BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. analisis biaya operasional pengaruhnya terhadap tingkat laba bersih pada PDAM

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2013:5) menjelaskan metode penelitian sebagai berikut:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data secara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek Pada penulisan skripsi ini, adalah Analisis Modal

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan pengolahan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam studi kasus ini dititik beratkan pada masalah arus kas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2003:58) pengertian objek penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Biaya Produksi susu dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan penetapan Pajak Penghasilan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tentang bagaimana urut-urutan penelitian dilakukan yang juga meliputi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dahulu objek penelitiannya. Dengan demikian maka pembahasannya nanti dapat

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu alat penolong bagi peneliti untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek penelitian yang menjadi variabel bebas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. 1. Arus kas sebagai variabel bebas (independent variable)

BAB III METODE PENELITIAN. jaminan dan kualitas piutang pembiayaan murabahah yang diukur melalui standar

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar dapat terselesaikan secara terarah sesuai dengan permasalahan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian,adapun objek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini objek penelitian yang diteliti adalah variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti terdiri dari variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Menurut Sugiyono (2009: 41), menyatakan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi fokus penulis dalam penelitian ini adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. lakukan dapat terselesaikan dengan baik dan benar serta terarah dan fokus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Operasi Terhadap Profitabilitas pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dititik beratkan pada masalah biaya pemeliharaan dan produktivitas yang ada pada

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar (2005:303) menerangkan bahwa :

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan pengolahan data

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (sugiyono, 2008 : 5).

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kecukupan modal pada PT Bank Syariah Mandiri. Likuiditas (X) yang diukur

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2010:13) mengenai pengertian objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh pemanfaatan fasilitas perpajakan Sunset Policy terhadap tingkat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian adalah modal sendiri dan Sisa Hasil Usaha. Koperasi Keluarga Pegawai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek Penelitian merupakan sesuatu target atau sasaran untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh perputaran modal kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Underwriting terhadap Laba Bersih. Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kecukupan Modal. Dalam penelitian ini variabel bebas (independent variable)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Dana Alokasi Umum pada kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Adapun alasan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan analisa. Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Siantar Utara jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

Transkripsi:

90 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam skripsi ini adalah mengenai tunjangan Pajak Penghasilan dengan menggunakan metode gross up, dan mengenai efisiensi Pajak Penghasilan badan pada Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II yang berlokasi di Jalan Lurah Kawi No. 1 Jatiluhur Purwkarta. Tunjangan Pajak Penghasilan pasal 21 dengan metode gross up yaitu tunjangan yang diberikan perusahaan kepada pegawai tetap yang dihitung dengan menggunakan rumus gross up. Besarnya tunjangan tersebut akan sama dengan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 dipotong dari gaji pegawai. Sedangkan Efisiensi Pajak Penghasilan badan yaitu upaya yang dilakukan untuk meminimumkan beban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap objek penelitian tersebut di atas pada Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II, dengan pertimbangan: 1. Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II telah menerapkan kebijakan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan memberikan tunjangan pajak dengan metode gross up sejak tahun 2003.

91 2. Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II telah melakukan usaha efisiensi Pajak Penghasilan Badan melalui perencanaan pajak khususnya pemberian tunjangan pajak. 3.1.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris dengan pendekatan penelitian deskriptif asosiatif. Metode stusi empiris merupakan metode penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman, objek yang diteliti lebih ditekankan pada kejadian sebenarnya daripada persepsi orang mengenai kejadian. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan penuli adalah deskriptif asosiatif. Di mana pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2008:5) adalah sebagai berikut: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Jadi, penelitian dengan metode deskriptif merupakan penelitian yang akan mendeskripsikan atau menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri. Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2008:5) adalah sebagai berikut: Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Di mana hubungan antara variabel dalam

92 penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis. Dalam metode ini akan diamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data primer yang menunjang penyusunan laporan penelitian ini. Data-data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses dengan teori-teori yang telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti, dan dari gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti. Sedangkan untuk menganalisis data dan pengujian hipotesis, penulis menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu statistik parametris karena data yang akan dianalisis berbentuk data kuantitatif dalam bentuk rasio. Statistik parametris adalah statistik yang digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. 3.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel 3.2.1 Definisi Variabel dan Pengukurannya Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: Variabel Independen (X) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah tunjangan Pajak Penghasilan pasal 21 dengan menggunakan metode gross up.

93 Variabel Dependen (Y) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (dependent variable) adalah efisiensi Pajak Penghasilan badan. Di mana melalui perbandingan antara PPh Badan dengan metode PPh Pasal 21 Ditanggung Perusahaan dan PPh Badan setelah penerapan tunjangan pajak (gross up) akan terlihat selisih jumlah Pajak Penghasilan badan yang merupakan indikator dari variabel Y. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel psecara lengkap operasionalisasi variabel dijelaskan dalam tabel 3.1 dan tabel 3.2 sebagai berikut Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X (Tunjangan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan Menggunakan Metode Gross Up) Variabel Indikator Skala Tunjangan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan Menggunakan Metode Gross Up. (X) Jumlah Tunjangan PPh Pasal 21 Pegawai Tetap yang dihitung berdasarkan rumus metode gross up yang disesuaikan dengan lapisan tarif pajak yang tercantum pada Pasal 17 ayat (1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan Rasio (Sumber : Aditya T Handoko Bwoga - Prime Consulting dalam Artikel Tips and Trik - http://indonesiataxconsultant.com/tax_solutions_3.htm)

94 Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y (Efisiensi Pajak Penghasilan Badan) Variabel Dimensi Indikator Skala Efisiensi Pajak Penghasilan Badan. (Y) Jumlah PPh Badan dengan penerapan PPh Pasal 21 Ditanggung Perusahaan. Jumlah PPh Badan sesudah diterapkannya kebijakan PPh Pasal 21 tunjangan pajak (gross up). Selisih perhitungan jumlah PPh Badan antara Jumlah PPh Badan dengan penerapan PPh Pasal 21 ditanggung perusahaan dan jumlah PPh Badan sesudah diterapkannya kebijakan PPh Pasal 21 tunjangan pajak (gross up) Rasio 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Kerangka Sampling dan Unit Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek.subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah semua data penghitungan PPh Pasal 21 dan data penghitungan PPh Badan yang muncul sejak perusahaan berdiri hingga sekarang yaitu selama1970 sampai tahun 2009 (39 tahun) pada Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II. Kerangka Sampling (sampling frame) adalah daftar yang berisi satuan-satuan sampling yang ada dalam sebuah populasi yang berfungsi sebagai dasar untuk penarikan sampel (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:65). Maka

95 kerangka sampling pada penelitian ini adalah daftar penghitungan PPh Pasal 21 dan data penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Unit Sampel adalah segala sesuatu yang dijadikan satuan (unit) yang nantinya akan menjadi objek penelitian (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006:65). Oleh karena itu unit sampel yang dipilih dalam penelitian ini adalah daftar penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan daftar penghitungan Pajak Penghasilan (PPh) Badan selama 3 tahun yaitu dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. 3.3.2 Teknik Sampling Sampling dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengumpulkan data atau pengambilan sampel yang sifatnya tidak menyeluruh, yaitu tidak mencakup seluruh populasi penelitian tetapi hanya sebagian dari populasi itu saja. Sedangkan yang dimaksud dengan teknik sampling menurut Sugiyono (2008 : 81) adalah sebagai berikut: Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling. Pengertian Nonprobability Sampling menurut Sugiyono (2008:84)adalah sebagai berikut: Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball Teknik sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampling Purposive. Sugiyono (2008:85) menyatakan bahwa:

96 Sampling purvosive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang menjadi pertimbangan diambilnya tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 adalah karena pada periode tersebut terjadi perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu berdasarkan KMK Nomor: 137/PMK.03/2005 yang berlaku mulai 1 Januari 2006 sampai dengan 31 Desember 2008 dan merupakan 3 tahun terakhir dari penerapan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000, setelah adanya Undang-undang terbaru yaitu Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 yang berlaku mulai 1 Januari 2009. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Data yang dibutuhkan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh dari penelitian dengan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti, serta dari individu seperti hasil wawancara. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada objek yang diteliti untuk memperoleh data primer. Penelitian ini dilakukan terhadap sebagian populasi yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang diambil. Pengambilan sampel yang dilakukan diharapkan memberikan gambaran secara umum.

97 Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Observasi Observasi/pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan sebagai subjek penelitian, yang diteliti dengan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menunjang pengumpulan data serta mempelajari berbagai berkas yang ada serta peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ditetapkan perusahaan sebagai objek penelitian. b. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak perusahaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti guna memperoleh informasi yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. c. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari sekumpulan data yang berupa catatan-catatan atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian. 2. Studi Kepustakaan Metode pengumpulan data dengan mengadakan tinjauan terhadap beberapa literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Maksud dari studi kepustakaan ini adalah agar penulis mempunyai konsep yang jelas sebagai pegangan teori dalam pemecahan masalah, menunjang pengolahan data dan mendukung data-data primer dengan cara mencari dan menghimpun serta

98 mempelajari bukubuku yang berkaitan dengan lingkup permasalahan yang diteliti. 3.5 Model Penelitian Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang sedang diteliti. Dalam hal ini model penelitian mengenai Pengaruh Tunjangan Pajak Penghasilan dengan Menggunakan Metode Gross Up Terhadap Efisiensi Pajak Penghasilan Badan dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini: Tunjangan PPh Pasal 21(Metode Gross UP) (X) Efisiensi PPh Badan (Y) Gambar 3.1 Model Penelitian Bila dijabarkan secara matematis, maka hubungan dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut: Y = f (X) Di mana: Y = Efisiensi PPh Badan X = Tunjangan PPh Pasal 21 (Metode Gross Up) f = Fungsi Maksud dari model di atas adalah bahwa efisiensi Pajak Penghasilan badan (Y) dipengaruhi oleh tunjangan Pajak Penghasilan pasal 21 dengan menggunakan metode gross up (X). Dengan kata lain bahwa Y adalah fungsi dari X atau Y dipengaruhi oleh X.

99 3.6 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Metode Analisis Data Analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data dari responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Tahap-tahap yang dilakukan untuk menganalisis data dalam penelitian ini, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memperoleh data penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan Data Penghitungan Pajak Penghasilan Badan untuk periode 2006 sampai dengan 2008. 2. Membuat daftar perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 terutang sebelum dan setelah penerapan tunjangan pajak dengan metode gross up, untuk dilakukan perbandingan. 3. Melakukan perhitungan Pajak Penghasilan Badan baik sebelum maupun setelah penerapan tunjangan pajak dengan metode gross up, untuk menilai efisiensi Pajak Penghasilan Badan. 4. Melakukan pengujian statistik dan pengujian hipotesis untuk menguji data yang siap diolah untuk mendapat kesimpulan. 5. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh.

100 Adapun analisis data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam analisis ini dilakukan pembahasan mengenai bagaimana pengaruh tunjangan Pajak Penghasilan Pasal 21 dengan menggunakan metode gross up terhadap efisiensi Pajak Penghasilan Badan pada Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II, dengan rumusan sebagai berikut: 1) Analisis besarnya tunjangan PPh Pasal 21 dengan menggunakan metode gross up dalam penghitungan PPh Pasal 21 Perusahaan Umum Jasa Tirta II periode pengamatan yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, dengan kriteria tunjangan tetap seperti yang terlihat pada tabel 3.3 di bawah ini. Kriteria tersebut menurut Moh. Nazir (2003:379-380) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: R = Nilai Maksimum Nilai Minimum Nilai Maksimum : 1,734,736,800 Nilai Minimum : 1,400,086,100 R = 1,734,736,800 1,400,086,100 R = 334,650,700 k = 3,3 + log n = 3.3 + log 3 = 3.3 + 0.477 = 3.777 4

101 R 334,650,700 i 83,662,675 k 4 Keterangan: R = Range k = Banyaknya kelas interval n = Jumlah Sampel i = besar kelas interval Tabel 3.3 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi Tunjangan PPh Pasal 21 (Gross Up) Tunjangan PPh Pasal 21 (Gross Up) Tingkat Tunjangan PPh Pasal 21(Gross Up) 1,400,086,100 1,483,748,775 Sangat Tidak Besar 1,483,748,776 1,567,411,450 Tidak Besar 1,567,411,451 1,651,074,124 Besar 1,651,074,125-1,734,736,800 Sangat Besar Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan Data Penghitungan PPh Pasal 21 2) Analisis besarnya efisiensi Pajak Penghasilan Badan pada Perusahaan Umum Jasa Tirta II periode pengamatan yaitu tahun 2006 sampai dengan tahun 2008, dengan kriteria tunjangan tetap seperti yang terlihat pada tabel 3.4 di bawah ini. Kriteria tersebut menurut Moh. Nazir (2003:379-380) dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: R = Nilai Maksimum Nilai Minimum Nilai Maksimum : 520,421,100 Nilai Minimum : 373,921,988 R = 520,421,100 373,921,988 R = 146,499,112 k = 3,3 + log n = 3,3 + log 3 = 3,3 + 0,477 = 3,777 4

102 R 146,499,112 i 36,624,778 k 4 Keterangan: R = Range k = Banyaknya kelas interval n = Jumlah Sampel i = besar kelas interval Tabel 3.4 Kriteria untuk Memberikan Interpretasi Efisiensi Pajak Penghasilan Badan Tunjangan PPh Pasal 21 (Gross Up) Tingkat Efisiensi PPh Badan 373,921,988 410.546.766 Sangat Tidak Besar 410.546.767 447,171,544 Tidak Besar 447,171,545 483,796,324 Besar 483,796,322 520,421,100 Sangat Besar Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan Data Penghitungan PPh Badan 2. Analisis Statistik (Analisis Asosiatif) Analisis statistik yaitu analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Dengan asumsi bahwa data berdistribusi normal dan pengaruh kedua variabel linier, maka pengujian dengan hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistic parametrik, karena teknik ini sesuai dengan data kuantitatif, yaitu data berbentuk angka. Analisi tersebut terdiri dari analisi regresi sederhana dan analisis korelasi.

103 3.6.2 Rancangan Pengujian Hipotesis Rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), Penetapan tes statistik, pengujian hipotesis penetapan tingkat signifikansi, dan penarikan kesimpulan. Rancangan pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel dependent (Y). Rancangan pengujian hipotesis dimulai dengan penetapan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha), Penetapan tes statistik, pengujian hipotesis, penetapan tingkat signifikansi, dan penarikan kesimpulan. 3.6.2.1 Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha) Hipotesis yang akan diuji pada penelitian ini adalah: Tunjangan PPh Pasal 21 dengan menggunakan metode gross up mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi PPh Badan. Hipotesis tersebut dinyatakan sebagai berikut: Ho : ρ = 0 Tunjangan PPh Pasal 21 dengan menggunakan metode gross up tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi PPh Badan Ha : ρ 0 Tunjangan PPh Pasal 21 dengan menggunakan metode gross up mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi PPh Badan Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji pihak kiri, karena uji pihak kiri digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi lebih besar atau sama dengan ( ) dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi lebih kecil (<). (Sugiyono, 2008:161) Dalam hipotesis nol (Ho) menyatakan tidak adanya hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, tidak adanya perbedaan antara satu variabel atau

104 lebih populasi/ sampel yang berbeda, dan tidak adanya perbedaan antara yang diharapkan dengan kenyataan pada satu variabel atau lebih untuk populasi atau sampel yang sama. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) merupakan kebalikan dari hipotesis nol yang meyatakan ada hubungan atau adanya perbedaan (Sugiyono, 2005:82). Dikarenakan antara hipotesis nol dengan hipotesis alternatifnya sifatnya berlawanan sehingga penerimaan terhadap salah satu hipotesis berarti penolakan terhadap hipotesis lainnya. Hipotesis diformulasikan diterima jika hasil observasi yang dilakukan mendukung teori dan hipotesis, hipotesis diformulasikan ditolak jika hasil observasi yang dilakukan tidak mendukung teori dan hipotesis. 3.6.2.2 Penetapan Tes Statistik Berdasarkan ukuran variabel yang semuanya berupa data kuantitatif, maka langkah-langkah dalam penetapan tes statistic adalah sebagai berikut: a) Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara variabel independent (X) dan variabel dependent (Y), dari persamaan tersebut dapat diketahui besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y yang ditunjukkan oleh hubungan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang mempunyai hubungan fungsional antara kedua variabel tersebut. Menurut Sugiyono (2008 : 270), persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:

105 Sedangkan untuk nilai konstanta a dan b menurut Sugiyono (2008 : 272) ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: Keterangan: X = Variabel Independen (Tunjangan PPh Pasal 21 dengan Metode Gross Up (Rp) Y = Variabel Dependen (Efisiensi PPh Badan) (Rp) a = Konstanta/nilai Y jika X = 0 b = Keofisien arah/ nilai pertambahan/pengurangan variabel Y n = banyaknya sampel. b) Analisis Korelasi Product Moment (r) Dalam analisis korelasi product moment ini yang dicari adalah koefisien korelasi yaitu angka yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan yang dimaksud bukanlah hubungan sebab akibat yang berlaku pada metode regresi. Metode korelasi hanya bisa digunakan pada hubungan variabel garis lurus (linier). Adapun rumus untuk koefisien korelasi Product Moment (r) menurut Sugiyono (2008 :248) adalah sebagai berikut:

106 Di mana : r = Jumlah Koefisien korelasi n = Banyaknya observasi X = Besarnya tunjangan PPh Pasal 21 (metoe gross up) Y = Besarnya efisiensi PPh Badan Dari hasil analisis korelasi dapat dilihat tiga alternatif yaitu apabila nilai r = +1 atau mendekati positif (+) satu berarti variabel X mempunyai pengaruh yang kuat dan positif terhadap variabel Y. Sedangkan apabila nilai r = -1 atau mendekati negatif (-) satu berarti variabel X mempunyai pengaruh yang kuat dan negatif terhadap perkembangan variabel Y. Dan apabila r = 0 atau medekati nol (0) maka variabel X kurang berpengaruh terhadap perkembangan variabel Y, hal ini berarti bahwa bertambahnya atau berkurangnya variabel Y tidak dipengaruhi variabel X. Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu dan untuk memberikan penafsiran besar kecilnya koefisien korelasi, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut ini: Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat (Sumber: Sugiyono, 2008:183)

107 c) Koefisien Determinasi Analisis korelasi dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi. Koefisien determinasi ini berfungsi untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel independen dan variabel dependen. Dalam penggunaanya, koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persentase (%) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Kd = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi yang Dikuadratkan (Sumber: Sugiyono, 2005:250) 3.6.2.3 Penetapan Tingkat Signifikansi dan Pengujian Statistik Tingkat signifikan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 0,05 (5%) karena dinilai cukup mewakili pengaruh antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam penelitian ilmu-ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 (5%) artinya kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Sedangkan untuk menguji diterima atau ditolaknya suatu hipotesis, maka dilakukan dengan cara pengujian dua pihak dengan menggunakan rumus uji t. Adapun rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis (Uji t) penelitian ini adalah:

108 Di mana : t r r 2 n = nilai uji t = koefisien korelasi = Koefisien Determinasi = Banyak Sampel yang Diobservasikan Setelah dilakukan uji hipotesis (uji t) maka kriteria yang ditetapkan, yaitu dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel yang diperoleh berdasarkan tingkat signifikansi ( ) tertentu dan derajat kebebasan (df) = n-k Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho diterima jika t hitung t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dan sebaliknya Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen Dalam memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data, penulis mengunakan komputerisasi dengan menggunakan program software Statistical Product & Service Solutions (SPSS) for Windows Release 18.00 dan Excel. 3.6.2.4 Penarikan Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka hasil analisis dan pengujian hipotesis itu akan dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan tersebut, penulis selanjutnya akan memberikan pandangan dan saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi perusahaan atau pihak-pihak lain.