ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA. I Ketut Teguh Dharma Putra 1 Putu Agus Ardiana 2

dokumen-dokumen yang mirip
ANTARIKSA BUDILEKSMANA Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pasar modal yang efisien telah menjadi suatu topik perdebatan yang

Stabilitas Fenomena the Monday Effect di Bursa Efek Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang maupun jangka pendek menawarkan kelebihan dan kekurangan. melakukan jual beli saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

PENGUJIAN WEEK-FOUR, MONDAY, FRIDAY DAN EARNINGS MANAGEMENT EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rr. Iramani, Ansyori Mahdi (2006) Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh hari perdagangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dimana pada waktu itu terjadi di era perang dunia ke II. Seiring berjalannya waktu pasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah dikedepankannya hipotesis pasar efisien (Efficient Market

Fenomena Monday Effect Di Bursa Efek Indonesia (Periode )

BAB I PENDAHULUAN. adanya abnormal return adalah efek akhir pekan. Kebutuhan akan likuiditas suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. orang yang melakukan penelitian yang mendukung teori efisiensi pasar, bahwa

PENGARUH THE MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM JII DI BURSA EFEK INDONESIA. Nur Azlina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA. Mellysa Maria 1 Syahyunan 2 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini pasar yang efisien masih menjadi perdebatan yang menarik di

PENGUJIAN MONDAY EFFECT PADA BURSA EFEK INDONESIA DAN BURSA EFEK SINGAPURA

STUDI TENTANG PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN IHSG PERIODE JANUARI 1997 SAMPAI DENGAN MEI Oleh : Purwanto Widodo 1.

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB I PENDAHULUAN. (sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAAN. Perkembangan Perdagangan terhadap dunia usaha yang kini

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menerbitkan sekuritasnya melalui pasar modal yang berupa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak-pihak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MONDAY, WEEK-FOUR,

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kewarganegaraannya, investor di pasar modal dibedakan dalam dua

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar yang

MONDAY EFFECT DAN WEEK FOUR EFFECT PADA INDEKS HARGA SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

PENGUJIAN FENOMENA EFEK SENIN (MONDAY EFFECT) DAN WEEKFOUR EFFECTDI BURSA EFEK INDONESIA. Liza Alvia Delia Tika Silaban Universitas Lampung ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Informasi akurat dan segera tentang harga dan volume transaksi yang

Analisis Fenomena Monday Effect pada Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode

ANOMALI MONDAY EFFECT PADA IHSG DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB I PENDAHULUAN. bisa diperjualbelikan dalam bentuk surat hutang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana dan

ANOMALI MONDAY EFFECT PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE Marselia Purnama Janny Rowena Dosen Universitas Bunda Mulia ABSTRACT

BAB V PENUTUP. Penelitian ini adalah penelitian yang menguji mengenai Monday effect dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Menurut Tandelilin (2001:47) return merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

Manajemen Universitas Airlangga Surabaya, 2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

Jurnal Dinamika Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan alternatif bagi investor untuk menanamkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitianpenelitian

Studi Tentang Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham pada BEJ

ANALISIS PENGARUH DAY OF THE WEEK EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PADA BURSA EFEK JAKARTA PERIODE JANUARI 2014 SAMPAI DENGAN DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan suatu mekanisme ekonomi dengan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai fenomena market

BAB V PENUTUP. terjadinya monday effect terhadap return Indeks LQ45 dan STI selama periode

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mendukung efficient market hypothesis, meskipun masih ada pelaku pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis day..., Dwita Amelia Fitriani, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diperjualbelikan dimana efek-efek di perdagangkan. Dalam beberapa

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transaksi perdagangan saham (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap return

Pelaksanaan dan Hasil Penelitian. Bab ini berisikan tentang hasil analisis dan pembahasan. hasil penelitian yang telah dilakukan.

ANALISIS FENOMENA MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS SAHAM LQ45 TAHUN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pintu gerbang masuk ke industri terus digemari kalangan investor.

BAB V PENUTUP.. Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai analisis Overreaction

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian yang dilakukan Dwi Cahyaningdyah membahas beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Tandelilin, 2010:339).

Vol. 5 Oktober 2013 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian, pasar modal diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan

ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENDAHULUAN. pasar efisien bentuk lemah (Copeland, 2005). Dengan asumsi bahwa harga

DAY OF THE WEEK EFFECT TERHADAP RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ45 DAN NON LQ45

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan. B. Implikasi Teoritis

ANALISIS ANOMALI PASAR PERDAGANGAN PADA RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

3. Masih terbukanya kemungkinan untuk mencari pengaruh lain selain. ukuran perusahaan (firm size) yang dapat mempengaruhi munculnya. anomali pasar.

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 11.

PENGUJIAN ANOMALI PASAR MONDAY EFFECT, WEEKEND EFFECT, ROGALSKI EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 236

ANALISIS DAY OF THE WEEK EFFECT DAN ROGALSKI EFFECT PADA PERUSAHAAN LQ45 TAHUN Ajeng Saraswati 1 Made Gede Wirakusuma 2

EFISIENSI PASAR EFISIENSI PASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 10, NO.1 FEB 2011 ISSN PENGUJIAN MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (Jogiyanto, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hanafi (2008), pasar modal adalah pasar keuangan di mana

FENOMENA LONG WEEKEND DALAM MEMPENGARUHI ABNORMAL RETURN : CASE STUDY HARI LIBUR NASIONAL WAFAT ISA ALMASIH TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. permintaan atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1 tahun.

BAB II KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS

ANOMALI EFISIENSI PASAR SEBUAH STUDI PENGARUH MUSIMAN/CALENDAR DI BURSA EFEK INDONESIA EMITEN LQ 45 TAHUN

ANALISIS MONDAY EFFECT DAN WEEKEND EFFECT PADA RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI 7 EFISIENSI PASAR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara memerlukan pembiayaan yang cukup besar, baik yang

Transkripsi:

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 ANALISIS THE MONDAY EFFECT DI BURSA EFEK INDONESIA I Ketut Teguh Dharma Putra 1 Putu Agus Ardiana 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia e-mail: teguh.bikul@gmail.com /telp: + 6283 119 660 996 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia ABSTRAK Seasonal anomaly pada pasar saham banyak ditemukan dalam penelitian di berbagai negara, Monday Effect merupakan salah satu fenomena tersebut. Peneliti terdorong untuk melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia menyangkut fenomena Monday Effect karena keberagaman hasil penelitian terdahulu. Analisis regresi digunakan sebagai pendekatan untuk menguji hipotesis. Return harian periode 2007-2013 merupakan data yang digunakan dalam penelitian. Anomali Monday Effect di Bursa Efek Indonesia tidak terbukti selama periode 2007-2013 merupakan kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh. Senin dua minggu terakhir tidak berdampak pada return negatif pada hari Senin dan Return hari Jumat pada minggu sebelumnya tidak mempengaruhi return hari Senin di Bursa Efek Indonesia yang ditunjukkan pada hasil uji regresi. Kata kunci : seasonal anomaly, fenomena the Monday effect, return saham ABSTRACT Seasonal anomaly on the stock market are found in studies in various countries, Monday Effect is one such phenomenon. Researchers are encouraged to conduct research in the Indonesia Stock Exchange regarding the phenomenon Monday Effect because the diversity of the results of previous studies. Regression analysis was used as an approach to test the hypothesis. Daily return period 2007-2013 is the data used in the study. Effect Monday anomaly in the Indonesia Stock Exchange was not proven during the period 2007-2013 are the conclusions of the analysis results obtained. Monday the last two weeks did not affect the negative returns on Monday and return on Friday of the previous week did not affect the return on Monday in the Indonesian Stock Exchange indicated in the results of the regression test. Keywords: seasonal anomaly, the phenomenon of the Monday effect, stock returns PENDAHULUAN Pasar modal adalah salah satu sarana alternatif untuk menghimpun dana jangka panjang dari masyarakat selaku investor di dalam menunjang pembangunan suatu negara. Masyarakat selaku investor akan mengupayakan mencari keun.tungan (return) dari setiap akti.vitas perda.gangan yang terjadi di pa.sar mo.dal. Sedangkan perusahaan dapat menghimpun dana dari masyarakat untuk mengatasi kesulitan 591

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis finansial yang dialaminya. Pasar modal, selain sebagai suatu sarana untuk mencari dana bagi perusahaan, juga sebagai wadah investasi bagi investor. Untuk itu dalam menciptakan iklim investasi yang baik dan berlakunya pelaksanaan serta pengawasan yang baik maka ada lembaga yang mengatur. Market timing dalam dunia investasi saham dikenal sebagai suatu waktu atau keadaan yang tepat untuk berada didalam maupun diluar pasar atau dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang tepat untuk investor membeli aset maupun sebaliknya untuk menjual aset. Dengan melihat market timing yang tepat maka investor dapat memperoleh keuntungan dan meminimalisasi resiko. Berbeda dengan hipotesis pasar efisien menurut Fama (1970) yang menggambarkan selu.ruh informasi yang ada pada pasar saham akan tercermin dari harga pada suatu waktu tertentu. Berdasarkan hipotesis pasar efisien dalam memp.rediksi tingkat peng.embalian suatu saham, keun.tungan diatas ra.ta-rata (abno.rmal re.turn) sehar.usnya tidak dapat dipe.roleh investor. Sejumlah penelitian yang muncul menyatakan anomali pasar merupakan suatu penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien dari sekian banyak penelitian yang memberikan bukti empiris yang sejalan dengan konsep pasar yang efisien. Hipotesis mengenai efisiensi pasar bentuk lemah dilanggar anomali tersebut yang mana ditemukannya return yang tidak random, namun terprediksi berdasarkan pengaruh kalender tertentu. Anoma.li pas.ar ters.ebut ant.ara lain l.ow P/E ra.tio, Jan.uary ef.fect, si.ze ef.fect, da.y of the we.ek ef.fect dan The Mo.nday Ef.fect. 592

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 The Monday Effect adalah adanya kondisi di mana pada hari se.nin ret.urn sa.ham secara signifikan negatif. Kondisi tersebut memungkinkan dibentuknya suatu pedoman untuk memperoleh return abnormal dengan memanfaatkan prediksi dari return hari senin tersebut, yang mana merupakan sel.isih ant.ara re.turn yang diharapkan den.gan ret.urn yang dida.patkan. Pad.ahal pada pa.sar ya.ng efi.sien seharu.snya ti.dak akan mun.cul sua.tu pola perg.erakan har.ga yang ber.sifat kon.stan dan bisa diman.faatkan un.tuk menda.patkan ret.urn abno.rmal. Banyak penelitian telah membuktikan pengaruh the Monday Effect terhadap return saham. Penelitian dengan tema tersebut pertama kali dilakukan oleh Fields pada tahun 1931 yang membu.ktikan bah.wa retu.rn pada hari Sen.in berb.eda deng.an re.turn pada har.i-hari lai.nnya (Budileksmana, 2005). Jaffe, Wasterfield dan Ma (Budileksmana, 2005) ju.ga membu.ktikan bah.wa ret.urn pada ha.ri Se.nin dipeng.aruhi oleh kon.disi pas.ar sela.ma semin.gu sebel.umnya. Hal ini dudukung hasil penelitian Abraham dan Ikenberry (Budileksmana, 2005) yang membuktikan bahwa the Monday Effect sebagian besar dipeng.aruhi oleh terjad.inya retu.rn neg.atif pa.da hari Jum.at sebel.umnya. Sejalan dengan penelitian di atas, Sun dan Tong (Iramani, 2006) membuktikan bahwa fenomena the Monday Effect secara signifikan terjadi pada dua Senin terakhir setiap bulannya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Abraham dan Ikenberry (Budileksmana, 2005) bahwa return negatif disebabkan pada hari Jumat sebelumnya. Cahyaningdyah (Iramani 2006) juga menyimpulkan bahwa return tere.ndah ter.jadi pad.a hari Sen.in dan ret.urn tert.inggi te.rjadi pa.da hari Jum.at. 593

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Penelitian tentang fenomena the Monday Effect di Indonesia juga dilakukan oleh Tahar dan Indrasari (2004) terhadap perusahaan LQ 45 yang listed di BEJ. Hasil penelitian tersebut menun.jukkan bah.wa terda.pat abno.rmal retu.rn yang neg.atif pa.da hari Se.nin sedang.kan di ha.ri hari ya.ng la.in abn.ormal ret.urn menunu.njukkan nil.ai pos.itif. Kesimpulan yang sama juga diambil Budileksmana (2005) dalam penelitiannya yang menggunakan sampel indeks pasar di BEJ pada tahun 1999 2004. Hasil penelitiannya menunj.ukkan bah.wa terda.pat abnor.mal retu.rn yang neg.atif pa.da ha.ri Sen.in sedan.gkan di ha.ri hari ya.ng lain abno.rmal ret.urn menun.unjukkan nil.ai pos..itif. Seme.ntara itu Manu.rung (2001) den.gan mengg.unakan mo.del yan.g dipa.kai Fre.nch (1980) den.gan pro.xy Ind.eks Har.ga Sah.am Gabu.ngan (IHSG) dal.am peri.ode pene.litian Janu.ari 1993 sam.pai Okt.ober 2000 sec.ara keselu.ruhan tid.ak menem.ukan adan.ya the Mo.nday Ef.fect di Bur.sa Ef.ek Jak.arta (sekarang Bursa Efek Indonesia). Fo.kus anal.isis peneli.tian ini dite.kankan pada ret.urn pas.ar pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI dengan mengambil periode pengamatan 2007-2013. Masalah yang akan diidentifikasikan antara lain Apakah return saham pa.da hari Seni.n berb.eda den.gan ret.urn pa.da har.i har.i lain.nya?, Apakah retu.rn saham ter.endah pad.a ha.ri Sen.in terkosentrasi pada Sen.in du.a ming.gu terak.hir pada setiap bu.lannya?, Apakah retu.rn sa.ham pa.da hari Ju.mat mi.nggu sebel.umnya berpe.ngaruh terh.adap retur.n sah.am pad.a ha.ri Sen.in?. Berdasarkan permasalahan tersebut, bertujuan untuk mengetahui perbedaan return saham pa0da ha.ri Sen.in ber.beda den.gan ret.urn pa.da ha.ri ha.ri lai.nnya, membuktikan ret.urn saham tere.ndah pa.da ha.ri Sen.in terkosentrasi pada Senin dua minggu terakhir pada 594

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 setiap bulannya, serta membuktikan pengaruh ret.urn sah.am pa.da ha.ri Jum.at sebelumnya di BEI terha.dap ret.urn sah.am pa.da ha.ri Sen.in. Th.e d.ay of the we.ek effect men.cakup perbe.daaan ret.urn dala.m semi.nggu ant.ara ret.urn hari se.nin den.gan hari lainnya sec.ara sig.nifikan (Damodaran, 1996). Kon.disi return yang pos.itif biasan.ya terjadi pada hari-hari lainnya selain senin, sedangkan pada hari senin tersebut biasanya terjadi ret.urn yang signi.fikan nega.tif. Peng.aruh hari perdag.angan terh.adap ret.urn saham meru.pakan fenom.ena yang mena.rik untuk diperhatikan. Feno.mena ini mer.upakan bag.ian dari an.omali teori pa.sar efisien. Pad.a teori pasar efi.sien meny.atakan bah.wa return sah.am tidak berb.eda pada setiap hari perda.gangan. Nam.un fenom.ena da.y of the wee.k ef.fect meny.atakan bah.wa terdapat perbe.daan ret.urn untuk masi.ng mas.ing hari perdag.angan dal.am satu min.ggu dim.ana pada hari Sen.in cend.erung mengha.sillkan ret.urn yang ne.gatif. Pa.da bebe.rapa pa.sar mo.dal terd.apat kecen.derungan ret.urn teren.dah te.rjadi pa.da hari Sen.in kemu.dian menin.gkat pa.da ha.ri hari lai.nnya. Buk.ti em.piris lain.nya memb.uktikan bah.wa terj.adi sua.tu pola ak.tifitas perdag.angan har.ian di NY.SE yang dila.kukan oleh inve.stor indi.vidual, dim.ana dipe.roleh ha.sil bah.wa ret.urn sah.am pa.da hari Se.nin cende.rung neg.atif diband.ingkan pa.da hari perda.gangan yang lain. Seja.lan den.gan hasil ter.sebut, Kamaludin (Iramani, 2006) menem.ukan ada.nya Th.e d.ay of the we.ek effect p.ada Bur.sa Ef.ek Jak.arta unt.uk per.iode 1999-2003 dim.ana ret.urn tere.ndah terj.adi pada ha.ri Sen.in dan ret.urn tert.inggi pa.da hari Jum.at. 595

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis The Moday effect adalah salah satu bag.ian dari Th.e d.ay of the we.ek effect ya.itu suatu seasonal anomaly (ano.mali musiman) ata.u calendar eff.ect (efek kalender) yang terj.adi pa.da pa.sar fina.nsial yait.u ket.ika ret.urn sah.am seca.ra signi.fikan neg.atif pa.da ha.ri Sen.in (Mehdian dan Perry dalam Budileksmana, 2005). Ano.mali terse.but melan.ggar hipo.tesis menge.nai efisi.ensi pa.sar ben.tuk lem.ah. Hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah menganggap bahwa informasi yang terkadung dalam harga saham historis adalah sepenuhnya tergambarkan dalam harga saham yang sekarang dan informasi tersebut tidak dapat digunakan untuk mendapatkan excess return (Elton dan Gruber dalam Budileksmana, 2005). Untuk menguji mengenai hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah, dalam batas tertentu dapat digunakan model random walk. Model random walk menganggap bahwa return adalah independen dan return terdistribusi secara acak dari waktu ke waktu, sehingga return pada masa lampau tidak berhubungan dengan return untuk masa selanjutnya. Karena return bersifat random maka return pada masa lampau tidak dapat digunakan untuk memprediksi return untuk masa selanjutnya dan return tidak dapat diprediksi berdasarkan pengaruh kalender tertentu. Penelitian model random walk tent.ang Th.e Mon.day Eff.ect pert.ama ka.li dila.kukan oleh Fie.lds (1931) ya.ng kemu.dian dila.njutkan oleh Fre.nch (1980) serta Lakon.ishok dan Mab.erly (dalam Budileksmana, 2005) ya.ng membu.ktikan bah.wa ret.urn pa.da hari Se.nin adal.ah ber.beda den.gan retu.rn pa.da ha.ri hari lain.nya. Dengan ada.nya seas.onal ano.maly (anom.ali musi.man) at.au efe.k kal.ender pad.a pa.sar finasial, maka h.al ini menye.babkan ret.urn pada ha.ri Seni.n adalah dapa.t 596

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 dipred.iksi. Sehingga akhirnya da.pat diran.cang sua.tu ped.oman pasar yan.g dap.at meman.faatkan pol.a musi.man ters.ebut unt.uk menda.patkan abno.rmal re.turn. Pada.hal pa.da pa.sar ya.ng efi.sien, sehar.usnya tid.ak ak.an mun.cul sua.tu po.la perge.rakan har.ga ya.ng ber.sifat kons.tan dan bisa diman.faatkan untu.k mendap.atkan abno.rmal re.turn. Penelitian di pa.sar modal Amerika Serikat menemukan b.ahwa The Mon.day Effect adalah terkosentrasi pada hari Sen.in dua minggu tera.khir setiap bulannya. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Sun dan Tong (Budileksmana, 2005) yang menunjukkan bah.wa The Mo.nday Eff.ect adalah terkosentrasi pada dua Sen.in tera.khir setiap bula.nnya. Ano.mali The Monda.y Ef.fect kemungkinan berhubungan dengan masalah likuiditas dan perilaku unvestor individu di pasar. Pad.a hari Sen.in, inve.stor indiv.idual lebih bany.ak bertran.saksi dar.ipada inve.stor instit.usional dan permin.taan penj.ualan ternyata leb.ih mendo.minasi, Apabila investor individu masuk atau keluar dari pasar karena alasan likuiditas dan likuiditas bersifat musiman, maka pola perdagangan investor individual bersifat musiman. Hal ini disebabkan banyaknya pembayaran bulanan yang harus dilakukan pada saat mendekati akhir bulan sehingga pada saat tersebut diperlukan likuiditas yang lebih intensif. Oleh karena itu, invest.or indivi.dual cende.rung membe.li saha.m pada aw.al bul.an dan menjual.nya pada ak.hir bulan (Budileksmana, 2005). Selanjutnya, penelitian yang dilakukan Budileksmana (2005) juga menunjukkan bahwa The Monday Effect berkorelasi positif terhadap return pada hari Jumat minggu sebelumnya atau dapat dikatakan bahwa return pa.da har.i 597

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Sen.in tid.ak rand.om dan dap.at dipr.ediksi sec.ara siste.matis berdas.arkan kond.isi pa.sar hari Jum.at ming.gu sebel.umnya. Budileksmana (2005) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa retu.rn di Bu.rsa Ef.ek Jaka.rta pa.da hari Se.nin ber.beda den.gan re.turn pa.da ha.ri hari lain.nya. Retu.rn pasar di ha.ri Sen.in cenderung memiliki return ya.ng neg.atif at.au deng.an kat.a la.in, ret.urn pa.sar di BE.J da.pat dipre.diksi berda.sarkan peng.aruh kale.nder tertentu. Anomali tersebut mela.nggar hipotesis m.engenai efisiensi pasar bentuk lemah diseb.abkan adanya return yang tidak random tetapi dapat diprediksi berdasarkan penga.ruh kalender tertentu. Selain itu, Budileksmana (2005) juga menyimpulkan bah.wa ret.urn pada hari Sen.in di BE.J dipeng.aruhi oleh terj.adinya ret.urn pada hari Jum.at sebel.umnya. Namun demikian, penel.itian ini tidak dapat membuktikan hipotesisnya bahwa return yang terendah pada hari Senin di BEJ terkosentrasi pada Senin dua minggu terakhir setiap bulannya. Iramani (2006) dengan penelitiannya menyimpulkan bahwa hari perdagangan berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada BEJ. Hasil empiris ini mendukung teori anomali pasar efisien atau the day of week effect yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh hari perdagangan dalam seminggu terhadap return saham. Hasil analisis tersebut juga menunjukkan adanya perbe.daan yan.g sign.ifikan anta.ra ret.urn hari Se.nin dan ret.urn hari Selasa, dimana pa.da har.i Senin re.turn bernilai negatif dan pada hari Selasa return bernilai positif. Hal ini membuktikan terjadinya Monday effect di BEJ. Demikian juga dengan penelitian yang dilakukan Tahar dan Indrasari (2004) yang menununjukkan adanya kecenderungan munculnya fenomena The Monday 598

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 Effect di Bursa Efek Jakarta, yaitu dengan adanya abno.rmal ret.urn nega.tif pa.da hari Sen.in sedan.gkan unt.uk hari ha.ri yang la.in menun.jukkan abno.rmal ret.urn yang neg.atif. The Monday effect adalah salah satu bag.ian da.ri Th.e D.ay o.f T.he We.ek Eff.ect yaitu suatu seasonal anomaly (ano.mali musiman) at.au cale.ndar eff.ect (efek kalender) ya.ng terj.adi pad.a pas.ar fin.ansial yai.tu ket.ika ret.urn sah.am secara sign.ifikan neg.atif pada hari Se.nin. Ano.mali terse.but melan.ggar hipo.tesis men.genai efis.iensi pasar ben.tuk lem.ah. Hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah menganggap bahwa informasi yang terkadung dalam harga saham historis adalah sepenuhnya tergambarkan dalam harga saham yang sekarang dan informasi tersebut tidak dapat digunakan untuk mendapatkan excess return. The Monday Effect ditandai dengan nilai return negatif pada hari Senin. Beberapa alasan yang mengakibatkan terjadinya The Monday Effect diseba.bkan adan.ya aksi pro.fit tak.ing yang dilak.ukan para inves.tor pada hari Jum.at pada min.ggu sebelu.mnya dan men.jadi penye.bab retu.rn nega.tif pada ha.ri Se.nin. Alas.an lain.nya adalah bah.wa pada umu.mnya bahwa perus.ahaan yang ing.in menya.mpaikan info.rmasi yang bur.uk (bad news) akan menu.nggu wakt.u yang te.pat yak.ni pada akhir peka.n dengan tuj.uan agar para inv.estor memi.liki wak.tu lua.ng selam.a hari libur bur.sa (Sabtu dan Minggu) untuk mengev.aluasi kem.bali kinerja emi.ten terha.dap info.rmasi yang ada tersebut. H1 : Ret.urn di Bu.rsa Efek Indo.nesia pada ha.ri Sen.in berb.eda den.gan ret.urn pa.da hari-hari lai.nnya. The Monday Effect salah satunya ditandai dengan nilai return negatif pada hari Senin minggu ketiga dan keempat setiap bulannya (Wang, Li & Erickson 599

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis dalam Budileksmana 2005). Hal tersebut terjadi akibat investor indivi.dual leb.ih ba.nyak bertransaksi dari.pada inve.stor institu.sional dan pola perda.gangan inve.stor indiv.idual ada.lah bers.ihat musi.man yaitu inv.estor indiv.idual cender.ung mem.beli saha.m pada aw.al bulan dan men.jualnya pada akh.ir bulan. Seda.ngkan ret.urn pada hari Sen.in min.ggu pert.ama dan ming.gu kedua tid.ak sign.ifikan bernilai nega.tif atau sa.ma deng.an nol. H2 : Re.turn yang tere.ndah pa.da hari Sen.in di Bur.sa Efe.k Indo.nesia terkon.sentrasi pada Sen.in dua mi.nggu tera.khir set.iap bulan.nya. The Monday Effect salah satunya ditandai dengan nilai return negatif pada hari Senin minggu ketiga dan keempat setiap bulannya (Wang, Li & Erickson dalam Budileksmana 2005). Hal tersebut terjadi akibat investor indiv.idual leb.ih ban.yak bertransaksi dari.pada inv.estor instit.usional dan pola perdaga.ngan inve.stor indiv.idual adalah ber.sihat musi.man yaitu inv.estor indi.vidual cende.rung memb.eli sah.am pada aw.al bul.an dan menju.alnya pa.da ak.hir bu.lan. Seda.ngkan ret.urn pada hari Se.nin min.ggu perta.ma dan min.ggu kedua tid.ak sign.ifikan bernilai nega.tif atau sa.ma den.gan no.l. H3 : Ret.urn pa.da hari Sen.in di Bu.rsa Ef.ek Indo.nesia dipen.garuhi ol.eh terja.dinya ret.urn pa.da hari Jum.at sebel.umnya. METODE PENE.LITIAN Penelit.ian ini merupakan event study (studi peristiwa) yang mempelajari gejala the Mon.day Ef.fect terh.adap ret.urn sah.am di Bur.sa Ef.ek Ind.onesia. Penelitian ini hanya mengamati pengaruh dari suatu kejadian tertentu periode tertentu dengan melihat pengumuman sebagai titik kritis. Obyek penelitian ini adalah Indeks pasar pada Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia yang mengalami 600

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 peristiwa the Monday Effect sepanjang tahun 2007-2013. Penelitian dilakukan di PT. Bursa Efek Indonesia, Jl. Jend. Soedirman Kav 52-53 Senyanan Kebayoran, Jakarta Selatan-DKI Jakarta, No. Telp. (021) 515-0515. Data diambil den.gan mend.atangi lang.sung ba.gian Pu.sat Inform.asi Pa.sar Mo.dal, yang berl.okasi di Ja.lan PB. Sudir.man 10X Kav 2 Denpasar-Bali, No. Telp. (0361) 256-701. Fokus analisis penel.itian ini ditek.ankan pada ret.urn pa.sar, sehin.gga data ya.ng digun.akan dal.am pene.litian ini ada.lah inde.ks pas.ar dari Bu.rsa Efe.k Indon.esia (BEI). In.deks yan.g digun.akan sebagai proxy berupa In.deks Har.ga Sah.am Gabu.ngan (IH.SG) meli.puti IH0S.G har.ian dari tahun 2007 sampai dengan 2013. Return saham sebagai variabel terikat yang merupakan rasio perbandingan antara selisih harga saham tahun ke-t dengan tahun t-1 terhadap harga saham periode t pada perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks Saham Gabungan (IHSG) di BEI dalam rentang waktu tahun 2007 2013 diukur dengan pengurangan antara Harga saham i pada periode t dengan Harga saham sebelum periode t yang kemudian dideflasi dengan Harga saham sebelum periode t dapat dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: Rit = Tingkat keuntungan saham i pada periode t. Pit = Harga saham i pada periode t. Pit 1 = Harga saham sebelum periode t..(1) 601

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Va.riabel be.bas dalam hipot.esis pertama ini dal.am bent.uk vari.abel du.mmy. Model persamaan regresi unt.uk hip.otesis 1 adalah sebagai berikut (French dalam Budileksmana, 2005): Keterangan: Rit SEN Rit = b1 SEN + b2 SEL + b3 RAB + b4 KAM + b5 JUM..(2) = Ret.urn hari.an ind.eks sah.am pa.da ha.ri t ya.ng dihi.tung den.gan persa.maan (1) = Vari.abel dum.my, yan.g diber.ikan ni.lai 1 apab.ila return negatif ja.tuh pa.da ha.ri Sen.in dan diberikan nilai 0 jika return negatif jatuh pada hari selain Senin atau return positif jatuh pada hari senin. SE.L, RAB, KAM, JUM = Vari.abel dum.my, ya.ng diber.ikan nil.ai 1 apab.ila return negatif ja.tuh pa.da ha.ri Sela.sa/Rabu/Kamis/Jumat da.n diber.ikan ni.lai 0 jika jat.uh pa.da ha.ri sela.in Sel.asa/Rabu/Kamis/Jumat atau return positif jatuh pada hari Selasa/Rabu/Kamis/Jumat. b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien regresi variabel dummy SEN, SEL, RAB, KAM, JUM. Sama halnya dengan hipotesis pertama, hipotesis kedua juga menggunakan variabel dummy untuk menentukan apakah hari Senin jatuh pada minggu ke berapa dalam bulan tersebut. Untuk pengujian hipotesis 2 digunakan persamaan regresi sebagai berikut (Sun dan Tong dalam Budileksmana, 2005): Rit = b1 SEN1 + b2 SEN2 + b3 SEN3 + b4 SEN4.(3) Keterangan: Rit SEN1 SE.N2, SEN3, SEN4 = Ret.urn hari.an ind.eks sah.am pa.da ha.ri t ya.ng dihi.tung den.gan persa.maan (1) = Vari.abel dum.my, ya.ng diber.ikan nil.ai 1 apab.ila hari return negatif yang ja.tuh pa.da ha.ri se.nin minggu ke-1 dan diber.ikan ni.lai 0 jika return negatif jat.uh pa.da ha.ri Senin se.lain minggu ke-1 atau return positif jatuh pada hari Senin mi.nggu ke-1. = Vari.abel dum.my, ya.ng diber.ikan nil.ai 1 apabila return negatif jatuh pada hari Senin minggu ke-2/minggu ke-3 dan minggu ke-4 dan diberikan nilai 0 jika return negatif jatuh pada hari Senin selain minggu ke- 602

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 b1,b2,b3,b4 2/minggu ke-3 dan minggu ke-4 atau return positif 36 jatuh pada hari Senin minggu ke-2/minggu ke-3 dan minggu ke-4. = Koefisien regresi variabel dummy SEN1, SEN2, SEN3, SEN. Berbeda dengan variabel bebas pada dua hipotesis sebelumnya, pada hipotesis 3 tidak digunakan variabel dummy pada variabel bebasnya. Variabel bebas dalam hipotesis 3 adalah variabel Rjum, yaitu return pada hari Jumat minggu sebelumnya. Untuk pengujian hipotesis 3 digunakan persamaan regresi sebagai berikut (Sun dan Tong dalam Budileksmana, 2005): Rit = a1 + b RJUM + Ɛ.(4) Keterangan: Rit = Retu.rn ha.rian inde.ks sah.am neg.atif yang jatuh pa.da ha.ri Se.nin yang dihi.tung den.gan persa.maan (1) RJ.UM = Ret.urn pa.da ha.ri Jum.at yan.g menda.hului ha.ri Sen.in pa.da min.ggu ket. a1 = Konstanta b = Koefisien regresi variabel JUM Ɛ = error model Data yang dikumpulkan merupakan retu.rn har.ian da.ri da.ta har.ga penu.tupan IH.SG pa.da Bursa Efek Indonesia ta.hun 20.07-2013. Menghitung return harian menggunakan dua metode yaitu Diskrit dan Kontinyu. Return ya.ng tel.ah dihit.ung akan dikelompokkan ke dala.m ha.ri perdagangan Senin, Sel.asa, Ra.bu, Kam.is, dan Jum.at. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara nilai signifikansi t dan signifikansi F terhadap p-value sebagai representasi nilai α. Untuk menjawab hipotesis pertama hingga ketiga, dilakukan dengan membandingkan signifikansi t terhadap p-value (0,05). Jika signifikansi t < p- value, maka hipotesis diterima. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat 603

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Sebaliknya, jika signifikansi t > p-value, maka hipotesis ditolak. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan dua metode dalam menganalisis data deskriptif yaitu metode Diskrit dan metode Kontinyu. Ini dipergunakan untuk menambahkan perbandingan akurasi dari data return harian di Bursa Efek Indonesia pada rentangan tahun 2007 sampai dengan 2013. Subjek yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Indeks Harga Saham Gabungan di BEI pada periode tahun 2007 2013. Sampel emiten yang digunakan dalam penelitian ini memiliki data yang dibutuhkan yaitu closing price harian dalam rentang waktu tahun 2007 2013. Untuk datanya diperoleh sebanyak 1.826 indeks (data IHSG). Data deskriptif variabel return dipaparkan dalam Tabel 1. Model Tabel 1. Deskriptif Statistik Data Hipotesis 1 Return Senin Return Selasa Return Rabu Return Kamis Return Jumat Diskrit -0.00051 0.00050 0.00174 0.00051 0.00104 Mean Kontinyu -0.00061 0.00042 0.00164 0.00043 0.00097 Diskrit 0.00000 0.00111 0.00180 0.00045 0.00043 Median Kontinyu 0.00000 0.00110 0.00180 0.00045 0.00043 Diskrit 0.01455 0.01258 0.01374 0.01263 0.01186 Std. Deviasi Kontinyu 0.01454 0.01257 0.01374 0.01270 0.01188 Diskrit 0.07363 0.06601 0.07232 0.04779 0.05915 Max. Kontinyu 0.07104 0.06393 0.06982 0.04669 0.05746 Diskrit -0.06690-0.03637-0.07243-0.08842-0.04812 Min. Kontinyu -0.06924-0.03705-0.07518-0.09258-0.04931 N 366 366 366 366 366 Sumber: data diolah 2015 604

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 Berdasarkan Tabel 1 diperoleh informasi bahwa rata-rata return pada hari Senin adalah return terendah -0.00051 (Model Diskrit) dan -0.00061 (Model Kontinyu) di antara return hari lainnya dengan penyimpangan (standar deviasi) sebesar 0.01455 (Model Diskrit) serta 0.01454 (Model Kontinyu). Nilai deviasi hari Senin da.pat diar.tikan bah.wa ha.ri Sen.in memi.liki resiko tertin.ggi dibandi.ngkan dengan h.ari perda.gangan la.innya. Stan.dar dev.iasi terendah terjadi p.ada ha.ri Jum.at yai.tu seb.esar 0.01186 (Model Diskrit) dan 0.01188 (Model Kontinyu), yan.g menan.dakan bahwa resiko har.i Jum.at pal.ing ke.cil jika diban.dingkan den.gan ha.ri lai.nnya. Gambar 1. Pergerakan Rata-Rata Return Saham Harian Sumber: data diolah 2015 Pergerakan rata-rata return selama periode penelitian dapat digambarkan dalam Gambar 1. Dari gambar tersebut dapat dilihat jelas bahwa return terendah terjadi pada hari Senin. Sedangkan untuk rata-rata return tertinggi terjadi pada hari Rabu. Observasi return hari Senin sebanyak 366 dari pengamatan yang dilakukan selama periode 2007-2013. Beriku.t adal.ah ha.sil desk.riptif stat.istik untu.k menggam.barkan ret.urn ha.ri Sen.in berdas.arkan ming.gu sela.ma peri.ode pene.litian. 605

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Minggu ke- Senin1 Senin2 Senin3 Senin4 Senin5 Tabel 2. Deskriptif Statistik Data Hipotesis 2 Metode Observasi Min Median Maks Mean Standar Deviasi Diskrit 84-0.06690 0.00012 0.05557 0.00046 0.01689 Kontinyu 84-0.06924 0.00012 0.05408 0.00032 0.01696 Diskrit 84-0.04206 0.00000 0.07363-0.00057 0.01654 Kontinyu 84-0.04297 0.00000 0.07104-0.00071 0.01641 Diskrit 84-0.04869-0.00045 0.05762-0.00115 0.01463 Kontinyu 84-0.04992-0.00045 0.05602-0.00125 0.01463 Diskrit 84-0.03195 0.00006 0.03363 0.00002 0.01019 Kontinyu 84-0.03248 0.00006 0.03307-0.00003 0.01019 Diskrit 29-0.02984-0.00138 0.03045-0.00281 0.01196 Kontinyu 29-0.03030-0.00138 0.02999-0.00288 0.00222 Sumber: data diolah 2015 Dari Tabel 2 dap.at dilihat bah.wa ra.ta-ra.ta return hari Sen.in tere.ndah ter.jadi pa.da min.ggu k.e-5 yaitu sebesar -0.00281 (Model Diskrit) dan -0.00288 (Model Kontinyu). Sedangkan ra.ta-ra.ta ret.urn ha.ri Sen.in tertinggi terjadi pada mi.nggu ke-1. Gambar 2. Pergerakan Rata-Rata Return Hari Senin Berdasarkan Minggu Sumber: data diolah 2015 Ra.ta-ra.ta ret.urn hari seni.n tere.ndah terj.adi pa.da Senin min.ggu k.e 5. Seda.ngkan rat.a-ra.ta return hari Sen.in min.ggu pertama merupakan yang tertinggi dari hari Senin minggu lainnya. Gam.bar 2 menunjukkan ra.ta-ra.ta ret.urn ha.ri Sen.in minggu kedua dan minggu ketiga mengalami penurunan, namun penurunan yang sangat tajam terjadi pada minggu terakhir yaitu minggu kelima. 606

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 Ha.sil deskr.iptif stat.istik retu.rn ha.ri Sen.in d.an Retu.rn ha.ri Jum.at min.ggu sebel.umnya sela.ma peri.ode pene.litian 2007-2013 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Deskriptif Statistik Data Hipotesis 3 Hari Metode Observasi Min Max Mean Standar Senin Jumat Sumber: data diolah 2015 Deviasi Diskrit 366-0.06690 0.07363-0.00051 0.01455 Kontinyu 366-0.06924 0.07104-0.00061 0.01454 Diskrit 366-0.04812 0.05915 0.00104 0.01186 Kontinyu 366-0.04931 0.05746 0.00097 0.01188 Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa rata-rata return hari Senin sebesar - 0.00051 (Model Diskrit) dan -0.00061 (Model Kontinyu) dengan selisih 0.00010, seda.ngkan ra.ta-ra.ta retu.rn ha.ri Jum.at minggu sebelum.nya sebesar 0.00104 (Model Diskrit) dan 0.00097 (Model Kontinyu) dengan selisih 0.0007. Gambar 3. Pergerakan Return Hari Senin dengan Return Hari Jumat Minggu Sebelumnya (Model Diskrit) Sumber: data diolah 2015 Pergerakan rata-rata return hari Senin dengan return hari Jumat untuk model Diskrit dapat ditunjukkan pada Gambar 3. Dari Gam.bar diatas dapat diket.ahui bah.wa perge.rakan ret.urn ha.ri Se.nin cende.rung mengi.kuti perge.rakan ret.urn h.ari Jum.at pa.da min.ggu sebel.umnya. Ji.ka ret.urn ha.ri Jum.at pa.da ming.gu sebel.umnya ren.dah, m.aka ret.urn ha.ri Sen.in jug.a ren.dah. Sebal.iknya ji.ka retu.rn ha.ri Jum.at pa.da ming.gu sebelu.mnya tin.ggi, ma.ka ret.urn ha.ri Sen.in cenderung ju.ga tin.ggi. 607

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Sedangkan pergerakan rata-rata return hari Senin dengan return hari Jumat minggu sebelumnya untuk model Kontinyu dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pergerakan Return Hari Senin dengan Return Hari Jumat Sebelumnya (Model Kontinyu) Sumber: data diolah 2015 Pada model Kontinyu, pergerakan rata-rata return hari Senin dengan return hari Jumat minggu sebelumnya menunjukkan hal yang sama dengan model Diskrit. Terdapat dua model yang dipergunakan dalam uji sampel yaitu model Diskrit dan model Kontinyu. Hasil uji kelayakan model Diskrit pada hipotesis pertama yaitu perbandingan hari Senin dengan hari lainnya ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Pengujian Hipotesis 1 Model Diskrit Model Diskrit Independent sample T-Test Sig. Kesimpulan Senin Selasa 0.315 Ret.urn ha.ri Se.nin ti.dak ber.beda se.cara sta.tistik deng.an Ret.urn hari S.elasa Senin Rabu 0.032 Ret.urn ha.ri Se.nin ber.beda se.cara sta.tistik deng.an Ret.urn hari Rabu Senin Kamis 0.311 Ret.urn ha.ri Se.nin ti.dak ber.beda se.cara statistik den.gan Ret.urn hari Kam.is Senin Jumat 0.115 Ret.urn ha.ri Se.nin ti.dak ber.beda se.cara statistik den.gan Re.turn hari Ju.mat Sumber: data diolah 2015 608

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 Pada pengujian return hari Senin dengan return hari Selasa menunjukkan nilai signifikansi 0.315. Karena nilai signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa return hari Senin tidak signifikan atau tidak berbeda secara statistik dengan return hari Selasa. Begitu juga dengan hari Senin dengan Kamis dan hari Senin dengan Jumat yang memiliki nilai signifikansi 0,005. Namun pada perbandingan hari Senin dengan hari Rabu memiliki nilai signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,032. Ini menunjukkan bahwa hari Senin dengan hari Rabu terdapat perbedaan signifikan secara statistik. Tabel 5. Hasil uji t pada model Kontinyu hipotesis pertama dapat ditunjukkan pada Tabel 5. Pengujian Hipotesis 1 Model Kontinyu Model Kontinyu Independent sample T- Test Sig. Kesimpulan Senin Selasa 0.302 Ret.urn ha.ri Se.nin ti.dak ber.beda se.cara statistik dengan Return hari Selasa Senin Rabu 0.032 Ret.urn ha.ri Se.nin ber.beda se.cara statistik dengan Return hari Rabu Senin Kamis 0.300 Ret.urn ha.ri Se.nin ti.dak ber.beda se.cara statistik dengan Return hari Kamis Senin Jumat 0.107 Ret.urn ha.ri Se.nin ti.dak ber.beda se.cara statistik dengan Return hari Jumat Sumber: data diolah 2015 Di mana perbandingan return Senin dengan return hari Selasa, return hari Senin dengan hari Kamis, return hari Senin dengan hari Jumat menunjukkan nilai signifikansi 0,05 sedangkan pada perbandingan hari Senin dengan hari Rabu 0,0.5. Ha.sil ini menyim.pulkan bah.wa seca.ra pars.ial hari Ra.bu member.ikan ef.ek terha.dap ret.urn di Bur.sa Efek Indo.nesia per.iode 2007-2013, sedan.gkan hari 609

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Sen.in, Sela.sa, Kami.s dan Jum.at secara par.sial tidak mem.berikan efek. Hal ini bera.rti tidak terda.pat penga.ruh hari Sen.in terhadap return di Bu.rsa Ef.ek Indon.esia. Tet.api terda.pat penga.ruh hari Ra.bu terhadap return di Bursa Efek Indonesia. Pengujian hipotesis kedua menggunakan variabel dummy untuk menentukan apakah hari Senin jatuh pada minggu ke berapa dalam bulan tersebut. Hasil uji kelayakan hipotesis kedua untuk model Diskrit dan model Kontinyu dapat ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Pengujian Hipotesis 2 Variabel Model T Sig. Ket SENIN1 Diskrit 0.700 0.485 tidak signifikan Kontinyu 0.675 0.500 tidak signifikan SENIN2 Diskrit -0.047 0.962 tidak signifikan Kontinyu -0.068 0.946 tidak signifikan SENIN3 Diskrit -0.459 0.646 tidak signifikan Kontinyu -0.460 0.646 tidak signifikan SENIN4 Diskrit 0.378 0.706 tidak signifikan Kontinyu 0.417 0.677 tidak signifikan SENIN5 Diskrit -0.889 0.375 tidak signifikan Kontinyu -0.877 0.381 tidak signifikan Sumber: data diolah 2015 Pada kedua model regresi ini, n.ilai signif.ikansi yang diha.silkan uji t pada semu.a var.iabel dum.my lebih be.sar dari 0.05, maka disi.mpulkan hari Sen.in ming.gu ke-1, ming.gu ke-2, ming.gu ke-3, min.ggu ke-4 maupu.n hari Sen.in min.ggu ke-5, secara pars.ial tidak membe.rikan efek terha.dap retu.rn di Burs.a Efek Indo.nesia perio.de 2007-2013. Hal ini ber.arti return terendah tid.ak terj.adi pada Se.nin dua min.ggu tera.khir yaitu hari Se.nin minggu k.e-4 dan Senin minggu ke-5. Meskipun nilai signifikansi return hari Senin minggu ke-5 cender.ung leb.ih ren.dah dari.pada ret.urn hari Sen.in min.ggu lain.nya, namun terbukti tid.ak berpen.garuh 610

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 sign.ifikan terha.dap hari perd.agangan. Berda.sarkan ha.sil ini ma.ka hipo.tesis ked.ua ti.dak dap.at dite.rima. Pada ha.sil uji mod.el hipotesis 3 menunjukkan nilai signifikansi 0,681 (Model Diskrit) dan 0,676 (Model Kontinyu). Karena nilai signifikansi atau p- value 0,05 maka model regresi pada hipotesis ini ditolak atau dengan kata lain bahwa variable bebas yaitu return hari Jumat tidak berpengaruh signifikan terhadap variable tergantung yaitu return hari Senin. Tabel 7. Pengujian Hipotesis 3 Model Diskrit Model Kontinyu Intercept -0.001-0.001 Variabel Return Jumat Minggu sebelumnya 0.026 ( ) 0.027 ( ) F 0.169 0.175 Sig-F 0.681 0.676 R-Square 0.000 0.000 N 365 365 Sumber: data diolah 2015 Pen.garuh ya.ng tid.ak signi.fikan anta.ra ret.urn hari Jum.at terha.dap ret.urn hari Sen.in ini juga ditunjukkan besaran koefisien regresi return hari Jumat sebesar 0,026. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk setiap peningkatan return pada hari Jumat sebesar 1 poin maka akan meningkatkan return pada hari Senin sebesar 0,026 poin. Sedangkan nilai return pada hari Senin sebesar -0.001. SIMPULAN DAN SARAN Retur.n pa.da ha.ri Sen.in tid.ak berpeng.aruh terha.dap ret.urn saha.m di Bur.sa Ef.ek Indo.nesia. Perbandingan ret.urn hari Sen.in den.gan retu.rn ha.ri-hari lai.nnya menunjukkan bahwa ret.urn ha.ri Sen.in bukan merupakan return terendah. H.al ini menun.jukkan ba.hwa The Monday Effect ti.dak memil.iki penga.ruh yang signifikan 611

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis terhdapat re.turn sah.am perusa.haan yang terd.aftar di Bur.sa Ef.ek Indo.nesia pada rentangan tahun 2007 sampai dengan 2013, sehingga hipotesis yang pertama ditolak. Return saham teren.dah tid.ak terj.adi pa.da Sen.in du.a mingg.u tera.khir. Berd.asarkan ha.sil ini ma.ka re.turn tere.ndah pa.da hari Sen.in di Bur.sa Efe.k Indon.esia tid.ak terkon.sentrasi pada Se.nin dua min.ggu tera.khir setiap bul.annya. Sehi.ngga untuk hipo.tesis kedua ti.dak dapat dite.rima. Ret.urn hari Ju.mat pa.da ming.gu sebelu.mnya tidak berpengaruh terhadap retu.rn hari Sen.in. Peningkatan dan pen.urunan nilai ret.urn hari Ju.mat tidak berpengaruh signifikan secara statistik terhadap peningkatan dan penurunan return hari Senin. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis 3 tidak dapat diterima. Pada penelitian ini hipotesis 1, hipotesis 2 dan hipotesis 3 tidak terbukti. Hal ini dapat disebabkan oleh perbedaan iklim investasi yang terjadi di Indonesia dengan Negara-negara Barat yang merupakan negara asal dari sebagian besar penelitian sebelumnya. Iklim investasi di pasar modal Indonesia yang tidak stabil serta pengawasan yang kurang ketat. Fenomena The Monday Effect dalam penelitian ini tidak terbukti maka disarankan kepada investor maupun calon investor untuk tidak berpedoman pada fenomena ini dalam menentukan keputusan yang terkait dengan kebijakan investasi. Pertimbangan berdasarkan faktor-faktor fundamental suatu perusahaan yang dapat disimak dari laporan keuangan tahunan akan memberikan panduan yang lebih bermanfaat. REFERENSI Abraham, A. and D. Ikenberry. 1994. The Individual Investor and the Weekend Effect, Journal of Financial and Quantitative Analysis, Vol. 29, pp. 263-277. 612

ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 591-614 Algifari. 2000. Analisis Regresi. Yogyakarta: BPFE Budileksmana, Antariksa. 2005. Fenomena The Monday Effect di Bursa Efek Jakarta, SNA VIII Solo, 15 16 September 2005. Elton, Edwin J., and Martin J. Gruber. 2000. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, John Wiley and Sons. Fields, M.J. 1931. Stock Prices: A Problem in Verification, Journal of Business. French, K. R. 1980. Stock Returns and the Weekend Effect, Journal of Financial Economics, Vol. 13, pp.55-70. Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hensel, C. and W. Ziemba. 1996. Investments Results from Exploiting Turn-ofthe-Month Effects, Journal of Portfolio Management, Spring, pp.17-23. Jaffe, J., R. Westerfield and C. Ma. 1989. A Twist on the Monday Effect in Stock Prices:Evidence from the US and Foreign Stock Markets, Journal of Banking and Finance, Vol. 13, pp.641-650. Jones and Shemesh. 2009. The Weekend Effect in Equity Option Returns. Working Paper. Los Angeles. Kamara, A. 1997. New Evidence on the Monday Seasonal in Stock returns, Journal of Business, Vol. 70, pp. 63-84. Lakonishok, J. and E. Maberly. 1990. The Weekend Effect: Trading Patterns of Individual and Institutional Investors, Journal of Finance, Vol. 45, pp. 231-243. Mehdian, Seyed and Mark J. Perry. 2001. The Reversal of the Monday Effect: New Evidence from US Equity Markets, Journal of Business Finance & Accounting, Sept/Oct, pp.1043-1065. Prihantoro, A. 2001. Pengujian efisiensi pasar modal indonesia bentuk lemah di BEJ periode 1998-1999.(Tesis). Unpublished graduate thesis, Semarang: Universitas Diponegoro. Rita M. R. 2009. Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. XV No.2, 121-134. Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Yogyakarta: ANDI. 613

I Ketut Teguh Dharma Putra dan Putu Agus Ardiana. Analisis Sun, Qian and Wilson H.S. Tong. 2002. Another New Look at the Monday Effect, Journal of Business Finance & Accounting, Sept/Oct, pp. 1123-1147. Supriyono, E., & Wibowo, W. 2008. Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham: Pengujian Week-Four Effectdi Bursa Efek Jakarta. Utilitas Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol. XVI No.1, 54-62. Tahar, A., & Indrasari, A. 2004. Analisis Pengaruh Day of The Week Effect Terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Investasi Vol. 5 No.2, 130-145. Wang, K., Y. Li and J. Erickson. 1997. A New Look at the Monday Effect, Journal of Finance, Vol. 52, pp. 2171-2186. www.idx.co.id. Data Stock Price IHSG (diunduh tanggal 10 Oktober 2014). 614