Masjid 26 Februari 2015

dokumen-dokumen yang mirip
Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

ARSITEKTUR BYZANTIUM

BAB IV ANALISIS AKULTURASI BUDAYA CHINA DAN JAWA TERHADAP MASJID CHENG HOO

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat, rukun kedua dari agama

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

BAB I PENDAHULUAN. Maamun Al-Rasyid Perkasa Alamsjah IX yang menjadi Sultan ketika itu. Menurut

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut

Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa-bangsa asing yang datang ke Indonesia.

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

STUDI PENGEMBANGAN PECINAN LASEM SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA TUGAS AKHIR. Oleh : Indri Wahyu Hastari L2D

10 Masjid Tertua Di Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pangaraian mulai dibangunan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki ciri khas arsitektur bangunan yang berbeda-beda, baik

BAB IV NILAI-NILAI BUDAYA PADA ARSITEKTUR MASJID ASHABUL KAHFI PERUT BUMI. A. Bentuk-Bentuk Arsitektur Masjid di Dunia Islam

MASJID CHENG HOO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. tradisional, dengan karakter dan gaya seni masing-masing. kepentingan dan fungsi-fungsi dalam kehidupan.

Pengaruh Hindu pada Atap Masjid Agung Demak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Banyak telaah dan penelitian menunjukkan bahwa pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

BAB V PENUTUP. Masjid Agung Demak mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB IV PERAN PEMBERI TUGAS ATAU KLIEN

AKULTURASI BUDAYA PADA INTERIOR MASJID INDRAPURI DI ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

BAB I Pendahuluan. 1.1 Multimedia Interaktif Flash Flip Book Pakaian Adat Betawi

BAB I PENDAHULUAN. Masjid pertama dalam Islam yaitu Masjid Quba, masyarakat Madinah

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

ARTIKEL ILMIAH OBYEK ARSITEKTUR YANG MENGANDUNG BAHASAN TENTANG SAINS ARSITEKTUR

Transformasi Atap Masjid Raya Bandung

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Pendidikan Agama Islam

BAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.

TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis konsep tinjauan historis terdiri dari dua kata yakni tinjauan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumatera Utara memiliki beberapa Kesultanan pada masanya, yang

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Agama memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan, banyak

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

BAB I PENDAHULUAN. etnis Tionghoa sudah terjadi sejak lama. Orang-orang China yang bermukim

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

Matakuliah : W0122 SEJARAH SENI RUPA 2 Tahun : 2009/2010. SENI RUPA TIMUR SENI ISLAM Pertemuan 12

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PASAR IKAN DAN PASAR FESTIVAL IKAN DI SUNDA KELAPA

BAB I PENDAHULUAN. bayang-bayang kekuasaan Kesultanan Melayu Deli. Kesultanan Melayu Deli

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Bab I. Pendahluan. kampung, desa, kecamatan bahkan di sekolah dan di kantor-kantor. perkembangan yang positif dari fisik maupun kerohaniaan.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya

Wilangan 17 Kota Emas

Bayanaka Canggu. tentang sebuah rumah peristirahatan di Bali, 2007 oleh: Fransiska Prihadi 1

disamping didasarkan pada aspek kebudayaan juga dipertimbangkan dari sifat bahan dan

BAB 3 KAJIAN TIPOMORFOLOGI ARSITEKTUR PERCANDIAN BATUJAYA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

2015 ORNAMEN MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA

BAB II DESA SENDANGDUWUR. Sebelah Selatan Wilayah Kecamatan Paciran serta memiliki Luas Wilayah + 22,5

UKDW BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan 1

Transkripsi:

Masjid 26 Februari 2015

Makalah Islam Masjid Sigit Kamseno (Pengurus Komunitas One Day One Juz dan Kontributor di Sejumlah Media Islam Online)

Seorang teman tak bisa menyembunyikan kekagumannya saat mengunjungi sebuah Masjid di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berkali-kali ia bilang bangunan bersejarah itu mirip Klenteng, meriah dengan balutan warna merah dan gaya arsitektur khas Tiongkok. Padahal, rumah ibadah yang dibangun pada abad XV itu adalah sebuah Masjid, rumah ibadah umat Islam. Masjid itu bernama Masjid Laksmana Cheng Ho. Cheng Ho atau Haji Mahmud Syams (1371-1433), adalah penjelajah yang berlayar ke Nusantara sejak 1405 hingga 1433. Ia dikenal sebagai orang kepercayaan kaisar Yongle, penguasa ketiga Dinasti Ming, yang memerintah pada tahun 1403 hingga 1424 di daratan Tiongkok sana. Selain di Semarang, Masjid Laksmana Cheng Ho juga terdapat di sejumlah kota lain seperti Palembang, Surabaya dan Pasuruan. Melihat arsitekturnya yang unik, saya teringat model arsitektur sejumlah Masjid lain di Nusantara. Sebab, pola arsitektur Masjid memang sangat dipengaruhi oleh warisan sosio-kultural lokal yang tidak bisa dipisahkan. Dalam sejumlah literatur, kita tahu bahwa model Masjid di Indonesia banyak dipengaruhi oleh gaya arsitektur Hindu dan Buddha yang telah tumbuh berabad-abad sebelum kedatangan Islam ke Nusantara. Sebagai dua contoh utama, kita bisa melihat gaya arsitektur Masjid Agung Demak. Pola atap berundak Masjid Agung Demak yang kemudian menginspirasi Masjid lain di Indonesia itu dipengaruhi oleh akulturasi arsitektur Jawa Kuno pada masa kerajaan Hindu yang berhulu di India Selatan. India Selatan adalah tempat lahirnya sejumlah kerajaan Hindu, seperti kerajaan Andra, Pallawa, dan Colamanda. Atap yang bertingkat dan semakin mengecil ke atas lazim kita jumpai pada Pura milik umat Hindu. Berbeda dengan Masjid Agung Demak yang atapnya berundak-undak, atap Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, berbentuk kubah. Arsitektur kubah Masjid Baiturrahman ini dipengaruhi oleh warisan India Utara dan Persia. Sebagaimana model Masjid Agung Demak yang berundak, model kubah yang serupa dengan Masjid Raya Baiturrahman juga lazim kita jumpai pada sejumlah Masjid di Indonesia. Jika model Masjid Demak dipengaruhi warisan arsitektur Hindu, sejumlah sejarawan menduga kubah-kubah serupa Masjid Baiturrahman

ini dipengaruhi oleh tradisi Buddha dari India Utara, tempat lahirnya kerajaan bercorak Buddha seperti Kerajaan Maurya, atau kerajaan Gupta. Jika model atap berundak-undak mengingatkan kita pada Pura milik umat Hindu, maka model kubah ini mengingatkan kita pada bentuk stupa yang mudah kita temui pada candi bercorak Buddha. Di Afrika, arsitektur Masjid tradisional lebih unik lagi. Masjid Agung Djenne, di Republik Mali, dibentuk bergaya Soudanese. Bangunan yang diakui sebagai satu dari 10 Masjid terunik di dunia ini dibangun dari tanah liat dan minim ornamen, sejumlah batang pohon nampak menyembul dari dinding-dinding Masjid. Masjid Agung Djenne dikenal sebagai landmark terpenting di negara beribukota Bamako itu. Selain di Mali, gaya Masjid dengan arsitektur serupa tersebar luas di Niger, Ghana, Senegal, hingga Pantai Gading. Menikmati arsitektur Masjid di seluruh dunia, kita akan paham bahwa gaya arsitektur dan ornamen Masjid tidak terlepas dari tradisi dan ciri khas lokal masyarakat setempat. Mulai dari kemegahan Aya Sophia di Turki dengan ciri khas kubah-kubahnya yang besar, hingga Masjid Raya Medan yang dipengaruhi gaya Italia-Spanyol. Dari Masjid Xi an yang berarsitektur Asia Timur di Tiongkok, hingga Masjid Kubah Emas Dian al-mahri di Depok yang dipengaruhi gaya Persia. Dari Masjid Agung Ulugh Beg, Uzbekistan yang memesona, hingga Masjid Raya Patimburak nan mungil dan menyejarah di Papua. Dari Masjid di Chercell, Aljazair yang mirip polis-polis Yunani kuno, hingga menara Masjid Kudus yang mirip candi di Jawa. Semua hadir sesuai dengan ciri khas, bersebangun dengan perkembangan tradisi dan kebudayaan masing-masing. Di era modern, arsitektur Masjid nampak makin menarik. Masjid e-tobba di Karachi, Pakistan, nyaris seluruh badannya hanya berbentuk kubah. Di Indonesia, Masjid al-irsyad Kota Baru Parahyangan besutan arsitek kenamaan Ridwan Kamil, mendapat penghargaan sebagai satu-satunya tempat ibadah di Asia yang masuk lima besar Building of the Year 2010 versi National Frame Building Association yang melibatkan 15000 arsitek ternama dunia. Jika Anda bepergian ke Bandung, cobalah sejenak mampir shalat Maghrib di Masjid berbentuk kubus berkomposisi tiga warna itu. Semburat cahaya matahari akan masuk dari bagian depan Masjid, di dekat mihrab terbuka yang dikelilingi kolam. Gemericik air dan

tiupan angin dari celah-celah dindingnya yang bertuliskan kaligrafi raksasa akan menambah kenikmatan saat sujud menghamba, pasrah pada Dia Yang Maha Kuasa. Masjid, secara bahasa artinya tempat sujud. Sebutannya macam-macam, orang Sunda kerap menyebutnya Masigit, Masjid-masjid kecil di Indonesia acap disebut Mushalla, Surau, Langgar, dll. di Guinea, Afrika sana, orang menyebutnya Missidi, di Nigeria disebut Massalatai, di Inggris ia disebut Mosque. Mosque kemudian digunakan secara luas sebagai terjemahan dari kata Masjid. Tapi sebagian orang tak mau menyebut Mosque karena mengira kata tersebut berasal dari mosquito yang berarti nyamuk, binatang kecil yang mesti dibinasakan. Kata ini dianggap penghinaan karena berhulu dari dendam Eropa atas Perang Salib. Padahal, Mosque sebetulnya berakar dari bahasa Spanyol, Mezquita yang berarti Masjid. Mezquita ini juga diserap oleh Prancis Mosquee, dan Italia Moschea/Moscheta. Spanyol mengenal Mezquita lebih awal seiring berkuasanya Dinasti Umayyah di Andalusia sejak abad ke-8. Masjid, tiga paling utama di antaranya adalah Masjid al-haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid al-aqsha di Palestina. Ia dipenuhi kedamaian dan ketenangan. Keberkahan dan ketentraman. Di Indonesia, Masjid jumlahnya beratusribu. Mulai dari Masjid Raya, Masjid Agung, hingga Mushallamushalla kecil. Di tiap RT setidaknya ada satu Mushalla, jaraknya saling berdekatan, adzan dari menaranya terdengar bersahutan saat waktu Shalat tiba. Namun konon ia merupakan tempat yang paling jauh, paling tinggi dan melelahkan. Seorang pendaki gunung siap menjelajah ribuan meter untuk mendaki, tapi berat melangkah 100 meter menuju Masjid. Seorang pekerja kantor naik tangga ke lantai atas untuk jalankan rutinitas, tapi berat menuju Masjid saat tiba waktu Shalat. Seorang penyuka games habiskan waktu berjam-jam di depan layar, tapi berat untuk sekian menit bersimpuh di dalam Masjid. Mari merindu, saat panggilan Tuhan datang, umat berbondong menuju Masjid, khusyu ibadah disela lelah bekerja. Mari merindu, mereka yang rajin urus agama, berbondong ke Masjid saat waktu Shalat tiba, berpasrah dan menafakuri perjalanan. Mari merindu, mereka yang menulis artikel dakwah, mencontohkan ke Masjid berduyun-duyun tatkala adzan bersahutan. Mari merindu, umat ini penuhi

rumah Allah, agar ia tak kosong saat tiba waktu shalat. Sepi dan sunyi, lengang berdebu, ditinggalkan umatnya yang sedang bekerja kelelahan. (ska/bimasislam) Sumber: bimasislam.kemenag.gi.id-informasi-opini