BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling membutuhkan satu sama lain. Dan Islam sangat. karena pada hakekatnya semua adalah sama di hadapan Allah SWT 1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. SWT dengan di beri banyak kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, di

PENERAPAN SISTEM PINJAMAN MODAL USAHA KELAPA OLEH PETANI KELAPA DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Muamalah adalah ketetapan-ketetapan Allah SWT yang mengatur hubungan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB IV ANALISIS SISTEM KERJASAMA ANTARA PEMILIK PERAHU DAN NELAYAN DI DESA BUNGO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibadah dan muamalah. Hukum beribadah maupun muamalah berlaku bagi

PERBEDAAN PENETAPAN HARGA KELAPA SAWIT OLEH PEDAGANG KEPADA PETANI DI KECAMATAN TAPUNG KABUPATEN KAMPAR RIAU MENURUT EKONOMI ISLAM S K R I P S I

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki berbagai keperluan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan semua kegiatan ekonomi (muamalah) seperti jual-beli, sewa-menyewa, kerja sama dan sebagainya tidak terkecuali arisan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, maka. satu dengan lainnya dalam berbagai kepentingan. 1

BAB II LANDASAN TEORI PEAKSANAAN PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. harus memahami etika dalam bersaing yang diajarkan Islam, dianjurkan agar

BAB I PENDAHULUAN. besar rakyat menggantungkan hidupnya dari sektorpertanian. Terutama terlihat

BAB I PENDAHULUAN. mengalihkan dana yang tersedia dari penabung kepada pengguna dana, kemudian

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembngan perekonomian di Indonesia khususnya untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. dan saling tolong menolong anatara individu satu dengan individu. lainnya, sebagai makhluk sosial, manusia menerima dan memberikan

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. mu amalah. Maua malah adalah kegiatan yang mengatur hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia maupun di akhirat. Secara garis besar ajaran Islam berisi kandungan-kandungan

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup didalam bermuamalat seperti jual beli (al-ba i wa alijarah),

BAB I PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini. Selain itu sebagai mahluk sosial manusia yang tidak

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan


BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat untuk Melengkapi Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Agama Islam sebagai ajaran rahmatan lil alamin, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. oleh Allah SWT. Yaitu mengenai pencatatan dalam transaksi jual-beli dan

PEMINJAMAN EMAS DENGAN SISTEM PAGANG (AR-RAHN) DI DESA CAMPAGO MENURUT TINJAUAN EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah yang Hudan-Linnas sebagai pedoman hidup. maupun bathin dan juga kebahagiaan dunia dan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. fenomena ketidak percayaan di antara manusia, khususnya di zaman sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB IV ANALISIS DATA. Berdasarkan uraian pada BAB II tentang landasan teori mengenai preferensi

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, pertumbuhan ekonomi terasa

BAB II LANDASAN TEORI. waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 1 Berdasarkan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG-PIUTANG DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM MULTIJASA DI PT. BPRS LANTABUR TEBUIRENG KANTOR CABANG MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. Kesempurnaan Islam diantaranya mengatur tentang syariat atau hukum,

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, tetapi mungkin pula sebaliknya. Manusia mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Kerjasama Pada Usaha Jahit Pakaian Antara Alfi-Aldi Tailor Dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

SISTEM PINJAMAN MODAL USAHA PERKEBUNAN KELAPA MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS PETANI KELAPA KECAMATAN GAUNG KABUPATEN INDRAGIRI HILIR)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sempurna yang diciptakan oleh allah SWT dengan diberi banyak kelebihan dibanding mahluk lainya, diantaranya adalah akal fikiran. Dengan ini manusia diharapkan bisa memelihara dan memanfaatkan alam dan ciptaannya dengan baik. Allah tidak menciptakan manusia dengan derajat dan kedudukan yang sama, ada yang tinggi dan rendah, kaya dan miskin, besar dan kecil. adanya perbedaan ini supaya manusia dapat saling membutuhkan satu sama lain. Dan Islam sangat menganjurkan untuk saling tolong menolong dan menghormati sesamanya, karena pada hakekatnya semua adalah sama di hadapan Allah SWT 1. Dalam al-qur an terdapat pengakuan masalah ekonomi dengan maksud memberi arah bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. al- Qur an dan sunnah juga mengisyratkan bahwa manusia diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk menjalankan kegiatan ekonominya, baik dengan mengekploitasi sumber alam secara langsung seperti pertanian, pertambangan maupun yang tidak langsung seperti perdangangan dan berbagai kegiatan produktif lainya. 1 Nasution Edwin Mustafa, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), ed. 1 cet. 2. h 9. 1

Pengelolaan penerapan pinjaman modal usaha. dalam konteks pengelolaan ini mesti menggunakan landasan norma dan moralitas umum yang berlaku dimasyarakat untuk mengidentifiikasi apakah sebuah ide bisnis tertentu baik atau buruk dalam kajian etika praktis, harus mengaju pada petunjuk yang lebih matang, yaitu syariah, yang tidak kala pentingnya adalah usaha untuk mencapai pendapatan yang halal tersebut tentunya tidak mengurangi usaha dalam memenuhi kewajiban yang lebih utama dalam agama 2. Ilmu pengetahuan berkenaan halal dan haram adalah hal yang harus dipelajari sebelum berkecimpung dalam bidang perniagaan.khalifah umar memberi nasihat. janganlah kamu berniaga di pasar kami, kecuali kamu mendalami ilmu agama tentangnya.menurut kaidah fiqih, hukum asal dalam semua hal adalah halal, kecuali terdapat dalil yang menyatakan pengharamannya 3. Konsep pinjam meminjam dalam Islam adalah semata-mata amal kebajikan diantara golongan mampu dengan yang tidak mampu supaya terjalin hubungan muhibah dan saling membantu antara kedua golongan itu karana tujuan dari peminjam itu adalah pertolongan dan bantuan kepada orang yang memerlukan, dan Islam tidak membolehkan seseorang memberi pinjaman itu menjadikan pinjaman yang diberikan itu sebagai suatu sumber keuntungan 2 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta: Kencana, 2006), ed.1, cet. 2. h. 132-133. 3 Muhammad Sulaiman, & Aizuddinur Zakaria, Jejak Bisnis Rasul (Jakarta : PT. Mizan Publika, 2010), cet, ke-6 h. 358

bagidirinya. Karena itulah orang yang member pinjaman itu di beri ganjaran pahala sama dengan pahala orang bersedekah 4. Yang dimaksud dengan pinjaman modal usaha adalah suatu loanatau pinjaman yang dimaksudkan untuk digunakan dalam rangka memulai, mempertahankan atau mengembangkan usaha,yang dapat di ajukan pada Bank ataupun badan bantuan keuangan independen. Pinjaman untuk modal usaha biasanya mempunyai aturan yang mengikat sipengaju pinjaman,baik berupa waktu pengambilan modal usaha yang dipinjam ataupun kisaran keterikatan dan penetapan harga dengan caranya sendiri, semua tergantung perjanjian awal antara anda dan badan pemberi pinjaman untuk modal usaha 5. Didalam landasan teori yang penulis gunakan adalah Al-qardh karena Al-qardh adalah suatu pinjaman lunak yang diberikan atas dasar kewajiban sosial semata, dimana si peminjam tidak dituntut untuk mengembalikan apapun kecuali modal peminjaman.alasan penulis memilih AL-Qardh sebagai landasan teorinya karena AL-Qardh sangat berkaitan dengan permasalahan penulis mengenai pinjam meminjam. AL-Qardh mengandung makna adapun maknanya ialah I arahmengandung arti tabarru, atau memberikan harta kepada orang dengan dasar akan dikembalikan. 4 Veithzal Rivai & Arvian Arifin, Islamic Bangking, (Jakarta : Bumi Aksara 2010), ed.1, cet 1.h. 406 5 WWW.Html. AnneAhira.Com Kredit Modal Usaha, 11:50, tanggal 30, 04,2013.

Al-qardh adalah akad yang dikhususkan pada pinjaman dari harta yang terukur dan dapat ditagih kembali serta merupakan akad saling bantu membantu dan bukan merupakn transaksi komersial. Islam membenarkan setiap kegiatan bisnis sepanjang tidak menyakiti orang lain. Usaha buah kelapa ini sudah berlangsung sejak lama sehingga meskipun mereka berpartisipasi dalam dunia bisnis, namun dalam pikiran mereka ada semacam ketidak pastian, apakah praktek bisnis mereka benar menurut perdagangan Islam atau tidak karena dalam sistem yang dibuat ada semacam unsur keterikatan penjualan dalam penetapan harga. Seperti halnya dalam kehidupan masyarakat Kecamatan Sanglar kabupaten Indragiri Hilir Riau, dan seluruh penduduknya yang beragama Islam, dalam pemenuhan kebutuhan hidup, maka mayoritas mata pencahariannya adalah sebagai petani kelapa, dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda, sehingga dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya tidak bisa lepas dari campur tangan dari pihak lain. Prosedur pinjaman modal usaha oleh toke kelapa kepada petani kelapa di dalam perkebunan kelapa ini berawal dari pemilik modal atau toke kelapa yang memberikan fasilitas modal kepada masyarakat yang mayoritas petani kelapa yang tidak memiliki modal untuk biaya pengembangan dan perawatan kebun kalapa mereka. Dan fasilitas ini bermanfaat oleh para petani kelapa yang memiliki modal kelapa tersebut 6. Dengan syarat hasil panen itu harus dijual pada pemilik modal yang memberikan modal tersebut, hal ini dikarenakan sistem yang ditentukan oleh 6 Hamzah, (Pemilik Modal), Wawancara, 22 April 2014

si pemilik modal. Demikian sistem ini dibuat agar petani yang meminjam modal tidak menjual hasil panenya kejuragan yang lain. Akan tetapi petani boleh menjual kepada pengusaha kelapa yang lain dengan catatan modal yang dipinjam itu dibayar lunas agar pemilik modal yang meminjamkan modal tersebut tidak mengalami kerugian. Dalam melakukan pemeliharaan perkebunan kelapa yg dikelola para petani melakukan pemimjaman modal usaha kepada pemilik modal usaha kelapa.pinjaman modal usaha dilakukan oleh salah seorang pemilik modal.para pekerjanya adalah masyarakat atau para petani yang meminjam modal untuk perawatan atau pengembangan kebun kelapa.peminjaman modal yang dilakukan memiliki sistem dalam peminjaman dan perjanjian. Adapun perjanjiannya melakukan perjanjian kerjasama dalam peminjaman modal atau (Al -qardh) dimana perjanjian kerja sama ini yang dilakukan antara pemilik modal dengan para petani adalah dimana pemilik modal memberikan pinjaman kepada para petani sesuai yang dibutuhkan para petani untuk perawatan dan pengembangan kebun kelapa. Adapun sistemnya ialah sesuai dengan kesepakatan diawal perjanjian, dengan syarat hasil panen para petani harus dijual kepada pemilik modal, agar pemilik modal tidak mengalami kerugian. Sebab sudah banyak terjadi masalah ketika pemilik modal itu memberikan pinjaman modal kepada petani, petanipun menerima modal dan memanfaatkan untuk memproduksi buah kelapa tetapi seteh panenen ada beberapa petani yang tidak menjual kelapa itu kepada pemilik moda yang

memberikan modal tersebut dan modal yanh dipinjamkan pun tidak bisa dikembalikan kepada pemilik modal dengan masa yang telah ditentukan oleh pemilik modal. Dilihat dari gejala-gejala yang ada dengan adanya keterikatan dan penetapan haga. Karena petani sama pemilik modal tidaklah melakukan perjanjian secara tertulis, disebabkan karna masyaraktnya sudah saling kenal mengenal. Perjanjian yang dibuat secara tidak tertilis ini juga tidak baik bagi pemilk modal dikarenakan takut lupa,sehingga hal ini juga mempersulit kedua belah pihak. Dimana tidak semua manusia memiliki sifat yang jujur, untuk itu diperlukan adanya perjanjian yang secara tertulis singgah tidak menimbulkan permasalahan dalam bermuamalah. Para pemilik modal kadang ada juga yang menaikkan harga kelapanya 100 rupiah atau 200 rupiah dari harga yang telah ditentukan. B. Batasan Masalah Agar penelitian ini terarah dan mencapai sasaran, penulis membatasi permasalahannya pada prosedur penerapan sistem pembiayaan modal usaha petani kelapa di Kecamatan Sanglar Kabupaten Indragiri Hilir. C. Rumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana Penerapan Sistem Pinjaman Modal UsahaKelapa oleh Petani Kelapa di Kecamatan Sanglar Kabupaten Indragiri Hilir.?

2. Apakah penerapan sistem Pinjaman Modal Usaha kelapa oleh petani kelapadi kecamatan Sangalar Kabupaten Indragiri Hilir di tinjau dari perspektif ekonomi Islam.? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk menjelaskan penerapansistem pinjaman modal usaha kelapa oleh petani kelapadiperkebunan kelapa Kecamatan Sanglar Kabupaten Indragiri Hilir b. Untuk menjelaskan tinjauan ekonomi Islam terhadap penerapan sistem pinjaman modal usaha kelapa oleh petani kelapa di Kecamatan Sanglar Kabupaten Indragiri Hilir 2. Manfaat Penelitian a. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam pada fakultas Syariah dan Ilmu Hukum. b. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pinjaman modal usahakelapa oleh petani kelapa di Kecamatan Sanglar kabupaten Indragiri Hilir. c. Sebagai inflementasi ilmu pengetahuan yang penulis peroleh dari perkuliahan ini dan sebagai pedoman bagi penulis lainnya untuk mengadakan penelitian yang sama. d. Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk kegiatan ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai Islam bagi subjek penelitian serta

mencarisolusi dari penerapan sistem pinjamanmodal usaha kelapaoleh petani kelapa di Kecamatan Sanglar kabupaten Indragiri Hilir. E. Metode Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan, maka metode penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, metode tersebut diterapkan dalam langkah-langkah sebagai berikut: 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilaksanakan di Kecamatan Sanglar kabupaten Indragiri Hilir.Alasan penulis memili lokasi ini karena mayoritas penduduk bermata pencahariannya adalah sebagai petani kelapa dengan melakukan pinjaman modal kepada pemilik modal atau toke kelapa. 2. Subjek dan Objek Penelitian Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah petani kelapa dan pemilik modal atau toke kelapa. sedangkan yang menjadi objeknya adalah penerapan sisitem pembiayaan modal usaha oleh petani kelapa ditinjau dari persepektif Ekonomi Islam di kecamatan Sangalar kabupaten Indragiri Hilir. 3. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 264 orang petani kelapa dan 10 orang pemilik modal atau toke kelapa, dikarenakan banyaknya populasi dalam penelitian ini maka peneliti mengambil sampel sebanyak 20% dari populasi yang ada. Yang berjumlah

48 orang, terdiri dari 2 orang pemilik modal dan 46 masyarakat yang menjadi petani kelapa dengan menggunakan random sampling, random sampling adalah dilakukan secara acak dan sederhana. 4. Sumber Data Adapun yang dimaksud dengan sember data yaitu segala keterangan dan informasi mengenai segala yang berkaitan dengan tujuan penelitian, yaitu: a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari petani kelapa dan pemilik modal atau toke kelapa yang memberikan pinajaman modal. b. Data skunder, yaitu data yang penulis peroleh dari literatur-literatur, laporan atau informasi-informasi yang berhubungan dengan penelitian ini. 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mencari dan mengumpulkan data-data dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan teknik sebagai berikut: a. Observasi Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung melalui panca indra pada objek yang diteliti. Penulis melihat dan mengamati secara langsung kegiatan peranan system pembiayaan modal usaha oleh petani kelapa guna memperoleh data yang meyakinkan dalam proses tersebut. b. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. atau Tanya jawab langsung secara lisan kepada responden, metode ini penulis gunakan dengan cara menemui inporman untuk menanyakan hal-hal yang berkenaan dengan yang diteliti. c. Angket Angket yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden. 6. Teknik Analisis Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriftif kualitatif dimana setelah data yang diperlukan diperoleh, lalu data tersebut dikelompokkan dan diuraikan dengan jenisnya dan di analisa dengan menggunakan analisis kualitatif, kemudian disajikan dalam bentuk tabel yang dilengkapi dengan penjelasan. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan didalam penulisan proposal ini, maka penulis membagi penulisan ini dalam lima bab diaman a antara satu bab dengan bab lainnya saling berhubungan yakni dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN Merupakan bab pendahuluan yang berisikan beberapa hal tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta seitematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian yang memuat pembahasan tentang geografis dan demografis, kependudukan, social dan ekonomi Kacamatan Sanglar Kabupaten Indragirihilir. BAB III : PINJAM MEMINJAM Dalam bab ini berisikan tentang PengertianPinjaman Modal, jenisjenis Pinjaman Modal, Tujuan Pinjaman Modal, Pengertian Modal dan Usaha, Peranan Modal Perekonomian, Kerja Sama dalam suatu pekerjaan dan tentang masalah modal, Peranan Modal Perekonomian, Etika Meminjam Secara Islami, Tinjauan Islam Dalam Modal Usaha Perkebunan, Pengertian Al-qardh, dasar hukum disyariatkan Al-qardh, macam-macam Al-qardh, rukun dan syarat Al-qardh, Manfaat Al-qardh. BAB IV : HASIL PENERAPAN SISTEM PINJAMAN MODAL USAHA OLEH PETANIKELAPA DI TINJAU DARI PERSEFEKTIF EKONOMI ISLAM Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yaitu, Penerapan Pembiayaan Modal Usaha petanikelapa

di Kecamatan Sanglar Kabupaten Indragiri Hilir. Tinjauan aspekekonomi Islamoleh petanikelapa di Kecamatan Sanglar Kabupaten Indragiri Hilir. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan dan saran.