PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

dokumen-dokumen yang mirip
UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA HALAMAN PENGESAHAN

KISAH ASMARA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS

AKTIVITAS MASYARAKAT MARJINAL SEBAGAI TEMA DALAM LUKISAN PENCIPTAAN KARYA SENI. Disusun oleh : Eric Pradana

BAB V PENUTUP. tentu saja tidak hadir dari kekosongan. Karya seni dalam perwujudannya tentu

BAB I PENDAHULUAN. Seni grafis sudah jarang diminati, terutama yang masih menggunakan

BAB V PENUTUP. memahami, dan mendalami untuk sebuah tujuan menciptakan suatu karya. keramik seni. Terwujudnya karya keramik dengan bentuk figur babi

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Lahirnya ide atau pemikiran sebuah karya seni adalah hasil interaksi pada

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

Perilaku Menyimpang Seksual

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Pemilihan suatu gagasan yang diwujudkan kedalam karya seni berawal

IMAJINASI TENTANG AYAM DALAM LUKISAN

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

BAB V PENUTUP. Lukisan merupakan wujud nyata dari jiwa pelukis, sehingga dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. luas. Fenomena ini sudah ada sejak dulu hingga sekarang. Faktor yang mendorong

SPIRIT KAUM DIFABEL DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

WAJAH WANITA SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN SENI LUKIS

MOTTO. Hidup bukanlah tentang bagaimana menemukan diri kita tetapi bagaimana menciptakan diri kita yang sebenarnya (Dimas Arya Gutama)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB V PENUTUP. Melalui uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, dapat

V. PENUTUP. A. Kesimpulan

PERANCANGAN INTERIOR QUEEN GARPHIC HOUSE PADANG PANJANG SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB V PENUTUP. Setelah semuanya dijelaskan mengenai konsep perwujudan yang. Melekat pada Pakaian sebagai Inspirasi Penciptaan Seni Lukis adalah

BAB V. Penutup. merujuk pada introspeksi diri dengan meninjau perbuatan dan reaksi hati nurani.

BAB V PENUTUP. oleh pemahaman dari aneka referensi. Bagi penulis, sebuah lukisan tetap memiliki

PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI KEPADA IBU PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh:Chye Pui Mun NIM:

ANTITESIS OBJEK DALAM SENI PATUNG

KENANGAN MASA KECIL SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS

PERMAINAN TRADISIONAL ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

TUGAS AKHIR MINAT KOMPOSISI APOLOGIZE FOR ORCHESTRA

BAB I PENDAHULUAN. seni memiliki peran terpenting di alam kehidupan manusia sesuai dengan. diungkapkan oleh Soedarso SP sebagai berikut:

SENI GRAFIS : LEBAH SEBAGAI SIMBOL IBU

MAWAR DALAM KARYA SENI GRAFIS DRYPOINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Barnawi M Arifin, Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter, Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2013, hlm. 45.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

AKTIVITAS SEHARI-HARI DI RUMAH SEBAGAI SUMBER IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

DETAIL CANGKANG KERANG DALAM VISUALISASI KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Berkarya

ALAT MUSIK TRADISIONAL GAMELAN SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI PERMAINAN BONEKA DALAM KARYA SENI LUKIS

V. PENUTUP. A. Kesimpulan. penciptaan seni saya yaitu sebagai media berkomunikasi dan pembebasan diri dari

SUGESTI GARIS DALAM LUKISAN

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

MOMEN DALAM KELUARGA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia adalah mahkluk yang diberi akal dan pikiran sehingga ia

GAYA RENANG INDAH SEBAGAI TEMA KARYA SENI GRAFIS

GERAK FIGUR MANUSIA DALAM IDE PENCIPTAAN SENI PATUNG

MAKALAH Syarat dan Ciri Kelompok Sosial Sosiologi & Antropologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

ANALISIS GAYA BAHASA SARKASME DAN GAYA BAHASA METAFORA PADA WACANA KOLOM SORAK SUPORTER HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-MARET 2011

PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, RESTAURANT, POOL AREA DAN MEETING ROOM HOTEL TARA, YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. dideskriminasikan pada sebagian aspek kehidupan.

V. PENUTUP. bentuk figur manusia yang imajinatif. karya-karya lukisan dalam Tugas Akhir penciptaan karya seni ini

ANALISIS PEMBERIAN NAMA PADA ANAK USIA 5 TAHUN KE PENGKOL RT 02 / RW V, NGUTER, SUKOHARJO. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

GORESAN ANAK-ANAK SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

BAB V PENUTUP. dibuat, maka dari penulisan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa Ritual Semana

TUMBUHAN PAKU SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. lingkungan hidup untuk menunjang kehidupannya di dunia ini. Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. inspirasi untuk berkarya. Lahirnya suatu karya seni tidak hanya dilandasi oleh

VISUALISASI RASA SAKIT BERDASARKAN PENGALAMAN PRIBADI DALAM PENCIPTAAN KARYA KRIYA KULIT

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

BAB IX PERGAULAN SEHAT. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 169

KARNAVAL VESPA DI WONOGIRI SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM MENCIPTAKAN KARYA SENI GRAFIS

VISUALISASI KUPU-KUPU DALAM PENCIPTAAN KARYA DRAWING

MATA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN SENI GRAFIS

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Saat menciptakan manusia awalnya Tuhan menciptakan laki-laki, kemudian

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, gagasan, pemahaman, dan tanggapan perasaan penciptanya tentang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari beragam bentuk dan kisah-kisah pahlawan super yang sudah menjadi

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki keinginan untuk mencintai dan dicintai oleh lawan jenis. menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN VIDEO CLIP BAND NAUGHTY FOR FUN DI SOLO MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

HARMONI KELUARGA DALAM SENI LUKIS PENCIPTAAN KARYA SENI. Oleh: VALENTINO FEBRI SETYA WIDADA UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

OBSESI BIOLA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan, karena dapat memberi kesadaran kepada pembaca tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan Karya

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

KEHIDUPAN PSIKOLOSOSIAL BUDAYA TAWURAN. Oleh : Ibnu Fat Khan PENDAHULUAN

GARIS EKSPRESI DI DALAM MONOPRINT

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN VISUAL BRANDING LEMBAGA PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS SPEAK FIRST DI KLATEN MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita berbicara tentang peradaban manusia, tidaklah akan lepas dari persoalan seni dan

Transkripsi:

PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: IRVIN A.S NIM 071 1865 021 PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI JURUSAN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 i

PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI GRAFIS PENCIPTAAN KARYA SENI Oleh: IRVIN A.S NIM 071 1865 021 Tugas Akhir ini Diajukan Kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) dalam bidang Seni Rupa Murni 2014 ii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan petunjuk-nya, sehingga Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni dengan judul Pengalaman Pribadi Sebagai Ide Penciptaan Seni Grafis dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang pendidikan Strata 1 (S-1) Minat Utama Seni Grafis, Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Penulis sadari tulisan dalam laporan ini terdapat kekurangan maupun kesalahan, untuk itu sebelumnya dihaturkan permohonan maaf sehingga menjadi koreksi, dan kelak akan berguna bagi penulisan selanjutnya, serta memberi arti dan manfaat bagi para pembaca. Banyak kendala baik secara internal maupun eksternal yang dihadapi dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Berbagai bantuan dibutuhkan dari orang-orang baik secara fisik, moral, materi, maupun dukungan spiritual sehingga Penciptaan Tugas Akhir Karya Seni ini dapat diselesaikan. Untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada: 1. Drs. Andang Suprihadi P, M.S., selaku pembimbing I yang telah memberikan saran-saran dan arahan dalam penciptaan karya seni maupun penulisan laporan Tugas Akhir. 2. Bambang Witjaksono, M.Sn., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan cara penulisan laporan, masukan-masukan mengenai visual karya. 3. CognateDrs. Hartono, M.Sn. iii

4. Drs. Pracoyo, M. Hum, selaku Dosen Wali yang memberi bimbingan semasa kuliah di Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 5. Wiwik Sri Wulandari, S.Sn., M.Sn., selaku Ketua Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. 6. Dr. Suastiwi, M.Des. selaku Dekan Fakultas Seni Rupa, institut Seni IndonesiaYogyakarta. 7. Prof. Dr. A. M. Hermien Kusmayati selaku Rektor Institut Seni Indonesia Yogyakarta. 8. Seluruh Dosen Seni Rupa Murni yang memberikan ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek. 9. Seluruh Staff dan Karyawan Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. 10. Kedua orang tua atas dukungan semangatdan materi, serta Adik saya, terimakasih atas dukungannya selama ini. 11. Seluruh Mahasiswa/i ISI Yogyakarta dan teman-teman seperjuangan 2007 Karya seni tidak ada yang sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan saran yang membangun dari masyarakat seni yang nantinya dapat memberikan kontribusi kepada penulis untuk selanjutnya menciptakan karya-karya yang lebih menarik dan bermanfaat. Yogyakarta, Agustus 2014 iv Irvin AS

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL - I... i HALAMAN JUDUL - II... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penciptaan. 1 B. Rumusan Penciptaan... 4 C. Tujuan dan manfaat 4 D. Makna Judul 5 BAB II. KONSEP A. Konsep Penciptaan..... 7 B. Konsep Perwujudan. 9 BAB III. PROSES PEMBENTUKAN A. Bahan 13 B. Alat. 15 C. Teknik.. 16 D. Tahap Pembentukan. 17 BAB IV. TINJAUAN KARYA 25 BAB V. PENUTUP.. 56 DAFTAR PUSTAKA. 58 v

DAFTAR GAMBAR Gambar Acuan Halaman 1. Gb. 1. Eko Nugroho, 2007... 11 Gambar Tahap Pembentukan 2. Gb. 1.Bahan-bahan yang digunakan untuk teknik silkscren.....14 3. Gb. 2. Alat-alat yang digunakan untuk teknik silkscreen.. 16 4. Gb. 3. Screen.....18 5. Gb. 4.Proses penyinaran dengan sinar matahari...19 6. Gb. 5. Film yang siap sablon.20 7. Gb. 6. Proses duplikat gambar dengan menggunakan kertas roti (transparan)..21 8. Gb. 7. Proses cutting.......22 9. Gb. 8. Proses penyablonan... 22 10. Gb. 9. Proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan...23 11. Gb. 10. Proses menghapuskan film dengan kaporit (remover)...24 vi

Gambar Karya Halaman 12. Gb. 1. Selfie. 26 13. Gb. 2. Kisah kasih makasih. 27 14. Gb. 3. Hidup itu pertarungan... 28 15. Gb. 4. Hidup seperti olahraga.. 29 16. Gb. 5. Buaya darat... 30 17. Gb. 6. Sahabat tulus tanpa fulus.. 31 18. Gb. 7. Banting tulang demi uang. 32 19. Gb. 8. Cinta hijau. 33 20. Gb. 9. Hijau damai... 34 21. Gb. 10. Witing tresno jalaran seko kulino 35 22. Gb. 11. Selalu keingat kamu... 36 23. Gb. 12. Selingkuh 37 24. Gb. 13. King 38 25. Gb. 14. Badan gitar. 39 26. Gb. 15. After party.. 40 27. Gb. 16. Berubah.. 41 28. Gb. 17. Dialogue vagina. 42 29. Gb. 18. Positif Thinking. 43 30. Gb. 19. Love is Shit 44 31. Gb. 20. Perbedaan diantara kita.. 45 32. Gb. 21. Kepercayaan.. 46 33. Gb. 22. Tahun baru. 47 34. Gb. 23. Ayo masak. 48 35. Gb. 24. Temanku baik 49 36. Gb. 25. Orang kaya baru 50 37. Gb. 26. Halal... 51 38. Gb. 27. Telpan telpon. 52 39. Gb. 28. Sakit dulu baru senang... 53 40. Gb. 29. Pantang pulang sebelum padam. 54 41. Gb. 30. Fixie 55 vii

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Suatu karya seni, tentu tidak dapat dilepaskan dari pengalaman pribadi maupun masyarakat yang melingkupi. Pengalaman-pengalaman tersebut bisa disebutkan oleh apa saja yang berada disekitar penulis. Bermula dari ide atau gagasan yang timbul, lalu ada proses penciptaan, sampai dengan karya tersebut lahir dan terwujud, adalah suatu rangkaian atau suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Timbulnya ide dapat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa factor yang berkaitan erat baik fisik maupun batin dalam kehidupan si pencipta. Factorfaktor yang mempengaruhi antara lain factor internal (kehidupan pribadi) dan factor eksternal (lingkungan masyarakat). Manusia sebagai makhluk individu dan social dalam perjalanan hidupnya tidak terlepas dari keberadaan orang lain, masyarakat dan tata nilai yamng ada, sadar atau tidak dalam menjalani hidup terjadi adanya pergesekan, pergeseran dan persaingan. Maka sering dijumpai rasa iri, kedengkian dan permusuhan dalam masyarakat. Perjalanan hidup yang dilalui oleh manusia tidak terlepas dari terjadinya kontak dengan orang lain yang saling mempengaruhi baik yang bersifat positif atau yang negative. Pengaruh yang bersifat positif mengarah kepada suatu kerja

2 sama sedangkan yang bersifat negatif mengarah kepada suatu pertentangan bahkan sama sekali tidak menghasilkan suatu interaksi sosial. 1 Penulis sebagai makhluk individu dan sosial yang merupakan bagian dari pelaku kehidupan dalam masyarakat tak luput dari kejadian-kejadian diatas. Kondisi lingkungan dimana penulis dibesarkan dan tinggal didaerah pinggiran kota sangat berperan dalam pembentukan jiwa dan kepribadian penulis. Dalam menjalankan aktivitas-aktivitas kehidupan hampir setiap waktu bertemu manusia dengan berbagai tingkah laku dan permasalahannya. Peristiwa-peristiwa ini melekat menjadi suatu kenangan, pengalaman yang disimpan dalam memori. Pengalaman merupakan guru yang paling baik bagi perkembangan kehidupan. Banyak yang menjadi pembelajaran untuk bisa divisualisasikan memalui sebuah gambar. Penulis mencoba menceritakan pengalaman pribadi yang sangat berkesan bagi dirinya. Suatu yang berkesan pastilah sangat mudah diingat dan mudah dijadikan sebuah cerita yang akhirnya sampai tahap penciptaan karya. Sebuah penciptaan itu sendiri pada awalnya lahir bukan tanpa alasan, bukan untuk mengisi kekosongan waktu tapi untuk mengungkapkan, mengekspresikan pengalaman-pengalaman keindahan maupun untuk kesenangan melalui bahasa seni rupa, berkaitan dengan hal ini Dick Hartoko menyatakan: Setiap karya seni tidak lahir dalam kekosongan yang suci hama, melainkan tumbuh dalam arus sejarah dan dalam konteks sosial budaya. Sebuah karya seni merupakan saran komunikasi antara sang seniman dan si pembaca (penonton, pendengar). 2 1 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, CV. Rajawali, 1998, p. 59. 2 Dick Hartoko, Manusia dan Seni, Kanisius, Yogyakarta, 1984, p. 42.

3 Setidaknya hal itu lah yang mendasari dan mengawali terciptanya sebuah karya seni, yaitu dengan adanya suatu kebutuhan untuk mengekspresikan pengalaman pribadi lewat media seni rupa. Selain kebutuhan untuk mengekspresikan pengalaman, sebuah karya seni juga merupakan upaya melahirkan identitas pribadi untuk kemudian dikomunikasikan kepada orang lain, seperti yang dinyatakan oleh Soedarso Sp. Dalam hal ini seni adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya; pengalaman batin tersebut disajikan secara indah atau menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatinya. Kelahirannya tidak didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan yang pokok, melainkan merupakan usaha untuk melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaannya, memenuhi kebutuhan yang spiritual sifatnya. 3 Sedangkan menurut The Liang Gie: Ciri seni ialah menyangkut perasaan manusia. Apa yang diungkapkan oleh seniman dalam atau melalui karya seninya adalah emosi tertentu yang muncul atau diperoleh dari pengalaman hidupnya. 4 Maka suatu hal yang wajar bila sifatsifat yang timbul dalam karya seni tentu merupakan ungkapan-ungkapan pribadi yang berasal dari pengalaman jiwa. Dengan demikian, sifat-sifat yang timbul dalam karya seni merupakan ungkapan-ungkapan pribadi yang berasal dari pengalaman jiwa dan keadaan masyarakat yang dirasakan dan dialami oleh seniman. Sebagai pribadi dalam menjalani kehidupan sehari-hari secara individu maupun social, sering menjumpai 3 Soedarso Sp, Tinjauan Seni: Sebuah pengantar Apresiasi Seni, Saku Dayar Sana, Yogyakarta, 1990, p, 5. 4 The Liang Gie, Filsafat Seni: Sebuah Pengantar: Pusat Belajar Ilmu Berguna (PUBIB) Yogyakarta, Edisi I 1996, p. 44.

4 peristiwa atau masalah-masalah yang timbul dan tmbuh dalam lingkungan masyarakat sekitarnya, dari hal itulah makan timbullah perasaan dalam diri penulis rasa sedih, gelisah, cemas, harapan, senang dan bahagia yang kemudian diekspresikan ke dalam karya. Berkarya ada dua hal pokok yang melatarbelakangi timbulnya ide. Pertama, faktor internal yang timbul dari dalam diri sendiri. Kedua, faktor eksternal yang timbul dari luar diri sendiri (dari lingkungan, masyarakat) dan kedua-duanya adalah sebuah keterkaitan yang kuat. Sebagai pribadi dalam melangsungkan kehidupan sehari-hari, secara individu maupun sosial penulis mempunyai berbagai pengalaman sehingga dari sinilah timbul perasaan sedih, takut, cemas, senang, bahagia yang kemudian untuk dituangkan dan dibentuk menjadi sebuah karya seni rupa. Pengalamanpengalaman tersebut bisa berupa hal-hal yang dihadapai sehari-hari maupun sesuatu yang dirasakan namun bersifat abstrak, seperti keyakinan, cinta, kesetiaan dan sejenisnya. Pengalaman-pengalaman yang dirasakan tersebut yang nanntinya menggugah perasaan untuk diekspresikan menjadi karya seni rupa. Seiring perkembangan jaman manusia dimudahkan berkomunikasi melalui situs media sosial seperti facebook, twitter, yahoo messenger, dan situs lainnya yang dapat memudahkan untuk berkomunikasi. Hal itu tidak memutuskan tali silahturahmi sebagai masyarakat dengan penulis. Sesuai dengan perkembangan zaman, teknologi memberikan pengaruh yang besar dalam perkembangan kehidupan manusia sampai sekarang.

5 Seperti yang dipaparkan Robert Pepperel tentang teknologi dari 2 sudut pandang, yaitu negatif dan positif di bawah ini Kehadiran virtual atau telepresensi seseorang menurunkan gagasan bahwa kita bisa meningkatkan sosialisasi, kerja dan berkomunikasi melalui suatu cara yang aneh dengan mengurangi kontak langsung manusia, ketika secara simultan memperluasnya, dalam segi positifnya memberi akses sebagaimana representasi virtual digabung dengan komunikasi digital dengan pertemuan-pertemuan ribuan orang secara fisik terpisah dan tanpa batas ruang dan waktu. 5 Fenomena seperti ini membuat penulis sadar bahwa terdapat sisi positif dan negatif dalam setiap interaksi sosial, akan tetapi hal tersebut bukan sesuatu yang menyimpang dari permasalahan remaja dalam konteksnya sebagai manusia dengan emosional yang masih labil. Dalam hal ini, terdapat sebuah proses pembelajaran dan pendewasaan dalam menjalani pergaulan sehari hari dan kehidupan bermasyarakat. Pergaulan sangat berpengaruh penting dalam proses pemunculan ide atau gagasan yang mendasar untuk menciptakan sebuah karya seni yang penulis tampilkan. B. Rumusan Penciptaan Setiap penciptaan suatu karya seni menghadirkan permasalahan yang menjadi dasar pijakan dalam proses penciptaan. Dalam proses penciptaan karya seni ini terdapat beberapa hal yang hendak diuraikan dan dianalisis dalam bentuk penulisan maupun karya seni. Beberapa hal yang menjadi permasalahan atau ide yang hendak diuraikan dalam bentuk tulisan maupun karya seni dalam tugas akhir ini adalah: 5 Robert Pepperel, diterjemah Hadi Purwanto, Post Human: Kompleksitas Kesadaran, Manusia dan Teknologi, (Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2009), p.9.

6 1. Mempergunakan teknik apakah untuk dapat mengungkapkan persoalan pengalaman pribadi? 2. Bagaimanakah memvisualisasikan pengalaman pribadi ke bidang dua dimensional yaitu karya seni grafis? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan : Adapun tujuan dari penulisan dari Tugas Akhir ini, yaitu: a. Sebagai sarana pengekspresian ide-ide dalam pengalaman pribadi penulis kedalam bidang dua dimensional yaitu karya seni grafis. b. Mengungkapkan memori masa lalu sebagai refleksi perenungan bahwa memori kenangan tersebut sangat menarik untuk diungkapkan. 2. Manfaat : Adapun manfaat dalam pelaksanaan Tugas Akhir Karya Seni ini, yaitu: a. Sebagai syarat kelulusan S1 dalam menempuh program studi S1 Fakultas Seni Rupa, Jurusan Seni Murni di ISI Yogyakarta, dan memberikan kontribusi pada perkembangan Seni Grafis Indonesia. b. Menjadi bahan pembelajaran bagi penulis, bahwa dengan penyelesaian tugas akhir ini penulis bisa memperoleh pelajaran dalam pengembangan daya kreatifitas dan kematangan teknik untuk semakin baik dalam penciptaan karya seni.

7 D. Makna Judul Mengacu pada hal yang telah diterangkan diatas maka judul Tugas Akhir seni grafis penulis ialah: Pengalaman Pribadi Sebagai Ide Penciptaan Seni Grafis. Untuk memperjelas pengertian judul tugas akhir ini maka perlu adanya penegasan serta batasan dari arti judul yang dikemukakan, sebagai berikut: Pengalaman : yang pernah dialamai (dijalani, dirasai, ditanggung, dsb.) 6 Pribadi : manusia sebagai perseorangan (diri manusia atau diri sendiri) 7 Seni Grafis : seni grafis meliputi semua bentuk seni visual yang dilakukan pada suatu permukaan dua dimensional sebagaimana lusian, drawing atau fotografi. Lebih khusus lagi, pengertian istilah ini adalah sinonim dengan printmaking (cetak mencetak). 8 Penjelasan judul di atas, tema yang diangkat dalam karya grafis penulis adalah suatu pengungkapan pengalaman-pengalaman yang terjadi di sekitar dan dialami, dijalani, dirasakan oleh penulis yang mempunyai kesan sangat mendalam meliputi kenangan masa lalu maupun hal-hal yang sedang terjadi dalam bentuk karya dua dimensional dengan menggunakan proses cetak. 6 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Jakarta, Balai Pustaka, 1990, p. 19. 7 Ibid, p. 700. 8 M. Dwi Marianto, Seni Mencetak, Kanisius, Yogyakarta, 1988, p. 15