BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perkebunan adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah sebanyak 100 orang yang terdiri dari masyarakat Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok selalu terjadi, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan permodalan yang lemah. Hal ini disebabkan oleh aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. penting dalam perekonomian nasional. Pada tahun 2012, sumbangan sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB I PENDAHULUAN. makin maraknya alih fungsi lahan tanaman padi ke tanaman lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pertanian dan perkebunan baik yang berskala besar maupun yang berskala. sumber devisa utama Negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. alam seperti kelapa sawit, karet dan teh memerlukan penanganan yang professional

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

STRATEGI PENANGGULANGAN DAMPAK KEBERADAAN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN KAMPAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

DAMPAK INDUSTRI TERHADAP PERKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan rakyat, cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan memegang peranan penting dalam meningkatkan

Gambar 1.1. Perkembangan Konsumsi Minyak Nabati Dunia

I. PENDAHULUAN. Banyak cara dilakukan pemerintah sebagai otoritas kebijakan publik untuk

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

PENDAHULUAN. agar mampu bersaing dalam pasar bebas yang kuncinya adalah efisiensi, PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Selain efisiensi secara finansial,

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lingkup hunbungan kemitraan meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis berubah, sejak abad ke enam silam. Heraclitus sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan salah satu unit kerja ang dikelola PTPN V Riau, dibawah Kementrian

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanggung Jawab Sosial perusahaan (CSR) oleh PT. KCMU ditinjau dari UUPM, UUPT dan UUPLH

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkebunan Kelapa Sawit merupakan Komoditi Ekspor atau bisa. manajemen pengelolaan yang masing-masing perusahaan mempunyai seni

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Mungkur dan Gading Jaya. kebun Limau. PT Selapan Jaya, OKI ha ha, Musi Banyuasin. PT Hindoli, 2, kebun Belida dan Mesuji

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

Boks 1. DAMPAK PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT DI JAMBI: PENDEKATAN INPUT-OUTPUT

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DAN KESEJAHTERAAN PETANI DI DAERAH RIAU 1

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Tujuan dari pembangunan adalah untuk memperbaiki dan

6. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. kebutuhan akan minyak nabati dalam negeri. Kontribusi ekspor di sektor ini pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

I. PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pertumbuhan industri sedang gencar-gencarnya,

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

KELAPA SAWIT: PENGARUHNYA TERHADAP EKONOMI REGIONAL DAERAH RIAU. Abstrak

Karakteristik dan definisi Petani swadaya dalam konteks perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. krisis tersebut adalah industri agro bisnis dan sampai akhir tahun 2010 industri agrobisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pertanian. Wilayah Indonesia yang luas tersebar diberbagai. meningkatkan perekonomian adalah kelapa sawit. Gambar 1.

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI KARYAWAN SEI GALUH. A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Karyawan Sei Galuh

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perkebunan merupakan salah satu yang penting dalam struktur perekonomian saat ini, juga sebagai mata rantai dalam dunia usaha yang utama, perkebunan sangat memberi arti yang penting dalam pembangunan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perkebunan adalah kegiatan yang mengusahakan tanaman tertentu pada tanah atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai, mengolah dan memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemodalan serta manajemen untuk mewujudkan kesejahteraan bagi pelaku usaha perkebunan dan masyarakat. Dilihat secara subtansial, kebijakan konversi hutan dan perkebunan besar kelapa sawit tidak menyentuh sama sekali permasalahan riil yang dihadapi rakyat dan merupakan pintu terakhir bagi pemusnahan hutan diatas bumi Indonesia. Rakyat telah mengusahakan sumber daya hutan menurut kearifaan tradisional secara turun temurun dan membangun kelembagaan ekonomi berbasiskan sumber daya alam.ternyata kebijakan yang ada sangat mengabaikan konsep pengelolaan sumber daya hutan menurut pengetahuan local dan penguasaan hak atas akses sumber daya alam secara adat. Disamping itu, arah dari kebijakan pengembangan perkebunan kelapa sawit sangat top down dan tidak mengakomodasikan kondisikondisi internal yang ada pada lokasilokasi penyedian areal perkebunan. Akibatnya terjadi kesenjangan antara ambisi pemerintah dan perusahaan besar untuk menjadikan Indonesia sebagai yang terbesar dunia dibidang perkebunan

kelapa sawit. Namun disisi lain dengan keberadaan perkebunan kelapa sawit telah menyebabkan munculnya sumbersumber pendapatan baru yang bervariasi. Sebelum dibukanya kawasan perkebunan di Kecamatan, misalya sumber pendapatan masyarakat relative homogen, yakni menggantungkan hidupnya pada sektor primer, memanfaatkan sumber daya alam seperti apa adanya tanpa penggunaan teknologi yang berarti. Pada umumnya masyarakat hidup dari sektor pertanian sebagai petani tanaman pangan terutama palawija. Selain teknologi yang digunakan sangat sederhana dan monoton sifatnya tanpa pembaharuan.orientasi usahanya juga terbatas kepada pemenuhan kebutuhan keluarga untuk satu atau dua hari mendatang tanpa perencanaan pengembangan usaha yang jelas (subsistem). Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan karena mayoritas penduduk yang tinggal dikecamatan masih tergolong miskin dan umumnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Munculnya perkebunan sawit menimbulkan dampak terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Suatu peluang usaha akan menjadi sumber pendapatan yang memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat jika mampu menangkap peluang usaha yang potensial dikembangkan menjadi suatu kegiatan usaha yang nyata. Dengan demikian kemampuan masyarakat memanfaatkan peluang yang ada akan dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menangkap peluang itu sendiri. Hal kedua adalah kemampuan mengorganisir sumber daya yang dimiliki sedemikian rupa sehingga peluang yang potensial menjadi usaha yang secara actual dapat dioperasikan (Basri, 2003). Pembangunan industri merupakan suatu kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yaitu mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik,. sehingga pembangunan industri tidak hanya mencapai kegiatan mandiri saja, tetapi mempunyai tujuan pokok untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Keberadaan suatu perusahaan akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perusahaan adalah suatu manifestasi dari suatu investasi yang mengharapkan pengembalian di masa datang. Industri yang dimaksud adalah industri Perusahaan Kelapa Sawit (PKS) yaitu PT Perkebunan Nusantara V Tandun yang berdiri tanggal Maret 996 sampai sekarang dan industri Crude Palm Oil (CPO) atau pengolahan minyak sawit kasar. PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun merupakan Perusahaan perkebunan kelapa sawit yang pertama kali masuk ke Kecamatan Tandun, adalah BUMN Perkebunan yang didirikan tanggal Maret 996 sebagai hasil konsolidasi kebun pengembangan PTP II, PTP IV, dan PTPN V di Provinsi Riau. Secara efektif Perusahaan mulai beroperasi sejak tanggal 9 April 996 dengan Kantor Pusat di Pekanbaru. Landasan hukum Perusahaan ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 0 Tahun 996 tentang Penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara V Tandun. Anggaran Dasar Perusahaan dibuat di depan Notaris Harun Kamil melalui Akte No. 38 tanggal Maret 996 dan disahkan melalui Keputusan Menteri Kehakiman RI No. C2 8333H.T.0. Tahun 996, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (RI) Nomor 80 tanggal 4 Oktober 996, Saat ini Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Jl. Rambutan No. 43 Pekanbaru, dengan Unit Unit Usaha yang tersebar di berbagai Kabupaten di Provinsi Riau. Perusahaan mengelola 5 unit kerja yang terdiri dari unit Kantor Pusat; 5 Unit Bisnis Strategis (UBS); 25 unit Kebun Inti/Plasma; 2 Pabrik Kelapa Sawit (PKS); unit Pabrik PKO; 4 fasilitas Pengolahan Karet; dan 3 Rumah Sakit. Areal yang dikelola oleh Perusahaan seluas 60.745 Ha, yang terdiri dari 06.29 Ha lahan sendiri/inti dan 54526 Ha lahan plasma yang terbagi di 9 desa di kecamatan Tandun,, dan membangun pabrik CPO dengan kapasitas

produksi 30 ton per jam di wilayah Kecamatan Tandun, sebagian besar konsesi yang diberikan telah ditanami, dan PKS PT. Nusantara V Tandun mengajukan konsesi tambahan seluas 3,760 hektar yang izinnya keluar pada tahun 2004. Sebagai salah satu entitas bisnis yang besar di Provinsi Riau, Perusahaan selalu berusaha keras untuk terus menjaga eksistensi dan keberlanjutan operasionalnya agar dapat memberikan manfaat optimal baik bagi para pemegang saham (shareholders) maupun stakeholders. Komitmen tersebut menjadi salah satu pegangan penting bagi manajemen untuk mengelola perusahaan. PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun sebagai bagian dari lingkungan bisnis menjaga keharmonisan dan keselarasan dengan komponen lingkungan internal dan eksternal seperti karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat sekitar, lingkungan ekologi dan komponen lainnya. Salah satu usaha yang dilakukan Perusahaan adalah selalu mengikuti perkembangan Konferensi Minyak Sawit Lestari atau RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil). Ketertarikan peneliti di daerah ini sebagai lokasi penelitian karena PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun merupakan salah satu Industri besar yang secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan peluang kerja terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar industri tersebut. Berikut tabel Jumlah ketenagakerjaan di PKS PT. Perkebunan Nusantara V Wilayah Kecamatan Tandun.

Table. Jumlah Ketenaga Kerjaan PKS di PT.Perkebunan Nusantara V di Wilayah Kecamatan Tandun NO URAIAN Karyawan pimpinan Manager Assisten Teknik Assisten pengendalian mutu Assisten admin Assisten pengolahan Trainer 2. Karyawan Pelaksana Administrasi Pengendalian Mutu Teknik Pengolahan Pengolahan II Dinas Sipil JUMLAH ORANG 2 Pendidikan Tenaga Kerja Lokal Tenaga Kerja luar Daerah Jumlah 7 3 3 20 2 29 36 36 9 tenaga kerja lokal berkisar 32,9% sedangkan jumlah tenaga kerja luar daerah 67,0%. S SLTA Sumber : PT.Perkeb unan Nusantara Lima (V) Kecamatan Tandun, 203 D ari uraian tabel diatas maka dapat Jumlah 5 48 03 Total Keseluruhan 58 Orang 52 06 dilihat Jumlah Persentase 00% 32,9% 67,0% bahwa tenaga kerja khususnya di bagian PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun jumlah 9 5 8 6 2 29 2 8 3 Perkembangan pembanguanan khususnya di subsektor perkebunan terkadang belum begitu banyak berarti dalam rangka meningktakan kemakmuran kehidupan masyarakat disektarnya, tidak cukup hanya meningkatkan produksi semata. Artinya strategi pembanguan yang diterapkan pemerintah selama ini yang mengacu hanya kepada landasan asumsiasumsi ekonomi neoklasik. Hal ini terbukti dalam realitas kehidupan ekonomi petani selama ini belum menunjukkan hasil yang menggembirakan. Karenanya untuk mengurai berbagai persoalan yang dihadapi dalam pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat saat ini sudah seharusnya mempertimbangkan potensi

sumber daya lokal, sebab telah dimiliki melembaga dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Jumlah Penduduk berdasarkan pemegang kartu keluarga (KK) di kecamatan Tandun Tahun 203 dapat kita lihat dari table berikut : Table.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Kartu Keluarga (KK) di Wilayah Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu tahun 203 : Desa Laki laki Perempuan Jumlah 2 3 4. Tandun 3679 353 792 2. Tapung Jaya 372 30 2673 3. Dayo 680 652 3332 4. Bono Tapung 002 94 96 5. Kumain 08 07 225 6. Puo Raya 260 270 2530 7. Sei Kuning 078 968 2046 8. Koto Tandun 064 058 222 9. Tandun Barat 986 946 932 Jumlah 3229 2639 25868 Sumber : Kantor Camat Tandun, 203 Dari data Jumlah penduduk berdasarkan kartu Keluarga (KK) di Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu pada Tahun 203 berjumlah 25868 Jiwa. Hulu : Berikut Tabel data Mata Pencaharian Penduduk di Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Table.3 Mata Pencaharian Penduduk di Wilayah Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu : No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persen (%). PNS 322 2. TNI/POLRI 46 3. Petani 5994

4. Lain Lain 6953 Jumlah Sumber : Kantor Camat Tandun, 203 335 Jiwa Dari Jumlah penduduk di Kecamatan Tandun yang berjumlah 25868 jiwa yang bekerja sebaga PNS 322 Jiwa, TNI/POLRI 46 Jiwa, Petani 5994 Jiwa, dan Lainlain 6953 Jiwa, Jadi jumlah penduduk kecamatan tandun yang memiliki pekerjaan berjumlah 335 jiwa. Berdirinya perusahaanperusahaan disuatu daerah tertentu akan berpengaruh secara makro terhadap kondisi perekonomian nasional serta memiliki dampak terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat disekitar perusahaan itu didirikan. Salah satu pengaruh sosial yang ada setelah PT. Nusantara V ini didirikan adalah adanya Kegiatankegiatan sosial yang diadakan, diantaranya dapat dilihat pada table dibawah ini Tabel.4 KegiatanKegiatan Sosial yang di Adakan oleh PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun untuk Masyarakat Tahun 203 NO Nama Kegiatan. Bina Lingkungan Program Kegiatan Target Realisasi.Bantuan pengadaan masker untuk masyarakat akibat kabut asap 2.Bantuan paket sembako untuk warga masyarakat 3.Bantuan kegiatan sunatan missal 4.Bantuan untuk kegiatan Dzikir Akbar 500 Buah 350 Paket 750 Orang 3000 Orang 500 Buah 350 Paket 750 Orang 3000 Orang Tidak Terea lisasi

2. Proyek Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA).Pembangunan kebun kelapa sawit pola KKPA 2.200 Ha 7.200 Ha 500 Ha 3. Petani Plasma 4. Koperasi dan PUKK.Memberikan pembinaan manajemen dan bantuan teknis kepada petani plasma sekitar kebun.pemberian pinjaman modal kerja kepada sektor usaha kecil, mikro dan koperasi 2Kali/Buln 2Kali/Bulan Rp.20.000.000 Sumber : SitusResmi PT. Perkebunan Nusantara Lima (V) Tandun 203 Rp.20.000.00 0 Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa kegiatan Bina Lingkungan, Petani Plasma, Koperasi dan PUKK yang dibuat oleh PT. Perkebunan Nusantara Lima (V) Tandun terealisasi dengan baik. Sedangkan kegiatan koperasi dan PUKK yang ditargetkan 2.200 Ha hanya terealisasi 7.200 Ha, yang tidak terealisasi 500 Ha. Sehubungan dengan uraian diatas, berdirinya PT. Nusantara V Tandun Kabupaten Rokan Hulu sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu, tentu memiliki pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat disekitar lokasi PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun tersebut. PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun merupakan mitra dalam rangka memenuhi kebutuhan keuangan seharihari. Serta dijadikan sebagai tempat untuk transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti penjualan hasil kebun masyarakat khususnya kelapa sawit. Keberadaan PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun yang dibangun juga dekat dengan permukiman penduduk sehingga berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat

yang berada di sekitar PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun tersebut. Hal ini dapat dilihat dari perubahan langsung maupun tidak langsung. Perubahan langsung dilihat dari terjadinya penyerapan tenaga kerja yang dilakukan oleh PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun terhadap masyarakat setempat yang tinggal di Kecamatan Tandun yang bekerja langsung sebagai tenaga kerja di PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun. Sedangkan perubahan tidak langsung timbulnya beberapa usaha seperti usaha rumah makan, warung minuman, rumah sewa/kontrakan, bengkel dan lain sebagainya yang secara tidak langsung menunjang kelancaran aktivitas tenaga industri yang bekerja tersebut. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan keberadaan PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun banyak terjadi kasus aktivitas sosial ekonomi masyarakat yang berhubungan dengan meningkatkan sosial ekonomi masyarakat. Oleh karena itu peneliti tertarik meneliti daerah ini dalam bidang sosial ekonomi dengan judul yaitu Analisis Dampak Keberadaan PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu..2 Perumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diungkapkan pada latar belakang tersebut maka dirumuskan permasalahan utama dalam penelitian ini adalah Bagaimana Dampak keberadaan PKS PT. Perkebunan Nusantara V Lima Tandun terhadap sosial ekonomi masyarakat di kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu..3 Tujuan Penelitian

Maksud dari Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data atau informasi menganalisis dan membahas tentang :. Kondisi sosial ekonomi (pendapatan, pendidikan dan kondisi tempat tinggal) tenaga kerja yang bekerja pada PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun. 2. Kondisi sosial ekonomi (pendapatan, pendidikan dan kondisi tempat tinggal) masyarakat yang melakukan aktivitas dan memiliki usaha di sekitar PKS PT Perkebunan Nusantara V Tandun..4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : a. Sebagai tolak ukur untuk melihat dampak keberadaan perkebunan kelapa sawit terhadap perekonomian masyarakat bagi pihak yang berkepentingan. b. Memberikan sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu dalam proses penentuan program peningkatan ekonomi masyarakat. c. Bagi penulis sebagai wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mnegikuti bangku perkuliahan untuk diterapkan dalam kehidupan nyata. Hasil penelitian ini diharapjan dapat menjadi bahan kepustakaan dan perbandingan bagi penelitipeneliti selanjutnya..5 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematikan penulisan BAB II BAB III BAB IV BAB V : LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi teori yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembahasan, Penelitan terdahulu, Pandangan islam tentang retribusi, Definisi konsep, Konsep Operasional, dan kerangka pemikiran. : METODE PENELITIAN Dalam bab ini meliputi waktu dan lokasi penelitian, Populasi dan Sampel, sumber data dan jenis data, teknik pengumpulan data dan analisis data. : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai gambaran umum obyek penelitian, struktur organisasi, uraian tugas dan aktifitas pada PKS PT. Perkebunan Nusantara V Tandun. : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menjelaskan dan memaparkan tentang hasil penelitian yang penulis lakukan. BAB VI : PENUTUP Dari berbagai pembahasan diatas maka pada bab ini penulis menyajikan kesimpulan data dan saran yang dianggap perlu.