanda 2 maupun tanda 3. Pada program 5.2, proses yang dikerjakan jika tanda yang tertera bukan 2 maupun 3 adalah donothing atau tidak melakukan apa-apa pada saat itu.

2 repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 if neither tanda 1 nor tanda 2 : donothing until switched off program 5.2 5.3 Instruksi select Select adalah perintah yang digunakan pada pemrograman untuk menetukan suatu aksi berdasarkan kondisi tertentu, seperti pada contih yang telah diberikan pada bab 5.2. struktur dasar dari perintah select adalah : select kondisi 1 : aksi 1 kondisi 2 : aksi 3 kondisi 3 : aksi 3... kondisi n : aksi n endselect kata select dan endselect merupakan awal dan akhir dari instruksi ini. Kondisi merupakan sesuatu yang menjadi acuan dalam mengerjakan suatu proses. Aksi merupakan rangkaian perintah yang dikerjakan untuk suatu kondisi tertentu. Jumlah kondisi dan aksi tidak terbatas. Yang akan dikerjakan oleh program adalah setiap aksi yang kondisinya terjadi pada saat itu. Penggunaan select dapat dipelajari pada program 5.3. select a>b : printstring( a lebih besar b ) a<b : printstring( a lebih kecil b ) a=b : printstring( a sama dengan b ) endselect program 5.3 Program 5.3 akan mencetak suatu string, tergantung dari nilai variabel a dan variabel b. Terlihat jelas bahwa ada 3 kondisi yang mungkin terjadi, sehingga pasti akan dikerjakan salah satu dari 3 aksi yang sesuai. Dengan nilai a = 3 dan nilai b =7 maka kondisi yang terpenuhi adalah kondisi ke 2 ( a < ) sehingga aksi yang dikerjakan adalah mencetak kalimat a lebih kecil b.

3 5.4 Formula Kondisi Beberapa operator umum yang bisa digunakan sebagai kondisi pada bahasa pemrograman pascal adalah : Tabel 5.1. Tabel Operator pada Pascal Operat or Keterangan Contoh = sama dengan 7 + 5 = 13 true > lebih besar dari 7 > 5 true < lebih kecil dari 7 < 5 false >= lebih besar atau sama dengan 7 >= 5 true <= lebih kecil atau sama dengan 7 <= 5 false <> tidak sama dengan 7 <> 5 true not invers atau pengingkaran not (7>5) false Operasi matematika akan memberikan angka sebagai hasil proses. Berbeda denga kondisi, yang menjadi hasil dari proses analisa suatu kondisi adalah nilai true (benar) dan false (salah). Nilai true biasanya dinotasikan dengan angka 1 dan false dinotasikan dengan angka 0. beberapa logika yang digunakan untuk kondisi adalah logika and, logika or dan logika not. Lebih jelas mengenai setiap logika, dapat dilihat pada tabel 5.1. Angka 0 merupakan nilai true dan angka 0 merupakan nilai false. Tabel 5.2. Tabel Logika Kebenaran A B A and B A or B Not A Not B 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 Perhatikan contoh pada program 5.4 untuk memahami penggunaan logika kebenaran pada. select (a+b = 10) and (a < 5): printstring( a lebih besar 5 ) (a+b = 10) and (b < 5): printstring( b lebih kecil 5 ) ( a + b > 10 ) : printstring( a + b lebih dari 10 ) 1 2 3 ( a + b < 10 ) : printstring( a + b kurang dari 10 ) endselect Program 5.4 Pada program 5.4, jika nilai a=3 dan nilai b=7, Pada kondisi (1): ( a + b = 10) bernilai true ( a < 5) bernilai true ( a+ b = 10) and (a < 3) true and true = true 4

4 dengan nilai true pada kondisi (1) maka aksi pada kondisi (1) akan dikerjakan yaitu mencetak a lebih besar 5. Pada kondisi (2): ( a + b = 10) bernilai true ( b < 3) bernilai false ( a+ b = 10) and (a < 3) true and false = true dengan nilai false pada kondisi (2) maka aksi pada kondisi (2) tidak akan dikerjakan. Kondisi (3) akan bernilai false, begitu juga dengan kondisi (4) akan bernilai false sehingga aksi dari tiap kondisi tidak akan dikerjakan. 5.5 case... of Perintah lain yang memiliki cara kerja yang sama dengan select adalah perintah case of. Bentuk dasar dari sama perintah case of adalah : contoh : case ( variabel ) of nilai 1 : aksi 1 nilai 2 : aksi 3 nilai 3 : aksi 3... nilai n : aksi n endcase case ( angka ) of 0 : printstring( nol ); 1 : printstring( satu ); 2 : printstring( dua ); 3 : printstring( tiga );... 9 : printstring( sembilan ); endcase Program 5.5 Pada program 5.5 jika nilai dari variabel angka adalah 0 maka yang akan dikerjakan adalah perintah printstring( nol ). Begitu juga dengan kondisi nilai yang lain pada variabel angka. Yang akan dikerjakan adalah aksi yang sesuai dari setiap kondisi yang benar. 5.6 if... then... Bentuk yang lain dari choice adalah dengan menggunakan perintah if... then. Bentuk dasarnya adalah :

5 if ( kondisi ) then aksi jika kondisi benar aksi jika kondisi salah contoh if (a > 0) then printstring( a positif ) printstring( a negatif ) Program 5.6 Program 5.6 akan mencetak keterangan apakan nilai variabel a adalah bilangan positif atau negatif. Saat (a > 0 ) bernilai true maka yang tercetak adalah a positif. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi ( a > 0 false) maka bagian yang akan dikerjakan yaitu mencetak a negatif. Kekurangan dari program 5.6 adalah jika nilai a adalah 0. pada kasus ini, kondisi ( a > 0 ) akan bernilai false sehingga yang dicetak adalah a negatif, padahal untuk kondisi ini ada dua kasus yang harus diperhatikan, apakah benar a < 0 atau a = 0. program 5.6 dapat disempurnakan menjadi program 5.7. if (a > 0) then printstring( a positif ) if ( a = 0 ) then printstring( a nol ) printstring( a negatif ) Program 5.7 5.7 Choice pada Bahasa Pascal Bahasa pascal menggukanan case-of dan if-then- pada sebagai perintah untuk melakukukan pilihan. Bentuk dasarnya adalah : if (kondisi) then begin aksi jika kondisi benar end begin aksi jika kondisi salah end begin dan tidak perlu dituliskan jika aksi yang dikerjakan hanya 1 perintah.

6 Contoh program : (1) uses crt; (2) var x,sisa : integer; (3) BEGIN (4) readln(x); (5) sisa := x mod 2; (6) if (sisa=0) then (7) writeln( bilangan genap ) (8) (9) writeln( bilangan ganjil ); (10) END. program 5.8 Program 5.8 awalnya akan menerima input dari keyboard, dengan harapan yang diinputkan adalah angka, yang kemudian akan disimpan pada variabel x (4). Baris (5) merupakan operasi pembagian x dengan 2. yang disimpan pada variabel sisa adalah sisa pembagian. Misalnya 7 mod 2, hasilnya adalah 3 dan sisanya adalah 1. Baris (7) sampai baris (9) akan menuliskan salah satu dari 2 keterangan yang ada tergantung dari nilai variabel sisa. Jika variabel sisa bernilai 0 maka yang dicetak adalah bilangan genap, selain itu (sisa <> 0) maka yang dicetak adalah bilangan ganjil. 5.8 Choice pada Bahasa C++ Pada bahasa C++, bagian if-then- dari program 5.8 dapat dituliskan seperti pada program 5.9. if (sisa==0) { printf( bilangan genap ) } { printf( bilangan ganjil ); } Program 5.9