BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Dengan berolahraga, maka hidup

PERANCANGAN ULANG INTERIOR MUSEUM OLAHRAGA NASIONAL DI JAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini olahraga merupakan salah satu aktivitas yang mulai dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Setiap manusia pada hakekatnya memiliki berbagai aktivitas. Dalam satu hari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kementerian Pendidikan Nasional merupakan lembaga pemerintahan yang bertugas meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. salah satu langkah yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya negara Indonesia ini, tuntutan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P e n d a h u l u a n

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara universal, seni pertunjukan adalah karya seni yang melibatkan aksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kejayaan suatu bangsa tidak terlepas dari peranan generasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN TAMAN KANAK - KANAK SEKOLAH INTERNASIONAL BINA NUSANTARA SERPONG KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DESAIN INTERIOR MUSEUM PURBAKALA TROWULAN DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

a) Bagaimana merancang perpustakaan pusat yang berstandar internasional?

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan perancang dalam mengembangkan ide rancangannya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1 M u s e u m T e k s t i l B e n g k u l u

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

perawatan badan, pengencangan bagian tubuh, foot theraphy, gym, serta konsultasi dengan dokter- dokter spesialis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

PERANCANGAN INTERIOR FAMILY KARAOKE PROPOSAL PENGAJUAN TEMA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. Selatan, pemerintah telah membuat kebijakan dan program yang tertuang dalam

BAB I Pendahuluan. 4. Sarana : Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH TAMAN KANAK-KANAK DIAN HARAPAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PLANETARIUM SEMARANG TA 118 BAB I PENDAHULUAN

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDIO TUGAS AKHIR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

Mereka pun sering mewakili Indonesia sebagai duta negara ke mancanegara untuk memamerkan karya dan keahlian seni pahat mereka. 1 Dalam membuat suatu M

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN INTERIOR MUSEUM PERMEN DI PABRIK GULA TASIKMADU KARANG ANYAR JAWA TENGAH DENGAN PENDEKAGAN PERILAKU ANAK

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN I.1

5.1.1 Perubahan pada denah Perubahan pada struktur dan penutup atap D Interior dan exterior ruangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


berpengaruh terhadap gaya melukis, teknik pewarnaan, obyek lukis dan lain sebagainya. Pembuatan setiap karya seni pada dasarnya memiliki tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar belakang proyek

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang dikeluarkan oleh negara serta mencatat pengeluaran negara secara detail. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Furnitur dan Aksesoris

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia pada jaman modern seperti pada saat ini seringkali merasa

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN FOOTBALL ACADEMY GERAK. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENIS DI KAWASAN KEMAYORAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN INTERIOR Museum Fotografi

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Pendidikan Atlet Binaan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pengertian olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak tubuh yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan kumpulan dari suatu kelompok. Namun menurut Soekarno, olahraga adalah sebuah alat untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaitu : Negara Kesatuan RI yang kuat, masyarakat adil dan makmur, dan tata dunia baru. Dangan kata lain, olahraga adalah alat untuk melaksanakan ampera (amanat penderitaan rakyat). Dengan berolahraga, selain menyehatkan tubuh, olahraga juga dapat mengharumkan nama baik Indonesia di kejuaraan Dunia. Sejak Kemerdekaan hingga sekarang, atlet Indonesia mampu bersaing di taraf internasional dan membawa segudang prestasi. Dengan adanya Museum Olahraga Nasional, prestasi atlet Indonesia dapat selalu dikenang agar masyarakat bisa belajar, mengenang dan menghargai jasa-jasa atlet Indonesia. Museum Olahraga Nasional dilengkapi dengan beberapa fasilitas ruang pameran yang terdiri dari olahraga permainan dan petualangan, cakrawala olahraga, olahraga tradisional, sepak bola dan cabang olahraga, ruang bulutangkis dan ruang hibah, legenda olahraga nasional, ruang sang juara dan ruang interaktif. Museum Olahraga Nasional terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah dan dibuka untuk umum. Museum Olahraga Nasional sudah berdiri sejak tahun 1989 namun tidak banyak yang mengetahui tentang museum ini. Pada tahun 2014, Menteri Pemuda dan Olahraga mengadakan revitalisasi Museum Olahraga Nasional. Namun, masih 1

2 banyak masalah interior yang terdapat pada bangunan Museum Olahraga Nasional yang diantaranya adalah penggunaan tata cahaya yang kurang baik, ruang pameran yang kurang terarah mengakibatkan pengunjung kebingungan, kurangnya informasi yang disediakan, serta panyusunan bahan pameran yang kurang terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, penulis merasa tertantang untuk merancang ulang Museum Olahraga Nasional yang lebih menarik agar pengunjung tidak merasa bosan berada di dalam museum tersebut. Selain belajar dan mendapatkan banyak informasi seputar olahraga nasional dan sejarahnya, masyarakat bisa sekaligus mengunjungi Museum Olahraga Nasional untuk tujuan rekreasi dan tempat hiburan. 1. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membuat sirkulasi ruang pameran Museum Olahraga Nasional agar dapat terarah dengan baik dan tidak membingungkan? 2. Bagaimana mengolah tata cahaya yang baik untuk sebuah interior museum yang dapat memenuhi kebutuhan pengunjung? 3. Bagaimana menata benda koleksi bersejarah (berkaitan dengan olahraga) yang interaktif? 1. 3. Tujuan Perancangan Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu :

3 1. Merancang interior Museum Olahraga Nasional agar sirkulasi pengunjung lebih terorganisir. 2. Merancang interior Museum Olahraga Nasional yang dapat memenuhi kebutuhan pencahayaan agar lebih menarik. 3. Merancang interior Museum Olahraga Nasional yang mempunyai tata pajang yang interaktif agar memudahkan pengunjung dalam memahami informasi yang tersedia. 1. 4. Ruang Lingkup Penelitian 1. 4.1. Kawasan Penelitian a. Studi Banding Penelitian dilakukan pada National Sport Museum di Melbourne, Australia. Selain itu akan dilakukan juga studi banding pada Sport Museum of Finland di Helsinki, Finland. b. Studi Literatur Metode pengumpulan data melalui media literatur seperti buku, jurnal, tesis, artikel dan majalah. Dengan ini didapatkan mengenai definisi dari museum olahraga serta fungsi, jenis, kebutuhan, lokasi, serta data data umum lainnya yang dapat membantu perancangan ulang interior Museum Olahraga Nasional. c. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan di Museum Olahraga Nasional untuk mendapatkan data mengenai museum tersebut lebih jelas dan detil.

4 d. Wawancara Melakukan wawancara kepada pihak pengelola museum secara langsung atau melalui email (museum yang berada di luar negeri) untuk mendapatkan informasi yang akurat dan tepat. 1. 4.2. Batasan Penelitian Penelitian mencakup: 1. Data Jumlah macam-macam olahraga yang akan di pamerkan Pembagian ruang 2. Aktivitas & Fasilitas Menganalisa aktivitas yang dilakukan pengunjung saat berada di dalam museum agar mendapatkan data fasilitas yang diperlukan untuk mendukung aktivitas para pengunjung. 3. Survey Layout Survey lokasi, pencarian data, penelitian, dan pengamatan agar mendapatkan layout terbaik untuk Museum Olahraga Nasional. 1. 5. Kontribusi Perencanaan Perencanaan ulang interior dari Museum Olahraga Nasional ini diharapkan dapat :

5 Bermanfaat bagi seluruh pelajar/mahasiswa serta masyarakat umum baik lokal maupun global dalam mengenal lebih dalam olahraga Indonesia. Bermanfaat bagi mahasiswa interior Binus University ketika mengambil olahraga ke dalam desain. Bermanfaat bagi mahasiswa non-interior Binus University yang mengerjakan tugas berhubungan dengan Museum Olahraga Nasional. 1. 6. Sistematika Penulisan a. Bab 1 Pendahuluan : Berisi mengenai latar belakang pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan perancangan, ruang lingkup penelitian yang terdiri dari kawasan penelitian dan batasan penelitian, dan kontribusi perencanaan. b. Bab 2 Landasan Teori : Berisi mengenai teori yang digunakan dalam membantu melakukan penelitian yang akan dilakukan. Isi dari bab ini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan museum dan olahraga yang terdiri dari tijauan umum dan tinjauan khusus. c. Bab 3 Metode Perancangan : Berisi tinjauan data data studi fisik bangunan dan lingkungan yang diteliti, studi aktifitas pengguna, studi koleksi, studi fasilitas ruang yang dibutuhkan, dan studi permasalahan khusus interior.

6 d. Bab 4 Hasil dan Pembahasan : Berisi penjelasan analisa proyek yang diambil (sketsa, zoning, grouping), konsep perancangan, citra ruang, konsep material, konsep warna, konsep penghawaan, konsep keamanan dan signage. e. Bab 5 Simpulan dan Saran : Berisi kesimpulan dan saran dari perancangan yang dilakukan. Hasil perancangan yang telah dituliskan pada Bad 1 sampai Bab 4 akan diringkas dan dijabarkan pada Bab ini secara singkat dan jelas sebagai kesimpulan dari keseluruhan perancangan.