PENDAHULUAN. yang go public. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah membuat laporan keuangan perusahaan. Fokus utama laporan keuangan

BAB II DIVIDEN DAN KUALITAS LABA. Pendefinisian dividen diungkapkan oleh Ross et al (1999), Ross menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. hasil sesuai dengan harapan yaitu mendapatkan laba yang maksimal. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kekayaan yang dimiliki saat ini untuk digunakan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum membuat keputusan investasi saham pada perusahaan go public

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia setiap tahunnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Informasi yang sering diperhatikan oleh pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kinerja keuangan entitas. Laporan keuangan menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan

BAB I PENDAHULUAN. modal, para investor saham mengharapkan return dalam bentuk dividen maupun

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan dengan perusahaan lain sehingga dapat menilai apakah

BAB I PENDAHULUAN. Wijaya dan Sedana (2015). Menurut Ika dan Shidiq (2013) nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Perusahaan pertambangan go public yang tercatar pada tahun 1995

BAB I PENDAHULUAN. pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama dikarenakan oleh kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan kegiatan penanaman modal pada berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. dapat hanya mengandalkan pendanaan internal saja, namun memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. akrual biasanya dapat menunjukan informasi prestasi yang lebih baik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang meningkat dari tahun ke tahun. Pasar modal memiliki peran yang besar dalam perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menyesatkan stakeholder mengenai kinerja ekonomi perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin tingginya volume perdagangan saham. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelola

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM (Survey di Bursa Efek Jakarta Tahun ) SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangannya dalam bentuk ikhtisar keuangan atau laporan keuangan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan yang baik harus bisa dihubungkan dengan kekuatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu catatan informasi keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. Dipandang dari sisi perusahaan, dividen merupakan cost atas sumber

perusahan. Nilai perusahaan terdiri dari dua komponen, yaitu assets in place dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak menentu, menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Investor memerlukan informasi

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat, membuat perusahaan selalu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang kekurangan modal atau memiliki modal yang terbatas,

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk bisa memperoleh dividen atau untuk memperoleh capital gain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dana perusahaan untuk kegiatan operasi dan menghasilkan laba bersih. Dari laba

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

Transkripsi:

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membagikan dividen merupakan hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan yang go public. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen bisa dibagikan berupa dividen kas maupun dividen saham. Dividen tunai (kas), yaitu distribusi laba dalam bentuk kas oleh sebuah korporasi kepada pemegang sahamnya. Dividen kas mencerminkan arus kas kepada pemegang saham dan menginformasikan kinerja perusahaan saat ini dan yang akan datang. Ross et al (1999) menyatakan bahwa dividen adalah suatu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada para pemiliknya, baik dalam bentuk kas maupun saham. Dividen dikatakan juga sebagai komponen pendapatan dari return investasi pada saham. Pembagian dividen bertujuan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan yang ditunjukkan dengan nilai saham. Untuk mencapai tujuan tersebut melibatkan dua pihak yang berkepentingan dalam pembagian dividen yaitu investor dan emiten. Dari sisi investor, dividen merupakan salah satu penyebab timbulnya motivasi investor menanamkan dananya di pasar modal. Investor cenderung lebih menyukai dividen daripada capital gain, alasanya adalah dividen merupakan penerimaan yang lebih pasti dibanding dengan capital gain. Mereka menganggap bahwa dividen sekarang lebih berharga dari pada capital gain yang diterima pada 1

kemudian hari. Karena informasi yang dimiliki investor di pasar modal sangat terbatas, maka perubahan dividenlah yang akan dijadikan sebagai sinyal untuk mengetahui performance perusahaan. Salah satu indikator yang menunjukkan besarnya nilai dividen yang dibagikan oleh perusahaan kepada investor adalah dividend payout ratio (DPR). Terdapat beberapa teori yang menyatakan bahwa pembagian dividen memiliki keterkaitan dengan kualitas laba pada perusahaan. Tong dan Miao (2011) menyatakan perusahaan akan mengalami kesulitan untuk membayar dividen jika kas yang tersedia tidak cukup untuk membayar dividen, meskipun laba yang dilaporkan perusahaan tinggi akibat manajemen laba. Sehingga perusahaan yang membagikan dividen kas harus didukung oleh kas dan laba yang sesungguhnya dan mencerminkan kemampuan perusahaan / memiliki kualitas laba yang baik. Jika perusahaan kekurangan kas untuk membayar dividen, perusahaan akan mencari pendanaan dari pihak luar. Hal ini akan meningkatkan pengawasan yang dilakukan terhadap perusahaan, misalnya bank, otoritas bursa, dan investor. Peningkatan pengawasan yang dilakukan terhadap perusahaan akan membuat manajemen berusaha untuk mengurangi manajemen laba karena tindakan dan perilaku serta kinerja manajer perusahaan akan semakin diawasi (Easterbook, 1984 dalam Tong dan Miao, 2011). Sehingga, manajemen laba yang rendah akan meningkatkan kualitas laba. 2

Glassman (2005) menyatakan bahwa pembayaran dividen akan menyebabkan perusahaan cenderung tidak melaporkan laba yang direkayasa yang tidak menghasilkan arus kas yang sebenarnya untuk pembayaran dividen. Hal ini karena kemampuan untuk membayar dividen kas sangat tergantung pada ketersediaan kas yang sesungguhnya dari perusahaan. Perusahaan yang melakukan manipulasi laba (memiliki kualitas laba rendah) akan sulit untuk bisa membayar dividen kas karena laba yang dilaporkan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kualitas laba menurut Schipper dan Vincent (2003) adalah menunjukkan tingkat kedekatan laba yang dilaporkan dengan Hicksian income (yang merupakan laba ekonomik), yaitu jumlah yang dapat dikonsumsi dalam satu periode dengan menjaga agar kemampuan perusahaan pada awal dan akhir periode tetap sama. Menurut Schipper dan Vincent, kualitas laba akuntansi ditunjukkan oleh kedekatan atau korelasi antara laba akuntansi dan laba ekonomik. Dechow dan Schrand (2004) mendefinisikan laba yang berkualitas sebagai laba yang setidak-tidaknya mengandung karakteristik-karakteristik dasar, yakni merefleksikan kinerja operasi perusahaan saat ini dan menjadi indikator yang baik atas persistensi kinerja operasi perusahaan di masa akan datang. Bernard dan Stober (1989) menyatakan bahwa laba yang berkualitas adalah laba yang dapat digunakan oleh para pengguna laporan keuangan untuk mengambil keputusan terbaik. Kualitas laba rendah jika dalam menyajikan laba tidak sesuai dengan laba sebenarnya sehingga informasi yang didapat dari laporan laba menjadi bias dan dampaknya menyesatkan kreditor dan investor dalam mengambil keputusan. 3

Dalam penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti mengenai dividen dan kualitas laba seperti yang dilakukan Chen et al (2007). Ia menyimpulkan bahwa perusahaan yang membagikan dividen menunjukkan nilai risiko informasi yang lebih rendah (ketepatan informasi laba yang lebih baik). Selain itu, pembagian dividen disimpulkan menjadi indikator kualitas laba yang lebih baik, sehingga risiko informasi berkurang. Tong dan Miao (2011) pun menguji hubungan pembagian dividen dengan kualitas laba. Hasilnya, perusahaan yang membagikan dividen memiliki kualitas laba yang relatif lebih baik dibandingkan perusahaan-perusahaan yang tidak membagikan dividen. Berdasarkan penelitian Tong dan Miao (2011), dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang membagi dividen memiliki nilai absolut akrual diskresioner yang lebih rendah, memiliki standar deviasi yang lebih rendah, dan memiliki nilai laba yang lebih relevan. Penelitian lain yang meneliti mengenai dividen dengan kualitas laba yang dilakukan di Indonesia adalah penelitian Hapsari (2012), dan Sirait (2012). Penelitian Hapsari (2012) menguji mengenai status pembayaran dividen tunai sebagai indikator kualitas laba yang dilakukan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa status pembayaran dividen tunai mampu menjadi indikator dari kualitas laba. Penelitian Sirait (2012) yang menguji hubungan pembagian dividen dengan kualitas laba. Penelitian Sirait (2012) dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa 4

status pembagian dividen memiliki hubungan yang positif dengan kualitas laba (perusahaan yang membagikan dividen memiliki kualitas laba yang lebih baik dibandingkan perusahaan yang tidak membagikan dividen). Dengan demikian, dividen mengandung informasi serta mengindikasikan kualitas laba. Dalam penelitian Sirait (2012) pengukuran kualitas laba yaitu dengan menggunakan akrual. Akuntansi berbasis akrual lebih mampu memberikan informasi yang tidak hanya mengenai transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta penerimaan kas di masa depan. Di Indonesia sendiri sudah menerapkan akuntansi berbasis akrual. Dalam penerapan akuntansi berbasis akrual, prinsip akuntansi berterima umum memberikan fleksibilitas bagi manajer untuk memilih kebijakan akuntansi dalam pelaporan laba. Fleksibilitas ini dimaksudkan agar manajer dapat menginformasikan kondisi ekonomi perusahaan sesuai realitanya, namun manajer oportunistik akan memilih kebijakan akuntansi sesuai kepentingannya. Laba akuntansi berbasis akrual ini memunculkan isu mengenai kualitas laba karena laba dari proses akuntansi akrual berpotensi menjadi objek manajemen laba. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti apakah terdapat perbedaan kualitas laba pada perusahaan yang membagi dividen dan tidak membagi dividen pada perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pengukuran kualitas laba menggunakan akrual. 5

1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat perbedaan antara rata-rata kualitas laba perusahaan yang membagikan dividen dengan rata-rata kualitas laba perusahaan yang tidak membagikan dividen? 2. Apakah terdapat perbedaan antara rata-rata kualitas laba perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar dengan rata-rata kualitas laba perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah kecil? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara rata-rata kualitas laba perusahaan yang membagikan dividen dengan rata-rata kualitas laba perusahaan yang tidak membagikan dividen. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara rata-rata kualitas laba perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah besar dengan ratarata kualitas laba perusahaan yang membagikan dividen dalam jumlah kecil. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontibusi praktik : - Bagi pihak regulator / Bursa Efek Indonesia, penelitian ini diharapkan bisa memberikan bukti secara empiris mengenai dividen dan kualitas 6

laba. Sehingga dengan penelitian ini bisa menjadi masukan bagi pihak regulator untuk meningkatkan pengawasan. - Bagi pihak emiten / perusahaan, penelitian ini diharapkan bisa menjadi alat bantu untuk mempertimbangkan dan mengevaluasi kebijakan pembagian dividen. - Bagi pihak pengguna laporan keuangan, seperti investor dan analis, dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengevaluasi kualitas laba perusahaan serta dalam melakukan investasi dengan meninjau kebijakan pembagian dividen masingmasing perusahaan. 2. Kontribusi teori : - Bagi penulis dan akademisi lainnya, penelitian ini memberikan tambahan pengetahuan mengenai dividen dan kualitas laba. Sehingga dengan penelitian ini diharapkan mampu memperkaya literatur akuntansi yang berkaitan dengan dividen dan kualitas laba. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pelengkap penelitian-penelitian sebelumnya maupun menjadi literatur bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 7

1.5 Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab ini berisi mengenai hal-hal yang menjadi dasar dalam penulisan skripsi. Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis Bab ini berisi teori-teori yang menjadi dasar dalam penulisan skripsi yang berkaitan dengan dividen dan kualitas laba, penelitian sebelumnnya, dan pengembangan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Bab ini berisi mengenai populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel dan pengukurannya, dan metode pengujian statistik. Bab IV : Analisis Data Bab ini berisi tentang hasil dari pengolahan data menggunakan alat analisis yang telah ditentukan dan pembahasan. Hasil dari pengolahan data akan digunakan dalam pembuatan kesimpulan dan saran. Bab V : Kesimpulan Dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran didasarkan dari hasil penelitian secara keseluruhan berdasarkan proses analisis yang telah dilakukan. 8