KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. bermutu. Untuk menjamin pencapaian mutu tujuan pendidikan di masing-masing

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian evaluatif

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KELAYAKAN ISI DAN BAHASA PADA BUKU TEKS BUPENA BAHASA INDONESIA KELAS VII. Oleh

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015

TELAAH ISI DAN BAHASA BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMPN 13 BANDARLAMPUNG

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis, suatu kegiatan yang produktif dan

KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh

TELAAH BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS MATEMATIKA KELAS VII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

Analisis Kelayakan Buku Ajar Ekonomi Untuk SMA Kelas XII IPS Semester Ganjil

KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh

KELAYAKAN PENYAJIAN BUKU TEKS MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VII SMP/MTS KURIKULUM Oleh

KESALAHAN EJAAN PADA TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMK

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juni 2015 KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMPN 1 SEPUTIH MATARAM.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BIOGRAFI BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS BERDASARKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 PADANG ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

KEMAMPUAN MENULIS BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII MTs AL-HIDAYAH SRI KUNCORO. Oleh

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Juli 2013

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Pemodelan)

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 KOTAGAJAH

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh FITRI LESTARI NIM

KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XII SMA NEGERI 2 BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS DRAMA MENJADI TEKS CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK MULTI KARYA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi

KEMAMPUAN MENULIS RANGKUMAN BUKU ILMU PENGETAHUAN POPULER SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP PANGUDI LUHUR BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KARTU GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS XI. Oleh

Jurnal Kata ( Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Desember 2013 BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS I

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat berperan penting perannya bagi kehidupan

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Ferawati

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS TEKS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMK NEGERI 03 MODEL INVEST KOTA BENGKULU

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

TELAAH BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA 2 KELAS VIII SMP TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

ANALISIS PENGGUNAAN TANDA BACA DALAM SURAT LAMARAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TANJUNGPINANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Analisis Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Jawa Dan Kesesuaiannya Dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bahasa Jawa SMA/SMK Kelas X Tahun Pelajaran 2015/2016

KEMAMPUAN MEMPARAFRASAKAN PUISI KE DALAM BENTUK PROSA BEBAS. Oleh

Unnes Physics Education Journal

KEMAMPUAN MENULIS SINOPSIS NOVEL REMAJA MENGGUNAKAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS PUISI UNTUK SISWA SMP KELAS VIII BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN METODE DRILLPADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1KALIBAWANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

ANALISIS ISI BUKU AJAR BAHASA INDONESIA WAHANA PENGETAHUAN UNTUK SMP/MTs KELAS VIII

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA TANYA DAN TANDA BACA TITIK PADA TEKS DIALOG SISWA

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Transkripsi:

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD Oleh Trie Utami Nurlaksana Eko Rusminto Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: trie.utami333@gmail.com Abstract This research aimed to describe (1) the suitability of the textbook content with the core competence and the basic competence in Curriculum 2013 and (2) the suitability of the textbook language with the rules of Indonesian. This research used descriptive method. Data collecting technique in this research were documentation and interview techniques. The result showed that the textbook Pengetahuan SMP/MTs for class VIII that issued by The Ministry of Education and Culture had the suitability with the core competence and the basic competence in Curriculum 2013 and it also had the suitability with the rules of Indonesian. It could be seen in the acquisition of the suitability of the content percentage of 90% including excellent category and the suitability of the language percentage of 80.20% including good category. Keywords: the suitability of the content, the suitability of the language, textbook. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) kesesuaian isi buku teks dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013 dan (2) kesesuaian bahasa buku teks dengan kaidah bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini ialah teknik dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku teks Bahasa Indonesia Wahana Terbitan Kemdikbud sudah memiliki kesesuaian dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam Kurikulum 2013 dan kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan persentase kesesuaian isi sebesar 90% termasuk kategori baik sekali dan persentase kesesuaian bahasa sebesar 80,20% termasuk kategori baik. Kata kunci: kesesuaian isi, kesesuaian bahasa, buku teks. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1

PENDAHULUAN Tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 dilakukan melalui pendidikan bermutu. Untuk menjamin pencapaian mutu tujuan pendidikan di masing-masing satuan pendidikan, pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Berbagai standar tersebut antara lain (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan (Kemdikbud, 2005: 1 5). Dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, serta (4) standar sarana dan prasarana sangat erat hubungannya dengan penulisan buku teks pelajaran. Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksudmaksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran (Tarigan, 2009: 13). Keberadaan buku teks yang sudah menjadi kelayakan pembelajaran di sekolah secara terus-menerus harus mendapatkan perhatian dari semua pihak untuk terus dikaji ulang dengan tujuan pemenuhan kualitas yang diharapkan sehinga buku teks selalu dapat memberikan pencerahan dan wawasan serta nilai-nilai, budaya, dan karakter kepada siswa secara mendalam. Buku teks merupakan media yang penting untuk menyampaikan materi dalam kurikulum. Buku teks yang digunakan guru dan siswa di sekolah harus disesuaikan dengan standar kurikulum yang berlaku. Dalam sejarah pendidikan di Indonesia sudah beberapa kali diadakan perubahan dan perbaikan kurikulum yang tujuannya untuk disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan zaman guna mencapai hasil yang maksimal. Pada tahun 2013 terjadi perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013 terdapat pergeseran dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu dari berbagai sumber belajar. Berubahnya kurikulum tentu akan memberikan dampak terhadap penulisan buku teks, mengingat buku teks harus disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Adanya perubahan kurikulum dikhawatirkan kurangnya persiapan dan kemantapan dalam penyusunan buku teks sehingga dapat menimbulkan ketidaksesuaian antara isi buku teks dan tujuan yang hendak dicapai dalam Kurikulum 2013. Kesesuaian buku teks dengan kurikulum yang berlaku berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Apabila buku teks yang digunakan siswa memiliki kesesuaian isi dengan kurikulumnya rendah, kompetensi yang diharapkan atau tujuan pembelajaran akan sulit dicapai siswa. Selain kekhawatiran dalam hal standar isi, penulisan buku teks juga perlu Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2

diperhatikan dalam penggunaan bahasanya. Tidak dapat dihindari bahwa buku teks yang sudah diterbitkan masih sering dijumpai kesalahan dalam penggunaan bahasanya. Kesalahan dalam penggunaan bahasa sedapat mungkin dihindari mengingat bahasa digunakan pembaca, terutama siswa, untuk memahami informasi atau pesan yang terkandung dalam buku teks. Buku teks yang berkualitas harus memerhatikan ketepatan kaidah bahasanya. Ketepatan kaidah bahasa sangat perlu diperhatikan agar pesan yang disampaikan kepada pembaca jelas, tepat makna, dan sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Kesesuaian dengan kaidah bahasa yang berlaku seperti ejaan yang digunakan mengacu pada pedoman Ejaan yang Disempurnakan (EYD), pilihan kata harus tepat dan sesuai dengan kosakata baku dalam bahasa Indonesia, penggunaan istilah harus tepat makna dan konsisten, dan kalimat yang digunakan harus efektif. Begitu pentingnya penyesuaian penulisan buku teks terhadap standar isi dan bahasa guna menghasilkan buku teks pelajaran yang berkualitas untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya pemenuhan terhadap kebutuhan siswa. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian terhadap kesesuaian isi dan bahasa dalam buku teks. Buku teks yang dipilih peneliti untuk dianalisis kesesuaian isi dan bahasanya, yaitu Terbitan Kemdikbud. Buku teks tersebut merupakan salah satu buku acuan wajib bagi sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013. Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang menegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai penghela dan pembawa pengetahuan (carrier of knowledge). Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan di atas, penulis ingin mengetahui bagaimanakah kesesuaian isi buku teks Terbitan Kemdikbud dengan KI dan KD dalam Kurikulum 2013 dan kesesuaian bahasa buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud dengan kaidah bahasa Indonesia. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deskriptif evaluatif. Penelitian evaluatif menuntut persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya kriteria, tolok ukur, atau standar, yang digunakan sebagai pembanding bagi data yang diperoleh, setelah data tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari objek yang diteliti. Dalam penelitian evaluatif terdapat kesimpulan mengenai kualitas dari suatu objek (Arikunto, 2010: 36). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui dokumentasi dan wawancara. Teknik yang digunakan penulis dalam menganalisis data pada penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Membaca indikator yang telah dikembangkan oleh Muslich (2010: 292-305). 2. Membaca dan mengamati setiap bab buku teks Terbitan Kemdikbud. 3. Menandai buku teks yang menunjukkan hal yang sesuai dengan indikator. 4. Menilai kesesuaian isi dan bahasa buku teks. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3

5. Menghitung persentase kesesuaian isi dan bahasa buku teks dengan rumus sebagai berikut. Presentase skor tiap indikator = Jumlah skor yang diperoleh X 100% Jumlah skor maksimal 6. Menyimpulkan hasil analisis kesesuaian isi dan bahasa buku teks dengan cara melihat hasil rata-rata persentase kesesuaian isi dan bahasa buku teks Terbitan Kemdikbud termasuk kategori baik sekali, baik, cukup, atau kurang. Kategori tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Tolok Ukur Penilaian Interval Persentase (%) Nilai Ubahan Skala 4 D A 1 4 86 100 A 4 Ket. Sekali 76 85 B 3 56 75 C 2 Cukup 10 55 D 1 Kurang (Nurgiyantoro, 2014: 53) 7. Melakukan wawancara terhadap guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII sebagai bentuk keabsahan data mengenai kesesuaian isi dan bahasa buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan hasil analisis terhadap buku teks Terbitan Kemdikbud diperoleh persentase kesesuaian isi sebesar 90% termasuk kategori baik sekali, sedangkan persentase kesesuaian bahasa sebesar 80,20% termasuk kategori baik. Hasil perolehan persentase skor kesesuaian isi dan bahasa buku teks Terbitan Kemdikbud dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Perolehan Persentase Skor Kesesuaian Isi Indikator 1) Kelengkapan Materi 2) Keluasan Materi 3) Kedalaman Materi Cerita Fabel Perolehan Skor per Materi Pokok Biografi Prosedur Diskusi Ulasan JPS JSM Persentase Skor Kategori 4 3 4 3 2 16 20 80% 4 4 4 3 3 18 20 90% 4 4 4 4 4 20 20 100% Rata-Rata Persentase Skor Kesesuaian Isi 90% Keterangan: JPS : Jumlah Perolehan Skor JSM : Jumlah Skor Maksimal sekali sekali Sekali Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa jumlah perolehan skor kelengkapan materi sebesar 16 dari 20 sehingga persentasenya sebesar 80% termasuk kategori baik. Kemudian, jumlah perolehan skor keluasan materi sebesar 18 dari 20 sehingga persentasenya sebesar 90% termasuk kategori baik sekali. Lalu, jumlah perolehan skor kedalaman materi sebesar 20 dari 20 sehingga persentasenya sebesar 100% termasuk kategori baik sekali. Hasil persentase skor ketiga indikator tersebut dirata-rata sehingga menghasilkan persentase skor kesesuaian isi sebesar 90% dengan kategori baik sekali. Tabel 3 Perolehan Persentase Skor Kesesuaian Bahasa Indikator 1) Pemakaian EYD 2) Ketepatan Diksi 3) Ketepatan Penggunaan Istilah 4) Keefektifan Kalimat Perolehan Skor per Bagian dalam Buku Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Lam. JPS JSM Persentase Skor Kategori 3 3 3 3 3 3 18 24 75% Cukup 3 3 3 3 3 3 18 24 75% Cukup 4 4 3 4 4 4 23 24 95,83% sekali 3 3 3 3 3 3 18 24 75% Cukup Rata-Rata Persentase Skor Kesesuaian Bahasa 80,20% Keterangan: Lam. : Lampiran JPS : Jumlah Perolehan Skor JSM : Jumlah Skor Maksimal Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa (1) jumlah perolehan skor pemakaian Ejaan yang Disempurnakan (EYD) sebesar 18 dari 24 sehingga memperoleh persentase sebesar 75% termasuk kategori cukup; (2) jumlah perolehan skor ketepatan diksi sebesar 18 dari 24 sehingga memperoleh persentase sebesar 75% termasuk kategori cukup; (3) jumlah perolehan skor ketepatan penggunaan istilah sebesar 23 dari 24 sehingga memperoleh persentase sebesar 95,83% termasuk kategori baik sekali; dan (4) jumlah perolehan skor keefektifan kalimat sebesar 18 dari 24 sehingga memperoleh persentase sebesar 75% termasuk kategori cukup. Hasil persentase skor keempat indikator tersebut dirata-rata sehingga menghasilkan persentase sko kesesuaian bahasa sebesar 80,20% termasuk kategori baik. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, pembahasan mengenai hasil penelitian buku teks tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Kelengkapan Materi Berdasarkan hasil penelitian, kelengkapan materi memperoleh persentase skor sebesar 80% dan termasuk kategori baik. Hal tersebut disebabkan kelengkapan materi dalam Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5

buku teks Terbitan Kemdikbud tidak memuat semua materi pokok bahasan sesuai KI dan KD yang telah dirumuskan dalam Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013, KI 1 dan KI 2 merupakan sikap yang tercermin dalam materi pembelajaran, lalu KI 3 dan KI 4 merupakan materi yang harus ditempuh atau tujuan yang harus dicapai sisiwa dalam proses pembelajaran. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII terdapat lima materi pokok, yaitu teks cerita moral/fabel, teks ulasan, teks diskusi, teks cerita prosedur, dan teks cerita biografi. Setiap materi pokok memuat submateri pokok dalam 8 KD. Kedelapan KD tersebut antara lain sebagai berikut. 3.1 Memahami teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan. 3.2 Membedakan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan. 3.3 Mengklasifikasi teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan. 3.4 Mengidentifikasi kekurangan teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan. 4.1 Menangkap makna teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan. 4.2 Menyusun teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. 4.3 Menelaah dan merevisi teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. 4.4 Meringkas teks cerita moral/fabel, ulasan, diskusi, cerita prosedur, dan cerita biografi baik secara lisan maupun tulisan. Materi teks cerita fabel dan teks cerita prosedur memuat semua KD yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013 untuk siswa kelas VIII. Oleh karena itu, materi teks cerita fabel dan teks cerita prosedur memperoleh skor maksimal. Materi teks biografi hanya memuat 6 KD dan terdapat 2 KD yang tidak termuat. KD yang tidak termuat dalam materi teks cerita biografi, yaitu 3.2 membedakan teks cerita biografi baik melalui lisan maupun tulisan dan 3.4 mengidentifikasi kekurangan teks cerita biografi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Materi teks diskusi hanya memuat 6 KD dan terdapat 2 KD yang tidak termuat. Kedua KD yang tidak termuat, yaitu 3.4 mengidentifikasi kekurangan teks diskusi berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan dan 4.1 menangkap makna teks diksusi baik secara lisan maupun tulisan. Materi teks ulasan hanya memuat 5 KD. Ketiga KD yang tidak tercantum dalam materi teks ulasan antara lain 3.2 membedakan teks ulasan baik melalui lisan maupun tulisan, 3.4 mengidentifikasi kekurangan teks ulasan berdasarkan kaidah-kaidah teks baik melalui lisan maupun tulisan, dan 4.3 menelaah dan merevisi teks ulasan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6

2. Keluasan Materi Keluasan materi dalam buku teks Terbitan Kemdikbud memperoleh persentase skor sebesar 90% termasuk kategori baik sekali. Analisis terhadap keluasan materi meliputi penyajian konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh, dan latihan harus disesuaikan dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya KI dan KD. Penyajian konsep, prinsip, prosedur, contoh, dan latihan dalam buku teks sudah sesuai dengan kebutuhan kelima materi pokok. Akan tetapi, penyajian definisi dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud masih ditemukan ketidaksesuaian dengan kebutuhan materi pokok, yaitu terletak pada penyajian definisi materi teks diskusi dan teks ulasan. Penyajian penyampaian definisi teks diskusi dan teks ulasan dilakukan setelah latihan untuk memahami teks diskusi. Seharusnya penyajian definisi berada di bagian membangun konteks bukan di bagian pemodelan teks diskusi. Jika dilihat dari beberapa bab sebelumnya, definisi diletakkan di bagian membangun konteks agar memudahkan siswa dalam membangun konteks dan memahami pengertian dari teks tersebut. Jadi, sebelum mengerjakan latihan pemahaman teks diskusi, siswa harus mengetahui definisi dari teks yang akan ia pelajari. 3. Kedalaman Materi Kedalaman materi dalam buku teks Terbitan Kemdikbud memperoleh persentase skor sebesar 100% termasuk kategori baik sekali. Kedalaman materi dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud dikategorikan baik sekali karena semua materi dalam buku teks memuat penjelasan yang terkait dengan konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh, dan pelatihan. Penjelasan terkait dengan konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh, dan pelatihan yang tercantum dalam setiap materi bertujuan agar siswa dapat mengenali gagasan atau ide, mengidentifikasi gagasan, menjelaskan ciri suatu konsep atau gagasan, mendefinisikan, menyusun formula/ rumus/ aturan, mengonstruksi pengetahuan baru, dan menerapkan pengetahuan sesuai dengan KI dan KD yang telah dirumuskan. Kedalaman materi juga dilihat dari uraian setiap materi yang harus sesuai dengan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dituntut KI dan KD. 4. Pemakaian EYD Pemakaian EYD dalam buku teks Terbitan Kemdikbud memperoleh persentase skor sebesar 75% dan termasuk kategori cukup. Hasil perolehan skor tersebut disebabkan masih ditemukan kesalahan dalam pemakaian huruf kapital, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud ditemukan kesalahan pemakaian EYD sebanyak 164 antara lain sebagai berikut. a. Kesalahan pemakaian huruf kapital sebanyak 35. b. Kesalahan penulisan kata sebanyak 5. Kesalahan penulisan kata tersebut meliputi kesalahan penulisan kata Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7

turunan sebanyak 1, kesalahan penulisan angka dan bilangan sebanyak 3, dan kesalahan penulisan kata si dan sang sebanyak 1. c. Kesalahan pemakaian tanda baca sebanyak 124. Kesalahan pemakaian tanda baca meliputi (a) kesalahan pemakaian tanda titik sebanyak 33, (b) kesalahan pemakaian tanda koma sebanyak 72, (c) kesalahan pemakaian tanda titik koma sebanyak 1, (d) kesalahan pemakaian tanda titik dua sebanyak 3, (e) kesalahan pemakaian tanda hubung sebanyak 2, (f) kesalahan pemakaian tanda tanya sebanyak 5, (g) kesalahan pemakaian tanda seru sebanyak 4, dan (h) kesalahan pemakaian tanda petik dua sebanyak 4. 5. Ketepatan Diksi Ketepatan diksi dalam buku teks Terbitan Kemdikbud sebesar 75% termasuk kategori cukup. Hasil perolehan skor tersebut disebabkan masih ditemukan ketidaktepatan diksi sebanyak 31. Ketidaktepatan diksi banyak terjadi pada kesalahan pembentukan kata, pilihan kata yang tidak tepat dengan kalimat, dan penggunaan kata yang tidak baku. 6. Ketepatan Penggunaan Istilah Ketepatan penggunaan istilah dalam buku teks Terbitan Kemdikbud sebesar 95,83% dan termasuk kategori baik sekali. Hasil perolehan skor tersebut belum mencapai persentase yang sempurna karena masih ditemukan ketidaktepatan penggunaan istilah sebanyak 1. Ketidaktepatan penggunaan istilah terjadi karena istilah yang digunakan dalam buku teks tidak tepat makna dengan kalimat yang dimaksud. 7. Keefektifan Kalimat Keefektifan kalimat dalam buku teks Terbitan Kemdikbud sebesar 75% dan termasuk kategori cukup. Dalam buku teks Terbitan Kemdikbud ditemukan kalimat yang tidak efektif sebanyak 65 yang meliputi tidak mencerminkan kesepadanan dan kesatuan sebanyak 38, kesejajaran sebanyak 1, penekanan dalam kalimat sebanyak 2, dan kehematan sebanyak 24. Dalam buku teks kalimat yang digunakan harus efektif agar kalimat yang ditulis memberi informasi seperti yang diharapkan penulis. Keefektifan tersebut dapat dilihat dengan memperhatikan ciri-ciri kalimat efektif, yaitu kesepadanan dan kesatuan, kesejajaran bentuk, penekanan, kehematan dalam mempergunakan kata, dan kevariasian dalam struktur kalimat (Akhadiah dkk., 1988: 116 117). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis, buku teks sudah sesuai dengan KI dan KD yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013. Kesesuaian isi buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud dengan KI dan KD dalam Kurikulum 2013 sebesar 90% termasuk kategori baik sekali. Buku teks Terbitan Kemdikbud sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesesuaian bahasa buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8

SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud dengan kaidah bahasa Indonesia sebesar 80,20% termasuk kategori baik. Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. 2009. Telaah Buku Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis menyarankan guru dapat menggunakan buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas VIII Terbitan Kemdikbud dalam poses pembelajaran sehingga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang lebih fokus dan terarah pada Kurikulum 2013. Selain itu, penulis buku teks hendaknya lebih teliti dan menerapkan kaidah kebahasan dengan benar sehingga tidak ditemukan lagi kesalahan-kesalahan dalam penulisan, terlebih buku teks Bahasa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Kemdikbud. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dokumen. Jakarta: Kemdikbud. Muslich, Masnur. 2010. Text Book Writing: Dasar-Dasar Pemahaman, Penulisan, dan Pemakaian Buku. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Nurgiyantoro, Burhan. 2014. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9