II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran. Menurut (Kotler, 2007), pemasaran adalah :

II. LANDASAN TEORI. penjualan, tetapi dipahami dalam pemahaman modern yaitu memuaskan

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kualitas. Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. revolusi mutu melalui pendekatan manajemen mutu terpadu menjadi tuntutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ageng Tirtayasa Banten terhadap Pelayanan SPP Online Bank BTN Cabang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Dalam menghadapi situasi tersebut, maka perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya. Salah satunya terjadi di bidang otomotif. Makin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Artinya keberhasilan sebuah bisnis kuliner dalam. tepat serta hubungan baik yang dijalani dengan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. berpusat pada produk, namun berkembang kepada penciptaan nilai bagi

BAB II LANDASAN TEORI

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu

ANALISA PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ALFABANK DI SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan. Masing-masing restoran harus mampu menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik itu industri manufaktur maupun industri jasa dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB I PENDAHULUAN. mana dampaknya juga dirasakan di Indonesia. Banyak merek-merek yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. tetapi karena budaya maka kebutuhan tersebut ikut berbeda. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. perusahaan. Hal ini dikarenakan stiap manusia memiliki sifat, akal, perasaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nilai yang terkandung didalam produk tersebut. Salah satu nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB I PENDAHULUAN. waktu belakang ini, menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB I. Pendahuluan. pesat di berbagai negara, salah satunya Indonesia. Indonesia merupakan negara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia bisnis di masa sekarang semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

KUALITAS PELAYANAN CUSTOMER SERVICE DAN LOYALITAS NASABAH PADA BANK BRI UNIT VETERAN BANJARMASIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan Customer Relationship Management atau manajemen hubungan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN. atau jasa yang sebenarnya. Suatu perusahaan dapat mengambil langkah-langkah

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dulu Bandung merupakan kota yang mampu menarik perhatian para

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH MANAJEMEN KUALITAS DALAM PERUSAHAAN JASA. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Mutu Dosen Pengampu: Drs. Ketut Sudharma, M.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, persaingan dalam dunia usaha saat ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mempunyai peran penting dalam era globalisasi saat ini. Pada era ini diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan untuk memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran

Transkripsi:

14 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Kepuasan Konsumen Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas dan senang. Kepuasan konsumen berkaitan erat dengan kualitas. Kepuasan konsumen merupakan konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen. Sesuai dengan pendapat Majid (2011) dalam buku Costumer Service kepuasan konsumen adalah suatu kondisi yang menggambarkan terpenuhinya, bahkan terlampauinya harapan pelanggan atas suatu produk atau layanan yang dilakukan pihak produsen/pelaku usaha. Konteks perilaku konsumen di dalamnya menunjukan bahwa, kepuasan ditunjukan kepada individu atau kelompok terhadap apa yang dikonsumsinya yaitu produk dan jasa. Menurut Tjiptono (2000) dalam Majid (2011:32), mendefinisikan Kepuasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi, yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya.

15 Sementara menurut Nasutioan (2001) dalam Majid (2011: 44),kepuasan konsumen dapat didefinisikan secara sederhana, yaitu suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan, dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Kotler dalam Majid, (2009) menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut: a. loyal terhadap produk konsumen yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama b. adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication) yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan c. perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain. Ketika konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama. Kepuasan konsumen merupakan respon pelanggan terhadap ketidak- sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, kualitas produk, harga dan faktor- faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi sesaat. Dibalik perasaan puas atau tidaknya konsumen ada beberapa hal yang mempengaruhinya, menurut Irawan dalam Majid (2011: 48) berpendapat bahwa terdapat lima driver yang mempengaruhi kepuasan konsumen, yaitu: a. Kualitas Produk (Barang atau Jasa) Konsumen akan merasa puas setelah membeli dan menggunakan suatu produk, apabila produk tersebut mempunyai kualitas yang baik. b. Harga Konsumen yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting dalam koponen harga ini relatife tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap harga. c. Kualitas Pelayanan Service quality sangat tergantung pada tiga hal yaitu sistem, teknologi dan manusia. Faktor manusia memegang kontribusi 70%. Tidak mengherankan kepuasan terhadap kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi.

d. Faktor Emosi Faktor emosi konsumen berhubungan dengan rasa bahagia, rasa percaya diri, symbol sukses, bagian dari kelompok orang penting, dan sebagainya. e. Biaya/kemudahan untuk mendapatkan produk/jasa tersebut. Konsumen akan merasa puas apabila relatif mudah, nyaman, dan efisien dalam mendapatkan produk/layanan. Konsumen adalah tujuan akhir dari pemasaran barang dan jasa, karena dari konsumen suatu barang atau jasa dapat dinyatakan berkualitas atau tidaknya, jika merasakan kepuasan setelah menggunakan barang atau jasa yang telah dibelinya maka barang atau jasa tersebut dapat dikatakan berkualitas karena mampu memenuhi atau bahkan melampaui harapan konsumennya. Kepuasan konsumen merupakan konsep sentral yang akan menentukan suatu barang atau jasa dapat diterima atau tidak dalam pasar. Menurut Majid (2011: 67) ada beberapa strategi untuk memenuhi kepuasan pelanggan, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. 1. Strategi Relationship Marketing 2. Strategi Superior Customer Service 3. Strategi Unconditional Guarantees/Extraordinary Guarantess 4. Strategi Keluhan yang Efektif 16

17 Gambar 1. Konsep Kepuasan Pelanggan Tujuan Perusahaan Kebutuhan dan keinginan konsumen Produk Nilai Produk Bagi Konsumen Harapan Konsumen terhadap Produk Tingkat Kepuasan Konsumen Sumber ; Tjiptono, Fandy (2006, Manajemen Jasa. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.p.147 Semua perusahaan pasti mengharapkan setiap konsumen yang menggunakan produknya merasa puas, untuk itu setiap perusahaan harus selalu memberikan pelayanan yang berkualitas prima agar meminimalkan rasa tidak puas dari konsumen maka konsumen terbentuk rasa loyalitas terhadap produk perusahaan. Berdasarkan penjabaran di atas, bahwa kepuasan adalah perspektif pengalaman seseorang setelah mengkonsumsi atau menggunakan atau menikmati suatu produk atau jasa. Jadi produk atau jasa yang biasa memuaskan adalah produk atau jasa yang sanggup memberikan sesuatu yang dicari oleh konsumen sampai pada tingkat cukup.

18 2. Pengertian Persepsi Persepsi adalah tanggapan (penerima) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya. Secara umum persepsi merupakan pengenalan, penilaian, tanggapan seseorang terhadap suatu objek. Menurut Slameto (2003: 102) bahwa persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi yang masuk ke dalam otak manusia. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. Beberapa prinsip dasar tentang persepsi: a. persepsi itu relatife bukan absolute b. persepsi itu selektif c. persepsi itu mempunyai tatanan d. persepsi itu dipengaruhin dengan harapan dan kesiapan (penerima rangsangan) e. persepsi seseorang atau kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang ataupun kelompok lain sekalipun dalam situasi yang sama. Kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan harapan mereka, maka kita sebagai produsen atau pihak yang memberikan pelayanan perlu mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Menurut Majid (2009: 54) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan adalah sebagia berikut: 1. kebutuhan dan keinginan yang dirasakan pelanggan ketika sedang melakukan transaksi dengan produsen/perusahaan. Jika pada saat itu kebutuhan dan keinginan besar, maka harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya. 2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya. 3. Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi pelanggan, terutama pada produk-produk yang dirasakan berisiko tinggi. 4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran. Orang-orang di bagian penjualan dan periklanan semestinya tidak membuat kampanye yang berlebihan, melewati tingkat ekspektasi pelanggan. Kampanye atau promosi yang berlebihan dan secar aktual tidak mampu memenuhi

19 ekspektasi pelanggan akan mengakibatkan dampak negative terhadap persepsi pelanggan tentang produk. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, persepsi konsumen adalah kemampuan seorang konsumen untuk menerima stimulus dari lingkungannya, secara sadar melalui penginderaan serta alat penerima respon yang lain, dan kemampuan mendeskripsikan kemampuan stimulus sesuai dengan cirri masing-masing. 3. Pengertian Harga Harga merupakan hal yang terpenting dalam sebuah bisnis, barang yang dijual harus ditentukan harganya sehingga seluruh pihak akan memperoleh keuntungan dari pemberian harga yang pas, mulai dari karyawan, pemilik perusahaan, sampai para pemegang saham juga mendapatkan hasil yang memuaskan karena strategi penetapan harga yang pas. Harga mempunyai banyak nama di dalam dunia bisnis, sebagai contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam dunia bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tarif sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi. Menurut Kotler dan Amstrong (2006: 439) harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga adalah satu-satunya bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainnya hanya

20 mewakili harga. Harga adalah juga salah satu elemen yang paling fleksibel dari bauran pemasaran. Dikemukakan dalam buku Prinsip-Prinsip Pemasaran (Kotler dan Amstrong, 2006: 440), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menetapkan harga yaitu: 1. faktor-faktor internal: a. tujuan pemasaran b. strategi bauran pemasaran c. harga d. pertimbangan-pertimbangan organisasi 2. Faktor-faktor eksternal: a. sifat pasar dan permintaan b. persaingan c. faktor lingkungan lainnya (ekonomi penjual, pemerintah) Pengaruh harga memberikan gambaran baru tentang strategi komunikasi dan pemasaran untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Rumusan harga untuk kepuasan dikemukakan secara luas, bahwa ada dua prinsip mekanisme harga, yaitu potensial menandai kualitas dari sebuah produk. Penjualan produk berkualitas tinggi kemungkinan dapat ditandai oleh tingginya kualitas produk berdasarkan harga yang tinggi pula. Jika hubungan antara biaya tinggi dan kualitas tinggi diketahui, konsumen dapat menduga dari harga yang tinggi bahwa produk itu berkualitas tinggi. Berdasarkan pendapat di atas jadi harga adalah variabel penting yang digunakan oleh konsumen karena berbagai alasan, baik karena alasan ekonomis yang akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi merupakan sala satu variabel penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran, juga alasan psikologis dimana harga sering dianggap sebagai indikator kualitas dan oleh karena itu penetapan harga

21 sering dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan sekaligus sebagai instrumen kompetisi yang menentukan. 4. Kualitas Pelayanan Kualitas adalah sebuah kata bagi yang penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan sebaik-baiknya. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun strategi untuk terus tumbuh. Keunggulan suatu produk adalah tergantung dari keunikan dan kualitas diperlihatkan dari produk tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan konsumen. Menurut Lewis dan Booms ( 1985 ) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono ( 2008 : 85 ) mendefinisikan, Kualitas pelayanan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi( harapan) pelanggan. Kualitas merupakan suatu hal yang dikerjakan oleh suatu perusahaan jasa agar dapat meraih keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Menurut Majid (2009: 4), Customer service merupakan ilmu sekaligus seni tentang melayani pelanggan sebagai ujung tombak perusahaan yang berada di garis paling depan, yang secara fungsional berada di semua lini, baik di tahap sebelum, selama, maupun sesudah dalam kegiatan produksi maupun nonproduksi suatu perusahaan.

22 Menurut Kotler dalam Majid (2011: 46-47) terdapat lima kriteria penentu kualitas jasa, yaitu: a. keandalan (Reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan pelayanan sesuai yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. b. ketanggapan (Responsiveness), yaitu kemampuan perusahaan untuk menolong pelanggan dan ketersediaan untuk melayani pelanggan dengan baik. c. keyakinan/jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan, kesopanan petugas, serta sifatnya yang dapata dipercaya sehingga pelanggan terbebas dari resiko. d. kepedulian/empati (Empathy), yaitu rasa peduli untuk memberikan perhatian secara individual kepada pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan, serta kemudahan untuk dihubungi. e. penampilan/bukti Fisik (Tangible), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan karyawan, dan sarana komunikasi. Berbicara masalah kualitas maka kita harus memulainya dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Keputusan konsumen untuk membeli suatu produk barang ataupun jasa didasarkan kepada kebutuhan setelah melakukan pembelian jasa tersebut konsumen dapat menilai apakah jasa yang ia gunakan mempunyai kualitas pelayanan sesuai dengan harapannya. Kualitas hanya dapat dirasakan oleh konsumen yang membeli jasa tersebut dan menggunakan dan menikmatinya sehingga persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan suatu penilaian atas keunggulan jasa tersebut. Kualitas jasa dapat dikatakan unggul atau tidaknya dapat dilihat dari sudut pandang konsumen sebagai pengguna jasa bukan sudut pandang pemilik perusahaan sebagai penyedia jasa.

23 5. Loyalitas Konsumen Loyalitas adalah komitmen yang dipegang kuat untuk membeli lagi atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu di masa depan meskipun ada pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan peralihan perilaku. Kunci untuk menghasilkan kesetiaan pelanggan yang tinggi adalah menyerahkan nilai pelanggan yang tinggi. Tjiptono (2005) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen yaitu : 1. Kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan pengukuran gap antara harapan dengan kenyataan yang konsumen terima atau rasakan. Jika apa yang diterima oleh konsumen sesuai dengan harapan atau melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa puas atau sangat puas. Namun, jika tidak sesuai dengan harapan, pengunjung merasa tidak puas. Jika pelanggan puas, mereka cenderung untuk kembali bertransaksi dan menjadi lebih loyal. 2. Kualitas produk. Salah satu faktor penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas produk yang mereka terima. Kualitas produk ini akan berpengaruh pada kepuasan konsumen. Jika kualitas produk tinggi, maka loyalitas konsumenakan mudah diperoleh. 3. Citra. Citra suatu produk, jasa atau perusahaan tidak dapat dibeli. Citra hanya dapat diperoleh melalui suatu yang memerlukan waktu kadang cukup lama, namun, citra dapat hilang pula dalam sekejap. Para pakar pemasaran sepakat bahwa citra yang positif akan semakin penting bagi suatu produk. Bahkan, ada pakar yang menambahkan satu lagi P yaitu public image sebagai bauran pemasaran dari 4 P yang sudah bisa dikenal, yaitu : product, price, place, dan promotion. Terpuaskannya keinginan dan kebutuhan pelanggan akan tercipta kesetiaan dan loyalitas pelanggan pada perusahaan, hal ini dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan sehingga meningkatkan penjualan serta keuntungan perusahaan.

24 B. Pengaruh persepsi konsumen tentang harga jual produk dan kualitas pelayanan melalui loyalitas konsumen terhadap kepuasan konsumen Suatu produk barang atau jasa dapat dikatakan baik atau tidak diukur dari kepuasan yang dirasakan konsumen, jika konsumen merasakan kepuasan dalam menggunakan produk barang atau jasa maka konsumen akan menilai produk tersebut pada tingkat kualitas yang baik, begitu pula sebaliknya. Dibalik perasaan puas atau tidaknya konsumen ada beberapa hal yang mempengaruhinya, menurut Irawan dalam Majid (2011: 48) berpendapat bahwa terdapat 5 driver yang mempengaruhi kepuasan konsumen, yaitu: salah satunya adalah persesi konsumen tentang harga jual produk, konsumen yang sensitife biasanya harga murah adalah sumber kepuasan yang penting dalam komponen harga ini relatife tidak penting bagi mereka yang tidak sensitife terhadap harga. Selain itu kualitas pelayanan (service quality) sangat tergantung pada tiga hal yaitu sistem, teknologi dan manusia. Faktor manusia memegang kontribusi 70%. Tidak mengherankan kepuasan terhadap kualitas pelayanan merupakan driver yang mempunyai banyak dimensi. Menurut Kotler terdapat hubungan yang sangat erat antara kualitas produk dan pelayanan, kepuasan konsumen dan profitabilitas perusahaan, semakin tinggi tingkat kualitas menyebabkan semakin tingginya kepuasan konsumen dan mendukung harga yang lebih tinggi serta seringkali biaya yang lebih rendah. Sedangkan menurut Tjiptono, kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada untuk menjalin yang kuat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan perusahaan dengan

25 seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimalkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan dan meniadakan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan dan loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan. Kualitas merupakan jaminan terbaik atas kesetiaan konsumen, pertahanan terkuat kita dalam menghadapi segala macam persaingan dan satu satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan langgeng (Welch dalam Kotler: 48). Sedangkan Philip kotler sendiri mengemukakan bahwa kualitas adalah keseluruhan ciri dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan tersirat. Dilihat dari kedua definisi kualitas kepuasan konsumen sebenernya berpusat pada konsumen. Sebuah perusahaan dapat dikatakan telah memberikan kualitas apabila pelayanan yang diberikan telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Harapan konsumen merupakan hasil dari pengalaman mereka, kata-kata dari orang lain atau iklan dari perusahaan tersebut.

26 C. Hasil Penelitian Yang Relevan Table 3. Penelitian Terdahulu yang Relevan Tahun Nama Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan 2006 Haidir Harun Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Produk Telkom FLEXI. Hipotesis 1 : Persepsi Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan Hipotesis 2 : Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap Loyalitas Pelanggan 2010 Ryan Nur Harjanto Analisis Pengaruh Harga, Produk, Kebersihan, dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada Restoran Mamamia Cabang Mrican Semarang) Hipotesis 1 yang menyatakan bahwa harga (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat diterima. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa produk (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat diterima. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kebersihan (X3) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat diterima. Hipotesis 4 iyang menyatakan bahwa kualitas layanan (X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y) dapat diterima.

Tabel 3. (Lanjutan) 27 Tahun Nama Peneliti Judul Penelitian Kesimpulan 2010 Dinar Ika Pratiwi Analisis Pengaruh Harapan Pelanggan, Kualitas Produk, Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Internet FLASH Unlimited di Semarang H1 : Semakin besar harapan pelanggan yang terpenuhi maka semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan H2 : Semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut. H3 : Semakin tinggi tingkat kepuasan yang diterima pelanggan maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan tersebut. D. Kerangka Berfikir Era globalisasi yang sekarang ini ditandai oleh revolusi teknologi komunikasi dan teknologi informasi mengakibatkan terjadinya perubahan (change) yang luar biasa. Dengan adanya kemudahan yang diperoleh dari komunikasi dan teknologi informasi muncul kompetisi yang sangat ketat yang berakibat pada konsumen (costumer). Para pelaku bisnis yang bergerak di bidang industry manufacturing maupun jasa pelayanan, harus berperan aktif dalam era persaingan dewasa ini, sehingga dapat menjadi pemain utama bukan sekedar penonton masuknya barang-barang luar negeri. Pelaku bisnis tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen tetapi berusaha melakukan perbaikan terus-menerus atas produk dan pelayanan untuk meningkatkan kepuasan konsumen pada setiap lini produk dan pelayanan.

28 Kualitas pelayanan menjadi sasaran strategis agar perusahaan dapat tumbuh berkembang dengan pesat dan tetap eksis dalam menghadapi perubahan persaingan yang sangat ketat. Kualitas pelayanan menjadi petunjuk arah dan pendorong motivasi untuk menciptakan langkah kreatif, inovatif yang dapat membentuk keadaan masa yang akan datang. Kualitas pelayanan adalah faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen dapat dirasakan setelah mendapatkan pelayanan. Dan konsumen juga dapat membandingkan tentang bagaimana kinerjanya, pelayanannya dan sebagainya. Selain itu, konsumen juga harus loyal dengan produk yang ada disuatu perusahaan tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi loyalitas konsumen salah satunya adalah harga jual produk dan kualitas pelayanan, maka kita akan tahu tentang kepuasan konsumen. Pemaparan diatas menunjukan bahwa kepuasan konsumen itu dipengaruhi oleh faktor persepsi konsumen tentang harga jual produk dan kualitas pelayanan. Dan paradigm penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: Gambar 2. Paradigma Pengaruh Persepsi Konsumen tentang Harga Jual Produk dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen melalui Loyalitas Konsumen. X₁ y z x₂

29 E. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. ( Sugiyono, 2013: 96). Berdasarkan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. ada pengaruh persepsi konsumen tentang harga jual produk (X 1 ) terhadap Kepuasan Konsumen (Y) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 2. ada pengaruh kualitas pelayanan (X 2 ) terhadap Kepuasan konsumen (Y) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 3. ada hubungan persepsi konsumen tentang harga jual produk (X 1 ) dengan kualitas pelayanan (X 2 ) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 4. ada pengaruh langsung persepsi konsumen tentang harga jual produk (X 1 ) terhadap Loyalitas konsumen (Z) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 5. ada pengaruh langsung kualitas pelayanan (X 2 ) terhadap Loyalitas (Z) konsumen pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 6. ada pengaruh Kepuasan konsumen (Y) terhadap loyalitas konsumen (Z) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015.

7. ada pengaruh persepsi konsumen tentang harga jual produk (X 1 ) terhadap 30 Loyalitas konsumen (Z) melalui Kepuasan konsumen (Y) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 8. ada pengaruh kualitas pelayanan (X 2 ) terhadap Loyalitas konsumen (Z) melalui Kepuasan konsumen (Y) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 9. ada pengaruh persepsi konsumen tentang harga jual produk (X 1 ) dan Kualitas pelayanan (X 2 ) terhadap Kepuasan konsumen (Y) pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015. 10. ada pengaruh persepsi konsumen tentang harga jual produk (X 1 ), kualitas pelayanan(x 2 ) dan Kepuasan konsumen (Y) terhadap Loyalitas konsumen (Z) Pada UKM MART Koperasi Mahasiswa Universitas Lampung 2015.