METODOLOGI PENELITIAN. penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003 : 93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi (2003:93), metode penelitian adalah cara yang dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. (classroom action research) yang mampu menawarkan cara baru untuk

III. METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara yang dilakukan secara sistematis mengikuti

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode, karena

III. METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

I. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Clas room action research) CAR. Dari namanya sudah

METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang akan dilaksanakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Clas room action

III. METODELOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Arikunto dkk (2007: 58)

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODOLOGI PENELITIAN. tindak kelas (Classroom Action Research) CAR. Dari namanya sudah

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian terhadap subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan, karena penelitian ini dilakukan

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan

III. METODE PENELITIAN. penelitian suatu subyek akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindak kelas ( PTK )karena

I. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research). Menurut Suhardjomo (2007: 58) Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman peneliti tindak kelas (Clas

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

III. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang

III. METODE PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode tindak

I. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan,

III. METODE PEMBELAJARAN

I. METODOLOGI PENELITIAN. meningkatkan atau mengefektifkan proses belajar mengajar dengan menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam. pengumpulan data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, peneliti ini menggunakan metode tindakan

I. METODE PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid,

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Negeri 1 Tri Tunggal Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. suatu penelitian terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti

METODOLOGI PENELITIAN. karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan. hal ini peneliti akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini

I. METODOLOGI PENELITIAN. kelas, (Classroom Action Research). Jenis penelitian ini mampu menawarkan

I. METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran.penelitian tindakan kelas ini hakikatnya merujuk pada suatu gerak

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK). Penentuan bentuk penelitian ini karena kegiatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. dalam sebuah kelas secara bersama (Didik dan Wahyu, 2011: 3).

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

I. METODE PENELITIAN. atau disebut juga dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. penelitian terhadap subyek yang akan diteliti. guru di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

PENINGKATKAN KEMAMPUAN SENAM GULING DEPAN DENGAN PEMBELAJARAN BERVARIASI PADA SISWAKELAS 4 SDN KREBET 3MASARANSRAGEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data untuk memecahkan masalah melalui cara-cara tertentu yang

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, 2007: 13).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari penelitian tindakan kelas adalah adanya tindakan atau aksi tertentu melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kedua, dan seterusnya sistem spiral yang saling terkait perlu diperhatikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas ( Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

II. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.( Mohammad Ali, dalam Drs.Cholid Narbuko,2007:25). Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) CAR dari namanya sudah menunjukkaan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas atau lapangan. Suharsimi (2002:58 dalam Suhardjono, 2007) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas, sebagai berikut : 1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja di lakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Menurut Suhardjono ( 2007 : 58 ) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Burns (1999:44, dalam Kunandar, 2008) penelitian tindakan kelas adalah merupakan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktisi, dan orang awam. Elliott ( 1991:43, dalam Kunandar, 2008 ) penelitian tindakan kelas adalah sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. Menurut Suryanto (1997:4, dalam Basrowi, 2006) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktikpraktik pembelajaran dikelas secara profesional. Secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Tujuan PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. Tujuan ini dapat dicapai dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam menyelesaikan berbagai persoalan pembelajaran. Dalam

PTK bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil perlakuan. Adapun ciri-ciri penelitian tindakan kelas, yaitu : a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual, serta memperbaiki pembelajaran dari sebelumnya. b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik. c. Dilakukan melalui putaran-putaran spiral. Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan dan tahap refleksi. Gambar 2 : Gambar 3. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku Supardi (2008 : 105) Keterangan gambar di atas : 1. Perencanaan ( Planning )

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan. 2. Tindakan ( Action ) Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. 3. Oberservasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam suatu tindakan. 4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. B. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel. Adapun variabel yang diteliti adalah sebagai berikut; 1. Variabel Bebas (X). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah alat bantu. 2. Variabel Terikat (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pembelajaran senam lantai (Split). C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar, yang berjumlah 30 siswa, yaitu 12 siswa putra dan 18 siswa putri. D. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian : Di aula kelas SMP Negeri 1 Natar 2. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melakukan penelitian siswa dites terlebih dahulu melakukan gerakan split dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, setelah itu pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Masingmasing siklus satu kali pertemuan dengan menggunakan alat bantu yang berbeda-beda. Setiap siklus diberikan contoh melakukan gerakan split, lalu siswa melakukan gerakan yang telah dicontohkan dengan menggunakan bantuan alat bantu belajar, di setiap akhir pertemuan pada setiap siklus, siswa dites dengan menggunakan instrumen penilaian split yang telah dipersiapkan, lalu data tersebut dihitung dan dianalisis. E. Pelaksanaan Penelitian Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sebanyak dua siklus. Pada setiap siklusnya diambil data atau penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah disiapkan sebelumnya, pertemuan dilaksanakan tes kemudian di antara setiap siklusnya penelitian melaksanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya. Sebelum memasuki pelaksanaan penelitian siswa diberikan tes awal melakukan

gerakan split tanpa menggunakan alat bantu dan dinilai dengan menggunakan instrument penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya. 1. Siklus Pertama a. Rencana : 1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. 2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras. 3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus Pertama, yaitu alat bantu menggunakan tembok. Serta instrumen untuk pengamatan proses pembelajaran. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera ) b. Tindakan : 1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap. 2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir. 3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan split yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan alat bantu tembok. 4. Setiap siswa melakukan gerakan split sebanyak 4 kali pengulangan. 5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 4 kali, kemudian di ambil data dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. 6. Pelaksanaan Pada Siklus 1 :

a) Sikap awal : Berdiri dekat tembok, Posisi badan tegak, Kepala dihadapkan ke depan. b) Pelaksanaan : Angkat satu kaki ke tembok dengan lutut lurus. c) Sikap akhir dengan gerakan renggut-renggutkan badan/ panggul ke arah tembok. Gambar 4. Bentuk Latihan Siklus Pertama. c. Observasi : Setelah tindakan diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai atau dievaluasi dengan instrumen yang telah dipersiapkan. d. Refleksi : 1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan di diskusikan dengan guru Pendidikan Jasmani. 2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua. 3. Setelah didiskusikan, tindakan siklus kedua digunakan alat bantu kayu. 2. Siklus Kedua a. Rencana : 1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatankegiatan yang akan dilakukan meliputi kegiatan pendahuluan, inti, penutup.

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras. 3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus kedua, yaitu alat bantu menggunakan kayu. 4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera ) 5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama. b. Tindakan : 1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap. 2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, sikap pelaksanaan dan sikap akhir. 3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan split yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan alat bantu kayu. 4. Setiap siswa melakukan gerakan split sebanyak 4 kali pengulangan. 5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 4 kali, kemudian di ambil data dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. 6. Pelaksanaan pada siklus 2 : a. Sikap awal : Posisi tubuh berdiri tegak lurus, pandangan lurus kedepan,kedua tangan memegang sebuah palang kayu, b. Pelaksanaan: Gerakan kedua kaki melebar sejajar dengan bahu, kemudian kedua kaki sedikit demi sedikit diperbesar dengan badan mengeper menyentuh matras. Sikap akhir, Posisi kedua kaki mendarat dengan lurus, posisi badan tegak pandangan menghadap kedepan.

Gambar 5. Bentuk Latihan Siklus Kedua. c. Observasi : Setelah tindakan dilakukan pengamatan, mengoreksi dan mengevaluasi dari hasil siklus pertama. d. Refleksi : Data hasil observasi di simpulkan dan di diskusikan kepada guru bidang studi Pendidikan Jasmani. F. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di setiap siklusnya, Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan

masalah yang di hadapi. Alat itu berupa indikator indikator serta alat bantu yang digunakan dalam proses penelitian berupa kayu dan tembok,serta penilaian gerakan split. Tabel 1 : Format Analisis Tes Gerak Dasar Senam Lantai Split Dengan Menggunakan Penilaian Berskala (Rating Scale). No Indikator Kriteria Diskripsi Nilai 1 2 3 4 5 1 Awal Gerakan 1. Posisi badan berdiri tegak lurus dan pandangan lurus ke depan. 5.Posisi badan berdiri tegak lurus dan pandangan lurus ke depan 4.Posisi badan sedikit berdiri tegak lurus dan pandangan lurus ke depan 3.Posisi badan membengkok tetapi tidak ada persiapan 2.Posisi badan tidak tegak lurus dan pandangan menyamping 1.Tidak adanya awalan pada permulaan gerakan

2 Tahap Pelaksanaan 2. Kedua tangan diletakkan disamping kedua paha dan kedua kaki dibuka lebar sejajar dengan bahu 1. Kedua kaki melebar sejajar dengan bahu, turun secara perlahanlahan sampai pantat menyentuh matras 5.Kedua tangan diletakkan disamping kedua paha dan kedua kaki dibuka lebar sejajar dengan bahu 4.Posisi kedua tangan disamping paha dan kedua kaki tidak sejajar 3.Posisi kedua tangan lurus ke depan dan kedua kaki tidak sejajar 2.Posisi kedua tangan membengkok dan kedua kaki tidak sejajar 1.Posisi kedua tangan tidak disamping kedua paha dan kedua kaki membengkok 5.Kedua kaki melebar sejajar dengan bahu, turun secara perlahanlahan sampai menyentuh matras 4.Kedua kaki dibuka lutut tidak bengkok, pantat 10cm tidak menyentuh matras 3.Kedua kaki dibuka lutut tidak bengkok, pantat 20cm tidak menyentuh matras 2.Kedua kaki dibuka lutut sedikit bengkok pantat 30cm tidak menyentuh matras 1.Kedua kaki dibuka lutut bengkok, pantat 40cm tidak menyentuh matras

( S 3 Tahap Gerak Akhir (Suyati,dkk :1993) 1.Posisi kedua kaki mendarat dengan lurus 180 dan posisi badan tegak 2. Pandangan menghadap kedepan 5.Posisi kedua kaki mendarat dengan lurus 180 dan posisi badan tegak 4.Posisi kedua kaki 135 dan posisi badan tegak 3.Posisi kedua kaki 90 dan posisi badan sedikit tegak 2.Posisi kedua kaki 45 dan posisi badan tidak tegak 1.Posisi kedua kaki tidak mendarat dengan lurus dan posisi badan tidak tegak 5.Pandangan menghadap ke depan 4.Pandangan U sedikit mengahadap ke depan 3.Posisi tubuh y tidak tegak 2.Posisi tangan a tidak disamping kaki 1.Pandangan t tidak menghadap ke depan i Keterangan Nilai : 1. Kurang Sekali 2. Kurang 3. Cukup 4. Baik 5. Baik Sekali G. Teknik Analisis Data Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, persentase dan normatif menggunakan rumus sebagai berikut : = 100% (Subagio dalam Sari, 2006 : 35)

Keterangan : P : Persentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes Siswa yang dikatakan tuntas apabila : 1. tau persentase ketercapaian 65 % secara perorangan. 2. Ketuntasan belajar klasikal di capai bila kelas tersebut telah terdapat 83 % siswa yang Dalam penelitin ini dikatakan terjadinya peningkatan hasil belajara siswa, jika jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus pertama lebih sedikit daripada sesudah siklus kedua dari jumlah siswa yang tuntas belajar pada tindakan siklus dan seterusnya, atau setiap pergantian siklus terjadi persentase peningkatan hasil belajar siswa.