SINTESA TITANIUM DIOXIDE (TiO 2 ) UNTUK DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

dokumen-dokumen yang mirip
SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SONOKIMIA

EKSTRAK PEWARNA ANTOSIANIN BUNGA MAWAR MERAH SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA DYE DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) ABSTRACT

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

EKSTRAKSI PEWARNA BAHAN ANTOSIANIN KULIT TERONG UNGU SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA DYE DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

Optimasi Parameter Sintesis Nanopartikel TiO 2 untuk Dye Sensitized Solar Cell

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

Tenaga Surya sebagai Sumber Energi. Oleh: DR. Hartono Siswono

BAB 4 DATA DAN ANALISIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA. Pengaruh tingkat kekristalan..., Arif Rahman, FT UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

Sintesis Nanopartikel ZnO dengan Metode Kopresipitasi

2 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI NANOPARTIKEL TITANIUM OXIDE (TiO 2 ) MENGGUNAKAN METODE SOL-GEL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

SINTESIS DAN KARAKTERISASI CORE-SHELL ZnO/TiO2 SEBAGAI MATERIAL FOTOANODA PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) SKRIPSI

2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI NANOSTRUKTUR ZnO

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

STRUKTUR DAN SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS TiO 2 (TITANIUM OKSIDA) YANG DIHASILKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik. Pemanfaatan energi listrik terus berkembang tidak hanya berfokus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab III Metoda Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

I. PENDAHULUAN. kimia yang dibantu oleh cahaya dan katalis. Beberapa langkah-langkah fotokatalis

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

PERKEMBANGAN SEL SURYA

SYNTHESIS THIN LAYER ZnO-TiO 2 PHOTOCATALYSTS SOL GEL METHOD USING THE PEG (Polyethylene Glycol) AS SOLVENTS SCIENTIFIC ARTICLE

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen yang dilakukan di

ANALISA DIFRAKSI SINAR X TiO 2 DALAM PENYIAPAN BAHAN SEL SURYA TERSENSITISASI PEWARNA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

PENGARUH UKURAN PARTIKEL TiO 2 TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA JENIS DSSC (DYE-SENSITIZED SOLAR CELL) Skripsi

4 Hasil dan Pembahasan

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H3BO3) TERHADAP HASIL KARAKTERISASI NANOKRISTAL TiO2. Abstrak. Abstract

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Karbon Hasil Karbonisasi Hidrotermal (HTC)

BAB I PENDAHULUAN. kita terima bahwa pemakaian energi berbahan dasar dari fosil telah menjadi salah

I. PENDAHULUAN. Nanopartikel saat ini menjadi perhatian para peneliti untuk pengembangan dalam

Sintesis Lapis Tipis Fotokatalis ZnO-TiO 2 Menggunakan Metode Sol Gel dengan PEG (Polyethylene Glycol) sebagai Pelarut

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

SINTESA NANOKRISTAL MESOPORI TiO 2 DENGAN METODA SOL-GEL

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi nano yang semakin populer beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan aspek kehidupan yang kini menjadi sorotan manusia di

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

Jurnal Sains Materi Indonesia PENGARUH BEBERAPA JENIS DYE ORGANIK TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN SEL SURYA BERBASIS PEWARNA DENGAN METODE SPRAY COATING

STRUKTUR KRISTAL DAN MORFOLOGI TITANIUM DIOKSIDA (TiO 2 ) POWDER SEBAGAI MATERIAL FOTOKATALIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Nanoteknologi adalah ilmu dan rekayasa dalam menciptakan material, struktur fungsional, maupun piranti alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : KARAKTERISTIK FILM TIPIS TiO 2 DOPING NIOBIUM

BAB IV ANALISA DATA & PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan Juni 2013 di

Bab III Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keterangan Gambar 7 : 1. Komputer 2. Ocean Optic USB 2000 Spektrofotometer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

I. PENDAHULUAN. Nanoteknologi merupakan teknologi masa depan, tanpa kita sadari dengan

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

dengan panjang a. Ukuran kristal dapat ditentukan dengan menggunakan Persamaan Debye Scherrer. Dilanjutkan dengan sintering pada suhu

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Preparasi Lapisan Tipis ZnO Dengan Metode Elektrodeposisi Untuk Aplikasi Solar Cell

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Tabel 3.1 Efisiensi proses kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 1000 o C selama 5 jam Massa cangkang telur ayam. Sesudah kalsinasi (g)

Sel Surya Berbasis Titania dengan Penyisipan Logam Cu pada Lapisan Titania

PENGARUH VARIASI MILLING TIME dan TEMPERATUR KALSINASI pada MEKANISME DOPING 5%wt AL NANOMATERIAL TiO 2 HASIL PROSES MECHANICAL MILLING

Transkripsi:

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 SINTESA TITANIUM DIOXIDE (TiO ) UNTUK DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) Rohmat Subodro 1, Ari Handono Ramelan 1 Mahasiswa Magister Teknik Mesin UNS Staf Pengajar S Teknik Mesin UNS ABSTRACT The more numerous and dense population of this earth it will result in world energy demand will also continue to multiply, from here it takes human effort to develop a range of renewable energy. The potential of renewable energy (renewable energy), such as: solar energy, geothermal, hydropower, biomass, wind energy and ocean energy, renewable energy potential in this country is huge. Solar energy is one renewable energy that is currently being developed, because the impact on the environment more friendly. One application of solar energy is utilization in energy conversion of light into electricity is by solar cells. TiO was synthesized made from Pluronik P 443-50g, 96% Ethanol, and TiCl 4. The characterization of the material was conducted then performed testing using Test XRD (X-Ray Diffraction) obtained the grain size of the materials of 13.81 nm and testing of SEM (Scanning Electron Microscope) for the surface morphology. Key words: renewable energy, Titanium Dioxide (TiO ), Pluronik P 443-50g, 96% Ethanol, TiCl 4. 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagai salah satu negara tropis di dunia, Indonesia mempunyai potensi energi surya yang cukup besar. Berdasarkan data penyinaran matahari yang dihimpun dari 18 lokasi di Indonesia, radiasi surya di Indonesia dapat diklasifikasikan berturut-turut sebagai berikut: untuk kawasan barat dan timur Indonesia dengan distribusi penyinaran di Kawasan Barat Indonesia (KBI) sekitar 4,5 kwh/m /hari dengan variasi bulanan sekitar 10%; dan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sekitar 5,1 kwh/m /hari dengan variasi bulanan sekitar 9% (Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 008). Sintesa Titanium Dioxide 3

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 Menurut Undang- Undang No. 30/007 Tentang Energi, dalam Pasal 0 ayat 4 berbunyi : Setiap orang berhak memperoleh energi,penyediaan dan pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan wajib ditingkatkan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.kemudian dalam Pasal 0 ayat 5 berbunyi : Penyediaan dan pemanfaatan energi dari sumber energi baru dan sumber energi terbarukan dapat memperoleh kemudahan dan/atau insentif dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya untuk jangka waktu tertentu hingga tercapai nilai keekonomiannya. Energi merupakan sebuah tantangan yang akan kita hadapi pada abad 1 ini. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Professor Ricards Smalley dari Rice University mengenai masalah terbesar yang akan dihadapi manusia untuk 50 tahun mendatang, ternyata energi menduduki peringkat pertama.(richard, 005). Agar bisa tercukupinya kebutuhan energi yang terus meningkat tersebut, dikembangkan berbagai energi alternatif, di antaranya energi terbarukan. Potensi energi terbarukan, seperti: energi surya, energi air,biomassa, panas bumi, energi angin dan energi samudera,yang sampai saat ini belum bisa dimanfaatkan cara maksimal, padahal potensi energi terbarukan di Indonesia sangatlah besar. Cadangan sumber energi fosil di seluruh dunia terhitung sejak 00 yaitu 40 tahun untuk minyak, 60 tahun untuk gas alam, dan 00 tahun untuk batu bara. Dengan keadaan semakin menipisnya sumber energi fosil tersebut, di dunia sekarang ini terjadi pergeseran dari penggunaan sumber energi tak terbahurui menuju sumber energi yang terbahurui. Dari sekian banyak sumber energi terbahurui seperti angin, biomass dan hydro power, penggunaan energi melalui solar cell / sel surya merupakan alternatif yang paling potensial. Hal ini dikarenakan jumlah energi matahari yang sampai ke bumi sangat besar, sekitar 700 Megawatt setiap menitnya. Bila dikalkulasikan, jumlah ini 10.000 kali lebih besar dari total konsumsi energi dunia. Sintesa Titanium Dioxide 33

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 Dalam penggunaan energi surya tersebut, ada (dua) macam teknologi yang sudah diterapkan, yaitu teknologi energi surya termal dan teknologi energi surya fotovoltaik. Energi surya termal pada umumnya digunakan untuk memasak (kompor surya), mengeringkan hasil pertanian (perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan) dan memanaskan air. Peran Material Sciences dalam mengembangkan sumber energi alternatif, khususnya solar energi, atau photovoltaic (PV semiconductor) ini yang akan mengkonversikan energi matahari (photon) menjadi energi listrik (Gratzel, 003). Kebutuhan energi dunia untuk saat ini adalah sekitar 13 Terawatt, dan di perkirakan menjadi 30 Terawatt pada tahun 050. Sel surya bekerja menggunakan energi matahari dengan mengkonversi secara langsung radiasi matahari diubah menjadi energi listrik. Sel surya yang banyak digunakan untuk sekarang ini adalah Sel surya berbasis teknologi silikon,sel surya silikon merupakan hasil dari perkembangan pesat teknologi semikonduktor elektronik. Walaupun sel surya sekarang didominasi oleh bahan bahan dari silikon, akan tetapi mahalnya biaya produksi dari silikon membuat biaya konsumsinya juga akan lebih mahal dibanding sumber energi fosil. Selain itu kekurangan dari solar cell silikon adalah penggunaan dari bahan bahan kimia yang membabahayakan pada proses fabrikasinya (Chen et al., 007). Perkembangan nanoteknologi yang menarik saat ini dari teknologi sel surya adalah sel surya yang dikembangkan oleh Grätzel. Sel ini terdiri dari sebuah lapisan partikel nano (TiO ) yang direndam dalam sebuah fotosensitizer (pemeka cahaya). Sel ini sering juga disebut dengan sel Grätzel atau dye sensitized solar cells (DSSC) atau sel surya berbasis pewarna tersensitisasi (Gratzel, 006). DSSC adalah salah satu kandidat potensial sel surya generasi yang akan datang, hal ini disebabkan tidak diperlukanya material yang punya kemurnian tinggi sehingga biaya produksi yang diperlukan juga relatif rendah. Berbeda dengan sel surya konvensional dimana semua Sintesa Titanium Dioxide 34

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 proses produksinya harus melibatkan material silicon itu sendiri, pada DSSC absorbsi cahaya dan separasi muatan listrik terjadi pada proses terpisah. Absorbsi cahaya dilakukan oleh molekul dye dan separasi muatan oleh inorganik semikonduktor nanokristal yang punya bandgap lebar. Salah satu semikonduktor yang sering digunakan dan ber-bandgap lebar adalah titanium Dioxide (TiO ) (Smestad 00). TiO biasa digunakan karena punya sipat inert, tidak membahayakan, harganya murah, mempunyai sifat karakteristik terhadap optik baik. Namun dalam penggunaan untuk DSSC, TiO harus punya permukaan yang lebih luas sehingga mengakibatkan dye yang teradsorb lebih banyak dan hasilnya mampu meningkatkan arus photo. Disamping itu pemakaian bahan dye yang dapat menyerap spektrum cahaya yang lebar dan cocok dengan pita energi dari TiO (Hummel, 001). 1.. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menghasilkan serbuk Titanium dioxide (TIO ) sebagai bahan dasar gel elektrolit.. Agar bisa mengetahui faktor faktor yang berpengaruh terhadap partikel TiO yang bisa dihasilkan. 1.3. Manfaat Penelitian Dari penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Teknik sintesa TiO yang dilakukan dalam penelitian ini bisa menjadi acuan untuk penelitian lebih lanjut sehingga menghasilkan TiO yang lebih baik.. Mengetahui pengaruh kecepatan putaran terhadap besar kecilnya partikel TiO yang terbentuk. 3. Mengetahui pengaruh suhu kalsinasi terhadap partikel TiO yang terbentuk.. Experimen.1.Sintesisa TiO dilakukan dengan beberapa tahapan: Alat dan bahan yang digunakan dalam sintesa TiO : Alat : Timbangan, Pipet, Gelas ukur, Stiring hotplate, Sintesa Titanium Dioxide 35

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 Alumunium foil,ultrasonik kliner, Oven, Furnace. Bahan : Pluronik P 443-50G, Etanol 96%, Stirrer, TiCl 4 Cara kerja : 1. Penimbangan Pluronik P 443-50G seberat 6 gr yang dicampur dengan Etanol 96% sebanyak 76 ml, di kasih stirrer (kapsulnya 1 butir ), Stirrer dibersihkan dulu sebelum ditaruh dalam larutan, tutup gelas dengan dengan alumunium foil. lalu diaduk dengan menggunakan stiring hotplate dengan kecepatan 5 rpm aduk selama 30 menit.larutan (Etanol + Pluronic) putih bening.. Buka TiCl 4, karena berikatan dengan oksigen maka TiCl 4 keluar mengeluarkan asap, apabila tidak berikatan dengan oksigen maka TiCl 4 akan berupa cairan, tuang TiCl 4 sebanyak 3,5 ml lalu diaduk dengan menggunakan stiring hotplate dengan kecepatan 5 rpm aduk selama 30 menit, karena beracun asap dikeluarkan melalui pipa pembuangan (gelas tidak ditutup dengan alumunium foil), hasil jadi pengaduka larutan (Etanol + Pluronic + TiCl 4 ) pada proses pengadukan awal larutan berwarna kuning, berasap,dan agak kental berubah menjadi larutan yang berwarna kuning bening dan tidak kental tidak kental. 3. Larutan (Etanol + Pluronic + TiCl 4 ) setelah asapnya hilang tutup dengan alumunium foil, larutan (Etanol + Pluronic + TiCl 4 ) kemudian dimasukkan kedalam oven, buka alumunium Foil, tuang larutan kedalam gelas beker pyrex, lakukan pengovenan dengan suhu 40 o C selama 6 x 4 jam. 4. Setelah dioven selama 6 hari maka akan terbentuk Gel TiO, kemudian gel itu difurnace dengan temperatur kalsinasi 700 o C selama 4 jam. 5. Setelah 4 jam difurnace maka lakukanlah Pengambilan dari Furnace, pada saat diambil sudah berupa serbuk TiO berwarna putih bersih, tuang ke dalam alumunium foil, dan harus tertutup Sintesa Titanium Dioxide 36

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 rapat karena apabila terkena udara akan berakibat TiO habis. Adapun langkah langkah dalam sintesa TiO disajikan seperti dibawah ini (Gambar 1): Pluronik + ethanol Lakukan pengadukan selama 30 menit Pluronik + ethanol +TiCl 4 Lakukan pengadukan selama 30 menit Pluronik + ethanol +TiCl 4 Lakukan Pengovenan suhu 40 o C Selama 6 x 4 jam Gel TiO serbuk TiO Difurnace temperatur 700 o C selama 4 jam Gambar 1. langkah langkah dalam Sintesa TiO..Karakterisasi Dengan menggunakan Uji X-Ray Diffraction (XRD), XRD yang digunakan adalah XRD Bruker D8 Advance dimana dalam bekerjanya XRD ini menggunakan radiasi Cu Kα1 (1,5406Å) pada tegangan 40 kv, dan arus sebesar 40 ma. kemudian dilakukan pembandingan hasil dari difraktometer dengan data JCPDS TiO, maka akan kita ketahui stuktur kristal dan besar kecilnya ukuran dari nanopartikel penyusun TiO, untuk menetukan stuktur krista dapat dicari dengan menggunakan hasil uji XRD yang berupa sudut serta intensitasnya kemudian dicocokan dengan data base JCPDS sehingga diperoleh struktur kristal dan bidang bidangya. Sedang untuk bisa mengetahui ukuran kristal dapat diketahui dengan menentukan FWHM (Full Width Half Maximum) kemudian ukuran kristal bisa dihitung dengan menggunakan rumus Scherrer. Dengan melakukan pengujian Scanning Electron Microscope (SEM-FEI), maka akan kita ketahui struktur marfologi dari nanopartikel TiO. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil X-Ray Diffraction (XRD) Pola dari difraksi sinar-x pada sampel TiO ditunjukkan pada Sintesa Titanium Dioxide 37

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 Gambar. Pola difraksi pada gambar menunjukkan puncak tertinggi memiliki sudut sebesar 5,4009. Rentang sudut ini berdasarkan JCPDS database anatase dan JCPDS database rutile.merupakan fase kristal (101) Fase kristal TiO yang paling efektif sebagai lapis tipis sel surya adalah anatase (Septina, 006) anatase bidang menandakan TiO mempunyai sifat foto katalik yang baik, sedang rutile akan mampu membuat semikonduktor stabil. Maka akan terlihat bahwa intensitas pola difraksi sampel cukup tinggi ini menandakan bahwa sampel TiO memiliki derajat kristalinitas yang cukup baik. Dengan menggunakan persamaan Scherrer pada indeks bidang miller (101), ukuran kristal yang terhitung yaitu m. Perhitungan jarak antara bidang kristal dengan suhu calsinasi 700 o C pada bidang 101 mempunyai persamaan difraksi Bragg: = d Sin 0,15406 = d Sin 1,7406 d = 1,040 Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa TiO yang disintesis cocok untuk diaplikasikan dalam DSSC karena mempunyai fasa kristal anatase yang memiliki kemampuan fotoaktif yang tinggi. Selain itu derajat kristalinitas sampel ini cukup baik dilihat dari intensitas puncak difraksi yang cukup tinggi dan tegas, dengan derajat kristalinitas yang baik maka proses difusi elektron di TiO akan lebih cepat yang implikasinya proses tranfer elektron untuk DSSC secara keseluruhan akan lebih tinggi sehingga akan menigkatkan efisiensi sel surya. Perhitungan komposisi bobot rutile yang terkandung dapat dihitung secara kuantitatif (WR) dinyatakan sebagai berikut (Yu et al., 003) WR = = = 0,7 Maka rutilenya 7 % dan anatasenya dapat diketahui yaitu 73%. Sintesa Titanium Dioxide 38

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 Gambar. Pola XRD Sampel TiO Ukuran kristal (Apparent Crystal Size, ACS) dapat diamati secara kasar dari bentuk profil puncak pada kurva XRD. Jika bentuk puncak semakin lebar, menandakan ukuran kristal semakin kecil yang menandakan ukuran kristal dari partikel TiO pada bubuk ini relatif kecil. Data JCPDS kristal TiO serta perhitungan ukuran bubuk TiO. D = = 3.. Hasil Scanning Electron Microscope (SEM ) Gambar 3 dan 4 menunjukkan gambar SEM sampel TiO dengan ukuran partikel dan pori umumnya lebik kecil dari 10 m. Sampel juga mengandung sejumlah jaringan partikel yang membentuk struktur nanopori material TiO. Struktur pori yang terlihat umumnya adalah struktur pori antar Struktur nanopori dari TiO merupakan karaktersitik penting untuk aplikasinya dalam DSSC, karena posisi dye akan berada pada pori-pori tersebut. Dengan jumlah pori yang banyak yaitu dengan membuat ukurannya menjadi skala nano maka akan memperbanyak jumlah dye yang teradsorp. Dari gambar SEM terlihat sampel mempunyai interkoneksi antar partikel yang baik. Interkoneksi partikel ini dibutuhkan agar jalur difusi elektron menjadi lebih singkat. = 13,81 nm Perhitungan nilai ukuran kristal nilai sekitar 13,81 nm. Sintesa Titanium Dioxide 39

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 4. Kesimpulan Gambar 3. Uji SEM TiO dengan perbesaran 1747 x Dari hasil sintesa yang sudah dilakukan terhadap TiO maka dapat diambil kesimpulan : 1. Kecepatan putar akan berpengaruh terhadap TiO yang terbentuk.. Lama pemutaran akan berpengaruh terhadap TiO yang dihasilkan. 3. Temperatur pengovenan akan mempengaruhi warna serbuk TiO yang didapatkan. 4. Suhu kalsinasi harus dijaga agar tetap stabil agar didapat serbuk TiO yang benar benar putih bersih, dan waktu kalsinasi harus tepat. 5. Dengan uji XRD maka didapat besar butir sekitar sekitar 13,81 nm. 6. Dengan uji SEM maka didapat SEM sampel TiO yang menunjukkan bahwa ukuran partikel dan pori umumnya lebik kecil dari 10 m. Sampel juga mengandung sejumlah jaringan partikel yang membentuk struktur nanopori material TiO. Gambar 4. Uji SEM TiO dengan perbesaran 5084 x Sintesa Titanium Dioxide Struktur pori yang terlihat umumnya adalah struktur 40

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 pori antar Struktur nanopori dari TiO merupakan karaktersitik penting untuk aplikasinya dalam DSSC. DAFTAR PUSTAKA Chen YS, Lee JN, Tsai SY, Ting CC. 007. Manufacture of dye-sensitized Nano Solar Cells and their I- V Curve Measurements. Di dalam: Proceedings of ICAM007, Tainan- Taiwan. 6-8 Nov 007. Departemen Energi dan sumber daya mineral, 008. Grätzel M. 003. Review dyesensitized solar cells.journal of Photochemistryand Photobiology C: Photochemistry Reviews; 4: 145 153. Photonic and optoelectronic devices, Coordination Chemistry Reviews, 177, 347-414. Greg P. Smestad, 00, Optoelectronics of Solar Cells, SPIE PRESS. Hummel, RE. 001. Electronic Properties of Materials Third Edition. Springer Science+Business Media, Inc.: USA. J.Halme, 00, Dye sensitized Nanostructured and Organic Photovoltaic Cells : technical review and preeliminary test, Master Thesis of Helsinki University of Technology.. Kay, A., Grätzel, M., 006, Low cost photovoltaic modules based on dye sensitized nanocrystalline titanium dioxide and carbon powder, Solar Energy Materials & Solar Cells, 44, 99-117. Roosyda.N.A.01, Ekstrak Antosianin bunga Sepatu sebagai Fotosensitizerpada sel surya berbasis titanium dioksida (TiO )(Skripsi)Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta. Richard E Smalley, MRS Bulletin 30, 41, 005. Septina, 006, Kajian Sensitisasi Lapis Tipis TiO oleh zat warna alamiuntuk Sel Surya Berbasis Sensitizer Zat Warna Sintesa Titanium Dioxide 41

POLITEKNOSAINS EDISI KHUSUS DIES NATALIS Juli 01 (Skipsi). Yogyakarta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gajah Mada. Timuda, GE.009, Sintesis nanopartikel TiO dengan metode sonokimia untuk aplikasi sel surya tersensitasi dye (dye sensitized solar cell dssc) menggunakan ekstrak kulit buah manggis dan plum sebagai photosensitizer Sekolah Pasca Sarjana IPB. Undang-Undang No. 30/007 Pasal 0 ayat 5 dan pasal 5, Tentang Energi Sintesa Titanium Dioxide 4