ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP EKSPOR INDONESIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PRODUKSI, HARGA, DAN INVESTASI TERHADAP VOLUME EKSPOR TEMBAGA INDONESIA TAHUN

PENGARUH MODAL KERJA, JUMLAH TUJUAN NEGARA, JUMLAH TENAGA KERJA DAN KURS DOLLAR AMERIKA TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BALI DI PASAR INTERNASIONAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dan membuat generalisasi atas rerata. 73. pengaruh Kurs, Suku Bunga Bank Indonesia (BI Rate), dan Jumlah Uang

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] : ISSN:

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, UTANG LUAR NEGERI DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

PROSPEK EKSPOR MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA KE INDIA TAHUN Oleh: KETUT BUDIAWAN

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH EKSPOR, IMPOR DAN KURS TERHADAP CADANGAN DEVISA NASIONAL PERIODE

PENGARUH SUKU BUNGA KREDIT DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT PERBANKAN BANK UMUM PEMERINTAH DI INDONESIA

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI EKSPOR KERAJINAN KERANG DI PROVINSI BALI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, INFLASI DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT TERHADAP NILAI EKSPOR KERAJINAN BAMBU PROVINSI BALI

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP HARGA SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JUMLAH PRODUKSI KARET, HARGA, DAN INVESTASI TERHADAP VOLUME EKSPOR KARET INDONESIA I Wayan Budi Wirawan I Gusti Bagus Indrajaya

PERNYATAAN ORISINALITAS...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

Kata kunci : Kunjungan Wisatawan,Inflasi,dan Kurs Dollar Amerika Serikat, dan Ekspor Anyaman Provinsi Bali.

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, KOMPOSISI PENDANAAN, UMUR OPERASIONAL, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI IMPOR KENDARAAN BERMOTOR INDONESIA DARI JEPANG PERIODE

PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA, PENDAPATAN PERKAPITA, DAN CADANGAN DEVISA TERHADAP NILAI IMPOR KENDARAAN BERMOTOR DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, INFLASI, SUKU BUNGA, DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SURAKARTA TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. kesimpulan. Dalam pengambilan data yang menjadi populasi untuk penelitin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. negara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor. Tambunan

BAB IV METODE PENELITIAN

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CADANGAN DEVISA INDONESIA ( )

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, jenis disain penelitian yang adalah kausalitas. Kausalitas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN oleh PT. Danareksa Investment Management yang pada saat itu mengeluarkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. independent yaitu dana pihak ketiga, tingkat suku bunga SBI, tingkat Non

KAJIAN TEORI 1. NilaiTukar Rupiah

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 4 Desember 2013 PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN RIAU. Nursiah Chalid

ANALISIS PENGARUH INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA, SUKU BUNGA KREDIT DAN UTANG LUAR NEGERI TERHADAP CADANGAN DEVISA INDONESIA TAHUN

PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA. Nursiah Chalid

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. waktu (time series) triwulanan periode tahun Data yang. data adalah 36 dan dianggap sudah resprentatif.

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT KONSUMTIF PADA BANK UMUM DI BALI TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. periode amatan antara tahun Alasan pemilihan pemilihan tahun yang

: Hendriyansyah NPM : Pembimbing : Dr, Waseso Segoro, IR. MM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk pengumpulan data dan informasi bulan Januari 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

Herdiansyah Eka Putra B

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2013 sampai Maret 2014

PENGARUH MODAL, TENAGA KERJA DAN TEKNOLOGI TERHADAP PRODUKSI INDUSTRI KERAJINAN UKIRAN KAYU DI KECAMATAN UBUD. Ni Putu Sri Yuniartini

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA SBI, DAN NILAI TUKAR RP/USD TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau,

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Analisis Faktor Ekonomi yang Mempengaruhi Volume Ekspor _(Ignatia M.H & Yunita D.S.) 80

BAB 1 PENDAHULUAN. ekspor dan impor ke atas pengeluaran agregat (Sadono, 2015). Menurut I Gede

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH INVESTASI DAN KONSUMSI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI SUMATERA SELATAN PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI IMPOR PESAWAT BOEING AMERIKA SERIKAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

PENGARUH ANTARA TINGKAT SUKU BUNGA, TINGKAT INFLASI, DAN JUMLAH BARANG IMPOR DENGAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA

Transkripsi:

E-Jurnal EP Unud, 4 [5] :525-545 ISSN: 2303-0178 ANALISIS PENGARUH INVESTASI, INFLASI, KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT DAN SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP EKSPOR INDONESIA TAHUN 1992-2012 I Gede Yoga Mahendra I Wayan Wita Kesumajaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana e-mail: ymahendr4@ymail.com / telp: +62 85 7920 64981 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ABSTRAK Negara yang memasok komoditas tertentu dengan negara lain yang mem.butuhkan cen.derung akan melakukan kegiatan ekspor. Ekspor dapat memberikan banyak manfaat dan meru.pakan su.mber pen.ting bagi neg.ara-neg.ara yan.g sed.ang ber.kembang seper.ti Indonesia untuk melakukan pembangunan. Ekspor merupakan sumber pemasukan bagi Indonesia untuk menambah devisa negara. Penelitian ini bertujuan u.ntuk meng.etahui peng.aruh investasi, inflasi, kurs dol.lar Amer.ika Ser.ikat d.an suku bunga kredit s.ecara serempak maupun par.sial ter.hadap e.kspor Indonesia tahun 1992-2012. Ser.ta un.tuk mengetahui var.iabel bebas yang ber.pengaruh dom.inan ter.hadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasi.l anal.isis data menun.jukkan bah.wa secar.a serempak investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpengaruh terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Secara parsial, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpen.garuh sig.nifikan ter.hadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012, sedan.gkan nvestasi dan inflasi t.idak berpen.garuh sig.nifikan ter.hadap e.kspor Indones..ia tahu.n 1992-2012. Selanjutnya, variabel kurs dollar Amerika Serikat merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Kata kunci: ekspor, investasi, inflasi, kurs, suku bunga ABSTRACT Export usually conduct by country who needs certain goods from another country. It gives lot of benefits and is an important income sources for developing countries such as Indonesia to support its development. Export can increase Indonesia s income significantly. And thus, this research meant to know the simultaneous or partial effect of investment, inflation, US Dollar exchange rate and lending rate toward Indonesian export in 1992-2012. Another reason would be finding free variable that dominantly affected Indonesian export at that time. Therefore, the data analysis chose was multiple linear regression. From the research, writer found out that investment, inflasion, US Dollar exchange rate and lending rate had simultaneously influencing Indonesian export in 1992-2012. Meanwhile in partial way, US Dollar exchange rate and lending rate considerably influenced Indonesian export saved for the invenstment and inflasion. Henceforth, variable of US Dollar exchange rate showed dominant role toward Indonesian export in that years. Key words: export, investment, inflation, exchange rate, interest rate

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dimana negara Indonesia banyak melakukan pembangunan disegala bidang un.tuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai pembangunan tersebut dibutuhkan pendanaan yang cukup besar. Adanya potensi sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia dapat menghasilkan keuntungan yang berlimpah serta dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perdagangan internasional. Perdagangan internasional merupakan perdagangan antara atau lintas negara yang mencakup kegiatan ekspor dan impor (Tambunan, 2001:1). Perdagangan internasional dibagi menjadi dua kategori, yaitu perdagangan barang dan perdagangan jasa. Kegiatan perdagangan internasional dilakukan bertujuan untuk meningkatkan standar hidup negara tersebut (Schumacher, 2013). Terbukanya perdagangan internasional akan menguntungkan negara yang bersangkutan secara keseluruhan karena keuntungan yang didapat melebihi kerugiannya (Mankiw, 2006:221). Manfaat perdagangan Internasional yang dilihat dari segi ekspor dapat berupa kenaikan pendapatan, kenaikan devisa dan memperluas kesempatan kerja. Anne Krueger (dalam Nanga 2005:300) memaparkan bahwa kenaikan 0,1 persen didalam laju pertumbuhan pendapatan ekspor mampu meningkatkan laju pertumbuhan Gross National Product (GNP) kira-kira sebesar 0,11 persen. Ekspor adalah barang dan jasa yang diproduksi didalam negara, kemudian akan dijual keluar negeri (Mankiw, 2006:240). Kegiatan ekspor dalam jangka panjang dapat memberikan pemasukan devisa bagi negara bersangkutan yang nantinya dipergunakan untuk meningkatkan peertumbuhan ekonomi negara, 526

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 membiayai kebutuhan impor maupun pembangunan dalam negeri. Teori ini didukung oleh penelitan Kusuma dan Kembar (2012) yang menyimpulkan bahwa ekspor berpengaruh positif dan signifikan terhadap cadangan devisa nasional. Oleh karena itu ekspor menjadi salah satu tolak ukur penting untuk mengetahui seberapa besar pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Anthony dan Ricard (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan ekspor suatu negara dapat menyediakan stimulus untuk pembangunan berkelanjutan dan mer.upakan sumber penting bagi negaranegara yang seda.ng berke.mbang se.perti Indones.ia. Situasi ekspor Indonesia tidak terlepas dari situasi perekonomian internasional. Tahun 1983 Indonesia sudah melakukan penggalakan terhadap ekspor. Sejak itu, ekspor menjadi perhatian pemerintah dalam memacu pertumbuhan ekonomi negara seiring dengan berubahnya strategi industrialisasi, dari penekanan pada industri substitusi impor ke industri promosi ekspor (Fahri, 2012). Persaingan yang sangat ketat antar berbagai produk, dengan faktor penentu daya saing yaitu harga, kualitas atau mutu barang menjadi hal yang perlu diperhatikan. Secara kumulatif, nilai total ekspor Indonesia dari tahun 1992-2012 mencapai angka 1.770.574,3 juta US $ dan cenderung meningkat dengan persentase perkembangan rata-rata total ekspor sekitar 8,66 persen setiap tahun. Tahun 2010 pencapaian total ekspor Indonesia mencapai nilai 157.779,1 juta US $ dengan peningkatan perkembangan ekspor tertinggi yaitu sebesar 35,42 persen dari tahun sebelumnya dan penurunan perkembangan total ekspor tertinggi terjadi pada tahun 2009 sebesar -14,97 persen dari tahun sebelumnya dengan nilai 116.510,0 juta US $. Tahun 2011 pencapaian total ekspor Indonesia mencapai 527

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] nilai tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya selama periode 1992-2012 yang menyentuh angka 203.496,6 juta US $ dan ekspor yang paling rendah terjadi pada tahun 1992 yaitu sebesar 33.967,0 juta US $. Keadaan ekspor di Indonesia yang berfluktuasi pada tahun 1992-2012 menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, terutama keadaan menurunnya ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan mengapa pada tahun-tahun tertentu ekspor Indonesia mengalami penurunan?, sedangkan yang menjadi tujuan dan harapan di setiap negara termasuk Indonesia adalah ekspor mengalami peningkatan setiap tahunnya. Apalagi dalam menghadapi era perdagangan bebas dikawasan Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain. M.aka pe.rlu diket.ahui fak.tor-fak.tor a.pa saja y.ang mempe.ngaruhi peningkatan dan penurunan nilai ekspor Indonesia. Oleh karenanya sangat penting melakukan penelitian tentang ekspor Indonesia dari tahun 1992-2012. Fluktuasinya ekspor diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal maupun eksternal. Seperti faktor ekonomi antara lain inflasi, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar, pendapatan nasional dan posisi neraca pembayaran internasional sedangkan faktor non ekonomi antara lain ketahanan nasional, politik, sosial budaya dan keamanan (Atmadja, 2002). Selanjutnya Menurut Mankiw (2006:231) faktor-faktor ekonomi yang berpengaruh terhadap ekspor adalah selera konsumen, harga, nilai tukar (kurs), pendapatan konsumen dan kebijakan pemerintah terhadap perdagangan internasional. Selain itu investasi 528

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 juga di duga menjadi pengaruh terjadinya fluktuasi pada ekspor. Investasi adalah modal yang diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) yang digunakan untuk membeli barang-barang modal dan peralatan pr.oduksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa yang lebih efektif dan efisien di masa mendatang (Sukirno, 2000:366). Investasi akan mempengaruhi penawaran modal karena secara tidak langsung akan meningkatkan industrialisasi. Akibatnya jumlah barang yang diproduksi akan meningkat sehingga jumlah barang ekspor dan nilai ekspor juga akan meningkat (Hidayat, dkk. 2011). Melalui teori tersebut, dapat diketahui dengan meningkatnya investasi dan bertambahnya kemampuan produksi suatu negara maka akan meningkatkan ekspor barang dan jasa. Teori diatas menyebutkan inflasi juga dapat mempengaruhi ekspor. Inflasi merupakan peristiwa moneter yang sering dijumpai dalam perekonomian disuatu negara. Muritala (2011) menyatakan Inflasi adalah sebuah situasi dimana nilai uang terus mengalami depresiasi atau penurunan dari segi nilai, hal tersebut menandakan adanya kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa yang tersedia. Meningkatnya harga barang baku menyebabkan para produsen akan mengalami penurunan kuantitas produksi dan pada akhirnya akan mempengaruhi nilai ekspor (Raharja dan Manurung, 2004:319). Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Inneke (2014) yang menyimpulkan bahwa inf.lasi berpe.ngaruh ne.gatif dan sig.nifikan terh.adap eks.por ker.ajinan di provinsi Bali. Teori diatas juga menyebutkan kurs dapat mempengaruhi ekspor. 529

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] Adanya angka perbandingan dari nilai suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut kurs valuta asing atau kurs (Salvatore, 2008:67). Valuta asing yang digu.nakan dalam pene.litian ini ad.alah kurs dollar Amer.ika Ser.ikat dengan perbandingkan kurs tengah dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Ekspor sangat tergantung pada kurs valuta asing dan harga dalam negeri. Secara teori apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor dan sebaliknya apabila kurs valuta asing mengalami depresiasi terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat menurunkan ekspor (Soundres dan Liliana, 2002). Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian Ketut Budiawan (2.009) ya.ng menyatakan kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke India. Penelitian Wirahasta (2011) juga menghasilkan kesimpulan yang sama ba.hwa, kur.s do.llar Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kerajinan provinsi Bali. Selanjutnya penelitian Sri Martha (2014) juga menyimpulkan bahwa, kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif terhadap volume e.kspor kayu manis. Teori diatas juga menyebutkan tingkat suku bunga dapat mempengaruhi ekspor. Suku bunga kredit merupakan sejumlah ganti rugi atau balas jasa atas penggunaan uang oleh nasabah (Susiani, 2010). Mankiw (2000:316) menyatakan, terjadinya penurunan tingkat suku bunga kredit mengakibatkan masyarakat akan meminjam kredit lebih besar dari bank yang kemudian digunakan untuk berinvestasi sehingga produksi akan meningkat dan ekspor pun akan meningkat. Selanjutnya Edward (2001) mengatakan besar kecilnya modal kerja yang ingin 530

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 didapat oleh eksportir tergantung dari tingkat suku bu.nga kred.it, ting.kat suku bunga kredit yang tinggi menyebabkan pengusaha akan mengurangi jumlah pinjaman, sehi.ngga ju.mlah produksi akan turun selanjutnya akan mempengaruhi nilai ekspor. Pernyataan tersebut searah dengan hasil penelitian Kayika Putri (2011) yang menyimpulkan bahwa, tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kopi provinsi Bali. Selanjutnya penelitian Wirahasta (2011) Tingkat suku bunga kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kerajinan provinsi Bali. Semua teori-teori diatas didukung oleh hasil penelitian dari beberapa peneliti seperti penelitian yang dilakukan Inneke Sonia (2014) yang menyimpulkan bahwa, kunjungan wisatawan, investasi, inflasi dan kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh signifikan terhadap ekspor kerajinan di Provinsi Bali. Penelitian yang serupa juga dilakukan oleh Pramono Hariadi (2008) yang menyatakan bahwa kurs, Produk Domestik Bruto dan investasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia periode 1990-2004. Amelia dan Meydianawati (2013) menyimpulkan kurs dollar Amerika Serikat, PMA, suku bunga kredit dan IHPB secara silmultan berpengaruh terhadap ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat periode 1991-2011. Penelitian Rindra (2006) menyatakan secara serempak suku bunga kredit, kurs dollar Amerika Serikat dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor kerajinan anyaman provinsi Bali periode 1992-2005. Selanjutnya penelitian Sugiarsana dan Indrajaya (2012) menunjukkan bahwa jumlah produksi, harga dan investasi secara serempak 531

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor tembaga Indonesia tahun 1995-2010. Berdasarkan latar belakang, masalah, teori dan beberapa penelitian sebelumnya yang sudah dipaparkan diatas, maka penelitian ini akan mengambil salah satu variabel bebas dari penelitian-penelitian sebelumnya yang di duga berpengaruh terhadap ekspor Indonesia yaitu investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit. Penelitian ini menggunakan Ekspor di Indonesia tahun 1992-2012 sebagai variabel terikat. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk meningkatkan ekspor di Indonesia. Tujuan Penelitian 1) Un.tuk menge.tahui pengar.uh investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit secara serempak terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. 2) Untuk mengetahui pengaruh investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit secara parsial ter.hadap e.kspor Indone.sia tahun 1992-2012. 3) Untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 532

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 Sumber Data 1) Data sekunder merupakan data dalam bentuk laporan tahunan yang telah disusun dan telah dite.rbitkan o.leh pi.hak te.rkait dan dapat digunakan oleh instansi yang bukan pengolahnya. Data ini diperoleh dari penelitian, jurnal, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Indonesia dan situs resmi lainnya. 2) Data Primer merupakan data yang hanya bisa didapatkan da.ri sumber per.tama. Data ini diperoleh dengan wawancara secara mendalam. Metode Pengumpulan Data Me.tode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi non prilaku yang diambil dari dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, mencatat dokumen dan cat.atan te.rtulis (Sugiyono, 2002:139). Teknik Analisis Data Menggunakan teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis data dengan mengadakan perhitungan perhitungan yang relev.an terhadap masalah yang dianalisis dengan menggunakan alat bantu SPSS 13.0 untuk dapat mempercepat proses analisis. Berikut ini adalah teknik analisis datanya: 1) Analisis Regresi Linier Berganda Merupakan suatu analisis untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi linear berganda ya.ng digunakan yaitu dengan menggunakan model regresi semilog, sebagai berikut (Gujarati dan Porter, 2010:210): LnY = β 0 + β 1 LnX 1 + β 2 X 2 + β 3 LnX 3 + β 4 X 4 + µ (1) 533

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] Keterangan: LnY = Log natural ekspor Indonesia Β 0 = Intercept β 1 β 2 β 3 β 4 = Koefisien regresi LnX 1 = Log natural investasi X 2 = Inflasi LnX 3 = Log natural Kurs dollar Amerika Serikat X 4 = Suku bunga kredit µ = Faktor gangguan stokastik 2) Uji F Uji F ini digunak.an un.tuk menge.tahui signifikansi variabel variabel bebas terhadap variabel te.rikat secara bersama sama atau serempak. 3) Uji t Uji t ini digunakan un.tuk melakukan pengujian seca.ra parsial an.tara masing-masing variabel be.bas terhada.p var.iabel ter.ikat. 4) Variabel yang Berpengaruh Dominan Variabel bebas yang mempunyai pengaruh dominan terhadap variabel terikat dapat dilihat melalui nilai absolut standardized coefficients beta yang paling tinggi. 5) Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini digunakan agar hasil prediksi tidak bias atau valid dan memenuhi persyaratan BLUE (Best, Linear, Unbiased Estimator), yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, u.ji autokorelasi dan uji heteros.kedas.tisitas (Suyana, 2012:99). 534

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELI.TIAN 1) Analisis Regresi Linier Berganda Setelah dilakukan analisis data maka diperoleh hasil sebagai berikut: LnY = 4,182 + 0,312 LnX 1 0,002 X 2 + 0,625 LnX 3 0,094 X 4 Se = (2,353) (0,156) (0,005) (0,113) (0,030) t = (1,777) (1,996) (-0,437) (5,542) (-3,102) Sig = (0,095) (0,063) (0,668) (0,000) (0,007) R 2 = 0,783 F = 14,421 Sig = 0,000 2) Uji F Oleh karena nilai F hitung (14,421) > F tabel (3,01), maka H o ditolak. Ini berarti bahwa investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit secara serempak berpengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Artinya, investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit berpengaruh terhadap ekspor Indonesia. Ni.lai R 2 sebesar 0,783 menu.njukkan ba.hwa 78,3 persen varias.i var.iabel ekspor Indonesia dipengaruhi secara bersamasama oleh variasi var.iabel investasi, inflasi, kurs dollar Amerika Serikat dan suku bunga kredit sedangkan sisanya sebesar 21,7 persen dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. 3) Uji t! Pen.garuh Inves.tasi (LnX 1 ) te.rhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-2012. Berdasarkan hasil olah data t hitung (1,996) t tabel (2,120), maka Ho diterima. Ini berarti investasi tidak berpengaruh positif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kenaikan pada inves.tasi dapat juga menyebab.kan ekspor naik (Sukirno, 2000:105). Investasi tidak berpengaruh terhadap ekspor di Indonesia pada tingkat 535

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] signifikansi 5 persen diduga karena adanya ketidakstabilan ekonomi dan non ekonomi negara, serta kurangnya keamanan yang menjamin investasi yang dilakukan di Indonesia sehingga menyebabkan para investor ragu dan lebih ber.hati-hati untuk memberikan dananya untuk diinvestasikan. Hasil penelitian ini juga searah dengan hasil penelitian Ignatia (2009) yang menyatakan bahwa investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap volume ekspor di Indonesia. Nilai β 1 sebesar 0,312 yang artinya, jika invetasi mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012 diharapkan meningkat sebesar 0,312 persen. Hal ini menunjukkan bahwa investasi mempunyai hubungan yang positif terhadap ekspor Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti.! Pengaruh Inflasi (X 2 ) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-2012. Berdasarkan hasil olah data t hitung (-0,437) -t tabel (-2,120), maka Ho diterima. Ini berarti inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa inflasi dapat menyebabkan menurunnya ekspor (Triyono, 2008). Inflasi tidak berpengaruh terhadap ekspor di Indonesia pada tingkat signifikansi 5 persen diduga karena tingkat inflasi pada tahun 1992-2012 masih berada dibawah 20 persen atau rata-rata 11,06 persen dengan perkembangan -0,3 persen setiap tahunnya. Inflasi ini di kategorikan jenis inflasi sedang (moderate inflation), yaitu inflasi di bawah dua digit seperti di bawah 20 persen per tahun, yang tidak terlalu menimbulkan distorsi pada harga relative (Nanga, 2005:247). Hal ini menyebabkan inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap ekspor Indonesia 536

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 tahun 1992-2012. Has.il pe.nelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Abu Bakar (2014) y.ang meny.atakan inflasi secar.a pa.rsial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai ekspor. Nilai β 2 sebesar -0,002 yang artinya, jika inflasi mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012 akan turun sebesar 0,002 persen. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi mempunyai hubungan yang negatif terhadap ekspor Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti.! Pengaruh Kurs Dollar Amerika Serikat (LnX 3 ) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-2012. Berdasarkan hasil olah data t hitung (5,542) > t tabel (2,120), maka Ho ditolak. Ini berarti kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif signifikan terhadap ekspor Indonesia tah.un 1992-2012. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa apabila kurs valuta asing mengalami kenaikan terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat meningkatkan ekspor dan sebaliknya apabila kurs valuta asing mengalami depresiasi terhadap mata uang dalam negeri, maka hal ini dapat menurunkan ekspor (Soundres dan Liliana, 2002). Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan Wirahasta (2.011) yang menyimpulkan bahwa, kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kerajinan provinsi Bali. Nilai β 3 sebe.sar 0,625 yang artinya, jika kurs dollar Amerika Serikat mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012 diharapkan meningkat sebesar 0,625 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kurs 537

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] dollar Amerika Serikat mempunyai hubungan yang positif terhadap ekspor Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti.! Pengaruh Suku Bunga Kredit (X 4 ) terhadap Ekspor Indonesia Tahun 1992-2012. Berdasarkan hasil olah data t hitung (-3,102) < -t tabel (-2,120), maka Ho ditolak. Ini berarti suku bunga kredit secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Hasil penel.itian ini s.esuai dengan teo.ri yang men.gatakan besar kecilnya modal kerja yang ingin didapat oleh eksportir tergantung dari tingkat suku bu.nga k.redit, ting.kat s.uku bunga k.redit yang tinggi menyebabkan pengusaha akan mengurangi jumlah pinjaman, seh.ingga ju.mlah produksi akan turun selanjutnya akan mempengaruhi nilai ekspor (Edward, 2001). Hasil penelitian ini juga searah dengan penelitian yang dilakukan oleh Kayika Putri (2011) y.ang menyimpulkan ba.hwa, tingkat suku bunga kredit berpe.ngaruh negatif dan signifikan terhadap ekspor kopi provinsi Bali. Nilai β 4 sebesar -0,094 yang artinya, jika suku bunga kredit mengalami kenaikkan sebesar 1 persen dengan asumsi variabel lain dianggap konstan, maka ekspor Indonesia tahun 1992-2012 akan turun sebesar 0,094 pe.rsen. Hal ini menun.jukkan ba.hwa s.uku bunga k.redit mempunyai hubungan yang negatif terhadap ekspor Indonesia, dimana pernyataan ini sesuai dengan hipotesis peneliti. 4) Variabel yang Berpengaruh Dominan Berdasarkan hasil olahan data, variabel kurs dollar Amerika Serikat memiliki nilai standardized coefficients beta terbesar yaitu 0,745. Maka dapat 538

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 disimpulkan variabel kurs dollar Amerika Serikat berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. 5) Uji Asumsi Klasik! Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang dibuat berd.istribusi nor.mal atau tidak. Metode yang dipakai adalah dengan probability plot dan Komogorov-Smirnov. Data dianggap berdistribusi normal apabila titik menyebar mendekati garis diagonal. Hasil probability plot menunjukan bahwa titik menyebar mendekati garis lurus, hal ini menyimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal. Kriteria yang digunakan dalam Kolgomorov-Smirnov adalah dengan membandingkan nilai probability sig. (2 tailed) terhadap alpha, d.imana data dikatakan berdistribusi normal apabila s.ig. (2 tailed) > a.lpha. Hasil pengujian statistik nonparametrik menunjukan bahwa nilai sig. (2-tailed) yang lebih besar dari level of signifikan yang dip.akai yaitu 0.,923 > 0.,05. Maka dapat disimpulkan model berdistribusi nor.mal dan lay.ak digunakan un.tuk analisis lebih lanjut.! Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui adakah hubungan linear yang sempurna diantara se.mua var.iabel penjelas dal.am sebuah model re.gresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel bebas. Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai dari VIF dan TOL, apabila VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL yang semakin dekat dengan nilai 1, maka dapat disimpulkan t.idak te.rjadi mult.ikoline.aritas. 539

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] Berdasarkan T.abel 1. dap.at dilihat ba.hwa koefisien VIF t.idak lebih dari 10 dan nilai TOL yang mendekati nilai 1. Hal ini berarti tidak terdapat gejala multikolinearitas, sehingga model tersebut layak digu.nakan untuk memp.rediksi.! Uji Autokorelasi Tabel 1. Nilai Koefisien Tolerance Value (TOL) dan Variance Inflating Factor (VIF) Model Investasi (LnX 1 ) Inflasi (X 2 ) Kurs (LnX 3 ) Suku Bunga (X 4 ) Sumber : Hasil penelitian 2015 Collinearity Statistics Tolerance VIF 0,771 1,297 0,608 1,644 0,751 1,331 0,596 1,678 Akibat dari au.tokore.lasi adalah par.ameter yang di estimasi men.jadi b.ias dan var.iannya tidak mi.nimum, sehingga tidak ef.isien. Cara untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat diguna.kan uji Durbin Watson. Oleh karena nilai d hitung atau Durbin Watson = 0,975 dan tingkat signifikansi = 5% dengan n = 21 ; k = 4 sehingga didapat d L = 0,927 ; d U = 1,812, maka nilai d hitung jatuh pada daerah keragu-raguan atau d L d d U (0,927 0,975 1,812). Disimpulkan bahwa pengujian masih belum menyakinkan, sehingga perlu dilakukan pengujian autokorelasi dengan runs test. Kriteria pengujiannya apabila ni.lai asy.mp. s.ig. (2- tailed) lebih besar dari alp.ha, maka model u.ji terbeb.as dari autok.orelasi. Berdasarkan hasil olahan data, didapat nilai asymp. sig. (2-tailed) yang leb.ih bes.ar dar.i alpha yai.tu 0,375 > α = 0,05, ma.ka dapat disimpulkan model uji yang dipakai terbebas dari autokorelasi, sehingga model yang dibuat layak dipakai untuk memprediksi. 540

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015! Uji Heteroskedastisitas U.ji heteros.kedast.isitas bert.ujuan untuk menguj.i apakah da.lam model regresi terjadi ketidaksamaan var.ians dar.i satu pengamatan ke pen.gamatan yang lain, dengan cara uji korelasi Spearman Rho yang dilakukan dengan mengkorelasikan nilai absolut residual ( û ) dengan masing-masing variabel independent. Apabila masing-masing variabel idependent nilai sig. (2-tailed) > α = 0,05,.maka dapat disimpulkan.tidak.ada gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil olahan data pada Tabel 2. dapat dilihat semua variabel idependent tidak memp.unyai pengaruh yang sign.ifikan terh.adap nilai absolut res.idual pada α = 0,05. Hal ini berarti pada model yang di.buat tidak ada gejala heterokedastisitas, sehi.ngga layak digun.akan untuk memp.rediksi. Tabel 2. Uji Spearman Rho Model Investasi (LnX 1 ) Inflasi (X 2 ) Kurs (LnX 3 ) Suku Bunga (X 4 ) Sumber : Hasil penelitian 2015 Sig. 0,775 0,180 0,454 0,876 SIMPULAN Berdasarkan hasil dari pembahasan, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1) Investasi, inflasi, ku.rs dol.lar Ame.rika Serikat dan suku bunga kredit sec.ara sere.mpak berpe.ngaruh signif.ikan te.rhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. 541

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] 2) Kurs dollar Ame.rika Se.rikat berpe.ngaruh pos.itif signif.ikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012, sedangkan inve.stasi tidak berpe.ngaruh positif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. 3) Suku bunga kredit berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2.012. Inflasi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. 4) Variabel kurs dollar Amerika Serikat merupakan variabel yang SARAN berpengaruh dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012. Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut: Pemerintah beserta Bank Indonesia sebagai otoritas moneter supaya tetap menjaga tingkat suku bunga kredit agar selalu rendah dan juga menjaga kestabilan kurs dollar Amerika Serikat, karena kudua variabel tersebut sangat berpengaruh terhadap ekspor Indonesia. Selain itu kurs dollar Amerika Serikat mempunyai pengaruh yang dominan terhadap ekspor Indonesia tahun 1992-2012 dan sangat mudah mengalami fluktuasi akibat goncangan ekonomi. Adanya kebijakan dari permerintah dan Bank Indonesia dalam menekan tingkat suku bunga kredit serta menstabilkan kurs dollar Amerika Serikat diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia dari tahun ke tahun, sehingga pendapatan nasional bertambah melalui devisa yang diperoleh dari kegiatan ekspor tersebut. REFRENSI Abu Bakar. 2014. Pengaruh Cost of Hedging dan Inflasi Terhadap Nilai Ekspor p.ada Perus.ahaan yang Terdaftar di Bur.sa Efek Indonesia. Sk.ripsi Sarjana 542

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 Jur.usan Manajemen Fakul.tas E.konomi dan Bisnis Univer.sitas Hasanuddin, Makassar. Amelia Sri Pramana, Komang dan Meydianawathi. Luh Gede. 2.013. Var.iabel- Variabel yang Mempengaruhi Ekspor Nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universita Udayana, 6(2), pp: 98-105. Anthony, Peter and Ricard. 2012. The Impact of Macroeconomic Variable On Non-.Oil Export Performance in Nigeria 198.6-2010. Journal of Economics an.d Sustai.nable Deve.lopment, 3(5), pp: 27-.41. Atmaja, Surja Adwin. 2002. Analisa Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Setelah Diterapkannya Kebijakan Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas di Indonesia. Jurnal Ekonomi Akuntansi dan Keuangan, 4(1), pp: 69-78. Budiawan, Ketut. 2009. Prospek Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke India. Skripsi Sarjana Jur.usan Il.mu Ek.onomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Edward. 2001. The Deter.minants of Bank In.terest Rate. Jour.nal o.f Internasional Money an.d Finance, Volume 5. Fahri, Muhammad. 2012. Perkembangan Ekspor Impor di Indonesia. http://pratamafahri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-ekspor-impordi-indonesia.html. Diunduh 07,02,2015. Gujarati, Damodar N. dan Porter, Down C (Penerjemah Eugenia Mardanugraha, Siti Wardhani dan Carlos Mangunsong). 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika. Buku ke 1 Edisi ke 5. Jakarta: Salemba Empat. Hidayat, Muhammad, Lapeti Sari & Nobel Aqualdo. 2.011. Anal.isis Fak.tor-Fak.tor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, 4(2), pp: 48-63. Ignatia, Martha Herdrati dan Yunita, Dwi S. 2009. Anal.isis Fak.tor E.konomi Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Pada Saat Krisis di Indonesia. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 9(2), pp: 80-90. Inneke Sonia, Ni Putu. 2014. Analisis Bebrapa Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Kerajinan di Provinsi Bali Tahun 1990-2013 dan Peramalan Dua Tahun Kedepan. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. 543

Analisis Pengaruh Investasi, Inf [I Gede Yoga Mahendra, I Wayan Wita Kesumajaya] Kayika Putri, I.A.A. 2011. Anal.isis Day.a Saing dan Fak.tor-Fak.tor yang Mempengaruhi Serta Prospek Ekspor Kopi Provinsi Bali. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Kusuma Juniantara, I Putu dan Kembar Sri Budhi, Made. 2012. Pengaruh Ekspor, Impor dan Kurs terhadap Cadangan Devisa Nasional Periode 1999-2010. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 3(1), pp: 32-38. Mankiw, N. Gregory. 2000. Teori Makro Ekonomi. Edisi ke 4. Jakarta: Erlangga. ------. 2006. Principles Of Economics. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Selemba Empat. Muritala, Taiwo. 2011. Investment, Inflation and Economics Growth: Empirical Evidence from Nigeria. Research Journal of Finance and Accounting, 2(5), pp: 68-77. Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. ------. 2005. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Ed.isi ke 2. Jakar.ta: P.T. Raja Graf.indo Per.sada. Nopirin. 2.009. Ek.onomi Internasional. Ed.isi ke 3. Yogyakarta: BPFE-UGM Pramono Hariadi. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Ekspor Nonmigas Indonesia. Jurnal Ventura, 11(3). Raharja dan Manurung. 2004. Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rindra, I Nyoman. 2006. Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, Kurs Dollar Amerika Serikat, Inflasi terhadap Volume Ekspor Kerajinan Anyaman Provinsi Bali Periode 1992-2005. www ejournal.unud ac id. Salvatore, Dominick. 2008. Ekonomi Internasional. Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga. Schumacher, Reinhard. 2013. Deconstructing The Theory of Comparative Advantage. Wor.ld Economics Re.view, 2, pp: 83-105. Sounders, Anthony and Liliana Schumacher. 2002. Analysis of the Dollar Exchange Rate. Journal of Development Economic. Volume 5. 544

E-JURNAL EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS UDAYANA Vol. 4, No. 5, Mei 2015 Sri Martha Ayuningsih, Ni Luh. 2014. Pengaruh kurs, Jumlah Produksi dan Luas Lahan terhadap Volume Ekspor Kayu Manis Indonesia Periode 1992-2011 serta Daya Saing. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Sri Susiani, Ni Ketut. 2010. Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga Kredit dan Kurs Dollar Terhadap Ekspor Kerajinan Provinsi Bali. Skripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar. Sugiarsana, Made dan Indrajaya, I.G.B. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Harga dan Investasi terhadap Volume Ekspor Tembaga Indonesia Tahun 1995-2010. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 3(1), pp: 10-19. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta. Sukirno, Sadono. 2000. Makro Ekonomi Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Suyana Utama, Made. 2012. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Edisi Ke 6. Fakultas Ekonomi Univers.itas Udayana. Denpasar. Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran. Edisi 1. Jakar.ta: LP-FEUL. Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jur.nal Pembangunan Ek.onomi, 9(2), pp: 156-157. Wirahasta Utama, Made Gede. 2011. Analisis Daya Saing, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Prospek Ekspor Keraji.nan Provinsi Bali. Sk.ripsi Sarjana Jurusan Ekonomi Pe.mbangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univers.itas Udaya.na, Denpasar.. 545