PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL BAGI PESERTA DIDIK KELAS X DI SMAN 4 PALANGKA RAYA Oleh : Drs.M.Fatchurahman, M.Pd, M.Psi* dan Dean Barizka, S.Pd** ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan media sosial bagi peserta didik peserta didik kelas X di SMA Negeri 4 Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bimbingan dan konseling, wali kelas, dan peserta didik di SMAN 4 Palangka Raya. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil dari wawancara, observasi, dan dokumentasi yang peneliti lakuan tentang penggunaan media sosial bagi peserta didik ke arah yang positif karena peserta didik menggunakannya untuk mencari sumber belajar, informasi tentang pelajaran, dan sebagai sarana berdiskusi. Kata Kunci : Media sosial dan peserta didik PENDAHULUAN Media sosial merupakan suatu layanan dari sebuah cakupan sistem software internet yang memungkinkan penggunanya dapat berinteraksi dan berbagi data dengan pengguna lainnya dalam skala yang besar. Situs media sosial di internet bermacam-macam jenis dan bentuknya, Kaplan dan Haenlein (Lesmana 2012 : 10 ) menyatakan bahwa ada 6 jenis media sosial, antara lain : 1. Proyek kolaborasi seperti wikipedia. 2. Blog dan mikroblog seperti tweeter, blogspot. 3. Komunitas konten misalnya youtube.4. Situs jaringan sosial seperti facebook. 5.Virtual Gamesmisalnya seperti World of warcraft.6. Virtual sosial misalnya seperti Second Life. Di era teknologi sekarang ini banyak remaja di lingkungan pelajar sudah hampir semua memiliki akun jejaring sosial. Terlebih lagi pada pelajar SMA,mereka menggunakan Handphone yang tidak hanya untuk berkomunikasi atau SMS saja, tetapi juga sudah meluas hingga penggunaan media sosial pada
kalangan pelajar.para peserta didik cenderung menggunakansmartphonekarena banyak alasan, seperti ingin mengikuti trend, atau untuk menjadi lebih aktif di media social ( facebook, twitter, blackberry messenger,dll.). Lesmana ( 2012 : 10 ) jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat webpage pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas. Kalteng pos (5 April 2015, 16.35 WIB) menyatakan bahwa jumlah pengguna internet Mancapai 29 %.Orang Indonesia juga paling aktif bersosial media. Sebanyak 93 % dari pengguna internet Indonesia, aktif mengakses Facebook. Bahkan Jakarta tercatat sebagai pengguna Twitter terbanyak, hingga disebut sebagai ibukota media sosial berbasis teks tersebut. Jumlah mobile subscription yang aktif di Indonesia juga mencapai 282 juta. Di mana 74 % di antaranya digunakan masyarakat kita untuk mengakses sosial media. Sedangkan menurut Lesmana (2012 : 10) saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Menurut Purnama (2011:116) sosial media mempunyai beberapa karakteristik khusus diantaranya : 1. Jangkauan (reach): daya jangkauan sosial media dari skala kecil hinga khalayak global. 2. Aksesibilitas (accessibility): sosial media lebih mudah diakses oleh publik dengan biaya yang terjangkau. 3. Penggunaan (usability): sosial media relatif mudah digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan pelatihan khusus. 4. Aktualitas (immediacy): sosial mediadapat memancing respon khalayak lebih cepat. 5. Tetap (permanence): sosial media dapat menggantikan komentar secara instan atau mudah melakukan proses pengeditan.
Media sosial dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik di sekolah dikarenakan berkurangnya waktu belajar karena asik bermain media sosial. Biasanya peserta didik lebih cenderung menggunakan internet yang kurang bermanfaat seperti main Games, facebook, nonton youtube, sehingga menyebabkan lupa waktu untuk belajar peserta didik sehingga dapat mempengaruhi motivasi peserta didik untuk belajar. Peran media sosial juga dapat bermanfaat jika peserta didik menggunakannya sebagai bahan untuk belajar, memanfaatkan media sosial sebagai bahan untuk mencari referensi atau mencari tugas yang diberikan oleh guru. Hal itu juga dapat mempengaruhi motivasi peserta didik sehingga peserta didik cenderung membuka media sosial untuk hal yang bermanfaat. Dengan adanya motivasi akan membuat peserta didik bersemangat untuk mengikuti pelajaran dan mencapai apa yang diharapkannya. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor untuk menentukan keberhasilan belajarnya, motivasi tersebut dapat muncul karena adanya perasaan atau sikap positif terhadap pelajaran. Peran guru bimbingan dan konseling di sekolah sangat dibutuhkan, pelaksanaan program bimbingan dan konseling sebagai kegiatan yang umum membantu peserta didik dalam meningkatkan motivasi belajarnya. Guru bimbingan dan konseling tidak hanya membimbing peserta didik dalam bidang akademik saja namun juga dibidang pribadi, sosial, karier, agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan belajar yang baik. Guru bimbingan dan konseling juga berperan dalam mencegah dan penyalahgunaan media sosial yang diakses oleh peserta didik. Dari latar belakang di atas peneliti mengangkat penelitian mengenai dampak penggunaan media sosial bagi peserta didik kelas X di SMAN 4 Palangka Raya. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini peneliti memperhatikan prinsip triangulasi, prinsip pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Untuk
memperoleh sumber data yang berkaitan dengan dampak penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar peserta didik maka sumber data Guru BK 3 orang, wali kelas 3 orang dan peserta didik 6 orang. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan, observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitianini, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Aktivitas dalam analisis data yaitu yaitu reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara Kredibilitas, Transferabilities, Dependabilitas, dan Konfirmabilitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Dampak dari media sosial dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik di sekolah maupun di rumah, dan juga ada dampak negatif media sosial bagi peserta didik. Seperti yang kita ketahui motivasi belajar sangat penting bagi proses belajar dan mengajar di sekolah, sebab motivasi dapat mempengaruhi keinginan peserta didik untuk belajar. Faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar itu ada 2 yaitu: faktor intrinsik dan ekstrinsik. Apa bila dikaitkan dengan dampak penggunaan media sosial terhadap motivasi peserta didik ialah faktor ekstrinsik atau faktor dari luar diri peserta didik, ada 2 dampak yang di timbulkan media sosial bagi motivasi belajar peserta didik yaitu dampak positif dan dampak negatif. Hal ini sesuai dengan penelitian Muhammad Mujib (2013) bahwa penggunaan internet di kalangan peserta didik SMA di Yogyakarta cenderung ke arah positif. Artinya mayoritas responden menggunakan internet untuk hal-hal yang positif dalam hal ini adalah sebagai media belajar. Walaupun demikian cenderung ada dari responden yang menggunakan internet ke arah yang negatif seperti menggunakan internet hanya untuk mencari hiburan saja (main Games). Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan kepada guru bimbingan dan konseling, wali kelas dan peserta didik, tentang dampak penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar peserta didik kelas X di SMAN 4 Palangka Raya maka hasilnya tersebut mempunyai dampak positif bagi peserta didik di sekolah, namun
juga ada dampak negatif dari media sosial bagi motivasi peserta didik di sekolah SMAN 4 Palangka Raya, media sosial berdampak positif terhadap motivasi belajar peserta didik karena peserta didik menggunakannya untuk mencari bahan pelajaran yang sulit atau yang tidak ada di buku dan di perpustakaan. KESIMPULAN Hasil dari wawancara yang mengacu pada fokus penelitian dan indikator yang peneliti berikan kepada responden (guru bimbingan dan konseling, wali kelas, dan peserta didik) tentang penggunaan media sosial bagi peserta didik kelas X di SMAN 4 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa : penggunaan media sosial lebih ke arah yang positif karena peserta didik menggunakannya untuk mencari sumber belajar, informasi tentang pelajaran, dan sebagai sarana berdiskusi. DAFTAR PUSTAKA Kalteng pos. 2015. Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia. http://kaltengpos.web.id/berita/detail/16938/jumlah-penggunainternet-di- indonesia-terbesar-di-dunia. Diunduh pada hari senin tanggal 5 April 2015 pukul 16.35 WIB. Mujib, Muhammad. 2013. Pengaruh penggunaan internet terhadap hasil belajar peserta didik SMA di kota Yogyakarta. Universitas islam negeri sunan kalijaga. Yogyakarta. Lesmana, Aditya. 2012. Analisis pengaruh media sosial tweeter terhadap pembentukan Band attachment. Universitas Indonesia: Jakarta. Purnama, Hadi. 2011. Media sosial di era pemasaran. Corporate Ana marketing Communications. Jakarta.