Keywords : Analisis Karakteristik Konsumen, Konsumen, Beras.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan tetapi juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di berbagai sektor

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN BERAS DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA KOTA PEKANBARU. Asgami Putri

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA PEKANBARU IV.1 Sejarah Pekanbaru. Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada

23 Juni 1784 M berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir,

BAB I PENDAHULUAN. warung-warung kecil, pasar tradisional, swalayan sampai mall sekalipun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

Gambar 1.1 Persentase konsumsi pangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari kegiatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN IV-2012

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

JURNAL EKONOMI Volume 22, Nomor 1 Maret 2014 ANALISIS SUMBER MODAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA PEKANBARU. Toti Indrawati dan Indri Yovita

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pasar Selasa Panam berada di Kelurahan Tuah Karya merupakan salah satu kelurahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pangsa Pengeluaran Pangan Rumah Tangga. Ketahanan pangan merupakan kondisi dimana terpenuhinya pangan bagi

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN. di Kota Pekanbaru dan merupakan Kecamatan tertua di Kota Pekanbaru dengan

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. batas antara Kota Pekanbaru dengan Kabupaten Kampar pada tanggal 14 Mei

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN TUAH KARYA KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. yang ada di kota Pekanbaru, yang pada mulanya merupakan wilayah dari

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN AGROINDUSTRI GETUK GORENG DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

Jurnal Wahana Foresta Vol 8, No. 2 Agustus 2014 IDENTIFIKASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI TEBING TINGGI

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR


BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN SIMPANG BARU KECAMATAN TAMPAN PEKANBARU. Kecamatan Tampan kota Pekanbaru adalah salah satu dari 12 kecamatan

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Modern Superindo Godean (terletak di

BAB I PENDAHULUAN. segala aspek kebutuhan hidupnya, dan yang akan menjamin akan. meliputi bidang aqidah, akhlak dan muamalat. 1

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

Lampiran 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Menurut Kelompok Jenis Kelamin Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Divisi ton beras dari petani nasional khususnya petani di wilayah Jawa

BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

PERMINTAAN SAYURAN SEGAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI SUPERMARKET ALPHA SEMARANG

PERANAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) BUANA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI DESA MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Untuk hal itu, orang mencari tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari

BAB III HASIL PENELITIAN A. PROFIL PEREMPUAN BEKERJA DI SEKTOR INFORMAL

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI DI KOTA KEBUMEN BULAN MARET 2015 INFLASI 0,03 PERSEN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG LOKASI PENELITIAN. Kelurahan Simpang Baru merupakan salah satu kelurahan yang terletak di

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

V. GAMBARAN UMUM. permukaan laut, dan batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Batas Utara : Kabupaten Banyuasin

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan Bumbu Masak Gunung Salju Di Kecamatan Mutiara Kabupaten Pidie ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan di Pasar Modern Hypermart Binjai Super Mall

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Tabel 19. Selisih Serapan dan Emisi Karbon Dioksida. (ton) ,19 52,56 64,59 85,95 101, , , ,53

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA KEDIRI FEBRUARI TAHUN 2017 INFLASI 0,70 PERSEN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BLORA SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,07 PERSEN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/ Inflasi Kota Pasuruan Oktober 2014 Inflasi 0,25 Persen

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENJELASAN UMUM. bahan evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukan. Dengan adanya

III. METODE PENELITIAN

VI ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PRIMA FRESH MART

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BERITA RESMI STATISTIK

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Geografis dan DemogrfisKecamatan Tampan. 1. Keadaan Geografis Kecamatan Tampan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses tawar-menawar. Pada pasar tradisional terdapat kios-kios atau gerai,

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

INDEKS TENDENSI KONSUMEN JAWA TENGAH TRIWULAN I-2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BERITA RESMI STATISTIK

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Boks.1 PENGARUH PERUBAHAN HARGA TERHADAP JUMLAH PERMINTAAN KOMODITI BAHAN MAKANAN DI KOTA JAMBI

BAB II TINJAUAN UMUM RW 01. Kelurahan Simpang Empat Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru. Luas wilayah

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA MANOKWARI

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI D.I. YOGYAKARTA PADA FEBRUARI 2014 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 2,16 PERSEN

BERITA RESMI STATISTIK

PENDAHULUAN. Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/LAJU INFLASI KOTA SALATIGA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Profil Perempuan Bekerja di Sektor Informal Sebagai Pedagang Kaki. Puan Kota Pekanbaru, dapat digambarkan dari:

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI APRIL 2016 DEFLASI 0,40 PERSEN

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau lebih dari 100 juta jiwa mengalami beraneka masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

Transkripsi:

Analisis Karakteristik yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional dan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN YANG BERBELANJA SEMBILAN BAHAN POKOK (SEMBAKO) DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODEREN DI KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU Chezy WM. Vermila Email : chezyvermila@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik konsumen yang berbelanja kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) di pasar tradisional dan pasar modern di Kecamatan Marpoyan Damai. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Maharatu Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.Sampel yang diambil sebanyak 120 orang dimana 80 konsumen yang memilih pasar tradisional dan 40 yang memilih pasar moderen. Metode penelitian yang digunakan adalah accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif. Karakteristik konsumen yaitu usia konsumen yang memilih pasar tradisional 31-40 tahun dengan persentase 48.75%, konsumen yang memilih pasar moderen 21 30 dengan persentase 55 persen. Jenis kelamin rata-rata jumlah konsumen untuk pasar tradisional sebanyak 54 konsumen atau 67.5 %, pasar moderen yaitu sebanyak 31 konsumen atau 77.5 %, suku yang lebih banyak suku melayu sebanyak 33 konsumen atau 41.25 %, pasar moderen 17 konsumen atau 42.5 % tingkat pendidikan yang dominan untuk pasar tradisional yaitu SLTA sebanyak 38 konsumen atau 47.5 %, pasar moderen yaitu rata-rata diploma yaitu sebanyak 13 konsumen, Jenis pekerjaan adalah ibu rumah tangga baik pada pasar tradisional ataupun pasar moderen sebanyak 27 konsumen memilih pasar tradisonal dan 21 pasar moderen dengan persentase masing-masing 33.75 % dan 52.5 %, Tingkat pendapatan konsumen adalah 1.500.000-2.999.000,- mendominasi dipasar tradisional yaitu sebanyak 29 konsumen atau 35.25 % pasar moderen dengan pendapatan 3.000.000 4.999.000 sebanyak 19 konsumen atau 47.5 %. Keywords : Analisis Karakteristik,, Beras. PENDAHULUAN Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Tanpa sembako kehidupan rakyat Indonesia bisa terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar. Dibawah ini adalah daftar nama anggota bahan pokok sembako sesuai dengan keputusan meteri Industri Perdagangan no.115/mpp/kep/1998 tanggal 27 Februari 1998, yaitu antara lain : 1) Beras dan Sagu, 2) Jagung, 3) Sayur-sayuran

Jurnal Agribisnis Vol 18 No. 2 Desember 2016 ISSN 1412 4807 ISSN Online 2503-4375 dan Buah-buahan, 4) Daging baik sapi ataupun ayam, 5) Susu, 6) Gula Pasir, 7) Garam yang mengandung Yodium, 8) Minyak Goreng, 9) Minyak Tanah atau Gas Elpiji. Dari sisi ekonomi permintaan barang-barang sembako bersifat inelastis, yaitu perubahan harga sembako tidak akan banyak mempengaruhi tingkat permintaan produk oleh konsumen selama tidak terlalu signifikan. Maka sebagian konsumen akan beralih ke produk serupa sebagai pengganti atau subsitusi (Anonim, 2013). Kegiatan bisnis pada hakikatnya merupakan kegiatan yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kita semua mengetahui bahwa masyarakat akan selalu memiliki berbagai kebutuhan yaitu mulai dari kebutuhan sehari-hari yang berupa makanan, minuman, dan pakaian serta papan atau perumahan bagi mereka, yang semua itu dikenal sebagai kebutuhan pokok atau kebutuhan primer (Gitosudarmo, 2001). Menurut cara pandang Ilmu Ekonomi, pasar diidentifikasikan sebagai permintaan, yaitu jumlah produk yang dapat diserap oleh konsumen dari produk yang ditawarkan pada harga tertentu. Dalam hal ini konsumen berperan besar dalam menentukan jumlah produksi atau penawaran melalui pengeluaran yang mereka lakukan terhadap produk itu. Hal ini tercermin dalam pengaruh harga terhadap jumlah penawaran serta permintaan. Dilain pihak, dari sudut pandang bisnis pasar adalah tidak hanya interaksi antara penawaran dan permintaan saja akan tetapi merupakan orang-orang atau organisasi yang membutuhkan produk itu dan selanjutnya menyangkut siapa orang atau organisasi yang menbutuhkan produk tersebut serta bagaiman sifat-sifat mereka. Yang ditawarkan oleh pelaku bisnis tersebut. Jadi pelaku bisnis dalam hal ini lebih menitik beratkan dalam potensi pasar atau potensi bisnis dari pada konsumen pada saat ini saja beserta sifat-sifat yang dimiliki oleh potensi pasar tersebut. Dalam hal ini pasar atau potensi bisnis merupakan fungsi dari struktur penduduk ( population patern), kemampuan membeli ( purchasing power) dan pola konsumsi ( consumtion patern). Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. ( Indriyo Gitosudarmo, 2001). Setiap konsumen akan membelanjakan atau mengalokasikan pendapatannya untuk dibelikan barang-barang konsumsi dan jasa-jasa konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Teori kepuasan konsumen akan membahas apa

Analisis Karakteristik yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional dan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru reaksi konsumen dalam kesediannya membeli suatu barang manakala terjadi perubahan pendapatan yang mereka peroleh; manakala terjadi perubahan harga dari barang yang bersangkutan, manakala terjadi perubahan cita rasa konsumen itu sendiri. Setiap konsumen memiliki alasan tertentu mengapa ingin membeli suatu barang kebutuhan atau menentukan dimana mereka akan berbelanja kebutuhan mereka. Posisi Sungai Siak sebagai jalur perdagangan Pekanbaru, telah memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomsi kota ini. Penemuan cadangan minyak bumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. Selain itu, muncul beberapa pusat perbelanjaan modern, diantaranya: Plaza Senapelan, Plaza Citra, Plaza Sukaramai, Mal Pekanbaru, Mal SKA, Mal Ciputra Seraya, Lotte Mart, Metropolitan Trade Center, The Central, Ramayana dan Giant. Walau di tengah perkembangan pusat perbelanjaan modern ini, pemerintah kota terus berusaha untuk tetap menjadikan pasar tradisional yang ada dapat bertahan, di antaranya dengan melakukan peremajaan, memperbaiki infrastruktur dan fasilitas pendukungnya. Beberapa pasar tradisional yang masih berdiri, antara lain Pasar Bawah, Pasar Raya Senapelan (Pasar Kodim), Pasar Andil, Pasar Rumbai, Pasar Limapuluh dan Pasar Cik Puan (Anonim, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan karakteristik konsumen yang berbelanja baik dipasar tradisional maupun dipasar mderen. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode survey penelitian dilaksanakan di Kecamatan Marpoyan Damai. Data diambil dengan menggunakan metode convenience sampling / accidental sampling. Dalam penelitian jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 120. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Dimana data primer diperoleh dari hasil wawancara dari para konsumen atau yang disebut responden dalam penelitian ini. Data tersebut diperoleh dengan cara membagikan kuisioner yang

Jurnal Agribisnis Vol 18 No. 2 Desember 2016 ISSN 1412 4807 ISSN Online 2503-4375 dibagikan kepada para konsumen. Analisis yang digunakan dalam menetukan karakteristik konsumen adalah dengan analisis statistik deskriptif. Data dapat diperoleh dengan cara mewawancarai konsumen secara langsung dengan menggunakan kuisioner data yang akan diperoleh mengenai karakteristik konsumen ini adalah jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendapatandan lain-lain. Karakteristik HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini kuesioner disebar kepada rumah tangga yang ada di kelurahan Maharatu yang pada saat dilakukan penelitian berada di rumah atau bersedia memberikan jawaban untuk memilih tempat berbelanja sembako. Adapun karakteristik konsumen yang digunakan adalah: a) usia b) jenis kelamin c) suku d) pendidikan formal e) pekerjaan f) pendapatan. yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 120, yang mana terdapat 80 konsumen yang memilih pasar tradisional dan 40 konsumen yang memilih pasar moderen. Usia Berdasarkan hasil survei diperoleh bahwa usia konsumen yang memilih pasar tradisional rata-rata berkisar antara 31-40 tahun dengan persentase 48.75, sedangkan konsumen yang memilih pasar moderen rata-rata 21 30 dengan persentase 55 persen, yang berarti ada perbedaan usia juga mempengaruhi konsumen dalam pemilihan tempat belanja sembako. Hal ini dipengaruhi oleh kecendrungan dalam berbelanja yang mana semakin berumur seseorang maka lebih menyukai tempat berbelanja yang menyediakan sembako dalam bentuk segar yaitu dipasar tradisional. Tabel 1. Karakteristik Berdasarkan Usia Karakteristik Pasar Tradisional 15 20 tahun 4 5 1 2.5 21 30 tahun 28 35 22 55 31 40 tahun 39 48.75 5 12.5 41 45 tahun 5 6.25 7 17.5 >45 tahun 4 5 5 12.5 80 100 40 100

Analisis Karakteristik yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional dan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru Jenis Kelamin Jenis kelamin untuk pemilihan pasar atau tempat belanja lebih dominan kaum perempuan, yang mana rata-rata jumlah konsumen untuk pasar tradisional sebanyak 54 konsumen atau sama dengan 67.5 %, sedangkan untuk pasar moderen yaitu sebanyak 31 konsumen atau sama dengan 77.5 %. Tabel 2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Pasar Tradisional Perempuan 26 32.5 9 22.5 Laki-Laki 54 67.5 31 77.5 80 100 40 100 Suku Di Pekanbaru pada umumnya terdiri dari berbagai suku bangsa, ada suku melayu, minang, jawa, batak, dan tionghoa. Setelah dilakukan survei maka diketahui pula suku yang lebih banyak memilih belanja sembako ke pasar tradisional dan pasar moderen yaitu suku melayu sebanyak 33 konsumen atau 41.25 %, sedangkan untuk pasar moderen 17 konsumen atau 42.5 %. hal ini karena mayoritas suku yang ada di Kelurahan Maharatu adalah suku melayu, sehingga suku tidak mempengaruhi dalam pengambilan keputusan untuk pasar tradisional dan pasar moderen, karena bagi mereka berbelanja dimana saja sama apabila berbicara mengenai kebutuhan sembako. Tabel 3. Karakteristik Berdasarkan Suku Karakteristik Pasar Tradisional Melayu 33 41.25 17 42.5 Minang 21 26.25 11 27.5 Tionghoa 5 6.25 2 5 Batak 10 12.5 7 17.5 Jawa 11 13.75 3 7.5 80 100 40 100 Pendidikan Tingkat pendidikan yang dimaksud berikut ini adalah tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh oleh konsumen. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat pendidikan yang dominan untuk pasar tradisional yaitu rata-rata SLTA sebanyak

Jurnal Agribisnis Vol 18 No. 2 Desember 2016 ISSN 1412 4807 ISSN Online 2503-4375 38 konsumen dari total 80 konsumen yang memilih atau sama dengan 47.5 %, sedangkan untuk pasar moderen yaitu rata-rata diploma yaitu sebanyak 13 konsumen dari total 40 yang memilih atau sama dengan 32.5 %. Sedikit banyaknya pendidikan juga mempengaruhi pemilihan tempat berbelanja oleh konsumen, hanya saja pada lokasi penelitian tidak terlalu dominan, sehingga konsumen masih menyukai tempat berbelanja kebutuhan sembako di pasar tradisional. Tabel 4. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan Karakteristik Pasar Tradisional Tidak Sekolah 0 0 0 0 Sekolah Dasar 9 11.25 9 22.5 SLTP 3 3.75 7 17.5 SLTA 38 47.5 3 7.5 S-1 5 6.25 13 32.5 S-2 15 18.75 5 12.5 10 12.5 3 7.5 Pekerjaan Jenis pekerjaan rata-rata adalah ibu rumah tangga baik pada pasar tradisional ataupun pasar moderen sebanyak 27 konsumen memilih pasar tradisonal dan 21 pasar moderen dengan persentase masing-masing 33.75 % dan 52.5 %. Hal ini karena ibu rumah tanggalah yang lebih berperan dalam keputusan pembelian dalam rumah tangga dan mempunyai waktu untuk berbelanja. Tabel 5. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan Karakteristik Pasar Tradisional Ibu Rumah Tangga 27 33.75 21 52.5 PNS 20 25 9 22.5 Pegawai Swasta 18 22.5 6 15 Wiraswasta 15 18.75 4 10 80 100 40 100 Pendapatan Tingkat pendapatan konsumen adalah 1.500.000-2.999.000,- mendominasi pemilihan konsumen untuk berbelanja dipasar tradisional yaitu dari total 80 konsumen yang memilih sebanyak 29 konsumen yang memilih atau sama dengan 35.25 % sedangkan untuk pasar moderen dengan pendapatan 3.000.000

Analisis Karakteristik yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional dan di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru 4.999.000 sebanyak 19 konsumen atau sama dengan 47.5 % dari total 40 konsumen. Tabel 6 : Karakteristik Berdasarkan Pendapatan Karakteristik Pasar Tradisional <Rp. 500.000 0 0 0 0 Rp. 500.000-1.499.00 12 15 3 7.5 Rp. 1.500.000-2.999.000 29 36.25 18 45 Rp. 3.000.000 4.999.000 24 30 19 47.5 >Rp. 5.000.000 15 18.75 0 0 80 100 40 100 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan diatas didapatkan beberapa kesimpulan antara lain: - Karakteristik konsumen yaitu usia konsumen yang memilih pasar tradisional 31-40 tahun dengan persentase 48.75%, konsumen yang memilih pasar moderen 21 30 dengan persentase 55 persen. Jenis kelamin rata-rata jumlah konsumen untuk pasar tradisional sebanyak 54 konsumen atau 67.5 %, pasar moderen yaitu sebanyak 31 konsumen atau 77.5 %, suku yang lebih banyak suku melayu sebanyak 33 konsumen atau 41.25 %, pasar moderen 17 konsumen atau 42.5 % tingkat pendidikan yang dominan untuk pasar tradisional yaitu SLTA sebanyak 38 konsumen atau 47.5 %, pasar moderen yaitu rata-rata diploma yaitu sebanyak 13 konsumen, Jenis pekerjaan adalah ibu rumah tangga baik pada pasar tradisional ataupun pasar moderen sebanyak 27 konsumen memilih pasar tradisonal dan 21 pasar moderen dengan persentase masing-masing 33.75 % dan 52.5 %, Tingkat pendapatan konsumen adalah 1.500.000-2.999.000,- mendominasi dipasar tradisional yaitu sebanyak 29 konsumen atau 35.25 % pasar moderen dengan pendapatan 3.000.000 4.999.000 sebanyak 19 konsumen atau 47.5 %. Saran - Untuk meningkatkan pelayanan baik kebersihan maupun akses dipasar tradisional agar diperbaiki agar konsumen yang memiliki pendapatan yang

Jurnal Agribisnis Vol 18 No. 2 Desember 2016 ISSN 1412 4807 ISSN Online 2503-4375 tinggi ingin berbelanja di pasar tradisional, sehingga perekonomian pedagang juga meningkat. (berdasarkan penelitian yang te lah saya dilakukan sebelumnya mengenai Analisis Kepuasan yang Berbelanja Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Pasar Tradisional Dan Di Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru ) DAFTAR PUSTAKA BPS, 2013. Kota Pekanbaru Dalam Angka.http://www.bps.com. Freddy Rangkuti, 2003, Riset Pemasaran. Cetakan Kelima. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Gitosudarmo, Indriyo dan Agus Mulyono. 2001. Prinsip Dasar Manajemen. Edisi 3. Yogyakarta: BPFE. Vermila, WM Chezy, Analisis Kepuasan yang Berbelanja Sembilan Kebutuhan Bahan Pokok (Sem bako) Pada Pasar Tradisional Dan Pasar Moderen Di Kota Pekanbaru. (Jurnal Agribisnis Vol 17 No 1). Pekanbaru.