Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Yayuk Jatining Rahayu 4

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Bambang Supriyanto 36

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 03

PENGGUNAAN MEDIA KOKAMI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Rinendah Sihwinedar 16

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENGGUNAAN METODE DELICAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI TENTANG ASMAUL HUSNAH PADA SISWA KELAS II SDN MANGGISAN 01 JEMBER.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Lulus Yuliastuti 23. Kata Kunci: Hasil Belajar, pembelajaran PKn, Inkuiri. Guru Kelas IV SDN Sidomekar 08 Semboro, Jember

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Setyagung Budi Cahyono 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas III SDN Inpres Tunggaling

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penerapan Experiential Learning

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI INKUIRI ILMIAH SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 04 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas III SD Negeri

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING PERSEGI PANJANG MELALUI METODE DEMONSTRASI. Ghonimah

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang selanjutnya akan

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Yosepha Sumarjilah 9. Kata Kunci: Hasl Belajar, Matematika, Media Kongkrit. 9 Guru SDN Rejoagung 01 Jember

Model Kooperatif GI Berbasis Outdoor Study Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 1V SDK Padat Karya

BAB III METODE PENELITIAN

Siti Solehah 35. Kata Kunci : Aktivitas Hasil Belajar, Sifat Wajib ALLAH, Strategi Pembelajaran Bernyanyi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI GAYA DAN GERAK MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Kanti Sukowati 9 Abstrak. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat didefinisikan sebagai proses ilmiah, sikap ilmiah, dan produk ilmiah. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, antara lain: memiliki metode strategi dan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menemukan yang sesuai bagi dirinya. Apabila guru telah menemukan model strategi, metode yang tepat dan sesuai bagi dirinya dan anakdidik maka suasana pembelajaran menjadi lebih kreatif, dinamis, tidak monoton dan menyenangkan, sehingga dapat memberikan rasa puas bagi anak didik. Dampak selanjutnya pemahaman terhadap konsep-konsep IPA yang dipelajari anak didik menjadi lebih bermakna, lebih kuat dan berdaya guna, sehingga hasil belajar anak didik menjadi lebih baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan guru adalah metode demonstrasi. Subjek dalam penelitian siswa kelas VI A SD Negeri Darungan 01 semester I tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 32 siswa yaitu 14 laki-laki dan 18 perempuan. Prosedur penelitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Berdasarkan pengamatan dan diskusi dengan teman sejawat diperoleh hasil nilai yang diperoleh siswa dari 32 siswa ada 0 siswa (0%) yang memperoleh nilai antara 0-50, 8 siswa (25%) mendapat nilai antara 51-60, 10 siswa (31%) mendapat nilai antara 61-70, dan 6 siswa (19%) mendapat nilai diatas 70. Menindak lanjuti temuan hasil penelitian pada siklus II peneliti dan teman sejawat melakukan diskusi dan diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah menunjukkan kemajuan dimana ada ada 8 siswa (25%) yang mendapat nilai ulangan harian dibawah 70, dan ada 24 siswa (75%) yang mendapat nilai ulangan harian diatas 70. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA materi Gaya dan Gerak dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar PENDAHULUAN Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional mengacu pada pengertian sebagai perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujua. Dalam suatu pembelajaran terdiri dari perangkat pembelajaran yang saling berkaitan dan bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Perangkat pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan peserta didik dalam melakukan proses belajar. 9 Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

70 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 69-78, Nopember 2014 Puskur-Depdiknas (2006) mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai sangat memegang perananpenting karena IPA dapat meningkatkan pengetahuan siswa dalam berpikir secaralogis, rasional, kritis, cermat, efektif, dan efisien. Oleh karena itu, pengetahuan IPA harus dikuasai sedini mungkin oleh para siswa. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dapat didefinisikan sebagai proses ilmiah, sikap ilmiah, dan produk ilmiah, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai proses terdiri atas berbagai produk keterampilan, yaitu keterampilan proses dasar seperti mengamati dan mengukut, serta keterampilan proses terpadu meliputi: merumuskan masalah, menarik kesimpulan dan sebagainya. Sementara itu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai sikap menuntut siswa untuk memiliki sikap ilmiahnya seperti jujur, teleiti, kritis mampu bekerja sama dan sebagainya. Sebagai produk memiliki komponen yang terdiri atas hukum dan teori. Di dalam hukum dan teori itu terdapat komponen yang lebih kecil lagi, yang disebut konsep. Konsep merupakan produk dari proses ilmiah. Secara sederhana dapat diilustrasikan sebagai berikut: siswa melakukan pengamatan dalam proses, dan proses ini akan menghasilkan fakta. Dari berbagai fakta yang diperoleh dibuat generalisasi sehingga terjadilah konsep. Jadi konsep dapat didefinisikan kumpulan stimulus (benda, peristiwa dan lain-lain) yang mempunyai ciri yang sama. Betapa pentingnya memahami konsep bagi siswa dapat dilihat dari dicantumkannya pemahaman dan penerapan konsep di dalam setiap jenjang pendidikan. Konsep adalah kemampuan siswa yang memungkinkan siswa dapat berbuat sesuatu. Ini dapat diartikan bahwa tanpa menguasai konsep mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa tidak dapat berbuat banyak dan mungkin kelangsungan hidupnya akan terganggu. Contoh yang sederhana, apa yang akan terjadi jika siswa tidak bisa membedakan antara air dengan minyak, antara tumbuhan dengan hewan, antara gula dengan pasir, dan antara madu dengan racun. Dari uraian di atas jelaslah betapa penguasaan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan juga ilmu yang lain bagi kelangsungan hidup dan peningkatan kesejahteraan manusia, baik di masa silam maupun masa yang akan datang, terlebih

Kanti : Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pembelajaran IPA 71 bagi bangsa Indonesia yang mau atau tidak mau harus mampu bersikap dalam memasuki era pasar global. Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari berbagai permasalahan, diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa dan pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat, sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan. Upaya untuk meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran harus ditempuh guru. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru mampu menarik perhatian para siswa. Proses belajar mengajar yang tidak menarik dapat mengakibatkan kejenuhan pada diri siswa. Bila ini terjadi, sudah pasti prestasi siswa tidak dapat ditingkatkan. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, maka guru harus merubah proses belajar mengajarnya, dari proses yang menjenuhkan menjadi proses belajar mengajar yang menarik bagi siswanya. Beberapa hal yang dapat dilakukan guru agar pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik, antara lain: memiliki metode strategi dan model pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menemukan yang sesuai bagi dirinya. Apabila guru telah menemukan model strategi, metode yang tepat dan sesuai bagidirinya dan anak didik maka suasana pembelajaran menjadi lebih kreatif, dinamis, tidak monoton dan menyenangkan, sehingga dapat memberikan rasa puas bagi anak didik. Dampak selanjutnya pemahaman terhadap konsep-konsep IPA yang dipelajari anak didik menjadi lebih bermakna, lebih kuat dan berdaya guna, sehingga hasil belajar anak didik menjadi lebih baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan guru adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran (Syaiful Bahri Djamharah,dalam Trianto 2010). Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2008: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN

72 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 69-78, Nopember 2014 Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?, 2) bagaimana aktivitas siswa selama penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?, 3) bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 1) mengetahui penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, 2) mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, 3) mengetahui bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Hipotesis penelitian ini adalah metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIA pada pembelajaran IPA di SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul. METODE PENELITIAN Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa Kelas VIA SD Negeri Darungan 01 Tanggul tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa 32 siswa dengan rincian jumlah siswa laki-laki 14 siswa dan jumlah siswa perempuan sejumlah 18 siswa. Penelitian ini berbentuk tindakan yaitu kerjasama antara peneliti dengan teman sejawat. Menurut Sunardi (2010), penelitian tindakan kelas adalah penyelidikan secara sistematis dan terencana yang dilakukan guru untuk memperbaiki pembelajaran di kelasnya dengan jalan mengadakan perbaikan dan mempelajari akibat yang ditimbulkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan dua siklus. Hal ini direncanakan agar dalam proses belajar mengajar diharapkan hasil belajar dapat mencapai peningkatan. Siklus pertama dilakukan sebagai acuan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua, sedangkan siklus kedua dilakukan untuk meyakinkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan untuk membuktikan bahwa pelajaran dapat digunakan dalam indikator yang berbeda dalam materi yang sama.

Kanti : Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pembelajaran IPA 73 Dalam penelitian ini menggunakan skema penelitian Hopkins dimana penelitian tindakan dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) yang terdiridari 4 tahap. Siklus dalam tindakan kelas diawali dengan perencanaan (planning), penerapan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Keempat langkah utama dalam PTK yaitu perencanaan, tindakan, observasi/mengamati, dan refleksi merupakan satu siklus dan dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selesai, mungkin guru akan menemukan masalah baru atau maslah lama yang belum tuntas dipecahkan, dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama. Dengan demikian berdasrkan hasil tindakan atau pengalaman pada siklus pertama guru akan kembali mengikuti langkah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi pada siklus kedua. Peneliti menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung digali dari subyek penelitian yaitu rekaman penelitian pembelajaran. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui perantara atau pihak lain (dalam hal ini teman sejawat). Selain itu data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan guru, dan hasil ulangan harian pokok bahasan sebelumnya yang diperoleh dari data dokumen guru Kelas VIA. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan pada hasil observasi dan wawancara. Sedangkan analisis data kuantitatif dikenakan pada hasil tes. Untuk mengethui persentase ketuntasan hasil belajar seluruh siswa (P) dicari dengan rumus: P = n N 100% Keterangan: P = persentase ketuntasan belajar siswa n = jumlah siswa yang tuntas belajar N = jumlah seluruh siswa Kriteria ketuntasan belajar IPA siswa kelas VI SDN Darungan 01 dapat dinyatakan sebagai berikut: a) ketuntasan perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai nilai 70 dari nilai maksimal 100.

74 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 69-78, Nopember 2014 b) ketuntasan klasikal, suatu kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal 75% yang telah mencapai nilai 70 dari nilai maksimal 100. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode demonstrasi, aktivitas siswa selama penerapan metode demonstrasi, dan bagaimana hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran dengan penerapan metode demonstrasi. Berdasarkan data yang diperoleh, maka akan dibahas penerapan pembelajaran, aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa selama penerapan metode demonstrasi. Penerapan metode demonstrasi berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa hambatan yang dihadapi namun hambatan tersebut dapat diselesaikan pada pertemuan selanjutnya. Prosedur penggunaan metode demonstrasi yang harus dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut. Pertama, mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kedua, memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan. Ketiga, pelaksanaan demonstrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan siswa. Keempat, penguatan (diskusi, tanya jawab dan atau latihan) terhadap hasil demonstrasi. Kelima, langkah langkah pembelajaran IPA menggunakan metode demostrasi adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan Awal a) Pre-test b) Sebagai motivasi siswa diberi kuis yang berhubungan dengan gaya dan gerak benda 2. Kegiatan Inti a) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang gaya dan gerak b) Guru mendemonstrasikan cara membuat model jungkat jungkit c) Siswa dibagi menjadi 7 kelompok. d) Setiap kelompok menirukan cara membuat model jungkat jungkit e) Guru memberikan soal untuk didiskusikan dalam kelompok f) Setiap kelompok mendiskusikan soal yang diberikan guru yang diberikan guru. g) Masing-masing kelompok mengumpulkan tugas kelompok yang diberikan guru h) Guru membahas hasil diskusi kelompok

Kanti : Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pembelajaran IPA 75 i) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang paling cepat mengerjakan dan mendapat nilai benar paling banyak 3. Kegiatan Akhir a) Siswa mengerjakan soal individu b) Pada kegiatan akhir guru menutup pembelajaran dengan memberikan pesanpesan moral. Selama pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi guru dibantu observer (teman sejawat) mengamati aktivitas siswa. Aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini meliputi, aktivitas memperhatikan, aktivitas menirukan membuat jungkat-jungkit, dan aktivitas kerjasama dalam kelompok. Hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Persentase Aktivitas Siswa No Aktivitas Siswa Siklus I (%) Siklus II (%) 1. Memperhatikan 78,12 93,75 2. Membuat jungkat-jungkit 62,50 84,37 3 Melakukan kerjasama 68,75 81,25 Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I, yaitu: aktivitas memperhatikan sebesar 78,12%, aktivitas menirukan membuat jungkat-jungkit sebesar 62,50%, dan aktivitas melakukan kerjasama dalam kelompok 68,75%. Sedangkan pada siklus yang ke II, aktivitas memperhatikan sebesar 93,75%, aktivitas menirukan membuat jungkatjungkit sebesar 84,37%, dan aktivitas melakukan kerjasama dalam kelompok 81,25%. Berikut ini disajikan grafik aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00% memperhatikan membuat jungkat-jungkit kerjasama Siklus I Siklus II Gambar 1. Aktivitas siswa siklus I dan siklus II

76 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 69-78, Nopember 2014 Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa meningkat pada setiap siklus. Aktivitas memperhatikan meningkat sebesar 15,63%, aktivitas menirukan membuat jungkat-jungkit meningkat sebesar 21,87%, dan aktivitas melakukan kerjasama dalam kelompok 12,50%. Dalam penelitian ini siswa diberikan 3 kali tes, yaitu tes pendahuluan (Pra Siklus), tes Akhir siklus I dan tes Akhir Siklus II. Bentuk soal dari masing masing tes adalah tes uraian. Masing masing tes terdiri atas 10 soal isian dengan skor 1 jika benar, dan 0 jika salah. Hasil belajar siswa pada penelitian ini mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat pada ketuntasan hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada tabel berikut ini: No Tabel 2. Peningakatan hasil belajar siswa Kategori Hasil Belajar Pra Siklus SiklusI (%) Siklus II (%) 1. Tuntas, memenuhi KKM ( 70) dari skor maksimal 100 46,87 75,00 96,87 2. Tidak Tuntas, Tidak memenuhi KKM ( 70) dari skor maksimal 100 53,13 25,00 3,13 Total 100 100 100 Berdasarkan tabel persentase hasil belajar siswa di atas, diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori tuntas pada tes pendahuluan hanya 46,87% (15 Siswa), siklus I sebesar 75,00% (24 Siswa) sedangkan pada siklus II mencapai 96,87% (31 Siswa), dengan demikian kategori hasil belajar siswa yang tergolong tuntas mengalami peningkatan sebesar 21,87%. Hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori tidak tuntas pada siklus I sebesar 25,00% (24 Siswa) sedangkan pada siklus II sebesar 3,13% (1 Siswa) dengan demikian kategori hasil belajar siswa yang tergolong tidak tuntas mengalami penurunanan sebesar 21,87%. Berikut ini grafik peningkatan hasil belajar siswa.

Kanti : Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pembelajaran IPA 77 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% Pra siklus Siklus I Siklus II 20,00% 0,00% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember berjalan dengan baik, siswa tertarik dalam mengikuti pelajaran. Dalam pembelajaran ini kegiatan pembelajarannya disusun sesuai dengan tahap-tahap dalam perencanaan yang telah dibuat. 2) Penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat ditunjukkan pada analisis aktifitas siswa dalam pembelajaran dengan penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, yaitu Aktivitas memperhatikan meningkat sebesar 15,63%, aktivitas menirukan membuat jungkat-jungkit meningkat sebesar 21,87%, dan aktivitas melakukan kerjasama dalam kelompok 12,50%. 3) Penerapan metode demostrasi pada pelajaran IPA materi gaya dan gerak pada siswa kelas VI A SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diperoleh dari persentase ketuntasan pada

78 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 69-78, Nopember 2014 siklus 1 sebesar 75,00% (tuntas) dan pada siklus 2 sebesar 96,87% (tuntas). Sehingga hasil belajar meningkat 21,87%. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut diatas dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi guru, dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa, maka diharapkan guru dapat menggunakan metode demonstrasi sebagai alternatif dalam proses pembelajaran. Guru membiasakan belajar secara berkelompok agar siswa terbiasa untuk bekerjasama dengan siswa lain. 2. Bagi siswa, berdasarkan hasil temuan penelitian masih ditemukan beberapa hambatan, maka bagi siswa yang mengalami kesulitan hendaknya diberikan suatu bimbingan secara individu agar siswa lebih memahami materi. 3. Bagi sekolah, dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa, penelitian ini bisa memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan terutama di SDN Darungan 01. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengadakan penelitian yang sejenis. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sunardi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas dalam Modul Bidang Studi Guru Kelas SD. Jember: Universitas Jember. Trianto, M.Pd. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.