PERAN PENTING UNIT COST SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN STRATEGI DAN TARIF RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan Pemahaman Biaya Unit Cost Biaya dan kaitannya dengan subsidi Tarif berdasarkan Unit Cost

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif ini dengan tujuan untuk

BAB II BAHAN RUJUKAN

AKTIVA TETAP (FIXED ASSETS )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII di Jln. Sindang

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Pengertian Akuntansi Biaya Carter & Usry (2006;11)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN III: LAPORAN KEUANGAN DAN SIKLUS AKUNTANSI. Tujuan Pembelajaran:

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. 7.1 Ringkasan Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II HARGA POKOK PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Hansen dan Mowen (2004:40) mendefinisikan biaya sebagai:

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

Lampiran 1 Pengelompokan Biaya Rawat Inap dan Cost Driver Kamar Rawat Inap

LAPORAN KEUANGAN. (Aplikasi Bidang Kesehatan & Rumah Sakit)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Menurut pasal 1 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2008 Tentang Usaha. Mikro, Kecil dan Menengah bahwa usaha mikro adalah usaha

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Modul ke: Job Order Costing. Konsep Job Order Costing. Fakultas FEB. Minanari, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Harga Pokok Produk. rupa sehingga memungkinkan untuk : a. Penentuan harga pokok produk secara teliti

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai

BAB II TELAAH PUSTAKA. (cost) dapat dipisahkan menjadi aktiva atau assets dan biaya. Biaya dianggap

BAB II LANDASAN TEORITIS

AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA. Dasar Akuntansi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Definisi akuntansi manajemen menurut Abdul Halim (2012:5) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ABC DI PT TMG. SURABAYA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

PERAN PENTING UNIT COST SEBAGAI DASAR KEBIJAKAN PENETAPAN STRATEGI DAN TARIF RUMAH SAKIT Oleh : Prof. Dr. Wasis Budiarto, Drs.Ec.MS Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakar

PENGERTIAN AKUNTANSI??????????

PENGERTIAN Menurut American Accounting Association :.adalah suatu proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tsb Terdapat 2 pengertian : Merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi Informasi ekonomi yang dihasilkan diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan

BIDANG AKUNTANSI (1) 1. Akuntansi keuangan (financial accounting) berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan Harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kpd pihak-pihak di luar perusahaan 2. Akuntansi Pemeriksaan (auditing) Berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas thd laporan yg dihasilkan oleh akuntansi keuangan Konsep yg mendasari adalah obyektivitas dan independensi dari pemeriksa Hampir semua perusahaan besar mempekarjakan pegawai yg berfungsi sebagai pemeriksa intern (internal auditor)

BIDANG AKUNTANSI (2) 3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting) Kegunaannya adalah untuk mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan Dapat dilihat pada penetapan harga jual, metode produksi, investasi dan pembelanjaan 4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting) Menekankan pada penetapan dan kntrol atas biaya Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya, baik biaya yg telah maupun yg akan terjadi Informasinya berguna bagi manajemen sebagai kontrol atas kegiatan yg telah dilakukan dan untuk masa mendatang

BIDANG AKUNTANSI (3) 5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting) Berkaitan dengan konsep, metode dan cara pelaporan untuk perpajakan perusahaan Akuntan dpt berperan dalam perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan administrasi perpajakan, atau mewakili perusahaan di kantor pajak 6. Sistem Informasi (Information System) Menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yg diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif Melalui sistem ini, diproses informasi yg diperlukan untuk menyusun laporan kpd pemegang saham, kreditur, badan pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai atau pihak lain Akuntan berperan dlm perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan

BIDANG AKUNTANSI (4) 7. Penganggaran (Budgeting) Berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisa dana pengontrolannya Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan, yg berisi rencana kegiatan yg akan dilaksanakan untuk masa yang akan datang dalam satuan moneter (Rp) 8. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting) Mengkhususkan pd pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yg terjadi di badan pemerintah Menyediakan laporan akuntansi tentang aspek bisnis (business aspect) dari administrasi keuangan negara

PERSAMAAN AKUNTANSI KEKAYAAN = SUMBER PEMBELANJAAN Sumber pembelanjaan dibagi 2, yaitu dari kreditur dan pemilik Sumber pembelanjaan dari kreditur disebut kewajiban (liabilities) atau hutang Sumber pembelanjaan dari pemilik disebut modal Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, yang merupakan sumberdaya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL

LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan meliputi neraca (balance sheet), perhitungan rugi laba (income statement) dan laporan perubahan modal (statement of owners equity) Neraca adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu Perhitungan rugi laba adalah ikhtisar pendapatan dan biaya untuk jangka waktu tertentu (misalnya satu bulan, setahun) Laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yg terjadi selama jangka waktu tertentu NERACA Bentuk skontro : penyajian neraca di mana aktiva diletakkan di sebelah kiri sedangkan kewajiban dan modal disebelah kanan Bentuk stafel : penyajian neraca dimana kewajiban dan modal doletakkan dibawah aktiva (biasanya untuk laporan rugi laba)

Jenis Perusahaan Perdagangan Pabrikasi (manufaktur) Jasa $

Kebutuhan Informasi Pembuatan Keputusan INFORMASI? Operasi? AKUNTANSI BIAYA

Accounting Financial Accounting Management Accounting

Tujuan Umum Organisasi Tujuan Khusus Laporan Akuntansi Keuangan Perencanaan untuk mencapai tujuan Laporan Akuntansi Manajemen Operasi Hasil Sesungguhnya Data Akuntansi Biaya

Information System Management Information System Acc Information System Cost Accounting System

Accounting Data Base Fin Acc Man Acc COST ACCOUNTING DATA BASE

Konsep Biaya Cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Expenses adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis

Objek Biaya Objek atau tujuan biaya adalah tempat dimana biaya atau aktivitas diakumulasikan atau diukur Unsur aktivitas-aktivitas yang dapat dijadikan sebagai objek biaya adalah : produk, produksi, departemen, divisi, batch dari unit-unit sejenis, lini produk, kontrak, pesanan pelanggan, proyek, proses dan tujuan strategis.

Penelurusan Biaya ke Objek Biaya Langsung adalah biaya yang dapat ditelusuru secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke sasaran biaya atau objek biaya

Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan Berdasarkan Volume Produksi Berdasarkan Departemen dan Pusat Biaya Berdasarkan Periode Akuntansi Berdasarkan Pengambilan Keputusan

Berdasarkan Fungsi Biaya Investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk barang modal yang berhubungan dengan pembangunan maupun pengembangan fisik dan kapasitas produksi yang kegunaannya bisa selama 1 tahun atau lebih (misal: biaya pembangunan gedung, pembelian alat medis) Biaya Operasional adalah biaya yang diperlukan untuk mengoperasionalkan atau melaksanakan kegiatan-kegiatan barang modal dalam suatu proses produksi (biaya gaji, obat, perjalanan dsb) Biaya Pemeliharaan adalah biaya yang diperlukan untuk menjaga atau mempertahankan kapasitas barang investasi agar barang investasi dapat bertahan lama (biaya pemeliharaan gedung, pemeliharaan alat dsb)

Berdasarkan Volume Produksi Biaya Tetap. Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap perunit berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan. Biaya Variabel. Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear antara biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel. Biaya Semi Variabel. Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding/proporsional.

Berdasarkan Departemen dan Pusat Biaya Biaya Langsung Departemen, yaitu biaya yang dapay ditelusuri secara langsung ke departemen yang bersangkutan Biaya Tidak Langsung Departemen, yaitu biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke departemen yang bersangkutan

Berdasarkan Periode Akuntansi Capital Expenditure (Pengeluaran Modal). Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis pengeluaran ini dikapitalisirdan dicantumkan sebagai harga perolehan. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluaran ini memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan pengeluaran ini sifatnya tidak rutin. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan). Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran ini terjadi. Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode terjadinya pengeluaran tersebut, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya pengeluaran ini sifatnya rutin.

Berdasarkan Pengambilan Keputusan Biaya Relevan, yaitu biaya masa akan datang yang berbeda dalam beberapa alternatif yang berbeda Biaya Tidak Relevan, yaitu biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun.

Elemen Biaya Relevan Biaya Diferensial, selisih biaya yang berbeda dalam beberapa alterrnatif pilihan, disebut juga biaya marginal atau biaya incremental. Biaya Kesempatan, kesempatan yang dikorbankan dalam memilih suatu alternatif Biaya Tersamar, yaitu biaya yang tidak kelihatan dalam catatan akuntansi tetapi mempengaruhi dalam pengambilan keputusan Biaya Nyata, biaya yang benar-benar dikeluarkan akibat memilih suatu alternatif Biaya yang Dapat Dilacak, biaya yang dapat dilacak kepada produk selesai.

Elemen Biaya Tidak Relevan Biaya masa lalu, yaitu biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Biaya terbenam, yaitu biaya yang tidak dapat dikembalikan.

Perilaku Biaya Biaya Tetap Unsur biaya yang besarnya tetap, selama periode tertentu, tanpa dipengaruhi oleh banyak/sedikitnya produk yang dibuat atau dijual Contoh: Depresiasi bangunan, Gaji Direksi, Sewa Ruangan Biaya Biaya Tetap Y = C Jml Produk 27

Perilaku Biaya Biaya Variabel / Biaya Berubah Unsur biaya yang besarnya berubah-ubah sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu Biaya Contoh: Biaya bahan langsung Biaya Variabel Y = Ax Jml Produk 28

Perilaku Biaya Biaya Semi Variabel Unsur biaya yang besarnya berubah-ubah, tetapi tidak sebanding dengan perubahan jumlah produk yang dibuat dan dijual, selama suatu periode waktu tertentu Contoh: Biaya perawatan mesin produksi, biaya listrik Biaya Biaya Semi Variabel Y = Ax+C Jml Produk 29

Perilaku Biaya BK=biaya keseluruhan BV Biaya BSV BT Jml Produk 30

Perilaku Biaya Persamaan perilaku biaya BK = BT + BV BV = BVS x JP BK = BT + BBS x JP BK = Biaya Keseluruhan (Rp/periode) BT = Biaya Tetap (Rp/periode) BV = Biaya Variabel (Rp/periode) BVS = Biaya Variabel Satuan (Rp/satuan) JP = Jumlah Produk (satuan/periode) 31

Perilaku Biaya Satuan Persamaan perilaku biaya satuan BKS = BTS + BVS BTS = BT/JP BKS = BT/JP + BVS BKS = Biaya Keseluruhan Satuan(Rp/satuan) BTS = Biaya Tetap Satuan (satuan) 32

Perilaku Biaya Satuan Biaya Satuan BKS BVS BTS Jml Produk 33

Menaksir Perilaku Biaya Pendekatan untuk menaksir perilaku biaya (baik Biaya Tetap maupun Biaya Berubah) antara lain dengan Analisis Regresi Contoh: Bulan ke Jumlah produk (satuan) Biaya Keseluruhan (Rp) 1 1000 3.000.000 2 1250 3.200.000 3 1100 3.080.000 4 1050 3.050.000 5 1125 3.100.000 6 1300 3.225.000 Dengan analisis regresi diperoleh persamaan: BK = 22.714JP + 3.000.000, dengan koefisien korelasi 0,2375 34

Analisis Titik Impas Dilakukan dengan menambahkan unsur hasil penjualan ke dalam analisis perilaku biaya Rumus KK = HP BK HP = HJS X JP BK = BT + BBS X JP Sehingga KK = HJS X JP BT BBS X JP KK = (HJS BBS)JP - BT 35

Analisis Titik Impas KMS = HJS BBS Sehingga KK = KMS X JP BT Jpu = (BT + KK)/KMS Jpi = BT/KMS Keterangan: KK HP HJS KMS Jpu Jpi = keuntungan kotor (Rp./periode) = hasil penjualan (Rp./periode) = harga jual satuan (Rp./satuan) = kontribusi margin satuan (Rp./satuan) = Jumlah produk untuk memperoleh keuntungan sebesar KK (satuan/periode) = Jumlah produk untuk mencapai titik impas (satuan/periode) 36

Analisis Titik Impas HP Biaya & Penju alan TI Untung BK Rugi JPi JP 37

Analisis Titik Impas Keuntungan KK 0 TI Untung BK Rugi -BT JPi JP 38

Analisis Titik Impas Contoh: Harga jual satuan : Rp 100.000/satuan Jumlah produk : 4000 satuan/bulan Diperoleh: KMS = 100.000 50.000 = Rp 50.000/satuan JPi = 100.000.000/50.000 = 2.000 satuan/bulan KK = 50.000 x 4.000 100.000.000 = Rp 100.000.000 / bulan Disamping itu: BKS = 100.000.000/4000 + 50.000 = Rp 75.000/satuan Jika ingin memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp 50.000.000/bulan, maka : JPu = (100.000.000+50.000.000)/50.000 = 3.000 satuan /bulan 39

Bahan Baku ARUS FISIK PERUSAHAAN MANUFAKTUR Tenaga Kerja PRODUK JADI Overhead 40

Pembebanan Biaya ke Biaya Langsung Biaya Bahan Produk Obyek Biaya Biaya Tenaga Kerja PRODUK Biaya tdk Langsung Biaya Overhead Pabrik Alokasi 41

BIAYA TAK LANGSUNG

Definisi Biaya Tak Langsung (Overhead Cost) Mencakup semua biaya yang timbul di rumah sakit yang tidak bisa dikaitkan secara langsung pada hasil produk rumah sakit Contoh : Pekerja Tak Langsung Gaji Pimpinan Depresiasi Bahan Tak Langsung Pajak Kekayaan Biaya Lembur Asuransi Perawatan Gedung 43

Hubungan Antara Jenis Biaya Langsung Berubah/Variabel Tetap Tidak Langsung 44

Hubungan Antara Jenis Biaya Biaya Langsung Contoh: Obat-obatan yang digunakan OBYEK BIAYA Contoh: Rawat Inap Biaya Tidak Langsung Contoh: Gaji direktur 45

Pembebanan Biaya Tak Langsung Volume Based Costing BTL Pemicu biaya : satuan produk (jumlah hari rawat), jam penggunaan alat, jam pekerja langsung Activity Based Costing Pemicu biaya : satuan pada tiap aktivitas yang dilakukan untuk mengobati penyakit /merawat penderita 46

Volume Based-Costing Jumlah hari rawat Penyakit A : 5.000 org-hr Jumlah hari rawat Penyakit B : 15.000 org-hr Total : 20.000 org-hr BTL tetap = Rp 25.000.000 BTL berubah = Rp 15.000.000 --------------------------------------------------------------------------------------------- BTL = Rp 40.000.000 BTL Peny A = 5.000/20.000 x Rp 40.000.000 = Rp 10.000.000 BTL Peny B = 15.000/20.000 x Rp 40.000.000 = Rp 30.000.000 47

Kelebihan dan Kekurangan Volume Based-Costing + Volume Based-Costing adalah cara yang mudah dan cepat dalam pembebanan Biaya Tak Langsung (BTL) - Tidak menggambarkan biaya sebenarnya yang dibutuhkan dalam pengobatan setiap penyakit - Tidak memperhitungkan waste dalam proses pengobatan setiap penyakit - Pembebanan biaya menjadi tidak akurat sehingga dapat menyebabkan penentuan harga pengobatan penyakit yang tidak tepat 48

Activity Based-Costing 1 KONSEP Setiap pengobatan penyakit yang berbeda spesifikasinya membutuhkan sumber daya yang berbeda jenis dan jumlahnya PENYAKIT -A Karakteristik pengobatan penyakit membutuhkan proses perawatan yang lebih lama dengan teknik dengan peralatan yang lebih canggih PENYAKIT -B Karakteristik pengobatan membutuhkan proses perawatan yang standar minimal dengan peralatan yang biasa dan manual Biaya perawatan alat dibebankan lebih besar kepada produk A, sedangkan gaji pengawas dan asuransi dibebankan lebih besar kepada produk B 49

Activity Based-Costing 2 Langkah-1 Identifikasi Obyek Biaya Langkah-2 Identifikasi Biaya Langsung Produk Penyakit -A Penyakit -B Bahan Langsung Pekerja Langsung Langkah-3 Identifikasi Aktivitas untuk Menghasilkan Pengobatan pasien Tersebut Pemeriksaan &Anamnese Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penunj medis lain Tindakan medis Pemberian resep/pbat-obatan Administrasi 50

Activity Based-Costing 3 Langkah-4 Identifikasi Biaya Tidak Langsung yang Timbul karena Aktivitas-aktivitas Tersebut Bahan Tak Langsung Pekerja Tak Langsung Gaji Pimpinan Depresiasi Gedung Perawatan Mesin Asuransi Langkah-5 Alokasikan biaya tidak langsung untuk setiap tindakan/aktivitas berdasarkan pemicu biaya yang sesuai Biaya Tidak Langsung Bahan Tak Langsung Pekerja Tak Langsung Gaji Pimpinan Depresiasi Gedung Perawatan Alat Asuransi Pemicu Biaya Jumlah hari rawat Jam Kerja Jumlah karyawan yang bertugas Luas Setiap Unit Kerja Jumlah pasien Jumlah karyawan Setiap Unit 51

Activity Based-Costing 4 Langkah-6 Hitung Alokasi Biaya Tak Langsung Berdasarkan Aktivitas untuk Pengobatan setiap Pasien/Penyakit Penyakit -A BTL Pemeriksaan BTL Laboratorium BTL Penunjang medik lain BTL Tindakan medik BTL Resep/obat-obatan BTL Administrasi =.. =.. =.. =.. =.. =.. Penyakit -B BTL Pemeriksaan =.. BTL Laboratorium =.. BTL Penunjang medik lain =.. BTL Tindakan medik =.. BTL Resep/Obat-obatan =.. BTL Administrasi =.. Jumlah =.. Jumlah =.. 52

Kelebihan Activity Based-Costing Activity Based-Costing (ABC) memberikan pandangan lebih dalam untuk pihak manajemen tentang struktur biaya yang lebih jelas dalam pengobatan pasien dengan kasus penyakit yang berbeda Activity Based-Costing (ABC) mengalokasikan biaya pengobatan dengan lebih akurat, memberikan data yang lebih rinci tentang biaya setiap aktivitas dan pemicunya Activity Based-Costing (ABC) dapat digunakan sebagai dasar dalam program pengurangan biaya (cost reduction) berdasarkan perhitungan waste setiap aktivitas Activity Based-Costing (ABC) dapat menjadi dasar evaluasi biaya dalam pengembangan pengobatan karena memperlihatkan pengobatan mana yang sebenarnya memiliki keuntungan lebih tinggi (biaya lebih kecil) 53

Kelebihan Activity Based-Costing di Rumah Sakit Dengan Activity Based-Costing (ABC) dapat diketahui besaran beaya pelayanan di tiap bagian Dengan Activity Based-Costing (ABC) maka anggaran pelayanan lebih berorientasi pada pelayanan Dengan Activity Based-Costing (ABC) memungkinkan penghitungan beaya tambahan di RS misalnya utk beaya pendidikan 54

Kekurangan Activity Based-Costing Activity Based-Costing (ABC) memerlukan pengukuran yang lebih rinci dalam berbagai pemicu biaya. Untuk mewujudkan hal ini, perusahaan memerlukan usaha lebih dalam mengukur besar masing-masing pemicu biaya Activity Based-Costing (ABC) menuntut pihak manajemen untuk menetapkan pemicu biaya yang tepat dan sesuai Besarnya pemicu biaya harus di-update secara periodik Pengukuran yang rinci membuat Activity Based-Costing (ABC) sulit untuk diimplementasikan karena keterbatasan sumber daya, selain itu pengukuran berbagai pemicu biaya juga bisa menimbulkan biaya baru yang tidak sedikit 55

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Timbul sebagai akibat kebutuhan menejemen RS akan informasi akutansi yg mampu menggambarkan konsumsi sumberdaya dalam berbagai aktivitas produksi pelayanan kesehatan: 1. Persaingan perlu produk yg Cost Effective 2. Produk yg cost effective perlu pengendalian Value added & No Value added activities 3. Market Driven strategy memerlukan manajemen produksi yang inovativ

LANGKAH PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE ABC (1) (1) Mengidentifikasi aktivitas dan atribut yang terkait proses pelayanan pengobatan di bagian/unit di RS (2) Mengklasifikasikan aktivitas primer dan sekunder, aktivitas value added dan aktivitas non value added di bagian/unit di RS (3) Mengidentifikasi sumber daya yang digunakan oleh tiap aktivitas (4) Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas pelayanan

LANGKAH PENGHITUNGAN UNIT COST DENGAN METODE ABC (2) (5) Membebankan biaya aktivitas penunjang (sekunder) ke aktivitas primer (6) Pengelompokan aktivitas pelayanan kesehatan kedalam kelompok sejenis (cost driver dan level yang sama) berdasarkan karakter yang sama kedalam satu cost pool (7) Menghitung pool rate (biaya kelompok) (8) Menghitung biaya per aktivitas untuk menghasilkan unit cost produk pelayanan kesehatan di bagian/unit di RS

Pembiayaan Rumah Sakit REAL COST UNIT COST SERVICE COST Untuk Bagian bagian tertentu TARIF kelas VIP sesuai perda masih lebih kecil dibanding servise cost

Unit Cost Berdasarkan DRG 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Series1

Hubungan antara harga dan demand Rp D Unit Pelayanan

Hubungan antara harga dan demand Rp S D Unit Pelayanan

Hubungan antara harga dan demand Rp S D Unit Pelayanan

Beaya Rumah Sakit (rawat inap) 0 50 100

Beaya Rumah Sakit (rawat inap) 2007 2010 2012

Beaya Rumah Sakit (rawat inap) Subsidi Pem Kab Subsidi dr karyawan Ditanggung Pasien 2007

Faktor yg mempengaruhi beaya Pelayanan Kesehatan Inflasi beaya umum Integrasi dari beaya pelayanan, penelitian, dan kemajuan IPTEK Adanya kebebasan klinis dari klinisi Mengejar perkembangan IPTEKDOK Menetapkan status sbg benchmark

MATRIK BIAYA BIAYA INVESTASI BIAYA OPERASIONAL BIAYA PEMELIHARAAN BIAYA TIDAK LANGSUNG Gedung kantor, administrasi, ruang data, loket, ruang direktur, halaman, gudang, mebel administrasi, alat non medis lain dsb Gaji staf administrasi, gaji direktur, pesuruh, non medis lain, ATK, bahan habis pakai rumah tangga dsb Pemeliharaan gedung kantor, garasi, pemeliharaan kendaraan BIAYA LANGSUNG Gedung poliklinik, ruang perawatan, ICU/ICCU, ruang periksa penunjang medik, operasi, alat medis, alat laboratorium Gaji petugas kesehatan, obat dan bahan habis pakai medis, bahan laboratorium, makan pasien rawat inap Pemeliharaan gedung pelayanan pasien, pemeliharaan alat

PUSAT BIAYA Pusat biaya (cost centre) adalah tempat atau unit di mana biaya tersebut digunakan, terdiri dari 2 yaitu : 1. Pusat biaya penunjang adalah tempat atau unit di mana biaya tidak langsung (indirect cost) digunakan atau biaya-biaya yang terdapat pada unit-unit yang menunjang produksi 2. Pusat biaya produksi adalah tempat atau unit di mana biaya langsung (direct cost) digunakan atau biaya-biaya yang terdapat pada unit-unit produksi (yang memberikan layanan pasien)

TAHAPAN PENGHITUNGAN UNIT COST 1. Menetapkan satuan waktu dan batasan unit 2. Identifikasi pusat biaya produksi dan penunjang 3. Identifikasi seluruh biaya yang ada di RS sesuai waktu yang ditetapkan 4. Distribusikan biaya dari pusat biaya penunjang ke pusat biaya produksi (standar distribusi tunggal/ganda) 5. Buat rekapitulasi hasil distribusi untuk memudahkan perhitungan biaya pada unit produksi 6. Inventarisasi seluruh pelayanan kesehatan di RS sesuai dengan unit produksi dan output yang dihasilkan 7. Hitung biaya satuan pelayanan, dengan membagi biaya total pada masing-masing unit dengan output unit ybs

SELAMAT MEMPRAKTEKKAN!