BABI PENDAHULUAN. Banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dalam hidupnya, seperti:

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN sangat kaya akan ragam tanaman berbunga dan hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. Kasus luka pada mulut baik yang disebabkan oleh trauma fisik maupun kimia

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan strategi pemasaran untuk mengetahui motif yang mendasari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.Kes

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

KARAKTERISTIK DAN PRE-TREATMENT MADU

PROPOSAL PENAWARAN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN. Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa

4/11/2015. Nugroho Agung S.

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

Jenis Lebah Yang Ada di Indonesia Friday, 08 February 2013 Pemutakhiran Terakhir Tuesday, 28 May 2013

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

I. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja,

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

Proses Pembuatan Madu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI PROTEIN DAN LEMAK PADA TELUR ASIN HASIL PENGASINAN DENGAN ABU PELEPAH KELAPA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan sosial masyarakat saat ini tidak lepas dari semakin

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA APLIKASI MADU SEBAGAI PEMANFAATAN ALAMI UNTUK MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA KULIT BIDANG KEGIATAN: PKM-GT

Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it!

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tingkatan kasta di dalam koloninya. Lebah pekerja yang merupakan lebah betina

BABI PENDAHULUAN. Peta persaingan untuk produk energy drink semakin ketat karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip ekologi telah diabaikan secara terus menerus dalam pertanian modern,

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kosmetik Oleh Mahasiswi Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga, Jurnal EKonomi, 2016, hal. 1.

BAB I PENDAHULUAN. Madu merupakan salah satu sumber makanan yang baik. Asam amino,

1. ATK. 2. Printer dan Komputer.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

No.Responden FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

POLA MAKAN Sumber: Kiat Sehat diusia Emas - vegeta.co.id

tidak lagi sebagai seller's market tetapi lebih sebagai buyer's market yang lebih

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

BAB II KETERAMPILAN PSIKOMOTOR KELOMPOK SISWA SMA KELAS XI MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA PEMBELAJARAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN

BAB I PENDAHULUAN. didapat melalui internet. Terdapat berbagai laman web yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PAPER BIOKIMIA PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

I. PENDAHULUAN. yang terletak pada posisi BT dan LS. Purbalingga

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah yang berasal dari nektar

BAB I PENDAHULUAN. seperti informasi dan teknologi, namun juga berpengaruh pada pola hidup

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA TERHADAP MINUMAN BERSUPLEMEN MEREK EXTRA JOSS

Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

BAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pangan menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 adalah segala. yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia.

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. menomorduakan kesehatan dan menjadi gaya hidup masyarakat Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

I PENDAHULUAN. Industri Minuman Tahun

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Pengembangan UKM

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi terjadinya luka bakar. Luka

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada sekarang ini, industri kuliner berkembang pesat di dunia, khususnya di

Analisis usaha industri tempe kedelai skala rumah tangga di kota Surakarta

BAB II STUDI EKSISTING

TINJAUAN PUSTAKA Apis cerana Sebagai Serangga Sosial

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kehidupan manusia. Menurut Undang-Undang Kehutanan No.41 tahun

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN MAHASISWA TERHADAP MINUMAN BERSUPLEMEN MEREK FIT-UP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

memerlukan makanan yang harus dikonsumsi setiap hari, karena makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat bergizi untuk mendukung hidup

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG

I. PENDAHULUAN. mengandung nilai gizi yang tinggi. Gizi yang tinggi ini merupakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia ke arah peningkatan

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang banyak disukai masyarakat (Anonim, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. berjalan berdampingan. Kedua proses ini menjadi penting karena dapat

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Banyak aktivitas yang dilakukan oleh manusia di dalam hidupnya, seperti: bekerja, berolahraga, berbelanja, berekreasi dan sebagainya, namun di antara aktivitas-aktivitas tersebut, ada aktivitas yang paling utama yang dilakukan manusia pada umumnya, yaitu bekerja, sebab dengan bekerja rnanusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan semakin kompleks kebutuhan tersebut, manusia merasa dituntut untuk lebih ekstra lagi dalam bekerja membanting tulang. Akibatnya seseorang seringkali lebih memfokuskan pikiran dan tenaganya hanya pada pekerjaan atau aktivitasnya saja dibandingkan dengan upayanya di dalam menjaga kondisi tubuhnya. Perlu diketahui bahwa kegiatan ala;.! aktivitas manusia itu bukan hanya menguras pikiran saja (rnisalnya dalam hal bekerja), tetapi juga melibatkan terkurasnya tenaga. Hal ini perlu disadari, karena akibat bila terlalu memaksakan diri terjun dalam setiap aktivitasnya, seseorang tentunya akan mengalami gangguan kesehatan dalam tubuhnya, ditambah lagi bila kondisi tubuh seseorang begitu lemah. Setiap tenaga dan pikiran yang terpakai tersebut berasal dari pembakaran zat-zat dalam tubuh, rnisalnya: lemak, karbohidrat dan sebagainya, yang tentunya dapat berkurang bahkan habis bila terlalu dipaksakan tanpa adanya penambahan kembali zat-zat itu dalam tubuh seseorang. Penambahan zat-zat itu bukan hanya cukup dengan makan makanan yang selama ini sudah menjadi rutinitas manusia pada umumnya, karena tidak semua makanan 1

2 yang kita makan itu mengandung semua zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, sehingga perlu adanya penambahan konsumsi selain makanan seperti vitamin dan sejenisnya. Sayangnya manusia sekarang ini lebih menyukai segala sesuatu yang berbau instan, dalam arti segala sesuatunya ingin diperoleh dan dilakukan secara mudah. Akhirnya yang mendapat dampak terbesar dari keinstanan ini adalah manusia itu sendiri yang menciptakan keinstanan. Begitu juga dalam hal kesehatan, seringkali saat seseorang jatuh sakit maka hal yang terpikirkan untuk dilakukan adalah langsung ke dokter, maka semuanya akan beres, tetapi bukankah lebih baik jika kita kondisi tubuh tetap dijaga sejak awal, sehingga mencegah terserangnya tubuh dari berbagai penyakit apapun dan sekecil apapun agar kondisi tubuh tetap terjaga. Ada pepatah yang mengatakan bahwa "Lebih baik mencegah daripada mengobati". Di pasaran saat ini telah beredar berbagai macam vitamin yang diperkirakan dapat memberikan solusi di dalam menjaga kondisi tubuh seseorang, baik dalam hal mencegah maupun dalam hal mengatasinya. Vitamin yang beredar tersebut beragam bentuk, jenis, dan fungsinya; mulai dari vitamin khusus untuk anak-anak sampai dengan vitamin bagi orang dewasa. Contoh untuk vitamin anak-anak adalah Vidoran Smart, Sakatonik ABC dan lain-lain; dan contoh vitamin bagi orang dewasa seperti: Hemaviton, Nature-E serta berbagai vitamin dalam bentuk minuman, seperti: Kratingdaeng, Extra Joss, Ener Bee dan lain-lain. Kesemua produk vitamin tersebut baik adanya dan memiliki tujtian yang sarna, yaitu untuk mencegah, menjaga dan sampai memulihkan kembali kondisi tubuh seseorang dari berbagai gangguan kesehatan, namun di samping produk vitamin

3 tersebut, terdapat juga produk lain yang sejenis dengan vitamin tetapi bukan merupakan vitamin, melainkan dalarn bentuk makanan kesehatan yang biasa disebut dengan "Food Supplement'. Food Supplement ini tidaklah sarna dengan vitamin karena terdapat perbedaan di antara keduanya, walaupun secara umum memiliki fungsi yang hampir sarna dalam hal kesehatan tubuh manusia. Adapun perbedaannya adalah sebagai berikut: Vitamin Food Supplement - Terdapat campuran bahan kimia - murni dari bahan alami - dapat menimbulkan dopinglketagihan - tidak menimbulkan dopinglketagihan - hanya sebagai vitamin - sebagai vitamin plus pelengkap maka nan bagi kesehatan tubuh - dapat menimbulkan efek samping - tidak ada efek samping, hanya berupa reaksi saja - kandungannya tidak begitu kompleks - kandungannya cukup kompleks untuk memenuhi kebutuhan zat dalam tubuh Dilihat dari adan~ta perbedaan tersebut, Food Supplement menunjukkan tingkat kualitas yang lebih baik daripada produk vitamin dalam fungsinya sebagai pelengkap zat yang dibutuhkan bagi kesehatan tubuh. Food Supplement yang saat ini beredar di pasaran banyak terbuat dari berbagai macam bahan dasar yang alami. Ada yang terbuat dari tumbuhtumbuhan, dari jamur hingga yang terbuat dari bahan dasar pollen serta madu alami, seperti Food Supplement yang dipasarkan oleh PT. Harmoni Dinamika Surabaya, yang merupakan cabang dari perusahaan Cc. Pollen Company di Amerika. Perusahaan ini memproduksi Food Supplement dengan bahan dasar utarna dari Pollen, yang mana Pollen itu sendiri merupakan benih mikroskopis jantan tumbuhan (serbuk sari bunga) yang melekat pada badan lebah saat lebah

4 mengumpulkan nektar dari bunga yang penyerbukannya sangat tergantung pada hewan khususnya lebah madu. Lebah ini kemudian menambahkan madu dan suatu zat yang dihasilkan sendiri pada butir-butir pollen itu dan menumpuknya ke daiam keranjang pol/en (semacam keranjang dari rambut-rambut di kaki belakangnya), kemudian membawanya ke sarang. IniIah yang disebut dengan Bee Pollen. Bee Pollen adaiah makanan kesehatan alamiah dan dikenai sebagai sumber energi lengkap dengan vitamin, protein, asam amino, enzim, mineral, hormon dan unsur lain yang sangat penting untuk tubuh manusia. Selain untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan tubuli, Food Supplement juga dapat digunakan untuk penyembuhan beberapa penyakit, meskipun daya kerjanya tidak cepat tampak sepertipada obat-obatan, namun sifat dari Food Supplement ini memperbaiki metabolisme tubuh. Oleh karena itu hasilnya (kesembuhan) mungkin tidak langsung terlihat secara nyata, tetapi akan teriihat secara periahan-lahan sesuai dengan kemampuan metaboiisme seseorang di dalam menyerap Food Supplement tersebut. Dengan kata lain, pemakaian Food Supplement secara teratur dapat mernberi kesembuhan pada beberapa penyakit dan teriebih Iagi dapat memberi ketahanan tubuh terhadap penyakit yang sarna. 1.2. Perumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang tersebut, rnaka permasalahan yang dirumuskan adalah:

5 1. Apakah variabel produk, jasa, dan pembelian secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di dalam mengkonsumsi produk Food Supplement yang dipasarkan oleh PT. Hannoni Dinamika Surabaya? 2. Apakah variabel produk merupakan variabel dominan yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi produk Food Supplement yang dipasarkan oleh PI. Harmoni Dinamika Surabaya? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini a dalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh variabel produk, jasa, dan pembelian secara bersama-sama terhadap kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi Food Supplement yang dipasarkan oleh PI. Harmoni Dinamika Surabaya. 2. Untuk mengetahui bahwa variabel produk yang dominan mempengaruhi kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi produk Food Supplement yang dipasarkan oleh PI. Harmoni Dinamika Surabaya. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Menambah khasanah kepustakaan di bidang manajemen pemasaran bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi, khususnya dalam menganalisis Variabelvariabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

6 2. Memberikan masukan dan evaluasi bagi perusahaan PI. Harmoni Dinamika di dalam peningkatan kualitas produknya, sehingga konsumen dapat merasa lebih puas dengan Food Supplement yang diproduksi oleh perusahaan. 1.5. Sistematika Skripsi Sistematika pembahasan skripsi ini terbagi dalam 5 bab yang masingmasing bab dibagi dalam sub-sub bab yang didukung isi bab secara keseluruhan. Adapun sistematika disusun sebagai berikut: BAB 1. PENDAHULUAN Bah ini memuat uraian singkat yang mengarahkan pembaca agar memperoleh gambaran umum tentang apa yang menjadi pokok masalah yang dibahas, yang meliputi: latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB 2. TINJAUANKEPUSTAKAAN Bab ini berisi penelitian terdahulu, landasan teori dan diakhiri dengan hipotesis atau dugaan sementara atas jawaban permasalahan yang diangkat. BAB 3. METODE PENELITIAN Dalam bah ini akan dikemukakan metode-metode yang dipakai dalam penelitian ini, yang terdiri dari: desain penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional, penjelasan jenis dan sumber data, pengukuran data, alat dan metode pengukuran data, penentuan populasi dan teknik

7 pengambilan sampel, teknik pengambilan data, teknik analisis data dan yang terakhir yaitu prosedur pengujian hipotesis. BAB 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang: penjelasan gambaran umum perusahaan sebagai obyek penelitian, deskripsi data, analisis data dan pembahasan permasalahan dengan menggunakan alat statistik yang telah dijabarkan pada bab metode penelitian. BAB 5. SIMPULANDAN SARAN Dalam bab ini berisikan inti sari dari analisis dan pembahasan hasil penelitian yang mencerminkan keadaan yang sebenamya. SeIain itu juga memberikan saran sebagai gagasan yang bermanfaat bagi perusahaan yang menjadi obyek penelitian.