NASKAH PUBLIKASI. Oleh: DEWI SRININGSIH B

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN BELANJA MODAL TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

DAFTAR PUSTAKA. Abimanyu, Anggito, Format Anggaran Terpadu Menghilangkan Tumpang Tindih. Bappekki Depkeu, Jakarta.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL (Study Empiris Kabupaten/ Kota Jawa Tengah)

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA

PENGARUH BELANJA MODAL DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP PENDAPATAN PER KAPITA

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA MODAL

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO

BAB III METODE PENELITIAN

MACHDANIYATUL AZIZAH B

Powered by TCPDF (

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No.

BAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah

N A S K A H P U B L I K A S I

BAB I PENDAHULUAN. dampak diberlakukannya kebijakan otonomi daerah. Sistem otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO APBD

ANALISIS PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN BOYOLALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Jurusan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, PENDAPATAN ASLI DAERAH, SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN, DAN LUAS WILAYAH TERHADAP ANGGARAN BELANJA MODAL

BAB V PENUTUP. Asli Daerah, Dana Alokasi Khusus dan Dana Alokasi Umum terhadap Alokasi

BABV PENUTUP. signifikan antara variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, DANA ALOKASI UMUM, PENDAPATAN ASLI DAERAH, SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN, DAN LUAS WILAYAH TERHADAP BELANJA MODAL

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA DAERAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB lll METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN. Negara Indonesia sebanyak 416 kabupaten dan 98 kota. Sampel yang diambil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan perundangundangan.

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERTUMBUHAN EKONOMI, DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL

Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

BAB 1 PENDAHULUAN. Anggaran daerah merupakan rencana keuangan yang menjadi. daerah berkewajiban membuat rancangan APBD, yang hanya bisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAERAH DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam landasan teori, akan dibahas lebih jauh mengenai Pertumbuhan

KAJIAN PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI. Oleh: N U R D I N Dosen STIE Muhammadiyah Jambi ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA TAHUN ANGGARAN

Salah satu pelayanan yang mendasar bagi pemerintah daerah adalah pelayanan di bidang kesehatan. Untuk meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan kepad

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Asli Daerah

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA BARAT PERIODE

BAB III METODE PENELITIAN. tentang laporan APBD tahunan. Sampel yang di ambil. dalam penelitian ini adalah kabupaten/kota provinsi Sumatera Selatan.

DETERMINASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DEWAN TENTANG ANGGARAN DENGAN PENGAWASAN DEWAN PADA KEUANGAN DAERAH (APBD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN

ANALISIS PENGARUH BELANJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Kasus Pada SKPD Di Boyolali) MEVIANA SUSILOWATI B

Volume I No. 1, Februari 2016 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOYOLALI APBD

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

: RESI INTAN PENATARI B

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH (Studi Kasus Pada Kota Di Jawa Barat)

ZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim. (2001). Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : AMP YKPN

PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan salah satu instrumen kebijakan yang dipakai sebagai alat untuk

PEREKONOMIAN BALI : PASCA PENUNDAAN DANA ALOKASI UMUM 2016

BAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau

BAB I PENDAHULUAN. dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen

BAB III METODE PENELITIAN. di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan data laporan keuangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2003). Populasi dalam penelitian

DAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian...

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH,DANA ALOKASI UMUM,DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL DAERAH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH TANGGUNG JAWAB MORAL, KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KUALITAS PELAYANAN PADA KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB V PENUTUP. terhadap alokasi belanja modal. PAD diukur dengan indikator retribusi daerah,

Transkripsi:

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2003-2011 NASKAH PUBLIKASI Oleh: DEWI SRININGSIH B 200 090 144 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KARESIDENAN SURAKARTA TAHUN 2003-2011 Dewi Sriningsih B200090144 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta E-mail : deewie0891@yahoo.co.id Abstrak : Penelitian ini berjudul Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Pertumbuhan Penduduk terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan Surakarta Tahun 2003-2011. Adapun tujuaannya untuk mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta tahun 2003-2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah melalui internet, dan Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang diperoleh dari DPPKAD dan situs Dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu berupa laporan realisasi APBD mengenai Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2003-2010. Sedangkan dari BPS diperoleh data mengenai pertumbuhan penduduk tahun 2003-2010 dan Produk Domestik Regional Bruto atas harga konstan (PDRB) tahun 2004-2011. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan pertumbuhan penduduk tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Kata kunci : dana alokasi umum, dana alokasi khusus, pendapatan asli daerah, pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi PENDAHULUAN Guna menunjukkan alokasi sumber daya manusia, material, dan sumber daya lainnya secara sistematis dan akuntabel diperlukan suatu rencana keuangan yang andal dan terwujud dalam suatu penganggaran. Terkait dengan rencana manajemen, sistem penganggaran berfungsi sebagai suatu metode penganggaran bagi manajemen untuk mengaitkan setiap biaya yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan manfaat yang dihasilkan dimana manfaat tersebut dideskripsikan melalui seperangkat sasaran dan dituangkan dalam target kinerja pada setiap unit kerja. Untuk mengidentifikasikan keterkaitan biaya dengan manfaat serta keterkaitan antara nilai uang dan hasil di tingkat pemerintahan daerah, pemda menuangkan penganggaran tersebut dalam suatu rencana keuangan yang dikenal dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) (Yuwono, et al. 2008:85). Anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pemborosan sumber daya, meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian, serta harus memerhatikan rasa keadilan dan kepatuhan. Hal ini merupakan tuntutan dari fungsi distribusi APBD. Penyusunan APBD berpedoman pada Rencana Kerja (Renja) Pemerintahan Daerah (RKPD) dalam rangka mewujudkan pelayanan kepada masyarakat demi tercapainya tujuan bernegara (Nordiawan, et al. 2007:39-43).

Menurut UU No.25/1999, dalam rangka implementasi desentralisasi atau dalam rangka mencapai tujuan, pemerintah pusat akan mengalokasikan uang yang disebut dana perimbangan yang terdiri atas bagian daerah, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Bagian daerah terdiri atas hasil pajak yaitu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan PPh perorangan. Kriteria alokasi dana perimbangan didasarkan pada sejumlah variabel yang diatur dalam Undang-Undang (Tambunan, 2001:241). Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan ditetapkan melalui Peraturan Daerah. APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah (Darise, 2007:143). Menurut Pasal 23 Ayat (1) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, hak dan kewajiban daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintahan daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian, APBD harus mencerminkan kondisi keuangan pemerintah daerah berisi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan pembiayaan (Yuwono, et al. 2008:86). Menurut pasal 16 Permendagri No. 13/2006, APBD memiliki fungsi sebagai berikut : a. Otorisasi Anggaran daerah menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. b. Perencanaan Anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.

c. Pengawasan Anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan pemerintah daerah sudah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. d. Alokasi Anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja atau mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian. e. Distribusi Kebijakan anggaran daerah harus memerhatikan rasa keadilan dan kepatutan. f. Stabilisasi Anggaran pemerintah daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah (Yuwono, et al. 2008:85). Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan untuk Provinsi dan kabupaten/kota dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi (Darise, 2007:96). DAU untuk suatu daerah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu yang menekankan pada aspek pemerataan dan keadilan yang selaras dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang formula dan perhitungan DAU-nya ditetapkan sesuai Undang-Undang. Dalam UU Nomor 33 Tahun 2004 dijelaskan bahwa DAU bertujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah yang dimaksudkan untuk mengurangi ketimpangan kemampuan keuangan antar daerah melalui penerapan formula yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi daerah. UU No. 25 Tahun 1999 menyatakan bahwa DAU dialokasikan kepada daerah berdasarkan potensi ekonomi dan kebutuhan belanja daerah masingmasing. Jadi, daerah yang potensinya besar namun kebutuhannya relarif kecil akan memperoleh alokasi yang sedikit. Sebaliknya, daerah yang

potensinya kecil, namun kebutuhannya besar akan memperoleh alokasi DAU besar dan seterusnya. Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan membantu mandanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dalam APBN (Darise, 2007:102). Daerah tertentu adalah daerah yang memenuhi kriteria yang ditetapkan setiap tahun untuk mendapatkan alokasi DAK. Dengan demikian, tidak semua daerah mendapatkan alokasi DAK. Penentuan daerah tertentu yang menerima DAK harus memenuhi kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Besaran alokasi DAK masing-masing daerah ditentukan dengan perhitungan indeks berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan. PAD sebagai sumber penerimaan daerah sendiri perlu terus ditingkatkan agar dapat menanggung sebagian beban belanja yang diperlukan untuk penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan pembangunan yang setiap tahun meningkat sehingga kemandirian otonomi daerah yang luas, nyata, dan bertanggung jawab dapat dilaksanakan. Sebagaimana diatur dalam pasal 6 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, sumber-sumber PAD terdiri dari: a. Pajak daerah b. Retribusi daerah c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan d. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk akibat perbedaan kelahiran dan

kematian serta perbedaan imigrasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu: a. Kelahiran b. Kematian c. Migrasi Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam sela waktu tertentu, produksi barang tersebut diukur dalam nilai tambah yang diperoleh dari sektorsektor eknomi di suatu wilayah yang bersangkutan. Penelitian Terdahulu dan Hipotesis Setiyawan dan Ardi Hamzah (2007), menyimpulkan bahwa hasil pengujian secara langsung dengan regresi berganda menunjukkan PAD berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan DAU berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: H 1 = Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Maryati dan Endrawati (2010), menyimpulkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Umum (DAU) berpengaruh signifikan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Khusus (DAK) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: H 2 = Dana Alokasi Khusus (DAK) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Adi (2006), menyimpulkan bahwa dari hasil hipotesis menunjukkan pertumbuhan ekonomi daerah mempunyai dampak yang signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sayanganya pertumbuhan ekonomi Pemda Kabupaten dan Kota masih

kecil, akibatnya penerimaan PADnya pun kecil. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: H 3 = Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan populasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan alasan bahwa bertambahnya jumlah penduduk maka tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menumbuhkan perekonomian akan mudah didiapatkan. Berdasarkan teori tersebut maka rumusan hipotesis adalah sebagai berikut: H 4 = Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kuantitatif. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota sekaresidenan Surakarta, yaitu kabupaten Boyolali, kabupaten Karanganyar, kabupaten Klaten, kabupaten Sukoharjo, kabupaten Sragen, kabupaten Wonogiri, dan kota Surakarta. Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode total sampling, yaitu dimana seluruh populasi akan dijadikan sampel penelitian (Sekaran, 2006). Variabel Independen Variabel independen dalam penelitan ini adalah Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan pertumbuhan penduduk. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi. Teknik Analisis Data a. Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data. b. Model Regresi Persamaan regresi yang digunakan sebagai berikut:

PDRB t+1 = α + β 1 DAU t + β 2 DAK t + β 3 PAD t + β 4 PP t + ε Keterangan: PDRB t+1 = Produk Domestik Regional Bruto (Pertumbuhan Ekonomi) Tahun Berikutnya α = Konstanta β = Koefisien Regresi DAU t = Dana Alokasi Umum Tahun Sekarang DAK t = Dana Alokasi Khusus Tahun Sekarang PAD t = Pendapatan Asli Daerah Tahun Sekarang PP t = Pertumbuhan Penduduk Tahun Sekarang ε = Error Term Uji Ketepatan Model a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F), tujuannya adalah untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (simultan). b. Koefisiensi Determinasi (R 2 ), mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2011:98). Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal (Ghozali, 2011:160). b. Uji Multikoliearitas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). c. Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. d. Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dari hasil analisis regresi berganda didapat nilai konstanta sebesar 0,0064, nilai koefisien regresi DAU sebesar -0,109, nilai koefisien regresi DAK sebesar 0,005, nilai koefisien regresi PAD sebesar 0,472, dan nilai koefisen regresi PP sebesar 0,167. Dari hasil uji F diperoleh nilai p sebesar 0,000 < α = 0,005, dengan demikian H 0 diterima dan terbukti bahwa variabel DAU,DAK,PAD, dan pertumbuhan penduduk secara simultan berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Dari hasil uji R 2 diperoleh nilai adjusted R square sebesar 0,449. Hal ini bahwa 44,9% variasi variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel DAU, DAK, PAD, dan pertumbuhan penduduk. Sedangkan sisanya 55,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti. Dari hasil uji t untuk variabel DAU diperoleh nilai signifikansi 0,106 > α = 0,005. Oleh karena itu H1 ditolak, artinya DAU tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Variabel DAK diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,979 > α = 0,005. Oleh karena itu H2 ditolak, artinya DAK tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Variabel PAD diperoleh nilai signifikansi 0,004 < α = 0,005. Oleh karena itu H3 diterima, artinya PAD mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Variabel pertumbuhan penduduk diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,159 > α = 0,005. Oleh karena itu H4 ditolak, artinya pertumbuhan penduduk tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Pengujian dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi klasik dengan diperoleh hasil model

terdistribusi normal, bebas dari multikoliearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. KESIMPULAN Variabel DAU tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Variabel DAK tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Variabel PAD mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. Variabel pertumbuhan penduduk tidak mempunyai pengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi di karesidenan Surakarta. DAFTAR PUSTAKA Adi, Priyo Hari. 2006. Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Belanja Pembangunan dan Pendapatan Asli Daerah (Studi pada Kabupaten dan Kota se Jawa-Bali). Simposium Nasional Akuntansi 9, Agustus 2006. Abrar, Muhammad. 2010. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Aceh. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, vol. 9, no. 1, April 2010. Boediono. 1992. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta, BPFE UGM. Darise, Nurlan. 2007. Pengelolaan Keuangan Daerah. PT INDEKS. Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan. PT Pustaka LP3ES Indonesia. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Edisi 5, Semarang, Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Pertama, Yogyakarta, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN. Harianto, David dan Priyo Hari Adi. 2007. Hubungan antara Dana Alokasi Umum, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Pendapatan Per Kapita. Simposium

Nasional Akuntansi X, Juli 2007. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi, UGM. Irawan dan Suparmoko. 2008. Ekonomi pembangunan. Yogyakarta, BPFE UGM. Mar iisa, Filzah. 2010. Pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Belanja Modal terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi, Fakultas Ekonomi : Universitas Sumatera Utara. Maryati, Ulfi dan Endrawati. 2010. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) terhadap Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Sumatera Barat. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, vol 5, No. 2, Desember 2010. Nordiawan, Deddi, Iswahyudi Sondi Putra dan Maulidah Rahmawati. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Salemba Empat. Sandika, Ardyan Wahyu dan Mulyo Hendarto. 2012. Analisis Pengaruh Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, dan Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal. Diponegoro Journal Of Economics, vol 1, No. 1, 2012. Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. Saragih, Juli Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi. Penerbit Ghalia Indonesia. Sekaran, Uma. 2006. Metodelogi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta, Salemba Empat. Setiyawati, Anis dan Ardi Hamzah. 2007. Analisis Pengaruh PAD, DAU,DAK, dan Belanja Pembangunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan Pengangguran: Pendekatan Analisis Jalur. Jurnal Akutansi dan Keuangan Indonesia, vol 4, No. 2, Desember 2007. Sidik, Machfud, Raksaka Mahi, Robert Simanjuntak dan Bambang Brodjonegoro. 2002. Dana Alokasi

Umum Konsep, Hambatan, dan Prospek di Era Otonomi Daerah. Jakarta. Buku Kompas. Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik untuk Keuangan & Pembangunan Daerah. Edisi Pertama, Yogyakarta, Andi. Tambunan, Tulus T.H. 2001. Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia. Undang-Undang No 32 Tahun 2004. Pemerintahan Daerah. Undang-Undang No 33 Tahun 2004. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Yuwono, Sony, Dwi Cahyo Utomo, Suheiry Zein dan Azrafiany A. R. 2008. Memahami APBD dan Permasalahnnya (Panduan Pengelolaan Keuangan Daerah). Edisi Pertama. Malang. Bayumedia Publishing. www.jateng.bps.go.id www.djpk.depkeu.go.id www.karanganyarkab.go.id www.klatenkab.go.id www.surakarta.go.id www.boyolalikab.go.id www.sukoharjokab.go.id