Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Matematika ISSN:

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

FOURIER Oktober 2014, Vol. 3, No. 2,

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

RANCANGAN ANIMASI INTERAKTIF PENGENALAN ALAT-ALAT TRANSPORTASI UNTUK SISWA TAMAN KANAK-KANAK ISLAM AL AZZAM CILEDUK TANGERANG

PREMI DANA PENSIUN DENGAN METODE ENTRY AGE NORMAL PADA STATUS GABUNGAN BERDASARKAN DISTRIBUSI EKSPONENSIAL

BAB III METODE PENELITIAN

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

Jurnal Akademis dan Gagasan matematika Edisi Ke Dua Tahun 2015 Halaman 1 hingga 8

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR DENGAN METODE BANDUL FISIS. Stepanus Sahala S. Prodi Pend. Fisika, Jurusan PMIPA FKIP Untan.

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utamanya adalah menentukan struktur yang mendasari keterkaitan (korelasi)

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

PENGATURAN FUNGSI PENYERAPAN DARI MODEL DIFUSI KADAR AIR PENYIMPANAN PADI DENGAN METODE BEDA HINGGA SKEMA IMPLISIT

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

ANALISIS FOURIER. Kusnanto Mukti W./ M Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret. Abstrak

BAB IV Persamaan Matematika IV.1 Model Perkiraan Limpasan Permukaan

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

ANALISA TEKNIK DAN EKONOMI PERENCANAAN PEMROSESAN IKAN BEKU UNTUK TPI MALANG SELATAN

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Model Optimasi Penjadwalan Proses Slitting Material Roll dengan Multi Objective Programming

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII (SNTTM XII) & Lomba Rancang Bangun Mesin Universitas Lampung, Bandar Lampung, Oktober 2013

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

BAB. 6 DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBAGAN BENDA TEGAR A. MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium

Frekuensi Alami Rangka Batang Semi-Kaku dengan Efek Gaya Aksial Ruly Irawan 1,a*

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

OPTIMALISASI JUMLAH BUS TRAYEK MANGKANG- PENGGARON DENGAN PENDEKATAN COMPROMISE PROGRAMMING

Matematika 120 Menit 40 Butir Pilihan Ganda. 9. Diketahui pecahan-pecahan berikut. 10. Hasildari. panjang setiap potongan f Sf cm, Putrimemotong

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

ANALISA PERHITUNGAN BEBAN KALOR DAN PEMILIHAN KOMPRESOR DALAM PERANCANGAN AIR BLAST FREEZER UNTUK MEMBEKUKAN ADONAN ROTI DENGAN KAPASITAS 250 KG/JAM

Pengukuran Indeks Bias Minyak Kelapa Sawit dengan Menggunakan Metode Difraksi Fraunhofer Celah Tunggal

ANALISIS BEBAN PENDINGINAN PADA RUANG PENYIMPANAN PRODUK PERTANIAN UNTUK SULAWESI UTARA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM REFRIGERASI BERTINGKAT

TABEL MORTALITAS. Ratna Novitasari, S.Si., M.Si. Jurusan Matematika Universitas Diponegoro

Jl. A. Yani Km 36, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 70714, Indonesia

KONTRIBUSI KAPASITAS VITAL PARU TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRATORI

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA,Tbk. CABANG BOGOR

Perancangan Job-Person Matching di Bagian Sediaan Non-Betalaktam Departemen Instalasi Produksi Lafiad

ANALISA KEBUTUHAN BEBAN PENDINGIN DAN DAYA ALAT PENDINGIN AC UNTUK AULA KAMPUS 2 UM METRO. Abstrak

STUDI PEMBUATAN TABLET EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DENGAN METODE GRANULASI BASAH DAN CETAK LANGSUNG SKRIPSI

guru dan berperan aktif memotivasi

PEMANFAATAN FLUKS MAGNETIK SEBAGAI SUMBER PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SOLENOIDA

KUAT GESER BAJA KOMPOSIT DENGAN VARIASI TINGGI PENGHUBUNG GESER TIPE-T DITINJAU DARI UJI GESER MURNI

PENGARUH TEKANAN TERHADAP PENGKONDISIAN UDARA SISTEM EKSPANSI UDARA

OPTIMASI DESAIN ISOLASI RUANG PALKA IKAN KM. BERKAH 9 GT UNTUK MENGURANGI LAJU PERPINDAHAN PANAS ABSTRACT

ANIMASI INTERAKTIF PEMBELAJARAN PENANGGULANGAN BANJIR UNTUK SISWA SD

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DROP PUSH UPS

Problem Based Instruction sebagai alternatif Model Pembelajaran Fisika di SMA

ANALISA PENGARUH ARUS ALIRAN UDARA MASUK EVAPORATOR TERHADAP COEFFICIENT OF PERFORMANCE

Desain Sistem Pendingin Ruang Muat Kapal Ikan Tradisional Dengan Memanfaatkan Uap Es Kering

Selanjutnya rancangan perkuliahan setiap pertemuan adalah sebagai berikut: Jenis Tugas TR CBR CJR MR RI PJCT M K M K M K M K M K M K T P L

BAB III METODOLOGI DATA PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN

NUMERICAL APPROACH OF BOUNDED STATE AND CRITICAL PHENOMENON OF YUKAWA POTENTIAL AT TWO NUCLEON INTERACTION USING FINITE DIFFERENCE METHOD

sistem InformasI GgeoGgrafIs Widiastuti

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

YAGI ANTENNA DESIGN FOR WIRELESS LAN 2,4 GHZ

HANDOUT PERKULIAHAN. Kode Mata Kuliah : LB 461 Jumlah SKS : 2 Semester : Genap (6) Kelompok Mata Kuliah

BAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda

KAJI EKSPERIMENTAL KARAKTERISTIK TERMODINAMIKA DARI PEMANASAN REFRIGERANT 12 TERHADAP PENGARUH PENDINGINAN

Abstrak. Kata-kata kunci: pemodelan transportasi, matriks asal-tujuan, metode estimasi, distribusi perjalanan, pemilihan rute

UJIAN PRAKTEK FISIKA KELAS XII IPA SMAN 1 GIRI BANYUWANGI TAHUN 2010 / 2011 AYUNAN SEDERHANA

PENGGUNAAN WATER HEATING PADA MESIN PENGKONDISIAN UDARA SEBAGAI ALAT PENGENDALI KELEMBABAN UDARA DI DALAM RUANG OPERASI DI RUMAH SAKIT

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY DATABASE MODEL TAHANI

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal

PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.46 TAHUN 2013 TERHADAP PAJAK TERUTANG

BAB II DESKRIPISI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

Molekul, Vol. 4. No. 1. Mei, 2009 : 39-47

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

PENGARUH KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN SEKUNDER TERHADAP PARAMETER TERMOHIDROLIK TERAS REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

BAB III PERANCANGAN.

ANALISIS PERUBAHAN ARUS LALULINTAS DAN PENGARUHNYA TERHADAP MATRIK ASAL TUJUAN (Studi Kasus di Kota Bandar Lampung)

KOMPRESI CITRA MEDIS MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN EMBEDDED ZEROTREE WEVELET(EZW) Jl. Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang Semarang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Prambanan, tim robot STIKOM Surabaya dengan nama O3STAD_11K

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cold Storage

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

PENGARUH MOTIVASI BERKUNJUNG TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei Pada Pengunjung Batu Night Spectacular)

Transkripsi:

Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage at PT Sari Tuna makmur, Aertembaga, Bitung, Suawesi Utara ANDIE MURTONO*, PATRICE N.I. KALANGI dan FRANGKY E. KAPARANG Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakutas Perikanan dan Imu Keautan, Universitas Sam Ratuangi, Manado 95115 ABSTRACT Fish is an organic materia that mosty composed of enzymes and proteins. These substances are a very good mediacuture for spoiage bacteria. After captured, fish shoud be given a specia treatment to inhibit the growth of bacteria. One way can be done is to put the fish in a cod room or container, a cod storage. The purposes of this research were 1) to cacuate the capacity of cod storage; and 2) to cacuate the amount of cooing oad of the cod storage at PT Sari Tuna Makmur. The cod storage capacity according to that cacuation was 123,5 tons but the cod storage coud accomodates frozen fish up to 120 tons. Cooing engine performed automaticay defrost processes 4 times a day for haf an hour between each process. The operationa time (running time) of the cooing engine in one day is 22 hours. The tota needed cooing oad was 2,717.32 /hr. Keywords: tuna, capacity, cooing oad, cod storage, Bitung ABSTRAK Ikan adaah bahan organik yang sebagian besar se penyusunannya terdiri atas enzim dan protein. Kedua zat ini merupakan media perkembang-biakan yang sangat baik bagi bakteri pembusuk. Seteah ditangkap, ikan harus diberi perakuan tertentu untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Saah satu cara yang dapat diakukan adaah meetakkan ikan pada wadah atau ruang yang dingin yaitu cod storage. Tujuan peneitian adaah 1) menghitung besar kapasitas penyimpanan cod storage; 2) menghitung besar beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur. Kapasitas cod storage sesuai perhitungan daah 123,5 ton tetapi yang digunakan hanya sampai 120 ton. Mesin pendingin meakukan 4 kai defrost secara otomat daam sehari, masing-masing tiap setengah jam. Lama waktu mesin pendingin beroperasi (running time) daam 1 hari adaah 22 jam. Tota beban pendingin yang dibutuhkan adaah 2.717,32 /hr. Kata-kata kunci: tuna, kapasitas, beban pendingin, cod storage, Bitung PENDAHULUAN Manusia sejak ama berusaha untuk mendapatkan cara agar dapat menyimpan makanan yang dapat bertahan ebih ama. Berbagai cara yang teah diakukan di antaranya adaah pengasinan, pengeringan, pengasapan, pemberian rempah-rempah dan pendinginan. Di antara cara-cara pengawetan tersebut ternyata dengan cara didinginkan dianggap paing baik karena bahan makanan/ikan yang teah didinginkan akan tetap segar dan tidak akan * Penuis untuk penyuratan; emai: andie_murtono@yahoo.com mengaami perubahan rasa, warna dan aromanya, di samping itu segaa aktivitas yang menyebabkan pembusukan akan terhenti sehingga bahan makanan/ikan yang didinginkan akan dapat tahan ebih ama agi (Hartanto,194). Lebih khusus pada ikan, ada bermacam-macam jenis ikan yang dapat di jumpai, misanya tuna, cakaang, tongko, deho, ayang, tude dan ain-ain, yang kesemuanya mempunyai niai ekonomis yang tinggi dengan kandungan gizi yang tinggi pua. Ha ini sangat membantu bagi manusia daam peningkatan kesejahteraan keuarga ataupun memenuhi akan kebutuhan protein yang sangat 9

A. Murtono dkk. berguna daam perkembangan tubuh manusia. Untuk daerah Suawesi Utara yang dikeiingi oeh autan, hasi perikanannya cukup besar, ada yang dikonsumsi masyarakat Suawesi Utara dan ada juga yag dikirim ke uar daerah bahkan sampai di ekspor ke uar Negeri. Dengan semakin majunya teknoogi penangkapan ikan, maka kuantitas ikan yang ditangkap semakin meningkat pua. Dari hasi tangkapan ini, sebagian dapat segera dijua pada konsumen tetapi ada sebagian agi yang beum sempat dipasarkan. Mesin pendingin saat ini semakin banyak digunakan seiring dengan kemajuan teknoogi dan kebutuhan konsumen daam mengawetkan makanan dan membekukan ikan. Umumnya penggunaan mesin pendingin digunakan daam industri perikanan, baik di darat maupun di aut karena memiiki peran yang sangat penting daam mempertahankan mutu hasi tangkapan dan menjaga kuaitas kesegaran ikan. Ikan adaah bahan bioogis yang apabia tidak memperoeh perakuan tertentu seteah ditangkap dan diangkat dari air, maka ia akan mengaami penurunan kuaitas ke arah membusuk. Oeh karena itu peru diadakan suatu teknik yang dapat diakukan untuk mempertahankan kesegaran ikan agar supaya tetap awet dan ayak dikonsumsi. Untuk cara yang ebih efisien, praktis dan rasa ikan tetap seperti semua maka digunakan cod storage untuk mempertahankan kuaitas ikan, sehingga bakteri yang menyebabkan penurunan mutu ikan dapat terhambat perkembangannya dan ikan menjadi tidak cepat busuk (Afrianto, dan Liviawaty, 1992). Apabia daam pengoperasiannya mesin pendingin tidak diakukan sesuai prosedur dan tahapan-tahapan kerjanya, maka akan timbu kerusakan. Ha iniah yang peru diperhatikan oeh seorang teknisi daam mengoperasikan mesin pendingin. Tujuan peneitian ini adaah: (1) menghitung besar kapasitas penyimpanan cod storage; (2) menghi-tung besar beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Bitung. Peneitian ini diaksanakan seama Desember 2014 sampai Februari 2015. METODE PENELITIAN Peneitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Djojodiharjo (197), metode deskriptif yang bersifat eksporatif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, pada umumnya peneitian ini merupakan peneitian non hipotesis sehingga daam angkah peneitiannya tidak peru merumuskan hipotesis. Data yang dikumpukan daam peneitian ini meiputi data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diambi angsung pada saat mesin beroperasi. Wawancara diakukan kepada Kepaa Instaasi Mesin pendingin dan karyawan bagian mesin pendingin berkaitan dengan pengoperasian dan perawatan mesin pendingin. Seanjutnya data sekunder diperoeh dari jurna harian mesin pendingin, serta studi pustaka mengenai mesin pendingin cod storage yang ebih khusus. Data disusun daam bentuk tabe dan digambarkan daam bentuk grafik. Beban-beban pendingin cod storage digambarkan daam bentuk grafik sesuai kondisi yang ditampikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungan kapasitas cod storage Perhitungan kapasitas cod storage ini menggunakan metode perhitungan seisih voume, di mana hasi akhirnya berupa jumah dos yang dapat ditampung daam cod storage dikai berat tiap dos yaitu 10 kg. Sehingga didapat kapasitas cod storage sesuai hasi perhitungan (Homan, 196). Untuk jeasnya dapat diihat pada Gambar 1 dan perhitungan-perhitungan berikut. 3 12 Gambar 1. Denah cod storage PT. Sari Tuna Makmur Voume cod storage (keseuruhan dengan ukuran seperti di Gbr. 1) adaah 2 m 3. Sedangkan voume bagian cod storage untuk konstruksi dan peraatan (tidak untuk menampung dos) masing-masing adaah sebagai berikut: Ante room, bagian yang masuk ke ruang cod storage, memiiki ukuran panjang, ebar dan tinggi secara berurut 1, 2, dan 3 m, maka voumenya adaah 6 m 3. Fan evaporator memiiki 2 kipas yang digabung daam 1 unit pada ruang berukuran p = 3 90 Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015

Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur m,1 = 1,3 m, dan t = 1 m dengan voume sebesar 3,9 m 3. Ruang kosong pada sisi atas dan bawah cod storage. Ruang ini berfungsi untuk memperancar pergerakan udara dingin daam ruangan Jarak dari bagian atap ke permukaan dos yang paing atas 0,1 m. Begitupun dengan jarak dari antai ke permukaan dos yang paing bawah 0,1 m dan keempat sisi samping dinding 0,1 m. Tota voume ruang kosong ini adaah 31,2 m 3. Tabe 2. Konduktivitas terma (k) dan koefisien konveksi (f) No Bahan dan Dinding ft 2.. hr Konduktivitas terma bahan 1 Bata + pesteran 5,0 2 Poyurethane foam 0,17 3 Stainess stee 130 Konveksi permukaan dinding 4 Bagian uar (f o ) 6,0 5 Bagian uar (f 1 ) Tabe 1. Voume bagian-bagian cod storage No Jenis Bagian Voume (m 3 ) 1 Ante room 6,0 2 Fan evaporator 3,9 3 Sisi atas, bawah dan 31,2 keempat samping dinding Tota 41,1 Voume cod storage yang dapat digunakan untuk penyimpanan produk adaah seisih dari voume cod storage keseuruhan dengan bagian cod storage untuk konstruksi dan peraatan, yakni 2-41,1 = 246,9 m 3. Untuk dos yang digunakan dengan ukuran p = 0,5 m, = 0,35 m, dan t = 0,1 m, dengan voume 0,02 m 3, maka jumah dos yang dapat disimpan adaah 246,9 m 3 /0,02 m 3 = 12.344 dos. Jika setiap dos memiiki berat 10 kg, maka kapasitas cod storage, yaitu jumah dos daam cod storage kai berat tiap dos adaah 12.344 10 kg = 123.440 kg = 123,44 ton. Perhitungan beban pendingin cod storage Beban pendingin cod storage adaah jumah panas yang harus dikeuarkan atau diserap oeh bahan pendingin (refrigeran) dari ruangan sehingga suhu ruangan yang diinginkan dapat tercapai (Arismunandar dan Saito. 2005). Daam perhitungan ini beban pendingin yang dihitung terdiri dari beban pendingin dari uar cod storage yang terdiri dari beban pendingin akibat rembesan panas meaui dinding, atap dan antai cod storage; dan beban pendingin dari daam cod storage yang terdiri dari panas produk, panas pekerja, panas dari ampu/penerangan, panas dari pemanas pada evaporator saat meakukan defrost dan panas dari kipas evaporator. Untuk harga konduktivitas terma bahan dan koefisien konveksi dinding sebagai berikut: Perhitungan beban pendingin dari uar cod storage Beban pendingin dari uar berasa dari rembesan panas meaui dinding, atap dan antai. 1. Rembesan panas meaui dinding Untuk uas 4 (empat) sisi dinding (A d ): A d = [(12 3)+( 3)+{(12-1) 3}+{(-2) 3}] m 2 = 111 m 2 = 1194,79 ft 2 Tabe 3. Jenis apisan dan ketebaan dinding cod storage No Jenis Lapisan Teba (in) 1. 2. 3. Stainess stee I (X 1 ) Poyurethane foam (X 2 ) Stainess stee II (X 3 ) 0,02 5,91 0,02 Koefisien perpindahan panas gabungan untuk dinding (U d ): U d = + X 1 + X 2 + X 3 + f o k 1 k 2 k 3 f 1 di mana faktor-faktor X dan k berturut-turut adaah ketebaan jenis apisan dan konduktivitas termanya. U d = 6,0 + 0,02 130 + = 0,1954 Beban panas meaui dinding (H d ) dengan suhu uar (t o ) 9,6 F dan suhu di daam cod storage (t 1 ) 13 F adaah H d = U d A d (t o -t i ) = 0,1954 1194,79 (9,6-13) /hr = 23.953,19 /hr Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 91

Besar Beban (/hr) A. Murtono dkk. 2. Rembesan panas meaui atap Untuk uas atap (A a ) A a = [{(-2) p}+{(p-1) 2}] m 2 = [{(-2) 12}+{(12-1) 2}] m 2 = 94 m 2 = 1011,0 ft 2 Untuk ketebaan tiap apisan dinding dapat diihat pada Tabe 3. Koefisien perpindahan panas gabungan untuk atap (U a ): U a = + X1 f o k1 + X2 k2 + X3 k3 + f1 U a = 6,0 + 0,02 130 + = 0,1954 Beban panas meaui (H a ) H a = Ua Aa (t o -t i ) = 0,1954 1011,0 (9,6-13) /hr = 2024,60 /hr Rembesan panas meaui antai Untuk uas antai (A ) A = [{(-2) p}+{(p-1) 2}] m 2 = [{(-2) 12}+{(12-1) 2}] m 2 = 94 m 2 = 1011,0 ft 2 Ketebaan beton cor adaah 5,91 in, sedangkan ketebaan dinding seperti pada Tabe 3. Koefisien perpindahan panas gabungan untuk antai (U ): U = + X1 f o k1 + X2 k2 + X3 k3 + X4 k4 + f1 U = 6,0 + 5,91 12,0 + 0,02 130 + = 0,19307 Temperatur tanah diasumsikan sebagai temperatur rata-rata di uar ruangan dan di daam ruangan sebesar t o = (32+(-25))/2 = 3,5 C = 3,3 F. Sehingga beban panas meaui antai (H ) adaah H = U A (t o -t i ) = [(0,19307) (1011,0) (3,3-13)] /hr = 10021,36 /hr. Jumah beban pendingin dari uar cod storage dapat diihat pada Tabe 3. Tabe 4. Beban pendinginan dari uar cod storage No Jenis Beban Pendingin Besar Beban (/hr) 1 Rembesan panas 23.953,19 meaui dinding 2 Rembesan panas 20.24,60 meaui atap 3 Rembesan panas 10.021,36 meaui antai Tota 54.259,15 30000 20000 10000 0 Dinding Atap Lantai Jenis Beban Gambar 2. Beban pendingin dari uar cod storage. Perhitungan beban pendingin dari daam cod storage Beban pendingin dari daam berasa dari panas produk, panas pekerja, panas ampu, panas dari kipas evaporator dan panas dari pemanas mesin pendingin. Panas dari produk merupakan panas yang berasa dari ikan yang disimpan daam cod storage. Berdasarkan data: massa produk (m) 1 ton/day (2240 b/day), panas spesifik produk (cv) 0,45 /b F, temperatur awa produk (t P ) -1 C (- 0,4 F), dan temperatur penyimpanan (t i ) -25 C (- 13 F), maka panas dari produk (H s ) adaah H s = m cv (t p -t i ) = [2240 0,45 {(-0,4)-(-13)}] /day = 12.700 /day atau untuk satu jam H s = 5292 /hr. Panas dari pekerja merupakan panas yang dikeuarkan oeh pekerja seama berada daam cod storage. Dengan jumah pekerja tujuh orang diasumsikan berada di daam cod storage dengan jumah waktu 10 jam sehari. Faktor beban panas dari orang yang bekerja daam ruang pembeku (infreezers) adaah 1300 /hr, maka beban pendingin dari pekerja adaah: H = [7 1300 (10/24 ] /hr = 3791,67 /hr. 92 Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015

Panas produk (ikan) Panas Pekerja Panas Lampu Panas Pemanas Panas kipas evaporator Besar Beban (/hr) Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Panas dari ampu merupakan panas yang dikeuarkan oeh ampu seama dihidupkan. Terdiri atas 12 buah ampu pijar dengan daya masing-masing 60 watt. Lampu hanya dipasang pada saat pekerja daam cod storage. Dengan faktor beban panas ampu sebesar 3,41 /watt.hr, maka beban pendingin dari ampu adaah: H = [12 60 3,41 (10/24)] /hr = 1023 /hr Panas dari pemanas merupakan panas yang dikeuarkan oeh pemanas pada saat meakukan defrost dengan daya 24000 watt. Pemanas di PT. Sari Tuna Makmur tidak menggunakan motor istrik sehingga faktor beban panas eectric motor tidak diperhitungkan. Dengan waktu operasi dari pemanas 2 jam sehari, maka beban pendingin dari pemanas adaah: H = [24000 (2/24)] Watt 3,413 (/hr)/watt = 626 /hr Panas dari kipas evaporator merupakan panas yang dikeuarkan oeh kipas seama beroperasi. Kipas bekerja seama 22 jam sehari dengan daya 1500 watt dan faktor beban panas eectric motor 3,415 /watt.hr, maka beban pendingin dari kipas adaah: H = 1500 3,415 22/24 = 4695, 63 /hr 000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Gambar 3. Beban pendingin dari daam codstorage. KESIMPULAN Jenis Beban Berdasarkan hasi perhitungan, didapat kesimpuan sebagai berikut: (1) Cod storage dapat menampung ikan beku sampai dengan 123,5 ton; (2) Beban pendingin cod storage adaah 2.717,32 /hr. Tabe 5. Beban pendingin dari daam cod storage No Jenis Beban Pendingin Besar Beban (/hr) 1 Panas produk (ikan) 5292 2 Panas Pekerja 3791,67 3 Panas Lampu 1023 4 Panas Pemanas 626 5 Panas kipas evaporator 4695,63 Tota 2162,3 Jumah beban pendingin dari daam cod storage dapat diihat pada Tabe 5. Dengan demikian tota beban pendingin adaah penjumahan beban pendingin dari uar dan dari daam sebesar 75.7,4 /hr. Menggunakan faktor running time sebesar 1,09 (dari dasar teori), maka tota beban pendingin menjadi: H = 1,09 75.7,4 /hr = 2.717, 3 /hr. DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E. dan E. Liviawaty. 1992. Pengawetan dan Pengoahan Ikan. 1992. Unpad, Bandung. Arismunandar, W. dan H. Saito. 2005. Penyegaran Udara. PT. Pradnya Paramitha, Jakarta. Djojodiharjo, H. 197. Termodinamika Teknik: Apikasi dan Termodinamika Statistika. PT. Gramedia, Jakarta. Hartanto, B. 194. Mesin Pendinginan di Bidang Perikanan. Baai Keterampian Penangkapan Ikan, Tega. Homan, J.P. 196. Perpindahan Kaor. (Diaihbahasakan oeh E.Jasifi). Erangga, Jakarta. Karyanto, E. dan E. Paringga. 2004. Penuntun Praktikum Mesin Pendingin. Restu Agung, Jakarta. Sofyan, I. 193. Teknoogi Refrigerasi Hasi Perikanan. Teknik Pendinginan Ikan. CV. Paripurna, Jakarta. Stoecker. W.F. 190. Refrigeration and Air Conditioning. Tata Mc-Graw Hi Pubishing Company Ltd, New Dehi. Sumanto dan Handoko. 191. Dasar-Dasar Mesin Pendingin. Andi, Yogyakarta. Suarso dan T. Haruo.193. Pompa dan Kompresor. Pradnya Paramitha, Jakarta. Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 93