SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK

dokumen-dokumen yang mirip
Darti Satyani, Nina Meilisza, dan Lili Solichah

PENGARUH ph TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD IKAN RAINBOW SAWIAT (Melanotaenia sp.)

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

2014, No Republik Indonesia Nomor 4433), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PENGGUNAAN BERBAGAI WADAH UNTUK PEMBUDIDAYAAN IKAN HIAS AIR TAWAR

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

IKAN DUI DUI (Dermogenys megarrhamphus) IKAN ENDEMIK DI DANAU TOWUTI SULAWESI SELATAN

PEMELIHARAAN INDUK IKAN CAPUNGAN BANGGAI (Pterapogon kauderni) DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

I. PENDAHULUAN. adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy) (Khaeruman dan Amri, 2003).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

KHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 12/PERMEN-KP/2015 TENTANG

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

3 METODOLOGI PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PADAT PENEBARAN TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN HIAS SILVER DOLLAR (Metynnis hypsauchen) DALAM SISTEM RESIRKULASI

DOMESTIKASI DAN EVALUASI TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TILAN MERAH (Mastacembelus erytrotaenia)

HASIL DAN PEMBAHASAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

Asep Permana, Rendy Ginanjar,, dan Sawung Cindelaras

BAB III BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Derajat Pemijahan Fekunditas Pemijahan

KE DUA (F-2) DALAM MENUNJANG TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN KERAPU

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA

PEMIJAHAN IKAN TAWES DENGAN SISTEM IMBAS MENGGUNAKAN IKAN MAS SEBAGAI PEMICU

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

genus Barbodes, sedangkan ikan lalawak sungai dan kolam termasuk ke dalam species Barbodes ballaroides. Susunan kromosom ikan lalawak jengkol berbeda

Pusat Riset Perikanan Budidaya Jl. Ragunan 20, Pasar Minggu, Jakarta Selatan **)

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2006 TENTANG

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

II. BAHAN DAN METODE

IKAN LOU HAN (Cichlasoma sp)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

II. TINJAUAN PUSTAKA

ADAPTASI DAN PEMELIHARAAN IKAN HIAS GURAME COKLAT (Sphaerychthys ophronomides) DENGAN PENAMBAHAN DAUN KETAPANG

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini)

IMPLANTASI HORMON TERHADAP KEMATANGAN GONAD IKAN TILAN MERAH (Mastacembelus erythrotaenia)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

PEMIJAHAN IKAN HIAS BOTIA

I. PENDAHULUAN. lemak omega 3 yang ada pada ikan (Sutrisno, Santoso, Antoro, 2000).

2.2. Morfologi Ikan Tambakan ( H. temminckii 2.3. Habitat dan Distribusi

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

statistik menggunakan T-test (α=5%), baik pada perlakuan taurin dan tanpa diberi Hubungan kematangan gonad jantan tanpa perlakuan berdasarkan indeks

5 KINERJA REPRODUKSI

PERTUMBUHAN IKAN KERALI (Labocheilos falchifer) DI PERAIRAN SUNGAI LEMATANG, SUMATERA SELATAN

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Bernhard Grzimek (1973) dalam Yovita H.I dan Mahmud Amin

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

III. METODE PENELITIAN

BUDIDAYA BELUT (Monopterus albus)

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

Ikan patin jambal (Pangasius djambal) Bagian 1: Induk kelas induk pokok (Parent stock)

Titin Herawati, Ayi Yustiati, Yuli Andriani

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

Oleh: Tinggal Hermawan BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT AMBON DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN RI

I. PENDAHULUAN. Waduk merupakan salah satu bentuk perairan menggenang yang dibuat

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SRIKANDI

I. PENDAHULUAN. Ikan baung (Mystus nemurus) merupakan ikan asli perairan Indonesia. Ikan baung

PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

PEMIJAHAN LELE SEMI INTENSIF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

417 Siklus reproduksi tahunan ikan ringan... (Lili Solichah) SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK ABSTRAK Lili Solichah, Siti Subandiyah, dan Darti Satyani Balai Riset Budidaya Ikan Hias Jl. Perikanan No. 13, Pancoran Mas, Depok E-mail: lili.bihatdepok@gmail.com Penelitian mengenai penangkaran ikan tiger fish baru dimulai pada tahun 2008 dengan mempelajari adaptasinya melalui studi domestikasi. Tempat pemeliharaan atau wadah dalam budidaya yang dapat merangsang pematangan gonadnya dilakukan sebagai tujuan dalam penelitian ini. Tempat atau wadah yaitu akuarium dan bak beton/semen yang lebih besar digunakan sebagai perlakuan. Tiga buah bak beton berukuran 1 m x 1 m x 1,5 m dan akuarium ukuran 90 cm x 40 cm x 40 cm diisi masing-masing 5 dan 3 ekor ikan, dengan pakan udang dan cacing ad libitum. Ukuran ikan adalah antara 15 30 cm. Pemeliharaan dilakukan selama 7 bulan. Parameter yang diamati adalah sintasan ikan, pematangan gonad yaitu jumlah induk matang gonad (gonad yang berkembang) dengan jalan kateterisasi dan pengurutan serta pertumbuhan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa ikan yang di dalam akuarium banyak mengalami kematian yaitu sebanyak 8 ekor selama penelitian, sementara yang di dalam bak beton tidak ada yang mati. Gonad berkembang terlihat pada beberapa ikan yang dipelihara dalam bak beton, baik ikan jantan maupun betina namun jumlahnya masih sangat sedikit, hanya 7 ekor yaitu 5 ekor jantan dan 2 ekor betina. Telur yang berkembang inipun belum matang. Sementara yang di akuarium hanya ada satu jantan yang matang gonad. KATA KUNCI: reproduksi, siklus tahunan, perkembangan gonad PENDAHULUAN Ikan tiger fish (Datniodes quadrifasciatus atau Coius quadrifasciatus) merupakan ikan hias yang nilai ekonomisnya cukup bagus. Ikan dengan bentuk pipih ke samping dengan sirip yang berbentuk seperti duri ini memang menarik. Badannya bergaris-garis lebar seperti pita-pita melintang dengan warna hitam dan putih perak kekuningan atau keabu-abuan. Mulutnya agak lebar dan menjorok ke depan. Termasuk dalam Familia Datniodidae, yang diperbarui namanya menjadi Coius quadrifasciatus oleh Kottelat et al. (1993). Ikan ini belum dibudidayakan dan lebih banyak diserap pasar ekspor. Produksinya masih tangkapan dari alam yaitu dari perairan Sumatera dan banyak pula dari Papua. Menurut Axelrod et al., 1950 dan Sakurai et al., 1990, ikan ini hidup baik pada suhu 26 C 27 C, dengan air agak asam sampai netral yaitu ph antara 6,5 7,0. Pakan yang disukai adalah pakan udang kecil dan cacing darah (blood worm), tetapi cacing tanah juga mau dimakannya. Termasuk ikan yang agresif sehingga membutuhkan banyak ruang untuk pemeliharaannya. Ikan-ikan tropis biasanya akan bertelur pada musim hujan atau musiman. Ada yang setahun sekali dan ada yang dua kali tergantung dari jenisnya. Adanya hujan memberikan stimulus bagi ikanikan untuk mijah (Lesmana, 2007). Terutama bagi ikan-ikan yang masih di habitatnya, sehingga nelayan penangkap tahu bahwa pada musim penghujan akan banyak larva berbagai ikan di sungai atau perairan lainnya. Ikan di lingkungan budidaya umumnya fenomena ini sudah hilang karena lingkungannya sudah dimanipulasikan sehingga kadang siklusnya menjadi rancu. Tidak terkecuali dengan ikan tiger fish yang belum dibudidayakan. Siklus reproduksinya tentu masih dipengaruhi oleh musim dan kapan tepatnya mereka memijah belum diketahui. Perlu dipelajari untuk mencari saat mereka memijah. Karena ikan ini harganya cukup mahal penangkapan dari alam tentu akan terus terjadi. Usaha budidaya yaitu penelitiannya sudah dimulai sejak tahun 2008 yang lalu. Dari informasi penelitian yang telah dimulai ini yaitu ukuran calon induk yang mulai matang gonad sekitar 15 cm, maka penelitian wadah atau tempat yang nyaman untuk ikan ini agar dapat bereproduksi di tempat budidaya

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 418 dilakukan. Diharapkan dengan ditempatkan dalam wadah yang nyaman dan sesuai memberikan peluang yang lebih besar pada ikan tiger fish ini untuk matang gonad. Pengamatan rutin setiap 2 bulan selama 7 8 bulan ini juga akan memberikan informasi tentang siklus reproduksinya di lingkungan budidaya. TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan wadah pemeliharaan calon induk tiger fish antara akuarium dengan bak beton mana yang dapat lebih cepat merangsang perkembangan gonad tiger fish. BAHAN DAN METODE Ikan tiger fish berasal dari Sumatera sebanyak 30 ekor dengan ukuran antara 15 30 cm dipelihara dalam 3 buah bak semen berukuran 1 m x 1 m x 1 m berketinggian air 0,5 m, dengan masing-masing berisi 5 (lima) ekor dan 5 (lima) buah akuarium berukuran 90 cm x 40 cm x 40 cm berketinggian air 35 cm masing-masing berisi 3 ekor. Baik bak semen maupun akuarium dilengkapi dengan tutup dan pompa (power head pump) pemutar air untuk membuat arus. Pada bak semen ukuran pompa adalah No. 3.800, sementara untuk akuarium power head No. 600. Pakan yang diberikan adalah udang kecil, cacing darah, dan cacing tanah secara ad libitum. Pemeliharaan dilakukan selama 7 bulan. Pengamatan dilakukan pada sintasan ikan, perkembangan gonad dan pertumbuhannya. Sintasan ikan dilakukan dengan cara menghitung ikan setiap kali ada kematian. Setiap 2 (dua) bulan dilihat parameter perkembangan gonadnya. Pengamatan ini dikerjakan dengan cara kateterisasi dan mengukur contoh telur bila ada yang diambil dari induk betina dan pengurutan induk yang jantan untuk melihat bila ada sperma (Gambar 1). Pemeriksaan sperma dilakukan di bawah mikroskop untuk mengetahui keaktifannya. Pertumbuhan yang diamati adalah panjang dan bobot badannya. Beberapa diambil untuk dibuat preparat histologinya. Gambar 1. Kateterisasi induk betina (kiri) dan pengurutan untuk induk jantan (kanan) HASIL DAN BAHASAN Hasil dari pengamatan yang dilakukan selama penelitian mendapatkan hal-hal sebagai berikut: Sintasan Calon induk tiger fish yang dipelihara dalam akuarium banyak yang mati. Pada semua akuarium ada ikan yang mati, No. I, II, dan III masing-masing satu ekor mati terjadi pada bulan Juli, September, dan November. Pada akuarium No. IV dan V semua ikan mati pada bulan Juli akibat dari rusaknya power head yang tidak terdeteksi karena terjadi pada hari libur (Sabtu). Jumlah induk yang mati secara keseluruhan adalah 7 (tujuh) ekor atau hampir 50%. Ikan yang dipelihara dalam bak tidak ada kematian satu ekorpun atau sintasannya mencapai 100% dan semua ikan terlihat sehat dan cukup bagus. Tampaknya akuarium kurang memadai untuk memelihara ikan tiger fish ukuran yang besar ini. Karena pada ukuran ikan sekitar 10 15 cm dengan kepadatan 5 ekor dalam akuarium yang sama Satyani et al. (2008) dalam pemeliharaan selama 6 7 bulan tidak terjadi kematian atau sintasannya bisa 100%. Ikan yang besar membutuhkan ruang gerak yang lebih luas.

419 Siklus reproduksi tahunan ikan ringan... (Lili Solichah) Perkembangan Gonad Ada 7 (tujuh) ekor induk yang berkembang gonadnya, hampir semuanya jantan. Hanya ada satu ekor yang betina. Dari pengamatan bulan Mei, Juli, dan September (Tabel 1) belum ada terlihat ikan yang berkembang gonadnya, terlihat dari perut ikan yang masih tetap kecil/langsing. Sementara dari pemeriksaan kateterisasi dan pengurutan juga belum didapatkan telur maupun sperma. Ada calon induk di bak III yang mengeluarkan sperma saat diurut tetapi masih sangat encer dan hanya sedikit. Tabel 1. Perkembangan gonad induk ikan tiger fish selama pemeliharaan 7 bulan dalam akuarium dan bak, diamati bulan Mei, Juli, September, dan November 2009 Bak Mei Juli September November Keterangan I M ( ) M (+) F (+) II M (+) M = jantan II M ( ) M (+) F = betina Akuarium ( ) = sedikit I (+) = banyak II M (+) III Pengamatan bulan November sudah ada ikan yang mengandung telur dan sperma dalam pemeliharaan di bak. Bak I ada satu ekor induk jantan berukuran 23,5 cm dengan bobot 262 g yang mengandung sperma cukup banyak dan satu ekor lagi induk betina yang mengandung telur (29,5 cm dan bobot 480 g). Di bak II induk betina juga telah mengandung calon telur dengan ukuran induk 23 cm dan bobot 270 g (Gambar 2). Sperma yang diamati di bawah mikroskop ini cukup bagus karena motilitasnya hampir 100% dan sangat aktif (Gambar 2). Di bak III yang semula pada bulan September ada yang mengandung sperma, bulan November tidak ada lagi. Dalam akuarium II ikan jantan juga ada yang mengandung sperma dan sangat aktif. Gambar 2. Calon telur (kiri) dan sperma aktif (kanan) yang diambil pada sampel bulan November (100x) Patut diduga bahwa ikan tiger fish perkembangan gonadnya masih dipengaruhi oleh musim, yaitu akan berkembang atau matang gonad bila musim penghujan. Oleh karenanya induk yang berkembang telurnya dan mengandung sperma lebih banyak ditemukan pada bulan November. Perkembangan gonad inipun belum mencapai kematangan maksimal. Mungkin karena bulan November tahun ini (2009) belum banyak hujan. Beberapa ikan yang diambil sebagai sampel untuk pemeriksaan histologi saat bulan Juli dan September menunjukkan adanya calon telur dan sperma pada ikan-ikan dengan ukuran sekitar 20 cm. Hasil preparat histologi seperti pada Gambar 3. Gambaran secara histologi dari calon telur atau oosit yang dibuat pada bulan Juli dan September ini masih menunjukkan stadium yang sangat muda terlihat dari masih kecilnya ukuran oosit dan

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 420 A (Juli) B (September) C (Juli) D (September) Gambar 3. Penampang lintang (preparat histologi) dari gonad tiger fish A dan B: Oosit stadium awal (calon telur); C : Spermatid (Calon sperma), dan D: Sperma yang sudah mulai matang.(tanda panah) (Pewarnaan HE 100x) belum adanya proses vitellogenesis. Proses vitellogenesis atau berkumpulnya yolk di dalam telur yang menandai pematangan oosit umumnya terjadi bila ukuran oosit sudah mulai membesar. Dalam sediaan dengan pewarnaan HE akan terlihat sebagai butiran kecil berwarna merah muda sampai ungu tua (Lesmana, 2007) yang di dalam Gambar 3 belum terlihat. Pada induk jantan sudah terlihat sperma yang matang terlihat dari lumen yang sudah terbentuk dan penuh. Gambaran warna ungu dari sediaan histologi terlihat jelas sperma yang matang dan siap untuk spermiasi, terutama pada bulan September. Tampaknya induk jantan dari ikan tiger fish lebih cepat matang gonad daripada induk betinanya, baik dalam jumlah maupun dalam kualitas gonadnya. Demikian pula dari ukurannya di mana induk ukuran 15 cm sudah ditemukan jantan yang matang gonad tetapi pada betina belum ada (Satyani et al.; 2008). Induk betina terlihat mulai ada yang matang gonad dengan baik setelah ukurannya hampir 20 cm. Pertumbuhan Pertumbuhan ikan tiger fish baik yang di dalam bak maupun di akuarium sangat lambat, hanya terlihat pertambahan panjang sekitar 1,0 cm saja selama 6 bulan. Demikian pula bobot badannya terlihat tidak terlalu banyak pertambahannya. Nilai rataan yang terlihat lebih tinggi pada bulan November pada pemeliharaan di akuarium terjadi karena ikan yang agak kecil sudah mati, sehingga ikan yang tersisa adalah yang besar saja pada Tabel 2. Belum ada referensi yang dapat diacu dari pertumbuhan ikan tiger fish namun dari penelitian Satyani et al. (2008) juga terlihat bahwa pertumbuhan ikan ini memang sangat lambat. Pengukuran panjang dan bobot badan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.

421 Siklus reproduksi tahunan ikan ringan... (Lili Solichah) Tabel 2. Panjang standar (), tinggi badan () dan bobot badan () tiger fish yang dipelihara dalam bak dan akuarium selama penelitian Mei November 2009 Bak no. Mei Juli September November Bak I 1 20,6 10,0 248 20,6 10,0 260 20,6 9,9 252 21,0 9,8 262 2 21,5 9,9 270 22,0 9,9 298 22,5 9,9 270 23,5 9,9 278* 3 18,2 8,8 176* 20,0 9,2 232 20,3 9,8 260 20,5 9,8 238 4 30,0 13,2 822 30,0 13,5 738 31,0 13,6 694 32,5 13,7 696 5 22,0 9,4 254 22,5 10,0 244 23,0 11,7 302 23,5 11,6 480** Rataan 22,46 10,26 354 23,02 10,46 354,4 24,48 10,98 355,6 24,2 10,96 390,8 Bak II 1 30,0 13,7 772 30,0 13,5 704 30,0 13,3 688 31,5 13,5 696 2 20,2 10,0 252 20,6 9,0 234 20,6 9,0 234 18,5 8,0 174 3 23,3 10,2 328 23,8 10,0 314 22,5 9,6 304 23,0 9,7 270** 4 22,0 9,7 264 22,2 9,7 254 22,0 9,8 254 23,5 10,5 304 5 16,2 7,2 122 16,3 7,8 140 17,0 7,6 154 23,0 9,8 234 Rataan 22,34 10,16 347,6 22,58 10,0 329,2 22,42 9,86 326,8 23,9 10,3 335,6 Bak III 1 23,5 9,4 314 23,5 10,4 388 20,8 9,6 254 24,0 10,0 398 2 21,7 9,5 224 22,0 9,5 256 23,0 9,9 264 22,0 9,0 272 3 21,5 9,8 268 21,0 9,7 252 20,8 9,8 238 21,0 9,6 246 4 20,7 9,9 252 20,2 9,8 242* 23,4 10,5 382 21,8 9,9 192 5 16,3 8,1 132 16,3 8,0 176 18,0 8,0 182* 19,5 8,5 180 Rataan 20,74 9,34 238 20,76 9,48 262,8 21,2 9,56 264 21,66 9,4 257,6 Akuarium I 1 22,8 11,3 328 23,0 11,2 329 23,5 11,3 338 23,5 11,3 348 2 15,5 7,0 114 16,1 7,0 132 16,0 6,9 108 17,5 8,0 160 3 15,0 6,8 104 15,5 6,6 98 *** Rataan 17,63 8,37 182 18,2 8,27 186,3 20,0 9,1 213 20,5 9,65 258

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 422 Lanjutan Tabel 2 Bak no. Mei Juli September November Akuarium II 1 28,5 13,0 570 28,3 12,5 586 28,5 14,0 594 28,0 14,5 602* 2 20,1 9,3 222 20,2 9,5 242 20,5 9,2 244 20,5 11,5 302 3 16,0 7,3 114 16,0 7,7 114 16,5 7,5 188 *** Rataan 21,53 9,83 302 21,5 9,9 314 21,83 10,23 342 24,25 13,0 452 Akuarium III 1 24,1 11,2 388 24,0 11,2 366 23,9 11,5 360 23,9 11,3 348 2 24,1 12,2 404 23,9 12,0 396 24,0 11,5 244 *** 3 15,2 7,0 98 16,0 6,9 122 15,2 6,7 116 16,0 7,5 116 Rataan 21,13 10,13 296,67 21,3 10,03 294,67 21,30 9,9 238 20,2 9,4 232 Akuarium IV 1 20,5 9,3 216 20,5 9,3 216 *** 2 20,2 9,0 214 *** 3 14,7 7,0 84 *** Rataan 17,23 7,97 142,67 Akuarium V 1 21,0 10,5 246 *** 2 20,2 9,0 214 *** 3 14,7 7,0 84 *** Rataan 18,97 9,0 184,67

423 Siklus reproduksi tahunan ikan ringan... (Lili Solichah) Tabel 3. Panjang standar (PT), tinggi badan (), dan bobot badan () ikan tiger fish dalam lingkungan budidaya (bak dan akuarium) selama Mei November 2009 Lingkungan budidaya PT Mei Juli September November PT PT PT Bak I 22,46 10,26 354,00 23,02 10,46 354,40 24,48 10,98 355,60 24,20 10,96 390,80 II 22,34 10,16 347,60 22,58 10,00 329,20 22,42 9,86 326,80 23,90 10,30 335,60 III 20,74 9,34 238,00 20,76 9,48 262,80 21,20 9,56 264,00 21,70 9,40 257,60 Rataan 21,85 9,92 313,20 22,12 9,98 315,47 22,70 10,13 315,47 23,25 10,22 328,00 SD 0,784 0,503 53,240 0,978 0,400 38,630 1,353 0,610 38,240 1,132 0,642 54,644 Akuarium I 17,73 8,37 182,00 18,20 8,27 186,33 20,00 9,10 213,00 20,50 9,65 258,00 II 21,53 9,83 302,00 21,50 9,90 314,00 21,83 10,23 342,00 23,25 13,00 352,00 III 21,13 10,13 296,67 21,30 10,03 294,67 21,03 9,90 238,00 20,20 9,40 232,00 IV 17,23 7,97 142,67 V 18,97 9,00 184,67 Rataan 19,30 9,06 221,60 20,30 9,40 265,00 20,95 9,74 264,33 21,25 10,68 280,67 SD 1,760 0,825 64,900 1,510 0,800 56,190 0,750 0,312 49,730 1,840 1,640 98,540 Keterangan: : mati

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2010 424 Pengamatan Kualitas Air Dari parameter kualitas air yang diukur semuanya masih bagus tidak ada yang terlalu mengkhawatirkan untuk kehidupan ikan. Walaupun ph ada yang mencapai sangat kecil namun sejauh ini masih tertoleransi oleh ikan ini (Tabel 4). Tabel 4. Kisaran parameter kualitas air yang tercatat dalam pemeliharaan ikan tiger fish selama penelitian Parameter Bak Akuarium Mei Juli September November Mei Juli September November Suhu ( C) 27 30 27 29 27 29 27 28 27 30 27 29 27 29 27 28 ph 6,0 6,5 5,0 5,5 5,0 5,5 4,5 6,0 6,0 6,5 5,0 6,0 5,0 5,5 4,5 7,0 CO 2 (mg/l) 5,9 7,9 3,9 7,9 5,9 9,9 7,9 9,9 3,9 7,9 3,9 5,9 7,9 9,9 5,9 9,9 O 2 (mg/l) 4,9 6,0 7,7 9,1 5,6 8,5 4,5 7,5 8,8 11,6 8,9 9,1 6,5 7,0 4,0 7,5 Alkalinitas 11,3 11,3 11,3 11,3 11,3 11,3 11,3 11,3 Hardness ( dh) 4,0 5,0 4,0 5,0 4,0 6,0 4,0 6,0 4,0 5,0 3,0 5,0 5,0 6,0 4,0 6,0 NH 3 (mg/l) x10 2 0,03 0,3 0,6 0,8 0,2 0,3 0,01 0,4 0,01 0,2 0,2 0,3 0,2 0,3 0,01 0,4 NO 2 (mg/l) x10 2 0,01 0,4 0,3 0,5 0,2 1,0 0,1 0,2 0,01 0,3 0,2 0,3 0,1 0,2 0,1 0,4 KESIMPULAN DAN SARAN Ikan tiger fish yang dipelihara dalam akuarium lebih banyak mati daripada yang dipelihara dalam bak. Perkembangan gonad ikan juga lebih bagus yang dipelihara dalam bak. Ikan yang berkembang gonadnya ditemukan lebih banyak pada bulan mendekati musim penghujan (November), walaupun perkembangannya belum optimal. UCAPAN TERIMA KASIH Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. I Wayan Subamia, M.Si. selaku Plt. Kepala Balai Riset Budidaya Ikan Hias Depok, yang telah banyak memberikan dukungan baik berupa ide-ide maupun dukungan moril selama penelitian ini berlangsung. DAFTAR ACUAN Axelrod, H.R., Burgess, W.E., Pronek, N., & Walls, J.G. 1995. Atlas of Freshwater Aquarium Fishes. Eight Edition, Revised and Expanded. T.F.H. Publications, Inc. USA, 1,081 pp. Kotelat, M.A., Whitten, J., Kartikasari, S.N., & Wirjoatmojo, S. 1993. Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi). Periplus Edition Limited Indonesia Singapore, 291 pp. Lesmana, D.S. 2007. Reproduksi dan pembenihan ikan hias air tawar. Pusat Riset Perikanan Budidaya. Jakarta, 15 16, 22. Sakurai, A., Sakamoto, Y., & Mori, F. 1990. Aquarium Fish of the World. The Comprehensive guide to 650 species. Chronicle Books. San Fransisco, 288 pp. Satyani, D., Solichah, L., Subandiyah, S., & Insan, I. 2008. Domestikasi dan pengamatan siklus reproduksi ikan ringan, tiger fish (Datniodes quadrifasciatus). Laporan Penelitian Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, 10 pp.