Sains adalah produk ilmu pengetahuan alam Science is a body of knowledge

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. knowledge, dan science and interaction with technology and society. Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogi Musthapa Kamil, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan dalam ruang lingkup pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu untuk. mengembangkan potensi diri dan sebagai katalisator bagi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komponen penting dalam membentuk manusia yang memiliki

2015 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT UNTUK MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Fisika merupakan salah satu cabang sains yang besar peranannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. masalah dalam memahami fakta-fakta alam dan lingkungan serta

I. PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk memahami nilai-nilai warga negara yang baik. Sehingga siswa

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta [2] Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang kondusif bagi lahirnya pribadi yang kompetitif. (Tilaar, 2004)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. pembelajaran yang semakin luas membawa banyak perubahan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi tantangan-tantangan global. Keterampilan berpikir kritis

BAB I PENDAHULUAN. 1) Menanamkan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. sangat banyak. Tuntutan tersebut diantaranya adalah anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Denok Norhamidah, 2013

2015 PENGARUH PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA POKOK BAHASAN ENZIM

I. PENDAHULUAN. anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Nurhada,2013

SUSILOWATI, M. PD.SI

2015 ANALISIS NILAI-NILAI KARAKTER, KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA TOPIK KOLOID MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Kurikulum 2004 berbasis kompetensi yang telah direvisi

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Melalui pendidikan

I. PENDAHULUAN. penyampaian informasi (transfer of knowledge) dari guru ke siswa. Padahal

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Juniarti Rahayu, 2013

Eksperimen: uji hipotesis Eksperimen merupakan fondasi dari metode ilmiah, suatu metode sistematik yang mengeksplorasi lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS TERPADU DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMAN 2 PROBOLINGGO

2016 PENINGKATAN KEMAND IRIAN BELAJAR SISWA D ENGAN MENGGUNAKAN MOD EL D ISCOVERY LEARNING D ALAM PEMBELAJARAN IPS

JURUSAN PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sains dan teknologi adalah suatu keniscayaan. Fisika adalah

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TEMATIK DAN EVALUASINYA DALAM KURIKULUM 2013 SISWA KELAS RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. hanya penguasaan kumpulan pengetahu yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa beserta unsur-unsur yang ada didalamnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY

logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah kongkrit.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran

Integrated Science Worksheet Pembelajaran IPA SMP Dalam Kurikulum 2013

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI. DR. Sri Anggraeni, M.Si Staf Pengajar Jur. Pend. Biologi FPMIPA- UPI

Pendekatan Contextual Teaching and Larning (CTL)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan berpikir tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi

I. PENDAHULUAN. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. lebih kearah penanaman pengetahuan tentang konsep-konsep dasar, sebagaimana para saintis merumuskan hukum-hukum dan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

I. PENDAHULUAN. sangat berperan adalah lembaga pendidikan. Dalam mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kelemahan pendidikan saat ini adalah pada proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan kepada semua jenjang. pendidikan mulai dari SD hingga SLTA ataupun SMK.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di kelas maupun dalam melakukan percobaan di. menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran biologi di SMA menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian dari proses kebudayaan dalam arti bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan perbaikan mutu pendidikan agar mencapai tujuan tersebut.

I. PENDAHULUAN. Sains merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENDIDIKAN SAINS

Paradigma lama: Sains adalah produk ilmu pengetahuan alam Science is a body of knowledge Paradigma baru: Science is a way of thinking and acting, in and out of school Science is a way of investigating Science is science process skills

Paradigma lama: Belajar sains adalah mempelajari produk sains Paradigma baru: Belajar sains adalah mempelajari bagaimana belajar sains Belajar sains adalah learn how to learn Belajar sains adalah mempelajari ketrampilan proses sains Belajar sains adalah mempelajari metode ilmiah, berkomunikasi ilmiah, dan bersikap ilmiah

Paradigma lama: Pengajaran sains bersifat textbook-oriented Paradigma baru: Pembelajaran sains bersifat: - konstruktivis - kontekstual - discovery-inquiry - problem-solving

SAINS: Mean different thing to different people is a body of knowledge is away of thinking and acting is a way of investigating is science process skills Adalah cara mencari tahu tentang alam secara sistematis: - bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip, - tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

SAINS-TEKHNOLOGI-MASYARAKAT: TEKHNOLOGI SAINS MASYARAKAT

SALINGTEMAS: lingkungan sains tekhnologi masyarakat

Sains sebagai produk memang berbeda dengan sains sebagai proses (bagaimana ilmuwan bekerja/memecahkan masalah sains). Sains sebagai proses jangan selalu dikonotasikan sebagai praktikum laboratorium, terlebih kebanyakan percobaan di sekolah mirip tahapan resep masak yang kaku.

Tiga fokus utama pengajaran sains di sekolah: Produk sains, yaitu pemberian berbagai pengetahuan ilmiah yang dianggap penting untuk diketahui siswa. Sains sebagai proses, yang berkonsentrasi pada sains sebagai metoda pemecahan masalah untuk mengembangkan keahlian siswa dalam memecahkan masalah. Pandangan yang lebih luas tentang sains, seperti dampak sains dan teknologi terhadap masyarakat

teknologi lahir karena adanya kebutuhan manusia sains berawal dari rasa ingin tahu manusia Adanya suatu perubahan teknologi akan dapat menyebabkan perubahan sosial, begitu pula sebaliknya. Hal ini berarti ada jaringan hubungan antara sains, teknologi dan sistem-sistem sosial yang saling pengaruh mempengaruhi. Artinya dalam suatu pembelajaran sains, selain menekankan pada pemahaman terhadap konsep sains, juga perlu melibatkan pemahaman siswa terhadap hasil produk teknologi yang terkait, serta manfaatnya bagi masyarakat.

contoh: penemuan mikroskop oleh antonio van leuwenhoek teori abiogenesis, generatio spontania (teknologi sains (konsep, teori, hukum)

LATAR BELAKANG: Pembelajaran sains yang eurosentrik o Menekankan pada penguasaan metode ilmiah: penemuan masalah, pengumpulan informasi, penyusunan, hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan kesimpulan o Buku teks berisi temuan orang Eropa o Bahasa Eropa o Kesadaran bahwa di benua lain ada: - metode ilmiah lain - temuan sains

MODEL PEMBELAJARAN: Mengangkat isu sains lokal (kontekstual)/sts Hands-om activity Inquairy-based learning experience Cooperative learning

Pendidikan Sains Harus Dikembangkan Bambang Sudibyo berharap paradigma pendidikan yang berorientasi pada daily life based-education (pendidikan berdasar kehidupan sehari- hari). Tujuannya, siswa-siswi akan terbiasa pula dengan kompetisi dan menjadikan sains sebagai bagian gaya hidup. Pada gilirannya nanti akan tumbuh generasi mandiri dan mampu bersaing di era yang semakin kompetitif, Suyanto menilai penerapan sains dan matematika yang selama ini sangat ditakuti harus dirubah menjadi suatu gaya hidup yang menyenangkan.

Sains dan Kehidupan sehari-hari Sains pada dasarnya bertujuan mengumpulkan berbagai pengetahuan tentang dunia sekitar. Namun, kenyataannya sains tidak berada dalam lingkup sosial yang kosong karena sains berkaitan dengan upaya-upaya manusia. sains tidak dapat dibahas tanpa mengacu persoalan sosial, politik, agama dan filsafat. sehingga materi pelajaran sains yang diajarkan di sekolah harus dihubungkan dengan lingkungan sosial dimana sains tersebut berkembang dan digunakan.

sains dikembangkan tanpa melihat masyarakat sains dikembangkan dengan melihat masyarakat sekitar negara bertujuan: setiap anggota masyarakat berkembang kemampuan: fisik, intelektual, dan moral.

SAINS-TEKHNOLOGI-MASYARAKAT: TEKHNOLOGI SAINS MASYARAKAT

SALINGTEMAS: lingkungan sains tekhnologi masyarakat

STS adalah: pendekatan belajar-mengajar yang mengintegrasikan isu-isu sains, teknologi dan masyarakat. Isu sains adalah perkembangan ilmu pengetahuan Isu teknologi adalah perkembangan teknologi Isu masyarakat adalah masalah sosial, dan lingkungan hidup. Titik penekanan adalah mengembangkan hubungan antara pengetahuan ilmiah siswa dengan pengalaman keseharian mereka.

Pembelajaran STS menjadikan siswa: melek sains memliki literasi sains dan teknoogi dasar tidak hanya melek sains, tetapi memiliki kemampuan dan kesadaran sains dan teknologi (kompetensi) menggunakan sains untuk memperbaiki lingkungan hidupnya sendiri dan menguasai kemajuan teknologi bertanggungjawab terhadap masalah-masalah (isu) teknologi/masyarakat punya bekal pengetahuan dasar tentang isu STS

Melek Sains : Akrab dengan alam dan mengenal keragaman/keutuhannya Paham konsep dan prinsip kunci dalam sains Sadar bahwa sains, matematika, teknologi saling tergantung Paham bahwa sains, matematika, dan teknologi adalah perusahaan manusia dan memahami akan kelebihan/kelemahannya Mempunyai kemampuan berpikir ilmiah; dan Menggunakan sains dan cara berpikir ilmiah untuk memecahkan masalah individu dan isu masyarakat.

CIRI PEMBELAJARAN STS Konvensional Konsep dari buku teks Kerja lab. dr buku teks dan sesuai dengan buku petunjuk kerja lab. Siswa mengasimilasi info dr buku teks atau guru Difokuskan pada konsep penting Sains adalah penget. dalam buku teks dan ceramah guru dan harus dikuasai siswa Berlatih Ketramp proses, tapi tidak menerapkan STS Konsep dari isu lokal Kerja lab. dr sumber lokal utk memecahkan masalah Siswa mencari info yang diperlukan Fokus materi sesuai dengan kebutuhan siswa Sains dalam buku teks tidak harus dikuasai siswa, krn sudah terekan di sana. Berlaih ketramp. Proses dan menerapkannya

Lanjutan: Konvensional Perhatian pada ilmuwan dan temuannya Siswa memusatkan pada masalah yang dikemukakan guru/buku teks Sains hanya muncul sebagai bagian dari kurikulum sekolah STS Perhatian pd karir sains dan teknologi yag diminati siswa Siswa memusatkan pada masalah yang dihadapi sebagai warga negara Sains yang dapat diterapkan pada masyarakat tertentu

Hasil Belajar STS Tingkat dasar: menguasai konsep sains yang terkait dengan isu STS, dan keterkaitan antara isu-isu sainsteknologi-masyarakat. Kesadaran terhadap isu: pemahaman terhadap adanya isu-isu lingkungan, teknologi yang ada di masyarakat Ketrampilan investigasi: menjalankan investigasi untuk memecahkan isu STM Tanggung jawab kewarganegaraan: bersikap dan bertindak positif dan demokratif untuk memecahkan isu-isu masyarakat

MODEL PEMBELAJARAN STS TAHAP Eksplorasi Eksplanasi Ekspansi Evaluasi KEGIATAN Penggalian isu STM Pembentukan konsep sains dan teknologi terkait dengan isu STM Memecahkan masalah terkait dengan isu STM Penilaian hasil belajar Pengamatan, diskusi, studi pustaka Studi pustaka, diskusi, eksperimen, studi ekskursi Diskusi, tugas, proyek portofolio TEKNIK