Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

PROGRAM GENERASI BERENCANA (GenRe) DALAM RANGKA PEMBANGUNAN MANUSIA MENUJU PEMBANGUNAN NASIONAL BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

BAB I PENDAHULUAN. remaja. Proses pola asuh orangtua meliputi kedekatan orangtua dengan remaja,


BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

UPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI KABUPATEN BERAU

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan tahap kehidupan seseorang mencapai proses

PENGORGANISASIAN PIK REMAJA YOLIN BOTUTIHE. Plt. Kasi. Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Provinsi Gorontalo

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

REMAJA GENRE: PELUANG MENUJU BONUS DEMOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. selain jumlah sangat besar (menurut BPS tidak kurang dari 43,6 juta j iwa atau

BAB I PENDAHULUAN. 237,6 juta jiwa, sedangkan untuk jumlah remaja usia tahun sekitar 26,67

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DAN HAK-HAK REPRODUKSI BAGI REMAJA INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia menghadapi banyak masalah berkaitan dengan bidang

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PEMBUKAAN AJANG KREATIVITAS REMAJA TINGKAT PROVINSI RIAU TAHUN 2016 DI KABUPATEN BENGKALIS

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

LAPORAN KEGIATAN EVALUASI PASCA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ORIENTASI PENDIDIK SEBAYA DAN KONSELOR SEBAYA TAHUN 2010

GENERASI BERENCANA G-E-N-R-E

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang berusia tahun. Remaja adalah

PROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJA/MAHASISWA)

BAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan lingkungan sosial dewasa ini ditandai dengan penekanan yang

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

SAMBUTAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEBUMEN P A D A SOSIALISASI PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI SMA NEGERI 2 KEBUMEN Sabtu, 13 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAMPANYE PROGRAM BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN)

Sgmendung2gmail.com

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

Analisis Penguasaan Pengetahuan Hasil Penyuluhan Pendewasaan Usia Perkawinan Dalam Program Generasi Berencana Pada Remaja Di SMP Negeri 39 Bandung

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

sebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keputusan dan mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kebijakan dapat diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permasalahan remaja yang dihadapi sekarang berkaitan dengan

Key Words : Strategi Komunikasi, Bidang Bina Ketahanan Remaja, Jumlah Genre

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN BINA KELUARGA REMAJA (BKR)

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kelahian dibanding tahuin sebelumnya,namun ledakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai: Actor s part; one s task or function yang berarti aktor; tugas seseorang

ABSTRACT HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG NILAI ANAK PROGRAM KELUARGA BERENCANA DENGAN JUMLAH ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu belakangan ini pemerintah lebih mengutamakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai angka 237,641,326. Maka dengan tingginya jumlah penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sejatinya adalah harapan semua bangsa, negara-negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

BETAPA SERIUSNYA PERMASALAHAN REMAJA KITA

BAB III ANALISIS DESKRIPTIF

Reproduksi Remaja (PIK-KRR)

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak-anak menuju ke jenjang masa

MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja. Edisi I : Tahun 2006 Edisi II : Tahun 2007 Edisi III : Tahun 2008 Edisi IV : Tahun 2009

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN HIV DAN AIDS MELALUI PENDIDIKAN

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKAWINAN USIA MUDA DI PROVINSI GORONTALO

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang dihadapi beberapa negara berkembang pada saat ini

BAB IV USIA PERKAWINAN OLEH BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAWA TIMUR

PROMOSI PROGRAM GENERASI BERENCANA (GenRe) BAGI KALANGAN GENERASI MUDA DI KECAMATAN BARONG TONGKOK KABUPATEN KUTAI BARAT

2 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENINGKATKAN PERAN SERTA REMAJA DALAM PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL BAHAGIA SEJAHTERA MENUJU PENDUDUK TUMBUH SEIMBANG 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut, remaja cenderung untuk menerima tantangan atau coba-coba melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sama yaitu mempunyai rasa keingintahuan yang besar, menyukai pertualangan dan

MEKANISME PENGELOLAAN PIK REMAJA/MAHASISWA DRS. ABD. HARIS ISMAIL. KABID. KS / PK BKKBN Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Transkripsi:

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja http://ceria.bkkbn.go.id Direktur Bina Ketahanan Remaja I ndra Wirdhana, SH,M M

A. PENDAHULUAN

Jumlah Remaja kurang lebih 64 juta jiwa. Sensus Penduduk, 2010 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 27,6% Penduduk I ndonesia (2010) adalah Remaja

Konteks Gen Re Ø Jumlah remaja-mahasiswa sangat besar ± 64 Juta (27,6% dari jumlah penduduk) Ø Besarnya arus globalisasi informasi yang tidak terkendali akan berdampak positif dan negatif bagi remaja dan mahasiswa) Ø Mengakibatkan perilaku hidup tidak sehat dan tidak berakhlak remaja mahsiswa Indonesia Ø Perilaku remaja mahasiswa Indonesia seperti ini, mempengaruhi program kkb dan kualitas bangsa 10-20 tahun kedepan

Mengapa prog Gen Re Diperlukan? ØSebagai informasi yang berkaitan dengan penyiapan diri remaja menyongsong kehidupan berkeluarga yang lebih baik ØMenyiapkan pribadi yang matang dalam membangun keluarga yang harmonis

DASAR HUKUM UU NO: 52 TH 2009, ttg PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA, PASAL 48 ayat 1 (b) mengatakan; Peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan ttg kehidupan berkeluarga.

Prog Gen Re Suatu program untuk memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

Arah Program GEN RE Gen Re PIK Remaja/ Mahasiswa Remaja/ Mahasiswa Kelompok BKR Keluarga Punya Remaja

Tujuan Program Gen Re Mencapai Tegar Remaja/Mahasiswa Dalam rangka Tegar keluarga Untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

Ciri ciri Tegar Remaja Ø Menunda usia pernikahan; Ø Berperilaku sehat; Ø Terhindar dari resiko Seksualitas, HIV dan AIDS, Napza; Ø Bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera; Ø Menjadi contoh, model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

Pengertian PIK Remaja/Mahasiswa Suatu wadah dlm program Gen Re yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya

Pengertian Bina Keluarga Remaja Adalah Suatu Kelompok / wadah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua remaja dalam rangka pembinaan tumbuh kembang remaja

BINA KELUARGA REMAJA (BKR) BKR 13

PERAN ORANG TUA DLM MEMBANTU ANAK REMAJANYA 1. SEBAGAI PENDIDIK 2.SEBAGAI PANUTAN 3. SEBAGAI KONSELOR 4. SEBAGAI KOMUNIKATOR 5. SEBAGAI TEMAN/SAHABAT

Pengertian Generasi Berencana (GenRe) GenRe adalah remaja dan pemuda yang memiliki pengetahuan, bersikap dan berperilaku sebagai remaja, u/ menyiapkan dan perencanaan yg matang dalam kehidupan berkeluarga. Remaja dan Pemuda GENRE mampu melangsungkan jenjang-jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, dan menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus Kesehatan Reproduksi.

PROMOSI GenRe Ø Mengajak para remaja berperilaku sehat dan berakhlak Ø Mengatakan tidak pada sex bebas, narkoba, dan tidak menjadi korban HIV dan AIDS Ø Mengajak remaja untuk merencanakan kehidupan berkeluarga atau Pendewasaan Usia Perkawinan

B. TUJUAN DAN SASARAN

Tujuan Tujuan Umum: Memfasilitasi remaja belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak (healthy and ethical life behaviors) untuk mencapai ketahanan remaja (adolescent resilience) sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana

Sasaran 1. 2. 3. 4. Remaja (10-24 tahun) dan belum menikah Mahasiswa/mahasiswi belum menikah Keluarga / Keluarga yang punya remaja Masyarakat peduli remaja

C. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM Gen Re

1. Kebijakan a. Peningkatan jejaring kemitraan dalam Program Gen Re. b. Peningkatan SDM pengelola dalam melakukan advokasi, sosialisasi, promosi dan desiminasi Program PKBR pada mitra kerja dan stakeholder. c. Pengembangan PIK Remaja/Mahasiswa (Centre of Excellence pada 20 Perguruan Tinggi Swasta. - Sebagai pusat pengembangan PIK Mahasiswa

2. Strategi a. Memberdayakan b. c. d. e. f. SDM pengelola dan pelayanan program Gen Re melalui orientasi, workshop dan pelatihan, serta magang. Membentuk dan mengembangkan PIK Remaja/Mahasiswa dan BKR Mengembangkan materi program Gen Re (4 substansi) Meningkatkan kemitraan program Gen Re dengan stakeholder dan mitra kerja terkait Meningkatkan pembinaan, monitoring dan evaluasi secara berjenjang

3. Strategi Gen Re Operasional 1. Strategi Pendekatan 2. Strategi Remaja/Mahasiswa 3. Strategi Pembelajaran 4. Strategi Pelembagaan 5. Strategi Pencapaian Ramah

3.1. Strategi Pendekatan Partai Politik, Perusahan Organisasi Profesi, LSM dan Lainnya Keluarga Sekolah PIK-R & BKR Media R1 Teman Sebaya R2 Organisasi Pemuda Pemerintah, DPR, DPRD, dan Lainnya R3

Sasaran R1: para remaja yang tergabung dalam Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R/M) dan para orang tua remaja yang tergabung dalam Bina Keluarga Remaja (BKR). Sasaran R2: para pembina, pengelola dan anggota dari lingkungan dekat PIK-R/M dan BKR, yaitu Keluarga, Kelompok Sebaya, Sekolah/Perguruan Tinggi, dan Organisasi Pemuda dll. Sasaran R3: para pemimpin dari lingkungan jauh PIK-R/M dan BKR, yaitu Pemerintah DPR, DPRD, Partai Politik, Perusahaan, Organisasi Professi, dan Lembaga Swadaya Masyarakat dll.

3.2Strategi Ramah R/M 1. 2. 3. Pengelolaan PIK R/M yang bercirikan dari, oleh dan untuk remaja mahasiswa. Pelayanan PIK R/M yang bernuansa dan bercita rasa remaja mahasiswa. Fasilitasi dan pembinaan PIK R/M yang berasaskan kemitraan dengan remaja mahasiswa.

3.3 Strategi Pembelajaran 1. Introspeksi Diri 2. Mengambil keputusan keputusan hidup atas dasar kebenaran (truth) dan kejujuran (sincerity) 3. Menjalin hubungan baik di lingkungan dekat 4. berkembang dengan sehat serta berperilaku yang baik.

3.4Strategi Pelembagaan 1. Mempromosikan PIK R/M melalui : a. Pencitraan PIK R/M yang posistif oleh para Juara Duta Mahasiswa pada semua tingkatan wilayah b. Pemberian reward kepada para pengelola PIK R/M Juara lomba PIK R/M Nasional c. Partisipasi R/M dalam event event program KKB tingkat Nasional dan daerah 2. Membentuk PIK R/M baru di lingkungan :

3. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan BKR sebagai BKR Percontohan. 4. Mengembangkan PIK R/M Percontohan dan sebagai tempat : a. Rujukan Pelayanan b. Studi Banding c. Magang 5. Meningkatkan kualitas pengelolaan dan pelayanan program PIK R/M melalui : a. Tukar pengalaman antar para pembina PIK R/M b. Tukar pengalaman antar pengelola PIKRemaja

3.5Strategi Pencapaian Mengembangkan Prototype materi Program PKBR Adanya mekanisme regenerasi pengelola disesuaikan dengan basis pengembangan Mengembangkan TOT bagi mitra kerja Mengintegrasikan kegiatan PIK Remaja dengan kegiatan Kelompok BKR Membentuk PIK & BKR di lingkungan

POKOK-POKOK PROGRAM Gen Re Merumuskan dan menetapkan kebijakan dan strategi Program GEN RE Mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan PIK R/M dan BKR Menguatkan dukungan dan partisipasi masyarakat terhadap program GEN RE Mengembangkan materi GEN RE

Substansi Program Gen Re Dasar : 1. Pendewasaan Usia Perkawinan 2. Keluarga Bertanggungjawab : 8 Fungsi Keluarga Inti : TRIAD KRR 3. Seksualitas 4. HIV dan AIDS 5. NAPZA

Substansi Program GEN RE Penunjang : 1. Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education) 2. Gender 3. Keterampilan Advokasi dan KIE

8 FUNGSI KELUARGA BKKBN Fungsi Sosial Budaya Fungsi Agama Fungsi Lingkungan Fungsi Ekonomi Fungsi Kesehatan Reproduksi Cinta dan Kasih Sayang KKB Fungsi Sosialisasi Pendidikan Fungsi Perlindungan 36 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

v Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga pada saat perkawinan diharapkan mencapai usia minimal 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Pada tahun 2007 : rata-rata usia kawin pertama 19,8 tahun.

v Mengapa PUP Penting? 1. Perkawinan, jika dilakukan pada usia yang tepat, akan membawa kebahagiaan bagi keluarga dan pasangan. 2. Menikah di usia muda akan

Memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja/mahasiswa agar dalam merencanakan keluarga, serta mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, antara lain : 1. Aspek Kesehatan 2. Aspek Mental 3. Aspek Emosional Tujuan Aspek Sosial Pendewasaan Usia Jumlah dan jarak kelahiran 4. Aspek Pendidikan 5. Aspek Ekonomi 6. 7.

v PUP dan Perencanaan Keluarga Terdiri dari tiga masa reproduksi, yaitu: 1. Masa menunda perkawinan dan kehamilan; 2. Masa menjarangkan kehamilan; 3. Masa mencegah kehamilan.

v Bagan Perencanaan Keluarga 20-35 tahun

v TRIAD KRR 1. Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut dan sikap berkaitan dengan perilaku seksual maupun orientasi seksual 2. NAPZA adalah Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) zat-zat kimiawi yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia baik secara oral (melalui hidung) dan dihirup (melalui hidung)

Lanjutan 3. HIV dan AIDS: Ø Ø HIV (Human Immunodefienciecy Virus) virus ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia, setelah beberapa tahun jumlah virus semakin banyak sehingga system kekebalan tubuh tidak lagi mampu melawan penyakit. AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) atau kumpulan berbagai gejala penyakit akibat turunnya kekebalan tubuh individu HIV yang didapat akibat HIV, bukan karena keturunan

v Pendidikan Keterampilan Hidup (Life Skills Education) Kemampuan dan keberanian untuk menghadapi dan mengatasi masalah dan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

Perlunya Keterampilan Hidup bagi Remaja 1. Membantu remaja mencapai tugas perkembangan pertumbuhan dan pribadi Pertumbuhan fisik Perkembangan mental Perkembangan emosional Perkembangan spriritual

Lanjutan. 2. Membantu remaja mencapai tugas pertumbuhan dan perkembangan Melanjutkan sekolah sosial Mencari pekerjaan Memulai kehidupan berkeluarga Menjadi anggota masyarakat Mempraktekan hidup sehat :

INDIKATOR KEBERHASILAN Meningkatnya media usia kawin pertama wanita Jumlah keluarga yang memiliki remaja yang memahami dan aktif dalam pembinaan ketahanan remaja Jumlah PIK R/M yang ditumbuhkan dan dikembangkan

TERIMA KASIH