INTERNAL AUDIT. Materi ke-7. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

dokumen-dokumen yang mirip
INTERNAL AUDIT. Materi 5. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

PT INDO KORDSA Tbk. PIAGAM AUDIT INTERNAL

Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Lampiran, Surat Keputusan, No:06/FMI-CS/III/2017 Tentang Penetapan Kepala Unit Audit Internal

PIAGAM INTERNAL AUDIT

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM SATUAN AUDIT INTERNAL

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC TBK. PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL TBK ( Perseroan )

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Internal

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT Gema Grahasarana Tbk Piagam Unit Pengawasan Internal Internal Audit Charter DITETAPKAN OLEH DISETUJUI OLEH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

PIAGAM AUDIT INTERNAL. PT GOLDEN EAGLE ENERGY Tbk. diatur dalam Peraturan Nomor IX-I. 7, Surat Ketua Badan

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

BAB V PENUTUP. organisasi, dan kinerja yang dimiliki oleh auditor internal dilihat dari dua jenis locus

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.04/2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PEDOMAN PENYUSUNAN PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. berarti adanya kebebasan perdagangan dan persaingan dagang di antara negaranegara

internal khususnya di lingkungan pemerintah daerah dan kota Magelang.

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pada seksi 341 menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

tedi last 04/17 Pelaporan Hasil Audit Tindak Lanjut Audit

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa. Keuangan pasal 6 ayat (1) menyebutkan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

BATASAN, STANDAR, DAN KODE ETIK AUDIT INTERNAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 7/BC/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Modul ke: AUDIT INTERNAL. Standar Audit Internal. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Internal Audit Charter

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

Universitas Gadjah Mada PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. kesalahan seperti watch dog yang selama ini ada di benak kita sebelumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Perlunya konsep Audit Internal

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

INTERNAL AUDIT CHARTER

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERN (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT. PEMBANGUNAN JAYA ANCOL, TBK. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan go public harus memberikan informasi berupa laporan keuangan yang sudah diaudit oleh jasa

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

SEttEN IN00NESiA GRO IPIEDOMAN KERJA(CHARTER) KOMITE AUDI丁. PToSEMEN丁 ONASA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

PERATURAN BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada prinsip-prinsip independensi dan profesionalisme. Dalam

Piagam Komite Audit. PT Astra International Tbk

BAB 1 VISI MISI, MOTTO DAN SLOGAN SPI UNDANA

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Semakin berkualitas audit internal maka kualitas informasi dan kinerja

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

Internal Audit Charter

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

Modul ke: INTERNAL AUDIT. Berhubungan Dengan Auditor Eksternal. Yessie, SE, Msi. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI

SATUAN MONITORING EVALUASI INTERNAL (MONEVIN) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PIAGAM AUDIT INTERNAL

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada umumnya memiliki laporan keuangan yang

PIAGAM KOMITE AUDIT. PT Wahana Ottomitra Multiartha, Tbk. DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

KARAKTERISTIK RESPONDEN. Pendidikan Terakhir : D3 S1 S2 S3 Lainnya. Jabatan di KAP : Senior Auditor Manajer Supervisor Partner.

PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR AUDIT INSPEKTORAT KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Agar tetap bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin tinggi para

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

Transkripsi:

INTERNAL AUDIT Materi ke-7 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1

HUBUNGAN AUDIT Bila selama ini pengawas internal yang berpandangan lama memiliki sikap yang formal, menjaga jarak dan cukup menakutkan pihak auditee, dan memandang perannya semata-mata hanya mencari berbagai temuan audit, dan menempatkan diri sebagai pihak yang bertugas untuk menemukan kesalahan, pengawas internal sekarang lebih ditekankan sikap profesional, bersahabat, dan berusaha selalu membantu pihak auditee. Pengawas internal perlu dipandang dirinya sebagai seoarang yang membantu auditee dalam menemukan berbagai cara yang dapat ditempuh auditee agar dapat melakukan pekerjaan lebih baik dan lebih berhasil, bukan untuk menghasilkan berbagai temuan dan pengungkapannya. 2

Ciri khas internal audit Jika akan menemukan pengawas intenal yang baru, kita perlu menemukan paling tidak satu kesamaan antara dirinya dengan pengawas internal lama, yaitu dedikasi yang tinggi kepada keefektifan dan efisiensi. Selain itu juga perlu adanya sifat dasar seperti jujur, benar, akurat, logis, konsisten, ekonomis, yang selalu diwujudkan dalam setiap penugasan dan tindakannya. Konsep Hubungan Dalam setiap penugasan perlu adanya konsep hubungan yang baik dari pihak auditee. Untuk mewujudkannya perlu adanya rasa percaya dari pihak auditee/manajemen, yaitu: 1.Pengakuan terhadap kompetensi pengawas internal 2.Kepercayaan terhadap maksud pengawasan internal 3

Bagaimana kalau ditemukan kesalahan? Pengawas internal adalah seorang profesional yang wajib mematuhi kode etik profesinya. Karena pengawas internal memiliki kewajiban melaporkan temuan, kewajiban etik inilah yang harus diutamakan bila dibandingkan dengan maksud baiknya terhadap auditee. Agar auditee tidak menyalahkan pengawas internal, maka sikap pengawas internal perlu menyadari bahwa auditee tetapbelum sepenuhnya bersalah, sebelum kesalahan tersebut dapat dibuktikan karena sikap ini akan membantu pengembangan lingkungan audit yang kondusif. Untuk menjaga agar lingkungan audit tetap baik, perlu disadari bahwa pengawasan internal adalah suatu konsep mempersatukan pengawas internal, manajer, dan auditee, yang ditandai dengan adanya saling menghargai profesi, kompetensi, maksud serta pihak yang terlibat. 4

DUKUNGAN MANAJEMEN Dari segenapaspek pengawasan internal, tedapat dua aspek yang secara historis selalu menjadi perhatian utama pengawas internal,yaitu dukungan manajemen dan kebebasan audit. Pengawas internal berusaha memperoleh dukungan lebih besar dari pihak manajemen, namaun pada saat bersamaan ia berusaha membebaskan diri dari pengaruh pihak manajemen. Biasanya semakin dekat pengawasan internal pada salah satu tujuan,ia akan semakin jauh dari tujuan yang lain, akan tetapi pengawasan internal tidaklah demikian. Semakin mendapatkan dukungan, maka semakin bebaslah fungsi pemeriksaan, karena semakin mendapat dukungan makan semakin bekembang dalam menjalankan tugasnya. 5

Model dukungan manajemen Model dukungan manajemen pada umumnya adalah sebagai berikut: 1.Secara fungsional, pengawas internal melapor kepada Dirut, dansecara administratif kepada Dewan Komisaris 2.Pada umumnya, aktivitas audit berkaitan dengan masalah pengendalian akuntansi 3.Pembuatan program dan pembentukan staff audit ditinjau secara dekat oleh Dirut 4.Pengawasan internal memeiliki tingkat kebebasan yang tinggi, secara profesional 5.Laporan audit ditinjau secara terinci oleh Dewan Komisaris dan Dirut Dengan model ini Dirut merupakan pendukung fungsi audit yang sangart aktif 6

Perbedaan dukungan manajemen Audit harus membedakan dukungan manajer dalam penugasannya, diantaranya: 1.Sumber Dukungan, ada yang dari internal perusahaan dimana setiap anggota organisasi mendukungnya (primer), dan eksternal perusahaan yang merupakan pengguna utama jasa internal audit (sekunder) 2.Jenis Dukungan, ada yang mendukung keseluruhan (pendukung umum), sebagian (pendukung khusus), mendukung aktifitas tetapi tidak pada manajer (pendukung fungsional) dan mendukung orang-orang yang hanay terlibat (pendukung personal) 3.Tingkat Dukungan, dukungan manajemen dapat berbentuk positif, negatif, dan netral 7

INTERNAL AUDIT Materi ke-8 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 8

PERSOALAN PROFESIONALIME Masalah Penulisan Laporan Tidak banyak seorang internal audit bisa membuat laporannya dengan baik, karena rata-rata akan mengalamikesulitan. Untuk mengatasi hal tersebut biasanya internal auditor akan mengadakan pelatihan untuk menunjang profesionalitas mereka. Internal auditor menyenangi pekerjaannya, namun akan lebih jauh senang apabila tidak perlu berhadapan dengan berbagai masalah penulisan laporan. Pada umumnya para manajer akan memiliki keberatan atas laporan, dan mengharuskan internal audit merefisi laporannya. Inilah yang menjadikan internal auditor enggan dalam menyusun laporan. 9

Profesionalisme dan Penulisan Laporan Banyak pengawas internal tidak memiliki motivasi untuk meningkatkan ketrampilan mereka dalam menuliskan laporan. Mereka beranggapan pemeriksaan lapangan lebih penting dari pada sekedar membuat laporan yang dianggap sebagai pelengkap saja. Padahal, sebenarnya kalau pemeriksaan lapangan tidak didukung dengan laporan yang baik, tidak akan ada gunanya. Sebagus apapun pemeriksaan lapangan, jika laporannya tidak baik akan menimbuklan permasalahan dengan para auditee. Ini merupakan persoalan profesionalitas, dan seorang yang sungguh-sungguh profesional akan selalu berusaha mencapai hasil terbaik dalam segala hal yang ia kerjakan. 10

Empat Hal yang Mendasar dalam Laporan 1.Objektifitas a. Objektif bukan usaha untuk menampakkan diri b. Objektif adalah memberikan uraian tentang dunia auditee c. Objektif adalah bukan usaha untuk menonjolkan diri d. Objektif bukanlah menunjuk pada pribadi tertentu e. Objektif bukanlah maksud untuk menghgerakkan perasaan atau menyinggung orang lain 2.Kewibawaan a. Fakta dan hasil observasi yang kuat b. Kriteria pengevaluasian yang pantas c. Relevansi, Arti penting dan Dampak d. Rekomendasi yang layak 11

3. Keseimbangan a. Perlunya Empati b. Perlunya Penilaian yang seimbang terhadap hasil pekerjaan 4. Penulisan yang Profesional Dalam penulisan yang profesional harus mempertimbangkan berbagai unsur yang ada pada sebuah laporan, yaitu; a. Struktur b. Kejelasan c. Keringkasan d. Nada Laporan e. Pengeditan 12

MAKROSTRUKTUR dan MIKROSTRUKTUR Definisi Laporan Pemeriksaan Kita dapat mendefinisikan laporan pemeriksaan secara sederhana,yaitu sebagai kumpulan sejumlah temuan audit. Definisi ini tampak bersifat terlalu menyederhanakan, namun pada kenyataannya ini merupakan suatu pandangan yang sangat luas bagi setiap penulis laporan pemeriksaan. Dua Aspek dari Struktur Laporan Pemeriksaan Setiap pemeriksaan memiliki Makrostruktur dan Mikrostruktur. Makrostruktur berkaitan dengan cara mengelompokkan dan pembagian segenap temuan dalam laporan. Mikrostruktur berkaitan dengan pengaturan dan penyajian setiap temuan dalam laporan 13

Prinsip-Prinsip Makrostruktur 1.Pengelompokan 2.Perangkaian 3.Kemudahan 4.Kemenarikan 5.Fleksibilitas Proses Pemeriksaan Mikrostruktur 1.Menentukan Tujuan pemeriksaan 2.Mengidentifikasi kriteria pengevaluasian yang pantas 3.Mengumpulkan dan menganalisis fakta 4.Membandingkan antara fakta dan kriteria pengevaluasian 5.Menarik kesimpulan 6.Memberikan rekomendasi 14

Kaitan antara Proses Pemeriksaan dan Penulisan Laporan Kunci mendapatkan kemudahan dalam menuliskan laporan pemeriksaan terletak pada pemahaman akan dua hal; 1.Laporan pemeriksaan pada dasarnya merupakan suatu kumpulan temuan 2.Penulisan tentang temuan pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan ppola logika sama dengan yang diterapkan di dalam proses pemeriksaan. Struktur Temuan Pemeriksaan Setiap temuan pemeriksaan memiliki empat elemen struktural, yaitu; 1.Tujuan 2.Temuan (disajikan fakta-fakta dan evaluasi dengan kriterianya) 3.Kesimpulan 4.Rekomendasi 15