ARSITEKTUR INFORMASI

dokumen-dokumen yang mirip
PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT

PENGARUH DIGITAL PUBLISHING/E-PUBLISHING DALAM PENELUSURAN SUMBER INFORMASI Irhamni *

ARSITEKTUR INFORMASI PERUSAHAAN

E-MARKETING. On Page SEO

Search Engines. Information Retrieval in Practice

PANDUAN DISCOVERY SEARCH PERPUSTAKAAN UGM

MENDEMONSTRASIKAN AKSES INTERNET

Gambar 4.24 Tampilan Halaman Member : Add / Edit New Member Admin. menampilkan informasi seluruh subject yang ada, Material; untuk menampilkan

teratasonline.co.id Untuk Pemula

BAB II LANDASAN TEORI

WEBSITE. Perilaku Pemakai

Pengembangan Website Badan Litbang dan Inovasi. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENERAPAN SEMANTIC SEARCHING BERBASIS ONTOLOGI PADA PERPUSTAKAAN DIGITAL

GioBox Web Interface Manual

DESAIN DAN IMPLEMENTASI ANTARMUKA GAME BENDORO TENGKULAK

Knowledge Management Tools

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kebijakan Privasi. Cakupan. Jenis Data dan Metode Pengumpulan

Belajar On-Page SEO Dengan Google Bagian I

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

Panduan ini menjelaskan tentang fitur-fitur yang umumnya terdapat hampir di semua model. Beberapa fitur mungkin tidak tersedia di komputer Anda.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Eko Purwanto WEBMEDIA Training Center Medan

KONSEP DAN JENIS WEBSITE SERTA KRITERIA WEBSITE YANG BAIK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Our Mobile Planet: Indonesia

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Proses mengelompokkan suatu set objek ke dalam kelompok-kelompok objek yang sejenis. Bentuk yang paling umum digunakan adalah unsupervised learning

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LPK NAVITA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Hanif Abdan Syakuro

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Temu Kembali Informasi/ Information Retrieval IRS VS SI LAIN

BAB III METODE PENELITIAN

Sistem Informasi Pencatatan Data Warga Kelurahan Berbasis Mobile

LANGKAH MUDAH MEMBUAT BLOG DOSEN MENGGUNAKAN

WEB BROWSER World Wide Web WWW SEARCH ENGINE Mesin pencari

BROWSING DAN SEARCHING SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI SUMBER- SUMBER INFORMASI DALAM PERPUSTAKAAN DIGITAL

Gambar 2. Halaman web dari Google. Search Bar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kinerja suatu produk dan harapan-harapannya. Persaingan semakin

SEO Search Engine Optimization. Oleh: Ade Eka Putra ( )

Tentang Mitra Google

PEMANFAATAN SUBJECT GUIDE DALAM MEMPERMUDAH PENELUSURAN INFORMASI PENYAKIT KANKER

Jika Anda menjawab ya untuk setiap pertanyaan tersebut, selamat! Anda merupakan kandidat sempurna untuk menjadi reseller web hosting yang sukses.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERTEMUAN 6 PROMOSI DAN PEMELIHARAAN WEB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

PENELUSURAN JURNAL INTERNASIONAL DAN KELOLA PUSTAKA DENGAN MENDELEY

Mengoptimalkan Google.com

Membangun Menu Sistem dan Skema Navigasi. Dosen. Utami Dewi Widianti

SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL

PROFESSIONAL WEB DESIGN & DEVELOPMENT - SEO - CYBER PR

BROWSER INTERNET UHRIA. Abstrak. Pendahuluan. Pembahasan.

I. PENDAHULUAN. search engine, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses yang mudah terhadap

Pendahuluan. Semester Genap Th Ajaran 2012/2013. Budi Susanto UKDW. Sistem Basis Data. Sistem Basis Data. Teknik Informatika

Penerapan Graf dalam Algoritma PageRank Mesin Pencari Google

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MENGHASILKAN UANG DARI BLOG MELALUI GOOGLE ADSENSE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI

BERIKLAN DENGAN IKLAN MINI

Modul Pengguna SCeLE

ADENDUM BBM CHANNELS

KONSEP MULTICRITERIA COLLABORATIVE FILTERING UNTUK PERBAIKAN REKOMENDASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Panduan Praktik Terbaik Google+ Rahasia dan Milik Google

Panduan Penggunaan Blog KKNM Unpad

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN

Definisi. Company Logo

BAB II KAJIAN TEORITIS. Situs web perpustakaan adalah salah satu layanan yang diperoleh pengguna

SEARCH ENGINE OPTIMIZATION (MESIN PENCARI)

SIAP Mencoba Yammer? MENGAPA YAMMER? ANDA DAPAT MENGGUNAKAN YAMMER UNTUK BERGABUNG DENGAN JARINGAN SEKARANG JUGA!

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI SISTEM Reff : Modern Systems Analysis and Design Fourth Edition Jeffrey A. Hoffer Joey F. George Joseph S. Valacich

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PEMBUATAN METODOLOGI

Perangkat Lunak Aplikasi (2)

PENGEMBANGAN ARSITEKTUR INFORMASI DAN PROTOTIPE MASHUP LAYANAN INFORMASI PUBLIK PERPUSTAKAAN BPPT ANNE PARLINA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN PERANCANGAN STRATEGI OPTIMALISASI MESIN PENCARI GOOGLE PADA THEROCKLINE.COM NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Arief Dwi Laksono

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

UPLOAD DESAIN WEB KE INTERNET

Domain & Web Hosting. Wisnu Hera

Google Penelusuran Situs Google Penelusuran Situs Web untuk Organisasi Anda

Menggunakan Browser dan Mesin Pencari

Bab I Persyaratan Produk

Search Engine Optimization

KSI B ~ M.S. WULANDARI

Interaksi Manusia dan Komputer

PENGGUNAAN DATABASE DAN KOLEKSI UNTUK MENDUKUNG PERPUSTAKAAN DIGITAL. Oleh Wahyu Supriyanto

3. BAB III METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan strategi peningkatan visibility/impact dan activity pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E-Marketing. Sri Herawati TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2011

HASIL PENILAIAN E-ASPIRASI 2017 DINAS KESEHATAN KALIMANTAN SELATAN.

Transkripsi:

ARSITEKTUR INFORMASI Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Kelompok 1-S1 Lintas Jalur Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudharto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 A. Latar Belakang Ketika berkunjung ke sebuah situs intenet untuk mencari informasi, yang kita lakukan pertama kali adalah Browsing. Browsing merupakan kegiatan merambah/menjelajah informasi di situs internet dengan melihatmelihat-lihat menu navigasi, ikon, konten, peta situs (sitemap)dan lain-lain yang dianggap relevan. Ketika mendapatkan yang dicari,kita tinggal mengikuti tautan/link dengan meng-klik dan disanalah terdapat informasi yang dicari. Kadang menjelajah tidak serta-merta memenuhi kebutuhan informasi kita. Maka kita akan melakukan aktifitas selanjutnya yaitu Searching, dengan cara melakukan pencarian menggunakan mesin pencari yang terdapat di situs tersebut. Searching dilakukan dengan cara memasukkan kata kunci (keyword) yang dianggap merepresentasikan informasi yang dicari. Kemudian mesin pencari situs akan menampilkan hasil pencariannya, dan kita mengikuti tautan yang diberikan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Dua aktifitas di atas kadang tidak cukup. Kita masih belum mendapatkan informasi yang dicari. Maka kita akan melakukan aktifitas selanjutnya yaitu Asking, yaitu bertanya langsung kepada pengelola situs. Biasanya di sebuah situs tersedia link untuk melakukan kontak. Respon dari pengelola situsnya bisa bervariasi. Pengelola situs yang baik, selalu memantau pertanyaan yang masuk dan membalasnya sesegera mungkin. Pada kenyataannya, proses Asking jarang sekali dilakukan. Kebanyakan orang cenderung menutup browser atau pindah kesitus lain bila informasi yang dicari tidak ditemukan. Bila suatu situs web mempunyai informasi berskala besar dan terus bertambah besar dalam waktu cepat,maka kemungkinan orang gagal dalam mencari informasi semakin besar pula. The cost of not finding the information akan semakin mahal. Untuk mengatasi masalah pencarian informasi seperti diatas akhirnya melahirkan sebuah disiplin ilmu baru yang populer disebut Arsitektur Informasi (Information Architecture). Mereka yang melakukan praktek Arsitektur Informasi sering disebut Arsitek Informasi (Information Architect). Arsitektur Informasi 1

B. Pengertian Di dalam buku Information Architecture for World Wide Web,3 th editon, O'Reilly 2006,disebutkan ada 4 jenis pengertian arsitektur informasi: 1. The structural design of shared information environments. 2. The combination of organization, labeling, search, and navigation systems within web sites and intranets. 3. The art and science of shaping information products and experiences to support usability and findability. 4. An emerging discipline and community of practice focused on bringing principles of design and architecture to the digital landscape. Secara ringkas dapat disebutkan bahwa, Arsitektur Informasi didefinisikan sebagai ilmu dan seni tentang bagaimana menyusun (structuring), mengklasifikasi (classifysing) dan melakukan pelabelan (labelling) informasi agar orang mudah mengatur dan menemukannya. Menyusun termasuk didalamnya menentukan level kedalaman informasi (granularity) dan menentukan hubungan satu dengan lainnya. Mengklasifikasi adalah mengatur informasi dalam kategori-kategori dan keterhubungannya (semantik). Melakukan pelabelan artinya memberikan istilah yang dianggap representasi suatu atau sekelompok informasi/konsep. C. Mengapa Arsitektur Informasi Penting Mengapa arsitektur informasi itu penting? Mengapa harus peduli? Mengapa perusahaan / organisasi menginvestasikan waktu dan uang dalam desain arsitektur informasi mereka? Bagaimana dengan return of investment (ROI)? Berikut beberapa alasan: 1. Biaya menemukan informasi (The cost of finding information) Berapa biaya jika setiap karyawan di sebuah perusahaan menghabiskan sekitar lima menit ekstra per hari berjuang untuk menemukan jawaban pada situs internet? Berapa biaya pelanggan yang frustrasi dengan situs web kurang terorganisir? 2. Biaya tidak menemukan informasi (The cost of not finding information) Berapa banyak keputusan yang buruk dibuat setiap hari dalam organisasi karena karyawan tidak menemukan informasi yang mereka butuhkan? Berapa banyak duplikasi hasil usaha dari ini memutuskan? Berapa banyak pelanggan yang gagal karena mereka tidak dapat menemukan produk yang mereka inginkan di situs web Anda? Berapa banyak yang Anda keluarkan setiap hari untuk memberikan dukungan telepon untuk pelanggan yang sudah ada karena mereka membenci menavigasi dukungan teknis online Anda? Arsitektur Informasi 2

3. Nilai pendidikan (The value of education) Berapa biaya yang digunakan untuk mendidik pelanggan Anda tentang produk baru dan layanan terkait yang mereka cari di situs web Anda? 4. Biaya konstruksi (The cost of construction) Berapa biaya untuk merancang dan membangun sebuah situs web? Berapa biaya untuk mengulang hal itu enam bulan kemudian karena tidak mendukung findability? 5. Biaya pemeliharaan (The cost of maintenance ) Berapa biaya untuk memastikan bahwa desain yang baik tidak hancur dari waktu ke waktu? Apakah orang-orang yang memelihara situs Anda tahu di mana harus menempatkan konten baru dan kapan harus menghapus konten yang ketinggalan jaman? 6. Biaya pelatihan (The cost of training ) Misal, berapa biaya untuk melatih karyawan untuk menggunakan sistem yang baru? 7. Nilai merek (The value of brand) Tidak peduli seberapa indah situs web Anda, jika pelanggan tidak dapat menemukan apa yang mereka butuhkan, merek Anda kehilangan nilai di mata mereka. Berapa banyak yang Anda habiskan di iklan TV tersebut membangun merek? D. Komponen Utama Arsitektur Informasi 1. Organisasi Informasi Organisasi Informasi membahas cara mengelompokkan informasi. Pengelompokan informasi juga disebut taksonomi dan hirarki. Sistem Organisasi membicarakan 2 hal: skema dan struktur organisasi informasi. i. Skema membahas bagaimana informasi disampaikan. beberapa jenis skema organisasi informasi yang sering dipakai, seperti: alfabetis, kronologis, geografis, berdasarkan topik, berdasarkan pekerjaan (task), berdasarkan audiens, metafora, atau gabungannya. Arsitektur Informasi 3

Gambar Skema Organisasi Informasi berdasarkan topik (http://www.loc.gov/index.html) ii. Struktur membahas taksonomi informasi. Pendekatan yang digunakan bisa bermacam-macam, seperti: hirarki (top-down approach), model basisdata (bottom-up approach), hiperteks, dan lain-lain. Misalnya situs National Cancer Institute (http://www.cancer.gov) menggunakan pendekatan struktur hirarki. Kelompok Menu Utama Keterangan Mempunyai tujuh link (seperti Cancer Topic, Clinical Trials, Cancer Statistic) Types Of Cancer Meliputi 12 Common Cancer Types dan 5 All Cancer Types Clinical Trials Cancer Topics NCI Highlights Meliputi 4 link Meliputi 9 link Meliputi 6 link Arsitektur Informasi 4

Model hirarki top-down-approach digambarkan di bawah ini NCI Cancer Topics Clinical Trials Cancer Statistic Types of Cancer Research& Funding News Bladder Breast Colon& Rectal Endome trial Kidney Leuki mia Lung Mela noma Non- Hodgin Pankrea tic Prostate Tyroid Tampilan Situs NCI 2. Sistem Pelabelan Sistem Pelabelan adalah cara bagaimana suatu istilah yang digunakan bisa dengan tepat mewakili suatu atau sekelompok informasi/konsep (how to represent information). Biasanya ada 4 jenis label. Arsitektur Informasi 5

i. Pertama tautan kontekstual (contextual links). Yaitu hyperlink ke informasi lain yang terdapat di halaman lain atau halaman yang sama. ii. Kedua, Tajuk (headings). Yaitu label yang secara tepat dan sederhana mampu mendeskripsikan konten yang mengikutinya. iii. Ketiga, pilihan sistem navigasi. Label yang merepresentasikan pilihan-pilihan pada sistem navigasi. iv. Keempat, Istilah-istilah pengindeksan (index terms). Yaitu kata kunci dan tajuk subyek (subject headings) yang merepresentasikan konten untuk keperluan browsing dan searching. 3. Sistem Navigasi Sistem Navigasi membahas bagaimana membimbing pemakai web berpindah-pindah dari informasi yang satu ke yang lain tanpa kehilangan orientasi. Jenis sistem navigasi yang paling umum ada 3: navigasi global, navigasi lokal, dan navigasi kontekstual. Selain itu ada sistem navigasi tambahan lainnya, seperti: peta situs (sitemaps), Indeks situs (site indexes), daftar isi (table of contents) dan Panduan (guides, wizards). Dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web, maka mulai muncul pendekatan baru dalam navigasi. Seperti: personalisasi, kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial. 4. Sistem Pencarian Sistem Pencarian membahas pencarian melalui mesin pencari. Yang dipelajari antara lain: antarmuka pencarian, query language, algoritma temu kembali (retrieval algorithms), zona pencarian, dan bagaimana mendesain antarmuka (interface) penelusuran. Sistem Pencarian juga membicarakan masalah-masalah dalam temu kembali informasi (information retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pencarian (ranking). Rujukan: Peter Morville, Louis Rosenfeld. Information Architecture for the World Wide Web Third Edition".0'Reilly,2006 Aji Supriyanto."Arsitektur dan Teknik Desain Informasi pada Web".Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume XII, No.1, Januari 2007 Hendro Wicaksono."Arsitektur Informasi: membantu pencarian informasi di web".http://hendrowicaksono.multiply.com/journal/item/14.diakses 12 April 2011 http://www.cancer.gov, diakses 16 April 2011 http://www.loc.gov/index.html, diakses 16 April 2011 Arsitektur Informasi 6