Perempuan dalam pandangan Islam

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017

P E N G A N T A R. Pengantar J U L I E B A L L I N G T O N

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

I. PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok yang menjadi bagian dalam masyarakat.

RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR.. TAHUN 2009 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Pemahaman Analisis Gender. Oleh: Dr. Alimin

KISAH PILU KAUM PEREMPUAN INDONESIA SEPANJANG MASA Jumat, 23 Desember :17 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 23 Desember :20

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

Asesmen Gender Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V PENUTUP. digolongkan dalam beberapa bagian: Pertama, perempuan mempunyai. Ketiga, teks keagamaan sangat menghargai perempuan, sehingga

PERAN PENDIDIKAN MUSLIMAH DALAM MENGEMBANGKAN KEBUDAYAAN, PENDIDIKAN DAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT ISLAM 1

MILAD 100 TAHUN AISYIYAH M AISYIYAH AWAL ABAD KEDUA: MEMULIAKAN MARTABAT UMAT, BERKIPRAH MEMAJUKAN BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan perempuan di panggung politik merupakan isu yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, dan pola pemikiran yang berbeda. Hal inilah yang secara tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya, setiap manusia diciptakan sebagai makhluk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

pendekatan agama-budaya atasi terorisme

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Patriakat merupakan sistem pengelompokkan sosial yang menempatkan posisi

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Pandangan tentang perempuan di masyarakat tidak jarang menimbulkan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Negara Punya Banyak PR untuk Atasi Labirin Kekerasan terhadap Perempuan

Bagaimana agar intoleransi tak berlanjut sesudah pilkada DKI Jakarta?

Ahok siapkan tim uji materi UU Pilkada

- Meniti Jalan Keindahan 121. Daftar Pustaka 130

BAB I PENDAHULUAN. ranah pemerintah daerah seperti Desa Pakraman kebijakan tentang hak-hak

PEREMPUAN DALAM BIROKRASI Hambatan Kepemimpinan Perempuan dalam Birokrasi Pemerintah Provinsi DIY

I. PENDAHULUAN. melalui penghargaan terhadap perbedaan-perbedaan yang ada, khususnya

Meneropong perkembangan Islam di China

Belajar toleransi di Jerman

BAB I PENDAHULUAN. masih dapat kita jumpai hingga saat ini. Perbedaan antara laki- laki dan

Kesimpulan K E S I M P U L A N. DALAM TAHUN 1965, JUMLAH TOTAL PEREMPUAN YANG MENJABAT sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

SIARAN PERS Pernyataan Sikap Koalisi Masyarakat Sipil Untuk SDGs Pentingnya Indikator Sunat Perempuan dalam Goal 5 SDGs bagi Indonesia

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

BAB I PENDAHULUAN. maupun non-profit semakin meningkat (Sari, 2009). Hal ini secara tidak langsung

Keterwakilan Perempuan, Ketidakadilan dan Kebijakan Keadilan ke depan

BAB VII PENUTUP. 1. Konstruksi pemahaman aktivis organisasi keagamaan Muhammadiyah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANDUAN WAWANCARA. Panduan wawancara ini bersifat terbuka sebagai penuntun di lapangan penelitian, untuk

02/07/2014. Norma Sari, S.H.,M.Hum Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

Polemik di balik istiiah 'Islam Nusantara'

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian di lapangan, masih memiliki keinginan untuk membina rumah-tangga dan

BAB IV TINJAUAN FIQH SIYASAH DAN UU NO. 8 TAHUN 2012 MENGENAI IMPLEMENTASI KUOTA 30% KETERWAKILAN CALON LEGISLATIF PEREMPUAN DI DAPIL 4 GRESIK

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG TUHA PEUET GAMPONG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA

PENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI. Murbanto Sinaga

PERKADERAN KOHATI DALAM MELAHIRKAN PEMIMPIN PEREMPUAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. dalam keluarga dibanding pria. Wanita di mana-mana mencurahkan tenaganya

Gerwani dan Tragedi 1965

BAB V KESIMPULAN. Masalah hubungan PDI dengan massa pendukung Pra dan Pasca Fusi hingga

RENCANA AKSI GLOBAL MENANG DENGAN PEREMPUAN: MEMPERKUAT PARTAI PARTAI POLITIK

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

KADERISASI PARTAI POLITIK DALAM PEMENUHAN KUOTA PEREMPUAN DALAM LEGISLATIF KABUPATEN PONOROGO

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan nasional sekarang, yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

PENTINGNYA ISU GENDER PADA PENANGGULANGAN BENCANA. Rosilawati Anggraini UNFPA

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB VII REFLEKSI TEORITIS A. ANALISIS TEORI PRESPEKTIF TEORI PEMBERDAYAAN. menggunakan teori pemberdayaan. Dalam konsep pemberdayaan, manusia adalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Bab 1. Standar Kompetensi Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH AISYIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE Wates, 17 April 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan perempuan pada masa Kartini dipengaruhi oleh adat Jawa yang

BUPATI PADANG LAWAS BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WAKIL BUPATI PADANG LAWAS YANG SAYA HORMATI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dg Peserta Musabaqah Hafalan Al Quran dan Al Hadist, Senin, 04 Oktober 2010

2017, No Indonesia Nomor 5061); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Peny

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI KARTINI KE 136 TAHUN 2015 TANGGAL 21 APRIL 2015

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Artinya. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI KARTINI KE 136 TAHUN 2015 TANGGAL 21 APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)

CITRA PEREMPUAN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI PERKADERAN KOHATI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

BAB IV. Refleksi Teologis

BAB V PENUTUP. kesetaraan gender dalam organisasi Muhammadiyah. Kedudukan ini terlihat

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Bung Karno, pohon sukun dan Pancasila

BAB VI KESIMPULAN. instrumentnya meraih legitimasi-legitimasi, namun juga menelisik kehidupan

Bab 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. oleh akuntan publik menjadi kebutuhan utama sebelum para pengambil kebijakan

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan

Transkripsi:

http://www.antaranews.com/berita/492962/emansipasi-perempuan-dalam-pandangan-islam Perempuan dalam pandangan Islam Minggu, 26 April 2015 20:12 WIB 3.378 Views Oleh Dyah Dwi Astuti Anggota Polisi Wanita (polwan) berjilbab meneriakan yel-yel dalam kegiatan orientasi di Banda Aceh, Selasa (31/3/15). (ANTARA FOTO /Ampelsa) Jakarta (ANTARA News) - Peringatan ke-60 tahun Konfrensi Asia Afrika yang berakhir pada Jumat (24/4) tidak hanya dimanfaatkan untuk mempererat kerja sama ekonomi dan politik selatan-selatan, tetapi juga beberapa isu lain yang mendesak, seperti radikalisme. Sejumlah organisasi juga memanfaatkan momen itu untuk memperjuangkan kepentingannya, sebutlah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) bersama dengan organisasi perempuan di negara-negara Asia Afrika lain yang memanfaatkan peringatan KAA untuk memperkuat kerja sama antarorganisasi perempuan dan menyuarakan perlawanan atas praktik Islam konservatif yang dinilai merintangi hak-hak perempuan. "Sekarang ini kami sedang menjalin komunikasi dengan teman-teman yang ada di negara-negara Asia Barat dan Afrika Utara, membicarakan bagaimana tren Islam konservatif justru merintangi hak-hak perempuan, misalnya perkawinan anak-anak semakin dilegalkan yang membuat jumlah anak perempuan putus sekolah jadi bertambah," ujar Sekjen KPI Dian Kartikasari. Pihaknya, bersama dengan organisasi perempuan seluruh dunia, juga aktif menjalin diskusi dengan tokoh-tokoh Islam untuk mengetahui dimana sebenarnya larangan atau faktor dalam hukum agamanya yang mensyaratkan bahwa perempuan tidak bisa memperoleh hak yang sama dengan kaum pria. 1

Selain itu, kata dia, dalam forum internasional seperti peringatan KAA, para aktivis perempuan ini bisa menguatkan upaya "people to people engagement" untuk mendorong pemerintah negara tertentu memberlakukan kebijakan yang lebih memihak kaum perempuan. "Seperti mendorong agar perempuan di Arab Saudi boleh berorganisasi karena selama ini tidak pernah ada organisasi perempuan di negara tersebut, berbeda dengan negara-negara lain seperti Palestina, Pakistan, Afrika Selatan, Afghanistan, dan India yang sudah bisa menyuarakan kepentingan perempuan melalui organisasi-organisasi mereka," tutur dia. Menurut Dian, dalam gerakan perempuan ada gejala atau kecenderungan bahwa negara dan kekuatan-kekuatan konservatif justru membuat mundur situasi perempuan baik itu dalam aspek sosial, ekonomi, maupun politik. "Misalnya hak politik. Kita di Indonesia beruntung karena perempuan boleh ikut dalam pemilu. Tidak semua negara di Afrika mengizinkan kaum perempuannya memilih (dalam pemilu), dan itu yang sampai sekarang masih kami perjuangkan," tutur dia. Tidak hanya boleh ikut dalam pemilu, jika dibandingkan dengan negara lain di Timur Tengah, perempuan Indonesia juga dapat berpartisipasi menjadi calon yang dipilih dalam pemilu. Aisyiyah, organisasi otonom bagi wanita organisasi Islam yang besar di Indonesia, Muhammadiyah, menilai kesempatan untuk perempuan di Indonesia sangat terbuka, tinggal perempuan terus memberdayakan diri dan mengangkat harkat martabatnya di berbagai bidang. "Perempuan di mata Aisyiyah sekarang ini sangat maju jauh," kata Wakil Ketua Umum Aisyiyah, Masyitoh. Ia mengatakan bahwa perempuan saat ini bahkan sudah dapat bersaing dengan laki-laki di berbagai bidang, termasuk politik dengan terwakilinya perempuan di parlemen lewat kuota 20 persen perempuan. "Kuota 20 persen perempuan di parlemen terpenuhi, kualitas juga kita bisa bersaing," kata Masyitoh yang juga Ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani). 2

Pandangan Islam Berbeda dengan beberapa negara di Timur Tengah, Islam di Indonesia merupakan Islam moderat yang ramah, toleran, bertujuan menerapkan misi rahmatan lil alamin dan menggarisbawahi pentingnya keseimbangan. Organisasi Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama menilai Islam menetapkan perempuan dan laki-laki sesuai dengan proporsi dan tanggung jawab yang harus dipikul. "Emansipasi perempuan kalau menurut Islam menempatkan martabat perempuan dengan tepat. Islam menetapkan perempuan dan laki-laki sesuai dengan proporsi yang mesti diemban berdasarkan alamiah dan inisiasi kemanusiaan," kata Ketua Pengurus Besar NU Slamet Effendy Yusuf. Slamet Effendy Yusuf menuturkan Islam tidak membedakan manusia dari segi gender dan menetapkan tanggung jawab yang sejajar sesuai dengan fungsinya. "Wanita kan memang memiliki tanggung jawab memelihara keluarga dan menjaga anak ini tugas yang penting karena mempersiapkan masa depan yang unggul. Jangan dikira sepele," ujar dia. Menurut dia, tanggung jawab domestik bagi perempuan bukan berarti membatasi peran perempuan di ranah nondomestik. Islam, ujar dia, tidak menghalangi perempuan menduduki posisi penting hingga menjadi pemimpin. Yang harus ditekankan, kata dia, perempuan tidak boleh mengorbankan generasi penerus menjadi tidak berkualitas demi ambisi pribadi. Ia menyarakan para perempuan menjalankan tanggung jawabnya hingga selesai merawat anak hingga setidaknya berusia tujuh tahun baru mulai menapaki karir. "Di Aceh sudah ada sultana, masa khalifah pun ada yang perempuan, Islam tidak pernah membatasi," kata dia. Sedangkan adanya pengekangan pada perempuan di beberapa negara Islam di Timur Tengah, menurut dia, hal tersebut bukan Islam yang mengekang, melainkan budaya setempat dan rezim penguasa. 3

Ia mencontohkan cadar yang dipakai perempuan Timur Tengah bukanlah perintah ajaran agama Islam, melainkan budaya setempat karena gurun berpasir. Sementara untuk Indonesia, tutur dia, terdapat salah satunya budaya "kanca wingking" yang menempatkan perempuan di bawah lelaki, dan sekali lagi, hal itu bukan ajaran Islam yang melihat adam dan hawa sejajar, tidak ada yang di depan atau di belakang, tetapi berdampingan. "Masih sering ada kesalahpahaman kalau yang membelenggu perempuan di negara Islam adalah Islam, padahal sebenarnya adalah budaya masing-masing dan rezim pemerintahan yang mengeluarkan kebijakan," tutur dia. Selain budaya masing-masing kawasan, ia menilai adanya kesalahpahaman penafsiran Al-Quran dan sunah Rasul juga menjadi penyebab adanya pandangan Islam mengekang perempuan. Sejumlah ayat dan sunah yang bertujuan melindungi dan memuliakan perempuan, menurut dia, ditafsirkan dengan keliru dan justru membelenggu perempuan. Untuk Indonesia sendiri, ia menilai perempuan diberi kesempatan luas, dan kini bagaimana perempuan memerankan tugas domestik dan nondomestik dengan seimbang. Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak perempuan dapat mandiri di tengah tantangan yang masih dihadapi. "Perempuan-perempuan kita menghadapi tantangannya sendiri. Yang perlu dijaga adalah semangat memperjuangkan hak-hak perempuan," kata dia. Menurut Lukman, kiprah perempuan kini sudah semakin baik jika dibandingkan di masa lalu. Banyak perempuan kini memimpin sebuah organisasi dan memimpin staf yang merupakan laki-laki, hal itu menunjukkan terbukanya kesempatan untuk perempuan. Senada dengan Ketua PBNU, Menag meminta perempuan tetap harus memahami kodratnya sebagai seorang ibu dalam sebuah keluarga. Ia mencontohkan fisik perempuan yang memungkinkan untuk menyusui seorang anak, berbeda dengan kodrat lelaki. "Yang penting kodrat perempuan jangan sampai tercerabut," kata dia. 4

Editor: Unggul Tri Ratomo 5