TA 2014 DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN REALISASI KEGIATAN DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

PETUNJUK OPERASIONAL KEGIATAN T.A 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

-2- Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3455); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaga N

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

DUKUNGAN PASCAPANEN DAN PEMBINAAN USAHA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

RAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI PENILIK

LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA BELANJA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK TRIWULAN YANG BERAKHIR 31 MARET2016 (dalam rupiah)

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2

I. PENDAHULUAN. percepatan terwujudnya peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat (Bappenas,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TAHUN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

2011, No Gubernur sebagaimana dimaksud pada huruf a, ditetapkan dengan Peraturan Menteri; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

A. Latar Belakang. B. Tujuan

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

Nusa Tenggara Timur Luar Negeri Banten Kepulauan Riau Sumatera Selatan Jambi. Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara.

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DANA DEKONSENTRASI

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Dalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

U r a i a n. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Nonformal dan Informal

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 440/Kpts/KU.510/12/2005 TENTANG

CATATAN KECIL MENIGKUTI ASISTENSI DAN SUPERVISI DAERAH DALAM PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RAPERDA TENTANG RTR DERAH YANG MENGAKOMODIR LP2B

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PEMBUKAAN OLEH :

Program Strategis Pengendalian Pemanfaatan Ruang. sebagai supporting system Monitoring dan Evaluasi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 TENTANG

ALOKASI ANGGARAN. No Kode Satuan Kerja/Program/Kegiatan Anggaran (Ribuan Rp) (1) (2) (3) (4) 01 Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 72/Permentan/OT.140/10/2011 TANGGAL : 31 Oktober 2011

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

Rencana Aksi Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Buku Peta Jalan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Daerah

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

Dalam Rupiah PERHITUNGAN TAHUN 2016 PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/KOMPONEN/SUBKOMP/AKUN/DETIL VOLUME HARGA SATUAN

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

PEDOMAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

6. Tanggung jawab terhadap kebenaran alokasi yang tertuang dalam DIPA Induk sepenuhnya berada pada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 441/Kpts/KU.510/12/2005 TENTANG

Mempertahankan Tanah Agraris

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

RAPAT KOORDINASI TEKNIS PROGRAM DAN PERENCANAAN DIT KKKRS 2018

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN DAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

SE - 65/PJ/2010 PETUNJUK PELAKSANAAN DAN PENILAIAN LOMBA PELAYANAN TAHUN 2010

Fungsi, Sub Fungsi, Program, Satuan Kerja, dan Kegiatan Anggaran Tahun 2012 Kode Provinsi : DKI Jakarta 484,909,154

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

Transkripsi:

TA 2014 DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Jakarta, Januari 2014

KATA PENGANTAR Kegiatan Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2011, Nomor 12, 25 dan 30 Tahun 2012 pada DIPA Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) TA 2014 merupakan kegiatan strategis di dalam penyebar-luasan informasi terkait amanat Undang-Undang Nomor 41/2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. Dana kegiatan sosialisasi tersebut bersumber dari DIPA Ditjen PSP- Kementerian Pertanian TA. 2014 dengan alokasi dana dekonsentrasi di 15 provinsi yang tersebar di provinsi Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat. Maksud dan tujuan penerbitan pedoman ini yaitu untuk memberikan acuan dan panduan bagi para petugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi di 15 provinsi tersebut. Dengan demikian diharapkan semua pihak terkait baik Pusat dan Daerah dapat memiliki kesamaan pandangan, gerak dan langkah dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang PLPPB untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Kami sadar bahwa Pedoman ini jauh dari sempurna, sehingga diperlukan kritik, saran, dan masukan dalam rangka memperbaiki isi Pedoman ini di masa yang akan datang. Dengan penuh asa, kami berharap Pedoman ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemangku kepentingan. Jakarta, Januari 2014 Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan, i Ir. Tunggul Iman Panudju, MSc NIP.195805261987031002

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran i ii iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Sasaran... 3 BAB II. Ruang Lingkup... 5 BAB III. PELAKSANAAN A. Pelaksana... 6 B. Waktu Pelaksanaan... 7 C. Tempat/Lokasi Pelaksanaan... 7 D. Tahapan Pelaksanaan... 7 BAB IV. SUMBER PENDANAAN... 9 BAB V. EVALUASI DAN PELAPORAN... 10 BAB VI. INDIKATOR KINERJA A. Indikator Keluaran... 11 B. Indikator Hasil... 11 C. Indikator Manfaat... 11 D. Indikator Dampak... 11 BAB VII. PENUTUP... 12 Lampiran-Lampiran ii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Anggaran Biaya Sosialisasi PERATURAN PEMERINTAH NO. 1 THN 2011, NO 12, 25 DAN 30 THN 2012 Lampiran 2. Outline Laporan iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peran yang sangat strategis dalam perekonomian nasional melalui sumbangannya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa, penyediaan pangan dan bahan baku industri, pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Selain memberikan kontribusi langsung, sektor pertanian juga memiliki kontribusi tidak langsung berupa efek pengganda yaitu keterkaitan input dan output antar industri, konsumsi, dan investasi yang juga cukup besar. Selain itu, pertanian juga merupakan sektor yang tangguh sehingga dapat diandalkan sebagai penyangga pembangunaan nasional. Artinya bidang pertanian memiliki korelasi positif dengan kedaulatan/ketahanan pangan. Namun, secara faktual terdapat beberapa permasalahan crussial dan menjadi issue serius yang tengah dihadapi Indonesia, yaitu antara lain: (a) kemampuan Indonesia di bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri, relatif telah dan/atau sedang menurun cukup signifikan, (b) Indonesia saat ini berada dalam keadaan rawan pangan, bukan karena tidak adanya pangan, tetapi karena pangan untuk rakyat Indonesia sudah tergantung dari supply luar negeri, dan ketergantungannya semakin besar, dan (c) kurangnya daya dukung sektor pertanian yang komprehensif, termasuk di dalamnya ketersediaan lahan pertanian itu sendiri. Dalam konteks pertanian, lahan merupakan faktor produksi yang utama namun unik karena tidak dapat digantikan dalam usaha pertanian. Oleh karena itu ketersediaan lahan untuk usaha pertanian merupakan syarat keharusan untuk mewujudkan peran sektor pertanian secara berkelanjutan, terutama dalam perannya mewujudkan ketahanan pangan secara nasional. Di sisi lain, secara filosofis lahan memiliki peran dan fungsi sentral bagi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris, karena disamping memiliki nilai ekonomis, lahan juga memiliki nilai sosial dan bahkan religius. 1

Permasalahan tersebut semakin diperparah dengan kenyataan terjadinya konversi lahan subur pertanian dan degradasi lahan yang kian massif. Sementara, keberlanjutan lahan subur yang ada tidak terjamin dan pencetakan lahan sawah baru pun relatif kecil. Padahal, ketersediaan lahan untuk usaha pertanian merupakan syarat keharusan untuk mewujudkan peran sektor pertanian secara berkelanjutan (sustainable agriculture), terutama dalam perannya mewujudkan ketahanan pangan secara nasional. Dalam UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan diamanatkan menerbitkan beberapa kebijakan yang telah disusun oleh Pemerintah dalam bentuk Peraturan Pemerintah untuk lebih memperkuat dan mendukung undang-undang tersebut. Dengan disahkannya Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2012 tentang Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai amanat dari Undang undang No. 41 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan diharapkan dapat menjaga lahan pertanian pangan dan bertambahnya luasan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan. Peraturan pemerintah ini merupakan peraturan pemerintah yang baru disahkan sehingga perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat luas terutama petugas yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan, baik sosialisasi terhadap lembaga pemerintah, lembaga non pemerintah, para pakar, masyarakat, dan stakeholder lainnya. Pada TA. 2014 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian mengalokasikan kegiatan Sosialisasi ke-4 Peraturan Pemerintah ini melalui dana dekonsentrasi di 15 provinsi yang tersebar di provinsi Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat. 2

B. Tujuan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah melakukan penyebar luasan informasi mengenai isi Peraturan Pemerintah turunan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 berikut ini : 1. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, 2. Peraturan Pemerintah No. 12 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, 3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan 4. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2012 tentang Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. C. Sasaran Sasaran lokasi sosialisasi 4 PP berada di 15 (lima belas) provinsi yaitu provinsi : 1. Riau, 2. Bengkulu, 3. Kepulauan Bangka Belitung, 4. Kepulauan Riau, 5. Kalimantan Tengah, 6. Kalimantan Timur, 7. Sulawesi Utara, 8. Gorontalo, 9. Sulawesi Tengah, 10. Sulawesi Barat, 11. Maluku, 12. Maluku Utara, 13. Nusa Tenggara Timur, 3

14. Papua dan 15. Papua Barat. Sosialisasi 4 PP tersebut dilakukan dengan sasaran peserta pertemuan di tiap provinsi sebagai berikut: a. Kepala Bappeda Provinsi; b. Kepala Bappeda Kabupaten lingkup provinsi; c. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten lingkup provinsi; dan d. Kepala Bidang yang menangani kegiatan Prasarana dan Sarana Pertanian dari Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten lingkup provinsi. Apabila dana anggaran masih mencukupi, dimungkinkan untuk mengundang SKPD lingkup Provinsi yang menangani Penataan Ruang. 4

BAB II RUANG LINGKUP Sosialisasi ini merupakan kegiatan penyebaran informasi kepada pemangku kepentingan di 17 provinsi dengan ruang lingkup sebagai berikut: 1. Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 2. Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 3. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; dan 4. Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2012 tentang Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 5

BAB III PELAKSANAAN Dalam rangka penyebaran informasi Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dan Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2012 tentang Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, perlu dilakukan sosialisasi kepada pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten dengan harapan implementasi UU No. 41/2009 dapat diterapkan secepat mungkin untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian ke peruntukan lainnya di tingkat lapangan. A. Pelaksana Pelaksana kegiatan sosialisasi Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan di tingkat Provinsi oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi di Provinsi berikut ini: Sasaran lokasi sosialisasi 4 PP berada di 15 (lima belas) provinsi yaitu provinsi : 1. Riau, 2. Bengkulu, 3. Kepulauan Bangka Belitung, 4. Kepulauan Riau, 5. Kalimantan Tengah, 6. Kalimantan Timur, 7. Sulawesi Utara, 8. Gorontalo, 9. Sulawesi Tengah, 10. Sulawesi Barat, 11. Maluku, 6

12. Maluku Utara, 13. Nusa Tenggara Timur, 14. Papua dan 15. Papua Barat. B. Waktu Pelaksanaan Kegiatan sosialisasi Peraturan Pemerintah direncanakan akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2013 di tingkat Provinsi dan dilaksanakan selama 1 (satu) hari. C. Tempat/Lokasi Pelaksanaan Pelaksanaan sosialisasi Peraturan Pemerintah diadakan di ibukota provinsi. D. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan sosialisasi ke-empat Peraturan Pemerintah ini dilaksanakan di tingkat Provinsi oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut : 1. Mendesain pertemuan satu hari oleh panitia pelaksana. 2. Membentuk panitia yang menyelenggarakan pertemuan tersebut berdasarkan SK Kepala Dinas Pertanian (yang menangani Tanaman Pangan) Provinsi. 3. Materi/bahan pelaksanaan kegiatan sosial: a) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; b) Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2011 tentang Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; c) Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2012 tentang Insentif Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; 7

d) Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2012 tentang Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan; dan e) Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2012 tentang Pembiayaan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 4. Peserta pertemuan : a. Kepala Bappeda Provinsi; b. Kepala Bappeda Kabupaten lingkup provinsi; c. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten lingkup provinsi; dan d. Kepala Bidang yang menangani kegiatan Prasarana dan Sarana Pertanian dari Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten lingkup provinsi. 5. Narasumber : a. Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Kementerian Pertanian; b. Kepala Bappeda Provinsi; dan c. BPN RI atau Kanwil BPN Provinsi. 8

BAB IV SUMBER PENDANAAN Dana yang diperlukan untuk kegiatan sosialisasi ini dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian TA 2014 yang telah dialokasikan melalui dana dekonsentrasi sebesar Rp. 44.000.000,- di 15 provinsi yaitu: provinsi Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat. Rencana Anggaran Biaya (RAB) kegiatan sosialisasi yang tertuang di dalam Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) DIPA Ditjen PSP TA 2014 dan disajikan pada lampiran 1. 9

BAB V EVALUASI DAN PELAPORAN Dalam pelaksanaan kegiatan Sosialisasi ke-empat Peraturan Pemerintah dilakukan juga kegiatan evaluasi dan pelaporan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi yaitu dengan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan SOSIALISASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 2011, NOMOR 12, 25 DAN 30 TAHUN 2012 dan disampaikan ke Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan dan Sekretariat Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Laporan pelaksanaan khusus untuk Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan ditujukan kepada alamat berikut ini: Direktur Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Jl. Taman Margasatwa No 3, Ragunan, Pasar Minggu Jakarta Selatan 12550. atau Fax no: 021 780 5552 atau e-mail : tim.plp2b@gmail.com Laporan disusun dengan outline sebagaimana pada Lampiran 2. 10

BAB VI INDIKATOR KINERJA A. Indikator Keluaran Keluaran kegiatan ini adalah dimengertinya isi Peraturan Pemerintah terkait amanat UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan oleh petugas di daerah pada setiap instansi terkait. B. Indikator Hasil Terlaksananya kegiatan sosialisasi 4 (empat) PP terkait amanat UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai bentuk kebijakan pengendalian lahan pertanian. C. Indikator Manfaat Implementasi 4 PP terkait amanat UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan dapat dilakukan dengan benar dan kajian kebijakan yang telah disusun menjadi bahan untuk kebijakan pengendalian berikutnya. D. Indikator Dampak Terkendalinya laju alih fungsi lahan pertanian menjadi peruntukan lainnya. 11

BAB VII PENUTUP Sosialisasi Peraturan Pemerintah (PP) terkait amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLPPB) adalah merupakan kegiatan strategis dan perlu dilaksanakan dalam rangka menyebarkan informasi kepada para pemangku kepentingan di tingkat daerah untuk mengendalikan alih fungsi lahan pertanian menjadi peruntukan lainnya. Kiranya Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi di 15 provinsi dapat menggunakan pedoman ini sebagai acuan pelaksanaan kegiatan sosialisasi PP terkait amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang PLPPB. Apabila dalam pedoman teknis ini masih ada hal hal yang kurang jelas dapat dikonsultasikan dengan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN 13

Lampiran 1. Rencana Anggaran Biaya Sosialisasi PERATURAN PEMERINTAH NO. 1 THN 2011, NO 12, 25 DAN 30 THN 2012 No. KODE VOLUME HARGA JUMLAH MAK KELOMPOK KEGIATAN DENGAN KEGIATAN SATUAN BIAYA JENIS/RINCIAN BELANJA 1 2 3 4 5 6 44,000,000 521211 Belanja Bahan 1,250,000 - Penggandaan laporan sosialisasi Peraturan Pemerintah 20 Eks 25,000 500,000 - Fotocopy materi dalam rangka sosialisasi Peraturan Pemerintah 1 pkt 750,000 750,000 521213 Honor yang terkait dengan output kegiatan 6,750,000 - Honor panitia Sosialisasi Peraturan Pemerintah: Penanggung Jawab 1 OK 400,000 400,000 Ketua panitia 1 OK 350,000 350,000 Sekretaris 1 OK 300,000 300,000 Anggota 4 OK 300,000 1,200,000 - Honor Narasumber Sosialisasi Peraturan Pemerintah: Eselon II 1 OJ 900,000 900,000 Eselon III 4 OJ 900,000 3,600,000 524114 Belanja perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 36,000,000 - Konsumsi dalam rangka Sosialisasi Peraturan 100 OH 100,000 10,000,000 Pemerintah - Sewa ruang sidang 1 kali 1,000,000 1,000,000 - Perjalanan peserta rapat Sosialisasi Peraturan Pemerintah 100 OP 250,000 25,000,000 TOTAL 44,000,000 Keterangan : - Jumlah Provinsi = 15 provinsi - Total kebutuhan anggaran untuk dekonsentrasi = 15 prov x Rp. 44.000.000,- = Rp. 660.000.000,- 14

Lampiran 2. OUTLINE LAPORAN Kata Pengantar Daftar Isi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Sasaran BAB II. RUANG LINGKUP BAB III. PELAKSANAAN A. Pelaksana B. Waktu Pelaksanaan C. Tempat/Lokasi Pelaksanaan D. Hasil Pelaksanaan E. Rumusan Pertemuan Sosialisasi BAB IV. PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT BAB V. PENUTUP Dokumentasi Lampiran-Lampiran 15