BAB 1 PENDAHULUAN. dan diterapkan oleh manajer keperawatan sehari-hari. Masih dijumpai seorang

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek kehidupan telah sejak lama berkembang. Globalisasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB II LANDASAN TEORI DEFINISI DAN PENGUKURAN KEPUASAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. tempat tinggal, hingga kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan akan rasa aman,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiripun tidak mengenal batas-batas nasional atau batas bangsa-bangsa. Kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Allen (1987; dalam Bangun, 2012), mengungkapkan bahwa betapapun sempurnanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan, visi dan misi dari perusahaan. karyawan serta banyaknya karyawan yang mangkir dari pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

VALUES, ATTITUDES, AND JOB SATISFACTION. By Syafrizal Chan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (Mahdi et al., 2012). Widjaja et al. (2011) mengungkapkan bahwa proses turnover

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap organisasi beroperasi dengan mengkombinasikan sumber dayanya

BAB I PENDAHULUAN. daya non manusia sebagai alat penunjang terselesainya kegiatan perusahaan.

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

NEEDS DRIVES INCENTIVES

BAB II URAIAN TEORITIS. Rosita Dewi (2008) jurnal dengan judul PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AKUNTAN PUBLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan sumber daya manusianya. Sebab sumber daya manusia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya dengan komunikasi yang baik dalam organisasi dimana komunikasi

MAKALAH NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA

BABY KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kepemimpinan Transfonnasional Kepala Sekolah, Komunikasi lnterpersona~

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Keadilan organisasi menurut Bakhshi et al, (2009) bisa didefinisikan yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang optimal sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam. cerah di kemudian hari merupakan salah satu dasar untuk mengambil

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemberlakuan zona ASEAN Free Trade Area (AFTA) pada 2015 nanti. ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. instansi harus menentukan strategi dan kebijakan manajemennya, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan daya yang bersumber dari manusia.

RETNO SAWITRIAVI F

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

dasar yang paling penting dalam prinsip manajemen mutu (Hidayat dkk, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. dimana salah satu upaya yang dilakukan oleh rumah sakit adalah mendukung rujukan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi atau perusahaan berharap dan berusaha untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB 1. derajat kesehatan. Melalui sistem ini tujuan pembangunan kesehatan dapat

BAB 1 : PENDAHULUAN (1, 2)

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

tugas sehari-hari (Arwani, 2005).

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUASAN KERJA. Tugas Mata Kuliah Perilaku Organisasi. DISUSUN OLEH : 1. Ulfa Qorrirotun Nafis ( ) 2. Dede Hidayat ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. motif perilaku seseorang (Gibson et al., 1994). Teori atribusi mengacu pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang mempunyai peranan penting bagi kelangsungan organisasi tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. dasawarsa terakhir ini, ternyata belum sepenuhnya mampu menjawab. kebutuhan dan tantangan nasional dan global dewasa ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Definisi Keinginan Untuk Keluar (Turnover intention) Sutanto dan Gunawan (2013) mengemukakan bahwa turnover intention

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebaik mungkin. Keberhasilan sebuah perusahaan atau organisasi tidak hanya dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Nilai, Sikap, dan Kepuasan Kerja

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. Profil responden disajikan untuk memberikan gambaran dan juga analisa

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DAN BERPIKIR POSITIF DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam suatu perusahaan sumber daya manusia yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa pelayanan dibidang kesehatan. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan mengupayakan penyembuhan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif)

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan bisnis yang makin ketat seperti dewasa ini, sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Keuntungan bisa didapat antara lain dengan cara meningkatkan performance

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era Globalisasi membawa dampak pada perubahan-perubahan yang

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Guru memiliki peran yang penting dan menempati posisi strategis dan

BAB I PENDAHULUAN. preventif, kuratif dan rehabilitatif bagi seluruh lapisan masyarakat, seringkali

BAB I PENDAHULUAN. lagi bersifat lokal, tetapi menjadi global. Contohnya pada era ini masyarakat lebih

BAB I PENDAHULUAN. tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. profesional sesuai kebutuhan masyarakat (Wuryanto, 2010). swaktu diperlukan untuk berangkat dan pulang kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. laku. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa sampai tua manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. termasuk kepercayaan, norma, nilai-nilai, filosofi, tradisi dan pengorbanan.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengarahkan, menggerakkan dan memotivasi staf agar perawat bekerja dengan sebaik-baiknya adalah salah satu fungsi manajemen yang harus dikuasai dan diterapkan oleh manajer keperawatan sehari-hari. Masih dijumpai seorang perawat melaksanakan tugas tidak sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengarahan sebelum tugas dilaksanakan atau kurang peduli atau kurang bertanggung jawab dari petugas itu sendiri. Disisi lain perawat sering kurang bersemangat dalam menjalankan tugas karena kurangnya dukungan dari manager agar tugas dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu menggerakan agar tugas segera dilaksanakan dan pemberian motivasi dari seorang manajer keperawatan terhadap staf keperawatan harus terus dilakukan. (Suyanto, 2008). Motivasi kerja adalah kondisi yang mempengaruhi, membangkitkan, menggerakkan dan memelihara perilaku seseorang untuk melaksanakan pekerjaan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pencapain tujuan menurut Hackman dan Oldham Sulifan dan Decker (1989) yang dikutip oleh Suyanto (2008) dipengaruhi oleh kuat lemahnya motivasi kerja yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil pekerjaan yang dilakukan. Sehingga manejer perlu memperhatikan kondisi motivasi kerja stafnya dan mengetahui faktor yang mempengaruhinya agar staf dapat melaksanakan pekerjaannya dan mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan 1

2 demikian, motivasi merupakan bagian integral dari kegiatan organisasi dalam menggerakkan dan mengarahkan staf. (Suyanto, 2008). Motivasi kerja erat kaitannya dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja merupakan respon seseorang terhadap berbagi macam situasi dalam lingkungan kerja, termasuk didalamnya respon terhadap komunikasi yang berlangsung dalam suatu organisasi atau perusahaan. Komunikasi yang tidak terjalin secara baik antara pimpinan dengan karyawan dapat menjadi kendala dalam mewujudkan kepuasan kerja. Kepuasan kerja menjadi masalah yang cukup menarik dan penting, karena besar manfaatnya bagi kepentingan individu, perusahan dan masyarakat. Bagi individu penelitian tentang sebab sebab dan sumber sumber kepuasan kerja memungkinkan timbulnya usaha usaha peningkatan kebahagiaan mereka. Bagi perusahaan, penelitian mengenai kepuasan kerja dilakukan dalam rangka usaha peningkatan kualitas produksi melalui perbaikan sikap dan tingkah laku karyawan, selanjutnya masyarakat tentu akan menikmati hasil dari produk atau jasa perusahaan yang maksimal. (Deewar Mahesa, 2010). Kepuasan kerja yang tinggi diharapkan membuat karyawan menjadi semakin setia kepada organisasi, semakin termotivasi dalam bekerja, merasa senang dalam bekerja, dan pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas. Karyawan yang tidak puas cenderung menghindar dari tugas dan tanggungjawab, yang akan mengganggu proses pencapaian tujuan organisasi. Karyawan yang tidak puas seringkali menghindari pekerjaan dan lebih besar kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki kesehatan yang lebih baik, usia yang lebih panjang, dan kepuasan kerja tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi. Ada semacam suatu keyakinan bagi sebagian manager, bahwa

3 karyawan yang puas cenderung lebih produktif dibandingkan karyawan yang tidak puas (Robbins, 1996). Meskipun hubungan kepuasan kerja dengan produktivitas masih menjadi kontroversi, kepuasan masih dianggap sebagai variabel penting yang perlu mendapatkan perhatian baik dari manager maupun peneliti. Berdasarkan penelitian terdahulu tentang kepuasan kerja pelanggan internal sebelumnya telah dilakukan oleh Koesmono (2003), menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh pada kepuasan kerja dan kepuasan kerja berpengaruh pada kinerja karyawan. Sedangkan Probandari (2006), menyatakan bahwa faktor faktor yanag mempengaruhi kerja perawat adalah masa kerja, insentif, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan atasan dan pengembangan diri perawat (Frahensi, 2009 diakses tanggal 9 oktober 2011). Berdasarkan penelitian terdahulu tahun 2008 RS di seluruh Indonesia sebagian masih menghadapi masalah disiplin kerja perawat dan motivasi kerja yang rendah. Hal ini terlihat bahwa terdapat 25% perawat meninggalkan tugas dalam jam kerja dan pulang sebelum jam kerja selesai, sedangkan 75% ada permintaan pindah dari beberapa perawat dengan berbagai alasan. Diantaranya, pindah mengikuti suami dan pindah ke daerah asalnya. Dalam pendokumentasian keperawatan,hanya 50% asuhan keperawatan yang terisi lengkap. Dari hasil survei kepuasan perawat terhadap pengembangan profesi dan pendidikan berkelanjutan terdapat 40% perawat yang menyatakan tidak puas dan 60% perawat menyatakan puas. (Frahensi, 2009) RSUD Jombang adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan dengan mutu yang setinggi-tingginya dan melaksanakan fungsi pendidikan kesehatan di rumah sakit dengan sebaik-baiknya yang diabdikan bagi

4 kepentingan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. RSUD Jombang menetapkan Ruang Instalasi Bedah Sentral sebagai tempat untuk pembedahan. Berdasarkan data yang diperoleh di Ruang IBS jumlah perawat ada 45 orang. Sedangkan data hasil studi pendahuluan tanggal 10 April 2014 terhadap 10 orang perawat di dapat data 10 orang motivasi kerja sedang karena ada beberapa perawat yang baru. Sedangkan dari data kepuasan kerja yang menyatakan puas dengan pekerjaannya ada 10 orang. Lima cara mengungkapkan ketidakpuasan karyawan, 1. keluar (Exit): ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan. Termasuk mencari pekerjaan lain, 2. menyuarakan (Voice): ketidakpuasan kerja yang diungkap melalui usaha aktif dan konstruktif untuk memperbaiki kondisi termasuk memberikan saran perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasannya, 3. mengabaikan (Neglect): kepuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi lebih buruk, termasuk misalnya sering absen atau datang terlambat, upaya berkurang, kesalahan yang dibuat makin banyak, 4. kesetiaan (Loyalty): ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai kondisinya menjadi lebih baik, termasuk membela perusahaan terhadap kritik dari luar dan percaya bahwa organisasi dan manajemen akan melakukan hal yang tepat untuk memperbaiki kondisi, 5. Kesehatan: Meskipun jelas bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan kesehatan, hubungan kausalnya masih tidak jelas. Diduga bahwa kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik mental dan kepuasan sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan kerja dan kesehatan mungkin saling mengukuhkan sehingga

5 peningkatan dari yang satu dapat meningkatkan yang lain dan sebaliknya penurunan yang satu mempunyai akibat yang negatif. Pada hakekatnya motivasi karyawan dan pengusaha berbeda karena adanya perbedaan kepentingan maka perlu diciptakan motivasi yang searah untuk mencapai tujuan bersama dalam rangka kelangsungan usaha dan ketenagan kerja, sehingga apa yang menjadi kehendak dan cita-cita kedua belah pihak dapat diwujudkan. Dengan demikian karyawan akan mengetahui fungsi,peranan dan tanggung jawab di lingkungan kerjanya dan dilain pihak rumah sakit perlu menumbuhkan iklim kerja yang sehat dimana hak dan kewajiban karyawan diatur sedemikian rupa selaras dengan fungsi, peranan dan tanggung jawab karyawan sehingga dapat mendorong motivasi kerja ke arah partisipasi karyawan di rumah sakit (Muchdarsyah, 2008). Kinerja pekerjaan melibatkan banyak hasil potensial. Beberapa hasil merupakan nilai primer bagi organisasi-hasil obyektif,misalnya kepuasan kerja merupakan hal yang paling penting bagi individu. Kinerja pekerjaan tidak diragukan lagi merupakan sebuah variabel kompleks yang bergantung pada interaksi dari sejumlah faktor (Jonh dkk, 2006). Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah tersebut, maka dapat dibuat kesimpulan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang?

6 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum. Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang. 1.3.2 Tujuan khusus. 1. Mengidentifikasi motivasi kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang. 2. Mengidentifikasi kepuasan kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang. 3. Menganalisa hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Teoritis Hasil penelitian ini akan menambah khasanah keilmuan berdasarkan penelitian mengenai hubungan motivasi kerja dengan tingkat kepuasan kerja perawat di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Jombang. 1.4.2 Praktis Penelitian ini dapat dijadikan tambahan masuk untuk penelitian selanjutnya agar di dapatkan hasil yang lebih baik lagi. Sebagai sarana komunikasi untuk mengungkapkan aspek pekerjaan yang berperan sebagai motivator dalam mencapai kepuasan kerja. Sebagai masukan untuk mengetahui indikator tingkat kepuasan kerja perawat yang berkaitan dengan pekerjaanya dan guna menyusun rencana strategi manajemen keperawatan. Diharapkan hasil

7 penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk menambah pengetahuan bagi mahasiswa dan melengkapi dokumentasi perpustakaan.