KESATUAN SURAT AL-QUR AN DALAM PANDANGAN SALWA M.S. EL-AWWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai kajian kepustakaan (Library

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PENCARIAN AYAT AL-QURAN

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HASANAH DAN SAYYI AH SECARA UMUM. sebanyak 160 ayat dalam 48 surat, sedangkan kata سیي ھ yang

BAB I PENDAHULUAN. penyajiannya, juga dalam pengolahan alur ceritanya, Al-Qura>n memiliki cara

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB V PENUTUP. kalangan masyarakat, bahwa perempuan sebagai anggota masyarakat masih

BAB I PENDAHULUAN. sebuah cahaya petunjuk bagi mereka yang beriman. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian)

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa al-quran memiliki mutu sastra yang tinggi dan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PERSEPSI DAN METODE PENDEKATAN HADIS

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kalam atau firman Allah SWT, yang di turunkan kepada. Nabi Muhammad SAW dan membacanya merupakan suatu ibadah.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Al-Qur an sendiri

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari, memahami dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur an adalah. merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB III METODOLOGI TAFSIR

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Majid (1997:2) dalam Syihabuddin (2002:1) mengatakan bahwa suatu kebudayaan

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA PADA TEKS ARGUMENTASI MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 JEPON

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan penelitian yang berjudul PENDIDIKAN. ISLAM INTEGRATIF (Konsep Keilmuan Universitas Islam Negeri Sunan

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. melalui metode pengajaran dalam pendidikan islam di dalamnya memuat

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB V PENUTUP. melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang

STRUKTUR KURIKULUM 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA PRODI S3 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini. yang berjudul Pengemabangan Rasa Cinta atas Rasulullah SAW [ Study

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

DAFTAR PUSTAKA. Ad-Dzahabi, M. Husein. Tafsir Wa al-mufassirun, al-mustaṡna, Baghdad, Jilid I, t.th.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

KERTAS SOALAN CONTOH 931/1 STPM USULUDDIN KERTAS 1 (ILMU TAUHID) (Dua jam) MAJLIS PEPERIKSAAN MALAYSIA (MALAYSIAN EXAMINATIONS COUNCIL)

KERJASAMA UMAT BERAGAMA DALAM AL-QUR AN Perspektif Hermenutika Farid Esack

RASM UTHMANI; HUBUNGANNYA DALAM BIDANG ILMU QIRAAT Oleh: Norazman bin Alias Abdul Muhaimin bin Ahmad Muhammad Hafiz bin Saleh

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

BOOK REVIEW SAINS: BAGIAN DARI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia shaleh dan masyarakat utama yang berdiri di atas petunjuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

BAB I PENDAHULUAN. Terjemahan antarbahasa pada dasarnya merupakan perbandingan dinamis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu menghadapi persaingan global. Persaingan global menuntut

METODE DAKWAH DALAM AL-QUR A<N (STUDI KOMPARATIF ATAS TAFSIR FI< Z}ILA<L AL-QUR A<N DAN TAFSIR AL-MISHBA<H{)

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERSEPSI NASABAH TENTANG APLIKASI MURA<BAH}AH DI BMS FAKULTAS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN. kebathilan. Untuk mengungkap petunjuk dan penjelasan dari al-qur a>n, telah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Amin Abdullah, studi mengenai agama-agama ini bertujuan untuk

PROGRAM ILMU SYARIAH KONSENTRASI HUKUM KELUARGA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yanti Wulan Sari, 2013

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. Qur an, (Lentera Hati:Jakarta,2002), p M.Quraish Shihab,Tafsir Al Misbah Pesan Kesan dan Keserasian Al-

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV T}ANT}A>WI> JAWHARI> hitung dan dikenal sebagai seorang sufi. Ia pengikut madzhab ahl sunnah wa aljama ah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. berbagai komponen yang antara satu dan lainnya saling berkaitan. 1

BAB III METODE PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian lapangan (field research) penelitian yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Islam bersumber kepada Al-Qur an dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perkawinan sebagaimana yang diisyaratkan oleh Al-Quran dan

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

Transkripsi:

KESATUAN SURAT AL-QUR AN DALAM PANDANGAN SALWA M.S. EL-AWWA Oleh: Adrika Fithrotul Aini Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jalan Laksda Adisucipto, 55281, Indonesia Adrikavenny@gmail.com Abstract Munasabah is one of the Quranic sciences which undergoes development. Thus, this article will discuss this munasabah, or integral surah in the Qur-an based on Salwa el-awwa s approach. It explains the theory by using the descriptive method. It results that the new concept offered by Salwa concerning Quranic Munasabah explains her curiosity toward developing integrated surah in the Quran. This concept is aimed at dividing the themes of the surah objectively and not intuively. So, the theory in ordering unity of Quranic surah is based on coherence and relevance by using pragmatic approach. Keywords: Munasabah, Coherence, Relevance, Pragmatic, Salwa M.S. el-awwa A. Pendahuluan al-qur an merupakan kalam Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam bentuk yang padu dan bersifat tauqifi. Oleh karena itu, banyak pendapat yang menyatakan bahwa i jaz al-qur an terletak pada kepaduan antar ayat satu dengan yang lainnya. Dengan keyakinan seperti tu, maka muncullah ilmu munasabah dalam ulumul qur an. Ilmu munasabah sudah berkembang dan menjadi bahan kajian ulama-ulama dahulu. Seperti dalam tulisan Imam Zarkasyi 67

68 Jurnal Syahadah Vol. III, No. 1, April 2015 yang berjudul al-burhan fi Ulumil Qur an sudah menyinggung mengenai munasabah. Selain itu juga sudah muncul karya tafsir yang menggunakan metode munasabah. Seperti karya tafsir ar- Razi dalam Mafatih al-ghaib. Dan setelah itu muncullah banyak ulama yang membahas mengenai munasabah dalam al-qur an. Seiring dengan perkembangan zaman, maka muncul ulama yang membahas tentang ilmu munasabah secara khusus, seperti al- Farahi dan Islahi. Berangkat dari perkembangan ilmu munasabah dari waktu ke waktu, maka Salwa M.S. el-awwa tertarik untuk membahas ilmu munasabah dalam desertasinya di Brimingham University. Dia berusaha menelaah isu-isu koherensi antar ayat (textual relation) dengan melalui teori linguistik-koherensi dan teori relevansi. Teori yang dimunculkan oleh Salwa membuat penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam atas teori munasabahnya tersebut. B. Pembahasan a. Mengenal Salwa M.S. El-Awwa Dan Textual Relation Biografi singkat Salwa dapat ditemukan dalam pengantar bukunya, yakni Salwa hanya diperkenalkan sebagai seorang dosen dalam bidang Qur anic Studies di Departemen Teologi dan Agama, Universitas Birmingham. Konsentrasi bidang yang diajarkan oleh Salwa adalah kajian hermeneutika al-qur an dan metode interpretasi teks. 1 Bidang kajian al-qur an yang menjadi fokus utama Salwa adalah bidang linguistik. Dia juga 1 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an:relevance, Coherence, and Structure (London and New York: Routledge, 2006), h. ix.

Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa Adrika Fithrotul Aini 69 pernah menulis tentang repetisi atau pengulangan ayat-ayat al- Qur an. Selain itu dia juga pernah menulis dalam bahasa arab tentang homonim dalam al-qur an dengan perspektif historis kontekstual. 2 Karya dalam bidang al-qur an adalah Textual Relation in the Qur an; Relevance, Coherence, and Structure. Karya tersebut merupakan hasil disertasi yang dia selesaikan di bawah bimbingan Prof. M.A.S. Abdel-Haleem, yakni seorang direktur pusat kajian Islam di SOAS (School of Oriental and African Studies) dan Billy Clark (co-supervisor). 3 Topik kajian penelitian Salwa adalah tentang textual relation (relasi tekstual) atau sering dikenal dengan munasabah. Kajian ini pada dasarnya telah banyak dibicarakan oleh para pemikir muslim, yang mana mereka menjelaskan bahwa meskipun surat al-qur an mengandung banyak topik yang luas, dan mungkin tidak perlu untuk dihubungkan kedalam tema-tema tertentu. Mereka semua sepakat bahwa keseluruhan al-qur an menyajikan penyampaian dakwah Islam kepada manusia. Namun di sisi lain ada beberapa ulama yang memandang bahwa dalam al-qur an terdapat kesatuan tema dalam setiap surat. Tema-tema yang lain merupakan penyokong atau berputar disekitar tema utama tersebut. Mereka yang berpendapat seperti itu adalah Sayyid Qutb, Amin Ahsan Islahi, Muhammad Abdullah Darraz, dan Neal Robinson. Namun dalam perspektif lain, para pemikir nonmuslim juga mempunyai pandangan berbeda dari pandanganpandangan di atas. Mereka mengklaim bahwa teks-teks al-qur an pada dasarnya tidak mempunyai koherensi. Pandangan mereka 2 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an..., h. ix. 3 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an..., h. ix.

70 Jurnal Syahadah Vol. III, No. 1, April 2015 tersebut pada dasarnya disebabkan oleh penggunaan sumber kedua dari literature. Mereka terpengaruh terjemah al-qur an bahasa Eropa dalam melihat style dan makna al-qur an. Padahal diketahui bahwa terjemah al-qur an seringkali dan bahkan tidak mungkin bisa menyamai sastra al-qur an itu sendiri. 4 Selain itu, alasan lain yang membuat Salwa tertarik dalam kajian munasabah ini adalah karena belum adanya bangunan dan landasan kerangka teoritis yang kuat dalam menelaah isu korelasi antar ayat-ayat al-qur an. Sehingga pendekatan linguistik dengan teori relevansi menurutnya mampu memecahkan problematika munasabah yang selama ini terjadi baik di kalangan Islam maupun non-muslim. Pertanyaan yang ingin dijawab oleh Salwa dalam karya ilmiahnya tersebut adalah Do Qur anic suras possess coherence, or organic unity and is this necessary at all as a quality of the text or is it not? (apakah surat al-qur an memiliki koherensi atau kesatuan unit dan dibutuhkan dalam semua teks atau tidak?). 5 Adapun fokus kajian dalam penelitiannya adalah relasi antara perbedaan dan persamaan topik yang terkesan tidak mempunyai relasi dalam sebuah surat. 6 Sehingga dalam penelitian tersebut dia mengambil dua sampel surat dalam al-qur an, yaitu surat yang tergolong panjang yang diturunkan di Madinah yakni al-ahzab dan surat yang diturunkan di Makkah yakni al-qiyamah. Alasan pemilihan kedua surat tersebut, menurutnya adalah karena kedua surat itu merupakan surat yang panjang dan di dalamnya terdapat multitema. 7 Surat yang pertama, yakni al- 4 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an..., h. 1. 5 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an..., h. 2. 6 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an..., h. 3. 7 Salwa M. S. El-Awwa, Textual Relations in The Qur an..., h. 4

Kesatuan Surat Al-Qur'an dalam Pandangan Salwa M.S. El-Awwa Adrika Fithrotul Aini 71 Ahzab, merepresentasikan surat madani, yang mana kebanyakan ayat-ayatnya panjang, memuat berbagai topik dan terdapat problem relasi tekstual yang kompleks. Sedangkan yang kedua, surat al-qiyamah, merupakan surat makki yang memiliki grup surat yang pendek, meskipun surat makki memang tidak banyak mengandung berbagai topik permasalahan yang kompleks. Meskipun hanya mengandung beberapa topik, relasi antara ayatnya juga harus dideteksi atau diinterpretasikan. 8 Akan tetapi apabila melihat alasan Salwa lebih lanjut, maka dapat dilihat bahwa alasan pemilihan kedua surat ini bukan hanya berdasarkan pada panjang atau pendeknya surat ataupun tema-tema yang kompleks yang ada di dalamnya, namun lebih daripada itu adalah persoalan relasi tekstual dan kontekstual yang terjalin dalam satu surat. Sehingga historisitas kedua surat ini yang menurutnya juga perlu untuk ditelaah lebih lanjut. Sejauh mana teks al-qur an meng-cover fenomena sosial dan bagaimana ekspresi ayat-ayat tersebut dalam merespon fenomena itu. Hingga kemudian dapat ditarik korelasi dan relevansinya dalam paragraf-paragraf tematik yang terdapat dalam surat tersebut. b. Definisi dan Perkembangan Ilmu Munasabah Munasabah berasal dari akar kata yang sama, yaitu ; al-munasabah mengandung arti berdekatan, bermiripan. Oleh karena itu ungkapan bermakna si fulan itu mirip dengan fulan yang lain; dua orang bersaudara itu disebut satu nasib ( : keturunan) karena keduanya bermiripan. 9 8 Ibid. 9 Al-Zarkasyi, Al-Burhan Fi Ulum Al-Qur an, ed. Muhammad Abu Al-Fadhl Ibrahim, Isa Al-Bab Al-Halabi, cet. Ke-2, t.t., 1, h. 35.