BAB 1 PENDAHULUAN. Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of. kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Anak anak yang cerdas secara matematis sering tertarik dengan bilangan dan

TUGAS AKHIR DEDI KAROJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penduduk adalah Orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini terdiri dari atas dua variabel, yaitu motivasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul skripsi ini, penulis menggunakan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen ini menggunakan desain True Experimental tipe Randomized. Pretest-Posttest Conttrol Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Grenita, 2013

Kegiatan Belajar 1 menerangkan konsep chi square. Kegiatan Belajar 2 menerangkan uji kepatutan (goodness of fit). Kegiatan Belajar 3 menerangkan tes

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti akan melihat apakah terdapat hubungan antara kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Berdasarkan penyajian data dan hasil analisis data, maka pada bab ini akan. Tabel 5.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

BAB 4 HASIL PENELITIAN

Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Asup Suparlan, Juhariah

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

HUBUNGAN INTELEGENSI, KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD/MI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan penguasaan keterampilan kognitif baik secara sendiri-sendiri atau bersama -

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Karena peneliti bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 7 Medan yang beralamat di Adam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tidak keluar dari jalur

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dr. Howard Gardner mengusulkan dalam bukunya, Frames Of Mind: The Theory Of Multiple Intelligens ( 1983 ), bahwa kecerdasan memiliki tujuh komponen. Beliau menamakan ketujuh komponen tersebut tujuh kecerdasan ganda. Selain kecerdasan linguistik verbal dan kecerdasan logis matematis, kecerdasan lain juga meliputi kecerdasan spasial visual, kecerdasan ritmik musik, kecerdasan kinestik, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Untuk menjadi benar benar cerdas berarti mendapat nilai yang tinggi dalam sebagian besar dari ketujuh kecerdasan ganda. Meskipun sangat jarang seseorang untuk unggul dalam ketujuh bidang kecerdasan, dapat dilihat bahwa untuk menuju ke suatu kehidupan yang berhasil, kita harus mencapai nilai yang paling tinggi paling sedikit untuk empat sampai lima diantara kecerdasan ganda tersebut. Dari tujuh kecerdasan ganda yang ditawarkan oleh pakar Dr. Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan logis matematis menjelaskan kemampuan seseorang untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah.

2 Hubungan antara matematika dan logika adalah bahwa keduanya secara ketat mengikuti hukum dasar, dan ada konsistensi dalam pemikiran logis. Filsuf Yunani Aristoteles mungkin adalah yang pertama kali mengidentifikasikan dan menformalkan hukum logika. Hukum ini menjelaskan bagaimana argumentasi disusun, bukti dan syarat dinyatakan dan kesimpulan tersebut. Dari logikalah timbul pemikiran ilmiah sehingga timbul hipotesis dari pengamatan, hasil dari revolusi ilmiah masih kuat dirasakan sekarang, karena alasan inilah Dr. Howard Gardner menyertakan kecerdasan logis matematis sebagai salah satu kecerdasan yang paling penting dalam klasifikasinya. Sesuai dengan pembahasan sebelumnya multi kecerdasan khususnya kecerdasan logis matematis yang ditawarkan Howard Gardner, penulis ingin mengetahui korelasi antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan menyelesaikan soal soal matematika khususnya pada pernyataan majemuk logika matematika. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian yang mengangkat judul Korelasi Kecerdasan Matematis Dengan Kemampuan Menyelesaikan Pernyataan Majemuk Logika Matematika Pada Siswa Kelas X SMA Swasta Dharma Pancasila Medan Tahun Pembelajaran 2010-2011. 1.2 Rumusan Masalah Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini ialah bagaimana sebenarnya kecerdasan logis matematis siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika serta hubungan atau korelasi dari kecerdasan

3 logis matematis tersebut terhadap kemampuan menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika. 1.3 Batasan Masalah Untuk mengarahkan pembahasan dalam tugas akhir ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka perlu membuat batasan ruang lingkup permasalahan. Sebagai pembatasan masalah ini adalah hanya terbatas pada analisa untuk mengetahui korelasi antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauh mana kecerdasan logis matematis siswa 2. Untuk mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika 3. Mengetahui korelasi antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

4 1. Sebagai bahan pemikiran untuk lebih meningkatkan logika dan memperkuat keterampilan berfikir dengan kecerdasan logika sebagai dasarnya 2. Sebagai bahan untuk menemukan cara kerja pola dan hubungan serta mengembangkan keterampilan memecahkan masalah 3. Sebagai bahan untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika 4. Sebagai bahan bandingan untuk penelitian berikutnya yang mengangkat judul mengenai kecerdasan majemuk lain dalam teori Howard Gardner. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai korelasi kecerdasan logis matematis dsengan kemampuan menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika di SMA Swasta Dharma Pancasila Medan pada tanggal 03 sampai dengan 08 desember 2010. 1.7 Metodologi Penelitian Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah langkah atau urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu terwujud. Penulis melakukan beberapa langkah langkah untuk menyelesaikan penelitian, antara lain :

5 1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research ) Penelitian kepustakaan merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data maupun informasi yang dibutuhkan dengan cara membaca dan mempelajari buku buku perkuliahan atau umum, serta mencari sumber informasi yang berhubungan dengan objek yang diteliti. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu : a. Data Primer b. Data sekunder Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri atau perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi atau media lain, misalnya dari Badan Pusat Statistik ( BPS ), majalah, internet, keterangan keterangan atau publikasi lainnya. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dari tes intelegensi dan tes kemampuan yang disebarkan kepada siswa. Dan metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. 1.8 Tinjauan Pustaka Beberapa buku yang menjadi tinjauan pustaka yang digunakan untuk mewujudkan tulisan ini dikutip dari situs situs internet yang membantu penulis menguraikan

6 tentang teori multi kecerdasan dan pernyatan majemuk logika matematika. Beberapa buku pendukung teori adalah sebagai berikut : Metoda Statistika ( Sudjana, 1994 : 250 ) menerangkan bahwa pengujian kesamaan dua varians atau lebih. Populasi populasi dengan varians yang sama besar dinamakan populasi dengan varians homogen, untuk mengetahui data ubahan penelitian varians yang homogen maka dilakukan uji F sebagai berikut : F = varians varians terbesar terkecil Kemudian nilai F hitung disesuaikan dengan F tabel pada taraf signifikasi α, jika F hitung < F tabel berarti data adalah memiliki varians homogen. Metoda Statistika ( Sudjana, 1994 : 368 ) menerangkan apabila garis regresi yang terbaik untuk sekumpulan data berbentuk linier, maka derajat hubungannya akan dinyatakan dengan r dan biasa dinamakan koefisien korelasi. Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana dan seberapa besarkah hubungan variabel X dengan variabel Y. Untuk hubungan variabel tersebut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Koefisien korelasi antara X dan Y r xy = [( N ( N XY ) ( X )( Y ) 2 2 2 X ) ( X ) ][( N Y ) ( Y ) 2 ] Keterangan : N X Y = banyak data atau anggota = anggota pada variabel bebas = anggota pada variabel terikat

7 Korelasi dilambangkan dengan ( r ) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga ( -1 r +1 ). Apabila r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat sedangkan arti harga r akan disesuaikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut. Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0,599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Tabel 1.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Metoda Statistika ( Sudjana, 1994 : 47 ) untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang sama maka dapat dilakukan dengan mencari dahulu yakni rentang, banyak kelas, panjang kelas ( interval ) dan membuat titik bawah kelas interval pertama yang diambil dari data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang sudah ditentukan. Statistik Nonparametrik ( Djarwanto, 2003 : 5 ) menerangkan uji chi square adalah uji independensi, dimana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain. Uji ini hanya digunakan untuk menduga barangkali ada beberapa faktor yang dipandang mempengaruhi adanya hubungan, untuk itu dilakukan uji chi square sebagai berikut :

8 χ 2 2 ( f o f h ) = f h Keterangan : χ 2 ƒ o ƒ h k db = chi kuadrat = frekuensi yang diperoleh = frekuensi yang diharapkan = banyak kelas = derajat bebas Ketentuan yang digunakan adalah jika χ 2 hitung < χ 2 tabel pada taraf signifikasi 5% dengan db = k 1 maka penelitian berdistribusi normal. Teori Multi Kecerdasan. Menurut Howard Gardner IQ tidak boleh dianggap sebagai gambaran yang mutlak. Sebab kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya. Dalam hal ini beliau melahirkan tujuh teori kecerdasan berupa : kecerdasan linguistik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan visual spasial, kecerdasan musical, kecerdasan kinetis, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal. Dari tujuh kecerdasan yang ditawarkan oleh pakar Howard Gardner tersebut salah satunya adalah kecerdasan logis matematis menggambarkan kemampuan seseorang untuk menangani bilangan dan perhitungan, pola dan pemikiran logis dan ilmiah. Kompetensi Matematika ( Johanes, 2004 :76 ) menerangkan bahwa dua variabel atau lebih pernyataan dapat digabungkan sehingga membentuk pernyataan baru yang disebut pernyataan majemuk. Penggabungan tersebut

9 menggunakan kata hubung logika. Ada empat jenis pernyataan majemuk antara lain konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi. 1.9 Sistematika Penulisan Adapun sistematika dalam penulisan Tugas Akhir secara garis besarnya dibagi dalam 6 ( enam ) bab yang masing masing bab dibagi atas beberapa sub sub bab yaitu sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang pengambilan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, lokasi penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai hubungan antara kecerdasan logis matematis dengan kemampuan menyelesaikan pernyataan majemuk logika matematika dan menguraikan tentang pengertian kecerdasan logis matematis, pernyataan majemuk logika matematika, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji korelasi. BAB 3 : GAMBARAN TEMPAT RISET Bab ini menjelaskan tentang sejarah dan struktur organisasi SMA Swasta Dharma Pancasila Medan.

10 BAB 4 : ANALISIS DATA Bab ini dilakukan analisis data dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji korelasi. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini dilakukan analisis data dengan korelasi dengan menggunakan SPSS. BAB 6 : PENUTUP Bab ini memberikan beberapa kesimpulan dan saran sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan.