Reproduksi Remaja (PIK-KRR)
|
|
- Hendri Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Panduan Pengelolaan Pusat Informasi & Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) KRR) Percontohan Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN
2 ISI BUKU 1. PENDAHULUAN 2. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PIK-KRR KRR 3. ME KANISME PENGELOLAAN PIK-KRR KRR 4. PENCATATAN DAN PELAPORAN
3 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jumlah remaja (10-19 thn): 43 juta atau 19,6% dari jml penduduk dan (10-24 thn : 60 juta). Usia thn terdapat 5 transisi kehidupan: - melanjutkan sekolah - mencari pekerjaan - memulai kehidupan berkeluarga - menjadi anggota masyarakat - mempraktekkan hidup sehat
4 PENDAHULUAN 30,9% remaja pria dan 34,7% remaja wanita (15-19 thn) menyatakan punya teman pernah melakukan HUS (SKRRI, 2003). HUS pranikah: Jabotabek 51%, Bandung 54%, Surabaya 47% dan Medan 52% (DKT 2005) 2,5 jt aborsi setiap tahun, 27% adalah remaja 8% pria (15-24 tahun) pernah menggunakan obatobatan terlarang (SKRRI, 2003). Kasus HIV/AIDS: dari 8194 penderita AIDS 54,7% usia tahun (Departemen Kesehatan RI, Desember 2006).
5 PENDAHULUAN Strategi pengembangan KRR: 1. Peningkatan assets: peningkatan kemampuan dan kemauan positif remaja: Pengetahuan, sikap dan perilaku tentang KRR dan TRIAD KRR Penguasaan tentang kecakapan hidup (life skills) 2. Pengembangan resources: jaringan dan dukungan positif terhadap remaja dan program KRR. 3. Pelayanan second chance
6 PENDAHULUAN Definisi PIK KRR: Suatu wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang kesehatan reproduksi.
7 PENDAHULUAN B. TUJUAN Panduan PIK-KRR Meningkatkan akses dan kualitas pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR
8 PENDAHULUAN Tujuan PIK-KRR Memberikan informasi KRR, Pendidikan Keterampilan/ kecakapan hidup (life skills), Pelayanan konseling dan rujukan KRR Tegar Remaja dalam rangka tercapainya Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
9 PENDAHULUAN C. SASARAN DAN RUANG LINGKUP Sasaran: Pembina Pengelola PIK-KRR Pendidik Sebaya Konselor Sebaya Ruang Lingkup: Pemberian Informasi KRR, Keterampilan/kecakapan hidup (life skills), Pelayanan konseling, Rujukan, Pengembangan jaringan dan dukungan, Kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai ciri & minat remaja
10 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PIK-KRR A. Arah PIK-KRR dikembangkan dan dikelola dari, oleh dan untuk remaja PIK-KRR sebagai sumber informasi KRR Kegiatan PIK-KRR: ramah remaja PIK-KRR sbg wadah mengintegrasikan upaya peningkatan assests dan pengembangan resources
11 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PIK-KRR B. Tahapan Pengembangan Tumbuh Tegak Tegar Didasarkan pada : Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan; Ciri kegiatan yang dilakukan; dan Dukungan & jaringan (resources) yang dimiliki
12 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PIK-KRR C. Ciri-ciri Tahapan Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan TUMBUH Kegiatan yang dilakukan Dukungan & jaringan (resources) yg dimiliki 1.TRIAD KRR 2.Pendalaman materi TRIAD KRR 3.Pemahaman tentang hakhak reproduksi 1. Dilakukan di tempat PIK- KRR berada 2. Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) seperti: diskusi, mading, memberikan motivasi ttg pendidikan,dll 3. Menggunakan media cetak 4. Pencatatan 1. Ruang khusus 2. Memiliki papan nama (ukuran minimal 60x90) 3. Struktur pengurus 4. 2 orang Pendidik Sebaya yang dapat diakses 5. Lokasi mudah di akses dan disukai remaja
13 C. Ciri-ciri Tahapan TEGAK Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan Kegiatan yang dilakukan Dukungan & jaringan (resources) yg dimiliki 1.TRIAD KRR 2.Pendalaman materi TRIAD KRR 3.Pemahaman tentang hak-hak reproduksi 4.Kecakapan hidup (life skills) 5.Keterampilan advokasi 1. Di dalam dan di luar PIK- KRR 2. Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE), di luar: -dialog interaktif mel radio/tv, -press gathering, -penyuluhan dan pembinaan -seminar,road show ke sekolah -pameran,pentas seni, dll 3. Melakukan konseling melalui: sms,tlp,surat,dll 4. Menggunakan media cetak dan elektronik 1. Ruang khusus dan ruang pertemuan 2. Memiliki papan nama 3. Struktur pengurus 4. 4 org Pendidik Sebaya 5. 2 org Konselor Sebaya 6. Lokasi mudah diakses dan disukai remaja 7. Jaringan dgn pelayanan medis dan non medis
14 PENGELOLAAN PIK-KRRDAN PENGEMBANGAN C. Ciri-ciri Tahapan Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan TEGAK (lanjutan...) Kegiatanyang dilakukan Dukungan & jaringan (resources) yg dimiliki 5. Pencatatan 6. Advokasi & promosi 7. Kegiatan-kegiatan yg menarik minat remaja spt: -lintas alam, jambore -pelatihan penyiapan karir -bedah film -bimbingan belajar siswa -pendampingan kpd remaja bermasalah -pendataan jumlah korban narkoba -studi banding -kegiatan ekonomi produktif
15 PENGELOLAAN PIK-KRRDAN PENGEMBANGAN C. Ciri-ciri Tahapan Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan TEGAK (lanjutan...) Kegiatanyang dilakukan Dukungan & jaringan (resources) yg dimiliki -kegiatan olah raga dan kesenian -lomba (pidato,drumband,lukis,karoke, karikatur,seni islami,cerdas cermat, bedah kasus,dll -kajian islam versi pemuda -bimbingan pengembangan minat remaja -kemah bakti pramuka dan jambore -orientasi (PS,KS,Saka Kencana, dll) -gerakan penghijauan -pembinaan pramuka dan PIK-KRR -pemberian tanda kecakapan bagi PS dan KS
16 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PIK-KRR C. Ciri-ciri Tahapan Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan TEGAR Kegiatan yang dilakukan Dukungan & jaringan (resources) yg dimiliki 1.TRIAD KRR 2.Pendalaman materi TRIAD KRR 3.Pemahaman tentang hakhak reproduksi 4.Kecakapan hidup (life skills) 5.Keterampilan advokasi 6.(.) 1. Di dalam dan di luar PIK-KRR 2. Bentuk aktifitas bersifat penyadaran (KIE) 3. Melakukan konseling 4. Menggunakan media cetak dan elektronik 5. Pencatatan 6. Advokasi utk meningkatkan kualitas & keberlangsungan PIK- KRR 1. Ruang khusus dan ruang pertemuan 2. Memiliki papan nama 3. Struktur pengurus 4. 4 org Pendidik Sebaya 5. 4 org Konselor Sebaya 6. Jaringan dgn pelayanan medis dan non medis 7. Memiliki hotline/sms konseling
17 PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN PIK-KRR C. Ciri-ciri Tahapan Materi dan isi pesan (assets) yang diberikan TEGAR (lanjutan.) Kegiatan yang dilakukan Dukungan & jaringan (resources) yg dimiliki 7. Menarik minat remaja 8. Pelayanan lain sesuai kebutuhan remaja (pemeriksaan gigi, konsultasi kecantikan, konsultasi gizi) 9. Pengelola akses pd jaringan internet 10. Melibatkan jaringan termasuk pelayanan kesehatan dasar 8. Memiliki perpustakaan 9. Ada sarana & prasarana jaringan internet 10.Ada jaringan dengan: Kelompok remaja Orang tua Guru PIK-KRR lain 11.Ada organisasi induk pembina PIK-KRR
18 A. Pembentukan PIK-KRR B. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas PIK- KRR C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja D. Melakukan Advokasi tentang PIK-KRR E. Kegiatan Penunjang F. Konsultasi dan Fasilitasi
19 A. Pembentukan PIK-KRR Tujuan: Membentuk PIK-KRR Sasaran: a. Utama : Kelompok-kelompok remaja b. Pengaruh: Aktivis Remaja/ Institusi Pemuda/ PS/ KS c. Penentu : Kepala Desa, Pimpinan Sekolah, Pimpinan Ponpes, Pimpinan Instansi/ Perusahaan Indikator: Adanya PIK-KRR tahap TUMBUH
20 A. Pembentukan PIK-KRR (lanjutan ) Langkah-langkah kegiatan : Sarasehan anggota kelompok remaja dalam rangka pembentukan PIK-KRR dan pengurus PIK-KRR Konsultasi dan koordinasi untuk memperoleh dukungan/ persetujuan pimpinan setempat (desa, sekolah, ponpes dan tempat kerja) Menyusun program kegiatan Meresmikan pembentukkan PIK-KRR ( launching )
21 B. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas PIK-KRR Langkah-langkah Tahapan Materi dan isi pesan Ciri Kegiatan Dukungan & jaringan 1.TUMBUH 1.Melengkapi materi TRIAD 2.Mendalami materi PSP TRIAD KRR dan Hak-hak Reproduksi 1. Membuat jadwal rutin 2. Pemberian informasi KRR oleh PS 3. Penyampaian informasi menggunakan media cetak 1. Menyediakan ruang khusus 2. Melaksanakan orientasi bagi pengurus 3. Mengirim 2 org calon PS utk ikut pelatihan PS, dengan syarat: - Aktif dan Populer - Berminat - Lancar membaca dan menulis - Ciri kepribadian: ramah,lues,terbuka,dll - Tdk setuju dg seks pra nikah
22 B. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas PIK-KRR Langkah-langkah Tahapan Materi dan isi pesan Ciri Kegiatan Dukungan & jaringan 2.TEGAK TUMBUH, ditambah: Mempelajari dan memberikan pelayanan berkaitan dengan materi kecakapan hidup (life skills) Mempelajari teori-teori advokasi TUMBUH, ditambah: Penyampaian info dgn media elektronik Memberi pelayanan di luar PIK-KRR Melakukan advokasi kepada tokoh individu dan institusi pendukung PIK-KRR Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat remaja (promosi) TUMBUH, ditambah: Mengirim 2 orang calon PS untuk pelatihan PS Mengirim 2 orang calon KS untuk pelatihan KS Melakukan koordinasi dengan Pelayanan Medis (Puskesmas/ RS terdekat) Melakukan koordinasi dengan pelayanan lain yang terkait dengan remaja (psikolog, tokoh agama, dll)
23 B. Pengembangan dan Peningkatan Kualitas PIK-KRR Langkah-langkah Tahapan Materi dan isi pesan Ciri Kegiatan Dukungan & jaringan 3.TEGAR Sama dengantegak TEGAK, ditambah: Melakukan Advokasi untuk keberlangsungan PIK-KRR Melakukan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan remaja Adanya PS/KS dari PIK- KRR lain, tenaga medis, Psikolog & tenaga ahli lainnya yang dapat memberikan pelayanan pada PIK-KRR Pelayanan PIK-KRR melalui hotline/sms TEGAK, ditambah: Mengirim 2 orang calon KS untuk pelatihan KS Menyediakan perpustakaan di PIK- KRR Mengembangkan jaringan & dukungan dengan: Kelompok Remaja, orang tua, Guru, PIK-KRR lain, dsb. Membangun komitmen dan dukungan dari organisasi induk PIK- KRR
24 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja Strategi pelayanan yang ramah remaja: 1. Konsep Program Ramah Remaja 2. Karakteristik PIK-KRR yang Ramah Remaja
25 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja 1. Konsep Program Ramah Remaja: - Melibatkan remaja secara aktif - Perhitungkan perbedaan kebutuhan remaja dan orang dewasa - Remaja berhak dapat informasi yang lengkap dan benar
26 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja Menyediakan pelayanan yang ramah remaja: - Menambah jam-jam khusus untuk remaja - Menawarkan pelayanan di tempat gaul para remaja spt: gelanggang remaja, tempat olah raga atau lokasi kerja - Bagi remaja pekerja dapat dilakukan dengan kunjungan ke rumah
27 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja 2.Karakteristik PIK-KRR yang Ramah Remaja: Ada 3 karakteristik PIK-KRR yang ramah remaja: - Petugas - Kegiatan dan jenis pelayanan - Sarana dan Prasarana
28 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja Petugas: - Semua petugas PIK-KRR (PS, KS, Pengelola dan Pembina) harus memperlakukan remaja sebagai mitranya - Semua remaja dihormati hak-hak reproduksinya dan di jamin kerahasiaan pribadinya - Hubungan yang ramah, saling menghargai dan menghormati antara petugas PIK-KRR dg remaja
29 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja - Semua petugas mendapatkan pelatihan sesuai dengan tugas dan perannya (PS,KS,Pengelola) - Waktu yang cukup untuk berinteraksi dengan remaja
30 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja Kegiatan dan jenis pelayanan: - Melibatkan remaja dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan - Mengembangkan kegiatan-kegiatan yg sesuai dg karakteristik, dinamika dan kebutuhan remaja (olah raga, kasenian, out bound, dll) - Menyediakan pelayanan yg terpisah dg kegiatankegiatan lain dan jam yg sesuai dg kondisi remaja
31 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja - Menyediakan pelayanan lain sesuai kebutuhan remaja (pemeriksaan gigi, konsultasi kecantikan, konsultasi gizi, koperasi, dll) dg harga khusus - Membuat suasana yg tdk terlalu formal, remaja yg datang dilayani dg ceria - Memberikan pelayanan dg tdk membedakan jenis kelamin, agama, kebudayaan dan status sosial remaja
32 C. Membangun PIK-KRR yang Ramah Remaja Sarana dan Prasarana : - Mengupayakan PIK-KRR menarik bagi remaja (warna yang cerah, ada poster, musik populer, perpustakaan, internet, ruang konseling, dll) - Lokasi PIK-KRR yg strategis, sehingga mudah di jangkau dg transportasi umum - PIK-KRR bertempat di pusat keramaian remaja seperti sekolah, mal, gelanggang remaja, dll
33 D. Melakukan advokasi tentang PIK-KRR - Tujuan: Memperkenalkan dan mencari dukungan untuk kelancaran dan keberlangsungan PIK-KRR - Sasaran: Pimpinan Perguruan Tinggi/Sekolah/Ponpes, Toma, Toga, Tokoh Pemuda, Pimpinan media massa, Kades, Camat, dll
34 D. Melakukan advokasi tentang PIK-KRR - Langkah-Langkah Pelaksanaan: 1.Menyiapkan materi advokasi :(msalah yg berkaitan dg remaja,dampak yg mungkin tjd,pentingnya PIK-KRR sbg alternatif pemecahan masalah) 2.Mengembangkan materi dalam bentuk leaflet, pamflet, booklet, dll 3.Penyampaian advokasi (melalui multi media:surat kabar,radio,tv dan multi jalur:audiensi,kunjungan)
35 E. KEGIATAN PENUNJANG 1. Promosi dan Sosialisasi PIK-KRR 2. Pemberdayaan SDM 3. Administrasi dan Pengelolaan
36 1. Promosi dan Sosialisasi PIK-KRR Tujuan: Memperkenalkan keberadaan PIK-KRR Indikator: Adanya kegiatan promosi PIK-KRR melalui mass media Keberlangsungan pengelolaan dan kegiatan PIK-KRR Akses dan kualitas pelayanan PIK-KRR Meningkatnya jumlah remaja yang mendapat pelayanan di PIK-KRR
37 Langkah-langkah Kegiatan: - Mengembangkan dan memproduksi materi/media promosi (utk tayangan di TV, radio, koran, majalah, sticker, poster, leaflet, dsb) - Melaksanakan kegiatan promosi dan sosialisasi melalui : - KIE Massa - KIE Kelompok - KIE Wawan Muka
38 2. Pemberdayaan SDM Tujuan: Meningkatkan PSP Pengurus PIK-KRR, PS dan KS tentang pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR Indikator: Jumlah pengurus PIK-KRR yang telah mendapat pelatihan Jumlah PS terlatih Jumlah KS terlatih
39 Langkah-langkah Kegiatan: Melaksanakan orientasi dan refreshing bagi pengurus PIK- KRR dan PS & KS Pengkaderan pengurus PIK-KRR, calon PS & KS Mengirimkan kader untuk pelatihan bagi pengelola, PS & KS Mereview secara periodik materi-materi pelatihan yang telah diikuti Mensosialisasikan materi yang diperoleh melalui pelatihan kepada mitra lainnya
40 3. Administrasi dan Pengelolaan Tujuan: Meningkatkan tertib administrasi serta tertib pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR Indikator: Terlaksananya tertib administrasi PIK-KRR Terlaksananya tertib pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR Jumlah PIK-KRR tahap TUMBUH, tahap TEGAK dan tahap TEGAR meningkat
41 Langkah-langkah Kegiatan: Melaksanakan tertib administrasi, tertib pengelolaan dan tertib pelayanan PIK-KRR Mencatat proses/data pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR Sesuai dengan Buku Panduan Pengelolaan PIK-KRR
42 F. KONSULTASI DAN FASILITASI Tujuan: Mencari cara-cara pemecahan masalah pengelolaan dan pelayanan yang tidak bisa dipecahkan oleh PIK-KRR Indikator: Teridentifikasinya masalah-masalah pengelolaan dan pelayanan PIK-KRR Dapat difasilitasinya cara pemecahan masalah pengelolaan dan pelayanan PIK- KRR
43 F. KONSULTASI DAN FASILITASI Langkah-langkah Kegiatan: Mengidentifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelayanan yang dihadapi oleh PIK-KRR. Menganalisa penyebab permasalahan yang ada. Mencari/mengusulkan alternatif pemecahan masalah. Menindaklanjuti hasil konsultasi dan fasilitasi
44 PENCATATAN DAN PELAPORAN Tujuan : Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh PIK-KRR. Pencatatan 1. Aspek substansi: Materi dan isi pesan yang diberikan Ciri kegiatan yang dilakukan Dukungan & jaringan yang dimiliki 2. Aspek proses: Pelayanan oleh PS Pelayanan oleh KS Pelayanan oleh tenaga medis
45 PENCATATAN DAN PELAPORAN Pelaporan Sesuaikan dgn kesepakatan antara PIK-KRR dan institusi pembinanya. BKKBN : - pendataan potensi wilayah (sekali/thn), termasuk jumlah PIK-KRR. - laporan triwulanan langsung ke Ditrem
MEKANISME PENGELOLAAN PIK REMAJA/MAHASISWA DRS. ABD. HARIS ISMAIL. KABID. KS / PK BKKBN Provinsi Gorontalo
MEKANISME PENGELOLAAN PIK REMAJA/MAHASISWA DRS. ABD. HARIS ISMAIL KABID. KS / PK BKKBN Provinsi Gorontalo A. Membentuk PIK Remaja B. Mengembangkan dan Meningkatkan Kualitas PIK Remaja C. Membangun PIK
Lebih terperinciPENGORGANISASIAN PIK REMAJA YOLIN BOTUTIHE. Plt. Kasi. Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Provinsi Gorontalo
PENGORGANISASIAN PIK REMAJA YOLIN BOTUTIHE Plt. Kasi. Remaja dan Perlindungan Hak-Hak Reproduksi BKKBN Provinsi Gorontalo PENDAHULUAN Apa itu PIK? Pik adalah Pusat Informasi dan Konseling Remaja Apa itu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Kesehatan Reproduksi Siswa 1. Defenisi perilaku Menurut Notoatmojo (2003.hal.114) perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yang diamati secara langsung
Lebih terperinciBAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju
BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA Dalam Bab II ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe) di Indonesia dan di Kabupaten Banjarnegara. Mengingat GenRe merupakan
Lebih terperinciPanduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja. Edisi I : Tahun 2006 Edisi II : Tahun 2007 Edisi III : Tahun 2008 Edisi IV : Tahun 2009
Panduan Pengelolaan Panduan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) Edisi I : Tahun 2006 Edisi II : Tahun 2007 Edisi III : Tahun 2008 Edisi IV : Tahun 2009 BADAN KOORDINASI KELUARGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana
BAB I PENDAHULUAN!.1. Latar Belakang Masalah BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, yang merupakan Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penduduk remaja adalah bagian dari penduduk dunia dan memiliki sumbangan teramat besar bagi perkembangan dunia. Remaja dan berbagai permasalahannya menjadi perhatian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada suatu kriteriakriteria
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi 1. Pengertian Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan pada
Lebih terperinciProgram Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja
Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja http://ceria.bkkbn.go.id Direktur Bina Ketahanan Remaja I ndra Wirdhana, SH,M M A. PENDAHULUAN Jumlah Remaja kurang lebih 64 juta jiwa.
Lebih terperinciGENERASI BERENCANA G-E-N-R-E
GENERASI BERENCANA G-E-N-R-E H. NOFRIJAL BKKBN PROVINSI GORONTALO 04 FEBRUARI 2011 Masalah Remaja: kualitas (anak) kita Pengertian Remaja Remaja, Pemuda,Orang Muda, dan Generasi Muda 1. Remaja (Adolescent)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan tahap kehidupan seseorang mencapai proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masa remaja merupakan tahap kehidupan seseorang mencapai proses kematangan emosional, psiko-sosial dan seksual yang ditandai dengan mulai berfungsinya organ reproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dikembangkan oleh BKKBN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional merupakan Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di
Lebih terperinciproses kaderisasi. Adanya dukungan kebijakan yang tidak diimbangi dukungan dana yang
cukup. Penyediaan tenaga terlatih yang tidak setiap tahun diadakan menghambat proses kaderisasi. Adanya dukungan kebijakan yang tidak diimbangi dukungan dana yang cukup juga akan berpengaruh pada pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak-anak menuju ke jenjang masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Remaja adalah suatu masa transisi dari masa anak-anak menuju ke jenjang masa dewasa, dengan rentang usia 10-19 tahun (WHO, 2003). Secara demografis kelompok remaja
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA No. Program / Kegiiatan Sasaran Indikator Kinerja TARGET KINERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Penduduk Indonesia merupakan salah satu penduduk terbesar di dunia. Pada data sensus penduduk tahun 2010, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebanyak 237,6 juta jiwa,
Lebih terperinciPEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJA/MAHASISWA)
PEDOMAN PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DAN MAHASISWA (PIK REMAJA/MAHASISWA) BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT BINA KETAHANAN REMAJA JAKARTA, 0 i ii
Lebih terperinciProgram Kesehatan Peduli Remaja PERTEMUAN 11 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes
Program Kesehatan Peduli Remaja PERTEMUAN 11 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan dan menjelaskan mengenai Program Kesehatan Peduli Remaja Pengertian
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI DAN KONSELING REMAJA DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang berusia tahun. Remaja adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut WHO (1995) masa remaja merupakan masa transisi seseorang dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang berusia 10-19 tahun. Remaja adalah populasi besar dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain jumlah sangat besar (menurut BPS tidak kurang dari 43,6 juta j iwa atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja adalah generasi masa depan bangsa yang akan menentukan hitam putihnya bangsa di kemudian hari. Hal ini dapat dipahami karena para remaja selain jumlah sangat
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN EVALUASI PASCA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ORIENTASI PENDIDIK SEBAYA DAN KONSELOR SEBAYA TAHUN 2010
LAPORAN KEGIATAN EVALUASI PASCA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ORIENTASI PENDIDIK SEBAYA DAN KONSELOR SEBAYA TAHUN 2010 I. Latar Belakang Keberhasilan kegiatan pendidikan pelatihan dinilai dari efektivitas dan
Lebih terperinciPROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013
PROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013 URUSAN PEMERINTAHAN (PP 38/2007) URUSAN BPPM BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai angka 237,641,326. Maka dengan tingginya jumlah penduduk di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring waktu semakin tinggi jumlah penduduk Indonesia,tercatat Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai angka 237,641,326.
Lebih terperincisebagai kegiatan utama dalam hal memberikan informasi dilaksanakan oleh semua PIK Remaja dengan cara dan
130 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya sebagai sumber informasi bagi teman sebaya para pendidik sebaya dan konselor sebaya melakukan berbagai langkah-langkah
Lebih terperinciTabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun Rencana Tahun Target Capaian Kinerja
Tabel Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Nama SKPD : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kode Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIK-KRR 1. Definisi PIK KRR PIK-KRR merupakan salah satu wadah aktifitas remaja yang dapat diartikan sebagai sumber pendidikan non formal bagi remaja yang berusaha membantu mereka
Lebih terperinciSgmendung2gmail.com
Sgmendung2gmail.com sgmendung@yahoo.co.id PUSDIKLAT KEPENDUDUKAN DAN KB BKKBN 2011 Menjelaskan Konsep Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) Menjelaskan masalah-masalah dalam memenuhi hak-hak reproduksi pada
Lebih terperinciSALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization remaja merupakan mereka yang berada pada tahap transisi antara anak-anak dan dewasa pada rentang usia 10-19 tahun dan menurut Badan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pemberdayaan Pemuda Melalui
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pemberdayaan Pemuda Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills) di PIK-KRR Spirit Kelurahan Babakan Surabaya Kecamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja Indonesia banyak yang memiliki prestasi tinggi baik itu dari segi akademis maupun non akademis. Sudah banyak pemuda indonesia yang mengharumkan nama indonesia
Lebih terperinciTABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA
TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nama SKPD : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan No Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehidupan lingkungan sosial dewasa ini ditandai dengan penekanan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan lingkungan sosial dewasa ini ditandai dengan penekanan yang terlampau besar pada nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itu salah satunya adalah materialisme.
Lebih terperinciSUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
- 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,
Lebih terperinciMATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011
MATRIKS 2.3. TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BE NASIONAL (BKKBN) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 I. PROGRAM Tercapainya penduduk Contraceptive
Lebih terperinciBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan
Lebih terperinciGAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN
GAMBARAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PROPINSI BENGKULU TAHUN 2007 (HASIL SURVEI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA INDONESIA TAHUN 2007 DAN SURVER RPJM TAHUN 2007) 1. Pendahuluan Isu strategis dalam pelaksanaan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pelayanan konseling oleh konselor sebaya 1.1. Konseling oleh konselor sebaya dilakukan bukan di ruangan khusus konseling melainkan di tempat lain
Lebih terperinci1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciKUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015
61 KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015 I. Identitas Responden No. Responden : Jenis Kelamin Responden : Umur Responden
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang memiliki banyak masalah, seperti masalah tentang seks. Menurut Sarwono (2011), menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. goncangan dan stres karena masalah yang dialami terlihat begitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan masa transisi seseorang dari masa anakanak untuk menuju masa dewasa. Remaja memiliki keunikan dalam tahap pertumbuhan dan perkembangannya yang pesat
Lebih terperinciPELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)
PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR) Mahasiswa mampu: Memahami Standar Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Memahami Kriteria & jenis PKPR Memahami dan menerapkan Model Alur PKPR STANDAR PELAYANAN
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG PENGINTEGRASIAN PROGRAM GENERASI BERENCANA DALAM KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciYusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan
PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI KELAS X DAN XI TENTANG KEGIATAN PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA (PIK-KRR) DI MAN 1 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2015 Yusnidar 1*) 1 Dosen Politeknik
Lebih terperinciPELAKSANAAN PIK-KRR (PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA) SMA DI MEDAN
PELAKSANAAN PIK-KRR (PUSAT INFORMASI KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA) SMA DI MEDAN OLEH : ADIAH KURNIASIH NIM : 105102049 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciRENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI
RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat
Lebih terperinciKIE - KESEHATAN REPRODUKSI OLEH : DR. DIFFAH HANIM, DRA. M.SI
KIE - KESEHATAN REPRODUKSI OLEH : DR. DIFFAH HANIM, DRA. M.SI Strategi 1. ADVOKASI : Cari dukungan dari para pengambil keputusan Kelompok sasarannya disebut kelompok sasaran tersier. Bentuk operasional
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciDESAIN KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KB NASIONAL
DESAIN KOMUNIKASI DALAM PROGRAM KB NASIONAL LATAR BELAKANG Pemberian informasi ttg. KB/KR masih rendah, ( 19 % ); Pemberian informasi ttg. Metode Alat Kontrasepsi, ( 27 % ); Kematian Ibu saat melahirkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian serta pembahasan yang dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Himpunan
Lebih terperinciO. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 8 Tahun 2015 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciHASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH
HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH Upaya Penyelamatan Perempuan & Anak dari Kematian Sia-Sia Karena HIV & AIDS Bahan masukan RPJMD Propinsi Jawa Tengah TAHUN 2013-2018
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendefinisikan remaja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Program For Appropriate Technology in Health (PATH, 2000) hampir 1 diantara 6 manusia di bumi ini adalah remaja. Dimana 85% antaranya hidup di negara berkembang.
Lebih terperinciPenggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Dalam Bidang Kesehatan
Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau Dalam Bidang Kesehatan Kepala Pusat Promosi Kesehatan dr. Lily S. Sulistyowati, MM Disampaikan di Hotel Puri Denpasar, 22 November 2012 Background UU 11/1995
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kelahian dibanding tahuin sebelumnya,namun ledakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 5 negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Meskipun pemerintah mengklaim telah terjadi penurunan angka kelahian dibanding
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah merupakan salah satu usaha untuk mecapai kehidupan sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Remaja berarti tumbuh menjadi dewasa. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), definisi remaja (adolescence) adalah periode usia antara 10 sampai 19 tahun. Sementara
Lebih terperinciKey Words : Strategi Komunikasi, Bidang Bina Ketahanan Remaja, Jumlah Genre
Judul TA : Strategi Komunikasi Bidang Bina Ketahanan Remaja BKKBN Provinsi Jawa Tengah Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta Generasi Berencana Nama NIM : Raden Kevin Mohan : D0C008070 Abstraksi Sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World Health Organization (WHO) sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja berusia 10-19
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 274 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan dan Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 358 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan
Lebih terperinciGERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT DALAM 30 TAHUN TERAKHIR... TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA TAHUN 1990: SEJAK 2010: PENYAKIT MENULAR Penyebab terbesar kesakitan dan kematian
Lebih terperinciBAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran BAB V TABEL.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR Kinerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi setelah masa kanak-kanak dan sebelum dewasa, yaitu pada umur 10-19 tahun (WHO, 2015 a ). Jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan karakteristik..., Sarah Dessy Oktavia, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja merupakan suatu masa transisi antara masa anak-anak dengan masa dewasa. Remaja dalam beberapa literatur biasanya merujuk pada usia 10-19 tahun. Badan Koordinasi
Lebih terperinciMEMBEBASKAN KULONPROGO DARI BAHAYA NARKOBA
Artikel MEMBEBASKAN KULONPROGO DARI BAHAYA NARKOBA Eko Wisnu Wardana dan Mardiya Sebagai daerah yang terbuka dan memiliki akses jaringan informasi yang kuat, Kulonprogo selain dapat mengambil kemanfaatan
Lebih terperinciBADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 57 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciTABEL VI RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2017 KABUPATEN DHARMASRYA RENCANA TAHUN 2016
BPML2NPPKB Kode TABEL VI RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 206 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 207 KABUPATEN DHARMASRYA Indikator Program RENCANA TAHUN 206 207 22 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 237,6 juta jiwa, sedangkan untuk jumlah remaja usia tahun sekitar 26,67
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut data BPS jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa, sedangkan untuk jumlah remaja usia 10-24 tahun sekitar 26,67 persen dari jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terjadinya kematangan seksual atau alat-alat reproduksi yang berkaitan dengan sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Balakang Pada masa remaja terjadilah suatu perubahan organ-organ fisik secara cepat, dan perubahan tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan. Terjadinya perubahan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Data Pusat Informasi dan Layanan Remaja (PILAR) dan Perkumpulan. Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jateng tahun 2012 mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Survei Penduduk yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6 juta jiwa, 63,4 juta
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015
ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015 PERWAKILAN BKKBN KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii I. PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Tujuan...1
Lebih terperinciPusat Pelatihan Gender Dan Peningkatan Kualitas Perempuan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jakarta, 2008
PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM KESEHATAN REPRODUKSI YANG RESPONSIF GENDER Pusat Pelatihan Gender Dan Peningkatan Kualitas Perempuan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Jakarta, 2008 PENGERTIAN TOKOH
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK- KRR) adalah suatu wadah kegiatan program KRR yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebanyak 237,6 juta jiwa, dengan 27,6% dari jumlah penduduknya adalah remaja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah populasi penduduk yang sangat tinggi. Menurut data Sensus Penduduk, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237,6
Lebih terperinciPELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Program Studi Pendidikan Dokter FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN/KOTA KEPALA BADAN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM GENERASI BERENCANA (GENRE) DI KABUPATEN BERAU
ejournal llmu Administrasi Negara, 2014, 3 (2): 814-825 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 UPAYA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM
Lebih terperinciPELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI
PELAKSANAAN PROGRAM PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciIV.B.15. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Keluarga berencana dan keluarga sejahtera memiliki makna yang sangat strategis, komprehensif dan fundamental dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat,
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 6 29 December 2015 PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLatar Belakang LOGO. Meningkatkan kesehatan ibu dengan menurunkan AKI sebesar ¾ (target MDGs)
Latar Belakang Meningkatkan kesehatan ibu dengan menurunkan AKI sebesar ¾ (target MDGs) Rendahnya perlindungan & pemenuhan hak atas kesehatan reproduksi Angka Kematian Ibu terkait erat dengan kehamilan
Lebih terperinci1. Pendahuluan A. UU 52 tahun Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidi
1. Pendahuluan A. UU 52 tahun 29 29 Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk terbanyak keempat di dunia yaitu sebesar 256 juta jiwa pada tahun 2015. Pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah penduduk
Lebih terperinci