Pengembangan Pemanfaatan Kulit Batang Gemor (Alseodaphne spp) Sebagai Alternatif Bahan Krim Anti Nyamuk Alami

dokumen-dokumen yang mirip
FORMULASI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS TEPUNG REBUNG KAYA SERAT DAN TEPUNG MODIFIKASI DARI UMBI RAWA ASAL KALIMANTAN SELATAN

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDAHULUAN. Serangga mempunyai berbagai peran di ekosistem yang oleh manusia

PENDAHULUAN. terdiri atas penyakit bakterial dan mikotik. Contoh penyakit bakterial yaitu

[ nama lembaga: Kementerian Hukum dan HAM RI ] 2012

PEMANFAATAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne sp.) DAN CANGKANG KEMIRI (Aleurites molucca) UNTUK OBAT NYAMUK ALAMI

BAB I PENDAHULUAN. salah satu masalah kesehatan yang sangat penting karena kasus-kasus yang

I. PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD), merupakan penyakit yang masih sering

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah cukup besar yang menyangkut kesehatan masyarakat di negara-negara dengan

I. PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di negara negara

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi di daerah tropis

Tembusan: 3. Kepala BOSDM LIPI; 4. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan dan Diklat, Kementerian Agama; 5. Sekretaris Bappeda Prov.

BAB I PENDAHULUAN. organisme termasuk manusia. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

[G.4] KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA UNTUK PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN

UJI AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK DAUN KELADI BIRAH (Alocasia indica Schott) TERHADAP LARVA NYAMUK Culex sp. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan penyakit yang banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.

I. PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic. nyamuk Aedes aegypti (Kemenkes, 2010). Indonesia merupakan negara

Annual Report 2013 Program Pengkajian dan Penerapan TeknologiLingkungan

PEMANFAATAN JENIS POHON. (Avicennia spp.) SEBAGAI BAHAN

BAB l PENDAHULUAN. manusia. Nyamuk yang memiliki kemampuan menularkan penyakit ini

N60 Potensi Nyamplung (Calophyllum spp) untuk Pengembangan Energi Alternatif Pedesaan di Papua

Kementerian Pertanian 2012

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

BAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan tanda-tanda tertentu dan disebarkan melalui gigitan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang berada di daerah tropis, sehingga. merupakan daerah endemik bagi penyakit-penyakit yang penyebarannya

N.24. Kajian Ekonomi Aplikasi Teknologi Rendah Emisi pada Industri Kecil-Menengah. logo lembaga

BAB I PENDAHULUAN. beriklim tropis dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit. Rekapitulasi data kasus hingga 22 Agustus 2011 menunjukkan Case

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan bahan pangan pokok terutama ketergantungan masyarakat yang besar

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN BAKAR NABATI (BIOFUEL) SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

Insektisida sintetik dianggap sebagai cara yang paling praktis untuk

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

N 50 PENERAPAN TEKNOLOGI PITA VOLUME POHON BERDIRI DALAM PEMANFAATAN KALIWO DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami 2 musim, salah

PEMANFAATAN MINYAK KULIT BATANG GEMOR (Alseodaphne spp) SEBAGAI ALTERNATIF MAT REPELLENT ALAMI

Pemanfaatan Batubara dan Biomassa dengan Proses Pirolisa untuk Sumber Energi dan Industri di Kalimantan Timur

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional akhir-akhir ini sangat

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

BAB I PENDAHULUAN. Hasil hutan non kayu sebagai hasil hutan yang berupa produk di luar kayu

PENELITIAN PEMILIHAN MODA ANGKUTAN BATUBARA ANTARA ANGKUTAN SUNGAI DAN TRUK DI PULAU KALIMANTAN

antihelmintik, dan lain-lain (Absor, 2006). Komponen aktif yang bersifat

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN 2012

ALOKASI ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2016

I. PENDAHULUAN. dan mematikan bagi manusia, seperti demam berdarah (Aedes aegypti L.), malaria

BAB I PENDAHULUAN. hari berikutnya hujan lagi. Kondisi tersebut sangat potensial untuk

Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan, Bogor 2012

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

SUMBER ANGGARAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA 2015 BERDASARKAN JENIS BELANJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Y_5_ Presentasi_ Evaluasi _Kinerja PKPP

logo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. utama di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pada tahun 2010, Indonesia UKDW

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

ISOLASI, KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN TUMBUHAN PACAR CINA (Aglaia odorata) SKRIPSI SARJANA KIMIA

PAGU ANGGARAN ESELON I MENURUT PROGRAM DAN JENIS BELANJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TA. 2012

I. PENDAHULUAN. aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat. kejadian luar biasa atau wabah (Satari dkk, 2005).

PENYUSUNAN SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INFORMASI UNSUR CUACA UNTUK BIDANG KESEHATAN

SOSIALISASI TRL (TECHNOLOGY READINESS LEVEL) UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN INOVATIF LEMBAGA LITBANG DAERAH DALAM PENGUATAN SISTEM INOVASI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang menjadi vektor dari penyakit Demam Berdarah ini dikenal dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN BATUBARA YANG DICAIRKAN SEBAGAI BAHAN BAKAR LAIN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang masih menjadi fokus utama masyarakat Internasional serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL

RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGI PEMANFAATAN INFORMASI KEBAKARAN HUTAN/LAHAN PERKEBUNAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kementerian Sosial RI Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Sosial BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PELAYANAN KESEJAHTERAAN SOSIAL 2012

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

I. PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakann penyakit yang. berkaitan erat dengan kenaikan populasi vektor Aedes aegypty.

F1-35 PENINGKATAN PRODUKSI DAN APLIKASI BAHAN AKTIF PENGENDALI JAMUR FITOPATOGEN PADA TANAMAN KAKAO. Peneliti Utama : Rofiq Sunaryanto

MODEL PENCEGAHAN TRAFFICKING MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA MISKIN DI DAERAH ASAL TENAGA KERJA WANITA (TKW) BERBASIS POTENSI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

[ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia] 2012

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian yang penulis lakukan maka

I. PENDAHULUAN. Tanaman lada (Piper nigrum L) merupakan salah satu komoditi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan di. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Bandar Lampung Januari hingga 14

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman nenek moyang sampai sekarang, masyarakat banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nyamuk merupakan serangga yang seringkali. membuat kita risau akibat gigitannya.

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

I. PENDAHULUAN. diperkirakan, pengendalian hama pun menjadi sulit dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN EVALUASI TOKSISITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANGSAT (Lansium domesticum var. langsat)

Transkripsi:

Pengembangan Pemanfaatan Kulit Batang Gemor (Alseodaphne spp) Sebagai Alternatif Bahan Krim Anti Nyamuk Alami Arhamsyah, Masyamah, Budi Tri Cahyana, Dwi Harsono dan Saibatul Hamdi V.3 BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANJARBARU BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 2012

LATAR BELAKANG Kulit batang gemor yang cukup potensial di Kalimantan terutama di Kalimantan Selatan dan Tengah dikirim ke luar Pulau dalam bentuk bahan baku Bahan baku yang tersedia perlu diproses terlebih dahulu menjadi barang jadi/barang siap pakai sehingga meningkatkan nilai tambah Kulit batang gemor dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan anti nyamuk. Hasil skrining fitokimia pada bagian kulit batang mempunyai kandungan utama metabolit sekunder (Stereoid, flavonoid, alkoloid, saponin, fenolik) yang merupakan insektisida. Dengan metode ekstraksi kulit batang gemor ini dapat menghasilkan minyak esensial yang dapat digunakan sebagai bahan aktif untuk pembuatan krim anti nyamuk. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Indonesia adalah satu negara tropis yang paling besar di dunia. Iklim tropis menyebabkan adanya berbagai penyakit tropis yang disebabkan oleh nyamuk. Saat ini telah banyak insektisida yang digunakan masyarakat tetapi insektisida tersebut membawa dampak negatif pada lingkungan karena mengandung senyawa-senyawa kimia yang berbahaya baik terhadap manusia maupun sekelilingnya. Oleh karena itu perlu dikembangkan insektisida baru yang tidak menimbulkan bahaya dan lebih ramah lingkungan yaitu insektisida yang bahan aktifnya berasal dari tumbuhan yang mengandung bahan kimia yang toksik terhadap serangga namun mudah terurai (biodegradable) dialam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai insektisida adalah kulit batang gemor yang cukup potensial di Kalimantan. Kulit batang gemor ini dapat diekstraksi menjadi minyak esensial yang dapat digunakan sebagai zat aktif dalam pembuatan krim anti nyamuk. 2

METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan : ekstraksi kulit batang gemor, pembuatan krim anti nyamuk, pengujian krim anti nyamuk, diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang Fokus Kegiatan: perkayuan Desain Penelitian: penelitian dilakukan dengan menggunakan 2 faktor yaitu faktor Formula Krim dan Faktor Konsentrasi minyak esensial, setiap parameter dilakukan pengamatan sebanyak 3 kali ulangan Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan : pengambilan contoh, persiapan bahan baku, ekstraksi bahan baku, pembuatan krim anti nyamuk, pengujian krim anti nyamuk, pengujian krim anti nyamuk, evaluasi dan analisa data, pemasyarakatan hasil litbang dan pembuatan laporan Perkembangan dan Hasil Kegiatan Sampai sekarang kegiatan penelitian telah selesai dilaksanakan dan dari pengamatan diperoleh hasil krim yang terbaik yaitu dengan menggunakan formula A (FA) dengan konsentrasi minyak esensial kulit batang gemor sebesar 20%. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yaitu: pengumpulan data dan pengambilan contoh (potensi dan penyebaran gemor, penelitian yang pernah dilakukan, lokasi pengambilan contoh), konsultasi (konsultasi produk yang berhubungan dengan kesehatan), pengujian (pengujian efektivitas krim terhadap nyamuk) dan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang (pendataan dan rekuitmen peserta pemasyarakatan dan lokasi tempat pemasyarakatan), koordinasi pelaksanaan kegiatan (perkembangan kemajuan kegiatan) Lembaga yang diajak berkoordinasi yaitu : Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru, Badan POM Banjarmasin, Puslitbang Hasil Hutan Bogor, Balai Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Tanah Bumbu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin, Balitbangda Prov. Kalsel serta Puskajitek dan HKI Jakarta Agar koordinasi berjalan dengan lancar maka koordinasi bisa dilakukan melalui surat menyurat, tatap muka, telepon, e-mail maupun e-pesan Dengan adanya koordinasi yang baik dengan pihak terkait maka pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan lancar tanpa mengalami hambatan yang berarti. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 4

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Agar pemanfaatan hasil litbang lebih optimal dan mencapai sasaran, bersama instansi terkait telah melakukan koordinasi sebagai langkah awal untuk kegiatan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang. Adapun wujud bentuk pemanfaatan kegiatan berupa kegiatan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang dan tulisan dalam jurnal ilmiah. Dalam Diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari industri kecil dan menengah hasil hutan, usaha perawatan kulit, pengumpul gemor, serta instansi pemerintah (Disperindag, Dinas kehutanan) dan dunia pendidikan. Pada kegiatan diseminasi/pemasyarakatan hasil litbang mendapat respon positif dari peserta dan untuk mencoba mengembangkan dengan dukungan Pemerintah Daerah. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Untuk pengembangan ke depan, kulit batang gemor diupayakan untuk tidak dipasarkan ke luar Pulau Kalimantan dalam bentuk bahan baku akan tetapi dipasarkan dalam produk jadi sehingga diharapkan tumbuh kembang industri pengolahan kulit batang gemor untuk anti nyamuk, baik berupa obat nyamuk bakar, mat repellent maupun dalam bentuk sediaan krim anti nyamuk. Upaya mewujudkan tumbuh kembangnya industri pengolahan kulit batang gemor maka akan dilakukan kerja sama atau bersinergi dengan instansi terkait, terutama Pemerintah Daerah yang mempunyai kewenangan untuk terwujudnya industri pengolahan kulit batang gemor untuk anti nyamuk baik melalui pihak ketiga (pengusaha) maupun dibiayai oleh Pemerintah Daerah sendiri. Tahapan Pengembangan ke depan: pembuatan krim perawatan kulit yang berfungsi juga sebagai anti nyamuk Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

FOTO KEGIATAN Foto Koordinasi dengan pihak terkait Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan Sosialisasi Pelatihan Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

TERIMA KASIH Arhamsyah Masyamah Budi Tri Cahyana Dwi Harsono Saibatul Hamdi